Anda di halaman 1dari 9

Nama : Azka Rahma Meisa PJP : Jepri Agung Riyanto, S.Si, M.Si.

NIM : G8401201042 Asisten :


Kelas/Kelompok : ST15.2 / 8 1. Chelvi Agnariosa (A34170056)
Hari/Tanggal : Rabu , 11 November 2020 2. Muhammad Rifki Rizaldi (G34170092)
3. Farell Pramuja (G34170101)
4. Fathur Rachman (A253194051)

PRODUK GMO DAN NON-GMO

TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan agar kami para praktikan dapat mengidentifikasi produk-produk GMO yang belum dan sudah
beredar di masyarakat, kemudian dapat mengumpulkan data dari produk-produk GMO dan modifikasi genetik yang telah
dilakukan, serta mengetahui seberapa besar pengetahuan masyarakat terkait produk GMO

PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya zaman dan manusia maka teknologi semakin berkembang dan pertambahan jumlah penduduk
dunia tidak sebanding dengan ketersediaan lahan. Oleh karena itu, perkembangan produk GMO semakin meningkat karena
permintaan dan kebutuhan yang tinggi. Genetically Modified Organisms (GMO) dapat didefinisikan sebagai organisme dengan
material genetik (DNA) yang sudah mengalami perubahan tanpa proses alami, dengan menggunakan teknik modifikasi DNA /
rekaya Genetik buatan melalui penyisipan satu atau lebih gen dari spesies lain atau dari varietas lain spesies yang sama. Teknik
rekayasa genetika dapat diterapkan pada tumbuhan, hewan, ikan, dan jasad renik. Tujuan penggunaan teknik adalah untuk
perbaikan sifat. Salah satu contohnya untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap cekaman abiotik dan biotik penyebab
produksi pangan menurun. Tidak hanya itu, teknologi ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan nutrisi yang terkandung dalam
suatu tanaman dan juga untuk memproduksi vaksin dalam tanaman (Estiati dan Herman 2015).
Terdapat beberapa produk yang dapat dijadikan contoh dari produk GMO yang sudah ada di Indonesia antara lain padi Bt
yang tahan terhadap serangan hama penggerek, kapas Bt dan jagung Bt tahan terhadap hama Lepidoptera, papaya yang tahan
terhadap serangan papaya ringspot virus, tomat yang tidak cepat busuk, kedelai yang toleran herbisida, beras emas (golden rice)
yang kaya akan beta-caroten, pisang yang dapat menghasilkan suatu vaksin, dan masih banyak lagi. Namun teknik rekayasa genetik,
meskipun terbukti telah banyak keuntungan dari GMO, terdapat kekhawatiran mengenai risiko yang akan diterima seperti kerugian
bagi lingkungan serta mengganggu kesehatan manusia dan hewan. Banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsi GMO dalam
jumlah yang sedikit atau banyak. Tidak hanya bahan mentah, tetapi juga bahan olahan yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari. Namun, banyak masyarakat yang belum familiar dengan GMO atau tidak tahu apakah produk yang
dikonsumsi sehari-hari merupakan produk GMO atau bukan.

ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah laptop, recorder hp, dan buku catatan.

