Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENDIDIKAN KOMPARATIF SISTEM PENDIDIKAN DI AUSTRALIA

DAN DI INDONESIA

Diajukan guna melengkapi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Komparatif

Dosen Pengampu:

Dr. L.R Retno Susanti, M.Hum


Prof. Dr. Fakhili Gulo, M.Si
Dr. Erna Retna Safitri, M.Pd

Disusun oleh:
Catur Puji Hastuti
(06032682327011)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2023
2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Perbandingan
Sistem Pendidikan Di Australia dan Di Indonesia. Penulisan makalah ini kami lakukan dalam
rangka memenuhi salah satu tugas akademik mata kuliah Pendidikan Komparatif.

Kami ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang
telah memberikan dukungan, inspirasi, dan bantuan dalam proses penulisan makalah ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen pembimbing Mata Kuliah Pendidikan
Komparatif, atas Segala bimbingan, arahan, dan masukan yang berharga dalam menyusun
makalah ini. Selain itu, kami juga berterima kasih kepada teman-teman sejawat yang selalu
memberikan dukungan dan inspirasi dalam proses perkuliahan. Diskusi dan tukar pikiran
dengan teman-teman telah membantu kami memahami materi dengan baik.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, dan kami mengharapkan
masukan dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah
ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pemahaman tentang teknologi pendidikan dan
memotivasi untuk lebih mendalami bidang ini.

Akhir kata, kami berdoa semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pengkajinya.

Palembang, 5 Oktober 2023

Catur Puji Hastuti


3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ________________________________________________________________2

DAFTAR ISI ________________________________________________________________________3

BAB I

A. LATAR BELAKANG __________________________________________________________4

B. RUMUSAN MASALAH _______________________________________________________4

C. TUJUAN PENULISAN ________________________________________________________4

BAB II

A. PROFIL SINGKAT NEGARA AUSTRALIA ______________________________________5

B. ALASAN MAJUNYA PENDIDIKAN DI AUSTRALIA ____________________________ 7

C. SISTEM PENDIDIKAN DI AUSTRALIA ________________________________________ 8

D. JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH DI AUSTRALIA DAN DI

INDONESIA ________________________________________________________________18

BAB III

A. KESIMPULAN ______________________________________________________________22

B. SARAN ____________________________________________________________________22

DAFTAR PUSTAKA
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa.
Sistem pendidikan yang baik dapat berperan dalam membentuk generasi yang kompeten,
berdaya saing global, dan mampu berkontribusi positif terhadap kemajuan negara. Kedua
negara, Australia dan Indonesia, memiliki sistem pendidikan yang unik dan bervariasi, dan
memahami perbedaan serta persamaan antara kedua sistem ini merupakan hal yang sangat
penting.

Australia, sebagai salah satu negara maju, telah dikenal dengan sistem pendidikannya
yang berkualitas tinggi dan inovatif. Mereka memiliki pendekatan yang berfokus pada
pengembangan keterampilan kritis, kreatif, dan analitis siswa. Seiring dengan itu, Australia juga
memiliki keragaman budaya dan demografi siswa yang signifikan, yang mempengaruhi
pendekatan pendidikan mereka.

Di sisi lain, Indonesia, sebagai negara berkembang dengan populasi yang besar,
memiliki tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan pendidikan. Sistem pendidikan
Indonesia mencakup berbagai tingkatan, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi,
dan mencerminkan beragam budaya dan konteks sosial di seluruh nusantara. Meskipun telah
mengalami kemajuan dalam beberapa dekade terakhir, masih ada beberapa masalah yang perlu
diatasi, seperti kesenjangan akses pendidikan, kurangnya sumber daya, dan tantangan dalam
memenuhi kebutuhan pendidikan untuk seluruh masyarakat.

Perbandingan antara sistem pendidikan di Australia dan Indonesia akan memberikan


wawasan yang berharga tentang bagaimana kedua negara menghadapi tantangan dan peluang
mereka dalam meningkatkan mutu pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sistem Pendidikan Di Australia?

2. Bagaimana Sistem Pendidikan Sekolah Jenjang Menengah Pertama Di Australia dan Di

Indonesia?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Memberikan pemahaman tentang sistem pendidikan di Australia secara umum.

2. Membandingkan sistem pendidikan sekolah jenjang menengah pertama di Australia

dengan Indonesia untuk pengembangan sistem pendidikan di indonesia khususnya .


5

BAB II
PEMBAHASAN

A. PROFIL SINGKAT NEGARA AUSTRALIA1

Profil Negara Australia – Australia adalah sebuah negara Federal yang terletak di Benua
Australia dan juga merupakan satu-satunya negara yang berada di Benua terkecil di dunia ini.
Secara astronomis, Australia berada diantara 9°LS – 44°LS dan 112°BT – 154°BT. Negara
Australia yang memiliki luas wilayah sebesar 7.741.220 km2 ini berbatasan laut dengan
Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste di sebelah Utaranya, berbatasan laut dengan Selandia
Baru di sebelah tenggaranya. Australia juga berbatasan laut dengan Kepulauan Solomon dan
Vanuatu di sebelah timur laut.

Sistem pemerintahan yang dianut oleh Australia adalah sistem pemerintahan Monarki
Konstitusional Federal yang mengakui Ratu Inggris sebagai Kepala Negaranya atau sering
disebut dengan Commonwealth Realm. Berbeda dengan negara persemakmuran Inggris
lainnya, Australia menyebut Ratu Inggris sebagai Ratu Australia. Ratu Australia ini diwakili
oleh seorang Gubernur Jenderal yang ditunjuk oleh Ratu atas rekomendasi dari Perdana
Menteri Australia. Sedangkan kepala pemerintahan Australia adalah Perdana Menteri yang
pada dasarnya adalah pemimpin partai atau koalisi terbesar setelah pemilihan umum legislatif.

