Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LATAR BELAKANG KONSEP PENDIDIKAN, PROBLEMATIKA DAN


KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI AUSTRALIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Perbandingan Pendidikan

Dosen Pengampu:

Hidayatur Rohmah, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

Risqi Maulidatul Charisya (2101012302)

Ahmad Sholahuddin (2101012380)

Muhammad Tsani Abdallah (2101012213)

Muhammad Jamaluddin (2101012263)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS KH.A. WAHAB HASBULLAH

TAMBAKBERAS JOMBANG

2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kepada Allah swt. Yang mana
telah memberikan nikmat sehat dan kesempat sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Perbandingan Pendidikan yang berjudul “ Latar
Belakang Konsep Pendidikan, Problematika dan Kebijakan Pendidikan Di Australia”
dengan tepat waktu.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ingin menyampaikan banyak-
banyak terimakasih kepada semuanya terutama kepada ibu Hidayatur Rohmah, S.Pd, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Perbandingan Pendidikan.
Kami menyadari bahwa secara keseluruhan makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu
kami harapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik yang bisa kami jadikan
pelajaran dari berbagai pihak. Harapan kami semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
semua, sekarang dan seterusnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jombang, 27 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................2
C. TUJUAN MASALAH..............................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

PEMBAHASAN................................................................................................................3

A. Sistem Pendidikan di Australia..............................................................................3


B. Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Australia.............................................4
C. Perbandingan Pendidikan di Australia dan Indonesia...........................................4
D. Problematika dan Kebijakan Pendidikan di Australia...........................................5

BAB III.............................................................................................................................7

PENUTUP.........................................................................................................................7

A. Kesimpulan............................................................................................................7
B. Saran......................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah kunci keberhasilan sebuah negara, bahkan kemajuan sebuah


negara salah satunya tergantung dengan bagaimana pemerintahan sebuah negara
memuliakan pendidikan dan pemerataannya, karena pendidikan merupakan hak asasi
setiap warga negara. Setiap warga negara Indonesia juga berhak mendapatkan
pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat tanpa memandang gender,
status sosial, status ekonomi, suku, etnis, dan agama. Untuk memenuhi tujuan-tujuan
pendidikan diatas dan sebagai tolak ukur mutu dan keberhasilan di negara kita, kita
dapat melakukan perbandingan sistem pendidikan lain, dalam hal ini salah satu negara
yang dapat kita perbandingkan sistem pendidikannya dengan negara Indonesia adalah
negara Australia.

Australia adalah satu-satunya benua di dunia yang hanya terdiri dari satu buah
negara yang juga disebut dengan Australia. Meski demikian negara Australia
memiliki 6 negaibura bagian serta 2 wilayah daratan (territori) yang mulai di
konstitusikan pada tanggal 1 januari 1901. Keenam negara bagian tersebut antara lain
adalah New South Wales (Ibukota : Sydney), Victoria (Ibukota : Melbourne),
Queensland (Ibukota : Brisbane), Australia Selatan (Ibukota : Adelaide), Australia
Barat (Ibukota : Perth), dan Tasmania (Ibukota : Hobart). Sedangkan kedua
territorinya adalah Northern Territory dan Australian Capital Territory. Ibukota
negara Australia sendiri adalah Canberra.

Australia dikenal oleh dunia sebagai tempat yang nyaman dan sehat untuk
ditempati. Penduduk di Australia ramah, udaranya bersih, lingkungannya aman,
fasilitas transportasi yang bagus, serta tunjangan pendidikan dan kesehatan berkelas
internasional membuat Australia menjadi tempat yang bagus untuk ditempati.
Beberapa kota seperti Sydney, Melbourne, Perth, dan Adelaide merupakan kota-kota
yang bagus dan nyaman.

