Anda di halaman 1dari 13

Sistem Pendidikan di Australia

Sistem pendidikan Australia berstandar tertinggi dan mendapat pengakuan


internasional. Sekolah adalah wajib di seluruh Australia, yang memberikan
sumbangsih pada tingkat 99% dalam mengembangkan keterampilan dan
membangun kepercayaan diri para pelajar; lulusan universitas Australia unggul
pada penelitian dan inovasi terdepan; serta pendidikan kejuruan dan teknik
memajukan sektor industri yang sedang berkembang pesat (Saifullah, 2014).

Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan ini mengisyaratkan perlunya pengembangan antara
pelayanan kebutuhan individu dan kebutuhan masyarakat melalui sistem
pendidikan. Pada level sekolah, menekankan pada pengembangan potensi murid
sebaik mungkin. Pada tingkat pendidikan tinggi, lebih menekankan pada
pencapaian kebutuhan pendidikan untuk kepentingan ekonomi serta masyarakat
secara umum. Untuk mencapai tujuan umum ini, berbagai sektor pendidikan tinggi
harus mempunyai fokus program yang berbeda-beda. Misalnya, universitas lebih
mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan sektor pendidikan
teknik dan pendidikan lanjutan lainnya lebih memusatkan perhatian pada
pendidikan kejuruan (Saifullah, 2014).
Pada dasarnya, pemerintah federal Australia tidak campur tangan langsung
tentang tujuan pendidikan kecuali hanya melalui tujuan umum yang dinyatakan
dalam undang-undang, tetapi pemerintah federal menyediakan hampir seluruh
dana pendidikan, dan memberikan arah pendidikan (Norhayati, 2011).

