Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA DENGAN


AUSTRALIA

Disusun Oleh:
Kelompok 5

1. Andika Saputra
2. Yusril Saputra
3. Josianto
4. Maratussolihah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NWDI PANCOR
T.A. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Sistem Problematika Dan Kebijakan Pendidikan Di Australia” bisa diselesaikan
secara tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perbandingan


Pendidikan. Selain itu, ,makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
pendidikan. Dan tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada
rekan-rekan/sahabat serta teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini.

Untuk itu kami Mengharpakan segala bentuk saran serta masukan bahkan
keritik yang bersifat membangun senantiasa kami terima dengan terbuka. Karna kami
pelaku pembuat makalah menyadarinya jika makalah ini jauh dari kata sempurna, dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Pancor, 25 Maret 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................

KATA PENGANTAR ......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB 1 .................................................................................................................................

PENDAHULUAN..............................................................................................................

A. Latar belakang......................................................................................................
B. Rumusan masalah................................................................................................
C. Tujuan pembelajaran............................................................................................

BAB 11................................................................................................................................

PEMBAHASAN.................................................................................................................

A. Pendidikan di Australia………………………………………………………….
B. System dan Kurikulum pendidikan di Australila………………………………..
C. Problematika dan Kebijakan Pendidikan di Australia…………………………..
D. Perbandingan Pendidikan di Indonesia dengan Australia……………………….

BAB III............................................................................................................................

PENUTUP……………………………………………………………………………...

A.Kesimpulan............................................................................................................

B .Daftar Pustaka......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting pada setiap negara, dimana
pendidikan tersebut merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,
atau penelitian, tentunya setiap negara memiliki problematika dan juga kebijakan dalam
dunia pendidikan, seperti halnya yang akan pemakalah jelaskan pada kesempatan kali ini,
yaitu mengenai pendidikan yang berada di Australia, pendidikan Australia menawarkan
beragam pilihan studi untuk para pelajar internasional, dengan lebih dari 1.100 institusi
dan 22.000 jurusan untuk dipilih. Lembaga akademik di Australia mendapatkan ulasan
baik dalam hal-hal seperti kepuasaan pelajar, kelayakan kerja, serta kualitas hidup dan
suasana komunitas pelajar, Melbourne dan Sydney menduduki posisi lima teratas di
daftar kota terbaik untuk para pelajar. Kedua kota ini adalah rumah bagi beragam institusi
akademik terkemuka seperti The University of Melbourne, The University of Sydney,
University of New South Wales, Monash University, Macquarie University, RMIT
University, dan masih banyak lagi. 

