Anda di halaman 1dari 14

LATAR BELAKANG, KONSEP PENDIDIKAN, PROBLEMATIKA DAN

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI AUSTRALIA

Disusun Oleh:
Rezky Ana
rezkyana789@gmail.com
Sri Wahyuni
sriwahyunipolman23@gmail.com
Yusran
yusransanjaya308@gmail.com
Prodi Pendidikan Agama Islam
Jurusan Tarbiyah dan Keguruan
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene

Abstract:

That education in Australia actually begins with private educational institutional


managed by non-government. This is understood because school with non-state
status are a very important part of the system. Education is organized based on
community needs. As society develops, education must be encouraged to answer the
needs of society. The development of education in Australia is left to each school to
supported by a community that wants top reserve culture. Australia can organize
education well. From a geographical perspective, in terms of education law,
Australia is committed to providing quality and equitable education. The people of
this country also agreed to guard and support quality eduacation. From an
economic perspective, Australia has proven that by investing in quality education,
the Australian workforce is able to survive and this country is declared a competent
country in the economic field.

Keywords: Education System, Australia

1
Abstrak:

Bahwa pendidikan di Australia justru dimulai dengan lembaga pendidikan swasta


yang dikelola oleh non pemerintah. Hal ini dipahami karena sekolah-sekolah yang
statusnya bukan negeri merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem.
Pendidikan diselenggarakan berbasis kebutuhan masyarakat. Masyarakat
berkembang, maka pendidikan harus dipacu untuk menjawab kebutuhan
masyarakat. Pengembangan pendidikan di Australia diserahkan kepada masing-
masing sekolah untuk mengembangkan pendidikannya, disesuaikan dengan
kebituhan masyarakat pendidikan di Australia didukung oleh masyarakat yang
berkeinginan melestarikan budaya. Australia dapat menyelenggarakan pendidikan
secara baik. Dari segi geografis, pada UU pendidikan, Australia berkomitmen
menyelenggarakan pendidikan berkualitas dan merata. Masyarakat negara ini juga
bersepakat mengawal dan mendukung pendidikan yang berkualitas. Dari tinjauan
ekonomi, Australia telah membuktikan bahwa dengan investasi pendidikan yang
berkualitas, angkatan kerja Australia mampu survive dan negara ini dinyatakan
sebagai negara mumpuni dalam bidang ekonomi.

Kata kunci : Sistem Pendidikan, Australia

PENDAHULUAN

Australia adalah satu-satunya benua yang hanya terdiri dari satu buah negara, yang
juga disebut dengan Australia. Meski demikian, Australia memiliki enam negara
bagian serta dua wilayah daratan yang mulai dikonstitusikan pada tanggal 1 Januari
1901. Negara bagian dikepalai oleh seorang gubernur, sedangkan teritori dikepalai
oleh seorang administrator. Pemerintah pusat memiliki wewenang yang lebih
banyak pada sebuah teritori bila dibandingkan dengan negara bagian.

Australia dikenal oleh dunia sebagai tempat yang nyaman dan sehat untuk
ditinggali. Penduduk di Australia ramah, udaranya bersih, lingkungan aman,
fasilitas, transportasi yang bagus, serta tunjangan pendidikan dan kesehatan
berkelas internasional membuat Australia menjadi tempat yang bagus untuk

2
ditinggali. Beberapa kota seperti Sydney, Meulborune, Perth, dan Adelaide
merupakan kota-kota yang bagus dan nyaman.

Pendidikan di Australia juga sangat bagus. Di tempat ini, Australia katanya


memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, dan bahkan gelar atau ijazahnya pun
diakui secara internasional. Selain itu, biaya pendidikan di Australia tergolong
murah dan terjangkau bila dibandingkan dengan Inggris atau Amerika, bahkan
pemerintah memberikan izin bagi mahasiswa yang berasal dari luaar Australia
untuk bekerja baik fulltime maupun parttime untuk memenuhi biaya pendidikan
mereka. Australia juga menawarkan program studi yang sangat bervariasi, baik
jurusan maupun jenjangnya. Hal ini mempermudah siswa dalam mencari sekolah
yang sesuai dengan keinginannya.