Manajemen Pendidikan
Pemerintah Negara Bagian dan Teritori Australia memegang peranan penting
dalam hal manajemen dan administrasi pendidikan sektor sekolah. Setiap Negara
Bagian dan Teritori mempunyai hukum dan peraturan-peraturan terkait mengenai
kurikulum, akreditasi program studi, ujian bagi siswa dan penghargaan bagi siswa.
Pemerintah Australia memegang peranan kepemimpinan secara nasional dan
bekerjasama dengan Pemerintah Negara-negara Bagian dan Teritori serta pihak-
pihak industri dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan keefektipan
sekolah. Pemerintah Australia juga menyediakan subsidi yang cukup penting bagi
sekolah-sekolah pemerintah maupun swasta (Smith, dkk, 2010: 2).
a. Otoritas
Berdasarkan Konstitusi Australia, pendidikan adalah tanggung jawab negara
bagian, disetiap negara bagian, seorang Menteri Pendidikan dengan sebuah
departemen pendidikan melaksanakan pendidikan dasar dan menengah, dan
adakalanya juga pendidikan prasekolah pada daerah itu. Departemen pendidikan
merekrut dan mengangkat guru-guru, dan hampir semua staf/karyawan,
menyediakan gedung-gedung, peralatan serta perlengkapan lainnya, dan
menyediakan anggaran bagi sekolah-sekolah pemerintah (Saifullah, 2014).
Di samping bantuan dana umum yang diberikan kepada negara bagian,
Commonwealth semenjak awal tahun 1970-an, telah pula menyediakan dana untuk
tujuan-tujuan pendidikan khusus melalui Komisi Sekolah Commonwealth
(Commonwealth Schools Commission, disingkat CSC) dan melalui Komisi
Pendidikan Tinggi Commonwealth (Commonwealth Tertiary Education
Commission), disingkat CTEC (Saifullah, 2014). Tanggung jawab politik di tingkat
Commonwealth dijalankan oleh Menteri Pendidikan yang harus akuntabel kepada
Parlemen Commonwealth. Menteri Pendidikan Commonwealth sering melakukan
pertemuan dengan Menteri-menteri Pendidikan negara bagian melalui keanggotaan
Dewan Pendidikan Australia atau the Australien EducationCouncil (AEC).Dewan
ini merupakan forum nasional yang akan membicarakan masalah-masalah prioritas
dan kebijakan pendidikan (Norhayati, 2011).
b. Kurikulum
Suatu kecenderungan pada semua sistem sekolah negeri semenjak awal 1970-
an adalah pendelegasian tanggung jawab kurikulum kepada sekolah-sekolah.Tetapi
kecepatannya sangat bervariasi. Pada beberapa negara bagian, pedoman kurikulum
dibuat terpusat tetapi sekolah-sekolah dapat mengadaptasikannya untuk memenuhi
tuntutan dan kebutuhan lokal. Pada negara bagian yang lain, pejabat-pejabat yang
relevan di pusat menyusun tujuan umum dan sekolah menjabarkannya ke dalam
bentuk kurikulum yang rinci tetapi tetap berada dalam kerangka tujuan umum yang
telah ditetapkan. Pengecualian yang agak besar terjadi pada kurikulum sekolah
menengah untuk kelas-kelas terakhir; detail kurikulum disusun secara terpusat
untuk kepentingan ujian eksternal. Pada kedua territories, the Australian Capital
Territory (ACT) dan the Northern Territory, sekolah relatif memiliki otonomi yang
lebih luas dan dapat mengembangkan kurikulumnya atas dasar tujuan umum yang
ditentukan di tingkat sekolah (Saifullah, 2014).
Di pusat, penyusunan pedoman kurikulum serta objektif kurikulum secara
umum biasa menjadi tanggung jawab seksi kurikulum dalam departemen
pendidikan. Pedoman kurikulum pada dasarnya disusun oleh komisi-komisi
kurikulum yang sudah ada untuk setiap bidang. Walaupun sekolah-sekolah swasta
memiliki otonomi yang cukup luas dalam hal kurikulum, dalam banyak hal mereka
mengikuti kurikulum yang sama yang dipakai di sekolah-sekolah negeri dalam
negara bagian atau teritorinya (Norhayati, 2011).
Tanggung jawab tentang metodologi pengajaran pada prinsipnya terletak
pada masing-masing guru dan sekolah. Pada umumnya format pengajaran pada
pendidikan dasar ialah seorang guru memegang satu kelas, tetapi ada
kecenderungan terjadinya variasi pengelompokan kelas. Sama halnya di sekolah
menengah, hampir semua siswa tetap berada dalam kelompok-kelompok umur
yang bersamaan, dan mereka diajar oleh guru-guru bidang studi, dan ada pula
kecenderungan untuk mengelompokkan siswa tidak berdasarkan kesamaan umur
(horizontal age grouping) tetapi beda umur (vertical agegrouping), diajar oleh tim
guru (team teaching), dan siswa dikelompokkan dalam format-format kecil
(Saifullah, 2014).

