Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERBANDINGAN PENDIDIKAN

“Sistem dan Kebijakan Pendidikan di Australia dan New Zaeland”

Disusun Oleh :

1. Mardiah 20422050
2. Fitriani Rokhimah 20422072
3. Sabina Alfi Alfanah 20422051
4. Marzuqi Thahir 20422076
5. Farhan Naufal 20422097

Dosen Pengampu:

M. Nurul Ikhsan Saleh S.Pd.I., M.Ed.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat hanya bagi Allah SWT, pemelihara seluruh
alam raya, yang atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga mampu menyelesaikan makalah
ini. Tak lupa tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan kebenaran sehingga tersebar luaslah agama yang damai yakni agama islam.

Makalah ini berjudul “Sistem dan Kebijakan Pendidikan di Australia dan New Zaeland”,
penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk menyelesaikan tugas yang telah berikan. Tak lupa
makalah ini tidak lepas dari berbagai pihak, oleh karena itu tak salah kiranya penyusun
mengungkapkan terima kasih kepada:

1. Bapak M. Nurul Ikhsan Saleh S.Pd.I., M.Ed. selaku dosen pengampu mata kuliah
Perbandingan Pendidikan.
2. Semua sahabat-sahabat dan teman-teman sekelas dimana yang telah banyak membantu
memberikan ide, saran juga dengan kritikannya.
3. Kepada teman seperjuangan mahasiswa prodi PAI Angkatan 2020 yang telah
memberikan semangat sehingga tugas ini dapat terselesaikan.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih memerlukan


penyempurnaan. Akhir kata, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun harapan
besar di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat
bagi bersama.

