Anda di halaman 1dari 4

“DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN DAUN MANGROVE SEBAGAI

SUMBER OBAT-OBATAN ”

Cici Ferin Sinthia dan Rizky Yuli Andini


Fakultas Pertanian
Universitas Trunojoyo Madura
Surel: 200351100046@student.trunojoyo.ac.id
Abstrak :

Kata Kunci :
PENDAHULUAN

Tumbuhan mangrove mempunyai potensi yang bermanfaat langsung dengan


kehidupan manusia yaitu manfaat ekologis dan manfaat ekonomis, diantaranya sebagai
sumber pangan dan obat-obatan (Purnobasuki, 2004). Potensi tumbuhan obat di
tumbuhan mangrove cukup banyak, namun potensi obat-obatan tersebut sebagian besar
belum tergali. Eksplorasi potensi mangrove sebagai penghasil obat yang perlu dilakukan
meliputi inventersasi tumbuhan obat, dan khasiat jenis tumbuhan tersebut. Kegiatan
eksplorasi menyangkut terdapat pohon-pohon hutan yang berpotensi sebagai bahan baku
obat-obatan masih sangat minim (Bintaro et al.,2014).

Tumbuhan mangrove telah dimanfaatkan sebagi tanaman obat secara tradisional


antara lain yang bermanfaat sebagai obat asma, diabetes, hipatitis, penyakit kulit dan lain-
lain. Potensi hutan mangrove di kawasan tersebut sebagai besar salah satunya potensi
tumbuhan obat yang pada umunya ada obat bahan alam (Henny et al., 2017). Obat bahan
alam merupakan obat yang menggunakan bahan baku berasal dari alam (tumbuhan dan
hewan). Obat bahan alam dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu jamu, jamu herbal
terstandar dan fitofarmaka. Jamu (Empirical based herbal medicine) yang terdapat obat
bahan alam yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan,
pil, dan cairan yang menjadi penyusun jamu tersebut dan digunakan secara tradisional
salah satu tanaman obat yang berpotensi adalah mangrove (Fibrianto dan
Mayrizky,2016).

Masyarakat tidak banyak mengetahui tentang pemanfaatan hutan mangrove, salah


satunya sumberdaya mangrove sebagai bahan baku obatan alternative, terutama
kandungan terhadap daun mangrove yang memiliki prospek sangat baik untuk dapat
dikembangkan menjadi bahan obatan dengan berbagai macam resep obat-obatan alami
dan tradisional. Pemanfaatan daun mangrove cukup banyak yaitu digunakan sebagai obat-
obatan herbal (13 Spesies), hal ini dikarenakan tumbuhan mangrove pada daun sudah
dimanfaatkan secara turun menurun oleh masyarakat kita sebagai tanaman penyembuh
berbagai penyakit seperti penyakit demam,  keputihan, luka, koreng, bisul, maag,
hipertensi dan sebagainya. alasan masyarakat menggunakan tanaman mangrove karena
lebih efisien dan juga mudah didapatkan. Cara yang dapat digunakan untuk pengobatan
berbagai penyakit dengan memanfaatkan daun mangrove sebagai obat diantaranya yaitu
obat yang diminum yaitu daun yang direbus kemudian airnya diminum , dan penggunaan
obat luar yaitu daun yang di tumbuk, ditempel, oleskan serta usapkan pada yang sakit
(Rina et al.,2021).
Pembahasan tentang diversifikasi produk olahan daun mangrove sebagai sumber
obat-obatan ini secara mendalam. Hal tersebut bertujuan agar ditemukan solusi yang pas
untuk mengetahui seberapa besar adanya pemanfaatan daun sebagai obat-obatan ini tidak
terlepas dari beberapa keunggulan daun dibandingkan dengan bagian tanaman lainnya
seperti daun lebih banyak didapatkan jumlahnya daripada bagian lainnya serta daun lebih
mudah diperoleh dari pada bagian lainnya seperti akar, ranting, kulit dan lain-lain
Pemanfaatan daun mangrove juga termasuk sebagai penghambat pertumbuhan sel kanker
dilakukan dengan mengambil ekstrak zat aktif yang terdapat dalam daun mangrove.
Pemanfaatan daun mangrove sebagai terapi alternatif penghambat sel kanker dapat
diformulasikan dalam sediaan farmasi seperti nanoemulsi. Pembuatan sediaan nano
emulsi bertuuan untuk meningkatkan tingkat distribusi dan absrbsi obat sehingga
penggunaan obat dapat lebih optimal. Pembuatan nano emulsi dapat menjadi alternative
dari pemanfaatan tanaman mangrove sehingga meningkatkan nilai ekonomis tanaman
mangrove disekitar masyarakat Indonesia. Dengan demikian adanya diversifikasi produk
olahan daun mangrove sebagai sumber obat-obatan membutuhkan beberapa olahan
produk dan pemanfaatan daun mangrove sebagi obat-obatan agar pemanfaatan daun
mangrove bisa dilakukan secara efektif dan sebagai obat-obatan yang alternatif
(Faoziyah dan Wahyu, 2017).
DAFTAR PUSTAKA

Bintaro A, Supriyanti & Indriyanto.2014. Inventarisasi Jenis Tumbuhan Obat di Hutan


Mangrove Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur.
Jurnal Kehutanan Universitas Lampung.2:67-76.

Fibrianto, K dan Mayrizky,D.2016.Profiling Atribut Jamu Kunyit Asam Dan Jamu Sinom
Dengan Metode Rata (Rate-All-that-Apply) Pada Beberapa Kota Di Jawa Timur.
Jurnal Rekapangan.10(1): 15-22.

Faoziyah,A.R dan Wahyu,K.2017.Pemanfaatan ekstrak Daun Mangrove (Rhizophora


mucronata sp.) Dengan Variasi Pelarut Sebagai Bahan Aktif Sediaan Farmasi
Terapi Anti Kanker.Journal of Health.4(2):68-74.

Purnobasuki,H.2004.Potensi Mangrove Sebagai Tanaman Obat.Universitas Airlanggar


Surabaya.

Henny.,Farah,D dan Sofwan,A.2017.Tumbuhan Mangrove Yang Berpotensi Sebagai


Obat Di Kawasan PT.Kandelia Alam Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu
Raya.Jurnal Hutan Lestari.5(4):1100-1110.

Rina.,Salim,A.,Masykhur,A.K.,Adi,N.S.,Ariyati,H.F.,Fajria,D.S.,Mesrawaty,S.,Riyadi,S
dan Sri,E.W.2021.Diversifikasi Produk Olahan Buah Mangrove Dau (Bruguiera
Gymnoorhiza) Untuk Cake Gulmerda Dan Sirup Dau di Desa Maitara Utara Kota
Tidore Kepulauan.Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.4(4):54-62.

Anda mungkin juga menyukai