PROSEDUR PRAKTIKUM
Untuk memulai praktikum ini, nyalakan laptop, kemudian buka browser untuk mencari 3 macam produk GMO yang
beredar di Indonesia dan negara lain, beserta negara asal, perubahan genetik yang telah dilakukan, dan hasil karakteristiknya. Selain
itu, juga dicari produk olahan dari produk GMO tersebut lalu diidentifikasi kembali apakah produk tersebut beredar di
warung/pasar/penjual keliling terdekat. Kemudian, keempat data tersebut dimasukkan ke dalam tabel 1.1 yang berisi informasi
terkait produk GMO. Selanjutnya, wawancarai 10 orang narasumber terdekat terkait produk GMO dengan menerapkan protokol
kesehatan yang benar. Gunakan voice recorder dan buku catatan saat wawancara.
Pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber adalah a. Nama bapak/ibu, b. Tempat, tanggal lahir dan Umur, c.
Peran (penjual/pembeli), d. pekerjaan, e. pendidikan (SD, SMP, SMA, D3, S1, S2, S3), f. Tempat wawancara (penjual
keliling/warung/pasar/online atau lainnya), g. lokasi wawancara (Kelurahan/Desa, Kecamatan, Kota/Kabupaten, Provinsi), h.
Apakah bapak/ibu mengetahui apa itu GMO? jika iya, Jelaskan!, i. Apakah bapak/ibu mengetahui produk-produk dari GMO? Jika
bapak/ibu mengetahui produk-produk GMO tersebut, sebutkan tiga contoh dari produk GMO!, j. jika bapak/ibu mengetahui
pertanyaan huruf h dan i, dari mana bapak/ibu mengetahui mengenai informasi tersebut?, k. Apakah bapak/ibu mengetahui Negara
yang banyak menghasilkan produk GMO? jika ya, tuliskan nama Negara tersebut!, l. Apakah bapak/ibu mengetahui produk yang
bapak/ibu beli merupakan produk GMO atau bukan?, m. Apakah bapak/ibu mengetahui cara membedakan antara produk GMO atau
non-GMO di pasar?. Kemudian, masukkan hasil wawancara tersebut ke dalam tabel 1.2
HASIL PENGAMATAN

No Produk Peredaran Perubahan Karakteristik Negara Asal Produk olahan Produk GMO dan Referensi
GMO di Genetik Perubahan GMO olahannya dapat
Indonesia ditemukan di
(Ya/Tidak) tempat anda
(Ya/Tidak)

1 Kedelai Ya Kedelai disisipi gen Toleran terhadap Amerika Serikat Soybean milk Ya (Ambarwati et al. 2017)
transgenik EPSPS-CP4 dan gen herbisida (susu soya)
Promotor CaMV 35S

2 Kapas Bt Ya Kapas disisipi gen lebih adaptif dan India tanaman Ya (Han et al. 2010)
resisten hama toleran terhadap transgenik
hama,

3 Apel Arktik Ya Mengurangi Tidak mengalami Kanada Apel goreng Tidak (Waltz 2015)
(Arctic keaktifan enzim kecoklatan akibat (Arctic Apbitz)
Apple) polifenol oksidase oksidasi setelah
dipotong, tahan
lama
Nomor Pertanyaan
a. b. c. d. e. f g. h i. j. k. l. m.
1 Riksfardini Bandung, Pembuat peneliti S3 Onli Cibinong Ya,Merupakan Cotton Perkulih- USA, Ya Ya, Di
Ermawar 30 ne produk yang sudahGM fromaan India, supermarket
September diubah/ditingkatkan India, Australia tersedia produk
1979 kualitasnya secaraCanola oil dengan label
rekayasa genetik from produk GM
Canola
GM from
Australia,
Soybean
GM from
2 Ikhsan Padang Pembeli ASN S3 Onli - Ya, Produk produkUSAJagung, Buku/ cina ya Ya, Tau, dengan
Guswenrivo Panjang, 14 ne yg bentuk, warna,tomat, literasi melihat label
Agustus ukuran lebih baguscabe ilmiah “produk organik”
1981 dibandingkan
dengan produk
organik
3 Aisha Aulia Medan 5Pembeli Mahasisw S1 Onli Jl amaliunYa, Produk yg sudaSemangk Internet Tidak Ya Ya, Produk gmo
juni 2002 a ne no 41di modifikasi a tanpa tahu cenderung lebih
medan biji , baik kualitas nya
jagung , dibanding produk
pepaya biasanya

4 Ginong Jakarta, 23Pembeli PNS S1 Onli Cilegon Ya, Produk buatanKedelai,ja Seminar Cina Tidak Tidak tahu
patrdia juli 1977 ne manusia gung,gan tahu
dum

