Anda di halaman 1dari 11

Sistem, Kebijakan Dan Masalah Pendidikan Di Australia

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah


“Perbandingan Pendidikan”

Dosen Pengampu:
Ratna Etikasari Agus, S.Pd.I., M.Pd.

Disusun oleh
Kelas PAI M/ kelompok 5:

1. Wahyu Widodo (201180462)


2. Ayub Bahrudin (201180477)
3. Ziyan Salma Mahfudona (201180472)

JURUSAN PENDIDIAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Australia dikenal oleh dunia sebagai tempat yang nyaman dan sehat
untuk ditinggali. Penduduk di Australia ramah, udaranya bersih, lingkungan
aman, fasilitas transportasi yang bagus, serta tunjangan pendidikan dan kesehatan
berkelas internasional. Beberapa kota seperti Sydney, Melborune, Perth, dan
Adelaide merupakan kota-kota yang bagus dan nyaman.
Pendidikan di Australia juga sangat bagus. Di Australia konon memiliki
kualitas pendidikan yang tinggi, dan bahkan gelar atau ijasahnya pun diakui
secara internasional. Selain itu, pemerintah memberikan ijin bagi mahasiswa yang
berasal dari luar Australia untuk bekerja baik fulltime maupun partime untuk
memenuhi biaya pendidikan mereka. Australia juga menawarkan program studi
yang sangat bervariasi, baik jurusan maupun jenjangnya. Hal ini mempermudah
siswa dalam mencari sekolah yang sesuai dengan keinginannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Sejarah Pendidikan di Australia?
2. Bagaimanakah Sistem dan kebijakan Pendidikan di Negara Australia?
3. Apa saja permasalahan Pendidikan yang ada di Australia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Pendidikan di Australia.
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem dan keijakan pendidikan di Negara
Australia.
3. Untuk mengetahui apa saja permasalahan pendidikan yang ada di Australia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pendidikan di Australia
Australia adalah masyarakat yang stabil, berkebudayaan majemuk dan
demokratis disertai dengan angkatan kerja yang terampil dan ekonomi yang kuat
dan berdaya saing. Dengan penduduk lebih dari 21 juta, Australia adalah satu-
satunya bangsa yang memerintah seluruh benua dan negara dengan wilayah
daratan terluas keenam di dunia. Masyarakat multikultural Australia mencakup
penduduk Asli dan pendatang dari sekitar 200 negara. Australia memiliki 10
persen keanekaragaman hayati dunia dan sejumlah besar tanaman, hewan dan
burung asli tidak ada di lain tempat di dunia. Australia bertekad melestarikan
warisan alam dan lingkungan hidupnya yang unik dan memiliki sejumlah
prosedur perlindungan, termasuk pencatatan dalam Warisan Dunia dan banyak
taman nasional dan perlindungan kehidupan liar.
Australia adalah salah satu ekonomi yang paling berdaya tahan,
berpertumbuhan tinggi di dunia. Australia memiliki sektor pemerintah yang
efisien, pasar buruh yang luwes dan sektor bisnis yang berdayasaing tinggi.
Dengan sumber daya alam yang melimpah, Australia memiliki standar hidup yang
tinggi sejak abad ke 19. Australia telah melakukan investasi besar dalam
infrastruktur sosial, termasuk pendidikan, pelatihan, kesehatan dan transportasi.
Angkatan kerja Australia yang berjumlah sekitar 10 juta sangat terlatih. Banyak
manajer senior dan staf teknik memiliki pengalaman internasional, sementara
hampir setengah angkatan kerja Australia memiliki kualifikasi universitas,
kejuruan atau diploma.
Dalam ekonomi global, keterampilan bahasa merupakan kemampuan
penting bagi angkatan kerja. Walaupun Australia adalah negara berpenutur bahasa
Inggris, lebih dari 5 juta penduduknya berbicara bahasa kedua. Australia
menawarkan pengenalan budaya bisnis Barat dengan angkatan kerja yang mampu
beroperasi dalam kedua lingkungan bisnis Asia dan Barat, karena Australia
memiliki sejumlah besar ketrampilan bahasa Asia di kawasan.
Keterampilan bahasa dan kemampuan-kemampuan lain yang menarik
perusahaan asing sebagian merupakan hasil dari masyarakat Australia yang
majemuk secara budaya.1
B. Penerapan Sistem dan Kebijakan Pendidikan di Australia
1. Sistem Pendidikan di Australia
Menurut konstitusi Australia, setiap pemerintah negara bagian di
Australia bertanggung jawab atas bidang pendidikan pada tingkat sekolah di
bagian tersebut. Pemerintah Australia tidak memiliki kekuasaan dalam
bidang pendidikan, dan hanya dapat membuat kebijakan dalam bidang
tersebut dengan persetujuan dari negara bagian yang bersangkutan.
Pendanaan pokok sekolah dilakukan oleh pemerintah negara bagian, namun
pemerintah Australia juga memberikan dana tambahan untuk program
tertentu.
a. Tahun akademik
Tahun akademik di Australia dimulai pada akhir bulan Januari dan berakhir
pada pertengahan bulan Desember. Tahun akademik dibagi ke dalam empat
term setiap term lamanya kurang lebih 10 minggu. Pada akhir setiap term,
para murid mendapatkan dua minggu liburan, namun pada akhir tahun
semua murid mendapatkan liburan selama kurang lebih enam minggu.
b. Jenjang sekolah
Di Australia, sekolah dimulai dengan kindergarten (taman kanak-kanak)
dan dilanjutkan dari kelas 1 sampai kelas 12. Terdapat tiga tingkat sekolah,
yaitu:
1) primary school (sekolah dasar): taman kanak-kanak sampai kelas 6 atau
kelas 7 (tergantung pada negara bagiannya)
1
Siboro, Sejarah Australia, (Bandung: Tarsito, 1996) 78-79
2) high school (sekolah menengah pertama): kelas 7 atau 8 sampai kelas 10
(tergantung pada negara bagiannya)
3) senior high school/senior secondary school/college (sekolah menengah
atas): kelas 11 sampai kelas 122.
c. Sekolah Negeri dan swasta
Di Australia, terdapat public schools (sekolah-sekolah negeri) dan private
schools (sekolah-sekolah swasta). Kurang lebih dua pertiga dari murid
bersekolah di sekolah negeri, sedangkan sisanya bersekolah di sekolah
swasta. Private schools di Australia dibagi menjadi dua kelompok: yang
berafiliasi pada agama (biasanya Katolik atau Protestan, tetapi ada juga
sekolah Islam) dan yang tidak berafiliasi kepada agama (independent
schools).
d. Kurikulum
Di semua negara bagian kecuali (ACT) kurikulum ditetapkan oleh
departemen pendidikan. Namun, di ACT terdapat sistem managemen
sekolah School Based Management di mana pihak sekolah bertanggung
jawab atas pembuatan kurikulum dan materi. Dalam sistem tersebut, para
guru mengembangkan kurikulum sendiri untuk mata pelajaran masing-
masing. Setiap tahun, semua kurikulum diajukan kepada departemen
pendidikan untuk proses evaluasi. Jika kurikulum tertentu dianggap tidak
memenuhi standar minimal, pihak departemen dapat meminta agar
kurikulum direvisi atau bahkan dapat menolak kurikulum tersebut.

