Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

USHUL TAFSIR

SURAH AL-BAQARAH :124-128

Dosen Pengampu : Drs. H. Ali Fikri, M. A.

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Amir
2. Laona wakti wiati
3. Maratussolihah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NW PANCOR

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat


dan karunia nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“ushul Tafsir” guna memenuhi tugas
Penyusun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini hingga tersusun makalah yang sampai dihadapan
pembaca pada saat ini. Penyusun juga berterima kasih kepada dosen pengampu
Bapak Dr. H. Ali Fikri M.A yang telah memberikan kami tugas ini sehingga
dapat menambah literasi dan wawasan kami mengenai isi dari makalah.
Penyusun juga menyadari bahwa makalah yang kami susun masih banyak
kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan
saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Pancor, 23 Maret 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................i

Daftar Isi...........................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan............................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Masalah...................................................................................2
Bab II Pembahasan............................................................................................3

A. Qs. Al-Baqarah :124-128 dan Terjemah.............................................3


B. Tafsir dan Asbabun Nuzul Qs. Al-Baqarah :124-128 ......................6
C. Hubungan ayat sesudah dan sebelumnya.........................................10
Bab III Penutup ..............................................................................................15
A. Kesimpulan.......................................................................................15
B. Saran.................................................................................................16
Daftar Pustaka.................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam atau firman Allah yang diturunkan
kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Mempelajari dan
memahami Al-Qur'an adalah wajib bagi pribadi umat muslim, begitu juga
mempelajari tafsir dan kandungan ayat dalam Al-Qur'an. Karena mempelajari
tafsir Al-Qur'an membantu seseorang untuk memahami kandungan ayat dan
menghindarkan kesulitan yang ada didalam ayat, begitu juga dengan ilmu asbabun
nuzul.
B. Rumusan Masalah
1. Tuliskan Surah Al-Baqarah :124-128 dan terjemahannya
2. Jabarkanlah Asbabun nuzul dan Tafsir Al-Qur'an surah AL-Baqoroh
ayat 124-128
3. Jabarkanlah Hubungan Ayat sebelum dan sesudahnya
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk Mengetahui Surah Al-Baqarah :124-128 dan terjemahannya
b. Untuk Mengetahui Asbabun nuzul dan Tafsir Al-Qur'an surah AL-
Baqoroh ayat 124-128
c. Untuk Mengetahui Hubungan Ayat sebelum dan sesudahnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Surah Al-Baqarah :124-128 dan terjemahannya
Al-Baqarah ayat 124

ٓ
۞ ‫ال اَل يَنَا ُل‬ َ َ‫ال َو ِم ْن ُذرِّ يَّتِ ْي ۗ ق‬ َ ُ‫اعل‬
ِ َّ‫ك لِلن‬
َ َ‫اس اِ َما ًما ۗ ق‬ ٍ ٰ‫َواِ ِذ ا ْبت َٰلى اِب ْٰر ٖه َم َربُّهٗ بِ َكلِم‬
ِ ‫ت فَاَتَ َّمه َُّن ۗ قَا َل اِنِّ ْي َج‬
ٰ ‫َع ْهدى‬
َ‫الظّلِ ِم ْين‬ ِ

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat,


lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman,
“Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh
manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah
berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang
zalim.”Al-Baqarah ayat 124

Al-Baqarah ayat 125

‫صلًّىۗ َو َع ِه ْدنَٓا اِ ٰلٓى اِب ْٰر ٖه َم َواِسْمٰ ِع ْي َل اَ ْن‬


َ ‫اس َواَ ْمنً ۗا َواتَّ ِخ ُذوْ ا ِم ْن َّمقَ ِام اِب ْٰر ٖه َم ُم‬
ِ َّ‫َواِ ْذ َج َع ْلنَا ْالبَيْتَ َمثَابَةً لِّلن‬
ْ ۤ َّ
‫طَهِّ َرا بَ ْيتِ َي لِلطا ِٕىفِ ْينَ َوال ٰع ِكفِ ْينَ َوالرُّ َّك ِع ال ُّسجُوْ ِد‬

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul


dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu
tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail,
“Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf,
orang yang rukuk dan orang yang sujud!”