5 Shery fetria Pontianak, Tidak Bidan S2 onli cibinong Tidak tahu Tidak BelumTidak Tidak Tidak
23Mei pernah ne tahu pernah tahu tahu mengetahui
1988 mendengar
6 Dian NurJakarta, 12Tidak Mahasisw S1 Onli Jl. MelatiYa, Semacamberas Buku/ Amerika Tidak Ya Harganya
Rizqi Mei 2002 pernah a ne putih no.produk seperti literasi serikat meng lebih mahalan
B57 hortikultura dengan ilmiah dan erti dikit
teknologi yang negara2
telah dimodifikasi di eropa

7 Aleekha Bandung Tidak Mahasisw S1 Onli Komplek Tidak, belumTidak Tidak - Tidak Tidak tahu
vallen 27 pernah a ne lembah pernah mendengar tahu pernah tahu
desember permai mendengar
2002 hanjuang sebelumny
noM4 a
Barat

8 Jasmine Jakarta, 14Belum mahasisw S1 onli Jakarta Tidak tahu Tomato, Seminar Tidak Tidak Tidak mengerti
roberto desember pernah a ne barat, rice, tahu tahu
2002 membeli wheat
9 Wahyu TriBandung Pembeli karyawan S2 onli Bogor Ya, produkyangDurian Tv Thailand Ya Ya, dari jenisnya
Adiyasa 15 ne lebih bagus Montong,
November anggur
1976 seedless,
pisang
Cavendis
h
0 Fakhri Hadi Pariaman, Pembeli PNS S1 Ru Kelurahan Ya, yaitu makananJagung Sosial Tidak Tidak Tidak tahu
4 Juli 1996, mah Jalan baru,hasil rekayasamanis, media tahu tahu
24 tahun Kecamatan genetika kedelai,
Pariaman dan
tengah, pisang
Kota
Pariaman,
Sumatera
JAWABAN PERTANYAAN

1. Berdasarkan hasil anda, apakah produk GMO yang beredar di masyarakat Indonesia dapat lebih dari 3 produk? Jelaskan!

Jawab : Berdasarkan hasil yang saya dapatkan, terdapat lebih dari tiga produk GMO yang beredar di Indonesia yang diketahui
oleh narasumber yang saya wawancarai yaitu semangka nonbiji, jagung manis, tomat transgenik, kedelai transgenik, papaya
California, pisang Cavendish, tomat gen bt,

2. Berdasarkan hasil anda, umumnya perubahan keuntungan apa yang diperoleh dari produk
GMO? Jelaskan!

Jawab : Berdasarkan hasil yang saya dapatkan, keuntungan yang diperoleh dari produk GMO yaitu umur simpan lebih lama,
rasa yang lebih enak, kandungan nutrisi yang lebih tinggi, dan tahan terhadap serangan hama. Hal ini sesuai dengan yang
dinyatakan oleh Herlanti (2014) bahwa GMO memiliki keunggulan seperti tahan hama, toleran herbisida, tahan antibiotik,
kualitas nutrisi lebih baik, serta produktivitasnya tinggi.

3. Berdasarkan hasil anda, Negara manakah yang memiliki produk GMO yang paling banyak? Mengapa?
Jawab : Berdasarkan hasil yang saya dapatkan, narasumber umumnya mengatakan bahwa negara Amerika Serikat adalah negara
yang memiliki produk GMO paling banyak. Hal ini sesuai yang dinyatakan oleh Hetami (2009) bahwa bahan mentah maupun
olahan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia 70% berasal dari Amerika Serikat yang sebagiannya merupakan produk rekayasa
genetika. Hal serupa juga dinyatakan oleh Kurniawan dan Rondhi (2020) bahwa Amerika Serikat menempati posisi pertama
sebagai negara dengan penanaman GMO terbesar di dunia.

