Anda di halaman 1dari 9

Tafsir ayat tentang motivasi berbuat kebaikan

1. Surat Al-Baqarah/2: 148

a. Al-Baqarah/2: 148

ِ ‫ت َأ ْينَ َما تَ ُكونُوا يَْأ‬


َ ‫ت بِ ُك ُم هَّللا ُ َج ِميعًا ِإ َّن هَّللا‬ ِ ‫َولِ ُكلٍّ ِوجْ هَةٌ هُ َو ُم َولِّيهَا فَا ْستَبِقُوا ْال َخ ْي َرا‬
‫َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬
b. Terjemahan

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.
Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada
pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

c. Tafsir (Ibnu Katsir)

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.
Maka berlomba-lombalah kalian (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kalian
berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat),
sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Al-Aufi meriwayatkan dari
Ibnu Abbas, yang dimaksud dengan pengertian ‘tiap-tiap umat mempunyai
kiblatnya yang ia menghadap kepadanya’ ialah semua pemeluk agama. Dengan
kata lain, tiap-tiap kabilah mempunyai kiblatnya sendiri yang disukainya, dan
kiblat yang diridai oleh Allah ialah kiblat yang orang-orang mukmin menghadap
kepadanya.

Abul Aliyah mengatakan bahwa orang-orang Yahudi mempunyai kiblatnya


sendiri yang mereka menghadap kepadanya, dan orang-orang Nasrani mempunyai
kiblatnya sendiri yang mereka menghadap kepadanya. Allah memberikan
petunjuk kepada kalian, wahai umat Muhammad, kepada kiblat yang merupakan
kiblat yang sesungguhnya. Telah diriwayatkan dari Mujahid, ‘Atha’, Adh-
Dhahhak, Ar-Rabi’ ibnu Anas, dan As-Suddi hal yang semisal dengan pendapat
Abul Aliyah tadi.

Mujahid mengatakan dalam riwayat yang lain begitu pula Al-Hasaiy bahwa
Allah memerintahkan kepada semua kaum agar shalat menghadap ke arah Ka’bah.
Ibnu Abbas, Abu Ja’far Al-Baqir, dan Ibnu Amir membaca ayat ini dengan bunyi
walikullin wajhatun huwa muwallaha (Bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya sendiri

1
yang diperintahkan oleh Dia (Allah) agar mereka menghadap kepadanya). Ayat
ini serupa maknanya dengan firman-Nya: Untuk tiap-tiap umat di antara kalian,
Kami berikan aturan dan jalan yang terang.

Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja),


tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kalian
semuanya. (Al-Maidah: 48) Dalam surat ini Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Di mana saja kalian berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada
hari kiamat). Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Al-Baqarah:
148) Yakni Dia berkuasa untuk menghimpun kalian dari muka bumi, sekalipun
jasad dan tubuh kalian bercerai-berai.

2. Surat Ali-Imran/3: 114-115

a. Ali-imran/3: 114
‫ْأ‬ ‫يُْؤ منُوْ نَ باهّٰلل‬
ِ ‫ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر َويَ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُوْ فِ َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َويُ َس‬
ِ ۗ ‫ار ُعوْ نَ فِى ْالخَ ي ْٰر‬
‫ت‬ ِ ِ
ٰۤ ُ
ّ ٰ ‫ال‬
َ‫صلِ ِح ْين‬ َ‫ك ِمن‬ pَ ‫َواول ِٕى‬

b. Terjemahan

Mereka beriman kepada Allah dan hari Akhir, menyuruh (berbuat) yang
makruf, mencegah dari yang mungkar, dan bersegera (mengerjakan) berbagai
kebajikan. Mereka itu termasuk orang-orang saleh.

c. Tafsir (jalalaini)

Maka mereka adalah orang-orang yang berlaku lurus. mereka membaca ayat-
ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedangkan mereka juga bersujud
(shalat). (Ali Imran: 113) Yaitu melakukan ibadah di malam hari, banyak
bertahajud dan membaca Al-Qur'an dalam shalat mereka Mereka beriman kepada
Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang makruf dan
mencegah dari yang mungkar, dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai
kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. (Ali Imran: 114) Mereka
adalah orang-orang yang disebutkan di dalam akhir surat Ali Imran ini melalui
firman-Nya: Dan sesungguhnya di antara Ahli Kitab ada orang yang beriman
kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan
kepada mereka, sedangkan mereka berendah hati kepada Allah.(Ali Imran: 199),
hingga akhir ayat.