Al-Baqarah ayat 126

‫ت َم ْن ٰا َمنَ ِم ْنهُ ْم بِاهّٰلل ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر قَا َل‬


ِ ‫َواِ ْذ قَا َل اِب ْٰر ٖه ُم َربِّ اجْ َعلْ ٰه َذا بَلَدًا ٰا ِمنًا َّوارْ ُز ْق اَ ْهلَهٗ ِمنَ الثَّ َم ٰر‬
ِ ‫س ْال َم‬
‫ص ْي ُر‬ َ ‫ار ۗ َوبِْئ‬ ِ َّ‫ب الن‬ ِ ‫َو َم ْن َكفَ َر فَا ُ َمتِّعُهٗ قَلِ ْياًل ثُ َّم اَضْ طَرُّ ٗ ٓه اِ ٰلى َع َذا‬

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri


Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada
penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian,” Dia (Allah) berfirman, “Dan kepada orang yang kafir akan Aku
beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab
neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
Al-Baqarah ayat 127

‫ت َواِسْمٰ ِع ْي ۗ ُل َربَّنَا تَقَبَّلْ ِمنَّا ۗ اِنَّكَ اَ ْنتَ ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬
ِ ‫َواِ ْذ يَرْ فَ ُع اِب ْٰر ٖه ُم ْالقَ َوا ِع َد ِمنَ ْالبَ ْي‬

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama


Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami.
Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Al-Baqarah ayat 128

َ َّ‫ك َو ِم ْن ُذ ِّريَّتِنَٓا اُ َّمةً ُّم ْسلِ َمةً لَّ ۖكَ َواَ ِرنَا َمنَا ِس َكنَا َوتُبْ َعلَ ْينَا ۚ اِن‬
‫ك اَ ْنتَ التَّوَّابُ ال َّر ِح ْي ُم‬ َ َ‫َربَّنَا َواجْ َع ْلنَا ُم ْسلِ َم ْي ِن ل‬

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan
anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah
kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah tobat
kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
B. Tafsir dan Asbabun Nuzul Qs. Al-Baqarah :124-128
a. Ayat 124
(Dan) ingatlah (ketika Ibrahim mendapat ujian) menurut satu qiraat
Ibraham (dari Tuhannya dengan beberapa kalimat) maksudnya dengan
perintah dan larangan yang dibebankan kepadanya. Ada yang mengatakan
manasik atau pekerjaan haji, ada pula berkumur-kumur, menghirup air ke
hidung, menggosok gigi, memotong kumis, membelah rambut, memotong
kuku, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, berkhitan dan
istinja (lalu disempurnakannya) maksudnya dikerjakannya secara
sempurna. (Firman-Nya) yakni Allah Taala, ("Sesungguhnya Aku akan
menjadikanmu sebagai imam bagi manusia.") Artinya contoh dan ikutan
dalam keagamaan. (Kata Ibrahim, "Aku mohon juga dari
keturunanku!") maksudnya dari anak cucuku dijadikan imam-
imam. (Firman-Nya, "Janji-Ku ini tidak mencapai) untuk dijadikan
imam (orang-orang yang aniaya") yakni orang-orang yang ingkar di antara
mereka. Sebaliknya bagi orang yang tidak aniaya, tidak tertutup
kemungkinan untuk diangkat sebagai imam
b. Tafsir ayat 125 dan asbabun nuzul

Asbabun nuzul ayat 125


Al Bukhori dan lainnya meriwayatkan dari umar dia berkata "
Tiga hal yang saya katakan sesuai dengan firman Allah"
Pertama ,umar berkata ya Rasulullah , sekiranya engkau jadikan
maqom Ibrahim sebagai tempat sholat . Maka turunlah ayat ini .
Kedua, umar berkata, ya Rasulullah sesungguhnya yang
mendatangi para istrimu adalah orang yang baik dan ada yang
jahat . Seandainya engkau perintahkan mereka untuk berhijab .
Maka turunlah ayat hijab.
Ketiga, suatu ketika istri Rasulullah melampiaskan rasa cemburu
kepada beliau . Maka saya katakan kepada mereka, Mudah-
mudahan Allah akan memberi ganti kepadanya istri -istri yang
lebih baik dari kalian . Maka turunlah firman Allah dalam hal ini.
Riwayat diatas mempunyai jalan periwayatan yang banyak :
Pertama, diriwayatkan oleh ibnu Abi Hatim dan Ibnu mawardaih
dari jabir dia berkata , ketika Nabi SAW melakukan tawaf ( pada
hari fathul makkah) , umar berkata kepada beliau . Maka saya
katakan kepada beliau . Inikah maqam ayah kami Ibrohim?
Beliau menjawab : ya, umar bertanya , mengapa kita tidak
dijadikannya sebagai tempat sholat?
Maka Allah menurunkan ayat ini.