Dengan begitu banyaknya kelebihan Australia dibidang pendidikan, maka ada


baiknya Indonesia sedikit berkaca dari sistem pendidikan di Australia itu sendiri.
Maka dari itu, penyusun ingin membandingkan sistem pendidikan di Australia
dengan pendidikan yang ada di Indonesia, agar dapat diambil manfaat yang baik
untuk kemajuan bangsa Indonesia. 1

PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan Australia


Pendidikan merupakan langkah untuk menjaga kelestarian peradaban dan
kemajuan sebuah bangsa. Setiap negara tentunya memiliki masing-masing
sistem pendidikan yang dianutnya. Begitu pula dengan Australia. Sebuah
negara yang tidak mendidik warga negaranya tentang peradaban dan nilai-
nilai penting tentang bangsanya, begitupun Australia yang memiliki dan
kekhususan sebagai bangsa, negara ini membangun pendidikan sesuai
dengan kondisi bangsa dan warga negaranya.
Sistem pendidikan Australia berstandar tertinggi dan menikmati pengakuan
Internasional. Sekolah adalah wajib di seluruh Australia. Sekolah-sekolah

1
Abdul Wahab Syakhrani, Sistem Pendidikan di Negara Australia, Vol. 2, No. 1 (Jurnal
Ilmu Pendidikan dan Kearifan Lokal, 2022), h 19.

3
di Australia mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri para
pelajar, lulusan universitas Australia unggul pada penelitian dan inovasi
terdepan, serta pendidikan kejuruan dan teknik memajukan sektor industri
yang sedang berkembang pesat. Australia juga salah satu penyelenggara
pendidikan dan pelatihan terdepan di dunia bagi pelajar internasional,
termasuk pelatihan bahasa Inggris. Lebih dari 400.000 pelajar dari sekitar
200 negara menerima pendidikan Australia setiap tahun. Kursus ditawarkan
baik di Australia maupun di luar negeri.
1. Tujuan Pendidikan

Tujuan umum berbagai sektor pendidikan di Australia digariskan dalam


undang-undang yang mengisyaratkan perlunya pengembangan antara
pelayanan kebutuhan individu dan kebutuhan masyarakat melalui sistem
pendidikan. Pada level sekolah, tekanan adalah pada pengembangan potensi
murid sebaik mungkin.

Pada tingkat pendidikan tinggi, tekanan yang lebih besar diarahkan pada
pencapaian kebutuhan pendidikan untuk kepentingan ekonomi serta
masyarakat secara umum. Untuk mencapai tujuan umum ini, berbagai
sektor pendidikan tinggi harus mempunyai fokus program yang berbeda-
beda. Misalnya, universitas lebih mengutamakan pengembangan ilmu
pengetahuan, sedangkan sektor pendidikan teknik dan lanjutan lainnya lebih
memusatkan perhatian pada pendidikan kejuruan.

2. Struktur dan jenis pendidikan

Di Australia, sekolah dimulai dengan kindergarten (Taman Kanak-kanak)


dan dilanjutkan dari kelas 1 sampai kelas 12. Pada dasarnya sistem
pendidikan di Australia dapat digolongkan menjadi lima strata (tingkatan),
yaitu:

a) Sekolah Dasar (Primary School), taman kanak-kanak sampai kelas 6


atau kelas 7 (tergantung pada negara bagiannya)

4
b) Sekolah Menengah (Secondary or High School), kelas 7 atau 8 sampai
kelas 10 (tergantung pada negara bagiannya)
c) Pendidikan Kejuruan dan Pelatihan (Vocational Education and
Training) dan senior high school/senior secondary school/collage
(sekolah menengah atas), kelas 11 sampai kelas 12.
d) Pendidikan Tinggi (University).