B. Batasan Masalah
Ada beberapa point yang telah dibahas, kembali pada judul makalah ini yaitu
system problematika dan kebijakan pendidikan di asutralia, pada bagian makalah ini
kami akan membagikan contoh pendidikan diaustralia.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendidikan diaustralia?
2. system dan kuruikulum pendidikan di Australia ?
3. Bagaimana problematika dan kebijakan di Australia?
4. perbandingan pendidikan di Indonesia dengan Australia
D. Tujuan
Agar kita mengetahui bagaimana sistem pendidikan di Australia dan adakah
perbedaan dengan Indonesia.
E. Manfaat
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan pengembangan ilmu
pengetahuan dalam bidang pendidikan terutama yang berkaitan dengan pendidikan
yang ada diautralia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan Di Australia
1. Tinjauan Umum
Pemerintah Negara Bagian dan Teritori Australia memegang peranan
penting dalam hal manajemen dan administrasi pendidikan sektor sekolah.
Setiap Negara Bagian dan Teritori mempunyai hukum dan peraturan-peraturan
terkait mengenai kurikulum, akreditasi program studi, ujian bagi siswa dan
penghargaan bagi siswa. Pemerintah Australia memegang peranan
kepemimpinan secara nasional dan bekerjasama dengan Pemerintah Negara-
negara Bagian dan Teritori serta pihak-pihak industri dan masyarakat untuk
meningkatkan kualitas dan keefektipan sekolah. Pemerintah Australia juga
menyediakan subsidi yang cukup penting bagi sekolah-sekolah pemerintah
maupun swasta. Di Australia, tahun ajaran adalah dari akhir bulan Januari, atau
awal bulan Februari, sampai dengan awal bulan Desember. Kebanyakan Negara
Bagian dan Teritori menggunakan sistem tahun ajaran yang mencakup empat
triwulan. Tasmania mempunyai sistem tahun ajaran yang terdiri dari tiga
kuartalan. Terdapat dua kategori besar sekolah-sekolah Australia. Sekolah-
sekolah Negeri beroperasi di bawah tanggung jawab langsung dari Pemerintah
Negara Bagian atau Teritori. Sekolah-sekolah Negeri menerima pendanaan inti
dari Pemerintah Negara Bagian atau Teritori dan pendanaan tambahan dari
Pemerintah Federal. Sekolah-sekolah selain sekolah negeri menerima
pendanaan tambahan dari Pemerintah Federal dan Pemerintah Negara
Bagian/Teritori, dan suatu proporsi pendanaan yang besar dari sumbangan
swasta dan biaya-biaya sekolah. Sekolah-sekolah selain dari Sekolah Negeri
umumnya mempunyai afiliasi agama atau gaya pengajaran yang khusus dan di
Australia sejumlah besar sekolah-sekolah selain Sekolah Negeri adalah sekolah
Katolik
2. Jenjang Pendidikan di Australia
Pada dasarnya jenjang pendidikan di Australia dapat digolongkan menjadi
tiga tingkatan, yaitu:

a. Sekolah Dasar (Primary School)


Waktu yang diperlukan untuk menyelesikan pendidikan dasar
adalah 6 – 7 tahun. Pada umumnya siswa memasuki pendidikan dasar
pada umur 6 atau 7 tahun. Berbeda dengan di Indonesia dimana siswa
diharuskan menempuh ulangan-ulangan dan ulangan umum untuk dapat
naik ke kelas berikutnya, siswa di sekolah dasar di Australia tidak
mengenal ulangan. Mereka secara otomatis naik ke kelas berikutnya
sejalan dengan pergantian tahun. Tahun pertama di sekolah dasar
Australia disebut Year 1 dan seterusnya hingga Year 6. Ada Negara
Bagian Australia yang menetapkan lama pendidikan dasar adalah 6
tahun (New South Wales (NSW), Victoria (Vic), Tasmania (Tas), dan
Australian Capital Territory (ACT). Tetapi ada juga yang menetapkan
lama pendidikan dasarnya adalah 7 tahun (South Australia (SA),
Northern Territory (NT), Queensland (Qld), dan Western Australia
(WA)
b. Sekolah Menengah (Secondary or High School)
Pendidikan menengah atau dikenal sebagai Secondary Education di
Australia memerlukan waktu antara 5 sampai 6 tahun. Tahun pertama di
pendidikan menengah disebut Year 7 dan seterusnya hingga Year 11.
Jenjang pendidikan menengah berakhir pada Year 11. Untuk negara
bagian yang menerapkan pendidikan dasarnya selama 7 tahun, maka
pendidikan menengahnya memerlukan waktu selama 5 tahun saja (yaitu
di negara bagian SA, NT, Qld, dan WA). Setelah tahun ke 11 ini, siswa
dapat memilih ke arah mana jenjang pendidikan yang ia ingin tempuh.
Jika seorang siswa berminat dalam bidang-bidang ilmu yang aplikatif,
maka ia dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi yang khusus
disiapkan untuk itu. Lembaga pendidikan ini dikenal sebagai Vocational
Education and Training (VET) atau Colleges for Technical and Further
Educaton (TAFE). Lulusan dari TAFE pada umumnya akan menjadi
tenaga teknisi.
Jika siswa tersebut berminat ke bidang-bidang ilmu yang lebih
bersifat teoritis. maka ia akan memasuki perguruan tinggi (universitas).
Untuk dapat memasuki universitas, seorang siswa Australia harus
menempuh Year 12 yang dikenal juga sebagai Matriculation Year.
Dalam tahun terakhir dari pendidikan menengah ini, para siswa
digembleng dengan intensif agar dapat lulus ujian negara dengan nilai
yang memuaskan.Makin tinggi nilai yang diperoleh, makin mudah siswa
tersebut memilih perguruan tinggi yang ia sukai. Seperti halnya di
berbagai negara, paspor untuk dapat diterima di universitas favorit
adalah nilai ujian Matriculation yang setinggi mungkin.

