LAPORAN PRAKTIKUM
Pendahuluan
Sebuah organisme yang telah dimodifikasi secara genetik, disebut sebagai
Genetically Modified Organism (GMO), adalah organisme yang mengalami perubahan pada
gen-gennya melalui teknik rekayasa genetika. Produk rekayasa genetika dapat
dikelompokkan menjadi empat generasi: generasi pertama dengan satu sifat; generasi kedua
dengan beberapa sifat yang dimodifikasi; generasi ketiga dan keempat, yaitu near-intragenic,
intragenic, dan cisgenic. Maksud utama dalam mengembangkan GMO adalah untuk
mengatasi masalah kelangkaan pangan yang tidak dapat diatasi melalui metode
konvensional, terutama akibat pertumbuhan populasi dunia yang sangat cepat. Permintaan
yang tinggi dan kebutuhan yang terus meningkat telah mendorong perkembangan produk
GMO yang semakin lama semakin pesat. Tanaman transgenik memiliki peran penting dalam
menjaga ketahanan pangan nasional, terutama karena pertumbuhan populasi dunia yang
meningkat pesat sementara ketersediaan lahan pertanian tidak sejalan (Kementerian
Pertahanan Republik Indonesia, 2015). Sebagai contoh, di Indonesia, kedelai, yang
digunakan dalam makanan khas seperti tempe dan tahu, terus mengalami peningkatan dalam
penggunaannya.
Hasil dari rekayasa genetika bisa berupa varietas, klon, atau jenis baru dari
tanaman, hewan ternak, dan ikan yang memiliki karakteristik unggul khusus. Contoh
beberapa produk dari hasil GMO ialah, padi, tomat, tebu, pepaya, singkong, dan kentang
dengan menambahkan gen yang memiliki sifat resisten terhadap salinitas, hama, dan
kekeringan (Prianto Y, Yudhasasmita S, 2017). Namun, dalam perkembangannya, produk-
produk GMO juga telah menimbulkan beberapa kontroversi. Kontroversi ini muncul karena,
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Ganjil 2023 2
Tujuan Praktikum
- Mengidentifikasi produk-produk GMO yang belum dan sudah beredar di masyarakat.
- Mengumpulkan data dari produk-produk GMO dan modifikasi genetik yang telah
dilakukan.
- Mengetahui seberapa besar pengetahuan masyarakat terkait produk GMO.
Produk GMO dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan masyarakat Indonesia. Namun
berdasarkan hasil wawancara pengetahuan masyarakat akan produk GMO masih sangat
minim. Padahal hampir semua produk pangan yang diekspor AS adalah GMO, termasuk
tempe, tahu, tepung terigu, dan lain-lain. Selain itu banyak sekali produk makanan jadi dari
Indonesia seperti mie instan, kue, biskuit yang pastinya menggunakan bahan GMO
(Gandum/tepung terigu). Hal ini terjadi karena di Indonesia pengetahuan tentang GMO
masih belum merata. Hanya segelintir orang saja yang mendapatkan pengetahuan tersebut.
Perbedaan antara produk GMO dan non-GMO, yaitu dapat dilihar berdasarkan harga produk
GMO yang cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan harga produk non-GMO, hal
ini juga menyebabkan masyarakat lebih memilih produk non-GMO. Sebab besarnya biaya
anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian dan pengembangan produk GMO,
sehingga pembebanan biaya (harga mahal) tersebut dialokasikan pada konsumen (Kurniawan
dan Rondhi 2020).
Cara untuk membedakan antara produk GMO dengan non-GMO sangat mudah. Biasanya
pada produk GMO terdapat label yang menunjukkan bahwa itu adalah produk GMO
(Suwardike 2019). Label tersebut memiliki keterangan seperti, Genetically Modified Foods,
Genetic Engineering, atau berupa kode angka lima digit yang diawali angka 8 (Sembiring
2017). Selain itu perbedaan di indonesia Produk GMO dan Non-GMO yang beredar di
masyarakat bisa dilihat dari produk GMO makanan yang dimodifikasi secara genetik terlihat
sempurna. Makanan tersebut memiliki bentuk yang tepat, ukuran yang sama, dan umur
simpan yang lama.
Daftar Pustaka
Estiati, A., & Herman, M. 2015. Regulasi keamanan hayati produk rekayasa genetik di
Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian. 13(2):129-146.
Hariani,N., Fudiantoro, A., Wirawan, N.A., Feron, M.F.I. 2022. Perspektif produk bahan
makanan Genetically Modified Organism (GMO) pada mahasiswa. Jurnal Biotek Medisiana
Indonesia. 11(1):21-29.
Herlanti Y. 2014. Analisis Argumentasi Mahasiswa Pendidikan Biologi pada Isu
Sosiosainfik Konsumsi Genetically Modified Organism (GMO). Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia. 3(1): 51-59.