Stuktur dan Jenis Pendidikan


Pendidikan di Australia merupakan tanggung jawab negara bagian dan
teritori. Setiap negara bagian atau wilayah pemerintah menyediakan dana dan
mengatur sekolah negeri dan swasta dalam area otonominya, pemerintah federal
membiayai universitas, namun mereka menetapkan kurikulum mereka sendiri.
Menurut Norhayati (2011), secara umum pendidikan di Australia mengikuti model
tiga-lapis yang meliputi:
a. Pendidikan Dasar (primary schools)
Pada umumnya siswa memasuki pendidikan dasar pada umur 6 atau 7
tahun.Berbeda dengan di Indonesia di mana siswa diharuskan menempuh ujian-
ujian dan ujian tersebut umumnya digunakan untuk menentukan naik atau tidak ke
kelas berikutnya.siswa di sekolah dasar di Australia tidak mengenal ujian. Mereka
secara otomatis naik ke kelas berikutnya sejalan dengan pergantian tahun.Tahun
pertama di sekolah dasar Australia disebut Year 1 dan seterusnya hingga Year 6.
Tidak ada syarat-syarat ujian yang baku untuk melanjut melewati kelas-kelas
sekolah dasar, dan tidak ada sertifikat formal yang diberikan. Para siswa
melanjutkan ke sekolah menengah atas dasar telah menyelesaikan kelas akhir
sekolah dasar dan atas rekomendasi dari para guru dengan berkonsultasi dengan
para orang tua.Semua siswa diterima ke dalam sekolah menengah tanpa ujian lebih
lanjut.Akan tetapi, suatu ujian masuk khusus boleh disyaratkan untuk masuk ke
beberapa sekolah menengah khusus dan ke beberapa sekolah swasta (Smith, dkk,
2010: 5).
b. Pendidikan Menengah (secondary schools/high schools)
Pendidikan menengah atau dikenal sebagai Secondary Education di Australia
memerlukan waktu antara 5 sampai 6 tahun.Tahun pertama di pendidikan
menengah disebut Year 7 dan seterusnya hingga Year 12.Jenjang pendidikan
menengah berakhir pada Year 12.Untuk negara bagian yang menerapkan
pendidikan dasarnya selama 7 tahun, maka pendidikan menengahnya memerlukan
waktu selama 5 tahun saja.
Sebagaian besar dari high school dan senior secondary school juga
menawarkan mata pelajaran yang bersifat kejuruan, seperti perhotelan, turisme,
muatan lokal; teknik kayu, teknik logam (hospitality, tourism, woodworking, metal
working). Pada akhir kelas 12, murid sekolah mendapatkan Year 12
certificate.Piagam tersebut disertai transkrip nilai mata pelajaran yang telah diambil
dengan nilai yang diraih.Untuk sebagian besar dari mata pelajaran pada tingkat
kelas 12, nilai siswa dihitung dari tugas sekolah serta hasil ujian di negara bagian
yang dilakukan pada akhir tahun.Nilai tersebut dapat langsung digunakan untuk
mendaftar ke universitas, tanpa perlu diuji lagi. Di Australia, terdapat public
schools (sekolah-sekolah negeri) dan private schools (sekolah-sekolah swasta).
Kurang lebih dua pertiga dari murid bersekolah di sekolah negeri, sedangkan
sisanya bersekolah di sekolah swasta.Private schools di Australia dibagi menjadi
dua kelompok: yang berafiliasi pada agama (biasanya Katolik atau Protestan, tetapi
ada juga sekolah Islam) dan yang tidak berafiliasi kepada agama (independent
schools) (Saifullah, 2014).
c. Pendidikan Tinggi (universities dan atau TAFE Collages).
Setelah tahun ke 11 ini, siswa dapat memilih ke arah mana jenjang pendidikan
yang ia ingin tempuh. Jika seorang siswa berminat dalam bidang-bidang ilmu yang
aplikatif, maka ia dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi yang khusus