2
Dadan Wildan, Sistem Pendidikan Di Australia, (Live learn grow, 2009)
e. Pendidikan Tinggi
Di Australia, universitas biasanya menyelenggarakan program yang
bersifat akedemik sedangkan sebagian besar dari program vokasi
diselenggarakan oleh lembaga TAFE (Technical and Further Education)
yang berada di setiap negara bagian Australia. Pemerintah Australia
bertanggung jawab atas universitas, dan pemerintah negara bagian
bertanggung jawab atas TAFE. Hampir semua universitas di Australia
adalah universitas negeri.3
2. Kebijakan Pendidikan di Australia
Bila dilihat dari ranah undang-undang, Indonesia dengan Australia ,
memiliki pelayanan pendidikan dengan pendidikan gratis. Hal tersebut
sebagai termaktub dalam UUD 1945, UU No 20 Tahun 2003 dan UUD 1945
pasal 34 ayat 2 dan 4, walaupun masih terdapat halangan dan rintangan
realisasi. Pendidikan di Australia merupakan pemerataan pendidikan dengan
baik. Kebijakan pemerintah terkait pemerataan pendidikan ini berimbas pada
terjangkaunya akses pendidikan dengan baik diberbagai wilayah,
pengalokasian anggaran pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing wilayah atau negara bagian.
Rendahnya kualitas pendidikan indonesia dan minimnya apresiasi
terhadap anak bangsa tampak dari besarnya minat pelajar indonesia untuk
belajar di Australia. Hal tersebut dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
1. Australia merupakan negara maju
2. Kualitas pendidikan dan penelitian sangat baik
3. Biaya pendidikan murah dan bahkan gratis.
Pemerintah dan masyarakat di Australia menganut sistem sosial demokat
yang menjamin semua warganya mendapatkan pendidikan dan penghidupan
yang layak. Tiga hal ini menunjukkan kualitas pendidikan di negara tersebut

