Anda di halaman 1dari 3

Mengapa Kamu Tidak Berinfaq ?

oleh : Deni Rahman

Pertanyaan di atas adalah penggalan dari terjemahan awal ayat 10 surat Al-Hadid. Ulama ahli tafsir seper
Imaam Al-Qurtuby menyebutkan bahwa ayat tersebut adalah ayat yang berbentuk pertanyaan namun
maksudnya adalah sindiran, yaitu sindiran terhadap orang-orang yang dak mau menginfakkan hartanya di
jalan Allah SWT.

Lengkapnya ayat tersebut berbunyi :


ً َٓ َ َ َ َ َ َْ ‫َو َما ل ْم أ ﱠ ُت ِنف ُقوا َس ل ٱ ِ َو ِ ِ م َ ٰ ُث ﱠ‬
‫ٱلس َم ٰ َ ٰو ِت َوٱﻷ ْرض ۚ َ ْس َتوى ِمن م ﱠم ْن أنف َق ِمن ق ْ ِل ٱلف ْتح َوق ٰ َت َل ۚ أ ۟ول ٰ ِئ َك أ ْعظ ُم َد َر َجة ﱢم َن‬ ِ ِ َِ ِ
َ َ ْ َ َ ُ َ َٰ ْ ُ ُ َ َ َ َ
ٌ ‫ون َخب‬ ُ ُ َ َ
ِ ‫ل‬‫م‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫ا‬‫م‬ ِ ‫ٱ‬‫و‬ ۚ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ٱل‬ ‫ٱ‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫و‬ ۚ ‫وا‬ ‫ل‬‫ين أنفقوا ِم ۢن َ ْعد َوق ٰ َت‬‫ٱل ِذ‬

"Dan mengapa kamu dak mena ahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang
mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang mena ahkan
(hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih ngi derajatnya daripada orang-
orang yang mena ahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing
mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Maka makna pertanyaan tersebut di atas adalah apa yang mencegah kamu untuk berinfaq di jalan Allah
SWT ? padahal dengan berinfaq itu kamu bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, apalagi jika kamu
telah meninggal, maka kamu dak akan membawa harta. Semuanya akan kembali menjadi milik Allah SWT.
Langit dan bumi akan kembali kepada Allah SWT setelah seluruh makhluk yang mengisi keduanya telah
ada. Demikian menurut Imam Al Qurtuby.

Ibnu Katsir menuturkan, maksud ayat ini adalah perintah agar berinfak dan jangan takut jatuh miskin dan
kekurangan karena infaq, sebab sesungguhnya Allah adalah Yang memiliki langit dan bumi dan di tangan
kekuasaan-Nyalah keduanya dikendalikan, dan di sisi-Nyalah semua perbendaharaan keduanya. Dialah Yang
memiliki 'Arasy dengan semua yang dikandungnya.

Pertanyaan senada Allah sebutkan pada 2 Ayat sebelumnya, yakni ayat 8 :


َ ‫ول َ ْد ُعو ْم ل ُت ْؤم ُنوا ب َ ﱢ ْم َو َق ْد أ َخ َذ م َيث ٰ َق ْم إن ك ُنتم ﱡم ْؤمن‬ َ ُ ُْ َ ْ َ َ
‫ون ٱ ِ ۙ َو ﱠ‬
ُ ‫ٱلر ُس‬
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫وما ل م تؤ ِمن‬

"Dan mengapa kamu dak beriman kepada Allah padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman
kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang
yang beriman."

Sebagian Ahli tafsir mengatakan bahwa maksud ayat ini adalah Allah SWT mengambil janji kepada manusia
tatkala masih berada di dalam sulbi Adam. Oleh karena itu, se ap orang yang lahir sebenarnya memiliki
fitrah untuk beriman kepada Allah SWT, sehingga dia harus mencari sesuatu untuk dia ibadahi. Dan fitrah
tersebut adalah dampak dari perjanjian yang Allah SWT ambil tatkala itu, meskipun seseorang dak
mengingat bahwa Allah pernah mengambil janji terhadapnya. Jadi ayat ini merupakan ajakan untuk
beriman kepada Allah SWT, bahwa sesungguhnya Allah telah mengambil janji-janji di antara kita, kemudian
Rasulullah SAW juga telah menyeru untuk beriman.

Dengan demikian, ayat 10 dimaknai sebagai ajakan untuk berinfaq, karena Allah SWT telah
memerintahkannya, dan kemudian Rasulullah SAW juga telah menyeru untuk berinfaq. Apalagi di rangkaian
ayat sebelumnya , Allah SWT menyebutkan perintah untuk beriman dan berinfaq secara bergandengan.
َ ‫َءام ُنوا ٱ َو َر ُسولهۦ َوأنف ُقوا م ﱠما َج َعل م ﱡم ْس َت ْخلف َ ف ه ۖ َفٱلذ‬
ٌ ‫ين َء َام ُنوا ِمن ْم َوأن َف ُقوا ل ُه ْم أ ْج ٌر كب‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ

"Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan na ahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah
menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan mena ahkan
(sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar."