Yogyakarta, 22 Juni 2023

Kelompok 10
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Australia adalah sebuah negara industri yang demokratis dan system
pendidikannya banyak kesamaannya dengan system pendidikan negara-negara lain
khususnya negara-negara persemakmuran. Nama asli Australia adalah Commonwealth of
Australia, yang beribukota Canbera. Kedatangan manusia pertama kali terjadi setidak-
tidaknya 40.000 tahun yang lalu melalui proses migrasi dari Asia. Australia sangat jarang
penduduknya, luasnya 7,7 juta km2 berpenduduk 19.357.594 (2002) sumber atlas 2005.
Diwaktu kedatangan pertama orang Eropa di Australia, diperkirakan penduduk asli
Aborigin berjumlah 250.000 orang. Pertambahan penduduk yang pesat dalam decade
1950 dan 1960-an serentak dengan peningkatan partisipasi rata-rata pendidikan pada
level sesudah wajib belajar sehingga enrollment sekolah naik pula dengan tajam.
Dengan demikian, biaya pendidikan juga naik. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa
Inggris.
Australia adalah negara kaya, untuk tahun anggaran 1982-1983, GDP per kapita
A$ 10,500. Cukup lama Australia mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil,
pengangguran yang rendah, dan inflasi yang kecil yaitu semenjak akhir 1940-an sampai
pertengahan 1970-an. Perkembangan ekonomi diikuti pula dengan perluasan basis
perindustrian dan pekerjaan. Perluasan yang paling signifikan signifikan terjadi terjadi
pada bidang jasa. Semenjak Semenjak akhir 1940-an pertumbuhan 1940-an pertumbuhan
pendapatan masyarakat sebagai akibat perubahan sruktur pekerjaan merupakan factor
penting yang mendorong meningkatnya kebutuhan atas pendidikan. Kekayaan negara
yang makin besar meningkatkan kemampuan pemerintah mendukung pendidikan dan
perluasan perekonomian negara menuntut pula tenaga kerja yang terdidik.
Selandia Baru ( New Zealand Zealand ) adalah negara kepulauan yang terletak di
sebelah tenggara Australia (berjarak sekitar 2250 km), dengan luasan yang hampir sama
dengan Inggris atau Jepang.Selandia Baru, yang membentang sepanjang 1600 km dari
utara ke selatan adalah negara dengan akar budaya eropa yang menyerap budaya setem
budaya eropa yang menyerap budaya setempat seperti pat seperti Maori dan Kepuluan
Pasifik lainnya. Sek Maori dan Kepuluan Pasifik lainnya. Sekarang dengan banyaknya
penduduk dari negara-negara Asia, Selandia Baru juga Selandia Baru juga menjadi
tempat bertemunya menjadi tempat bertemunya berbagai kebudayaan dari Asia berbagai
kebudayaan dari Asia dengan kebudayaan ya dengan kebudayaan yang telah ada
sebelumnnya. Pendu ng telah ada sebelumnnya. Penduduk Selandia duk Selandia
Baru berjumlah sekitar 3.8 juta jiwa, dan mempunyai tingkat pendidikan yang
baik. New Zealand Zealand termasuk salah termasuk salah satu negara OECD
(Organisation For Economic Cooperation and Development). Berdasarkan ranking yang
dikeluarkan OECD, pendidikan New Zealand berada pada urutan pada urutan ke-7
terbaik ke-7 terbaik didunia, dan didunia, dan secara signifikan berada secara signifikan
berada diatas rata-rata diatas rata-rata negara- negara-negara OECD. negara OECD.
Berdasarkan publikasi Human Developme Development Index PBB pada PBB
pada tahun 2008, Education index Education index New Zealand adalah 0,993,
merupakan diantaranya yang tertinggi di dunia disamping Denmark, Finlandia, dan
Australia. Kebijakan dan strategi pendidikan difokuskan untuk membangun sistem
pendidikan terkemuka dunia dengan membekali pembelajar berbagai pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai agar jadi warga negara yang su agar jadi warga negara yang
sukses. Semua stakholde kses. Semua stakholder, seperti kepala sekolah, gur r, seperti
kepala sekolah, guru, siswa, u, siswa, orang tua, orang tua, dan masyarakat secara
bersama-s dan masyarakat secara bersama-sama terlibat ama terlibat untuk mencapai
tujuan tersebut. untuk mencapai tujuan tersebut.
Kurikulum Selandia Baru ( New Zealand Zealand ) dan sistem pendidikannya
akan dibahas di dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan dalam makalah ini adalah :
1. Apa saja sistem pendidikan yang ada di Australia?
2. Apa saja sistem pendidikan yang ada di New Zaeland?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mengetaui lebih banyak lagi mengenai
sistem dan kebijakan yang diterapkan di Negara Australia dan Negara New Zaeland.
D. Manfaat Pembahasan
Manfaat pembahasan pada makalah ini yaitu:
1. Bagi penyusun, dapat menambah pemahaman mengenai setiap negara menetapkan
kebijakan dan sistem pendidikan.
2. Bagi khayalak umum, acuan untuk menjadikan bahan kajian ilmu dan menambah
referensi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem dan Kebijakan Pendidikan di Australia


a. Kebijakan dan Sistem Pendidikan di Australia
Pemerintah Negara Bagian dan Teritori Australia memegang peranan penting
dalam hal manajemen dan administrasi pendidikan sektor sekolah. Setiap Negara
Bagian dan Teritori mempunyai hukum dan peraturan-peraturan terkait mengenai
kurikulum, akreditasi program studi, ujian bagi siswa dan penghargaan bagi siswa.
Pemerintah Australia memegang peranan kepemimpinan secara nasional dan
bekerjasama dengan Pemerintah Negara-negara Bagian dan Teritori serta pihak-pihak
industri dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan keefektipan sekolah.
Pemerintah Australia juga menyediakan subsidi yang cukup penting bagi sekolah-
sekolah pemerintah maupun swasta. Di Australia, tahun ajaran adalah dari akhir bulan
Januari, atau awal bulan Februari, sampai dengan awal bulan Desember. Kebanyakan
Negara Bagian dan Teritori menggunakan sistem tahun ajaran yang mencakup empat
triwulan. Tasmania mempunyai sistem tahun ajaran yang terdiri dari tiga kuartalan.
Terdapat dua kategori besar sekolah-sekolah Australia. Sekolah-sekolah Negeri
beroperasi di bawah tanggung jawab langsung dari Pemerintah Negara Bagian atau
Teritori. Sekolah-sekolah Negeri menerima pendanaan inti dari Pemerintah Negara
Bagian atau Teritori dan pendanaan tambahan dari Pemerintah Federal. Sekolah-
sekolah selain sekolah negeri menerima pendanaan tambahan dari Pemerintah Federal
dan Pemerintah Negara Bagian/Teritori, dan suatu proporsi pendanaan yang besar
dari sumbangan swasta dan biaya-biaya sekolah. Sekolah-sekolah selain dari Sekolah
Negeri umumnya mempunyai afiliasi agama atau gaya pengajaran yang khusus dan di
Australia sejumlah besar sekolah-sekolah selain Sekolah Negeri adalah sekolah
Katolik.1

1
.Maria Ulfah, S.Pd.I , Sistem Pendidikan di Australia, 27 Jan 2014, diuplod pada
http://mariatulannisa.blogspot.com/2014/01/makalah-perbandingan-pendidikan-sistem.html
b. Kurikulum Pendidikan di Australia
Pengembangan Kurikulum Australia dipandu oleh Melbourne Declaration on
Educational Goals for Young Australians, diadopsi oleh dewan menteri pendidikan
Negara bagian dan teritori pada Desember 2008. Deklarasi Melbourne tersebut
menekankan pada pentingnya  pengetahuan, pemahaman dan keterampilan bidang
pelajaran, kemampuan umum, dan prioritas lintas-kurikulum sebagai dasar untuk
kurikulum yang dirancang untuk mendukung  pembelajaran abad 21. Kurikulum
Australia berisi tentang hak untuk mendapatkan bagi setiap siswa Australia. Hal-hal
yang terkait meliputi hal-hal dasar untuk mencapai sukses, belajar seumur hidup, dan
partisipasi dalam masyarakat Australia. Hal ini berarti bahwa kebutuhan dan
kepentingan siswa akan bervariasi, sehingga sekolah dan guru akan merencanakan
kurikulum berdasarkan kebutuhan dan kepentingan tersebut. Kurikulum Australia
juga mengakui perubahan cara di mana siswa akan belajar dan ada berbagi tantangan-
tantangan yang akan terus membentuk  pembelajaran mereka di masa yang akan
depan. Kurikulum Australia pun akan dikembangkan untuk semua area pembelajaran
dan mata  pelajaran yang ditetapkan dalam Melbourne Declaration: awalnya untuk
bahasa Inggris, matematika, IPA/sains dan sejarah, dilanjutkan dengan geografi,
bahasa, seni, ekonomi, bisnis, dan kewarganegaraan, Pendidikan kesehatan dan
olahraga, serta teknologi informasi dan komunikasi. Kurikulum Australia menetapkan
apa yang harus dipelajari oleh siswa melalui spesifikasi isi kurikulum dan
pembelajaran yang diharapkan pada nilai sekolah mereka melalui spesifikasi standar
prestasi (the specification of achievement standards).
Lalu untuk kurikulum pengajarannya Kurikulum Australia menjelaskan apa yang
harus dipelajari oleh setiap siswa Australia sehubungan dengan bidang ajaran,
kemampuan umum dan prioritas antar kurikulum. Unsur utama dari kurikulum adalah
dskripsi dari isi dan standar prestasi yang diatur menurut bidang ajaran. Deskripsi ini
menjelaskan apa yang diharapkan akan diajarkan oleh guru. Standar prstesi merinci
kualitas pembelajaran yang diharapkan dari siswa dalam suatu tahap dalam
pendidikan mereka. Kurikulum Australia memberikan contohcontoh yang
menggambarkan setiap deskripsi isi yang disebut uraian. Contoh pekejaan siswa
menggambarkan standar prestasi. Pada negara Australia, pedoman kurikulum dibuat
terpusat tetapi sekolah-sekolah dapat mengadaptasikannya untuk memenuhi tuntutan
dan kebutuhan lokal. Pengecualian yang agak  besar terjadi pada kurikulum sekolah
menengah untuk kelas-kelas terakhir; detail kurikulum disusun secara terpusat untuk
kepentingan ujian eksternal. Territory, sekolah relatif memiliki otonomi yang lebih
luas dan dapat mengembangkan kurikulumnya dasar tujuan umum yang ditentukan di
tingkat sekolah. Di pusat, penyusunan pedoman kurikulum serta objektif kurikulum
secara umum bisa menjadi tanggung jawab seksi kurikulum dalam departemen
pendidikan. Pusat Pengembangan Kurikulum dibentuk oleh pemerintah
Commonwealth dalam tahun 1975 untuk membantu mengkoordinasi dan
mendimensikannya, serta menyiapkan materi kurikulum. Buku-buku pelajaran dan
ujian disiapkan oleh berbagai badan termasuk Seksi Kurikulum, Departemen
Pendidikan, Dewan Penelitian dan sebagainya. Tanggung jawab tentang metodologi
pengajaran pada prinnsipnya terletak pada masing-masing guru dan sekolah tetapi di
Australia pada umumnya satu guru mengajar satu mata pelajaran dan untuk kelas
yang berbeda umur diajar oleh dari satu guru atau team teaching. Pada umumnya
format  pengajaran pada pendidikan dasar ialah seorang guru memegang satu kelas,
tetapi ada kecenderungan terjadinya variasi pengelompokan kelas. Sama halnya
disekolah menengah, hampir semua siswa tetap berada dalam kelompok-kelompok
umur yang bersamaan, dan mereka diajar oleh guru-guru bidang studi, dan ada pula
kecenderungan untuk  pengelompokkan siswa tidak berdasarkan kesamaan umur
tetapi beda umur, diajarkan oleh tim guru, dan siswa dikelompokkan dalam format-
format kecil. Masalah kurikulum yang krusial dalam sistem pendidikan Australia
terletak terutama pada isi kurikulum, yaitu menentukan isi kurikulum yang cocok
untuk masyarakat. Hal ini timbul disebabkan oleh perubahan yang terjadi dalam
masyarakat Australia dan komposisi penduduk. Lebih sulit memperoleh kesepatan
tentang isi kurikulum saat ini dibandingan dengan masa sebelumnya karena
masyarakat Australia yang semakin pluralistik dan sekaligus multikultural.
Kurikulum Framework di Australia disusun dalam rangka menyongsong dengan
semboyan “Educating Our Children to Succed in the 21th Century”. Pengembangan
kurikulum di Australia telah melibatkan semua stakeholder pendidikan.
Kurikulum Australia fokus pada sepuluh kemampuan umum, yaitu :
1. Kemampuan menulis dan membaca
2. Kemampuan berhitung
3. Teknologi komunikasi informasi
4. Keterampilan berpikir
5. Kesusilaan
6. Kreativitas
7. Manajemen diri
8. Kerjasama dalam tim
9. Intercultural understanding (Kebudayaan)
10. Kompetensi social

c. Jenjang Pendidikan di Australia

1) pendidikan dasar (primary school)

Pendidikan prasekolah lebih bervariasi pengadministrasian, pendanaan serta


kurikulumnya dibandingkan sektor pendidikan lainnya karena banyak dikelola oleh
badan-badan swasta, dan keterlibatan pemerintah juga berbeda-beda terhadap
lembaga ini. Pada umumnya, makin dekat umur anak ke batas umur masuk sekolah
makin besar pula kemungkinan anak masuk prasekolah (Taman Kanak-kanak);
kehadiran anak di sekolah dijadwalkan penuh, dan sekolah diselenggarakan dalam
lingkungan sekolah dasar atau dalam lingkungan lembaga lain sesuai dengan bantuan
yang diterimanya dari pemerintah. Hampir semua anak yang berusia lima tahun
masuk pendidikan Tamankanak yang dilaksanakan secara penuh. Bagi anak-anak
berusia di bawah lima tahun program prasekolah ini dilaksanakan tidak secara
intensif dan sebagian besar diselenggarakan atas dasar sukarela badan-badan swasta.
Jenjang pendidikan sebelum sekolah dasar di Indonesia dan Australia Barat
samasama dikenal dengan pendidikan prasekolah (kindergarten). Pendidikan
prasekolah (TK) di Indonesia kebanyakan merupakan lembaga yang berdiri sendiri
dengan gedung yang terpisah dari gedung sekolah dasar. Sedang kindergarten di
Australia kebanyakan menyatu dalam satu kompleks dengan Primary School, meski
lokasinya agak terpisah sedikit dari sekolah dasar tersebut. Kelulusan Taman Kanak-
kanak tidak menjadi persyaratan untuk masuk Sekolah Dasar. Meskipun TK tidak
menjadi persyaratan untuk masuk sekolah dasar, namun kebanyakan siswa sekolah
dasar di Australia kebanyakan merupakan tamatan taman kanak-kanak. Selain itu,
sebelum masuk TK, ada anak-anak di bawah lima tahun dapat dimasukkan ke
lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Waktu yang diperlukan untuk
menyelesikan pendidikan dasar adalah 6–7 tahun. Pada umumnya siswa memasuki
pendidikan dasar pada umur 6 atau 7 tahun.

Berbeda dengan di Indonesia dimana siswa diharuskan menempuh ulangan-


ulangan dan ulangan umum untuk dapat naik ke kelas berikutnya, siswa di sekolah
dasar di Australia tidak mengenal ulangan. Mereka secara otomatis naik ke kelas
berikutnya sejalan dengan pergantian tahun. Tahun pertama di sekolah dasar
Australia disebut Year 1 dan seterusnya hingga Year 6. Ada Negara Bagian Australia
yang menetapkan lama pendidikan dasar adalah 6 tahun (New South Wales (NSW),
Victoria (Vic), Tasmania (Tas), dan Australian Capital Territory (ACT). Tetapi ada
juga yang menetapkan lama pendidikan dasarnya adalah 7 tahun (South Australia
(SA), Northern Territory (NT), Queensland (Qld), dan Western Australia (WA)
(Magabook 2000).

2) pendidikan menengah (secondary schools/high schools) 

Pendidikan menengah atau dikenal sebagai Secondary Education di Australia


memerlukan waktu antara 5 sampai 6 tahun. Tahun pertama di pendidikan menengah
disebut 7 tahun dan seterusnya hingga 11 tahun. Jenjang pendidikan menengah
berakhir pada usia 11 tahun. Untuk negara bagian yang menerapkan pendidikan
dasarnya selama 7 tahun, maka pendidikan menengahnya memerlukan waktu selama
5 tahun saja (yaitu di negara bagian SA, NT, Qld, dan WA).

3) pendidikan tinggi (universities dan atau tafe colleges) 

Setelah tahun ke 11 ini, siswa dapat memilih ke arah mana jenjang pendidikan yang
ia ingin tempuh. Jika seorang siswa berminat dalam bidang-bidang ilmu yang
aplikatif, maka ia dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi yang khusus
disiapkan untuk itu. Lembaga pendidikan ini dikenal sebagai Vocational
Education and Training (VET)atau Colleges for Technical and Further Education
(TAFE). Lulusan dari TAFE pada umumnya akan menjadi tenaga teknisi. Jika siswa
tersebut berminat ke bidang-bidang ilmu yang lebih bersifat teoritis. maka ia akan
memasuki perguruan tinggi (universitas).

Untuk dapat memasuki universitas, seorang siswa Australia harus menempuh 12


tahun yang dikenal juga sebagai Matriculation Year. Dalam tahun terakhir dari
pendidikan menengah ini, para siswa digembleng dengan intensif agar dapat lulus
ujian negara dengan nilai yang memuaskan. Makin tinggi nilai yang diperoleh, makin
mudah siswa tersebut memilih

Pendidikan tinggi (universitas) di Australia dapat di bagi menjadi dua jenjang, yakni
jenjang sarjana (dikenal sebagai undergraduate level) dan jenjang pascasarjana
(dikenal sebagai postgraduate level untuk memperoleh gelar Masters atau PhD).
Jenjang sarjana dapat diselesaikan dalam waktu 3 tahun dan memperoleh
gelar Bachelor, yakni Bachelor of Arts (BA) atau Bachelor of Science
(Bsc) tergantung pada bidang ilmu yang ditempuh oleh mahasiswa/i tersebut.2

B. Sistem Pendidikan di New Zaeland


a. Kebijakan dan Sistem Pendidikan di New Zaeland

2
. https://www.shalaazz.com/struktur-dan-jenis-pendidikan-di-australia/

Anda mungkin juga menyukai