Pendidikan di Australia juga sangat bagus. Di negara Australia konon memiliki


kualitas pendidikan yang tinggi dan bahkan gelar atau ijasahnya diakui secara
internasional. Selain itu, biaya pendidikan di Australia tergolong murah dan
terjangkau bila dibandingkan dengan negara Inggris atau Amerika, bahkan pemerintah
memberikan izin bagi mahasiswa yang berasal dari luar Australia untuk bekerja baik
fulltime maupun partime untuk memenuhi biaya pendidikan mereka. Australia juga
menawarkan program studi yang sangat bervariasi baik jurusan maupun jenjangnya.
Hal ini mempermudah siswa atau mahasiswa dalam mencari sekolah yang sesuai
dengan keinginannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Pendidikan di Australia ?
2. Bagaimana Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Australia ?
3. Bagaimana Perbandingan Pendidikan di Australia dan Indonesia ?
4. Apa saja Problematika dan Kebijakan Pendidikan di Australia ?

C. Tujuan Penulis
1. Untuk Mengetahui Sistem Pendidikan di Australia.
2. Untuk Mengetahui Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Australia.
3. Untuk Mengetahui Perbandingan Pendidikan di Australia dan Indonesia.
4. Untuk Mengetahui Problematikan dan Kebijakan Pendidikan di Australia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan di Australia


Sistem pendidikan di Australia memiliki standar tinggi dan mendapat
pengakuan internasional. Sekolah adalah wajib di seluruh Australia, yang
memberikan sumbansih pada tingkat melek huruf 99%. Sekolah-sekolah
mengembangkan keterampilan dan membangun kepercayaan diri para pelajar,
lulusan universitas Australia unggul dalam penelitian dan inovasi terdepan,
serta pendidikan kejuruan dan teknik memajukan sektor industri yang sedang
berkembang pesat.1
Australia juga salah satu penyelenggara pendidikan dan pelatihan
terdepan bagi dunia pelajarinternasional, termasuk pelatihan bahas Inggris.
Lebih dari 400.000 pelajar dari sekitar 200 negara menerima pendidikan
Australia setiap tahun. Kursus ditawarkan baik di Australia maupun di luar
negeri.2
Mengenai persiapan kurikulum yang ada di sekolah dasar dan
menengah di negara Australia, yang bertanggung jawab atas pendidikan di
Australia adalah pemerintah negara dan territori. Tetapi di tahun 2008 the
Australian Curriculum, Assesment dan Reporting Authority (ACARA)
dibentuk dan diberlakukan Undang-Undang ACARA tahun 2008. Salah satu
fungsi nya adalah untuk mempersiapkan kurikulum sekolah nasional dengan
isi standar pencapaian kurikulum di Australia.
Kurikulum Australia secara filosofis dirancang untuk mengembangkan
pelajar yang sukses, individu yang percaya diri dan kreatif, serta warga negara
yang aktif dan berwawasan luas (berpengetahuan). Struktur kurikulum di
Australia ditetapkan oleh ACARA yang mencakup delapan mata pelajaran
yaitu, bahasa inggris, matematika, sains, pendidikan kesehatan dan fisik, ilmu
humainora dan sosial, seni, teknologi dan bahasa. Untuk kelas 11 dan 12
mempunyai struktur pendidikan yang berbeda tetapi untuk jenjang SD sampai
SMP mempuyai struktur yang sama.
Jenjang pendidikan di Australia pada umur 6 tahun sudah masuk SD
atau kelas preparation (persiapan). Wajib belajar yang ada di Australia adalah
10 tahun sampai pada Junior High School (SMP) yakni 7 tahun di SD dan 3
tahun di SMP. Sedangkan di SMA hanya 2 tahun yang diberi nama dengan
Secondary School atau College. Secondary School atau College ialah
perpaduan antara akademik dengan vokasi. Para siswa wajib mengikuti
pelatihan vokasi di sekolah maupun di luar sekolah. Ketika mereka lulus para
siswa tersebut akan dibekali dengan sertifikat seperti VCE ( ), TAFE ( ), dan

1
Saifullah Isri,”Konsep Pendidikan Jerman dan Australia: Kajian Komparatif dan Aplikatif terhadap Mutu
Pendidikan Indonesia”, Jurnal Pendidikan Islam Vol. IV. NO. 1. Juni 2015, 36.
2
Ibid;hal 36.
PISA ( ), sehingga dapat dilihat penggolongan sistem pendidikan di Australia,
yaitu :
1. Sekolah Dasar (Primary School), pendidikan mulai dari taman kanak-
kanak sampai kelas 6 atau 7.
2. Sekolah Menengah (Secondary of High School), pendidikan mulai dari
kelas 7 atau 8 sampai kelas 10.
3. Pendidikaan Kejuruan dan Pelatihan (Vocational Education and Training)
dan Senior High School (Sekolah Menengah Atas), yang terdiri dari kelas
11 sampai 12.
4. Pendidikan Tinggi (University).

B. Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Australia


Pengembangan kurikulum di Australia dipandu oleh Melbourne
Declaration on Educational Goals for Young Australians kemudian diadopsi
oleh dewan menteri pendidikan Negara dan territori pada Desember 2008.
Deklarasi Melbourne tersebut menekankan pentingnya pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan bidang pelajaran, kemampuan umum, dan
prioritas lintas-kurikulum sebagai dasar untuk kurikulum yang dirancang
untuk mendukung pembelajaran pada abad ke 21.
Kurikulum Australia berisi tentang hak untuk mendapatkan setiap
siswa Australia. Hal-hal yang meliputi hal dasar untuk mencapai sukses,
belajar seumur hidup, dan partisipasi dalam masyarakat Australia. Hal ini
berarti kebutuhan dan kepentingan siswa akan bervariasi, sehingga sekolah
dan guru akan merencanakan kurikulum berdasarkan kebutuhan dan
kepentingan siswa tersebut.
Kurikulum di Australia akan dikembangkan untuk semua area
pembelajaran dan mata pelajaran yang ditetapkan oleh Melbourne
Declaration yang awalnya untuk bahasa inggris, matematika, sains dan
sejarah, dilanjutkan dengan geografi, bahasa, seni, ekonomi, bisnis dan
kewarganegaraan, pendidikan kesehatan dan olahraga, serta teknologi
informasi dan komunikasi.
Kurikulum Australia menetapkan apa yang harus dipelajari oleh siswa
melalui spesifikasi kurikulum dan pembelajaran yang diharapkan pada nilai
sekolah siswa. Melalui spesifikasi standar prestasi (the spesification of
achievment standards).

C. Perbandingan Pendidikan di Australia dan Indonesia


Seperti yang kita ketahui, setiap negara tentunya memiliki kebijakan
dalam sistem pendidikan yang dianutnya begitu juga dengan Indonesia dan
Australia. Ternyata ada banyak perbandigan antara sistem pendidikan di
Indonesia dan Australia dapat di deskripsikan melalui pernyataan berikut ini :
1. Sistem Pendidikan di Indonesia
 9 tahun pendidikan dasar (SD 6 Tahun dan SMP 3 Tahun).
 3 tahun menengah pendidikan (SMA, MA, SMK, dan MAK).
 a. Ahli Asosiasi
b. Diploma 4 (D3)
c. Sarjana Diploma 4 (D4)
d. Sarjana, Strata 1 (S1)
e. Magister, Strata 2 (S2)
f. Doktor, Strata 3 (S3)

2. Sistem Pendidikan di Australia


 Primary School (6 Tahun) ˃ Primary School (7 Tahun)
 Junior High School (4 Tahun) ˃ Junior High School (3 Tahun)
 Senior High School (2 Tahun) ˃ Senior High School (2 Tahun)
 a. Diploma (1 Tahun)
b. Associata Degree, Advanced Diploma (1,5 Tahun)
c. Bachelor Degree, Gelar Sarjana Muda (3 Tahun)
d. Graduate Certificate (6 Bulan)
e. Graduate Diploma (1 Tahun)
f. Masters / Magister (1-3 Tahun)

Selain tingkat pendidikan, beberapa perbandingan pendidikan


yang ada di Australia dan Indonesia antara lain :
1. Jika dilihat dari bobot dan tingkat kesulitan pengajaran materi,
standar pendidikan dasar di Indonesia lebih tinggi dibandingkan
dengan Australia.
2. Pemberian penghargaan atau reward cukup menarik.
3. Iklim belajar di Australia (Sekolah Dasar) terasa lebih kondusif
daripada di Indonesia.
4. Dari segi tenaga pengajar, guru di Australia sangat disiplin. Guru
wajib datang ke kelas sebelum siswa masuk. Hal ini tampaknya
sedang diintefsikan di Indonesia.
5. Berbeda dengan sekolah di Indonesia yang pada setiap jenjangnya
memiliki pendidikan agama. Sedangkan di Australia pendidikan
agama bukan merupakan kewajibanyang harus diambil oleh siswa di
semua kelas persekolahan.

