Anda di halaman 1dari 3

Kisah Ashabul Kahfi

Ashabul Kahfi adalah kisah tujuh orang pemuda yang memiliki keimanan yang kuat
kepada Allah Swt.. Allah Swt. menidurkan ketujuh pemuda tersebut selama kurang lebih 309 tahun
di dalam sebuah gua dekat dengan tempat tinggal mereka. Para pemuda tersebut bukan termasuk
nabi atau rasul Allah Swt.. Namun, karena keimanannya dan termasuk golongan orang-orang yang
saleh, Allah Swt. menceritakan kisahnya di dalam Al-Qur'an. Ketujuh pemuda Ashabul Kahfi
bersembunyi di gua untuk menghindari kekejaman penguasa kerajaan pada masa itu yang memburu
mereka, yaitu Raja Dikyanus. Raja Dikyanus memaksa kaumnya untuk menyembah berhala-berhala
yang ada di lingkungan istananya. Oleh karena itu, para pemuda Ashabul Kahfi melarikan diri untuk
menjaga keimanannya kepada Allah Swt.

Beberapa ahli sejarah menyebutkan, ketujuh pemuda tersebut adalah Maksalmina


Marthunus, Nainunus, Saryunus, Zunuwanus, Falyastathyunus, dan Tamlikha, serta seekor anjing
bernama Qithmir. Kisah Ashabul Kahfi ini diabadikan oleh Allah Swt. dalam Al-Qur'an surah al-Kahfi

Banyak yang berpendapat lokasi gua yang menjadi tempat persembunyian tujuh pemuda
Ashabul Kahfi terdapat di Yordania, yaitu perkampungan al-Rajib atau dalam Al-Qur'an disebut al-
Raqim, yang berjarak 1,5 km dari Kota Abu A'landa dekat Kota Amman Yordania. Raja Abdullah ke-2
(Raja Yordania) telah meresmikan untuk mendirikan di muka gua Ashabul Kahfi, yaitu masjid dan
ma'had yang diberi nama "Masjid Ashabul Kahfi"

Riwayat menyebutkan bahwa mayoritas penduduk Kota Upsus tinggal di Tartus Turki, Asia
Kecil yang penduduknya menganut agama tauhid ajaran Nabi lsa as. Pada waktu itu, mereka
diperintahkan oleh seorang penguasa yang zalim dan angkuh serta haus kekuasaan, yang bernama
Raja Dikyanus. la adalah kaisar dari bangsa Romawi yang berkuasa pada saat itu

Dikyanus memaksa rakyatnya agar meninggalkan agama tauhid dan beralih "" menyembah
berhala. la membunuh siapa saja yang menentang perintahnya sehingga rakyatnya yang takut akan
ancaman rela meninggalkan agamanya mengikuti perintah sang raja. Namun, di antara penduduk
tersebut terdapat tujuh pemuda yang tidak mau mengikuti perintah Dikyanus.

Ketujuh pemuda itu tetap mempertahankan keimanannya dengan tetap menyembah Allah
Swt.. Raja Dikyanus mengetahui pendirian mereka yang teguh, ia pun memanggil dan mengancam

KELOMPOK 1 1
akan membunuh mereka. Ketika menghadap raja, ketujuh pemuda dengan tegas menolak dan
membantah ucapan raja. Seperti yang digambarkan dalam Al-Qur'an.

‫ض لَن نَّ ْدع َُو ۟ا ِمن دُونِ ِٓۦه ِإ ٰلَهًا ۖ لَّقَ ْد قُ ْلنَٓا ِإ ًذا‬
ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬
۟ ُ‫وا فَقَال‬
ِ ‫وا َربُّنَا َربُّ ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬ ۟ ‫طنَا َعلَ ٰى قُلُوب ِه ْم ْذ قَا ُم‬
‫ِ ِإ‬ ْ َ‫َو َرب‬

‫ا َشطَطًا‬

Arab-Latin: Wa rabaṭnā 'alā qulụbihim iż qāmụ fa qālụ rabbunā rabbus-samāwāti wal-arḍi lan
nad'uwa min dụnihī ilāhal laqad qulnā iżan syaṭaṭā

Artinya:

"Kami meneguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan langit
dan bumi. Kami tidak akan menyeru Tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, kami
telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran (O S. al-Kahfi [181: 14)

Raja sangat marah dengan pendirian mereka dan untuk keteguhan mempertimbangkannya,
hati mereka, bila tidak Memberikan waktu berpikir kepada Mau mengubah pendirian, ia akan
membunuh mereka. Maka Allah Swt. Berfirman Sebagai berikut.

