● METODE REKAYASA
GENETIKA
● Tanaman Transgenik
Genetically Modified Organism (GMO) merupakan bagian penting dalam perkembangan ilmu biologi terutama
cabang ilmu bioteknologi. GMO adalah organisme (ditekankan kepada tanaman dan hewan) yang telah
mengalami modifikasi genome (rangkaian gen dalam chromosome) sebagai akibat ditransformasikannya satu
atau lebih gen asing yang berasal dari organisme lain (dari species yang sama sampai divisio yang berbeda).
Tujuan utama pengembangan GMO adalah untuk mengatasi berbagai masalah kekurangan pangan yang
dihadapi penduduk dunia yang tidak mampu dipecahkan secara konvensional, karena pertumbuhan penduduk
yang begitu cepat.
METODE
REKAYASA Beberapa istilah yang digunakan pada rekayasa
genetika adalah: transgenik; modifikasi genetika
GENETIKA (genetically modified/GM); teknologi DNA; kloning
gen atau cloning molekuler. Teknik ini melibatkan
Rekayasa genetika adalah transplantasi satu gen ke gen kemampuan untuk mengisolasi, memotong dan
lainnya baik antara gen dan lintas gen untuk menghasilkan memindahkan potongan DNA tertentu sesuai dengan
produk yang berguna bagi mahluk hidup. Prinsip dasar gen-gen yang menjadi. Saat ini memanipulasi DNA
teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi perubahan dalam berbagai cara dan memindahkannya dari satu
komposisi asam nukleat DNA atau menyelipkan gen baru ke mahluk hidup ke mahluk hidup lain dapat
dalam struktur DNA mahluk hidup penerima, hal ini berarti diprogramkan melalui teknik rekombinasi DNA
bahwa gen yang disisipkan pada mahluk hidup penerima untuk memproduksi berbagai zat seperti enzim,
dapat berasal dari mahluk hidup lain. Contoh dari produk antibodi monoklonal, nutrisi, hormone
rekayasa genetika adalah rekayasa genetika organisme
(GMO) produk ini sudah banyak kontroversi di kalangan
masyarakat.
Pada tahun 1983, tanaman transgenik pertama,
yaitu bunga matahari yang disisipi gen dari buncis
Tanaman Transgenik (Phaseolus vulgaris) telah berhasil dikembangkan
oleh manusia, dan sejak saat itu tanaman
transgenik terus dikembangkan dan tanaman
transgenik pertama yang berhasil diproduksi dan
Tanaman transgenik merupakan tanaman hasil dipasarkan adalah jagung dan kedelai.
rekayasa gen dengan cara disisipi satu atau
sejumlah gen (transgene) yang merupakan salah Beberapa tanaman transgenik yang telah
satu kemajuan bioteknologi yaitu Genetically dikembangkan dan dikenal diantaranya adalah
Modified Organism (GMO), untuk mengatasi tanaman tahan hama, toleran herbisida, tahan
masalah pangan, kesehatan dan kualitas hidup. antibiotik, tanaman dengan kualitas nutrisi lebih
Penemuan tanaman transgenik dimulai pada tahun baik, serta tanaman dengan produktivitas yang
1977 ketika bakteri Agrobacterium tumefaciens lebih tinggi. Namun walaupun tujuan
diketahui dapat mentransfer DNA atau gen yang diciptakannya tanaman transgenik ini baik dan
dimilikinya ke dalam tanaman. banyak keunggulan dari tanaman transgenik,
terdapat pula dampak buruk dari tanaman
transgenik yang menimbulkan pro dan kontra di
masyarakat.
Kontroversi
Produk GMO
01
Kontroversi GMO di bidang
pertanian dan lingkungan
Tanaman transgenik memiliki herbisida dan serangga
perlawanan yag sewaktu waktu bisa melakukan
penyerbukan silang dengan spesies liar, dan dapat
memproduksi zat tertentu yang bisa memberantas gulma
terutama pada areal pertanian kecil yang dikelilingi oleh
tanaman liar. Dampak negatifnya adalah penyerbukan
silang diduga dapat menyebabkan transfer gen yang tidak
disengaja, Kemunngkinan munculnya virus baru dan racun
pada tanaman transgenic
02
Kontroversi GMO di bidang
kesehatan
Resistensi antibiotik ke dalam tanaman yang banyak
dikonsumsi dimungkinkan memiliki dampak negatif yang
tidak diinginkan bagi kesehatan manusia dan hewan yang
mengkonsumsi tanaman. Fenomena ini dapat mengakibatkan
mikroba resisten terhadap antibiotik dalam populasi mahluk
hidup, dan selanjutnya berkontribusi terhadap masalah
kesehatan manusia yang resisten antibiotic. Salah satu
contohnya adalah kacang Brazil sebagai salah satu produk
GMO ditarik dari peredaran karena menyebabkan alergi pada
konsumen. Reaksi alergi tersebut diduga disebabkan oleh
modifikasi gen tertentu.
03
Kontroversi GMO di bidang agama,
budaya, dan etika
Kelompok masyarakat muslim di Indonesia sebagai
kelompok mayoritas memilik ketentuan yang mengharuskan
pangan yang dikonsumsi adalah yang halal dan baik (halalan
toyyiban), sehingga menjadi sangat penting pencantuman
keterangan/label tentang kandungan suatu produk pangan
dan obat-obatan hasil GMO meskipun tidak mudah untuk
melacak kandungan GMO tersebut, untuk itu diperlukan
suatu mekanisme yang jelas untuk melakukan pelacakan dan
pemantauan kandungan GMO yang beredar luas.
03
Singh et al. (2006) mengatakan bahwa mekanisme pelacakan,
penilaian resiko dan pemantauan yang efektif merupakan
prasyarat dasar kerangka hukum untuk merespon resiko dan
kehati-hatian yang akan memunculkan resiko baru.