Allah mengirimkan salam dan Malaikat mengoyakkan pakaiannya karena Infaq

Ialah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang mendapatkan Salam dari Allah karena infaqnya. Dan karena Infaqnya Abu
Bakar pula, para malaikat penjaga Arasy mengoyakan pakaiannya. Sebagaimana disebutkan Imaam
AlQurtubi ke ka menafsirkan kalimat selanjutnya.
َ ُ ُ َ َ ً َٓ َ َ َ َ َ
‫ اﻻ ة‬.... ۚ ‫ين أنفقوا ِم ۢن َ ْعد َوق ٰ َتلوا‬ ‫َ ْس َتوى ِمن م ﱠم ْن أنف َق ِمن ق ْ ِل ٱلف ْتح َوق ٰ َت َل ۚ أ ۟ول ٰ ِئ َك أ ْعظ ُم َد َر َجة ﱢم َن ٱل ِذ‬

“…Tidak sama di antara kamu orang yang mena ahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan
(Mekah). Mereka lebih ngi derajatnya daripada orang-orang yang mena ahkan (hartanya) dan
berperang sesudah itu...”

Diriwayatkan oleh Ibnu Umar. Ia berkisah :

Pada suatu hari, ke ka aku berkunjung ke kediaman Nabi SAW, ternyata di sana telah ada Abu Bakar yang
juga sedang berkunjung. Pada saat itu Abu Bakar mengenakan gamis yang telah koyak di bagian dadanya.

Setelah beberapa lami kami bercengkrama dengan Nabi SAW, ba- ba datanglah malaikat Jibril untuk
menemui Nabi SAW, lalu ia bertanya : "Seper nya aku melihat Abu Bakar mengenakan gamis yang telah
koyak di bagian dadanya, wahai Nabi Allah, mengapa ia mengenakan gamis itu ? " Nabi SAW Menjawab :
"Ia telah menguras seluruh hartanya untuk diberikan kepadaku sebelum fathu Makkah dulu." lalu malaikat
JIbril berkata : "ketahuilah bahwa Allah berkata : "sampaikanlah salam-Ku untuk Abu Bakar, dan tanyakan
kepadanya apakah ia ridha dengan kefakirannya sekarang ataukah ia dak menyukainya ?"

Kemudian Nabi SAW menghampiri Abu Bakar dan berkata kepadanya : "Wahai Abu Bakar, sesungguhnya
Allah SWT telah mengirim salam untukmu, dan Allah menanyakan apakah kamu ridha dengan kefakiranmu
sekarang atau dak ?" Lalu Abu Bakar menjawab, "Bagaimana mungkin aku membenci Rabbku?
sesungguhnya aku ridha akan Rabbku. sesungguhnya aku ridha akan Rabbku. sesungguhnya aku ridha akan
Rabbku. " Lalu Nabi SAW berkata, "Ketahuilah bahwa Allah berkata kepadamu : Aku telah meridhaimu
sebagaimana engkau telah ridha kepada-Ku". Abu Bakar pun menangis mendengar hal itu.
kemudian malaikat Jibril menghampiri Nabi SAW dan berkata : "Demi Allah yang telah mengutusmu wahai
Muhammad dengan sebenarnya, Aku bersumpah bahwasanya para malaikat penjaga Arasy telah
mengoyakkan pakaian yang mereka kenakan semenjak sahabatmu ini terkoyakkan bajunya."

Infaq di masa merin s

Kiranya implementasi kekinian dari ayat tersebut dan mencontoh apa yang dilakukan Abu Bakar ash-shidiq
dalam mengeluarkan infaq adalah saat kita melihat ada yang merin s, mengawali atau masih berusaha
membangun sesuatu. Maka sebisa mungkin kita membantu maksimal dengan membelanjakan harta kita di
awal-awal, karena infaq yang pertama tentu dak sama dengan infak yang belakangan. Kembali kepada izin
Allah SWT, semuanya akan mendapat pahala, tetapi Allah SWT Maha Adil dalam memberi balasan.

Maka Rasulullah SAW seakan-akan ingin menjelaskan bahwa harta Abu Bakar adalah harta yang paling
bermanfaat karena dikeluarkan tatkala masa merin s. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dari Abu
Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :

َ ‫ َه ْل أ َنا َو َما إ ﱠ ل َك َ ا َر ُس‬، ِ ‫ول ا‬ َ ‫ َو َق‬،‫أ ُبو َ ر‬


َ ‫ َ ا َر ُس‬:‫ال‬ َ ‫ َف‬:‫ال‬
َ ‫ َق‬،‫َ ر‬ ُ َ َ ََ َ ‫َ ََ َ َ ٌ َ ﱡ‬
ِ ‫ول ا‬ ِ ِ ِ ‫ ما نفع ِ مال أ‬،‫ما نفع ِ مال قط‬

“Tidak ada harta yang dapat memberiku manfaat sebagaimana bermanfaatnya harta Abu Bakar
kepadaku.” Maka Abu Bakar menangis dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, Tidaklah aku dan juga hartaku
adalah milikmu’.”

Mari berinfaq…

Wallahu a’lam bish showab

Anda mungkin juga menyukai