Sebelum memasuki pendidikan tinggi di Australia, siswa harus


menempuh pendidikan dasar dan pendidikan menengah terlebih dahulu,
seperti halnya di Indonesia. Akan tetapi setelah menyelesaikan sekolah
menengah, banyak pilihan bagi seorang siswa untuk melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

3. Manajemen Pendidikan
a) Otoritas

Berdasarkan konstitusi Australia, pendidikan adalah tanggung jawab


negara bagian, Menteri Pendidikan dengan sebuah departemen pendidikan
melaksanakan pendidikan dasar dan menengah, dan adakalanya juga
pendidikan prasekolah pada daerah itu. Departemen pendidikan merekrut
guru-guru, dan hampir semua staf/karyawan menyediakan gedung-gedung,
peralatan serta perlengkapan lainnya, dan menyediakan anggaran bagi
sekolah-sekolah pemerintah.

b) Kurikulum dan Metodologi Pengajaran

Pada beberapa negara bagian, pedoman kurikulum dibuat terpusat tetapi


sekolah-sekolah dapat mengadaptasikannya untuk memenuhi tuntutan dan
kebutuhan lokal. Pusat pengembangan kurikulum (Curriculum
Development Centre), dibentuk oleh Pemerintah Commonwealth dalam
tahun 1975 untuk membantu mengkoordinasi dan mendiseminasikannya,
serta menyiapkan materi kurikulum. Buku-buku pelajaran dan ujian
disiapkan oleh berbagai bidan termasuk seksi kurikulum, departemen

5
pendidikan, Dewan Penelitian Pendidikan Australia (ACER), Pusat
Pengembangan Kurikulum, penerbit buku-buku akademik yang komersial,
dan asosiasi guru-guru bidang studi.

Tanggung jawab tentang metodologi pengajaran pada prinsipnya terletak


pada masing-masing guru dan sekolah. Pada umumnya format pengajaran
pada pendidikan dasar ialah seorang guru memegang satu kelas, tetapi ada
kecenderungan terjadinya variasi pengelompokkan kelas.

c) Konsep Evaluasi

Selama bertahun-tahun sistem pendidikan pendidikan Australia


menggunakan sistem evaluasi eksternal yang ekstensif untuk menentukan
kualifikasi siswa dan pemberian sertifikat atau diploma. Sesudah Perang
Dunia II hampir semua ujian eksternal ini dihapuskan, dan pada pendidikan
dasar dan menengah, yang paling banyak dilakukan ialah kenaikan kelas
siswa atas dasar usia. Hampir padsa semua sistem, sekolah punya tanggung
jawab melakukan ujian untuk setiap level setiap tahun kecuali pada tingkat
akhir pendidikan menengah disaat ujian eksternal dilaksanakan. Pada
hampir seluruh sistem sekolah, sertifikat pertama yang diterima siswa
adalah pada akhir tahun pendidikan ke-10 berdasarkan penilaian internal
sekolah.

d) Perbedaan dan Pengaruh Sistem Pendidikan Australia dengan Sistem


Pendidikan di Indonesia

Dilihat dari jenjang pendidikan formal di Australia dan Indonesia yang


ditinjau dari lamanya pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi hampir sama, yaitu membutuhkan waktu 15-16 tahun
memperoleh gelar sarjana. Bila ditinjau dari pendidikan dasar atau
pendidikan menengah saja terdapat perbedaan dari lama pendidikan di
Australia dan Indonesia, tetapi untuk pendidikan tinggi relatif sama antara
Australia dan Indonesia.

6
Wajib belajar di Australia dan Indonesia dan Indonesia relatif sama untuk
jalur pendidikannya yaitu setingkat SD dan SMP, tetapi bila ditinjau dari
lamanya pendidikan terlihat perbedaan satu tahun antara Australia dan
Indonesia. Australia wajib belajarnya 10 tahun (SD 6/7 tahun dan SMP 4/3
tahun) dan Indonesia wajib belajarnya 9 tahun (SD 6 tahun dan SMP 3
tahun).

Lamanya pendidikan dasar dan pendidikan menengah di Australia dan


Indonesia relatif sama yaitu 12 tahun, tetapi bila ditinjau dari jalur
pendidikan terdapat perbedaan antara pendidikan dasar dan pendidikan
menengah di Australia dan Indonesia.