a. Ali- Imran/3: 115

2
َ‫َو َما يَ ْف َعلُوْ ا ِم ْن خَ ي ٍْر فَلَ ْن يُّ ْكفَرُوْ هُ ۗ َوهّٰللا ُ َعلِ ْي ٌم ۢبِ ْال ُمتَّقِ ْين‬

b. Terjemahan
Kebaikan apa pun yang mereka kerjakan, mereka tidak akan dihalangi dari
(pahala)-nya. Allah Maha Mengetahui orang-orang bertakwa.

c. Tafsir jalalani
Karena itulah dalam ayat ini disebutkan: Dan apa saja kebajikan yang mereka
kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak dihalangi (menerima pahala)nya. (Ali Imran: 115)
Artinya, pahala kebajikan yang mereka lakukan tidak akan hilang di sisi Allah, bahkan
Allah akan memberikannya kepada mereka dengan balasan pahala yang sangat
berlimpah. dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa. (Ali Imran: 115)
Yakni tiada suatu amal pun yang samar (tidak kelihatan) bagi-Nya, dan tidak akan ada
yang tersia-sia di sisi-Nya pahala orang yang berbuat baik dalam amalnya.

3. surat Al - fathir ayat/35: 32


a. Al-fathir/35: 32

ِ َ‫ٱصطَفَ ۡينَا ِم ۡن ِعبَا ِدنَا ۖ فَ ِم ۡنهُمۡ ظَالِ ٌم لِّن َۡف ِس ِهۦ َو ِم ۡنهُم ُّم ۡقت‬
ۡ‫ص ٌد َو ِم ۡنهُم‬ ۡ َ‫ب ٱلَّ ِذين‬ َ َ‫ثُ َّم َأ ۡو َر ۡثنَا ۡٱل ِك ٰت‬
‫ض ُل ۡٱل َكبِي ُر‬ ۡ َ‫ت بِِإ ۡذ ِن ٱهَّلل ِ ۚ ٰ َذلِكَ هُ َو ۡٱلف‬ِ ‫خَي ٰ َر‬ ۡ ‫ق بِ ۡٱل‬ٌ ِ‫َساب‬

b. Terjemahan

Kemudian, Kitab Suci itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih
di antara hamba-hamba Kami. Lalu, di antara mereka ada yang menzalimi diri
sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan
dengan izin Allah. Itulah (dianugerahkannya kitab suci adalah) karunia yang
besar.

c. Tafsir Ibnu katsir

Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di
antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri
mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka
ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian
itu adalah karunia yang amat besar. Allah ‫ ﷻ‬berfirman, "Kemudian Kami jadikan

3
orang-orang yang mengamalkan Kitab yang Besar yang membenarkan kitab-kitab
yang sebelumnya adalah orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba
Kami," Mereka adalah umat Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬Kemudian mereka terbagi
menjadi tiga golongan, untuk itu Allah ‫ ﷻ‬berfirman: lalu di antara mereka ada
yang menganiaya diri mereka sendiri. (Fathir: 32) Dia adalah orang yang
melalaikan sebagian dari pekerjaan yang diwajibkan atasnya dan mengerjakan
sebagian dari hal-hal yang diharamkan.