disiapkan untuk itu. Lembaga pendidikan ini dikenal sebagai Vocational Education
and Training (VET) atau Colleges for Technical and Further Education (TAFE).
Lulusan dari TAFE pada umumnya akan menjadi tenaga teknisi. Jika siswa tersebut
berminat ke bidang-bidang ilmu yang lebih bersifat teoritis. Maka ia akan
memasuki perguruan tinggi (universitas). Untuk dapat memasuki universitas,
seorang siswa Australia harus menempuh 12 tahun yang dikenal juga sebagai
Matriculation Year.
Pendidikan tinggi (universitas) di Australia dapat di bagi menjadi beberapa
kualifikasi pendidikan tinggi sebagai berikut.
1) Diploma
Diploma adalah suatu kualifikasi semi (para-profesional) bagi mereka yang
bekerja sebagai pemegang jabatan (petugas) teknik, penyelia (supervisor), atau
pekerjaan yang berhubungan dengan professional (memiliki keahlian dan
keterampilan lewat pendidikan dan latihan), tergantung pada pekerjaan atau ilmu.
Diploma memerlukan studi penuh waktu (full time) selama satu sampai dua tahun
atau paruh waktu (part time) yang setara.Persyaratan masuk untuk Diploma
bervariasi, tergantung pada tujuan dan sifat program.
2) Advanced Diploma
Advenced Diploma adalah kualifikasi tingkat profesional bagi mereka yang
bekerja sebagai teknolog (ahli teknik), manajer atau profesional tergantung pada
pekerjaan atau ilmu.Kebanyakan Advanced Diploma memerlukan studi penuh
waktu dua tahun atau paruh waktu yang setara.
3) Bachelor Degree (Gelar Sarjana/S1)
Program dirancang untuk memperkenalkan para mahasiswa ke sekelompok
pengetahuan yang relevan dengan bidang studi yang dipelajari dan
mengembangkan keterampilan analitis, para mahasiswa sedemikian rupa sehingga
mereka dapat mencerna dan mengartikan informasi dan gagasan baru selanjutnya
menerapkan dan mengembangkan teknik seperti itu setelah lulus. Program
Bachelor Degree biasanya mencakup spesialisasi, dengan jurusan atau mata kuliah
pokok yang dipelajari secara mendalam. Ini biasanya melibatkan pengembangan
progresif baik dasar pengetahuan maupun keterampilan analtis yang diperlukan dan
teknik memecahkan maslah ke suatu tingkat yang menyediakan dasar untuk studi
pascasarjana penerimaan masuk ke program gelar Sarjana biasanya memerlukan
sertifikat kelas 12 Australia atau yang setara dengan nilai masuk tersier yang
sesuai..
4) Combined or Double Degree (Gelar Gabungan atau Ganda)
Gelar Sarjana dapat diperoleh dengan berbagai kombinasi.Gelar gabungan
ini padaumumnya memerlukan satu atau dua tahun studi tambahan.
5) Graduate Entry Degree
Graduate Entry Program didapatkan minimum dalam kurun waktu dua
tahun studi dan secara spesifik dirancang untuk dapat mengambil program master.
Kadang-kadang di dalam ilmu yang ditetapkan, seringkali merupakan alternatif
yang lebih pendek dibandingkan dengan gelar yang biasanya membutuhkan empat
tahun waktu belajar sebagai persiapan professional awal.
6) Bachelor (Honours) Degree
Istilah gelar “Honours” pada umumnya digunakan untuk membedakannya
dari gelar Sarjana yang diperoleh selama tiga tahun. Di mana program studi gelar
Sarjana memerlukan tiga tahun studi, gelar sarjana memerlukan empat tahun studi,
dengan para mahasiswa terpilih karena prestasi akademis yang luar biasa pada tahap
lebih awal di program S1. Tahun tambahan biasanya melibatkan riset dan studi yang