3
Zaki Mubarak, Sistem Pendidikan Di Negeri Kang-Guru, (Depok, Gading Pustaka) 2019
bahwa sistem pendidikan di Australia mendukung pengembangan keilmuan
dan penelitian, akses pendidikan dan juga apresiasi atas prestasi pendidikan.
Berdasarkan pada pendangan tersebut diatas dapat disadari bahwa sistem
pendidikan di Indonesia saat ini memang perlu dievaluasi. Akses pendidikan
dan anggaran pendidikan yang sesuai undang-undang menjadi skala prioritas
dan pintu masuk dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pendidikan di
Indonesia. indonesia mempunyai potensu besar dan bahkan mampu menjadi
poros besar kekuaran di bidang pendidikan apabila dikelola dengan baik dan
mempu mengimbangi negara-negara maju seperti Australia.4
C. Problematika Pendidikan di Australia
Australia adalah salah satu negara yang memiliki kualitas pendidikan yang
terbaik di dunia. Hal tersebut membuat beberapa orang memiliki ketertarikan
untuk belajar dan mencari pengalaman belajar di Australia. 5 Namun dibalik
kualitas pendidikan yang tinggi di Australia terdapat beberapa permasalahan yang
terjadi, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perbedaan antara sekolah publik dan private
Permasalahan utama yang terjadi di Australia adalah adanya gap di
antara kedua jenis sekolah, yaitu sekolah public dan privat. 6 Terdapat banyak
perbedaan diantara keduany, antara Iain, fasilitas, pendanaan, bangunan. guru
yang aktif dan berbagai aspek Iainnya. Sekolah publik umunya Iebih lambat
belajar, kurang disiplin, serta banyak anak yang tidak memenuhi target
pendidikan.
2. Biaya hidup tidak murah
Untuk beberapa kalangan, mungkin biaya yang harus dikeluarkan
ketika menempuh di Australia tidak murah. Biaya tersebut berbeda pada

