Anda di halaman 1dari 4

Nama : Chyntia Hanifah Nurul Aulia Nama Asisten:

NIM : E4401201062 1. Elke Camelia Halim (A24160042)


Hari/Tanggal : Rabu, 11 November 2020 2. Muhammad Siddiq (D24170111)
Kelompok : 13 3. Willy Kurnianto (E44160035)
Departemen : Silvikultur 4. Rismawati (G34170012)
Produk GMO dan Non GMO
Tujuan
Mengidentifikasi produk-produk GMO yang belum dan sudah beredar di masyarakat, mengumpulkan data dari produk-produk
GMO dan modifikasi genetik yang telah dilakukan, serta mengetahui seberapa besar pengetahuan masyarakat terkait produk GMO.

Hasil dan Pembahasan


Hasil
Tabel 1.1 Informasi terkait produk GMO
No. Produk Peredaran Perubahan Karakteristik Negara Produk Keberadaan Referensi
GMO di Indonesia Genetik Perubahan asal GMO olahan produk
olahan di
sekitar
anda
1 Jagung Ada mEPSPS Toleran Herbisida Amerika Popcorn Ada Estiati dan
glifosat Herman 2015
2 Kedelai Ada CP4 EPSPS Amerika Tempe Ada Estiati dan
Toleran Herbisida Herman 2015
glisofat Estiati dan
3 Tebu Ada BetA Brazil Gula Ada
Toleran kekeringan Herman 2015
Tabel 1.2 Wawancara masyarakat terkait produk GMO
Pertanyaan
No
a b c d e f g h i j k l m
Bandung, 9 Ya, organisme yang
Erwin Padi, kentang, kuliah
1 November pembeli Mahasiswa S1 Online Bandung sudah termodifikasi Amerika Sebagian Tidak
Faturraihan tebu biologi
2001 secara genetika
Ya, GMO adalah Semangka
organisme yang gen-nya tanpa biji, susu
Adinda Bandung, 2 kuliah
2 pembeli Mahasiswa S1 Online Setiabudhi dimodifikasi dari gen kedelai, Amerika Tau Bisa
Rahmah Mei 2000 biologi
awal dengan cara beberapa
rekayasa makanan instan
M. Faiz Ya, GMO adalah
Bandung, 6 Kentang,
3 Fauzan pembeli Mahasiswa S1 Online Lembang material genetik yang internet Amerika Tidak Tidak
April 2002 paprika, jagung
Adzima sudah diubah
Fadhilah Nur Bandung, 14
4 pembeli Mahasiswa S1 Online Setiabudhi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Khalisa Juni 2002
Ya, organisme yang
Ghea Nur 12 Februari Kapas, jagung, kuliah
5 pembeli Mahasiswa S1 Online Bandung genetiknya diubah Indonesia Tidak Tidak
Haliza 2002 pepaya biologi
sedemikian rupa
Ranti Dian Bontang, 9
6 pembeli Mahasiswa S1 Online Margahayu Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Lesmana Juni 2002
Mutiara Medan, 14
7 pembeli Mahasiswa S1 Online Jakarta Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Adnin Purba April 2002
7 Desember
8 Naila Yasiroh pembeli Mahasiswa S1 Online Bandung Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
2001
9 Yiyi 25 Juli 1981 Penjual Pedagang SMA Warung Lembang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Januari
10 Mak Ina Penjual Pedagang SMA Warung Lembang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1965
Pembahasan