c. Pendidikan Tinggi (Universitas)

Pendidikan tinggi di Australia dapat di bagi menjadi dua jenjang,


yakni jenjang sarjana (dikenal sebagai undergraduate level) dan jenjang
pascasarjana (dikenal sebagai postgraduate level untuk memperoleh
gelar Masters atau PhD). Jenjang sarjana dapat diselesaikan dalam
waktu 3 tahun dan memperoleh gelar Bachelor, yakni Bachelor of
Arts (BA) atau Bachelor of Science (Bsc) tergantung pada bidang ilmu
yang ditempuh oleh mahasiswa/i tersebut.
Jika mahasiswa/i tersebut berminat melanjutkan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi (ke jenjang pascasarjana), maka ia perlu belajar
lagi selama 1 (satu) tahun. Jenjang ini dikenal sebagai HonoursLevel,
dan gelar yang diperolehnya akan menjadi BA (Hons) atau Bsc (Hons)
sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuninya.
Tingkat kelulusan di jenjang Honours ini sangat menentukan bagi
kelanjutan pendidikan sang mahasiswa di jenjang pascasarjana.
Banyak universitas di Australia menerima mahasiswa/i untuk program
S3 (Doktor) langsung dari jenjang Honours, jika ia
mendapatkan Honours peringkat I atau II-A. Tetapi jika mahasiswa/i
tersebut mendapat peringkat II-B, ia diharuskan menempuh jenjang S2
(Masters) terlebih dahulu. Sekarang, universitas di Australia cenderung
menganjurkan para mahasiswa/i pascasarjana untuk menempuh jenjang
S2 terlebih dahulu sebelum menempuh jenjang S3. Jika kemajuan yang
dicapai oleh sang mahasiswa/i tersebut sangat baik pada tahap-tahap
akhir di jenjang S2, maka ia diperkenankan untuk mengalihkan
programnya ke jenjang S3. Bagi mahasiswa yang mendapat
peringkat Honours III, ia tidak diperkenankan melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi. Lama pendidikan untuk jenjang S2 adalah 1 sampai
2.5 tahun, sedangkan untuk jenjang S3 diperlukan waktu 3 sampai 3.5
tahun.
Pendidikan tingkat S2 dapat dilakukan melalui tiga metoda, yaitu
dengan mengikuti perkuliahan saja (dikenal sebagai Masters by
Coursework) yang memerlukan waktu antara 12 - 18 bulan; atau melalui
penelitian (Masters by Research) yang memerlukan waktu antara 1.5 -
2.5 tahun; atau kombinasi dari keduanya (Masters by Coursework &
Research) yang memerlukan waktu sekitar 2 tahun. Sering calon
mahasiswa/i pasca dari negara lain yang tidak mengenal sistem
pendidikan di Australia agak bingung jika ditanya dengan cara apa ia
akan menempuh jenjang S2nya. Jika calon mahasiswa/i S2 tersebut di
kemudian hari bermaksud untuk mengambil program S3, maka sang
calon sangat dianjurkan untuk mengambil program Masters by
Research atau Masters by Coursework and Research.
Perguruan tinggi di Australia tidak mau menerima mahasiswa
program S3 jika orang tersebut memperoleh Masters by
Coursework. Dasar pertimbangannya adalah karena semua program S3
di Australia ditempuh melalui penelitian (by Research). Sistem ini
berbeda dengan sistem pendidikan di Amerika Serikat misalnya, dimana
sebagian dari program S3 di Amerika harus mengikuti perkuliahan.
B. Sistem dan Kurikulum pendidikan di Australia
mengenai persiapan kurikilum yang ada di sekolah dasar dan menengah di Negara
Australia, yang bertanggung jawab adalah pemerintah Negara dan teritori. akan tetapi
ditahun 2008 the Australian Curriculum, assessement dan reporting author (ACARA).
dibentuk dan diberlakukan nya undang-undang ACARA tahun 2008. salah satu fungsi