Kurniawan MA, Rondhi M. 2020. Preferensi risiko dan faktor-faktor mempengaruhi
keputusan masyarakat ilmiah dalam mengonsumsi produk rekayasa genetika. Jurnal
Agribisnis Indonesia. 8(1): 43–57
Mahrus. 2014. Kontroversi Produk Rekayasa Genetika yang Dikonsumsi Masyarakat. Jurnal
FKIP. 14(2): 108-119.
Prianto Y, Yudhasasmita S. 2017. Tanaman Genetically Modified Organism (GMO) dan
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Ganjil 2023 4
Produk GMO
Peredaran di & olahannya Referensi
Karakteristik Negara asal Produk
No. Produk GMO Indonesia Perubahan genetik ditemukan di (jurnal/buku/dok
perubahan GMO olahan tempat Anda
(Ya/Tidak) umen/laporan)
(Ya/tidak)
1. Tomat Ya Sisipan gen defH9-iaaM Partenokarpi Indonesia Saus tomat, jus Ya (Prianto dan
dan defH9-RI-iaaM tomat Yudhasasmita 2017)
2. Jagung Ya Transfer gen Cry1Ab Toleran herbisida Argentina Sirup jagung, Ya (Estiati dan Herman
dengan sumber gen B. glifosat tepung jagung 2015)
Thuringiensis subsp.
kurstaki
3. Pepaya Ya Penyisipan gen Antisense Dapat menghambat Indonesia Jus, puding Ya (Prianto dan
ACC Oxidase pematangan Yudhasasmita 2017)
4. Kedelai Ya Sisipan gen EPSP-CP4 Toleran herbiasida Amerika Serikat Susu, tempe, tahu Ya (Wardani et al. 2017)
dan gen Promotor CaMV glifosat
35S
5. Tebu Ya Transfer SoSUT & Kadar glukosa yang Brazil Gula cair, permen Ya (Prianto dan
SoSPSSoSPSI tinggi Yudhasasmita 2017)
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Ganjil 2023 6
Lampiran
1. Zulfa 18 tahun Mahasiswi S1 Minimarket Jl. Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu
Babakan
Raya
No.108,
Babakan,
Kec.
Dramaga,
Kabupaten
Bogor,
Jawa Barat
16680
2. Mazwar 18 tahun Mahasiswi S1 Minimarket Jl. Tahu, Tahu Kedelai, Berita Amerika, Tahu Tahu
Babakan GMO itu jagung, online Australia
Raya rekayasa tomat
No.108, genetika
Babakan,
Kec.
Dramaga,
Kabupaten
Bogor,
Jawa Barat
16680
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Ganjil 2023 7
3. Asyifa 19 tahun Mahasiswi S1 Minimarket Jl. Tahu, Tahu Vaksin, Buku Amerika Tahu Tahu
Babakan proses salmon,
Raya untuk jagung
No.108, mengubah
Babakan, produk
Kec. memiliki
Dramaga, kualitas
Kabupaten lebih baik
Bogor,
Jawa Barat
16680
4. Ainani 50 tahun Ibu rumah SMA Minimarket Jl. Tidak tahu Tidak tahu Tidak TahuTidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu
tangga Babakan
Raya
No.108,
Babakan,
Kec.
Dramaga,
Kabupaten
Bogor,
Jawa Barat
16680
5. Zahro 17 tahun Pelajar SMA Minimarket Jl. Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Babakan tahu tahu tahu tahu tahu tahu tahu
Raya
No.108,
Babakan,
Kec.
Dramaga,
Kabupaten
Bogor,
Jawa Barat
16680
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Ganjil 2023 8
6. Andra 21 tahun Pedagang SMA Minimarket Jl. Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Babakan tahu tahu tahu tahu tahu tahu tahu
Raya
No.108,
Babakan,
Kec.
Dramaga,
Kabupaten
Bogor,
Jawa Barat
16680
7. Maman 40 tahun Karyawan SMA Minimarket Jl. Tahu, Tahu Pepaya, Berita dan Amerika Tahu Tahu
swasta Babakan sebuah vaksin, buku
Raya cara untuk kedelai
No.108, meningkat
Babakan, kan mutu
Kec. suatu
Dramaga, produk
Kabupaten
Bogor,
Jawa Barat
16680
8. Hilmi 30 tahun Ibu rumah SMA Minimarket Jl. Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
tangga Babakan tahu tahu tahu tahu tahu tahu tahu
Raya
No.108,
Babakan,
Kec.
Dramaga,
Kabupaten
Bogor,
Jawa Barat
16680
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Ganjil 2023 9
9. Dimas 27 tahub Karyawan SMA Minimarket Jl. Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
sasta Babakan tahu tahu tahu tahu tahu tahu tahu
Raya
No.108,
Babakan,
Kec.
Dramaga,
Kabupaten
Bogor,
Jawa Barat
16680
10. Syarla 19 tahun Mahasiswi S1 Minimarket Jl. Tahu, Tahu Pepaya, Buku Amerika Tahu Tahu
Babakan produk Jagung,
Raya dari hasil vaksin
No.108, rekayasa
Babakan, genetika
Kec.
Dramaga,
Kabupaten
Bogor,
Jawa Barat
16680
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Ganjil 2023 10
Dokumentasi
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Ganjil 2023 11