Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM PENDIDIKAN DI KAWASAN ASIA TENGGARA

( Indonesia, Malaysia, dan Singapura )

Di susun oleh :

Kelompok 4

Isna Olvianita.B A42118136 Mustika Mustabi A42118297

Juliader Epsan A42118135 Wildan A42118292

Ihzan A42118145 Moh.afdal A42118126

Abd. Nasir A42116252

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah SWT yang


telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa‟atnya di akhirat
nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan Komunitas Asia yaitu “
Sistem Pendidikan Di Kawasan Asia Tenggara”
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.

Palu, 23 Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB 1 PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang 4


1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4

BAB 2 PEMBAHASAN 5

2.1 Sistem pendidikan di Indonesia 5

2.2 Sistem pendidikan di Malaysia 8

2.3 Sistem pendidikan di Singapura 12

BAB 3 PENUTUP 15

3.1 Kesimpulan 15

3.2 Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Studi perbandingan sistem pendidikan yang ada. Akan mengakibatkan tumbuh dan
berkembangnya kemampuan untuk membandingkan berbagai sistem pendidikan dari
berbagai negara dan kawasan dunia tersebut. Kemudian selain yang tersebut dengan studi
perbandingan ini pula, seseorang akan lebih mudah untuk menganalisa dan menyimpulkan
sumber-sumber kekuatan dan kelemahan dari sistem pendidikan yang berorentasi pada
tujuan-tujuan pendidikan Internasional dan Universal.

Dari berbagai hal tersebut kita sebagai penerus bangsa yang juga cinta akan
terciptanya sistem pendidikan yang dapat menumbuhkan sifat positif dan terbuka terhadap
berbagai usaha inovasi dan pembaharuan pendidikan yang ada. Dalam rangka pengembangan
pendidikan nasional Dan pembaharuan ini bisa saja dilakukan dengan cara adanya studi
perbandingan sistem pendidikan antara beberapa negara sehingga dapat menegetahui
kelemahan dan kelebihan dari masing-masing sistem yang pernah dilakukan dalam suatu
negara tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia

2. Bagaimana sistem pendidikan di Malaysia

3. Bagaimana sistem pendidikan di singapura

C. Tujuan

Tujuan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui sistem pendidikan yang ada di
Indonesia,Singapura, dan Malaysia.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan di Indonesia

Pendidikan nasional merupakan pelaksanaan suatu negara berdasarkan sosio kultural,


psikologis, ekonomis dan politis. Pendidikan tersebut ditujukan untuk membentuk ciri khusus
atau watak bangsa yang bersangkutan, yang sering juga disebut dengan kepribadian nasional.
Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai kemajuan-kemajuan
dalam berbagai kehidupannya, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan dalam bidang kehidupan lainnya. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa
berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang direncanakan

Dalam Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 disebutkan bahwa, pendidikan nasional


berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan, jenjang pendidikan formal terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

1. Sistem pendidikan

Dalam pengertian umum, yang dimaksud dengan sistem adalah jumlah keseluruhan
dari bagian-bagiannya yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan
berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan. Setiap sistem mempunyai tujuan dan semua
kegiatan dari semua komponen diarahkan dari tercapainya tujuan tersebut. Secara teoristis,
sistem pendidikan terdiri dari komponen-komponen yang meliputi: tujuan, peserta didik,
pendidik, alat pendidikan dan lingkungan.

2. Jenjang Pendidikan di Indonesia

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat


perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar
(SD/MI, SLTP/MTs), pendidikan menengah (SMU, MA, SMK), dan pendidikan
tinggi (Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, Universitas). Meski tidak termasuk

5
dalam jenjang pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini, pendidikan yang
diberikan sebelum memasuki pendidikan dasar.

 Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan


menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib
mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya
wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan
dasar tanpa memungut biaya. Pendidikan dasar berbentuk :

1) Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat;
serta
2) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk
lain yang sederajat.