Tafsir ayat 125


(dan ketika kami menjadikan baitullah itu) yakni ka’bah
9sebagai tempat kembali bagi manusia) maksudnya tempat
berkumpul dari segenap pelosok (dan tempat yang aman)
maksudnya aman dari penganiyaan dan serangan yang sering
terjadi di tempat lain. Sebagai contohnya pernah seseorang
menemukan pembunuh bapaknya, tetapi ia tidak mau membalas
dendam di temapt ini, ( dan jadikanlah) hai manusia (sebagiam
makam ibrahim) yakni batu temapt berdirinya nabi ibrahim a.s
ketika membangun baitullah (sebagai tempat sholat) yaitu
dengan mengerjakan sholat sunnah tawaf di belakangnya.
Menurut satu qiroat dibaca “wattakhadzu” yang artinya dan
mereka menjadikan hingga menjadi kalimat berita. (dan telah
kami perintahkan kepada ibrahim dan ismail) (yang bunyinya)
9bersihkanlah rumah-Ku ) dari berhala ( untuk orang-orang yang
tawaf, yang iktikaf) artinya yang bermukim disana (orang-orang
yang rukuk dan orang-orang yang sujud) artinya orang-orang
yang sholat.
4
Kedua, Ibnu mawardaih meriwayatkan dari 'amr bin maimun dari
Umar bin Khattab bahwa dia
melewati maqam Ibrohim , lalu ia berkata , ya Rasulullah
bukankah kita sedang berdiri di maqom kekasih Tuhan kita?
Rasul SAW menjawab : ya. Umar berkata : Mengapa kita tidak
menjadikannya sebagai tempat sholat . Tidak lama dari itu
turunlah ayat ini.
Secara zahir riwayat ini dan riwayat sebelumnya , ayat ini
diturunkan pada haji wada'.

c. Tafsir ayat 126


Dan ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhanku! Jadikanlah ini)
maksudnya tempat ini (sebagai suatu negeri yang aman). Doanya
dikabulkan Allah sehingga negeri Mekah dijadikan sebagai suatu
negeri yang suci, darah manusia tidak boleh ditumpahkan,
seorang pun tidak boleh dianiaya, tidak boleh pula diburu
binatang buruannya dan dicabut rumputnya. (Dan berilah
penduduknya rezeki berupa buah-buahan) dan ini juga sudah
menjadi kenyataan dengan diangkutnya berbagai macam buah-
buahan dari negeri Syam melalui orang-orang yang hendak tawaf
sekalipun tanahnya merupakan suatu tempat yang tandus tanpa
air dan tumbuh-tumbuhan (yakni yang beriman di antara mereka
kepada Allah dan hari akhir") merupakan 'badal' atau kalimat
pengganti bagi 'penduduknya' yang dikhususkan dengan doa,
sesuai dengan firman-Nya, "Dan janji-Ku ini tidaklah mencapai
orang-orang yang aniaya." (Firman Allah, "Dan) Aku beri
mereka pula (orang-orang kafir lalu Aku beri kesenangan
sedikit) atau sementara, yakni selama hidup di dunia dengan
rezeki, dibaca 'fa-umatti`uhu', yakni dengan tasydid. (Kemudian
Aku paksa ia) di akhirat kelak (menjalani siksa neraka) sehingga
tidak mendapatkan jalan keluar (dan itulah seburuk-buruk tempat
kembali").
d. Tafsir ayat 127
(Dan) ingatlah (ketika Ibrahim meninggikan sendi-sendi) dasar-
dasar atau dinding-dinding (Baitullah) maksudnya membinanya
yang dapat dipahami dari kata 'meninggikan' tadi (beserta Ismail)
`athaf atau dihubungkan kepada Ibrahim sambil keduanya
berdoa, ("Ya Tuhan kami! Terimalah dari kami) amal kami
membina ini, (sesungguhnya Engkau Maha Mendengar) akan
permohonan kami (lagi Maha Mengetahui) akan perbuatan kami.
e. Tafsir ayat 128
(Ya Tuhan kami! Jadikanlah kami berdua ini orang yang patuh)
dan tunduk (kepada-Mu dan) jadikanlah pula (di antara
keturunan kami) maksudnya anak cucu kami (umat) atau
golongan (yang patuh kepada-Mu). 'Min' menyatakan 'sebagian'
dan diajukan mereka demikian karena firman Allah yang lalu,
'Dan janji-Ku ini tidak mencapai orang-orang yang aniaya.' (Dan
tunjukkanlah kepada kami) ajarkanlah kepada kami (syariat
ibadah haji kami) maksudnya cara-cara dan tempat-tempatnya
(dan terimalah tobat kami, sesungguhnya Engkau Maha
Penerima tobat lagi Maha Penyayang). Mereka bertobat kepada
Allah padahal mereka maksum atau terpelihara dari dosa,
disebabkan kerendahan hati mereka dan sebagai pelajaran bagi
anak cucu mereka.