1
https://www.ilmupengetahuanumum.com/profil-negara-australia/
6

Jumlah penduduk Australia adalah sebanyak 26.141.369 jiwa (2022). Penduduk


Australia terdiri dari berbagai etnis, dua etnis terbesar di Australia adalah etnis Inggris 36,1%
dan etnis Australia 33,5%. Australia tidak memiliki bahasa resmi, namun bahasa Inggris
digunakan sebagai bahasa de facto nasional, sebanyak 72,7% penduduk Australia
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi utamanya.

Di bidang perekonomian, Australia merupakan negara maju dengan pendapatan


perkapita yang tinggi yaitu sebesar US$48.700,- dan angka kemiskinan yang sangat rendah.
Sedangkan Pendapatan Domestik Bruto adalah sebesar US$1.250,9 triliun. Jumlah PDB
Australia tersebut menduduki urutan ke-19 sebagai negara dengan PDB terbesar di Dunia.
Komoditas ekspor utama Australia adalah batu baru, emas, alumina, daging, wol, gandum dan
peralatan-peralatan transportasi. Australia menandatangani perdagangan bebas dengan
beberapa negara seperti China (Tiongkok), Korea Selatan, Jepang, Chili, Malaysia, Singapura
dan Selandia Baru. Australia juga berperan aktif dalam beberapa organisasi ekonomi
internasional seperti WTO, APEC, G-20 dan beberapa forum-forum ekonomi internasional
lainnya. Di hubungan luar negeri, seperti negara berdaulat pada umumnya, Australia adalah
negara anggota PBB dan lembaga-lembaga dibawah PBB. Australia juga merupakan negara
anggota APEC, G-20, ADB dan OECD.

Secara Administratif, Australia terbagi atas 6 Negara Bagian dan 2 Wilayah Teritorial. Berikut
ini adalah daftar 6 Negara Bagian dan 2 Wilayah Teritorial di Australia beserta Ibukotanya.
7

B. ALASAN MAJUNYA PENDIDIKAN DI AUSTRALIA


a. Dimensi Filosofis
Karena “maju” dalam konteks ini bersifat subjektif, maka alasan ini pun menjadi sangat
subjektif. filosofis atau sederhananya cara berpikir atau kerangka berpikir di Australia memiliki
dampak besar terhadap kemajuan pendidikan.
1. Pertama paradigma positivisme empirisme menjadikan cara pandang orang Australia
lebih materialisme. pandangan inilah yang mengakibatkan mereka lebih mementingkan
aspek kemajuan materi ketimbang kemajuan immateri.
2. Kedua pendidikan australia bersifat open minded.
berpikir terbuka dalam tren pendidikan Global menjadi instrumen adaptif yang cepat
dilakukan oleh guru dan pelaku pendidikan. Di Australia seperti saat ini trend
pendidikan mengarah kepada keterampilan abad 21 dengan kata kunci 4K yaitu kritis
berpikir, kreatif, kolaboratif dan komunikatif.
3. ketiga pendidikan australia menggunakan pendekatan multikultural setelah Australia
Mengalami berbagai fase dalam sejarah sosial politiknya maka diputuskan Australia
sebagai tempat pendidikan yang mengadopsi seluruh budaya yang ada di dunia hal ini
telah memantik seluruh imigran datang ke Australia dan menjadi warganya yang secara
bersama memajukan negara jadi dengan bersama dengan multi budaya etnis dan
keragaman lain Australia menjadi negara dengan pendidikan multikultural yang
terkenal. (Mubarak, Zaki, 2019: 45-46)
b. Dimensi Historis
Secara historis ada beberapa alasan yang bisa membuat Australia lebih baik dari negara
lain yaitu:
1. Pertama Australia menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari Britania Raya yang
lebih unggul mereka mencitrakan sebagai bagian dari Amerika Inggris dan Australia
Australia bukan memposisikan sebagai negara yang pernah dijajah tapi lebih kepada
duplikasi Inggris
2. Kedua walaupun Inggris sangat dominan Australia menjadi negara terbuka untuk non
Eropa yakni Cina India negara ASEAN yang memiliki akses yang besar terhadap
Australia.
Hal ini menjadikan pendidikan australia lebih dominan kepada pendidikan
multikulturalisme pendidikan dengan multikulturalisme yang digemborkan di Australia
menjadikan sistem pendidikan berkualitas ada dua hal yang mereka fokuskan pada pendidikan
yaitu tentang bagaimana bisa hidup bermakna di Australia dengan nilai kedisiplinan saling
menghargai saat aturan dan menjadi manusia yang berguna di masa depan titik kedua tentang
bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi bisa dikembangkan untuk kemajuan
bersama.(Mubarak, Zaki, 2019: 48)
8

c. Dimensi Politis
Secara politik Australia berpegang pada kebijakan induk dan kakak kandungnya yakni
(Inggris dan USA). ini penting dalam memposisikan Australia sebagai negara yang memiliki
kekuatan politik baik dalam konteks Global maupun kawasan hal ini berdampak kepada
kemajuan pendidikan di mana kemajuan pendidikan bukan hanya karena manajemen,
kurikulum dan proses belajar mengajar di kelas namun harus didukung oleh citra negara
kekuatan politik global dan Siapa teman yang menjadi sekutunya. Ada beberapa alasan politis
yang bisa menjadi alasan kenapa pendidikan australia maju yaitu:
1. alasan bahasa: penggunaan bahasa Inggris telah menyelesaikan satu tahap proses
pembelajaran global
2. secara politis saat adalah negara yang menerima imigran dari seluruh negara meskipun
tingkat keamanan negara ini sangat tinggi tapi mereka menerima imigran, dengan
membantu para imigran Australia menjadi negara yang kaya dengan sumber daya
manusia dengan variasi sumber daya yang beragam kontestasi kehidupan lebih
bergairah seperti halnya orang Cina yang diberikan ruang luas untuk membangun
wilayah menjadikan Australia lebih maju dalam sisi pembangunan. sehingga dampak
daya saing antar warga negara ini sangat membantu pendidikan untuk lebih maju.
(Mubarak, Zaki, 2019: 50)