Di Australia lama pendidikan dasar dan pendidikan menengah berbeda-


beda pada setiap negara bagian dan wilayah daratan, dikarenakan
diberikannya kewenangan seluas-luasnya (otoritas penuh) dalam
penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah. Sedangkan di Indonesia,
lama pendidikan dasar dan pendidikan menengah relatif sama untuk setiap
daerah (provinsi/kota).

Adapun pengaruh pendidikan Australia terhadap Indonesia sangat banyak


salah satunya adalah begitu banyak pelajar dari Indonesia yang belajar di
universitas yang ada di Australia. Selain itu, pemerintah Australia juga
membantu pemerintah Indonesia di dalam memajukan pendidikan di
Indonesia. Mengingat hubungan Indonesia dengan Australia sangat dekat
dan dari segi geografisnya pun Indonesia adalah tetangga Australia yang
terdekat. 2

B. Problematika Pendidikan di Australia


Tidak dapat dihindari bahwa segala hal dalam aspek kehidupan tentu akan
mengalami aspek kendala, permasalahan-permasalahan yang harus ditindak

Saifullah, Konsep Pendidikan Jerman dan Australia, Vol. II, No. 02 (Jurnal Ilmiah
2

Peuradeun,2014), h. 275-282.

7
lanjuti. Demikian pula dengan negara Australia yang memiliki beberapa
masalah didunia pendidikan diantaranya:
1. Pemotongan anggaran

Dua tahun lalu, mantan Menteri Pendidikan, Simon Birmingham,


mengumumkan pemotongan dana universitas sebesar $2,2 miliar.
Pemerintah membekukan pengeluaran selama dua tahun pada hibah
Commonwealth untuk pengajaran dan pembelajaran, yang sangat
membatasi anggaran di universitas-universitas di seluruh Australia.

Diperkirakan bahwa keputusan ini secara tidak langsung akan menekan


Universitas untuk membatasi daerah siswa, karena institusi tidak akan lagi
menerima dana hibah persemakmuran tambahan sebagai tanggapan atas
peningkatan pendaftaran.

Untuk universitas, perencanaan keuangan diperumit dengan hilangnya


puluhan juta dolar dari proyeksi pendapatan. Sebagian besar dari 39
universitas yang mendanai publik di Australia menghadapi dilema
keuangan, yang dianggap berkontribusi pada penurunan reputasi akademis
negara tersebut.

Jelas bahwa pemotongan dana yang diumumkan pada tahun 2017 memiliki
efek merugikan yang melampaui kantor lembaga keuangan yang lebih
tinggi. Mahasiswa, universitas, dan sistem pendidikan tinggi Australia
semuanya menghadapi tantangan besar yang berasal dari hanya satu
keputusan.

2. Perputaran staf yang tinggi

Pergantian staf yang tinggi dalam organisasi atau industri manapun yang
disertai dengan masalah yang melekat. Hal ini dapat menyebabkan
penurunan kualitas kerja, peningkatan biaya terkait dengan seringnya on
boarding dan pelatihan, serta rendahnya semangat kerja ditempat kerja yang
dapat menyebabkan pengunduran diri staf.

8
Dalam keadaan seperti itu, jarang sekali peran pekerjaan terisi dengan cukup
cepat untuk kompensasi diri. Akibatnya, karyawan yang tersisa mendapat
beban kerja yang meningkat secara sementara mereka berusaha
mempertahankan departmen mereka. Staf yang terlalu banyak bekerja
cenderung menjadi stres kronis, mengambil cuti kerja, dan memiliki
semangat kerja yang rendah.

3. Menghambat inisiasi inovasi

Inovasi adalah salah satu kontribusi paling berharga yang ditawarkan oleh
sektor pendidikan tinggi. Ketika secara universitas aktif mempromosikan
penelitian berkualitas tinggi, eksternalitas positif dapat menjangkau jauh.

Inovasi telah menjadi salah satu korban paling signifikan melalui pengetatan
anggaran. Meskipun demikian, penting untuk pertumbuhan dan lembaga
yang diinginkan, inovasi telah dibatasi atau ditunda. Hal ini semakin
meningkat merusak reputasi sektor pendidikan tinggi Australia dan
menghilangkan kemampuan universitas untuk memulihkan posisi mereka
diperingkat dunia. Kurangnya inovasi juga menghalangi investasi eksternal,
non pemerintah yang semakin memperparah masalah.