1. Berdasarkan hasil anda, apakah produk GMO yang beredar di masyarakat Indonesia dapat lebih dari 3 produk? Jelaskan!
= Ya, produk GMO yang beredar di Indonesia dapat lebih dari 3 produk. Pengembangan produk transgenik di Indonesia
dilakukan oleh banyak universitas dan Lembaga riset. Alasan lainnya karena permintaan pasar yang melonjak, pertumbuhan
penduduk tidak terkontrol, serta lahan pertanian semakin menyempit (Prianto dan Yudhasasmita 2017).
2. Berdasarkan hasil anda, umumnya perubahan keuntungan apa yang diperoleh dari produk GMO? Jelaskan!
=Produk GMO pada umumnya dapat menghemat pupuk dan pestisida, bibit tahan kekeringan dan tahan di tanah dengan kadar
garam tinggi, serta dapat menanggulangi masalah kekurangan lahan pertanian (Nurhayati 2009)
3. Berdasarkan hasil anda, negara manakah yang memiliki produk GMO yang paling banyak? Mengapa?
= Amerika. Sejak 1966, petani AS telah mengadopsi tanaman pangan GMO. Amerika juga menjadi negara yang
mengembangkan GMO dalam produksi komoditas pertaniannya. Tanaman pangan GMO yang paling banyak dikembangkan
oleh AS adalah kedelai, kapas, dan jagung dengan tingkat ekspor yang relative tinggi (Marwan 2016).
4. Berdasarkan hasil anda, apakah produk GMO mudah ditemukan di sekitar masyarakat Indonesia? Jelaskan!
= Produk GMO yang cukup mudah ditemui di sekitaran masyarakat Indonesia sebagian besar merupakan produk pangan yang
sering dikonsumsi oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena salah satu produk yang banyak dikembangkan secara massal
adalah tumbuhan transgenik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan (Herlanti 2014).
5. Berdasarkan hasil anda, apakah masyarakat mengetahui dengan baik mengenai GMO? Jelaskan!
= Masyarakat pada umumnya belum mengetahui apa itu GMO. Mayoritas yang mengetahui apa itu GMO adalah yang mendapat
pelajaran pada bidang biologi atau bidang terkait serta yang inisiatif mencari tahu dari internet. Ketidaktahuan akan apa itu
produk GMO membuat masyarakat mengira produk GMO sama seperti produk pertanian biasa tanpa manfaat lebih (Hidayat
2014)
6. Bagaimana perbedaan dan perbandingan harga produk GMO, non-GMO non-organik, dan non-GMO organik? Jelaskan!
= produk non-GMO organik termasuk yang produk mahal karena perlu investasi mahal pada awal pengembangan dan tidak ada
jaminan tahan hama, produk non-GMO non-organik biasanya dijual lebih murah karena masih memerlukan lahan yang luas
walaupun sudah bisa menggunakan pestisida untuk menahan hama, produk GMO adalah produk dengan harga juga relative
mahal karena diyakini bibit yang digunakan telah melawati uji coba dan penelitian (Mayrowani 2012).
7. Bagaimana membedakan produk GMO dan non-GMO di sekitaran masyarakat di Indonesia dan negara lain? Jelaskan!
= Pada masyarakat umum, biasanya produk GMO ataupun non-GMO bisa dibedakan dengan labelling yang sudah tertera pada
produk (Kurniawan dan Rondhi 2020)

DAFTAR PUSTAKA
Estiati A, Herman M. 2015. Regulasi keamanan hayati produk rekayasa genetik di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian. 13(2):
129-146.
Herlanti Y. 2014. Analisis argumentasi mahasiswa pendidikan biologi pada isu sosiosainfikkonsumsi Genetically Modified Organism
(GMO). Pendidikan IPA Indonesia. 3(1): 51-59.
Hidayat YR. 2014. Persepsi masyarakat terhadap tanaman transgenik di Kabupaten Cirebon. Agrijati. 26(1): 75-88.
Kurniawan MA, Rondhi M. 2020. Preferensi resiko dan faktor-faktor yang memengaruhi keputusan masyarakat ilmiah dalam
mengonsumsi produk rekayasa genetika. Agribisnis Indonesia. 8(1): 43-57. DOI: 10.29244/jai.2020.8.1.43-57
Mayrowani H. 2012. Pengembangan pertanian organik di Indonesia. Penelitian Agro Ekonomi. 30(2): 91-108.
Marwan FB. 2016. Politik pangan: hegemoni komoditas pertanian Genetically Modified Organism Amerika Serikat di dunia tahun
2011-2014. International Relations. 2(4): 189-200.
Nurhayati A. 2009. Perkembangan teknologi di bidang produksi pangan dan obat-obatan serta hak-hak konsumen. Jurnal Hukum.
3(16): 423-438. DOI: 10.20885/iustum.vol16.iss3.art7
Prianto Y, Yudhasasmita S. 2017. Tanaman Genetically Modified Organism (GMO) dan perspektif hukumnya di Indonesia. Al
Kauniyah: Journal of Biology. 10(2): 133-142. DOI: 10.15408/kauniyah.v10i2.5264

Anda mungkin juga menyukai