C. SISTEM PENDIDIKAN DI AUSTRALIA

Benua Australia dibagi ke dalam 8 wilayah yang terdiri dari enam negara bagian, yaitu:
New South Wales, Queensland, South Australia, Tasmania, Victoria, dan Western Australia;
serta 2 territory, yaitu: Australian Capital Territory dan the Northern Territory.
Ditinjau dari segi pemerintahan, Australia memiliki tiga tingkat pemerintahan, yaitu
pada tingkat tertinggi adalah pemerintahan pusat (federal), kemudian tingkat pemerintahan
lainnya adalah negara bagian (state) dan territory. Dalam pengelolaan pendidikan, ketiga
tingkat ini berperan dan bekerjasama dalam merancang dan membiayai pendidikan sesuai
dengan perannya masing masing (Rahman, Ronny, 2014: 101).

1. TUJUAN PENDIDIKAN DI AUSTRALIA

Australia membanggakan keragaman budayanya, baik di kota besar maupun di desa


kecil. Mereka menghargai perbedaan dan memberi kebebasan kepada setiap orang untuk
menjalankan agama sesuai keyakinannya. Dalam pendidikan, setiap sekolah memiliki
kebebasan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal. Pemerintah
hanya memberi arahan umum, dan lembaga pendidikan agama dikelola oleh pihak swasta
tanpa kurikulum baku yang harus diikuti.
9

Tujuan umum berbagai sektor pendidikan Australia digariskan dalam undang- undang
yang membentuk departemen pendidikan negara bagian, universitas, dan lembaga-lembaga
pendidikan lainnya. Tujuan umum ini biasanya dilengkapi dengan tujuan-tujuan yang lebih
oleh badan-badan yang relevan. Tujuan pendidikan ini mengisyaratkan perlunya
pengembangan antara pelayanan kebutuhan individu dan kebutuhan masyarakat melalui
sistem pendidikan. Pada level sekolah, tekanan adalah pada pengembangan potensi murid
sebaik mungkin.Pada tingkat pendidikan tinggi, tekanan yang lebih besar diarahkan pada
pencapaian kebutuhan pendidikan untuk kepentingan ekonomi serta masyarakat secara umum.
Untuk mencapai tujuan umum ini, berbagai sektor pendidikan harus mempunyai fokus
program yang berbeda-beda (Isri, 2015: 36)
Pemerintah federal Australia tidak campur tangan langsung tentang tujuan pendidikan
kecuali hanya melalui tujuan umum yang dinyatakan dalam undang-undang, tetapi pemerintah
federal menyediakan hampir seluruh dana pendidikan, dan memberikan arah pendidikan. (Isri,
2015: 37). Negara memberikan ruang yang lebih leluasa kepada masyarakat Australia yang
berkecimpung dan terkait dengan dunia pendidikan untuk mensetting tujuan dan hakikat
pendidikan sesuai dengan corak lembaga pendidikan yang dibangunnya.
Hakikat Pendidikan australia terlihat pada kerangka pendidikan yang disusun dalam
rangka menyongsong datangnya abad XXI, dengan semboyan “Educating our children to
succeed in the 21th century” Prof. Lesley Parker, Ketua Dewan Kurikulum, menyatakan
kebanggaannya karena "Kerangka Kurikulum ini dikembangkan melalui proses konsultasi unik
yang melibatkan hampir 10.000 guru, orang tua, akademisi, petugas kurikulum, siswa, dan
anggota masyarakat lainnya". Dengan kata lain, pengembangan kurikulum di Australia
melibatkan semua pemangku kepentingan pendidikan.

Ada beberapa hal menarik dalam Kerangka Kurikulum tersebut. Pertama, ada 8 kondisi
yang mendasari pengembangan kurikulum di Australia, yaitu (1) keragaman budaya, (2)
perubahan struktur keluarga, (3) laju perubahan teknologi yang cepat, (4) isu-isu lingkungan
global, (5) perubahan sifat kondisi sosial, (6) perubahan di tempat kerja, (7) ketergantungan
dalam ekonomi global, (8) standar hidup yang tidak pasti.

Kedua, ada lima karakteristik nilai yang akan dibangun melalui kurikulum tersebut,
yaitu: (1) pengejaran pengetahuan dan komitmen terhadap pencapaian potensi, (2) penerimaan
diri dan penghargaan terhadap diri sendiri, (3) penghargaan dan kepedulian terhadap orang
lain dan hak-hak mereka, (4) tanggung jawab sosial dan kewarganegaraan, dan (5) tanggung
jawab lingkungan.

2. STRUKTUR DAN JENIS PENDIDIKAN

Empat subsektor sistem pendidikan Australia secara luas disusun sebagai berikut2:

2
The Australian Education System - Foundation level, hal. 5
10

1. sekolah dasar: tujuh atau delapan tahun, dimulai dari Foundation (juga disebut taman
kanak-kanak/persiapan/pra-sekolah) hingga Kelas 6 atau 7
2. sekolah menengah: empat tahun dari Kelas 7 atau 8 hingga 10
3. sekolah menengah atas: dua tahun dari Kelas 11 hingga 12
4. pendidikan tinggi: mencakup pendidikan tinggi dan pendidikan serta pelatihan
kejuruan

Kerangka Kualifikasi Australia (AQF) adalah kerangka nasional yang mencakup


kualifikasi dalam pendidikan pasca-wajib. Ini memiliki 10 tingkat dan menghubungkan
sekolah, kejuruan dan kualifikasi pendidikan tinggi ke dalam satu sistem nasional, sehingga
memudahkan perpindahan dari satu sistem nasional tingkat studi ke yang lain dan antar
institusi. Pilihan studi yang dapat diambil siswa seiring kemajuan mereka melalui sistem
pendidikan formal bersifat fleksibel, namun secara umum jalur luas yang diambil ditunjukkan
pada diagram di bawah.