 Pendidikan Menengah
1) Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
2) Pendidikan menengah terdiri atas: Pendidikan menengah umum dan Pendidikan
menengah kejuruan.

 Pendidikan menengah berbentuk:


1) Sekolah Menengah Atas (SMA),
2) Madrasah Aliyah (MA),
3) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
4) Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

 Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang


mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk
Akademi, Politeknik, Sekolah tinggi, Institut, atau Universitas. Perguruan tinggi
berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan vokasi.

6
- Keadaan Pendidikan di Indonesia

Pendidikan adalah faktor utama dari kemajuan bangsa. Menjadi bangsa yang maju tentu
merupakan cita-cita yang ingin di capai oleh setiap negara di dunia. Maju tidaknya suatu
negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Pendidikan merupakan proses mencetak generasi
penerus bangsa yang berkualitas. Indonesia adalah salah satu Negara berkembang di dunia
yang masih mempunyai masalah besar dalam dunia pendidikan. Kita mempunyai tujuan
bernegara ”mencerdaskan kehidupan bangsa” yang seharusnya jadi sumbu perkembangan
pembangunan kesejahteraan dan kebudayaan bangsa. Yang di rasakan saat ini adalah adanya
ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan dapat menghambat
penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk
memenuhi pembangunan bangsa pada berbagai bidang. Akan tetapi, kondisi pendidikan di
Indonesia saat ini masih saja memprihatinkan, terutama mengenai fasilitas pendidikan di
daerah-daerah, baik sarana maupun prasarana pendidikan. Masih saja terdengar kabar ada
bangunan sekolah yang tidak layak untuk digunakan. Seperti yang beritakan bahwa masih
ada sekitar 2.000 ruang kelas di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam kondisi
memprihatinkan. Bahkan kondisi ruang kelas tersebut tidak layak pakai untuk proses belajar-
mengajar. Tidak hanya itu saja, ada juga daerah-daerah yang kekurangan tenaga guru untuk
mengajar.

Ada Banyak faktor dan masalah yang menyebabkan pendidikan di Indonesia tidak bisa
berkembang, factor dan masalah itu adalah :

1. Mahalnya biaya pendidikan.

Pendidikan di Indonesia akan menjadi sulit bagi mereka yang hidup di bawah garis
kemiskinan. Mayoritas penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan
mengakibatkan terbengkalai nya mereka dalam hal pendidikan. Selain kemauan mereka yang
tidak pernah tumbuh dan sadar akan pendidikan, faktor ekonomi yang menjadi alasan
utama mereka untuk tidak menyentuh dunia pendidikan. Pemerintah sudah mencanangkan
pendidikan gratis dan bahkan pendidikan wajib 12 tahun, tetapi biaya-biaya lain yang harus
di tanggung oleh para siswa tidaklah gratis. Sebagai contoh Biaya untuk naik kendaraan
menuju ke sekolah, membeli buku, seragam, dan peralatan sekolah lainnya tidak murah dan
tidak gratis.

2. Fasilitas pendidikan yang kurang memadai

7
Fasilitas juga menjadi permasalahan pendidikan di Indonesia karena Fasilitas
pendidikan di Indonesia masih kurang memadai. Masih Banyak sekolah-sekolah yang
bangunannya sudah hampir rubuh, tidak memiliki fasilitas penunjang seperti meja belajar,
buku, perlengkapan teknogologi, dan alat-alat penunjang lainnya yang menyebabkan
pendidikan tidak dapat berkembang secara optimal.

3. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan

Perhatian yang diberikan pemerintah dalam hal pendidikan di kota dan di desa
sangatlah berbeda, Karena Pemerintah yang lebih menaruh perhatian pada pendidikan di
perkotaan membuat kualitas pendidikan di perkotaan dan di pedesaan menjadi kurang di
perhatikan. Sebagai contohnya adalah dalam masalah kesejahteraan guru. Gaji guru di desa
jauh lebih rendah dibading gaji guru di kota. Hal ini menyebabkan banyak guru yang lebih
memilih bekerja di kota daripada di desa. Alhasil kualitas guru di kota lebih baik dibanding
guru di desa. Selain masalah kesejahteraan guru, juga terdapat ketimpangan dalam hal
bantuan untuk fasilatas pendidikan, dan banyak hal lainnya. Maka tidak heran apabila
kualitas pendidikan di Indonesia masih belum merata dimana kualitas pendidikan di kota
lebih baik daripada di desa.