Dan di antara mereka ada yang pertengahan. (Fathir: 32) Dia adalah orang yang
menunaikan hal-hal yang diwajibkan atas dirinya dan meninggalkan hal-hal yang
diharamkan, tetapi adakalanya dia meninggalkan sebagian dari hal-hal yang disunatkan
dan mengerjakan sebagian dari hal-hal yang dimakruhkan. dan di antara mereka ada
(pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. (Fathir: 32) Dia adalah orang
yang mengerjakan semua kewajiban dan hal-hal yang disunatkan, juga meninggalkan
semua hal yang diharamkan, yang dimakruhkan, dan sebagian hal yang diperbolehkan.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna
firman-Nya: Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di
antara hamba-hamba Kami. (Fathir: 32) Bahwa mereka adalah umat Nabi Muhammad
‫ ﷺ‬Allah telah mewariskan kepada mereka semua Kitab yang telah Dia turunkan, maka
orang yang aniaya dari kalangan mereka diampuni, dan orang-orang yang pertengahan
dari mereka dihisab dengan hisab yang ringan, sedangkan orang-orang yang lebih cepat
berbuat kebaikan dari mereka dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab. ". Imam Tabrani
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Usman ibnu Saleh dan Abdur
Rahman ibnu Mu'awiyah Al-Atabi. Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada
kami Abut Tahir ibnus Sarh, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Abdur Rahman
As-San'ani, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij, dari Ata, dari Ibnu Abbas, dari
Rasulullah ‫ ﷺ‬yang bersabda di suatu hari: Syafaatku bagi orang-orang yang mempunyai
dosa besar dari kalangan umatku. Ibnu Abbas mengatakan bahwa orang yang lebih
cepat berbuat kebaikan akan masuk surga, tanpa hisab, dan orang yang pertengahan
masuk surga berkat rahmat Allah, sedangkan orang yang aniaya terhadap dirinya sendiri
serta orang-orang yang berada di perbatasan antara surga dan neraka dimasukkan ke
dalam surga berkat syafaat Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬Hal yang sama telah diriwayatkan dari
bukan hanya seorang dari kalangan ulama Salaf, bahwa orang yang aniaya terhadap
dirinya sendiri dari kalangan umat ini termasuk orang-orang yang dipilih oleh Allah,
sekalipun dalam dirinya terdapat penyimpangan dan kealpaan.
Ulama lainnya mengatakan bahwa bahkan orang yang aniaya terhadap dirinya
sendiri bukanlah termasuk umat ini, bukan pula termasuk orang-orang yang dipilih oleh
Allah untuk mewarisi Al-Kitab. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada
kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Hasyim ibnu Marzuq, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Uyaynah, dari Amr, dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan
dengan pengertian 'di antara mereka ada yang berbuat aniaya terhadap dirinya sendiri,'
bahwa dia adalah orang kafir.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dan dikatakan pula
oleh Ikrimah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir. Ibnu Abu Najih telah
meriwayatkan dari Mujahid, sehubungan dengan firman-Nya: lalu di antara mereka ada
yang menganiaya diri mereka sendiri. (Fathir: 32) Bahwa mereka adalah orang-orang
yang menerima catatan amal perbuatannya dari arah kirinya. Malik telah meriwayatkan

4
dari Zaid ibnu Aslam dan Al-Hasan serta Qatadah, bahwa yang dimaksud dengan orang
yang menganiaya dirinya sendiri adalah orang munafik.
Barangkali Ibnu Abbas, Al-Hasan, dan Qatadah menganggap bahwa ketiga golongan
orang ini sama dengan ketiga golongan yang disebutkan di dalam permulaan surat Al-
Waqi'ah dan akhirnya. Pendapat yang benar mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
orang yang menganiaya dirinya sendiri dalam ayat ini adalah sebagian dari umat ini.
Inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir, sebagaimana yang terbaca dari lahiriah ayat.
Dan sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis-hadis dari Rasulullah ‫ ﷺ‬yang
diriwayatkan melalui berbagai jalur; yang sebagian jalurnya memperkuat sebagian yang
lain. Berikut ini kami ketengahkan sebagian darinya. Hadis pertama, Imam Ahmad
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Al-Walid ibnul Aizar, bahwa ia pernah
mendengar seorang lelaki dari Saqif menceritakan hadis berikut dari seorang lelaki dari
kalangan Kinanah, dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a., dari Nabi ‫ ﷺ‬yang telah bersabda
sehubungan dengan makna firman-Nya: Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada
orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada
yang menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan dan
di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. (Fathir:
32) Sabda Nabi ‫ ﷺ‬mengatakan: Mereka semuanya berada di tempat yang sama, dan
semuanya berada di dalam surga.
Bila ditinjau dari segi jalurnya hadis berpredikat garib karena di dalam sanadnya
terdapat orang-orang yang tidak disebutkan namanya. Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim
meriwayatkannya melalui hadis Syu'bah dengan sanad dan lafaz yang semisal. Makna
sabda Nabi ‫ ﷺ‬yang mengatakan, "Dan mereka berada di tempat yang sama," ialah
bahwa mereka berasal dari umat ini dan bahwa mereka termasuk ahli surga, sekalipun
di antara mereka terdapat perbedaan dalam hal kedudukannya di dalam surga.
Hadis kedua, [] Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq
ibnu Isa, telah
menceritakan kepada kami Anas ibnu Iyad Al-Laisi Abu Hamzah, dari Musa ibnu Uqbah,
dari Ali ibnu Abdullah Al-Azdi, dari Abu Darda r.a. yang mengatakan, bahwa ia pernah
mendengar Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda sehubungan dengan makna ayat berikut: Kemudian
Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba
Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara
mereka ada yang pertengahan, dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat
berbuat kebaikan dengan izin Allah. (Fathir: 32) Bahwa adapun orang-orang yang lebih
cepat berbuat kebaikan, mereka adalah orang-orang yang dimasukkan ke dalam surga
tanpa hisab; dan orang-orang yang pertengahan ialah mereka yang mengalami hisab,
tetapi hisab yang ringan.
Adapun orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri adalah orang-orang
yang ditahan di sepanjang Padang Mahsyar menunggu syafaat dariku, kemudian Allah
memaafkan mereka dengan rahmat-Nya; mereka adalah orang-orang yang mengatakan
seperti yang disitir oleh firman Allah ‫ﷻ‬: "Segala puji bagi Allah yang telah
menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di
dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu. (Fathir: 34-35) Jalur lain,
". Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Usaid ibnu Asim, telah

