Anda di halaman 1dari 3

Allah 

Ta’ala berfirman,

‫نَ ْحنُ نَ ُقصُّ عَ لَيْكَ نَبََأ ُه ْم ِبا ْل َح ِّق ۚ ِإنَّ ُه ْم ِف ْتيَ ٌة آ َمنُوا ِبرَ ِبّ ِه ْم وَ ِز ْدنَا ُه ْم ُهدًى‬
“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah
pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”
(QS. Al-Kahfi: 13)

Dahulu kala, kota Afasus dipimpin oleh seorang raja yang baik. Namun,
sang raja wafat dan berita ini sampai ke telinga Raja Persia bernama
Diqyanius. Ia adalah raja yang dzalim dan merupakan penyembah berhala.
Ia pun menyerbu kota Afasus dan berhasil menguasainya. Saat sudah
menguasai kota Afasus raja Diqyanius memerintahkan agar semua rakyat
harus menyembah berhala sepertinya. rakyat tidak punya pilihan lain,
banyak dari masyarakat kota Afasus mulai menyebah berhala dan
mengingkari keesaan Allah SWT.
Allah Ta’ala berfirman,
‫َأ‬ ُ ‫ٰ َهُؤ اَل ِء َقوْ ُمنَا اتَّخَ ُذوا ِمنْ دُو ِن ِه آ ِل َه ًة ۖ َلوْ اَل يَْأ تُونَ عَ لَي ِْه ْم ِب‬
ِ ‫ان بَ ِيّ ٍن ۖ َفمَنْ ظْلَ ُم ِمم‬
‫َّن‬ ٍ َ ‫س ْلط‬
‫ا ْفتَرَ ٰى عَ لَى اللَّ ِه َك ِذبًا‬
“Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka
tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim
daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?” (QS. Al-Kahfi: 15)

Diqyanius mendengar ada sekelompok pemuda yang enggan menyembah


berhala seperti dirinya. Para pemuda itu pun dipanggil menghadap sang
raja.
“hai kalian, kalian harus menyembah berhala seperti aku”
“berhala itu patung, bukan Tuhan kami.. Tuhan Kami hanya Allah”
“apa??????”
“Pengawal Tangkap dan Bunuh Menereka”
“kemanakah mereka pergi??”
Para pemuda tersebut akhirnya melarikan diri dan bersembunyi di dalam
Gua Rajib yang lokasinya berada sekitar 8 kilometer dari Amman,
Yordania. Mereka tetap teguh pada pendirian untuk tidak menyekutukan
Allah Sang Pencipta Alam.
Allah Ta’ala berfirman,
‫شرْ لَ ُك ْم رَ بُّ ُك ْم ِمنْ رَ ْح َم ِت ِه‬
ُ ‫ف يَ ْن‬ ِ ‫وَ ِإ ِذ اعْ تَزَ ْلتُمُو ُه ْم وَ مَا يَعْ بُدُونَ ِإاَّل اللَّ َه َفْأ وُ وا ِإلَى ا ْل َك ْه‬
‫وَ يُ َه ِيّْئ لَ ُك ْم ِمنْ َأمْ ِر ُك ْم ِمرْ َف ًقا‬
“Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah
tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Rabbmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya
kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.” (QS. Al-Kahfi: 16)

Atas izin Allah SWT, para pemuda tersebut tertidur dalam waktu yang
lama, hingga tiga ratus tahun lebih. Kisah ini tertuang dalam Surat Al-
Kahf ayat 10-11:
Allah Ta’ala berfirman,

‫ف َف َقالُوا رَ بَّنَا آ ِتنَا ِمنْ َل ُد ْنكَ رَ ْح َم ًة وَ َه ِيّْئ َلنَا ِمنْ َأمْ ِرنَا‬
ِ ‫ِإ ْذ َأوَ ى ا ْل ِف ْتيَ ُة ِإلَى ا ْل َك ْه‬
‫شدًا‬ َ َ‫ر‬
“(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa:
“Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami
petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.” (QS. Al-Kahfi: 10)

Allah Ta’ala berfirman,

ِ ‫َفضَ رَ ْبنَا عَ لَىٰ آ َذا ِن ِه ْم ِفي ا ْل َك ْه‬


‫ف ِس ِنينَ عَ َددًا‬
“Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu.” (QS. Al-Kahfi: 11)

Dalam jangka waktu tersebut, kota mereka juga mengalami pergantian


raja. Allah pun membangunkan para penghuni gua ketika kota telah aman.
Allah Ta’ala berfirman,

َ‫وَ َك ٰ َذ ِلكَ بَ َع ْثنَا ُه ْم ِليَتَسَا َءلُوا َب ْينَ ُه ْم ۚ َقا َل َقاِئ ٌل ِم ْن ُه ْم َك ْم لَ ِب ْثتُ ْم ۖ َقالُوا لَ ِب ْثنَا يَوْ مًا َأوْ بَعْض‬
‫يَوْ ٍم ۚ َقالُوا رَ بُّ ُك ْم َأعْ لَ ُم ِبمَا لَ ِب ْثتُ ْم َفا ْب َعثُوا َأ َح َد ُك ْم ِبوَ ِر ِق ُك ْم ٰ َه ِذ ِه ِإلَى ا ْل َم ِدينَ ِة َف ْليَ ْنظُرْ َأيُّ َها‬
‫َأزْ َكىٰ طَعَامًا َف ْليَْأ ِت ُك ْم ِب ِرزْ ٍق ِم ْن ُه وَ ْليَتَلَطَّفْ وَ اَل ي ُْش ِعرَ نَّ ِب ُك ْم َأ َحدًا‬
“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri.
Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)”. Mereka
menjawab: “Kita berada (disini) sehari atau setengah hari”. Berkata (yang lain lagi): “Rabb kamu lebih
mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk
pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang
lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-
lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorang pun.” (QS. Al-Kahfi: 19)

“sudah berapa lama kita tidur disini?”


“sehari atau dua hari”
“Rabb mu lebih tahu”
“pergilah memberi kita makanan”

“jual-jual-jual”
“jual makanan-jual makanan”
“Assalamu’alaikum, berapa harga makanan yg kamu jual”
“100 Dirham”
“kamu salah memberi uang, uang ini sudah tidak laku lagi”
“kenapa bisa, sekarang di kota ini raja siapa yg berkuasa?”
“Raja Abdurrahman”
Maka kagetlah pemuda ashabul kahfi tersebut… ternyata Allah telah
menidurkan mereka begitu sangat lama di dalam gua tersebut. Raja yg
zalim diqyanius sudah lama mati 309 tahun yg lalu…
Allah Berefirman:
َ ‫وَ لَ ِبثُوا ِفي َك ْه ِف ِه ْم ثَاَل‬
‫ث ِماَئ ٍة ِس ِنينَ وَ ازْ دَادُوا ِتسْ عًا‬
“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).” (QS. Al-
Kahfi: 25)

“Saudara-saudaraku mari kita cari raja Abdurrahman”

Anda mungkin juga menyukai