C. Hubungan ayat sesudah dan sebelumnya


Pada ayat 124 surat AL-Baqoroh ini menjelaskan bahwa Allah
menguji Nabi Ibrohim dengan berbagai perintah, beliau
mengerjakannya dengan sepenuh hati dan tanggung jawab. Allah
berfirman : " Aku benar-benar menjadikaanmu pemimpin atau
contoh yang baik prihal agama dan amal kebaikan.
Nabi Ibrahim berdo'a : " Ya' Allah, jadikanlah anak
keturunaanku sebagai pemimpin bagi umat mereka. Maka Allah
mengabarkan kepada Nabi Ibrahim bahwa anak cucunya akan
menjadi pemimpin dan bahkan menjadi nabi. Allah juga
mengabarkan anak cucu Nabi Ibrahim tidak akan ada yang
terjerumus dalam kezholiman dan kemaksiatan.
Dalam ayat ini Allah mengingatkan Rasulullah dengan peristiwa
ketika Allah menguji Ibrahim dengan perintah- peringtah dan
larangan - larangan yang ada dalam syariat.
Ayat 125
Ayat sebelumnya telah menyinggung terhadap kedudukan
tinggi Ibrahim dan imamah. Ayat ini adalah tempat mengingat
yang besar bagi Ibrahim as. Ayat ini mengingatkan tentang
ka'bah dan berkata, rumah ini adalah rumah umat manusia.
Rumah ini tempat perjanjian yang aman, suci dan di jadikan
tempat tawaf dan sholat.
Para jamaah haji yang pergi ke Makkah, setelah melaksanakan
tawaf di ka'bah harus mengerjakan dua rakaat sholat. Demi
memuji usaha- usaha yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim as,
Allah mengangkat sebuah batu di tembok ka'bah, tempat berdiri
nabi Ibrahim A's. Sampai sekarang tempat ini menjadi mihrab
sholat yang berada didepan para jamaah haji, sehingga mereka
tidak berdiri lebih ke depan dari maqom Ibrahim.
Ayat 126
Ayat ini menyampaikan dua permintaan salah satunya
kepemilikan mukminin atas nikmat- nikmat materi dan
kemudahan dunia yang diinginkan. Oleh sebab itu, nabi Ibrahim
A's meminta kepada Allah akan hal- hal ini. Yang kedua yaitu
kepemilikan orang- orang kafir atas nikmat
5
materi, tidak menunjukkan kebenaran mereka, tetapi sebuah
alasan tanpa arti mengikuti dunia
Ayat 127
Ka'bah sudah ada sejak zaman nabi Adam A's, tetapi di perbaharui oleh Nabi
Ibrahim A's. Dasar masalah ini adalah nabi Ibrahim A's ketika menempatkan istri
dan anaknya di tanah Makkah ia berkata, " Ya Tuhanku, aku telah menempatkan
keluargaku di tanah yang kering ini dan tanpa tanaman di sisi rumah-Mu".
Ketika Nabi Ibrahim A's memasuki kota Makkah, telah ada rumah Allah, yaitu
ka'bah disana. Selain itu, Allah dalam ayat ke 96 surat Aku Imron,
memperkenalkan ka'bah rumah manusia pertama.
Ayat ini secara khusus menekankan bahwa pekerjaan akan bernilai bila
diniatkan hanya untuk Allah. Karena tukang bangunan pada dasarnya juga bisa
membuat bangunan, tapi yang akan diterima ketika diniatkan hanya untuk Allah.
Bila dalam setiap perbuatan disertai dengan niat mendekatkan diri kepada Allah,
maka pekerjaan itu sangat bernilai dalam pandangan islam.
Kesimpulannya, bila kita mampu membuat ka'bah tapi perbuatan itu tidak
diterima Allah, maka hal itu menjadi sia - sia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari ayat Al-Quran sebelumnya terdapat empat pelajaran yang dipetik:
1. Allah menganugerahkan tingkat spiritual berdasarkan kelayakan individu.
Peristiwa dan ujian yang diberikan Allah kepada manusia akan menciptakan
kelayakan bagi manusia. Dengan demikian, meraka dapat mencapai satu posisi
tertentu dan tinggi.
2. Imamah dan pemimpin umat islam adalah jabatan ilahi dan bukan posisi
duniawi. Atas dasar ini, tidak seorangpun yang berwenang menentukan imamah
kecuali Allah SWT.
3. Masjid adalah rumah Allah. Oleh karenany, tempat ini harus disucikan
oleh orang-orang yang suci hatinya dan saleh. Kepada mereka penanganan masjid
diberikan dan bukan kepada orang yang bukan ahlinya.
4. Selain kota teladan islam, Makkah juga merupakan tempat ibadah dan
pusat keilmuan. Makkah adalah dasar dan penyembahan kepada Allah. Untuk itu,
Makkah harus menjadi tempat yang aman bagi manusia agar dapat beribadah
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Tafsir jalalain, Drs. Li sufyan M. bakri dkk. April 2018 Algensindo Offset
Bandung Anggota IKAPI no. 025/IBA.

Anda mungkin juga menyukai