dikhususkan dan penyerahan tesis.
7) Graduate Certificate
Program yang mengarah ke Graduate Certificate dirancang untuk
mengembangkan keterampilan di dalam bidang khusus yang mungkin atau tidak
mungkin secara langsung berhubungan dengan program S1. Program Graduate
Certificate biasanya memerlukan satu semester studi penuh atau satu tahun paruh
waktu setelah menyelesaikan gelar Sarjana.
8) Graduate Diploma
Graduate Diploma adalah gelar khusus yang sering berorientasi pada
kejuruan.Graduate Diploma mengembangkan salah satu dari keterampilan
professional baru atau kejuruan bagi sarjana ataumeluaskan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh di dalam program gelar pertama.
Graduate Diploma biasanya memerlukan satu tahun studi penuh, atau paruh
waktuyang setara.Penerimaan masuk biasanya didasarkan pada gelar
Sarjana.Pengecualianmungkin dibuat dalam kasus pelamar yang memenuhi syarat
kurang dari lazimnya denganpengalaman kerja yang sesuai, tergantung pada
institusi dan bidang studi.
Suatu Graduate Certificate atau Graduate Diploma biasanya diberikan
dalam kasus jikaseorang mahaiswa menyelesaikan program studi berkenaan dengan
persiapan pascasarjana seperti menyelesaikan tahun pertama Pasca Sarjana, tetapi
tidak menyelesaikanprogram studi Pasca Sarjana tersebut.
9) Gelar Pascasarjana dengan Coursework (Mengikuti Kuliah)
Suatu gelar Pascasarjana dapat ditempuh dengan mengikuti kuliah, kerja
proyek danriset dengan berbagai macam kombinasi.Gelar Pascasarjana melalui
Coursework seringtersusun di dalam tiga sampai empat semester persiapan yang
diatur bersama GraduateCertificate (satu semester), Graduate Diploma (satu
semester lebih lanjut) dan tingkat Pascasarjana (dua semester selanjutnya). Tingkat
Pascasarjana dengan komponenutama coursework (kuliah) sering mempunyai
orientasi professional atau kejuruan, tetapibeberapa berorientasi akademis di dalam
mata kuliah.
10) Gelar Pascasarjana dengan Riset
Program gelar Pascasarjana dengan Riset terdiri atas sedikitnya dua pertiga
riset dengantesis yang substansial dan yang sering dinilai secara eksternal dan
biasanya memerlukansedikitnya satu tahun kalender studi penuh waktu.Penerimaan
masuk memerlukangelar Sarjana Honours atau tahun pertama Pascasarjana, suatu
Graduate Diploma yangberdasarkan riset atau pengalaman riset yang setara. Gelar
Pascasarjana dengan Risetsering dikonversi untuk, atau yang digunakan sebagai
persiapan program Doktoral.
11) Sertifikat Eksekutif
Suatu jumlah terbatas Sertifikat Eksekutif ditawarkan di Australia.Yaitu
suatu program yang berorientasi secara professional yang menyediakan kursus
pengantar di jenjang pendidikan tinggi di dalam pendidikan bisnis untuk para
eksekutif senior yang tidak punya gelar sebelumnya. Sertifikat Eksekutif diberikan
oleh fakultas bukan universitas. Sertifikat Eksekutif dengan rata-rata nilai “kredit”
atau di atas mungkin menerima kredit transfer hingga empat mata kuliah ke arah
Graduate Diploma relevan yang diakui universitas. Program merupakan kursus
dengan biaya penuh dan penerimaan masuk biasanya mensyaratkan sedikitnya
enam tahun pengalaman manajemen yang relevan dan dukungan dari pemberi kerja
(atasan) mereka. Sertifikat Eksekutif terdiri dari empat mata pelajaran yang diambil
dalam dua semester dari studi paruh waktu (Smith, dkk, 2010: 10-14).