Diagram Sistem pendidikan Australia( Country Education Profile Australia 2013)


Diagram pendidikan di Australia menggambarkan sistem pendidikan yang terstruktur
dan mencakup beberapa tingkat, mulai dari tingkat awal hingga pendidikan tinggi. Berikut
adalah penjelasan singkat dari diagram pendidikan di Australia:

a. Kindergarten: Pendidikan dimulai pada usia 4,5 hingga 5,5 tahun di tingkat
kindergarten. Ini adalah tingkat pendidikan pra-sekolah yang mengenalkan anak-anak
pada konsep-konsep dasar sebelum memasuki sekolah dasar.
11

b. Primary School (Sekolah Dasar): Anak-anak memulai pendidikan formal di sekolah


dasar mulai dari tahun pertama hingga tahun keenam. Di sini, mereka belajar mata
pelajaran dasar seperti matematika, bahasa Inggris, sains, dan seni.
c. Secondary School (Sekolah Menengah): Setelah menyelesaikan sekolah dasar, siswa
melanjutkan ke sekolah menengah. Ini mencakup tahun ketujuh hingga tahun
kesembilan atau tahun ke-10, tergantung pada negara bagian. Di sekolah menengah,
kurikulum melibatkan mata pelajaran yang lebih spesifik dan pilihan, termasuk sains,
humaniora, seni, dan olahraga.
d. Senior Secondary School (Sekolah Menengah Atas): Ini mencakup tahun ke-11 dan
ke-12. Di tingkat ini, siswa memiliki kebebasan lebih besar dalam memilih mata
pelajaran sesuai minat dan rencana karir mereka. Mereka juga bisa memilih mata
pelajaran kejuruan seperti perhotelan, turisme, atau teknik.
e. Tertiary Education (Pendidikan Tinggi): Setelah menyelesaikan tahun ke-12, siswa dapat
melanjutkan ke perguruan tinggi atau universitas. Ada berbagai macam program studi
yang tersedia, mulai dari gelar sarjana hingga gelar pascasarjana dan doktor.

Sistem pendidikan di Australia juga mencakup sekolah-sekolah khusus untuk siswa dengan
kebutuhan khusus serta peluang pendidikan kejuruan dan teknis di berbagai bidang seperti
teknik kayu, teknik logam, dan lainnya. Dalam konteks pendidikan tinggi, Australia memiliki
universitas dan perguruan tinggi terkemuka yang menawarkan berbagai program studi bagi
mahasiswa dari dalam dan luar negeri.

Sistem pendidikan di Australia terbagi menjadi sekolah negeri (public schools) dan
sekolah swasta (private schools). Sekitar dua pertiga murid bersekolah di sekolah negeri,
sementara sisanya bersekolah di sekolah swasta. Sekolah swasta dibagi menjadi dua kategori:
yang terafiliasi dengan agama (seperti Katolik, Protestan, atau Islam) dan yang tidak berafiliasi
dengan agama (independent schools). (Isri, 2015: 37)

3. KURIKULUM PENDIDIKAN DI AUSTRALIA

Pada tahun 2008, Ministerial Council for Education, Early Childhood Development and
Youth Affairs (MCEECDYA) memperkenalkan kurikulum nasional untuk sekolah mulai dari
tingkat foundation (biasanya dikenal sebagai tahap persiapan atau taman kanak kanak) sampai
tahun ke 12. Kurikulum nasional yang diterapkan menggantikan berbagai kurikulum yang
telah ada sebelumnya pada negara bagian dan territory untuk menjamin konsistensi dan
kualitas pendidikan di Australia. Pengembangan kurikulum di Australia merupakan
tanggung�jawab dari Australian Curriculum, Assessment and Reporting Authority (ACARA)
yang merupakan organisasi independen dengan melakukan konsultasi dengan instansi
pendidikan yang bertanggung-jawab di negara bagian dan territory masing masing.
Pengembangan kurikulum nasional melalui beberapa tahapan berikut3 :

3
https://docs.acara.edu.au/resources/ACARA_Brochure_Indonesian.pdf
12

1. Fase 1: 2008-2010 : Pada tahun 2008-2010 pengembangan kurikulum untuk kelas dasar
sampai kelas 10 telah diselesaikan untuk mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,
Ilmu Pengetahuan Alam (Sains), dan Sejarah. Sedangkan kurikulum untuk kelas 11
sampai kelas 12 untuk mata pelajaran yang sama masih akan terus dikembangkan pada
tahun 2010- 2012.
2. Fase 2: 2011-2012. : Pada tahun 2011-2012 pengembangan kurikulum untuk kelas dasar
sampai kelas 12 telah dimulai untuk mata pelajaran Ilmu Bumi (Geografi), Bahasa, dan
Kesenian.
3. Fase 3: 2011-2013 : pengembangan mata ajaran kesehatan dan pendidikan olahraga,
informasi dan teknologi informasi, desain dan teknologi, ekonomi, bisnis,
kewarganegaraan. Untuk tahun ke 12 dilakukan pada tahun 2011-2013

Kurikulum Australia fokus pada sepuluh kemampuan umum, yaitu4:

1. Kemampuan menulis dan membaca,


2. Kemampuan berhitung,
3. Teknologi komunikasi informasi,
4. Keterampilan berpikir,
5. Kesusilaan,
6. Kreatifitas,
7. Manajemen diri,
8. Kerjasama dalam tim,
9. Intercultural understanding (Kebudayaan),
10. Kompetensi social

Terdapat variasi dalam hal tanggung jawab pengembangan kurikulum Maka terdapat
pula perbedaan dan pengimplementasiannya dalam hal kurikulum disusun berdasarkan
pedoman dan materi pelajaran dari pusat, pejabat-pejabat senior dari pusat secara teratur
mengunjungi sekolah-sekolah untuk memonitor pelaksanaan kurikulum.