4
Ida Zulaeha, Bunga Rampai Studi Komparatif pendidikan Indonesia dan Negara-Negara
lain, (Semarang, LPPM UNNES, 2021)
5
Saifullah, “Konsep Pendidikan Jerman dan Australia”, Imternational Multicural Journal,
Vol. 11, No. 2, 2014, 275.
6
Amora Uno, “Sistem Pendidikan Australia”, Jurnal Kualifikasi 6, Vol. 1, No. 1, 2017, 4.
setiap regional daerah masing-masing. Anak yang secara sosial ekonomi
rendah akan mendapatkan akses pengetahuan dan teknologi yang lambat.
padahal akses pengetahuan dan teknologi sangat penting untuk peningkatan
prestasiswa serta sebagai motivasi untuk pencapaian yang dilakukan oleh
siswa.7
3. Gaji staf pendidikan yang kurang
Staf atau pekerja pendidikan harus bekerja keras. Karena standar
kualitas pendidikan yang tinggi maka para tenaga kerja pendidikan dituntut
untuk memiliki kemampuan dan usaha yang terbaik. Bahkan pada beberapa
kasus menjadi guru lebih susah daripada menjadi dokter, hal ini karena
tuntutan pekerjaan sebagai guru yang benar-benar harus profesional. Namun
pada hasilnya, pendapatan gaji yang diperoleh dibilang kurang sesuai dengan
tuntutan pekerjaan. Sehingga kesejahteraan mereka kurang baik. Guru yang
mengajar anak-anak yang miskin pun mendapatkan gaji yang minim.8
4. Kurangnya minat anak pada pendidikan
Kebanyakan dari penduduk lokal di Australia mengabaikan studi
mereka dan lebih memilih untuk bekerja, terutama bagi siswa dari tingkat
sosial ekonomi yang rendah. Kualitas pendidikan Australia yang tinggi serta
pengangkatan/kenaikan kelas berdasarkan usia mengakibatkan kurangnya rasa
ingin tahu pada siswa. Hal ini mengurangi minat siswa terutama pada
penduduk lokalnya sehingga mereka lebih terfokus untuk bekerja dan mencari
uang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal seperti ini akan mengganggu
proses belajar mengajar.

7
Saifullah, “Konsep Pendidikan Jerman dan Australia..., 277.
8
Ibid., 277-278.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Australia adalah salah satu ekonomi yang paling berdaya tahan,
berpertumbuhan tinggi di dunia. Australia telah melakukan investasi besar dalam
infrastruktur sosial, termasuk pendidikan, pelatihan, kesehatan dan transportasi.
Angkatan kerja Australia yang berjumlah sekitar 10 juta sangat terlatih. Banyak
manajer senior dan staf teknik memiliki pengalaman internasional, sementara hampir
setengah angkatan kerja Australia memiliki kualifikasi universitas, kejuruan atau
diploma.
Menurut konstitusi Australia, setiap pemerintah negara bagian di Australia
bertanggung jawab atas bidang pendidikan pada tingkat sekolah di bagian tersebut.
Adapun sistem pendidikan di Australia meliputi beberapa hal berikut:
1) Tahun akademik
2) Jenjang sekolah
3) Sekolah negeri (publik) dan swasta (private)
4) Kurikulum
5) Pendidikan tinggi
Pendidikan di Australia merupakan pemerataan pendidikan dengan baik.
Kebijakan pemerintah terkait pemerataan pendidikan ini berimbas pada
terjangkaunya akses pendidikan dengan baik diberbagai wilayah, pengalokasian
anggaran pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah atau
negara bagian. Tiga hal yang menunjukkan bahwa sistem pendidikan Australia
mendukung pengembangan keilmuan dan penelitian, akses pendidikan dan juga
apresiasi atas prestasi pendidikan yaitu:
1) Australia merupakan negara maju
2) Kualitas pendidikan dan penelitian sangat baik
3) Biaya pendidikan murah dan bahkan gratis
Namun dibalik kualitas pendidikan yang tinggi di Australia terdapat beberapa
permasalahan yang terjadi, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Perbedaan antara sekolah publik dan private
2) Biaya hidup tidak murah
3) Gaji staf pendidikan yang kurang
4) Kurangnya minat anak pada pendidikan
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Zaki. 2019. Sistem Pendidikan Di Negeri Kang-Guru. Depok. Gading


Pustaka.
Saifullah. 2014. “Konsep Pendidikan Jerman dan Australia”. Imternational
Multicural Journal. Vol. 11. No. 2.
Siboro. 1996. Sejarah Australia. Bandung: Tarsito.
Uno, Amora Uno. 2017. “Sistem Pendidikan Australia”. Jurnal Kualifikasi 6. Vol. 1.
No. 1.
Wildan, Dadan. 2009. Sistem Pendidikan Di Australia. Live learn grow.
Zulaeha, Ida. 2021. Bunga Rampai Studi Komparatif pendidikan Indonesia dan
Negara-Negara lain. Semarang. LPPM UNNES.

Anda mungkin juga menyukai