Anda di halaman 1dari 21

Solusi Masalah

Pelayanan ABK
terintegrasi
P R E S E N T E D BY
D R . A D I T YA GA L ATA M A P U R W A D I , M A R S
Sekilas
tentang ABK
A PA I T U A B K ?

Adalah anak yang secara signifikan mengalami


perbedaan/kelainan/penyimpangan pada
aspek:
1. fisik
2. mental-intelektual
3. social
4. emosional
dibandingkan anak-anak seusianya sehingga
memerlukan penanganan khusus
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

TUNAGRAHITA LEARNING HIPERAKTIF


TUNALARAS TUNARUNGU
DISABILITY (ADHD DAN ADD)

TUNANETRA AUTIS Tu n a d a k s a Tu n a g a n d A ANAK BERBAKAT


(GIFTED)
Faktor
penyebab ABK
prenatal peri-natal pasca-natal
kelainan kromosom, infeksi kelahiran yang sulit, keracunan, tumor otak,
kehamilan, high risk group (usia pertolongan yang salah, kejang, diare semasa bayi.
ibu hamil), keracunan saat persalinan yang tidak Contoh: Penyakit infeksi bakteri
hamil. lahir prematur, berat badan (TBC),
lahir rendah, infeksi. kekurangan zat makanan (gizi,
nutrisi), kecelakaan, Keracunan.
PREVALENSI ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS

PBB
10% ANAK USIA SEKOLAH
DI INDONESIA DATA TERCATAT
YANG MEMILIKI DI INDONESIA TERCATAT MENCAPAI
JUMLAH ANAK USIA SEKOLAH ADA
kebutuhan khusus
1.544.184 ANAK, DENGAN 330.764
42,8 JIWA, MAKA ADA KURANG
ANAK (21,42%) BERADA DALAM
LEBIH ADA 4,2 JT JIWA ANAK
RENTANG USIA 5-18 TAHUN. DARI
INDONESIA BERKEBUTUHAN KHUSUS
JUMLAH TERSEBUT, HANYA 85.737
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS YANG
BERSEKOLAH.
ARTINYA, MASIH TERDAPAT
245.027 ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS YANG BELUM MENGENYAM
PENDIDIKAN DI SEKOLAH, BAIK
SEKOLAH KHUSUS ATAUPUN SEKOLAH
INKLUSI

SUMBER DATA DARI BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN 2019)


Indonesia : Jakarta :
42,8 Juta Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) 3,2 Ribu Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

RSUD JAGAKARSA (2018) :311 PASIEN


(2019) 309 PASIEN
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
Indonesia :

25 %
42,8 Juta Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Jakarta :
3,2 Ribu Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

RSUD JAGAKARSA (2018) :311 PASIEN


(2019) 309 PASIEN
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
Akar Penyebab Dominan

SCREENING PASIEN MANUAL TERBATASNYA MEDIA KIE KE ALUR PELAYANAN BELUM


MASYARAKAT TERINTEGRASI DAN RAMAH ABK
GAMBARAN UMUM APLIKASI e-
SIMPATI 3 in 1

1 4 7

2 5 8

3 9
6
ALUR SETELAH PENGGUNAAN E-SIMPATI

Pasien menunjukan bukti registrasi online Pasien hadir 15 menit sebelum waktu
dan langsung diarahkan menuju anjungan pelayanan

Pendampingan ke poli
spesialistik lainnya

Pasien mengikuti program


selanjut nya akan terus
mengulang dengan waktu
tunggu hanya 15 menit
EVALUASI HASIL
PERBANDING WAKTU TUNGGU LAYANAN POLI PSIKOLOGI
Dikarenakan penjadwalan pasien yang diharuskan datang 15 menit sebelum jam
layanan, maka rata-rata waktu tunggu pasien di Poli Psikologi berkisar antara
15-30 menit setiap bulannya. Hal ini terlihat jelas efektifitasnya karena
memangkas waktu tunggu hingga 75% (Dari 120 menit ke 15 Menit) dari
sebelumnya.

Sebelum e-Simpati Setelah e-Simpati

60 60 60 60 60 60
120 120
115
110 110
100

30
60 60 60 60 60 60 27
23 21
18
15

JAN FEB MAR APR MEI JUN


JUL AUG SEP OKT NOV DES
Target Capaian
Target Capaian
Awal aktual quality capaian pelayanan pasien ABK yang mengikuti program hanya 25 %
(77/311). Pencapaian jumlah pasien ABK yang mengikuti program harus mencapai 100 %
untuk periode 01 Januari - 30 Juni 2019. Pencapaian Jumlah pasien ABK yang mengikuti
program telah mencapai 131 % (407/311) untuk periode 01 Januari - 30 Juni 2019.
REGULASI/SPO 04.25.06/ Semua pasien m
sien
PENDAFTARAN
04.25.15 / STANDARISASI
Aplikasi yang dibuat bertujuan
5 Desember 2015
untuk memudahkan pelayanan
pendaftaran
29 Januari 2019
28 Januari 2019
terhadap pasien

Standar Prosedur Standar Prosedur Operasional


Operasional Alur Registrasi Pembuatan Aplikasi
e-SIMPATI

Pasien ABK diberikan Aplikasi yang d


uatan REGULASI/SPO
04.25.16/ 04.25.15 /kemudahan akses mendapatkan
untuk memudah
02 Februari 2019
PENDAFTARAN
01 Februari 2019 28 Januari 2019pelayanan poli psikologi dan
terintegrasi poli spesialistik
terhadap
HAK CIPTA KEKAYAN
INTELEKTUAL dari
Kementrian Hukum dan
HAM
Republik Indonesia
02 MONITORING dan Evaluasi E-simpati
Harian
IT :
• memantau jumlah pendaftaran online yang terdaftar, melakukan monitoring
dan pencegahan atas kemungkinan error nya server dan database dan
terjadinya bugs.
• sinkronisasi hasil deteksi dini pasien yang dilakukan secara online melalui e-
simpati
• Memantau kelancaran jalannya proses konsultasi online
• Melakukan sosialisasi rutin mengenai e-simpati melalui media sosial

Mingguan
• Melakukan sosialisasi rutin mengenai e-simpati melalui program germas dan
komunitas
• Melakukan update terhadap media KIE

Bulanan
• Melakukan Trial dan Error melalui server
• Memantau jumlah pengguna dan review terhadap e-simpati sebagai bahan
developing e-simpati dimasa depan.
Sosialisasi Kepada Komunitas Psikologi Indonesia
Melalui Media Sosial
Sosialisasi Kepada Komunitas Psikologi se DKI Jakarta
Sosialisasi kepada guru-guru Sekolah Inklusi, Orang tua
murid melalui pertemuan di RSUD Jagakarsa maupun di
Sekolah
Pertemuan untuk melakukan Replikasi oleh
RSUD Kebayoran Lama dan Dinas Kesehatan
DKI Jakarta

RSUD Kebayoran Lama

Dinas Kesehatan DKI Jakarta


TERIMA KASIH

We Care, We Love, We Support

Anda mungkin juga menyukai