ACARA adalah mempersiapkan kurikulum sekolah nasional dengan isi standar
pencapaian (kurikulum Australia).1
Kurikulum Australia secara filosofis dirancang untuk mengembangkan pelajar yang
sukses, individu yang percaya diri dan kreatif, serta warga Negara yang aktif dan
berwawasan luas. struktur kurikulum Australia diterapkan oleh ACARA dalam 8 mata
pelajaran. yaitu, bahasa inggris, matematika, sains, pendidikan kesehatan dan fisik,
ilmu humaniora dan sosial, seni, teknologi,dan bahasa. strukturnya berbeda untuk
kelas 11 dan 12 tapi dari jenjang SD sampai SMP strukturnya sama. kurikulum pada
pendidikan dasar, yaitu:
1. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman mata pelajaran.
2. kemampuan Umum
kemampuan umum yang dimaksud di sini ialah kelompok pengetahuan,
keterampilan, prilaku, dan posisi yang terintegrasi, dan saling terkait yang
diterapkan antara semua mata pelajaran kemampuan tersebut adalah literasi
berupa kemampuan berhitung, teknologi informasi dan komunikasi. berfikir
kritis dan kreatif, kemampuan pribadi dan sosial pemahaman etis serta
pemahan antar budaya.
3. Prioritas lintas kurikulum. Tiga prioritas lintas kurikulum yang akan
dikembangkan melalui mata pelajaran yang relevan, yaitu sejarah, budaya
Aborigin dan Torres Strait Islander, hubungan Asia dengan Australia, dan
keberlanjutannya. Standar pencapaian dan dekripsi konten dalam kurikulum
sebagai suatu elemen penting dari mata pelajaran. Karena, untuk setiap mata
pelajaran menggambarkan pembelajaran oleh siswa di setiap tingkat tahun.
Fokus standar pencapaian ialah untuk mengembangkan program belajar
mengajar oleh guru, agar guru dapat mengawasi pembelajaran siswa dan
menilai dan prestasi siswa dengan menggunakan sampel kerja.
Jenjang pendidikan di Australia, pada umur 6 tahun sudah masuk SD atau
kelas preparation (persiapan). Wajib belajar yang ada di Australia adalah 10
tahun sampai pada Junior High School (SMP), yakni tujuh tahun di SD dan
tiga tahun di SMP. Sedangkan di SMA hanya 2 tahun, diberi nama dengan
Secondary School atau College. Secondary School atau College ialah
perpaduan antara akademik dengan vokasi. Para siswa wajib mengikuti
pelatihan-pelatihan vokasi di sekolahnya atau di luar sekolah (yang bernama
collage) sebagai pelengkap. Ketika mereka lulus, para siswa tersebut akan
dibekali dengan sertifikat seperti VCE, TAFE, atau PISA. Sehingga dapat
dilihat penggolongan sistem pendidikan di Australia, yaitu:
1. Sekolah Dasar (primary school), taman kanak-kanak sampai kelas 6 atau 7.
2. Sekolah Menengah (secondary or high school) terdiri dari kelas 7 atau 8
sampai kelas 10.
3. Pendidikan kejuruan dan pelatihan (vocational education and training) dan
senior high school atau senior secondary school collage (sekolah menengah
atas) terdiri dari kelas 11 sampe 12.
4. Pendidikan tinggi (university).
C. problematika dan kebijakan pendidikan di Australia
a. problematika pendidikan di Australia
1. Para pelajar telah berbagi pengalaman terkait beberapa permasalahan yang
ada sewaktu berada di luar negara. Antara isu-isu utama adalah berkaitan
dengan aspek sosial yang merangkumi aspek bahasa, aspek mendapatkan
makanan dan juga berkaitan kemudahan asas lain seperti perumahan,
kendaraan dan penggunaan toilet. Masalah bahasa pada dasarnya dapat
menyebabkan kesulitan pada siapapun yang berhijrah ke luar negara tanpa
menguasai bahasa yang di tuju.

