Oleh:
Riddikulus
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN KELOMPOK DIKLAT
19
LEMBAR ORISINALITAS KARYA
Ketua Kelompok
Benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari karya tulis
orang lain serta belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apapun. Apabila di
kemudian hari ternyata karya tulis tidak sesuai dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi yang diterapkan panitia diklat.
NIM. 225030401111002
21
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami sebagai kelompok 14
(Riddikulus) dapat menyusun laporan penelitian yang berjudul Analisis Dampak
Fasilitas Ruang Dalam Meningkatkan Minat Baca Mahasiswa sampai selesai.
Pada kesempatan ini, kami menuturkan terima kasih kepada panitia pelatihan dan
pendidikan Research Study Club 2022 serta kakak pendamping yang telah
memberikan pengarahan kepada kami. Tidak lupa, kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan dukungan kepada kelompok kami.
Penulis
19
ANALISIS DAMPAK FASILITAS RUANGAN DALAM MENINGKATKAN
MINAT BACA MAHASISWA
Nuri Rahma Swati, Avivah Zelsis Fitrama1, Nabila Zahra’ Putri Adiana2, Rintis
Worodinanti3, Viandra Bagus Candra Pambudy4
nurirahmaswati25@gmail.com
ABSTRAK
21
DAFTAR ISI
19
3.7 Instrumen Penelitian..........................................................................................xxi
3.8 Teknik Keabsahan Data....................................................................................xxi
a. Credibility...........................................................................................................xxii
b. Transferability.....................................................................................................xxii
c. Dapendability......................................................................................................xxii
d. Confirmability....................................................................................................xxiii
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................xxiv
A. Identitas Diri..........................................................................................................xxv
21
BAB I
PENDAHULUAN
19
pada suatu tempat tertentut yang telah diatur untuk pemustaka dengan
mudah mecari informasi yang diperlukan dan dengan tujuan utamanya
adalah untuk melayani kebutuhan informasi masyarakat yang dilayaninya
dan bukan untuk diperdagangkan. Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2007 tentang Sistem Perbukuan, pada pasal 4 butir C, mengatakan bahwa
tujuan penyelenggaraan sistem perbukuan adalah untuk
menumbuhkembangkan budaya literasi seluruh Warga Negara Indonesia.
21
kegiatan seperti membaca buku, berdiskusi, mengerjakan tugas, mencari
referensi, atau hanya sekedar internetan. Terkadang hal tersebut membuat
perpustakaan UB selalu kepenuhan sehingga banyak juga banyak
mahasasiwa yang ingin membaca dan belajardi perpustakaan menjadi tidak
jadi karena tidak kebagian tempat duduk.
19
1.3 Tujuan Penulisan
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
19
data, MAN 3
perpanjanga Tasikmalaya
n sampai saat ini
keikutsertaa sudah terbilang
n, dan lengkap, tetapi
auditing dengan adanya
perencanaan
pengadaan
sarana dan
prasarana ini
upaya untuk
mewujudkan
perpustakaan
yang
nyaman bagi pe
mustaka serta
beberapa
layanan lain
yang di
sediakan, yaitu
layanan
sirkulasi,
layanan
bimbingan
pemakai,
layanan literasi
informasi,
layanan
referensi,
layanan kemas
ulang informasi
serta layanan
21
ruang
baca dan diskusi
19
oleh faktor minat baca menggunak pingkatan minat
determinan, mahasiswa an Teknik baca
seperti pengumpula mahasiswa,
lingkungan, n datanya
(2) faktor
pemberian dengan
pemberian tugas
tugas dari menggunak
mata kuliah
dosen, dan an statistika
yang
sarana dan
disampaikan
prasarana
oleh dosen baik
bacaan yang
secara tertulis
mendukung
maupun tidak
keberlangsung
tertulis dapat
an
berpengaruh
penumbuhan
secara
minat baca
singnifikan
terhadap
peningkatan
minat baca,
21
2.2 Kajian Teoritis
Minat merupakan dorongan dari dalam diri seseorang atau faktor yang
menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang menyebabkan
dipilihnya suatu obyek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan
lama kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya (Ahmad Susanto,
2013). Sedangkan menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Menurut
Tampubolon (1991: 41) mengatakan bahwa minat adalah suatu perpaduan
keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi. Sedangkan
menurut Djali (2008: 121) bahwa minat pada dasarnya merupakan penerimaan
akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Minat
sangat besar pangaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan,
jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak berminat terhadap suatu
pekerjaan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Minat dapat
diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek
(Mohamad Surya, 2003: 100). Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang
dari seseorang terhadap sesuatu objek. Hal ini seperti dikemukakan oleh Slameto
(2003: 180) yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
19
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minat. Menurut Kartini Kartono (1996: 12) ninat merupakan momen dan
kecenderungan yang searah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap
penting. Menurut Ana laila Soufia dan Zuchdi (2004: 116) menjelaskan bahwa
minat merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh
perhatian pada orang lain, pada aktivitas atau objek lain. Sedangkan Slameto
(2003: 57) menjelaskan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Lebih lanjut Slameto
mengemukakan bahwa suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan
yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya,
dapat pula dimanifestasiakan melalui partisipasi dalam satu aktivitas. Siswa yang
memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Membaca menurut Finochiaro dan
Banono (dalam Tarigan, 1987:8) dapat pula diartikan memetik serta memahami
arti atau makna yang terkandung di dalam bahasa tulis Pendapat ini hampir sama
dengan pendapat Anderson, yaitu sama-sama ingin memahami makna yang
tertulis dalam bacaan. Anjani dalam (Dantes, Arawan, 2019: 75) menyatakan
bahwa minat baca adalah kecenderungan jiwa seseorang secara mendalam yang
ditandai dengan perasaan senang serta berkeinginan kuat untuk membaca tanpa
adanya paksaan.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
sosial, seorang peneliti harus berperan sebagai pelaku yang ditelitinya, dan
harus dapat memahami para pelaku yang ditelitinya supaya mencapai tingkat
pemahaman yang sempurna mengenai makna-makna yang terwujud dalam
gejala-gejala sosial yang diamatinya (Suparlan,1997: 27).