Tahun akademik di Australia dimulai pada akhir bulan Januari dan berakhir pada
pertengahan bulan Desember tahun akademik dibagi ke dalam 4 trem dimana setiap term yang
lamanya kurang lebih 10 minggu. Pada akhir setiap term para murid mendapatkan dua
minggu liburan. Namun pada setiap akhir tahun semua murid mendapatkan liburan selama
kurang lebih enam minggu (syaifullah, 2014).

Kurikulum Australia terdiri dari 8 bidang pelajaran yaitu :

1. Bahasa Inggris,

4
https://komnasdikkediri.or.id/menengok-perbedaan-kurikulum-pendidikan-australia-dan-indonesia/
13

2. Matematika,
3. Ilmu pasti,
4. Olahraga dan program kesehatan,
5. Teknologi,
6. Ilmu Sosial,
7. Bahasa asing
8. Kesenian.

Berbagai mata pelajaran dapat dipilih oleh pelajar. Mata pelajaran yang diajarkan
berbeda di setiap sekolah. Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran wajib. Walaupun pelajar
dapat memilih berbagai mata pelajaran, namun sekolah pada umumnya menekankan mata
pelajaran tertentu seperti matematika, ilmu pasti, dan ilmu sosial. Di sekolah-sekolah Australia
para pelajar belajar melalui pengarahan dari guru, kelompok belajar, dan belajar sendiri. Para
guru menekankan cara belajar yang berorientasi pada perkembangan setiap pelajar, dengan
cara menanamkan rasa percaya diri, menimbulkan daya cipta/kreativitas, dan menanamkan
kemampuan menganalisa yang kritis.( Syahrani, Wahab, 2022 : 41)

Pada umumnya, kurikulum dalam setiap bidang pembelajaran meliputi tujuan


pembelajaran, ruang lingkup, pencapaian standar (meliputi contoh kerja), kemampuan umum
dan prioritas lintas kurikulum. Kesemuanya ini dikembangkan oleh para pakar yang tergabung
dalam panel dan oleh staf kurikulum ACARA dengan mengacu pada kurikulum nasional dan
international assessment research, kurikulum yang ada di tingkat negara bagian dan territory
serta Curriculum paper and shape of the Australian Curriculum (dapat diakses di
http://www.acara.edu.au).

1. Preschool

Program Preschool yang ditawarkan untuk anak anak berumur 3-5 tahun tidak bersifat
wajib. Program ini bersifat paruh waktu dan terdiri dari beberapa sesi setengah hari atau setara
dengan sehari penuh dan mengkombinasikan antara pembelajaran terstruktur dan aktivitas
kreatif individu. (Rahman, Ronny, 2015: 112)

2. Primary School

Periode primary school dimulai dari tahap persiapan sampai dengan tahun ke 6 atau 7.
Program persiapan biasanya berlangsung selama 1 tahun dan dilakukan sebelum memasuki
tahun ke 1. Program persiapan ini dikenal sebagai taman kanak-kanak (kindergarten) dan
sering disebut sebagai program transisi. Pada umumnya program ini merupakan bagian dari
primary school. Program persiapan ini tidak bersifat wajib akan tetapi sebagian besar orang tua
menginginkan anak�anaknya mengikuti program ini. Program ini memfokuskan pada unsur
persiapan pengembangan anak secara umum agar dapat mengikuti pendidikan pada tahun
berikutnya.
14

Pada tingkat primary school kurikulum pengajaran difokuskan pada pengembangan


bahasa Inggris dan kemampuan literasi, matematika numerik yang sederhana, studi
kemasyarakatan, kesehatan dan aktivitas kreatif serta kemampuan fisik dan sosial. Pada tingkat
ini tidak diterapkan ujian yang terstandarisasi untuk para siswa selama mengikuti program dan
tidak ada kualifikasi formal yang diberikan pada lulusannya. Seluruh siswa lulusan primary
school dapat melanjutkan ke tingkat secondary school tanpa melalui ujian.(Rahman, Ronny,
2015: 112)

3. Secondary School

Program Secondary school dimulai pada tahun ke 7 atau ke 8 sampai tahun ke 10. Pada
dua tahun pertama siswa mengambil program umum dan selanjutnya pada tahun berikutnya
siswa mengambil pelajaran pilihan. Mata ajaran inti biasanya meliputi bahasa Inggris,
matematika, sains, kemasyarakatan dan lingkungan, bahasa selain bahasa Inggris (LOTE),
teknologi dan studi terapan, seni kreatif dan pengembangan pribadi, kesehatan dan olahraga.
Beberapa mata ajaran ditawarkan dengan berbagai tingkat kedalaman.

4. Senior Secondary school

Setelah menyelesaikan program Secondary School, siswa dapat melanjutkan ke Senior


Secondary School di tahun ke 11 dan 12. Pada tingkat ini, siswa memiliki pilihan beragam
program, baik untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun langsung memasuki dunia
kerja. Mereka yang berhasil menyelesaikan tahap ini akan mendapatkan kualifikasi Senior
Secondary Certificate of Education pada tahun ke-12. Sertifikat ini memiliki nilai multi fungsi,
berperan sebagai bukti penyelesaian pendidikan sekolah, serta memungkinkan akses ke
pendidikan tinggi dan pelatihan vokasional (Vocational Education and Training - VET).

Program Senior Secondary dirancang agar lulusan dapat langsung mengikuti


pendidikan khusus di tingkat pendidikan tinggi tanpa harus mengulang mata pelajaran umum.
Mata pelajaran pada tahun ke-12 memiliki cakupan dan kedalaman tertentu sesuai standar
pemerintah. Meskipun nama sertifikat bisa bervariasi di berbagai negara bagian dan sekolah di
luar sistem sekolah negara bagian, seperti International Baccalaureate, tujuannya tetap
memberikan kesempatan dan persiapan yang baik bagi siswa untuk memasuki dunia
pendidikan tinggi atau langsung bekerja setelah lulus.