B. Sistem Pendidikan di Malaysia

Pendidikan Malaysia bisa didapatkan dari sekolah tanggungan pemerintah, sekolah


swasta atau secara sendiri. Sistem pendidikan dipusatkan terutama untuk sekolah dasar dan
sekolah menengah. Pemerintah negeri tidak berkuasa dalam kurikulum dan aspek lain
pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah, sebaliknya ditentukan oleh
kementerian. Ada ujian standar yang merupakan fitur yang biasa bagi negara-negara Asia
seperti Singapura dan Tiongkok.

Struktur atau jenis pendidikan di Negara Malaysia terbagi menjadi beberapa jenis,
antara lain sebagai berikut :

a. Pendidikan prasekolah

Sekolah tadika prasekolah menerima kemasukan kanak-kanak daripada 4-6 tahun.


Pengajian tadika bukan merupakan pengajian wajib dalam Pendidikan Malaysia. Namun
begitu penubuhan tadika oleh pihak swasta amat menggalakkan. Setakat ini, sebahagian besar

8
Sekolah Kebangsaan mempunyai kelas prasekolah. Namun kemasukan ke kelas ini dibuka
kepada anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah.

b. Pendidikan rendah

Pendidikan rendah bermula dari tahun 1 hingga tahun 6, dan menerima kemasukan
kanak-kanak berumur 7 tahun sehingga 12 tahun. Bahasa Melayu dan bahasa
Inggeris merupakan mata pelajaran wajib dalam Sistem Pendidikan Malaysia. Sekolah
rendah awam di Malaysia terbahagi kepada dua jenis, iaitu Sekolah Kebangsaan dan Sekolah
Jenis Kebangsaan. Kurikulum di kedua-dua jenis sekolah rendah adalah sama. Perbezaan
antara dua jenis sekolah ini ialah bahasa pengantar yang digunakan. Bahasa Melayu
digunakan sebagai bahasa pengantar di Sekolah Kebangsaan. Bahasa Tamil atau bahasa
Mandarin digunakan sebagai bahasa pengantar di Sekolah Jenis Kebangsaan.

Pada akhir tahun persekolahan sekolah rendah, ujian awam diadakan bagi menilai
prestasi murid-murid. Ujian awam pada peringkat sekolah rendah dinamakan Ujian Penilaian
Sekolah Rendah (UPSR). Pelajar yang telah menduduki UPSR, dibenarkan melanjutkan
pelajaran ke peringkat menengah.

c. Pendidikan menengah

Sekolah menengah awam boleh dilihat sebagai pelanjutan sekolah rendah. Bahasa
Malaysia digunakan sebagai bahasa pengantar bagi semua mata pelajaran selain Sains
(Biologi, Fizik dan Kimia) dan Matematik (termasuk Matematik Tambahan) Para pelajar
perlu belajar dari Tingkatan 1 hingga Tingkatan 5.

d. Pendidikan pra-university

Selepas SPM, para pelajar dapat membuat pilihan sama ada belajar dalam Tingkatan
6 matrikulasi, pengajian diploma di pelbagai institut pendidikan seperti Politeknik. Jika
mereka melanjutkan pelajaran dalam Tingkatan Enam, mereka akan menduduki
peperiksaan Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia (STPM). Tingkatan 6 yang terdiri daripada
Tingkatan 6 Rendah dan Tingkatan 6 Atas mengambil masa selama dua tahun. STPM
dianggap lebih susah daripada A-level kerana merangkumi skop yang lebih mendalam dan
luas.

e. Pengajian tinggi

9
Banyak subsidi diberi oleh kerajaan untuk menanggung pendidikan di universiti-
universiti awam tempatan. Pemohon memerlukan kelayakan STPM, matrikulasi atau diploma
yang diiktiraf, serta kelulusan-kelulusan lain yang setara yang diiktiraf Kerajaan. Keputusan
yang baik dalam peperiksaan tidak menjamin kemasukan universiti awam. Ini adalah kerana
tempat pengajian bagi sesetengah program adalah terhad.