ِ ‫َوِإ ِذ ٱ ْعتَزَ ْلتُ ُموهُ ْم َو َما يَ ْعبُ ُدونَ ِإاَّل ٱهَّلل َ فَْأ ُٓۥو ۟ا ِإلَى ْٱل َكه‬
‫ْف يَن ُشرْ لَ ُك ْم َربُّ ُكم ِّمن رَّحْ َمتِ ِهۦ َويُهَيِّْئ لَ ُكم ِّم ْن َأ ْم ِر ُكم‬

‫ِّمرْ فَقًا‬

Artinya:

“Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah
tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya
kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu” (Q.S. al-Kahfi [18]:
16)

Ketujuh pemuda Ashabul Kahfi ingin menyelamatkan keimanan dalam dirinya, Sehingga
mereka mencari tempat berlindung ke suatu gua yang terletak di Gunung Naikhayus, tidak jauh dari
Kota Upsus. Kemudian mereka berdoa, sebagai berikut.

۟ ُ‫ْف فَقَال‬
‫وا َربَّنَٓا َءاتِنَا ِمن لَّ ُدنكَ َرحْ َمةً َوهَيِّْئ لَنَا ِم ْن َأ ْم ِرنَا َر َشدًا‬ ِ ‫ِإ ْذ َأ َوى ْٱلفِ ْتيَةُ ِإلَى ْٱل َكه‬

Arab-Latin: Iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min
amrinā rasyadā

KELOMPOK 1 2
Artinya:

“(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu berdoa, Ya Tuhan Kami,
anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah bagi kami Petunjuk untuk segala
urusan kami’.” (Q.S. al-Kahfi [18]: 10)

Gua itu cukup luas dengan pintu menghadap ke utara sehingga sinar matahari Tidak
langsung masuk ke dalamnya. Kemudian mereka tertidur dengan perlindungan Dan pengawasan dari
Allah selama 309 tahun. Allah Swt. Melindungi mereka dari Rasa takut, karena letak gua yang sangat
dekat dengan kota tempat tinggal mereka Allah Swt. Sendirilah yang menjaga mereka selama di
dalam gua. Tanpa mereka sadari, waktu terus berlalu hingga ratusan tahun, yaitu selama tiga Ratus
tahun ditambah sembilan tahun. Kemudian Allah Swt. Membangunkan mereka. Dan berkatalah
salah seorang di antara mereka, “Sudah berapa lamakah kita berada Di sini? Kita berada di sini sehar
atau setengah hari?” Yang lain berkata, “Tuhan kamu Lebih mengetahui berapa lama kamu berada di
sini.” Maka salah seorang di antara Mereka pergi ke kota untuk membeli makanan dengan
membawa uang perak. Utusan Tersebut merasa heran karena melihat adanya perubahan yang
mencolok di sekitar kota. La lebih terkejut lagi ketika uangnya ditolak oleh penjual makanan dan
dikatakan bahwa Uangnya sudah tidak berlaku lagi. Bahkan, penjual makanan menuduh pemuda itu
Hendak menipu. Ketika peristiwa ini diketahui oleh petugas kerajaan, maka pemuda Itu diselidiki.
Kemudian ia menceritakan perihal dirinya dan keenam temannya. La pun Diberitahu bahwa Raja
Dikyanus telah meninggal ratusan tahun yang lalu dan raja Yang berkuasa sekarang adalah raja yang
beriman kepada Allah Swt.

Dari kisah pemuda Ashabul Kahfi tersebut dapat diambil pelajaran-pelajaran sebagai
berikut :
1. Perintah untuk selalu berdoa dan meminta perlindungan kepada Allah Swt.
2. Tanda-tanda kekuasaan Allah Swt. adalah suatu kebenaran
3. Anjuran untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat sekaligus mencarinya
4. Dianjurkan untuk berhati-hati dan menjauhi tempat-tempat yang dapat menimbulkan
kemudaratan
dalam agama.
5. Perintah untuk mengesakan Allah Swt.. “
6. Meyakinkan umat manusia akan kebenaran adanya hari kiamat dan hari kebangkitan di Padang
Mahsyar.

KELOMPOK 1 3

Anda mungkin juga menyukai