Chyntia Hanifah - E4401201062 - 13 - Produk GMO Dan Non GMO
Chyntia Hanifah - E4401201062 - 13 - Produk GMO Dan Non GMO
2001
9
Yiyi 25 Juli 1981 Penjual Pedagang SMA Warung Lembang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
10
8 Januari
Mak Ina 1965 Penjual Pedagang SMA Warung Lembang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Pembahasan
1. Berdasarkan hasil anda, apakah produk GMO yang beredar di masyarakat Indonesia dapat lebih dari 3 produk? Jelaskan!
= Ya, produk GMO yang beredar di Indonesia dapat lebih dari 3 produk. Pengembangan produk transgenik di Indonesia
dilakukan oleh banyak universitas dan Lembaga riset. Alasan lainnya karena permintaan pasar yang melonjak, pertumbuhan
penduduk tidak terkontrol, serta lahan pertanian semakin menyempit (Prianto dan Yudhasasmita 2017).
2. Berdasarkan hasil anda, umumnya perubahan keuntungan apa yang diperoleh dari produk GMO? Jelaskan!
=Produk GMO pada umumnya dapat menghemat pupuk dan pestisida, bibit tahan kekeringan dan tahan di tanah dengan kadar
garam tinggi, serta dapat menanggulangi masalah kekurangan lahan pertanian (Nurhayati 2009)
3. Berdasarkan hasil anda, negara manakah yang memiliki produk GMO yang paling banyak? Mengapa?
= Amerika. Sejak 1966, petani AS telah mengadopsi tanaman pangan GMO. Amerika juga menjadi negara yang
mengembangkan GMO dalam produksi komoditas pertaniannya. Tanaman pangan GMO yang paling banyak dikembangkan
oleh AS adalah kedelai, kapas, dan jagung dengan tingkat ekspor yang relative tinggi (Marwan 2016).
4. Berdasarkan hasil anda, apakah produk GMO mudah ditemukan di sekitar masyarakat Indonesia? Jelaskan!
= Produk GMO yang cukup mudah ditemui di sekitaran masyarakat Indonesia sebagian besar merupakan produk pangan yang
sering dikonsumsi oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena salah satu produk yang banyak dikembangkan secara massal
adalah tumbuhan transgenik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan (Herlanti 2014).
5. Berdasarkan hasil anda, apakah masyarakat mengetahui dengan baik mengenai GMO? Jelaskan!
= Masyarakat pada umumnya belum mengetahui apa itu GMO. Mayoritas yang mengetahui apa itu GMO adalah yang
mendapat pelajaran pada bidang biologi atau bidang terkait serta yang inisiatif mencari tahu dari internet. Ketidaktahuan akan
apa itu produk GMO membuat masyarakat mengira produk GMO sama seperti produk pertanian biasa tanpa manfaat lebih
(Hidayat 2014)
6. Bagaimana perbedaan dan perbandingan harga produk GMO, non-GMO non-organik, dan non-GMO organik? Jelaskan!
= produk non-GMO organik termasuk yang produk mahal karena perlu investasi mahal pada awal pengembangan dan tidak
ada jaminan tahan hama, produk non-GMO non-organik biasanya dijual lebih murah karena masih memerlukan lahan yang
luas walaupun sudah bisa menggunakan pestisida untuk menahan hama, produk GMO adalah produk dengan harga juga
relative mahal karena diyakini bibit yang digunakan telah melawati uji coba dan penelitian (Mayrowani 2012).
7. Bagaimana membedakan produk GMO dan non-GMO di sekitaran masyarakat di Indonesia dan negara lain? Jelaskan!
= Pada masyarakat umum, biasanya produk GMO ataupun non-GMO bisa dibedakan dengan labelling yang sudah tertera
pada produk (Kurniawan dan Rondhi 2020)
DAFTAR PUSTAKA
Estiati A, Herman M. 2015. Regulasi keamanan hayati produk rekayasa genetik di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian. 13(2):
129-146.
Herlanti Y. 2014. Analisis argumentasi mahasiswa pendidikan biologi pada isu sosiosainfikkonsumsi Genetically Modified Organism
(GMO). Pendidikan IPA Indonesia. 3(1): 51-59.
Hidayat YR. 2014. Persepsi masyarakat terhadap tanaman transgenik di Kabupaten Cirebon. Agrijati. 26(1): 75-88.
Kurniawan MA, Rondhi M. 2020. Preferensi resiko dan faktor-faktor yang memengaruhi keputusan masyarakat ilmiah dalam
mengonsumsi produk rekayasa genetika. Agribisnis Indonesia. 8(1): 43-57. DOI: 10.29244/jai.2020.8.1.43-57
Mayrowani H. 2012. Pengembangan pertanian organik di Indonesia. Penelitian Agro Ekonomi. 30(2): 91-108.
Marwan FB. 2016. Politik pangan: hegemoni komoditas pertanian Genetically Modified Organism Amerika Serikat di dunia tahun
2011-2014. International Relations. 2(4): 189-200.
Nurhayati A. 2009. Perkembangan teknologi di bidang produksi pangan dan obat-obatan serta hak-hak konsumen. Jurnal Hukum.
3(16): 423-438. DOI: 10.20885/iustum.vol16.iss3.art7
Prianto Y, Yudhasasmita S. 2017. Tanaman Genetically Modified Organism (GMO) dan perspektif hukumnya di Indonesia. Al
Kauniyah: Journal of Biology. 10(2): 133-142. DOI: 10.15408/kauniyah.v10i2.5264