4. BAHASA PENGANTAR

Bahasa pengantar yang digunakan di seluruh sekolah dan di perguruan tinggi adalah
bahasa Inggris. Beberapa sekolah ada yang menerapkan sistem bilingual, yaitu bahasa Inggris
dan salah satu pilihan bahasa internasional lainnya (bahasa Indonesia, Jepang, Korea, Hindi,
Perancis, Jerman, dan lain-lain). Di beberapa sekolah tertentu digunakan juga bahasa lokal
(Aborigin). Pelajaran bahasa asing dimungkikan dimulai pada tingkat preschool, akan tetapi
15

pada umumnya mulai diterapkan pada tingkat secondary school. Bahasa internasional yang
ditawarkan di sekolah-sekolah di Australia adalah: bahasa Arab, Indonesia, Perancis, Jerman,
Itali, Jepang, Mandarin, Yunani Modern dan Spanyol. (Rahman, Ronny, 2015: 103)

5. TAHUN AKADEMIK

Australia memakai sistem tahun akademik mulai dari Februari sampai dengan
Desember. Bisanya periode tersebut dibagi lagi kedalam 3 atau 4 term. Pada umumnya negara
bagian menerapkan sistem dengan 4 term, kecuali Tasmania yang menerapkan sistem 3 term.
Pada tingkat VET, tahun akademik dimulai pada akhir bulan Januari dan diakhiri pada
pertengahan Desember. Di beberapa negara bagian dan territory, tahun ajaran ada yang dibagi
ke dalam 2 semester dan ada juga yang menggunakan sistem trimester. Sebagian besar
perguruan tinggi menerapkan tahun akademik mulai dari bulan Februari dan diakhiri pada
bulan November. Sebagian besar perguruan tinggi menerapkan sistem semester. Di beberapa
universitas tertentu ada yang menggunakan sistem trimester. Beberapa institusi non universitas
melaksanakan programnya sepanjang tahun (Rahman, Ronny, 2015: 102)

6. SISTEM EVALUASI DAN PENILAIAN DI AUSTRALIA

Evaluasi secara nasional dilakukan oleh ACARA melalui tiga macam pengujian yang terpisah
untuk mengukur learning outcome. Ketiga macam pengujian tersebut adalah ((Rahman, Ronny,
2015: 116):

1. National Assessment Program-Literacy and Numeracy (NAPLAN) – yang melakukan


tes tahunan untuk mata ajaran reading, writing, language convention dan numerasi
untuk siswa tahun ke ke 3, 5, 7 dan ke 9. Berdasarkan hasil ini dimungkinkan untuk
melakukan perbandingan capaian siswa dan sekolah sebagai benchmark national
2. NAP sample assessment – yang dilakukan setiap tiga tahun sekali hanya untuk
kelompok siswa terpilih pada tahun ke 6 dan tahun ke 10 yang meliputi mata ajaran
science literacy, kewarganegaraan dan information and communication technology
(ICT), dan,
3. International assessment:
● Asesmen ini dilakukan setiap tiga tahun sekali bagi siswa usia 15 tahun untuk
berpartisipasi pada program OECD bagi International Student Assessment
(PISA) dan
● Setiap 4 tahun sekali dilakukan ujian untuk siswa terpilih pada tahun ke 4 dan ke
8 untuk berpartisipasi dalam International Association for Evaluation of
Education Achievement (IEA) dan Trend in International Mathematics and
Science

7. MANAJEMEN PENDIDIKAN

a. Otoritas
16

Menurut Konstitusi Australia, pendidikan adalah tanggung jawab negara bagian. Setiap
negara bagian memiliki Menteri Pendidikan dan departemen pendidikan yang mengawasi
pendidikan di wilayah mereka. Namun, kinerja para Menteri Pendidikan negara bagian tetap
diawasi oleh Menteri Pendidikan di tingkat pusat. (Isri, 2015: 38)

Di beberapa negara bagian, departemen pendidikan memiliki tanggung jawab utama


dalam penyelenggaraan pendidikan. Mereka bertindak sebagai koordinator pendidikan dasar,
mulai dari pengangkatan guru dan karyawan hingga pengelolaan gedung sekolah. Dengan kata
lain, departemen pendidikan negara bagian memiliki peran sentral dalam memastikan bahwa
sistem pendidikan berjalan lancar dan efisien di tingkat lokal

b. Tenaga kependidikan

Syarat guru untuk mengajar di Australia ditentukan oleh setiap negara bagian dan
teritori Australia. standar kualifikasi antara negara bagian dan teritori tersebut berbeda satu
dengan yang lainnya, meski demikian kesamaannya adalah setiap guru harus memiliki
sertifikat mengajar.

Untuk mendapatkan sertifikat mengajar calon guru di Australia harus menempuh


pendidikan tertentu. Bila calon guru belum menyelesaikan jenjang S1 maka ia harus mendaftar
di S1 jurusan pendidikan yang berlangsung selama 4 tahun. Namun bila calon guru sudah
menyelesaikan S1 di luar jurusan pendidikan maka calon guru tersebut harus mengikuti
beberapa program yaitu:

1. Bachelor of education
2. Graduate Diploma of Education
3. Masters of teaching

Guru adalah ujung tombak dari pendidikan, seiring dengan kemajuan teknologi serta
perkembangan pengetahuan maka keprofesionalitasan guru pun harus ditingkatkan. berbagai
program dilakukan untuk meningkatkan profesionalitas guru di Australia Salah satu program
yang dilakukan adalah ALTC ( Australian learning and teaching council)

Organisasi untuk guru-guru di Australia disebut dengan the Australian teacher education
Association (ATEA). misi dari ATEA adalah untuk mempromosikan:

● pra pelayanan serta melanjutkan pendidikan untuk semua guru dalam segala bentuk
dan konteks
● Pendidikan guru sebagai sentral dalam pendidikan bangsa
● penelitian untuk pendidikan guru sebagai upaya inti
17

c. Pendanaan

Fungsi pemerintah dalam pengadaan pendidikan tercermin pada sumber dana dan
sistem pendanaan dari pemerintah pusat (commonwealth) untuk negara-negara bagian sebesar
7.700 Dolar Australia, bantuan dari pemerintah pusat ini di utamakan untuk pembiayaan
universitas dan institusi CAE, sedangkan negara bagian juga memiliki tanggung jawab untuk
pembiayaan pendidikan prasekolah, sekolah dasar, menengah negeri dan TAPE. Di Australia
biaya pendidikan para pelajar dan mahasiswa ditanggung penuh oleh pemerintah, termasuk
uang saku, hingga para mahasiswanya dapat menabung dari uang bantuan dari negara, para
pelajar dan mahasiswa diberi wewenang untuk membayarkan sendiri uang sekolah dari uang
yang diberikan negara.(Fadillah, 2002: 7)

D. JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PERTAMA DI AUSTRALIA DAN DI INDONESIA

A. JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DI AUSTRALIA

Sistem pendidikan menengah di Australia sangat beragam dan berbeda-beda di setiap


negara bagian dan wilayah daratan.:

a. NEW SOUTH WALES, VICTORIA, TASMANIA, DAN AUSTRALIAN CAPITAL


TERRITORY:
● Junior Secondary School (Usia 12-15 Tahun): Pendidikan wajib dan berlangsung selama
4 tahun. Selama periode ini, siswa belajar mata pelajaran inti seperti matematika, bahasa
Inggris, sains, serta mata pelajaran tambahan seperti seni, olahraga, dan studi sosial.
● Senior High School (Usia 16-18 Tahun): Berlangsung selama 2 tahun dan merupakan
tahap akhir pendidikan menengah. Selama periode ini, siswa memiliki fleksibilitas lebih
besar dalam memilih mata pelajaran yang ingin mereka pelajari, termasuk mata
pelajaran VET (Vocational Education and Training) jika mereka tertarik pada jalur karier
praktis.
● Pilihan Program: Siswa memiliki opsi untuk memilih antara program pendidikan
kejuruan (VET) atau pendidikan umum. Program VET memberikan pelatihan
keterampilan praktis yang relevan dengan industri tertentu.
b. QUEENSLAND, AUSTRALIA SELATAN, AUSTRALIA BARAT, DAN NORTHERN
TERRITORY:
● Junior Secondary School (Usia 12-15 Tahun): Pendidikan wajib dan berlangsung selama
3 tahun. Selama periode ini, siswa belajar mata pelajaran inti dan tambahan, mirip
dengan struktur di negara bagian lainnya.
18

● Senior High School (Usia 16-18 Tahun): Berlangsung selama 2 tahun dan merupakan
tahap akhir pendidikan menengah. Sama seperti di negara bagian lainnya, siswa di sini
juga memiliki pilihan untuk memilih antara program pendidikan kejuruan (VET) atau
pendidikan umum.

Pendidikan Kejuruan (VET):

● Definisi: Pendidikan kejuruan difokuskan pada persiapan siswa untuk memasuki pasar
kerja dengan keterampilan praktis. Ini berbeda dengan pendidikan akademik yang
bertujuan untuk persiapan universitas.
● Durasi: Program VET biasanya berlangsung 2 tahun setelah menyelesaikan Senior High
School atau 4 tahun setelah Junior Secondary School. Ini mencakup pelatihan intensif
dalam bidang tertentu, mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang diperlukan
untuk memulai karier dalam industri terkait.
● Fokus: Program VET menawarkan berbagai kursus keterampilan yang mengarah pada
pemberian sertifikat kepada siswa. Kursus-kursus ini mencakup berbagai industri
seperti konstruksi, kesehatan, teknologi, seni, dan banyak lagi.
● Tujuan: Tujuan dari pendidikan kejuruan adalah memberikan siswa pengetahuan dan
keterampilan langsung yang dibutuhkan oleh industri. Dengan demikian, lulusan VET
siap untuk langsung memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan program mereka.

Dengan sistem yang beragam ini, siswa memiliki kesempatan untuk memilih jalur
pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat, dan tujuan karir mereka, baik itu melalui
pendidikan kejuruan yang praktis atau melalui pendidikan umum yang akademis. Semua ini
bertujuan untuk mempersiapkan generasi mendatang dengan pengetahuan dan keterampilan
yang relevan dengan tuntutan pasar kerja.

B. JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PERTAMA DI INDONESIA

Jenjang pendidikan menengah pertama di Indonesia dikenal dengan sebutan SMP


(Sekolah Menengah Pertama). SMP adalah jenjang pendidikan yang ditempuh oleh siswa
setelah menyelesaikan pendidikan dasar (SD). Pendidikan ini merupakan bagian dari sistem
pendidikan formal di Indonesia dan bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan,
dan nilai kepada siswa dalam rangka persiapan melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah
atas (SMA/SMK) atau ke jenjang pendidikan kejuruan. Dengan tujuan:

1. Memberikan Pendidikan Dasar Lanjutan: SMP memberikan pendidikan dasar lanjutan yang
lebih kompleks dan mendalam dibandingkan SD.

2. Pembentukan Karakter: Selain pengetahuan akademis, SMP juga bertujuan membentuk


karakter siswa melalui pendidikan moral dan budi pekerti.
19

3. Persiapan untuk Jenjang Selanjutnya: SMP memberikan dasar yang cukup baik bagi siswa
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah atas atau ke institusi pendidikan kejuruan.

4. Pengembangan Keterampilan: Siswa diajarkan keterampilan-keterampilan seperti bahasa


asing, seni, olahraga, dan lain-lain untuk mengembangkan minat dan bakat mereka.