2. Para pelajar yang berkunjung ke negara tersebut kesulitan untuk


mendapatkan Visa. Karena visa ini sangat penting, untuk bukti
diperbolehkannya mengunjungi negara tersebut diberikan untuk
pengunjung negara tersebut jika memasuki kawasan negara lain apabila
telah diizinkan oleh negara tersebut, bisa berbentuk stiker visa ataupun
berbentuk stempel pada paspor pada negara tertentu.

3. Muslim di Australia kebanyakan adalah imigran dari Turki, Libanon,


Afganistan,Maroko, dan lainnya. Keragaman etnis ini menjadikan
keuntungan sekaligus menjadi kendala bagi keberlangsungan sekolah
islam di sana. Keuntungan yang bisa di ambil adalah pengenalan akan
keragaman budaya muslim, namun di pihak lain, banyak orang tua lebih
memilih sekolah umum negri daripada sekolah islam yang didirikan oleh
muslim dengan afiliasi atau mahzdab yang berbeda dengan dirinya.
Mereka khawatir kelak anaknya akan diberikan pengajaran keagamaan
dengan paham yang berbeda dengannya. Kurangnya dukungan dari
sesama umat Islam ini menyulitkan pihak sekolah untuk mendapat
kucuran dana.
b. Kebijakan pendidikan di Australia
system dan kebijakan pendidikan di Australia tidak sama dengan
Negara lainnya. Adanya Australian Qualifications Framework atau AQF
menjadi salah satu faktor pengaruhnya, AQF diselenggarakan sejak
tahun 1995, yaitu kebijakan nasional untuk mencangkup kualifikasi
pendidikan tinggi, pendidkan vokasional,pelatihan dan tambahan
sertifikat lulus sekolah atau disebut Senior Secondary Certificate of
Education.
kualifikasi pendidikan tinggir Australia banyak dihargai oleh dunia. di
dukung ekonomi Australia yang sangat kuat dengan dengan tingkat
pengangguran rendah, Australia menjadi tempat dimana banyak
peluang karir cerah tersedia untuk para lulusan perguruan tinggi.
sedangkan pelajar internasional berpeluang menghabiskan waktu di
Negara tersebeut setelah study selesai. dan apabila sudah lulus
program sarjana, maka dapat mengurud visa post study work stream of
the temporary graduate yang memungkinkan mendapatkan
pengalaman kerja. 2

D. PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA DENGAN


AUSTRALIA
seperti yang dapat kita ketahui, setiap Negara tentunya dapat memiliki
kebijakan dalam system pendiidkan yang dianutnya begitu juga dengan
Indonesia dan Australia. ternyata ada banyak perbandingan antara system
pendidikan di Indonesia dan Australia. dapat di deskripsikan melalui table
berikut ini :

NO INDONESIA AUSTRALIA
New south wales, Queensland,
victoria,Tasmania Australia selatan
dan Australian, Australia barat,
capital territory, northen territory
1 9 tahun pendidikan Primary school (6 Primary school (7
dasar (SD 6 tahun tahun) tahun)
SMP 3 tahun)
Junior Secondary Junior secondary
school (4 tahun) school (3tahun)