19
dokumen, buku, jurnal, laporan resmi dan dokumen lainnya. Dokumen
dalam penelitian ini diantaranya:
a. Dokumen perpustakaan Universitas Brawijaya
b. Artikel jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini
c. Peraturan rektor terkait pengadaan sarana dan prasarana kampus
Universitas Brawijaya
d. Artikel tentang minat baca masyarakat Indonesia secara umum
21
Wawancara ialah percakapan antara 2 orang atau lebih dan berlangsung
antara narasumber dan pewawancara (dilansir dari
www.dosenpendidikan.co.id). Tujuan dari wawancara ialah
mengumpulkan data berdasarkan apa yang terjadi di lapangan melalui
perspektif narasumber yang berkaitan secara langsung dengan fenomena
yang sedang diteliti.
c. Dokumentasi
Dokumentasi ialah bentuk kegiatan atau proses sistematis dalam
melakukan pencarian, pemakaian, penyelidikan, penghimpunan,
penyediaan dokumen untuk memperoleh pengetahuan, keterangan, serta
bukti, dan menyebarkannya kepada pihak yang berkepentingan (dilansir
dari www.sampoernauniversity.ac.id). Proses pendokumentasian
merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian dimana pada
dokumentasi data data yang di peroleh dari observasi dan wawancara
kemudian dihimpun menjadi satu sebagai bahan untuk membuat catatan
laporan ataupun kegiatan penelitian lanjutan lainnya.
19
dengan cara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan trianggulasi,
analisa data yang bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekan pada makna dari generalisasi.
21
penilitian apakah dilakukan secra sebenar-benarnya atau tidak dan data
tersebut dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan
untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang
mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak
terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif (Moleong,
2007:320).
Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang
dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji
data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi
uji credibility, transferability, dependability, dan confirmability (Sugiyono,
2007:270)
Agar sebuah penelitian dapat di pertanggungjawabkan sebagai penelitian
ilmiah, maka diperlukan sebuah uji kebsahan dari data-data yang
dikumpulkan. Uji keabsahan data yang dapat dilakukan diantaranya adalah:
a. Credibility
Uji credibility merupakan sebuah uji kepercayaan terhadap data yang
dikumpulkan dari penelitian yang dilakukan.
b. Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian
kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau
dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel
tersebut diambil (Sugiyono, 2007:276).
c. Dapendability
Pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Dengan cara auditor yang
independen atau pembimbing yang independen mengaudit
keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
penelitian. Misalnya bisa dimulai pada saat bagaimana peneliti mulai
menentukan masalah, terjun ke lapangan, memilih sumber data,
melaksanakan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai
pada pembuatan laporan hasil pengamatan.
19
d. Confirmability
Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji
confirmability penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila
hasil penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian
kualitatif uji confirmability berarti menguji hasil penelitian yang
dikaitkan dengan proses yang telah dilakukan. Apabila hasil penelitian
merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka
penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability.
Jadi, pada intinya keabsahan data ini merupakan validasi yang dapat
dilakukan sehingga tidak ada perbedaan antara data yang diperoleh peneliti
dengan data kejadian sesungguhnya pada objek penelitian, sehingga
keabsahan dari data yang disajikan penulis dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
DAFTAR PUSTAKA
21
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
19
LAMPIRAN
A. Identitas Diri
NIM : 215030107111040
E-mail : avizelsiss@student.ub.ac.id
Nim : 225030400111039
Jurusan/Prodi : Perpajakan
E-mail : @nabilazahra15@student.ub.ac.id
21
Nama Lengkap : Nuri Rahma Swati
Nim : 225030401111002
Jurusan/Prodi :
E-mail :
Alamat :
Nim : 225030200111082
Bisnis
E-mail :
Alamat :
19
Nama Lengkap : Viandra Bagus Candra Pambudy
Nim : 225030407111040
E-mail : viandrabcp@gmail.com
Penulis
21