1) Sistem Ujian Di Malaysia

System adalah suatu kesatuan yang didalamnya terdapat unsure-unsur yang saling berkaitan
(interrelated) dan saling bergantung (interdependent). Di Negara Malaysia system
pendidikannya mengadakan system ujian yang biasa di sebut dengan ujian awam kebangsaan.
Ujian awam kebangsaan di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Ujian Penilaian Sekolah Rendah (UPSR) diadakan semasa tahun 6 sekolah rendah.

b. Penilaian Menengah Rendah (PMR) diadakan semasa tingkatan 3 sekolah menengah.

c. Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) diadakan semasa tingkatan 5 sekolah menengah.

d. Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia (STPM) diadakan semasa tingkatan 6 sekolah


menengah.

e. Sijil Tinggi Agama Malaysia (STAM) diadakan semasa tingkatan 6 sekolah menengah
agama.

2) Manajemen Dan Kurikulum Di Malaysia

Pada mulanya istilah kurikulum dijumpai dalam dunia statistic pada zaman Yunani
kuno, yang berasal dari kata Currir, yang artinya pelari, dan Curere artinya tempat
berpacu atau tempat berlomba. Sedangkan Currikulum mempunyai arti “jarak” yang harus
ditempuh oleh pelari. Ada 3 hal pokok yang menjadi landasan sebelum kurikulum itu
direncanakan yaitu (1) Landasan filosofis, (2) Landasan sosial budaya dan (3) Landasan
psikologis (Nana Sudjana,1991:9).

Harold B. Albertycs. Dalam Reorganizing the High-School Curriculum (1965)


memandang kurikulum sebagai “all of the activities that are provided for students by the
school”. Seperti halnya dengan definisi Saylor dan Alexander, bahwa kurikulum tidak hanya
terbatas pada mata pelajaran, akan tetapi juga meliputi kegiatan-kegiatan lain. Dalam
penyusunan kurikulum Malaysia, banyak mengandung materi pembelajaran mengenai

10
kesehatan lingkungan seperti polusi air, udara, makanan dll. Selain itu terdapat juga materi
mengenai kesehatan tubuh atau materi mengenai penyakit-penyakit menular yang mungkin
menjangkiti manusia, dengan segala cara penyebarannya. Dalam kurikulum ini juga lebih
menekankan proses pembelajaran yang lebih mengutamakan praktek dari pada hanya
penjelasan-penjelasan teori saja. Fasilitas-fasilitas diatas memungkinkan siswa untuk
mendapatkan hasil belajar yang lebih maksimal. Maka pantaslah jika Malaysia pada saat ini
perkembangan pendidikannya semakin maju dengan pesat. Kurikulum yang ada di Malaysia
antara lain :

a.1956: General Syllabuses and Timetable Committee ditubuhkan

b. 1964: General Syllabuses and Review Committee ditubuhkan

c. 1965: Pendidikan Komprehensif dimulakan

d. 1967: Report of the Committee on Curriculum Planning and Development

e. 1973: Pusat Perkembangan Kurikulum (PPK) ditubuhkan

f. 1982: KBSR dilaksanakan di 302 buah sekolah rendah sebagai percobaan

g.1983: KBSR dilaksanakan di semua sekolah rendah

h.1988: Pelaksanaan KBSR sepenuhnya dicapai

i. 1988: Pelaksanaan KBSM bermula untuk mata pelajaran bahasa

j.1989: Pelaksanaan KBSM bermula untuk matapelajaran lain

k 1991: Kemahiran Hidup bersepadu dimulakan di Tingkatan 1

l. 1992: Mata pelajaran Kemahiran Hidup Manipulatif dilaksanakan di 3000 buah sekolah
rendah 1993: Kemahiran Hidup mula dilaksanakan di Tahun 4 di semua sekolah rendah.
Sekolah yang telah melaksanakan Kemahiran Manipulatif meneruskannya di Tahun 5 dan 6
sekolah rendah.