4. Berdasarkan hasil anda, apakah produk GMO mudah ditemukan di sekitar masyarakat
Indonesia? Jelaskan!

Jawab : Berdasarkan dari hasil penuturan narasumber yang saya dapatkan Ya, memang sebenarnya produk GMO mudah
ditemukan, dikarenakan Produk GMO yang impor maupun lokal mudah ditemukan di sekitar masyarakat Indonesia yaitu di
supermarket (Mahrus 2014).

5. Berdasarkan hasil anda, apakah masyarakat mengetahui dengan baik mengenai GMO?
Jelaskan!

Jawab : Berdasarkan hasil yang saya dapatkan, 5 dari 10 masyarakat mengetahui GMO dari informasi beredar melalui internet.
Selain dari internet, narasumber juga mengetahui GMO dari materi perkuliahan, buku, dan sosial media. Namun, sebagian
lainnya kurang familiar dengan GMO walaupun GMO sudah banyak beredar di Indonesia. Narasumber berpendidikan tinggi
mengetahui apa itu GMO, sedangkan narasumber berpendidikan rendah tidak familiar dengan produk GMO. Akan tetapi, ada
juga narasumber berpendidikan tinggi yang tidak mengetahui GMO dengan baik. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian
besar masyarakat tidak mengetahui GMO dengan baik dan tidak tahu bahwa produk yang dikonsumsi merupakan produk GMO
karena kurangnya pengetahuan masyarakat akibat informasi mengenai GMO.

6. Bagaimana perbedaan dan perbandingan harga produk GMO, non-GMO non-organik dan non-GMO organik? Jelaskan!

Jawab : Harga produk non-GMO non organik mempunyai harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan produk non-
GMO organik. Thio (2008) menyatakan bahwa harga produk organic lebih mahal karena petani lebih cenderung memilih untuk
bertani secara konvensional dan tidak memakai pestisida, sehingga kemungkinan untuk gagal panen lebih besar. Hal itu lah
yang menyebabkan minimnya produk pertanian di wilayah Indonesia. Adapun, menurut produk GMO memiliki harga yang
lebih murah dibandingkan dengan produk yang lain karena risiko gagal panen GMO cenderung lebih kecil. Akan tetapi,
Kurniawan dan Rondhi (2020) menyatakan hal yang berbeda yaitu GMO memiliki harga yang lebih mahal karena adanya biaya
yang lebih untuk penelitian dan pengembangan produk.

7. Bagaimana membedakan produk GMO dengan non GMO di sekitaran masyarakat di Indonesia dan Negara lain?
Jelaskan!

Jawab : Sulit untuk membedakan produk GMO dengan produk non-GMO dengan melihat ciri fisiknya saja. Cara membedakan
produk GMO dengan produk non-GMO adalah dengan melihat label pada kemasan produk. Hetami (2009) menyatakan bahwa
produk GMO harus menginformasikan pada labelnya bahwa produk tersebut mengandung bahan hasil rekayasa genetika dan
alergen yang terkandung jika ada.

DAFTAR PUSTAKA

Amin L, Azlan AA, Gausmian MH, Ahmad J, Samian L, Haron MS, Sidek NM. 2010. Ethical perception of modern biotechnology
with special focus on genetically modified food among muslims in Malaysia. AsPac J. Mol. Biol. Biotechnol. 18(3):359-367.
Estiati A, Herman M. 2015. Regulasi keamanan hayati produk rekayasa genetik di Indonesia. Jurnal Analisis Kebijakan
Pertanian. 13(2):129-146.
Hetami K. 2009. Pelabelan produk pangan yang mengandung bahan rekayasa genetika sebagai wujud asas keterbukaan
informasi [tesis]. Semarang:Universitas Diponegoro.
Herlanti Y. 2014. Analisis argumentasi mahasiswa pendidikan biologi pada isu sosiosainfik konsumsi GMO. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia. 3(1):51-59
Kurniawan MA, Rondhi M. 2020. Preferensi risiko dan faktor-faktor yang memengaruhi keputusan masyarakat ilmiah dalam
mengonsumsi produk rekayasa genetika. Journal of Indonesian Agribusiness. 8(1):43-57.

Anda mungkin juga menyukai