2 3 tahun pendidikan Senior high school Senior high school (2


menengah ( SMA, (2 tahun) tahun)
MA, SMK dan MAK)
3 1. Ahli Asosiasi 1. Diploma 1 Tahun
2. Diploma (D3) 2. associate Degree, advanced Diploma
3. Sarjana (1,5 tahun)
Diploma (D4) 3. Bachelor Degree (Gelar Sarjana
4. Sarjana, Strata Muda 3 tahun)
1(S1) 4. Graduate certificate (6 Bulan)
5. Magister, Strata 5. Graduate Diploma ( 1 tahun)
2( S2) 6. Masters\Magister (1-3 tahun)
6. Doktor, Strata 3 7. Gelar Doktor (3+ Tahun)
Selain tingkat pendidikan, beberapa perbandingan pendidikan yang ada di Australia
dan di Indonesia antara lain :
2. jika dilihat dari bobot dan tingkat kesulitan pengajarannya materi, standar pendidikan
dasar di Indonesia lebih tinggi dari Australia. siswa-siswi kelas dua SD telah
menerima pelajaran lebih dari empat mata pelajaran, berbagai pekerjaan rumah yang
rumit dan tes. sementara itu, siswa kelas 1 dan 2 di Australia tidak dituntut untuk
belajar membaca.
3. pemeberian pengharagaan atau reward cukup menarik, siswa sekolah dasar di
Australia yang berbuat baik dan memiliki keberanian positif akan diberikan reward
berupa sertifikat, yang dikumpulkan akan diumumkan di majelis yang merupakan
acara dua mingguan untuk pengembangan bakat dan seni siswa. pada school award
dan raport juga menuliskan pencapaian atau perestasi yang telah dicapai siswa. dapat
dilihat disini bahwa pengembangan karakter dan kecerdasan emosional sangat
ditekankan dalam pemdidikan dasar. oleh karena itu, penilaian raport siswa di
Australia adalah narasi, bukan angka seperti yang di temukan di sekolah-sekolah
Indonesia.
4. iklim belajar di Australia ( Sekolah Dasar) terasa lebih kondusif daripada di
Indonesia. banyaknya siswa adalah 20 siswa. kelas telah dilengkapi dengan media,
portofolio, alat praga dan karya siswa.
5. dari segi tenaga pengajar guru dalam Australia sangat disiplin, guru wajib masuk ke
kelas sebelum siswa masuk. hal ini sepertinya sedangb diintesifkan di Indonesia.
pengarahan pagi untuk guru sebelum memasuki kelas sudah tidak diragukan lagi
sangat baik untuk meningkatkan kedisiplinan bagi staf pengajar dan mendiskusikan
masalah dalam proses belajar mengajar.
6. berbeda dengan sekolah di Indonesia yang pada setiap jenjangnya memiliki
pendidikan agama, Di Australia, pendidikan Agama bukan merupakan kewaajiban
yang harus diambil oleh siswa di semua kelas persekolahan. Australia adalah Negara
multicultural dimana siswa memiliki agama yang berbeda. siswa memiliki pilihan
unrtuk belajar di sekolah-sekolah swasta yang biasanya menawarkan pendidikan
agama dalam agama mereka, seperti katolik dan sekolah swasta islam.3
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Bahwa Pendidikan di Australia justru dimulai dengan lembaga pendidikan swasta yang
dikelola oleh non-pemerintah. Hal ini dipahami karena sekolah-sekolah yang statusnya bukan
negeri merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem. Pendidikan diselenggarakan
berbasis kebutuhan masyarakat.

Masyarakat berkembang, maka pendidikan harus dipacu untuk menjawab kebutuhan


masyarakat. pengembangan pendidikan di Australia diserahkan kepada masing-masing
sekolah untuk mengembangkan pendidikannya, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
pendidikan di Australia didukung oleh masyarakat yang berkeinginan melestarikan budaya.
Australia dapat menyelenggarakan pendidikan secara baik.

Dari segi geografis, pada undangundang pendidikan, Australia berkomitmen


menyelenggarakan pendidikan berkualitas dan merata. Masyarakat negara ini juga bersepakat
mengawal dan mendukung pendidikan yang berkualitas. Dari tinjauan ekonomi, Australia
telah membuktikan bahwa dengan investasi pendidikan yang berkualitas, angkatan kerja
Australia mampu survive dan negara ini dinyatakan sebagai negara mempuni dalam bidang
ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Hartati, Anna Yulia. (2014). Politik dan Pemerintahan Australia. Semarang: Wahid Hasyim
University Press. Hidayati, Nurul. (2021). Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SMP/MTS Kelas IX. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Isri, Saifullah. (2015).
“Konsep Pendidikan Jerman dan Australia; Kajian Komparatif dan Aplikatif terhadap Mutu
Pendidikan Indonesia”, Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 4 No. 1

Anda mungkin juga menyukai