Sistem Pendidikan Israel


Pendidikan di Israel mengacu pada sistem pendidikan yang komprehensif.
Sistem pendidikan Israel memiliki program wajib belajar bagi anak-anak berumur
antara 3 sampai dengan delapan belas tahun. Tahapan-tahapan sekolah dibagi
menjadi tiga tahap: sekolah dasar (tingkat 1-6), sekolah mengah pertama (tingkat
7-9), dan sekolah menengah atas (tingkat 10-12). Tahapan sekolah berakhir dengan
ujian akhir nasional yang disebut dengan Bagrut. Pendidikan tinggi di Israel
didesain sebagai pendidikan pasca sekunder atau pendidikan tinggi. Beberapa
program pasca-sekolah menengah non gelar sarjana diawasi oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Sedangkan Pendidikan Tinggi adalah di bawah
pengawasan Dewan untuk Perguruan Tinggi dengan tiga tipe institusi: 1) lembaga
non-universitas menawarkan perkuliahan seperti bidang teknologi, seni, dan
pelatihan mengajar, 2) perguruan tinggi regional, dan 3) universitas. Semua lulusan
Perguruan Tinggi Israel diakui setara oleh PT Amerika Serikat.

Tingkatan Pendidikan Israel


1. Taman Kanak-Kanak
Pendidikan di Israel mulai diwajibkan bagi anak berusia 5 tahun, namun
banyak pula orangtua yang menyekolahkan anaknya ketika masih berusia 3 atau 4
tahun. Anak-anak sekolah di TK swasta dipungut biaya, sementara mereka yang
bersekolah di sekolah umum digratiskan. Diperkirakan lebih dari 50% dari anak
berusia 3 tahun dan 75% dari anak berusia 4 tahun telah memasuki TK. TK
memberi kesempatan pada anak untuk belajar mengenal angka dan abjad Ibrani.
2. Pendidikan Dasar
Semua sekolah dasar menawarkan program 8 tahun (hingga sebelum 1969-
an, ada yang mengatakan 1975). Pasca 1969, sekolah dasar kemudian menawarkan
program 6 tahun, begitu pula untuk tingkatan yang lebih tinggi dari sekolah dasar,
yakni 3 tahun untuk sekolah menengah dan tiga tahun untuk menengah atas.
Terdapat pemisahan sekolah bagi anak Yahudi dan Arab. Kurikulum dasar di
sekolah Yahudi dan Arab relatif sama. Membaca, menulis, aritmatika dan kegiatan
terkait diajarkan dalam dua tahun/kelas pertama, dan setelah dua tahun awal ini
kemudian ditambahkan geografi, sejarah, sains, bahasa asing, dan lain-lain. Bahasa
asing di sekolah-sekolah Yahudi menggunakan bahasa Inggris dan Prancis.
Pelatihan bahasa asing dimulai kelas enam. Di sekolah Arab, semua siswa mulai
belajar Ibrani dikelas tiga. Bahasa asing kedua seperti bahasa Inggris atau Prancis
dapat ditambahkan di kelas enam. Studi agama dibutuhkan dalam semua jenis
sekolah. Metode pengajaran ditentukan oleh kepala sekoalh, guru, dan otoritas
lokal, namun isi dari kurikulum keselurihan secara ketat di bawah pengawasan
Departemen Pendidikan.
3. Pendidikan Khusus
Sekolah khusus diperuntukan bagi anak-anak cacat, orang-orang dengan
ketidakmampuan belajar dan terdapat program khusus bagi anak-anak imigran
dengan kebutuhan khusus. Ada juga sekolah dasar khusus untuk anak-anak yang
lebih tua antara usia 14-17 tahun. Sekolah-sekolah tipe ini menonjolkan kepedulian
Israel dengan menyerap para imigran dan menjembatani kesenjangan pendidikan
orang-orang Yahudi Eropa dengan penduduk asli non-Eropa.
4. Pendidikan Sekunder atau Lanjutan
Pendidikan menengah di Israel didasarkan pada model Eropa, sebagian
besar karena masuknya Eropa Timur setelah perang Dunia II dan Inggris yang
sebelumnya menduduki Palestina. Untuk tahun-tahun pendidikan menengah, siswa
dikelompokkan ke dalam jalur akademik maupun jalur kejuruan. Tiga tahun
terakhir (kelas sepuluh sampai dua belas) adalah tidak wajib atau bebas. Disekolah-
sekolah akademik, siswa mengambil materi umum dan kemudian menkhususkan
diri selama dua tahun terakhir mereka. Disekolah kejuruan , siswa terlibat dalam
studi-studi tentang teknik, maritim, rumah tangga atau bisnis. Isi kurikulum
ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga, meskipun ada
rentang yang lebih di sekolah menengah daripada disekolah primer.
5. Ujian Bagrut
Ujian nasional di Israel disebut dnegan Ujian Bagrut, dimana kemudian
menyebabkan keluarnya surat mandat bagi siswa kelas XII, yang menjadi syarat
untuk masuk pendidikan tinggi. Kandidikat yang lulus pada sejumlah ujian tertentu
dan memenuhi syarat yang telah ditentukan akan diberikan sertifikat martikulasi.
Hampir semua lulusan sekolah kademik dan sekolah pertanian menggunakan ujian
Bagrut, dimana bisa dibandingkan dengan ujian kematangan di Eropa. Normalnya,