5
menceritakan kepada kami Al-Husain ibnu Hafs, telah menceritakan kepada kami
Sufyan, dari Al-A'masy, dari seorang lelaki, dari Abu Sabit, dari Abu Darda r.a. yang
mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah ‫ ﷺ‬membaca firman-Nya:
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-
hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri. (Fathir: 32)
Lalu Beliau ‫ ﷺ‬bersabda: Adapun orang yang menganiaya dirinya sendiri, maka ia
ditahan sehingga mengalami kesusahan dan kesedihan, kemudian dimasukkan ke dalam
surga.
Ibnu Jarir meriwayatkannya melalui hadis Sufyan As-Sauri, dari Al-A'masy yang
telah mengatakan bahwa Abu Sabit masuk ke dalam masjid, lalu duduk di sebelah Abu
Darda r.a. Maka Abu Sabit berdoa, "Ya Allah, hiburlah diriku dalam kesendirianku dan
belas kasihanilah aku dalam keterasinganku, dan mudahkanlah bagiku mendapat teman
duduk yang saleh." Maka Abu Darda berkata, "Jika engkau benar, berarti aku lebih
berbahagia daripada kamu. Aku akan menceritakan kepadamu sebuah hadis yang
kudengar dari Rasulullah ‫ ﷺ‬dan aku belum pernah menceritakannya sejak aku
mendengarnya. Aku mendengar beliau ‫ ﷺ‬membaca ayat berikut: 'Kemudian Kitab itu
Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di
antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang
pertengahan, dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan '
(Fathir: 32) Bahwa adapun orang yang lebih cepat berbuat kebaikan-kebaikan, maka ia
memasuki surga tanpa hisab.
Orang yang pertengahan, maka ia hanya mendapat hisab yang ringan. Dan
orang yang aniaya kepada dirinya sendiri, maka ia mengalami kesedihan dan kesusahan
di tempat pemberhentiannya. Yang demikian itu disebutkan oleh firman-Nya: Dan
mereka berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami.
(Fathir: 34) Hadis ketiga. ". Al-Hafiz Abul Qasim At-Tabrani mengatakan, telah
menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad ibnul Abbas, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Mas'ud, telah menceritakan kepada kami Sahl ibnu Abdu Rabbih Ar-
Razi, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Qais, dari Abu Laila, dari saudaranya,
dari Abdur Rahman ibnu Abu Laila, dari Usamah ibnu zaid r.a. sehubungan dengan
makna firman-Nya: lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan
di antara mereka ada yang pertengahan, dan di antara mereka ada (pula) yang lebih
cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. (Fathir: 32), hingga akhir ayat.
Usamah ibnu Zaid melanjutkan, bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬telah bersabda
sehubungan dengan makna ayat ini: Mereka semuanya berasal dari umat (ku) ini. Hadis
keempat, ". [: 13] ". Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami
Muhammad ibnu Aziz, telah menceritakan kepada kami Salamah, dari Aqil, dari Ibnu
Syihab, dari Auf ibnu Malik r.a., dari Rasulullah ‫ ﷺ‬yang telah bersabda: Umatku terbagi
menjadi tiga golongan (kelak di hari kiamat), sebagian dari mereka masuk surga tanpa
hisab dan tanpa azab; sebagian yang lainnya lagi mendapat hisab yang ringan, kemudian
masuk ke dalam surga, dan sebagian yang terakhir dicuci dan dibersihkan (dari dosa-
dosanya di dalam neraka).

6
4. Surah Al- jatsiyah/45: 15
a. Al –jatsiyah/45: 15
َ‫صلِحًا فَلِن َۡف ِس ِهۦ ۖ َو َم ۡن َأ َسٓا َء فَ َعلَ ۡيهَا ۖ ثُ َّم ِإلَ ٰى َربِّ ُكمۡ تُ ۡر َجعُون‬
َ ٰ ‫َم ۡن َع ِم َل‬
b. Terjemahan

Siapa yang mengerjakan amal saleh, itu untuk dirinya sendiri dan siapa yang
berbuat keburukan, itu akan menimpa dirinya sendiri. Kemudian, hanya kepada
Tuhanmulah kamu dikembalikan.

c. Tafsir Jalalain
Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: Barang siapa yang mengerjakan amal
yang saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa mengerjakan
kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu
dikembalikan. (Al-Jatsiyah: 15) Yakni kalian dikembalikan kelak di hari kiamat kepada
Allah Swt, lalu semua amal perbuatan kalian dipaparkan di hadapan-Nya. Maka Dia akan
membalas semua amal perbuatan kalian, yang baik maupun yang buruk nya. Hanya
Allah Yang Maha Mengetahui."