D. Problematika dan Kebijakan Pendidikan di Australia


Permasalahan utama yang terjadi di Australia adalah adanya gap
diantara kedua jenis sekolah, yaitu sekolah public dan sekolah privat.
Terdapat banyak perbedaan diantara keduanya, antara lain fasilitas,
pendanaan, bangunan, guru, yang aktif dan berbagai aspek lainnya.Sekolah
public umumnya lebih lambat belajar, kurang disiplin, serta banyak anak yang
tidak memenuhi target pendidikan.
Anak yang secara sosial ekonomi rendah akan mendapatkan akses
pengetahuan dan teknologi yang lambat. Padahal akses pengetahuan dan
teknologi sangat penting untuk peningkatan prestasi siswa serta sebagai
motivasi untuk pencapaian yang dilakukan oleh siswa.
Staf atau pekerja pendidikan harus bekerja keras,namun mendapat gaji
yang kurang. Sehingga kesejahteraan mereka kurang baik. Guru yang
mengajar anak-anak yang miskin pun mendapatkan gaji yang kurang sesuai.
Lima puluh persen dari siswa mengabaikan studi mereka untuk bekerja
terutama bagi siswa dari tingkat sosial ekonomi yang rendah hal ini akan
menganggu proses belajar mengajar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem pendidikan di Australia memiliki standar tinggi dan mendapat
pengakuan internasional. Sekolah adalah wajib di seluruh Australia, yang
memberikan sumbansih pada tingkat melek huruf 99%. Sekolah-sekolah
mengembangkan keterampilan dan membangun kepercayaan diri para pelajar,
lulusan universitas Australia unggul dalam penelitian dan inovasi terdepan,
serta pendidikan kejuruan dan teknik memajukan sektor industri yang sedang
berkembang pesat.
Pengembangan kurikulum di Australia dipandu oleh Melbourne
Declaration on Educational Goals for Young Australians kemudian diadopsi
oleh dewan menteri pendidikan Negara dan territori pada Desember 2008.
Deklarasi Melbourne tersebut menekankan pentingnya pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan bidang pelajaran, kemampuan umum, dan
prioritas lintas-kurikulum sebagai dasar untuk kurikulum yang dirancang
untuk mendukung pembelajaran pada abad ke 21.
Seperti yang kita ketahui, setiap negara tentunya memiliki kebijakan
dalam sistem pendidikan yang dianutnya begitu juga dengan Indonesia dan
Australia.
Di Australia yang paling terlihat adalah kesenjangan antara sekolah
umum dan sekolah privat. Yang mana membuat proses belajar mengajar tidak
dapat berjalan lancar.

B. Saran
Berdasarkan penjelasan mengenai kurikulum pendidikan di Australia
yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa
kurikulum negara tersebut sangat bagus, untuk itu dapat menjadikan
kurikulum di Australia tersebut sebagai referensi untuk memperbaiki sistem
pendidikan yang ada di negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Agustiar Syah Nur, 2001. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara (Bandung,
Lubuk Agung Bandung)
https://www.scribd.com/doc/8583903/Sistem-Pendidikan-Australia
Hartati, Anti Yulia (2014). Politik dan Pemerintahan Australia, Semarang: Wahid
Hasyim University Press.
Saifullah Isri,”Konsep Pendidikan Jerman dan Australia: Kajian Komparatif dan Aplikatif
terhadap Mutu Pendidikan Indonesia”, Jurnal Pendidikan Islam Vol. IV. NO. 1. Juni 2015, 36

Anda mungkin juga menyukai