3) Manajemen Pendidikan Di Malaysia

Lebih menekankan proses pembelajaran yang lebih mengutamakan praktek dari pada
hanya penjelasan-penjelasan teori saja. Fasilitas-fasilitas diatas memungkinkan siswa untuk
mendapatkan hasil belajar yang lebih maksimal. Maka pantaslah jika Malaysia pada saat ini

11
perkembangan pendidikannya semakin maju dengan pesat. lebih menekankan proses
pembelajaran yang lebih mengutamakan praktek dari pada hanya penjelasan-penjelasan teori
saja. Fasilitas-fasilitas diatas memungkinkan siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang
lebih maksimal. Maka pantaslah jika Malaysia pada saat ini perkembangan pendidikannya
semakin maju dengan pesat.

C. Sistem Pendidikan di Singapura

Pendidikan sekolah di Singapura ternyata tidak jauh berbeda dari kurikulum


pendidikan di Indonesia, persamaanya seperti mereka juga menyelenggarakan UN (ujian
nasional) untuk syarat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Perbedaanya
hanya pada system pendidikan di Singapura sedikit rumit, namun dari kerumitan itu
singapura menjadi Negara terbaik di ASEAN dalam bidang system pendidikannya. Singapura
lebih memfokuskan pendidikan sebagai kunci utama dalam pertumbuhan dan perkembangan
singapura.

Sistem pendidikan di singapura, berikut saya jelaskan :

a. Kindergarten ( Taman Kanak-kanak )

Bukan hanya di indonesia saja anak-anak usia dini mulai di sekolahkan, di singapura
juga sama loh bagi setiap orang tua yang memiliki anak usia 4 tahun sudah di haruskan di
daftarkan ke sekolah TK atau Kindergartens. Dalam masa ini anak-anak akan menempuh
pendidikan selama 3 tahun, Program pendidikan 3 tahun ini terdiri dari Nursery, Kindergarten
1 dan 2. Anak-anak akan menempuh waktu belajar selama lima hari dalam seminggu, dengan
durasi belajar antara 3 sampai 4 jam per-harinya.

b. Primary Education ( Sekolah Dasar )

Sama halnya dengan di indonesia, bagi anak yang sudah berusia 6 tahun sudah wajib
mendaftarkan diri ke sekolah dasar atau SD. Untuk durasi masa pendidikannya pun sama
dengan indonesia, yaitu siswa/siswi harus menempuh sekolah dasar selama 6 tahun. selama 6
tahun masa sekolahnya itu, kelas 1 sampai 4 mereka menjalani pendidikan dasar dan khusus
saat kelas 5 & 6 para murid akan menghadapi masa orientasi. kemudian saat akhir masa
sekolah dasar, mereka kan menjalani ujian nasional yang mereka sebut PSLE ( Primary

12
School Leaving Examination) dan hasil akhir nilai itu akan menentukan jenjang pendidikan
mereka kedepannya.

c. Secondary Education ( SMP + SMA )

Ssat memasuki tahap ini terbagi 3 kelas di jenjang secondary school, antara
lain Express, Normal Academic dan Normal Technical.

1) Kelas Express diperuntukan bagi siswa yang pintar, khusus bagi anak-anak kelas
Express mereka bisa menyelesaikan secondary school selama 4 tahun dengan syarat
mereka harus lulus dalam ujian”O” Level Test Singapura.
2) Kelas Normal Academic, sebelum mereka masuk ke kelas 5, pada tahun ke-4 harus
melewati ujian nasional ”N” level tes sebagai syarat untuk naik kelas. Setelah mereka
melewati kelas 5, ada ujian nasional lagi yang namanya ”O” Level Test.
3) Kelas Normal Technical, jika di indonesia kelas ini bisa disamakan dengan SMK.
Jadi, setelah mereka lulus secondary school, mereka bisa melanjutkan pendidikan
kembali ke jenjang Institute of Technical Education selama dua tahun, atau sekolah
lanjutan untuk mereka yang mau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, Polytechnic (untuk mendapatkan diploma), langsung kerja.