5. surat Hud/11: 114-115


a. Hud/11: 114
َ ِ‫ت ۚ ٰ َذل‬
‫ك ِذ ۡك َر ٰى‬ ِ َ‫ار َو ُزلَفًا ِّمنَ ٱلَّ ۡي ِل ۚ ِإ َّن ۡٱل َح َس ٰن‬
ِ ‫ت ي ُۡذ ِه ۡبنَ ٱل َّسيِّـَٔا‬ َّ ‫َوَأقِ ِم ٱل‬
ِ َ‫صلَ ٰوةَ طَ َرفَ ِى ٱلنَّه‬
َّ ٰ ِ‫ل‬
َ‫لذ ِك ِرين‬
b. Terjemahan

Dirikanlah salat pada kedua ujung hari (pagi dan petang) dan pada bagian-
bagian malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-
kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).

c. Tafsir jalalain
(Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang) yaitu di waktu pagi dan sore;
yang dimaksud adalah salat subuh, zuhur dan asar (dan pada bagian permulaan)
lafal zulafan adalah bentuk jamak dari kata tunggal zulfatan, artinya beberapa

7
bagian (dari malam hari) yaitu salat isyak dan magrib. (Sesungguhnya perbuatan-
perbuatan yang baik itu) seperti menjalankan salat lima waktu (menghapuskan
perbuatan-perbuatan yang buruk) yakni dosa-dosa yang kecil. Ayat ini diturunkan
berkenaan dengan seorang sahabat yang mencium perempuan bukan muhrimnya.
Kemudian sahabat itu menceritakannya kepada Nabi ‫ ﷺ‬Maka Nabi ‫ ﷺ‬bersabda
sampai dengan perkataannya berikut ini, "... hal ini berlaku bagi umatku
seluruhnya." Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
(Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat) sebagai pelajaran bagi orang-
orang yang mau mengambil pelajaran.

a. Hud/11: 115
َ‫ضي ُع َأ ۡج َر ۡٱل ُم ۡح ِسنِين‬
ِ ُ‫ٱصبِ ۡر فَِإ َّن ٱهَّلل َ اَل ي‬
ۡ ‫َو‬

b. Terjemahan

Bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala


orang yang berbuat kebaikan.

c. Tafsir jalalaini

(Dan bersabarlah) hai Muhammad, di dalam menghadapi perlakuan kaummu


yang menyakitkan itu; atau bersabarlah kamu di dalam menjalankan salat (karena
sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat
kebaikan) bersabar di dalam menjalankan ketaatan.

6. Surat Al –An’am/6: 160


a. Al-An’am/6: 160
‫زَى ِإاَّل ِم ۡثلَهَا َوهُمۡ اَل‬
ٓ ٰ ‫َمن َجٓا َء بِ ۡٱل َح َسنَ ِة فَلَهۥُ ع َۡش ُر َأمۡ ثَالِهَا ۖ َو َمن َجٓا َء بِٱل َّسيَِّئ ِة فَاَل ي ُۡج‬
َ‫ي ُۡظلَ ُمون‬
b. Terjemahan
Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali
lipatnya. Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak akan diberi balasan melainkan
yang seimbang dengannya. Mereka (sedikit pun) tidak dizalimi (dirugikan).

c. Tafsir jalalain

8
(Siapa membawa amal yang baik) yakni zikir laa ilaaha illallaah/tidak ada
tuhan selain Allah (maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya) balasan
pahalanya adalah sepuluh kali kebaikan (dan siapa membawa perbuatan yang
jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan
kejahatannya) balasannya yang setimpal (sedang mereka sedikit pun tidak
dianiaya atau dirugikan) dikurangi sesuatu dari pembalasan yang sebenarnya.

7. Surah Ar- Rahman/55: 60


a. Ar- Rahman/55: 60
‫ه َۡل َجزَٓا ُء ٱِإۡل ۡح ٰ َس ِن ِإاَّل ٱِإۡل ۡح ٰ َس ُن‬

b. Terjemahan

Adakah balasan kebaikan selain kebaikan (pula)?

c. Tafsir

(Tidak ada) tiada (balasan kebaikan) atau ketaatan (kecuali kebaikan pula)
atau kenikmatan.

Anda mungkin juga menyukai