4. Bangkitnya pembelajaran berkelanjutan

Saat teknologi melanjutkan jalur evolusinya, pengajar harus terus mengikuti


kemajuan yang akan memperkaya peserta didik mereka. Peserta didik telah
menunjukkan minat yang berkembang dalam komponen interaktif dan
mandiri untuk studi mereka. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh
perkembangan sumber daya pembelajaran berkelanjutan gratis yang
ditawarkan oleh banyak universitas online. Alih-alih menerima instruksi
pada kurikulum yang ditetapkan, alat ini memberi kemampuan pada orang
untuk belajar sebanyak yang mereka suka dan menghilangkan pelajaran
yang tidak mereka minati.

Tren ini berpotensi mengurangi penerimaan di universitas batu bata dan


mortir. Peserta didik mungkin mempertanyakan mengapa mereka

9
menghabiskan ribuan dolar untuk pendidikan sedangkan mereka bisa
mendapatkan beberapa mata pelajaran secara online dan gratis. 3

C. Kebijakan Pendidikan di Australia


Seperti yang telah kita ketahui Australia telah menentukan lima jenjang
pendidikan yang dimulai dari Primary School, setingkat TK sampai dengan
SD kelas enam, Secondary Or High School, setingkat kelas sebelas sampai
dengan dua belas, selanjutnya Univercity, yaitu perguruan tinggi, pilihan
berikutnya adalah Vocational Education and Training, diantara kebijakan
pendidikan di Australia sebagai berikut: 4
1. Tingkat dasar

Pendidikan di Australia dimulai sejak anak berusia 4,5 tahun sampai dengan
5,5 tahun hingga usia 15 atau 16 tahun, disesuaikan dengan kebijakan di
masing-masing negara bagian, orang tua diwajibkan ikut serta dalam
pengawasan putra putrinya jika tidak ingin dikenakan sanksi atau denda.
Para orang tua siswa di negara bagian Victoria, Australia, menghadapi
ancaman denda 70 dolar (sekitar Rp. 700.000) bila anak mereka bolos
sekolah tanpa alasan yang jelas.

2. Tingkat menengah

Pada tingkat Senior Secondary School masing-masing siswa diperkenankan


untuk memilih hampir semua mata pelajaraan yang diinginkannya,
sedangkan level berikutnya high School masing-masing siswa diberikan
kebebasan untuk memilih semua mata pelajaran yang diminati termasuk
bidang kejuruan “Hospitality, tourism, woodworking, metal working.”
Lama masa studi di Australia untuk level pendidikan dasar dan menengah
berbeda dimasing-masing di negara bagian, berdasarkan otorisasi yang
diberikan oleh pemerintah pusat.

3
Hendi, Sistem, Masalah, dan Kebijakan Pendidikan di Australia, (Palembang; UIN
Raden Fatah, 2023), h 13-17.
4
Suyadi, Elkatarie, Vol. 3, No. 2 (Sidoarjo; STAI An-Najah Indonesia Mandiri, 2020), h.
420-438.

10
3. Sertifikat kelulusan

Sertifikat kelulusan diakhir kelas dua belas (year 12 certificate) diberikan


kepada siswa yang dilengkapi dengan transkrip dari masing-masing nilai
pelajaran yang didapat melalui nilai tugas dan nilai hasil ujian dari masing-
masing negara bagian dan diberikan diakhir tahun di kelas dua belas.
Selanjutnya nilai tersebut biasanya digunakan untuk masuk ke perguruan
tinggi tanpa tes lagi.

4. Jenis sekolah

Ada dua macam sekolah di Australia, pertama public school yaitu sekolah
yang dikelola oleh pemerintah baik kurikulum maupun operasional
pembiayaannya dan private school yang dikelola oleh pihak swasta,
umumnya dilakukan pihak gereja atau institusi keagamaan lain termasuk
Islam. Secara umum, sekolah-sekolah swasta di Australia memiliki
kebebasan dalam menentukan kurikulum yang digunakan, walaupun
sebagian besar juga mengacu pada ketentuan yang telah diputuskan oleh
pemerintah sebagaimana yang telah diterapkan oleh sekolah-sekolah negeri.