”O” Level Test adalah kependekan dari Ordinary Level Test, ”O” Level Test itu nama
UN untuk secondary school. Di singapura ujian nasional tidak di jadikan sebagai patokan
kelulusan siswa, tapi meskipun seperti itu para siswa juga harus mendapatkan hasil yang
baik. Tujuan Kurikulum yang berbeda tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
belajar dan juga minat dari para siswa guna mendapatkan skill yang bisa di gunakan pada saat
masuk ke dunia kerja.

Di masa akhir program pendidikan yaitu tahun ke lima para siswa kembali harus
menjalani ujian nasional, baik itu GCE „O‟ Levels (untuk Special/Express courses)
ataupun GCE „N‟ Levels (untuk Normal/ Technical course,bagi siswa yang mendapatkan
nilai yang baik pada ujian GCE „N‟ Levels mereka bisa melanjutkan ke tahun kelima untuk
mengambil ujian GCE „O‟ Levels).

d. Pre-University Education ( Pendidikan Pra-Universitas )

13
Kemudian lanjut ke pendidikan pra-universitas dalam waktu 2 tahun, tujuan adanya
program ini adalah untuk mempersiapkan para siswa untuk menempuh ujian GCE „A‟
Levels. Tergantung dari jurusan yang mereka tempuh dan nilai akhir, para siswa yang lulus
bisa melanjutkan pendidikan mereka ke level Universitas di Universitas Lokal Singapura.
karena memang program ini hanya di peruntukan bagi mereka yang ingin melanjutkan
pendidikan ke salah satu dari tiga Universitas lokal di Singapura (NTU, NUS dan SMU)

e. Polytechnics (Politeknik)

Sama halnya dengan SMK jika di indonesia, dimana pendidikan ini dirancang untuk
membuat siswa agar mampu langsung bekerja setelah lulus.
di singapura program ini di bentuk dengan tujuan melatih para profesional level menengah
untuk mendukung dan membantu perekonomian dan kemajuan teknology di singapura.para
siswa di ajarkan dengan kebutuhan dan minat yang ia minati untuk nantinya dijadikan
sebagai profesi.

Total ada lima politeknik di Singapura saat ini, semuanya menawarkan program
diploma lokal dengan berbagai jurusan seperti engineering, business studies, info-
communications dan mass communications.

f. Singapore Universities (Universitas Singapura)

Sebelum siswa menginjak masa pendidikan university, mereka wajib menghadapi


GCE „A‟ Level untuk menuju University selama 2 tahun. Setelah melewati GCE „A‟ Level,
pendidikan dilanjutkan ke jenjang terakhir, yaitu jenjang University.

Singapura memiliki enam universitas negeri yaitu National University of


Singapore, Nanyang Technological University, Singapore Management
University, Singapore University of Technology & Design, Singapore Institute of
Technology, dan SIM University, semua sekolah tersebut menawarkan program sarjana yang
sudah diakui oleh dunia internasional.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di antara negara Indonesia, Malaysia, dam Singapura terdapat perbedaan sendiri


dalam sistem pendidikannya. Pendidikan di indonesia pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan di Malaysia yaitu pendidikan prasekolah,
pendidikan rendah, pendidikan menengah, pendidikan pra-university, pengajian tinggi.

B. Saran

Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan


kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam
segala bidang. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang
terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara
sehat dalam segala bidang di dunia internasional.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009.

Daulany Putra, Haidar. Dinamika Pendidikan Di Asia Tenggara. jakarta: PT Rineka


Cipta.2009

16

Anda mungkin juga menyukai