lulusan sekolah kejuruan tidak menggunakan ujian Bagrut, meskipun ada
pengecualian. Sebagai catatan, bahwa setelah lulus pendidikan menengah,
Pemerintah Israel juga menerapkan program wajib militer, baik bagi laki-laki
maupun perempuan. Wajib militer berlangsung 3 tahun bagi laki-laki dan dua
tahun bagi perempua. Namun, program wajib militer ini hanya berlaku bagi seluruh
penduduk Yahudi dan Druz, sedangkan bagi penduduk Muslim, Kristen dan
Sirkasian bersifat pilihan.
6. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi di Israel di bawah pengawasan Dewan untuk pendidikan tinggi.
Pendidikan tinggi dutawarkan oleh tiga tipe institusi: 1) lembaga non-universitas
menawarkan perkuliahan seperti bidang teknologi, seni, dan pelatihan mengajar,
2) perguruan tinggi regional, dan 3) universita. Pendidikan tinggi mendukung 12
tahun pendidikan dasar dan pendididkan lanjutan. Ada delapan universitas di
Israel, semuanya merupakan lembaga otonom tetapi diakui oleh Dewan
Pendidikan Tinggi. Universitas diatur oleh dewan pengatur mereka sendiri.
Menteri dan Dewan tidak secara langsung terlibat dalam menjalankan isntitusi ini.
Gelar di Israel tidak menjadi masalah khusus bagi petugas perizinan Amerika,
karena penamaanya sama, dengan pengeculaian: gelar profesional adalah gelar
pertama di Israel, buka gelar kedua, misalnya, LLB di Israel dan JD di Amerika
Serikat. Derajat dasar pertama adalah B.A. dan B.Sc., diikuti oleh M.A., M.Sc. dan
Ph.D. Kredensial/surat mandat dikeluarkan dalam bahasa Inggris oleh universitas-
universitas Israel, terutama diperlukan jika siswa akan mendaftar ke universitas
AS. Universitas di Israel memiliki pengalaman tinggi dalam memasok informasi
seperti transkrip nilai untuk lembaga AS. Sebagaimana dengan kebanyakan
universitas asing, transkrip biasanya diproses lebih cepat ketika lemabag AS,
bukan mahasiswa meminta mereka.
7. Program Sarjana
Penyelesaian Bagrut, pemeriksaan psikometrik dan kemungkinan
wawancara pribadi diperlukan untuk pertimbangan penerimaan ke gelar sarjana.
Gelar ini dirampungkan di universitas dan lembaga berwenang lainnya di bawah
Dewan Pendidikan Tinggi. Gelar ini memberikan akses untuk belajar ke jenjang
lanjutan. Kebanyakan gelar program sarjana diberikan setelah selesainya tiga
hingga empat tahun kuliah. Program sarjana untuk bidang seni dan sains sering
didasarkan pada kurikulum tiga tahun, tapi program empat tahun juga ada di bidang
ini. Program ini mencakup program-program gelar profesional dalam disiplin-
disiplin ilmu seperti pertanian, hukum dan keperawatan. Gelar sarjana merupakan
pencapaian tingkat pendidikan yang sebanding dengan gelar sarjana di Aerika
Serikat. Skala penilaian dapat dinyatakan dalam huruf, angka atau kata-kata, dan
semua skala tiga disediakan dalam dokumentasi universitas, yang paling umum
adalah skala 0-100 dengan lulus dari 50, 55 atau 60.
8. Program Master
Gelar master memerlukan dua tahun waktu perkuliahan dan penelitian di
luar gelar sarjana. Penerimaan mahasiswa baru untuk gelar master menyaratkan
gelar sarjana, dengan ujian masuk dan wawancara. Beberapa lembaga memiliki
dua jalur di program master. Jalur A menyaratkan kuliah dan tidak memberikan
akses ke program doktor, Jalur B menyaratkan kuliah dan tesis dan memungkinkan
akses ke program doktor. Gelar master di Israel merupakan pencapaian tingkat
pendidikan yang sebanding denga gelar master di Amerika Serikat. Gelar master
ditawarkan dalam kebanyakan bidang akademik. Gelar ini menyaratkan
penyelesaian kuliah dan, dalam beberapa kasus juga menyaratkan tesis.
9. Program Doktor
Program Doktor ini biasanya diperuntukkan bagi mereka yang telah mendapatkan
gelar master, ditambah dua sampai tiga tahun studi postsecondary. Doktor di Israel
merupakan pencapaian tingkat yang sebanding dengan gelar doktor yang diperoleh
dalam pendidikan Amerika Serikat. Doktor adalah gelar penelitian yang diberikan
untuk penelitian asli sebagaimana ditunjukkan dalam disertasi.

Referensi:
Saifullah. 2014. Konsep Pendidikan Jerman dan Australia (Kajian Komparaif dan
Aplikatif Terhadap Mutu Pendidikan Indonesia) Jurnal Ilmiah Peuradeun.
2(2): 261-286).
Smith, S. 2010. Get to Know Australian Schools: Mengenal Sekolah-Sekolah di
Australia. Jakarta: Departemen Pendidikan Kedutaan Besar Australia.

Anda mungkin juga menyukai