5. Bahasa pengantar

Bahasa Inggris adalah bahasa resmi dan bahasa pengantar di Australia.


Beberapa sekolah menawarkan program dwi bahasa atau program dalam
bahasa lain seperti Mandarin, Vietnam, Indonesia dan Jerman. Dengan
dipilihnya bahasa Inggris menjadi bahasa pertama sebagai pengantar
penyelenggaraan pendidikan, lulusan sekolah-sekolah di Australia lebih
kompetitif dalam persaingan mendapatkan posisi pekerjaan dan bisnis di
kancah Internasional.

6. Pendanaan

Kebijakan Internasional pendidikan negara Australia berbentuk komitmen


menggelontorkan dana untuk beasiswa bagi mahasiswa dari luar negeri dan
penerapan sistem perlindungan yang sangat baik terhadap para pelajar luar

11
negeri yang sedang menempuh pendidikan di Australia melalui Education
services for Overseas Students (ESOS) Act (UU layanan pendidikan untuk
mahasiswa luar negeri). 5

KESIMPULAN

Pendidikan di Australia dimulai dengan lembaga pendidikan swasta yang dikelola


oleh non pemerintah. Hal ini dipahami karena sekolah-sekolah yang statusnya
bukan negeri merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pendidikan
Australia.

1. Sistem Pendidikan Australia


Sistem penyelenggaraan pendidikan di Australia dilaksanakan oleh lembaga
pendidikan negeri dan swasta. Negara hanya menyusun tujuan umum
pendidikan, sementara pelaksanaan teknis dan tujuan khusus dirumuskan
oleh menteri pendidikan bersama jajarannya pada negara bagian yang
menyelenggarakan pendidikan. Dengan pendanaan yang cukup baik,
Australia mampu memastikan kualitas guru, sarana dan sistem manajemen
sekolah yang baik pula. Suasana belajar yang kondusif dengan jumlah siswa
perkelas tidak lebih dari 20 siswa. Sementara sistem penilaian diberikan
kepada internal lembaga pendidikan.
2. Problematika Pendidikan di Australia
Problematika pendidikan di Australia mencakup pemotongan anggaran
yang menghambat perkembangan sistem pendidikan, perputaran staf yang
tinggi menyebabkan kurangnya kontinuitas dan konsistensi dalam
pendidikan, serta menghambat inisiatif inovasi, selain itu, bangkitnya
pembelajaran yang berkelanjutan menunjukkan pentingnya adaptasi
kurikulum dan metode pengajaran, sehingga segala perubahan di sektor
pendidikan dapat diakomodasi dengan baik.
3. Kebijakan Pendidikan di Australia

5
Hendi, Sistem, Masalah, dan Kebijakan Pendidikan di Australia, Palembang.

12
Kebijakan internasional pendidikan negara Australia berbentuk komitmen
menggelontarkan dana untuk beasiswa bagi mahasiswa dari luar negeri dan
penerapan sistem perlindungan yang sangat baik terhadap para pelajar luar
negeri yang sedang menempuh pendidikan di Australia melalui education
services for overseas students (ESOS) Act (UU layanan pendidikan untuk
mahasiswa luar negeri).

13
DAFTAR PUSTAKA

Hendi, Sistem, Masalah, dan Kebijakan Pendidikan di Australia, Palembang; UIN


Raden Fatah, 2023.

Saifullah, Konsep Pendidikan Jerman dan Australia, Vol. II, No. 02, Jurnal: Ilmiah
Peuradeun, 2014.

Suyadi, Elkatarie, Vol. 3, No. 2, Sidoarjo; STAI An-Najah Indonesia Mandiri, 2020.

Syakhrani,Wahab Abdul. Sistem Pendidikan di Negara Australia, Vol. 2, No. 1,


Jurnal: Ilmu Pendidikan dan Kearifan Lokal, 2022.

14

Anda mungkin juga menyukai