Kurikulum SMP di Indonesia mencakup mata pelajaran umum seperti Matematika,


Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS), Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, dan agama sesuai dengan keyakinan siswa. Kurikulum
ini disusun oleh pemerintah dengan tujuan mencakup berbagai aspek pembelajaran yang
mencakup pengetahuan akademis, keterampilan, serta pembentukan karakter.

SMP biasanya berlangsung selama 3 tahun, mulai dari kelas 7 hingga kelas 9. Pada akhir
jenjang SMP, siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (UN) sebagai evaluasi akhir hasil
belajar mereka. Hasil UN ini digunakan sebagai salah satu faktor penentu kelulusan siswa dan
akses ke jenjang pendidikan menengah atas.

Siswa di SMP dinilai melalui berbagai jenis ujian, tugas, dan proyek sekolah. Nilai-nilai
ini mencerminkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan juga perkembangan
keterampilan mereka dalam berbagai bidang. Itulah gambaran umum tentang jenjang
pendidikan menengah pertama (SMP) di Indonesia. Sistem pendidikan ini terus berkembang
seiring dengan perubahan kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi.

Tabel perbandingan sistem pendidikan Junior Secondary School di Australia dan sekolah
menengah pertama di Indonesia

Aspek Junior Secondary School di Sekolah Menengah Pertama di


Australia Indonesia

Nama jenjang Junior Secondary School Sekolah menengah pertama

Usia siswa 12-/15 tahun 12- 15 tahun

Mata pelajaran 1. Bahasa Inggris, matematika, bahasa Indonesia,


2. Matematika, IPA, IPS seni budaya,
3. Ilmu Pengetahuan, pendidikan jasmani, agama dll.
4. Olahraga dan program
kesehatan,
5. Teknologi,
6. Ilmu Sosial,
7. Bahasa asing
8. Kesenian.
20

Pendidikan kejuruan tersedia sebagai pilihan setelah Tersedia sebagai pilihan di


senior high school jenjang pendidikan menengah
atas atau setelah SMP.

Tujuan Persiapan siswa untuk Memberikan pendidikan dasar


melanjutkan ke senior high lanjutan, membentuk karakter,
school atau memasuki dunia persiapan untuk jenjang
kerja dengan keterampilan pendidikan menengah atas atau
ke jenjang pendidikan kejuruan
pengembangan keterampilan
dan minat siswa

Tahun Akademik ● Semester Gasal ● Term 1


Juli-Desember (18 Akhir januari
Minggu) -pertengahan april (10
● Ujian Tengah Semester minggu)
Ganjil ● Liburan Term 1
Oktober (1 Minggu) Pertengahan april-akhir
● Liburan Semester Ganjil april (2 minggu)
Desember-Januari (2 ● Term 2
Minggu) Akhir april-pertengahan
● Semester Genap juni (10 minggu)
Desember-Juli (17 ● Liburan Term 2
Minggu) Pertengahan juni -akhir
● Ujian Tengah Semester Juni
Genap ● Term 3
Maret (1 Minggu) ● Akhir Juni -pertengahan
● Ujian Akhir semester september (10 minggu)
Genap ● Liburan Term
Mei (1 Minggu Pertengahan
● Liburan Semester Genap september-akhir
Juni-Juli (3 Minggu) september (2 minggu)
● Term 4
Akhir september-
pertengahan desember
(10 Minggu)
● Liburan Akhir Tahun
Pertengahan desember
-akhir januari (6
Minggu)

Sistem penilaian Mennggunakan sistem A-F atau Menggunakan skala angka dari
grading scale 1-10, kemudian di konversi
menjadi huruf
21

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN .

Sistem penyelenggaraan pendidikan di Australia dilaksanakan oleh lembaga negeri


dan swasta. Negara hanya menyusun tujuan umum pendidikan sementara pelaksanaan teknis
dan tujuan khusus dirumuskan oleh menteri pendidikan bersama jajarannya pada negara
bagian yang menyelenggarakan pendidikan. sistem evaluasi Australia yaitu ujian nasionalnya
dikenal dengan nasional Assessment Program literasi enumerasi yaitu tes nasional yang
dilakukan serentak di Australia namun tes itu untuk menguji kemampuan membaca menulis
dan menghitung.

Junior Secondary School di Australia memberikan kebebasan pemilihan mata pelajaran


kepada siswa, sementara di Sekolah Menengan Pertama di Indonesia, kurikulum lebih baku.
Meskipun berbeda, keduanya bertujuan membangun landasan pengetahuan yang kuat bagi
siswa sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah atas.

B. SARAN

Penulisan makalah ini masih sangat sederhana, dan jauh dari kata memuaskan. Maka
saran kritik arahan dan bimbingan sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan perbaikan
pada makalah ini dan pada diri serta pengetahuan dan keilmuan penulis pada khususnya.
22

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Zaki, Sistem Pendidikan di Negeri Kangguru: Studi Komparatif Australia dan
Indonesia.2019. Depok, Ganding pustaka.

Rahman, Ronny , dkk., sistem pendidikan dasar dan menengah di 16 Negara, 2014., Biro
Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Syakhrani, Abdul wahab, Sistem pendidikan di Negara Australia. 2022, Jurnal Ilmu
Pendidikan dan Kearifan Lokal (JIPKL) Vol2. No 1, Hal. 18-26

Isri, Saifullah. “Konsep pendidikan Jerman dan Australia: kajian komparatif Dan
aplikatif terhadap mutu pendidikan Indonesia” 2015, jurnal pendidikan Islam. Vol 10,
No.4

https://www.ilmupengetahuanumum.com/profil-negara-australia/

https://docs.acara.edu.au/resources/ACARA_Brochure_Indonesian.pdf

https://komnasdikkediri.or.id/menengok-perbedaan-kurikulum-pendidikan-australia-da
n-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai