Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Australia adalah satu-satunya benua di dunia yang hanya terdiri dari satu buah
negara, yang juga disebut dengan Australia. Australia dikenal oleh dunia sebagai
tempat yang nyaman dan sehat untuk ditinggali. Penduduk di Australia ramah,
udaranya bersih, lingkungan aman, fasilitas transportasi yang bagus, serta tunjangan
pendidikan dan kesehatan berkelas internasional membuat Australia menjadi tempat
yang bagus untuk ditinggali.

Pendidikan di Australia juga sangat bagus. Di tempat ini, Australia memiliki


kualitas pendidikan yang tinggi, dan bahkan gelar atau ijazahnya pun diakui secara
internasional. Selain itu, biaya pendidikan di Australia tergolong murah dan
terjangkau bila dibandingkan dengan Inggris atau Amerika, bahkan pemerintah
memberikan ijin bagi mahasiswa yang berasal dari luar Australia untuk bekerja baik
fulltime maupun partime untuk memenuhi biaya pendidikan mereka. Australia juga
menawarkan program studi yang sangat bervariasi, baik jurusan maupun jenjangnya.
Hal ini mempermudah siswa dalam mencari sekolah yang sesuai dengan
keinginannya.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang ada dalam makalah
ini yaitu sebagai berikut :

1. Seperti apa tujuan pendidikan di Australia ?


2. Bagaimana Struktur dan Jenis Pendidikan di Australia ?
3. Bagaimana Kurikulum Pendidikan Dasar di Australia ?
4. Bagaimana Sistem Penilaian dalam pendidikan Australia ?

C. Tujuan Makalah

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan makalah yang ada dalam makalah
ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui tujuan pendidikan di Australia ?


2. Mengetahui Struktur dan Jenis Pendidikan di Australia ?
3. Mengetahui Kurikulum Pendidikan Dasar di Australia ?
4. Mengetahui Sistem Penilaian dalam pendidikan Australia ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

Negara Australia adalah negara persemakmuran federal yang terdiri dari enam
negara bagian dan dua teritori. Keenam negara bagian tersebut meliputi New South
Wales, Victoria, Queensland, Tasmania, South Australia and Western Australia, dan
dua teritori yang meliputi Australian Capital Territory and Northern Territory. Setiap
negara bagian dan teritori tersebut bertanggungjawab untuk menyelenggarakan
pendidikan sekolah dalam batas wilayahnya masing-masing. Setiap negara bagian
dan teritori mempunyai departemen atau kementrian pendidikan tersendiri, serta
menyediakan dana dan mengartur sekolah negeri dan swasta dalam area otonominya,
pemerintah federal membiayai universitas, namun mereka menetapkan kurikulum
mereka sendiri.

Pendidikan di Australia tidak dipegang oleh pemerintah pusat, namun


diserahkan pada setiap negara bagian atau teritorinya. Jadi, setiap negara bagian
memiliki hak untuk menyelenggarakan pendidikan yang berbeda-beda. Hal ini
berdasarkan pada konstitusi Australia, dimana pendidikan merupakan tanggungjawab
negara bagian. Pada setiap negara bagian, seorang Menteri Pendidikan dengan sebuah
departemen pendidikan melaksanakan pendidikan dasar dan menengah, dan
adakalanya juga pendidikan prasekolah. Sehingga, masing-masing negara bagian dan
wilayah daratan mempunyai otoritas sendiri dalam pelaksanaan pendidikannya.

Sistem pendidikan Australia merupakan pendidikan yang berstandar tertinggi


dan diakui internasional. Menurut The Programme for International Student
Assessment (PISA) untuk tahun 2006 peringkat sistem pendidikan Australia pada
skala dunia adalah 6 untuk Membaca, 8 untuk sains, dan 13 untuk Matematika.
Education Index yag diterbitkan bersama dengan badan PBB Human Development
Index pada tahun 2008, berdasarkan data dari tahun 2006 tersebut, daftar Australia
sebagai 0,993 di antara yang tertinggi di dunia. Ranking Australia berdekatan dengan
negara-negara ranking teratas dunia, yaitu Denmark, Finlandia dan Selandia Baru.
Sekolah adalah wajib di seluruh Australia, dengan mengembangkan keterampilan dan
membangun kepercayaan diri para pelajar. Australia memiliki fasilitas pengajaran,
pelatihan dan riset kelas satu termasuk laboratorium, ruang kelas, pusat komputer dan
perpustakaan canggih.

Pada tahun 2018 siswa Australia mendapat nilai lebih tinggi dalam membaca
(503 poin) sains (503 poin) dan matematika (491). Secara keseluruhan skor mereka
paling mirip dengan siswa di Jerman, Selandia Baru, Swedia, Inggris dan Amerika
Serikat. Sementara kinerja membaca Australia dalam PISA 2018 dengan yang

2
diamati pada 2015, kinerja rata-rata dalam membaca telah terus menuruh, dari
awalnya tingkat tinggi. Kinerja dalam matematika telah menurun juga sejak 2003 dan
dalam sains sejak 2012 ((PISA), 2019).

A. Tujuan Pendidikan

Tujuan umum berbagai sektor pendidikan Australia digariskan dalam undang-


undang yang membentuk departemen pendidikan negara bagian, universitas dan
lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Tujuan pendidikan ini mengisyaratkan
perlunya pengembangan antara pelayanan kebutuhan individu dan kebutuhan
masyarakat melalui sistem pendidikan. Pada dasarnya, pemerintah federal Australia
tidak campur tangan langsung tentang tujuan pendidikan kecuali hanya melalui tujuan
umum yang dinyatakan dalam undang-undang, tetapi pemerintah federal
menyediakan hampir seluruh dana pendidikan dan memberikan arah pendidikan.

Pada level sekolah, tujuan pendidikan lebih menekankan pada pengembangan


potensi peserta didik sebaik mungkin. Sedangkan pada tingkat pendidikan tinggi,
lebih diarahkan pada pencapaian kebutuhan pendidikan untuk kepentingan ekonomi
serta masyarakat secara umum. Untuk mencapai tujuan umum ini, berbagai sektor
pendidikan tinggi harus mempunyai fokus program yang berbeda-beda. misalnya,
universitas lebih mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan sektor
pendidikan teknik dan pendidikan lanjutan lainnya lebih memusatkan perhatian pada
pendidikan kejuruan. Sedangkan pemerintah federal Australia merumuskan tujuan
pendidikan sebagaimana yang tertuang dalam Melbourne Declaration on Educational
Goals for Young Australians pada tahun 2008. Ada dua tujuan yang dirumuskan yaitu

1) Mengembangkan kesetaraan dan keunggulan generasi muda Australia


2) Seluruh generasi muda Australia menjadi pembelajar yang sukses, individu
yang percaya diri dan kreatif, dan menjadi warga negara yang aktif dan
inspiratif.

Melbourne Declaration itu merupakan rumusan yang dihasilkan oleh semua


Menteri Pendidikan Australia baik dari pemerintah federal maupun pemerintah
negara bagian. Segala hal yang telah dirumuskan melalui Melbourne Declaration itu
kemudian diadopsi ke dalam Australian Education Act 2013 yang di dalamnya
menyatakan bahwa semua siswa di semua sekolah berhak atas pendidikan yang
sangat baik, yang memungkinkan setiap siswa untuk mencapai potensi penuhnya
sehingga ia bisa sukses, mencapai aspirasinya, dan memberikan kontribusi kepada
masyarakat di masa sekarang dan masa depan.

3
B. Struktur dan Jenis Pendidikan

Di Australia, sekolah di mulai dengan kindergarten (taman kanak-kanak) dan


dilanjutkan dari kelas 1 sampai kelas 12. Pada dasarnya sistem pendidikan di
Australia dapat digolongkan menjadi lima strata (tingkatan), yaitu : Sekolah Dasar
(Primary School); taman kanak-kanak sampai kelas 6 atau kelas 7. Sekolah
Menengah (Secondary or High School); kelas 7 atau 8 sampai kelas 10. Pendidikan
Kejuruan dan Pelatihan (Vocational Education and Training) dan senior high school/
senior secondary school/college (sekolah menengah atas); kelas 11 sampai kelas 12.
Pendidikan tinggi (university) (Isri, 2015).

Murid di Australia mulai sekolah pada umur 4,5 tahun sampai 5,5 tahun
(kindergarten). Orang tua murid wajib menyekolahkan anaknya sampai dengan usia
15 atau 16 tahun (tergantung pada negara bagiannya). Jika anaknya tidak rajin masuk
sekolah, orang tua dikenakan denda/sanksi. Pada tingkat high school, semakin tinggi
tingkat sekolah, murid semakin bebas memilih mata pelajaran yang akan diambil.
Pada tingkat senior secondary school, murid boleh memilih hampir semua mata
pelajaran sesuai dengan keinginannya. Sebagaian besar dari high school dan senior
secondary school juga menawarkan mata pelajaran yang bersifat kejuruan, seperti
perhotelan, turisme, muatan lokal; teknik kayu, teknik logam (hospitality, tourism,
woodworking, metal working). Pada akhir kelas 12, murid sekolah mendapatkan
Year 12 certificate. Piagam tersebut disertai transkrip nilai mata pelajaran yang telah
diambil dengan nilai yang diraih. Untuk sebagian besar dari mata pelajaran pada
tingkat kelas 12, nilai siswa dihitung dari tugas sekolah serta hasil ujian di negara
bagian yang dilakukan pada akhir tahun. Nilai tersebut dapat langsung digunakan
untuk mendaftar ke universitas, tanpa perlu diuji lagi. Di Australia, terdapat public
schools (sekolah-sekolah negeri) dan private schools (sekolah-sekolah swasta).
Kurang lebih dua pertiga dari murid bersekolah di sekolah negeri, sedangkan sisanya
bersekolah di sekolah swasta. Private schools di Australia dibagi menjadi dua
kelompok: yang berafiliasi pada agama (biasanya Katolik atau Protestan, tetapi ada
juga sekolah Islam) dan yang tidak berafiliasi kepada agama (independent schools)
(Uno , 2017).

Pendidikan dasar/primary school (PS) di Australia berlangsung selama 6 atau


7 tahun dan Secondary School (SS) yang berlangsung selama 3 atau 4 tahun
tergantung ketentuan dari masing-masing negara bagian. Pendidikan dasar itu wajib
diikuti oleh peserta didik yang berusia 6 sampai 16 tahun. Primary school di Negara
Bagian New South Wales, Victoria, Tasmania, dan Australia Capital territory
berlangsung sampai level 6. Sedangkan di negara Bagian South Australia, Northern
Territoy, Queensland dan Western Australia berlangsung sampai level 7. Di Australia

4
juga ada pendidikan prasekolah (preschool), hanya saja setiap negara berbeda-beda
penamaannya. Pendidikan preschool itu diikuti peserta didik usia 3-4 tahun dan
bukan sesuatu yang wajib untuk diikuti. Australia juga mengenal yang namanya
prepatory yang dalam pelaksanaannya hampir semua negara bagian itu menjadi
bagian integral dari PS karena itu merupakan masa persiapan untuk masuk PS. Usia
untuk masuk prepatory rata-rata 5 tahun. Penamaan untuk prepatory itupun berbeda-
beda di setiap negara bagian (Abrar, 2015).

Setelah menyelesaikan pendidikan di PS, peserta didik harus melanjutkan


pendidikannya ke SS. Lama belajar di SS harus mengikuti ketentuan negara bagian
masing-masing. Negara bagian New South Wales, Victoria, Tasmania dan Australia
Capital Territory lama belajar di SS 4 tahun. Itu berarti berada pada level 7 sampai
level 10. Di negara bagian South Australia, Northern Territory, Queensland dan
Western Australia lama belajar di SS hanya 3 tahun. Selama tiga tahun itu peserta
didik belajarnya masuk pada level 8 sampai 10 (Abrar, 2015).

C. Pendidikan dasar di Australia

Dalam (ACARA, 2019) Kurikulum di Australia dirancang untuk


mengembangkan pelajar yang berhasil, percaya diri dan kreatif, dan menjadi warga
negara yang aktif dan terinformasi. Kurikulum dalam pendidikan dasar disajikan
dalam pembelajaran Foundation-Year 10. Kurikulum Australia Foundation – Year 10
diuraikan sebagai kurikulum yang menjelaskan tiga dimensi yang mengakui
pentingnya pengetahuan, keterampilan dan pemahaman kemampuan umum dan
prioritas lintas kurikulum. Dalam aspek pengetahuan terdapat delapan bidang
pembelajaran yaitu Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, kesehatan
dan pendidikan jasmani, Humaniora dan Ilmu Sosial, Seni, teknologi dan Bahasa. Ke
empat bidang pembelajaran mencerminkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk
membiasakan dan mempraktikan. Di setiap bidang atau subjek pembelajaran, uraian
isi menentukan apa yang akan dipelajari oleh peserta didik. Standar prestasi
menggambarkan kedalaman pemahaman pengetahuan dan keterampilan yang
diharapkan dari siswa di setiap akhir tahun di sekolah mereka.

Bersamaan dengan disiplin ilmu di atas, kurikulum australia menyediakan


tujuh kemampuan umum, yaitu literasi, berhitung, kemampuan teknologi informasi
dan komunikasi, berpikir kritis dan kreatif, kemampuan pribadi dan sosial,
pemahaman etis dan pemahaman antar budaya. Kemampuan umum tersebut terdiri
dari seperangkat pengetahuan, keterampilan, perilaku yang saling terintegrasi dan
saling berhubungan dan melengkapi siswa untuk menjadi pembelajar seumur hidup

5
dan dapat hidup dengan percaya diri dalam dunia yang kompleks, kaya informasi dan
global. Kemampuan umum juga menawarkan peluang untuk menambah kedalaman
dan kekayaan pembelajaran siswa melalui elaborasi.

Kurikulum Australia juga mencakup tiga prioritas lintas kurikulum saat ini
yang akan dikembangkan melalui bidang pembelajaran, yaitu Sejarah dan Budaya
Aborigin dan Kepulauan Selat Torres, Keterlibatan Asia dan Australia dengan Asia
dan keberlanjutan. Serangkaian ide pengorganisasian yang mencerminkan
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan telah dikembangkan untuk setiap
prioritas lintas kurikulum.

The three dimensions of the Australian Curriculum

a. Bidang-bidang Pembelajaran (Learning Areas)

Elemen-elemen kunci dari Foundation-Year 10 bidang atau kurikulum


pembelajaran autralia adalah standar pencapaian dan deskripsi konten. Standar
pencapaian juga memungkinkan guru untuk memantau pembelajaran siswa dan
membuat penialain tentang kemajuan dan prestasi siswa.

1) Standar Pencapaian dan Sampel Kerja

Setiap standar pencapaian dijelaskan dalam dua bagian. Bagian pertama


menggambarkan apa yang diharapkan dipahami siswa dan bagian kedua menjelaskan
apa yang diharapkan dapat dilakukan siswa setelah diajarkan. Untuk setiap bidang
atau mata pelajaran, standar pencapaian disertai dengan portofolio sampel pekerjaan
beranotasi yang menggambarkaan pembelajaran yang di harapkan untuk setiap
tingkat tahun. Sekolah dan otoritas kurikulum negara bagian dan teritori menentukan
persyaratan pelaporan untuk sekolah mereka.

6
2) Deskripsi dan uraian konten

Deskripsi konten menggambarkan apa yang harus diajarkan dan apa yang
diharapkan dipelajari siswa. Deskripsi konten mencakup pengetahuan, pemahaman
dan keterampilan yang dijelaskan pada tingkat tahun atau rentang tahun. Deskripsi
konten di sertai dengan elaborasi konten, yang bersifat opsional dan disediakan untuk
memberi para guru gagasan tentang bagaimana mereka dapat mengajarkan konten.

b. Organisasi dan struktur dari masing-masing bidang pembelajaran

Setiap bidang atau mata pelajaran kurikulum australia disajikan sebagai urutan
pembelajaran dan ditentukan sesuai tingkatan tahun peserta didik. Bahasa Inggris dan
Matematika, aspek sains, Humaniora dan Ilmu Sosial, Kesehatan dan Pendidikan
Jasmani ditentukan pada setiap tingkat tahun dari kurikulum Foundation-Year 10.
Sedangkan Seni, teknologi, Bahasa ditentukan di tingkat dua dan tiga tahun.

Deskripsi tingkat tahun tersebut membantu guru dengan memberikan


informasi penting tentang konteks pembelajaran yang berlaku untuk deskripsi konten
dan standar pencapaian pada tahun atau rentang tahun tertentu.

Bidang pembelajaran Bahasa Inggris, Matematika, Sains, Kesehatan dan


Pendidikan Jasmani terdiri dari satu mata pelajaran. Bidang pembelajaran ilmu
Humaniora dan Ilmu sosial, seni, teknologi dan bahasa masing-masing terdiri dari
berbagai mata pelajaran.

1) Bahasa Inggris

Kurikulum Australia dalam bahasa inggris meliputi :

 Pondasi untuk tahun 10 : Bahasa Inggris


 Mata pelajaran menengah atas, bahasa inggris sebagai bahasa tambahan atau
dialek, dan bahasa inggris esensial dan sastra

Pembelajaran bahasa inggris merupakan pusat pembelajaran dan


pengembangan semua peserta didik di Australia. Hal ini membantu menciptakan
komunikator yang percaya diri, pemikir imajinatif dan berpengetahuan. Melalui
pembelajaran bahasa inggris individu belajar untuk menganalisis, memahami,
berkomunikasi dan membangun hubungan dengan orang lain dan dengan dunia di
sekitar mereka. Pembelajaran bahasa inggris membantu mengembangkan
keterampilan membaca dan membantu mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan untuk pendidikan, pelatihan dan tempat kerja.

7
2) Matematika

Kurikulum Australia dalam Matematika meliputi :

 Fondasi untuk tahun 10 dalam kurikulum Australia : Matematika


 Mata pelajaran menengah atas, Matematika Esensial, Matematika Umum,
Metode Matematika, dan Matematika Spesialis

Kurikulum F-10 Australia dalam pembelajaran Matematika memberikan para


siswa keterampilan dan pengetahuan matematika yang penting dalam angka dan
aljabar, pengukuran dan geometri, statistika dan peluang. Ini mengembangkan
kemampuan berhitung yang semua siswa butuhkan dalam kehidupan pribadi
pekerjaan dan kewarganegaraan mereja, dan memberikan dasar-dasar dimana
spesialisasi matematika dan aplikasi profesional matematika dibangun.

3) Sains

Kurikulum Australia dalam sains meliputi :

 Fondasi untuk tahun 10 dalam kurikulum Australia : sains


 Mata pelajaran mengah atas Biologi, Kimia, Bumi dan Ilmu lingkungan, dan
Fisika

Sains memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan


pemahaman tentang konsep dan proses sains yang penting, praktik yang digunakan
untuk mengembangkan pengetahuan ilmiah, kontribusi sains pada budaya dan
masyarakat, dan penerapannya dalam kehidupan. Sains memberikan pemahaman
tentang metode penyelidikan ilmiah, landasan pengetahuan lintas disiplin ilmu, dan
mengembangkan kemampuan untuk mengkomunikasikan pemahaman ilmiah dan
menggunakan bukti untuk memecahkan masalah dan membuat pengetahuan berbasis
bukti. Kurikulum mendukung siswa untuk mengembangkan pengetahuan ilmiah,
pemahaman dan keterampilan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi
tentang isu-isu lokal, nasional dan global

4) Humaniora dan Ilmu Sosial

Ilmu humaniora dan ilmu sosial mencakup lima mata pelajaran, yaitu : F-6/7
Humanities And Social Sience. 7-10 kewarganegaraan, ekonomi dan bisnis, geografi
dan sejarah.

Kurikulum kewarganegaraan adalah pembelajaran yang mengharapkan siswa


memiliki keterampilan dan nilai-nilai untuk menjadi warga negera yang aktif dan

8
berpengetahuan. Siswa akan menyelidiki sistem politik dan hukum, mengekplorasi
sifat kewarganegaraan dan keragaman dan identitas dalam masyarakat kontemporer.

Dalam kurikulum ekonomi dan bisnis siswa mengeksplorasi aspek ekonomi


dan bisnis yang memengaruhi kehidupan sehari-hari. Siswa akan belajar tentang
peran yang dimainkan individu, bisnis dan pemerintah dalam ekonomi, cara mereka
membuat keputusan tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya dan dampak
dari keputusan ini.

Kurikulum Australia dalam geografi meliputi :

 Kurikulum Australia Tahun 7-10 : Geografi


 Kurikulum Australia menengah atas : Geografi

Kurikulum Australia Tahun 7-10 : Geografi memberikan kesempatan bagi


siswa untuk menyelidiki, menganalisis dan menjelaskan karakteristik tempat-tempat
yang membentuk dunia kita.

Kurikulum Australia dalam sejarah meliputi :

 Kurikulum Australia Tahun 7-10 : Sejarah


 Kurikulum Australia menengah atas : Sejarah

Kurikulum Australia Tahun 7-10 : Sejarah memberikan kesempatan bagi


siswa untuk menyelidiki sejarah Australia dan dunia. Sejarah Australia harus
diajarkan dalam konteks sejarah dunia. Siswa mengembangkan pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan melalui studi mereka tentang masyarakat, peristiwa,
gerakan dan perkembangan. Ada peluang untuk mempelajari peran individu dan
kelompok dan signifikansinya.

5) Seni

Seni memiliki kapasitas untuk melibatkan, menginspirasi dan memperkaya


semua siswa, menggairahkan imajinasi dan mendorong mereka untuk mencapai
potensi kreatif dan ekspresif mereka. Mata pelajaran seni memungkinkan siswa untuk
belajar cara membuat, merancang, mewakili, berkomunikasi dan berbagi ide, emosi,
pengamatan dan penegalaman konseptual dan imajiner mereka.

6) Teknologi

Teknologi menyatukan subjek yang berbeda namun terkait Desain dan


Teknologi Digital. Siswa mendapat manfaat dari belajar tentang, dan bekerja dengan
teknologi tradisional, kontemporer dan yang membentuk dunia di mana kita hidup.

9
Dalam menciptakan solusi, serta menanggapi dunia yang dirancang, siswa akan
berkontribusi pada pola hidup berkelanjutan untuk diri mereka sendiri dan orang lain.

7) Kesehatan dan Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Pendidikan Jasmani menawarkan pengalaman belajar, dengan


kurikulum yang relevan, menarik, kontemporer, aktif secara fisik, menyenangkan dan
sesuai perkembangan. Pembelajaran Kesehatan dan Pendidikan Jasmani untuk
memeroleh keterampilan gerakan, konsep dan strategi yang memungkinkan siswa
untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan fisik dengan percaya diri dan kompeten.
Dalam Pendidikan Kesehatan dan Fisik, siswa mengembangkan pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan untuk mendukung mereka agar tangguh, untuk
mengembangkan rasa diri yang kuat, untuk membangun dan memelihara hubungan
yang memuaskan, untuk membuat keputusan yang meningkatkan kesehatan dalam
kaitannya dengan kesehatan dan aktivitas fisik mereka partisipasi, dan untuk
mengembangkan kompetensi melek kesehatan untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan mereka sendiri dan orang lain.

8) Bahasa

Bahasa di rancang untuk siswa di Australia belajar bahasa Inggris. Bahasa


dalam kurikulum Australia mengakui bahwa siswa membawa latar belakang
linguistik dan budaya mereka sendiri ke dalam pembelajaran mereka. apakah ini
bahasa inggris atau berbagai kombinasi bahasa. Organisasi kurikulumnya membahas
latar belakang pelajar dalm bahasa target dengan menyediakan sejumlah jalur dan
titik masuk studi untuk melayani pelajat bahasa latar belakang.

b. Kemampuan Umum (General Capabilities)

Kemampuan umum dalam Kurikulum Australia memiliki tujuan untuk


melengkapi pemuda Australia untuk hidup dan bekerja dengan sukses di abad kedua
puluh satu. Dalam Kurikulum Australia, kemampuan mencakup pengetahuan,
keterampilan, perilaku dan disposisi. Siswa mengembangkan kemampuan ketika
mereka menerapkan pengetahuan dan keterampilan dengan percaya diri, efektif dan
tepat dalam keadaan yang kompleks dan berubah, dalam pembelajaran mereka di
sekolah dan dalam kehidupan mereka di luar sekolah.

Dalam kurikulum Australia, kapabilitas umum dibahas melalui konten


pembelajaran. Kemampuan umum tersebut di identifikasi saat peserta didik
mengembangkan dan menerapkan konten pembelajaran. Kemampuan umum tersebut
menawarkan kesempatan untuk menambah kedalaman dan kekayaan pembelajaran

10
siswa melalui penjabaran konten yang disediakan untuk memberi para guru gagasan
tentang bagaimana mereka dapat mengajarkan konten pembelajaran. Otoritas
pendidikan negara bagian dan teritori akan menentukan apa dan bagaimana
pembelajaran siswa tentang kemampuan umum akan dinilai atau dilaporkan.

1) Belajar Berkelanjutan

Materi kemampuan umum disajikan untuk membantu guru mengembangkan


pemahaman bersama tentang sifat, ruang lingkup, dan urutan kemampuan umum
dalam Kurikulum Australia dan untuk membantu guru merencanakan pengembangan
kemampuan umum siswa dalam program pembelajaran di sekolah dan kelas.

Materi untuk setiap kemampuan umum meliputi :

 Pengantar yang menggambarkan sifat dan ruang lingkup kemampuan yang


berada du bidang pembelajaran dan bukti nyata
 Mengorganisasikan elemen-elemen dan sub-elemn yang mendukung suatu
pembelajaran berkelanjutan
 Sebuah pembelajaran berkelanjutan

Pembelajaran berkelanjutan telah dikembangkan untuk setiap kemampuan


untuk menggambarkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang relevan. Di
dalam masing-masing kemampuan, perilaku telah diidentifikasi dan dimasukan ke
dalam setiap pembelajaran berkelanjutan.

2) Menggunakan pembelajaran berkelanjutan


 Personalisasi pembelajaran

Siswa membutuhkan peluang untuk mengembangkan kemampuan dari waktu


ke waktu dan lintas bidang pembelajaran. Apa yang dipelajari di tahun-tahun awal
mendukung semua pembelajaran selanjutnya. Pembelajaran berkelanjutan memetekan
jalur untuk mengembangkan kemampuan umum dengan maksud bahwa laju
perkembangan setiap siswa dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman
mereka sebelumnya, rasa diri di dunia dan kapasitas kognitif.

Pembelajaran berkelanjutan dipelajari secara khusus, tapi tidak secara


eksklusif, selaras dengan tahun sekolah. tahapan dalam setiap belajar berkelanjutan
diberi label dari level 1 hingga 6 untuk menekankan bahwa pembelajaran
berkelanjutan menyajikan urutan pembelajaran yang independen dari usia siswa.
Untuk Literasi, level 1 dibagi menjadi lima sub-level : 1a, 1b, 1c, 1d, dan 1e. level 1a-
1d mewakili pengembangan keterampilan literasi awal dengan penekanan khusus
pada komunikasi. Untuk Numersi, level 1 dibagi menjadi dua sub-level : 1a dan 1b

11
untuk mewakili perkembangan dari keterampilan berhitung awal ke berhitung. ntuk
kapabilitas Pribadi dan Sosial, Level 1 dibagi menjadi dua sub-level: 1a dan 1b. Level
1a menggambarkan perkembangan kesadaran diri dan orang lain dan Level 1b
menjelaskan keterampilan atau tindakan untuk menyertai pemahaman tentang diri dan
orang lain. (untuk melihat bagaimana konsep setiap bidang pembelajaran dalam
menangani semua kemampuan umum dapat dilihat di dokumen ACARA atau di
website http://www.australiancurriculum.edu.au/ )

Kemampuan umum dalam kurikulum Australia dapat dijabarkan sebagai


berikut :

1. Literasi

Dalam kurikulum Australia, siswa menjadi terpelajar ketika mereka


mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan disposisi untuk menafsirkan dan
menggunakan bahasa dengan percaya diri untuk belajar dan berkomunikasi di dalam
dan di luar sekolah serta untuk berpastisipasi secara efektif dalam masyarakat.
Literasi melibatkan siswa mendengarkan, membaca, melihhat, berbicara, menulis dan
membuat teks lisan, cetak, visual dan digital.

Literasi mencakup pengetahuan dan keterampilan yang dibbuthkan siswa


untuk mengakses, memahami, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat
makna, mengkespresikan pikiran dan emosi, menyampaikan gagasan dan pendapat,
berinteraksi dengan orang lain dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah dan dalam
kehidupan mereka di luar sekolah. keberhasilan dalam bidang pembelajaran apa pun
bergantung pada kemampuan untuk menggunakan literasi yang signifikan, dapat
diidentifikasi dan khas serta mewakili konten dari bidang pembelajaran.

Menjadi terpelajar bukan hanya tentang pengetahuan dan keterampilan,


perilaku juga membantu siswa untuk menjadi pembelajar yang efektif yang percaya
diri dan termotivasi untuk menggunakan keterampilan melek huruf mereka secara
luas. Mereka termasuk siswa yang mengelola pembelajaran mereka sendiri menjadi
mandiri, bekerja secara harmonis dengan orang lain, terbuka terhadap gagasan,
pendapat, dan teks dari dan tentang beragam budaya, serta untuk meningkatkan
pekerjaan mereka dan siap mempertanyakan makna dalam teks.

Ide-ide kunci untuk literasi


diatur dalam enam elemen yang
saling terkait dalam pembelajaran
berkelanjutan, seperti yang

12
ditunjukan pada gambar di bawah ini :

 Pengorganisasian elemen untuk literasi


Literasi berkelanjutan menggabungkan dua proses menyeluruh : memahami
teks melalui mendengarkan, membaca dan melihat. Serta menulis teks melalui
berbicara, menulis dan menciptakan. Bidang pengetahuan berikut ini berlaku untuk
kedua proses yaitu : pengetahuan teks, pengetahuan tata bahasa, pengetahuan kata
dan pengetahuan visual.
 Teks dalam literasi berkelanjutan

Teks dalam literasi menyediakan sarana untuk komunikasi. Teks ini dapat
ditulis, diucapkan, visual, multimodal, dan dalam bentuk cetak atau digital/online.
Teks multimodal menggabungkan bahasa dengan alat komunikasi lain seperti gambar
visual, soundtrack atau kata-kata yang diucapkan, seperti dalam media presentasi film
atau komputer. Teks mencakup semua bentuk Komunikasi Augmentatif dan
Alternatif (AAC), misalnya gerakan, penandatanganan, benda nyata, foto, piktograf,
dan braille. Banyak tugas yang dilakukan siswa di dalam dan di luar sekolah
melibatkan pemahaman dan memproduksi teks imajinatif, informatif dan persuasif,
teks media, teks sehari-hari dan teks di tempat kerja.

Elemen-elemen dalam literasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Memahami teks melalui mendengarkan, membaca dan melihat

Elemen ini adalah tentang bahasa reseptif dan melibatkan siswa menggunakan
keterampilan dan strategi untuk mengakses dan menafsirkan teks lisan, tertulis,
visual, dan multimodal. Siswa menavigasi, membaca dan melihat teks menggunakan
pengetahuan topik terapan, kosakata, kata dan pengetahuan visual. Mereka
mendengarkan dan menanggapi audio lisan dan teks multimoda, termasuk
mendengarkan informasi, mendengarkan untuk melaksanakan tugas dan
mendengarkan sebagai bagian dari partisipasi dalam kegiatan kelas dan diskusi.

13
Siswa menggunakan serangkaian strategi untuk memahami, menafsirkan, dan
menganalisis teks-teks ini, termasuk mengambil dan mengatur informasi literal,
membuat dan mendukung kesimpulan dan mengevaluasi informasi dan sudut
pandang. dalam mengembangkan dan bertindak dengan melek huruf, maka siswa:

 menavigasi, membaca dan melihat teks area pembelajaran


 mendengarkan dan menanggapi teks area pembelajaran
 menafsirkan dan menganalisis teks area pembelajaran.

Unsur teks Memahami dapat berlaku untuk siswa di setiap titik di sekolah
mereka. Awal dari urutan pembelajaran untuk elemen ini telah diperluas oleh empat
level tambahan (Level 1a ke 1d) untuk menggambarkan khususnya perkembangan
awal keterampilan komunikasi. Deskripsi untuk Memahami teks pada level ini
berlaku di seluruh elemen pengetahuan Teks, pengetahuan Tata Bahasa, pengetahuan
Kata dan pengetahuan Visual.

b) Memahami teks melalui berbicara, menulis dan menciptakan

Elemen ini adalah tentang bahasa ekspresif dan melibatkan siswa menyusun
berbagai jenis teks untuk berbagai tujuan sebagai bagian integral dari pembelajaran di
semua bidang kurikulum. Teks-teks ini termasuk teks lisan, tertulis, visual, dan
multimodal yang mengeksplorasi, mengkomunikasikan dan menganalisis informasi,
ide, dan masalah di bidang pembelajaran. Siswa membuat teks formal dan informal
sebagai bagian dari pengalaman belajar di kelas termasuk diskusi kelompok dan
kelas, pembicaraan yang mengeksplorasi dan menyelidiki topik area pembelajaran,
serta presentasi dan debat formal dan informal. Dalam mengembangkan dan
bertindak dengan literasi maka siswa :

 menyusun teks area pembelajaran lisan, tertulis, visual dan multimoda


 gunakan bahasa untuk berinteraksi dengan orang lain
 menyampaikan presentasi.

Unsur Menulis teks dapat diterapkan untuk siswa di setiap titik di sekolah
mereka. Awal dari urutan pembelajaran untuk elemen ini telah diperluas oleh empat
level tambahan (Level 1a ke 1d) untuk menggambarkan khususnya pengembangan
keterampilan komunikasi. Deskripsi untuk Menulis teks pada level ini berlaku di
seluruh elemen pengetahuan Teks, pengetahuan Tata Bahasa, pengetahuan Kata dan
pengetahuan Visual.

c) Teks pengetahuan

14
Elemen ini melibatkan siswa memahami bagaimana teks yang diucapkan,
ditulis, visual, dan multimoda yang mereka susun dan pahami disusun untuk
memenuhi berbagai tujuan yang dibutuhkan dalam bidang pembelajaran. Siswa
memahami berbagai jenis struktur teks yang digunakan dalam area pembelajaran
untuk menyajikan informasi, menjelaskan proses dan hubungan, berdebat dan
mendukung sudut pandang dan menyelidiki masalah. Mereka mengembangkan
pemahaman tentang bagaimana keseluruhan teks dibuat kohesif melalui berbagai fitur
tata bahasa yang menghubungkan dan memperkuat struktur internal teks. Dalam
mengembangkan dan bertindak dengan literasi, maka siswa:

 menggunakan pengetahuan tentang struktur teks


 menggunakan pengetahuan tentang kohesi teks.
d) pengetahuan tata bahasa

Elemen ini melibatkan siswa memahami peran fitur tata bahasa dalam
konstruksi makna dalam teks yang mereka buat dan pahami. Siswa memahami
bagaimana berbagai jenis struktur kalimat menyajikan, menghubungkan dan
menguraikan gagasan, dan bagaimana berbagai jenis kata dan kelompok kata
menyampaikan informasi dan mewakili gagasan di bidang pembelajaran. Mereka
mendapatkan pemahaman tentang fitur tata bahasa di mana opini, evaluasi, sudut
pandang dan bias dibangun dalam teks. Dalam mengembangkan dan bertindak
dengan literasi, maka siswa:

 menggunakan pengetahuan tentang struktur kalimat


 menggunakan pengetahuan kata-kata dan kelompok kata
 mengutarakan pendapat dan sudut pandang.
e) pengetahuan kata

Elemen ini melibatkan siswa untuk memahami kosa kata dan ejaan yang
semakin terspesialisasi yang diperlukan untuk menyusun dan memahami teks-teks
bidang pembelajaran. Siswa mengembangkan strategi dan keterampilan untuk
memperoleh kosakata topik luas di bidang pembelajaran dan kapasitas untuk mengeja
kata-kata yang relevan secara akurat. Dalam mengembangkan dan bertindak dengan
literasi, siswa:

 memahami kosakata bidang pembelajaran


 gunakan pengetahuan mengeja.
f) pengetahuan visual

Elemen ini melibatkan siswa memahami bagaimana informasi visual


berkontribusi pada makna yang dibuat dalam teks area pembelajaran. Siswa

15
menginterpretasi gambar diam dan bergerak, grafik, tabel, peta dan representasi
grafik lainnya, dan memahami dan mengevaluasi bagaimana gambar dan bahasa
bekerja bersama dengan cara yang berbeda dalam bidang kurikulum yang berbeda
untuk mempresentasikan ide dan informasi dalam teks yang mereka buat dan pahami.
Dalam mengembangkan dan bertindak dengan literasi, siswa:

 memahami bagaimana elemen visual menciptakan makna.

Untuk melihat bagaimana pengaplikasian literasi dalam bidang pembelajaran


dapat dilihat di kurikulum ACARA atau di website
http://www.australiancurriculum.edu.au/

2. Berhitung

Dalam kurikulum Australia, siswa pintar behitung ketika mereka


mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk menggunakan matematika
dengan percaya diri di seluruh bidang pembelajaran lain di sekolah dan dalam
kehidupan mereka secara lebih luas. Berhitung mencakup pengetahuan, keterampilan,
perilaku, dan disposisi yang diperlukan siswa untuk menggunakan matematika dalam
berbagai situasi. Ini melibatkan siswa mengenali dan memahami peran matematika di
dunia dan memiliki disposisi dan kapasitas untuk menggunakan pengetahuan dan
keterampilan matematika dengan sengaja.

Gagasan kunci untuk Berhitung disusun dalam enam elemen yang saling
terkait dalam kontinum pembelajaran, seperti yang ditunjukkan di bawah ini :

a) Memperkirakan dan menghitung dengan bilangan bulat

16
Elemen ini melibatkan siswa menggunakan angka untuk tujuan yang berbeda.
Siswa menerapkan keterampilan dalam memperkirakan dan menghitung dengan
bilangan bulat untuk memecahkan dan memodelkan masalah sehari-hari dalam
berbagai konteks otentik menggunakan strategi mental, tertulis dan digital yang
efisien. Mereka mengidentifikasi situasi di mana uang digunakan dan menerapkan
pengetahuan mereka tentang nilai uang untuk membeli, menganggarkan dan
membenarkan penggunaan uang. Dalam mengembangkan dan bertindak dengan
berhitung, siswa:

 memahami dan menggunakan angka dalam konteks


 memperkirakan dan menghitung
 gunakan uang.
b) mengenali dan menggunakan pola dan hubungan

Elemen ini melibatkan siswa mengidentifikasi, menggambarkan dan


menggunakan berbagai aturan serta hubungan untuk melanjutkan dan memprediksi
pola. Siswa menerapkan pemahaman mereka tentang pola dan hubungan ketika
memecahkan masalah dalam konteks otentik.

c) menggunakan pecahan, desimal, persentase, perbandingan dan tingkatan

Elemen ini melibatkan siswa mengembangkan pemahaman tentang makna


pecahan dan desimal, representasi mereka sebagai persentase, rasio dan tingkat, dan
bagaimana mereka dapat diterapkan dalam situasi kehidupan nyata. Siswa
memvisualisasikan, memesan dan menggambarkan bentuk dan objek menggunakan
proporsi mereka dan hubungan persentase, rasio, dan tingkat untuk memecahkan
masalah dalam konteks otentik. Dalam mengembangkan dan bertindak dengan
berhitung, siswa:

 menafsirkan alasan proporsional


 terapkan alasan proporsional.
d) Menggunakan penalaran spasial

Elemen ini melibatkan siswa memahami ruang di sekitar mereka. Siswa


memvisualisasikan, mengidentifikasi dan memilah bentuk dan objek,
menggambarkan fitur utama mereka di lingkungan. Mereka menggunakan simetri,
bentuk, dan sudut untuk menyelesaikan masalah dalam konteks asli dan menafsirkan
peta dan diagram, menggunakan skala, legenda, dan bahasa pengarah untuk
mengidentifikasi dan menggambarkan rute dan lokasi. Dalam mengembangkan dan
bertindak dengan berhitung, siswa:

17
 memvisualisasikan bentuk 2D dan objek 3D
 menafsirkan peta dan diagram.
e) menafsirkan informasi statistik

Elemen ini melibatkan siswa yang terbiasa dengan cara informasi statistik.
Siswa memecahkan masalah dalam konteks otentik yang melibatkan pengumpulan,
perekaman, penayangan, membandingkan dan mengevaluasi efektivitas tampilan data
dari berbagai jenis. Mereka menggunakan bahasa dan angka yang sesuai ketika
menjelaskan hasil dari peristiwa. Dalam mengembangkan dan bertindak dengan
berhitung, siswa:

 menafsirkan tampilan data


 menafsirkan peristiwa
f) menggunakan pengukuran

Elemen ini melibatkan siswa yang belajar tentang pengukuran panjang, luas,
volume, kapasitas, waktu dan massa. Siswa memperkirakan, ukuran, membandingkan
dan menghitung menggunakan satuan metrik ketika memecahkan masalah dalam
Konteks otentik. Mereka membaca jam dan mengkonversi antara sistem waktu,
mengidentifikasi dan urutan Tanggal dan peristiwa menggunakan kalender dan
menggunakan jadwal untuk berbagai keperluan. Dalam mengembangkan dan
bertindak dengan berhitung, siswa:

 memperkirakan dan mengukur dengan satuan metrik


 beroperasi dengan jam, kalender dan jadwal

Untuk melihat bagaimana pengaplikasian berhitung dalam bidang pembelajaran dapat


dilihat di kurikulum ACARA atau di website
http://www.australiancurriculum.edu.au/

3. Kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Dalam kurikulum Australia, siswa mengembangkan kemampuan teknologi


Informasi dan Komunikasi (TIK). Mereka belajar untuk menggunnakan TIK secara
efektif dan tepat untuk mengakses, membuat dan mengkomunikasikan informasi dan
ide, memecahkan masalah dan bekerja secara kolaboratif di semua bidang
pembelajaran di sekolah dan dalam kehidupan mereka di luar sekolah. Kemampuan
TIK melibatkan para siswa yang belajar memanfaatkan teknologi digital secara
maksimal, beradaptasi dengan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu ketika
teknologi berkembang dan membatasi risiko pada diri mereka sendiri dan orang lain
dalam lingkungan digital.

18
Untuk berpartisipasi dalam ekonomi berbasis pengetahuan dan untuk
diberdayakan dalam masyarakat yang berteknologi canggih sekarang dan di masa
depan, siswa membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan diri psesrta
didik untuk belajar di sekolah, di rumah, di tempat kerja dan di komunitas mereka.
Teknologi informasi dan komunikasi yang cepat dan otomatis, interaktif dan
multimodal, dan mendukung mereka untuk berkomunikasi secara cepat dan
representasi pengetahuan kepada banyak khalayak dan adaptasinya dalam konteks
yang berbeda. TIK mengubah cara siswa berpikir dan belajar dan memberi mereka
kendali lebih besar atas bagaimana, di mana, dan kapan mereka belajar.

Sifat dan ruang lingkup kemampuan TIK tidak tetap, tetapi responsif terhadap
perkembangan teknologi yang sedang berlangsung. Ini terbukti dengan munculnya
teknologi internet canggih selama beberapa tahun terakhir dan perubahan yang
dihasilkan dalam cara siswa membangun pengetahuan dan berinteraksi dengan orang
lain. Siswa mengembangkan kemampuan dalam menggunakan TIK untuk tugas-tugas
yang terkait dengan akses dan manajemen informasi, pembuatan dan presentasi
informasi, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, komunikasi, ekspresi kreatif
dan penalaran empiris. Termasuk melakukan penelitian, membuat produk informasi
multimedia, menganalisis data, merancang solusi untuk masalah, mengendalikan
proses dan perangkat, dan mendukung komputasi sambil bekerja secara independen
dan bekerja sama dengan orang lain.

Gagasan kunci untuk Kemampuan TIK disusun menjadi lima elemen yang
saling terkait dalam kontinum pembelajaran, seperti yang ditunjukkan pada diagram
di bawah ini :

a) Menerapkan Protokol dan Praktik Sosial dan Etika saat menggunakan TIK

19
Siswa menerapkan praktik yang sesuai untuk mengenali kekayaan intelektual
untuk informasi digital tentang diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka
menggunakan praktik yang sesuai untuk penyimpanan fisik dan logis dan keamanan
informasi digital, dan menerapkan protokol yang sesuai ketika menggunakan TIK
untuk membuat, berkomunikasi, atau berbagi informasi dengan aman. Siswa
mendapatkan pemahaman tentang manfaat dan konsekuensi dari penggunaan TIK
oleh individu, kelompok dan masyarakat dan dampak dari penggunaan TIK pada
struktur masyarakat. Dalam mengembangkan dan bertindak dengan kemampuan TIK,
siswa:

 mengenali kekayaan intelektual


 menerapkan praktik keamanan informasi digital
 menerapkan protokol keamanan pribadi
 mengidentifikasi dampak TIK dalam masyarakat.
b) Menyelidiki dengan menggunakan TIK

Elemen ini melibatkan siswa yang menyelidiki pertanyaan, topik, atau


masalah menggunakan TIK. Siswa menggunakan TIK untuk mendefinisikan dan
merencanakan pencarian informasi dari berbagai sumber primer dan sekunder.
Mereka menemukan, mengakses, menghasilkan, mengatur dan / atau menganalisis
data dan informasi dan menerapkan kriteria untuk memverifikasi integritas dan nilai
data digital, informasi dan sumber menggunakan TIK. Dalam mengembangkan dan
bertindak dengan kemampuan TIK, siswa:

 mendefinisikan dan merencanakan pencarian informasi


 mencari, menghasilkan, dan mengakses data dan informasi
 pilih dan evaluasi data dan informasi.
c) Menciptakan dengan TIK

Elemen ini melibatkan siswa yang menggunakan TIK untuk mewujudkan niat
kreatif dan menciptakan solusi untuk tantangan dan tugas. Siswa menggunakan TIK
untuk menghasilkan ide, rencana dan proses yang mengklarifikasi tugas atau langkah,
dan menghasilkan dan mengelola solusi digital untuk tantangan yang timbul dari
kegiatan pembelajaran atau menanggapi kebutuhan atau niat kreatif. Dalam
mengembangkan dan bertindak dengan kemampuan TIK, siswa:

 menghasilkan ide, rencana, dan proses


 menghasilkan solusi untuk tantangan dan tugas-tugas bidang pembelajaran.
d) Berkomunikasi dengan TIK

20
Elemen ini melibatkan siswa memahami dan menggunakan TIK yang tepat
untuk berkomunikasi dengan orang lain. Siswa menggunakan TIK untuk berbagi ide
dan informasi untuk secara kolaboratif membangun pengetahuan dan solusi digital.
Mereka mengembangkan pemahaman tentang konteks ketika berkomunikasi
menggunakan TIK, termasuk rasa audiens, bentuk komunikasi, teknik yang
digunakan dan karakteristik pengguna dan teknologi. Dalam mengembangkan dan
bertindak dengan kemampuan TIK, siswa:

 berkolaborasi, berbagi, dan bertukar


 memahami komunikasi yang dimediasi komputer.
e) Mengelola dan mengoperasikan TIK

Elemen ini melibatkan siswa yang mengelola dan mengoperasikan TIK untuk
menyelidiki, membuat, dan berkomunikasi. Siswa menerapkan pengetahuan dan
keterampilan teknis untuk memilih, menggunakan, dan memecahkan masalah
teknologi digital yang sesuai. Mereka mengembangkan pemahaman tentang
komponen perangkat keras dan perangkat lunak, dan operasi sistem TIK yang tepat,
termasuk fungsi, proses, prosedur dan perangkat mereka. Siswa menerapkan
pengetahuan dan keterampilan teknis untuk mengelola dan memelihara data digital
secara efisien dan aman. Dalam mengembangkan dan bertindak dengan kemampuan
TIK, siswa:

 pilih dan gunakan perangkat keras dan perangkat lunak


 memahami sistem TIK
 mengelola data digital.

Untuk melihat bagaimana pengaplikasian Kemampuan Teknologi Informasi


dan Komunikasi dalam bidang pembelajaran dapat dilihat di kurikulum ACARA
atau di website http://www.australiancurriculum.edu.au/

4. Berpikir Kritis dan Kreatif

Dalam Kurikulum Australia, siswa mengembangkan kemampuan dalam


berpikir kritis dan kreatif, mereka belajar untuk menghasilkan dan mengevaluasi
pengetahuan, mengklarifikasi konsep dan ide, mencari kemungkinan,
mempertimbangkan alternatif dan menyelesaikan masalah. Pemikiran kritis dan
kreatif melibatkan siswa berpikir secara luas dan mendalam menggunakan
keterampilan, perilaku dan disposisi seperti alasan, logika, akal, imajinasi dan inovasi
di semua bidang pembelajaran di sekolah dan dalam kehidupan mereka di luar
sekolah.

21
Berpikir yang produktif, terarah, dan disengaja adalah pusat pembelajaran
yang efektif. Dengan menerapkan urutan keterampilan berpikir, siswa
mengembangkan pemahaman yang semakin canggih tentang proses yang dapat
mereka gunakan setiap kali mereka menghadapi masalah, informasi asing dan ide-ide
baru. Selain itu, pengembangan progresif pengetahuan tentang berpikir dan praktik
menggunakan strategi berpikir dapat meningkatkan motivasi siswa untuk, dan
pengelolaan, pembelajaran mereka sendiri. Mereka menjadi pemecah masalah dan
pemikir yang lebih percaya diri dan otonom.

Menanggapi tantangan abad kedua puluh satu - dengan tekanan lingkungan,


sosial dan ekonomi yang kompleks - menuntut kaum muda untuk menjadi kreatif,
inovatif, giat dan mudah beradaptasi, dengan motivasi, kepercayaan diri, dan
keterampilan untuk menggunakan pemikiran kritis dan kreatif dengan sengaja.
Kemampuan ini menggabungkan dua jenis pemikiran: berpikir kritis dan berpikir
kreatif. Meskipun keduanya tidak dapat dipertukarkan, mereka sangat terkait,
membawa dimensi yang saling melengkapi untuk berpikir dan belajar.

Berpikir kritis adalah inti dari sebagian besar aktivitas intelektual yang
melibatkan siswa yang belajar mengenali atau mengembangkan argumen,
menggunakan bukti untuk mendukung argumen itu, menarik kesimpulan yang
beralasan, dan menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah. Contoh-contoh
keterampilan berpikir kritis adalah menafsirkan, menganalisis, mengevaluasi,
menjelaskan, mengurutkan, menalar, membandingkan, mempertanyakan,
menyimpulkan, membuat hipotesis, menilai, menguji, dan menggeneralisasikan.

Berpikir kreatif melibatkan siswa yang belajar menghasilkan dan menerapkan


ide-ide baru dalam konteks tertentu, melihat situasi yang ada dengan cara baru,
mengidentifikasi penjelasan alternatif, dan melihat atau membuat tautan baru yang
menghasilkan hasil positif. Ini termasuk menggabungkan bagian-bagian untuk
membentuk sesuatu yang orisinal, menyaring dan memperbaiki ide-ide untuk
menemukan kemungkinan, membangun teori dan objek, dan bertindak berdasarkan
intuisi. Produk dari upaya kreatif dapat melibatkan representasi dan gambar yang
kompleks, investigasi dan pertunjukan, output digital dan yang dihasilkan komputer,
atau muncul sebagai realitas virtual.

Pembentukan konsep adalah aktivitas mental yang membantu kita


membandingkan, membedakan, dan mengklasifikasikan ide, objek, dan peristiwa.
Pembelajaran konsep bisa konkret atau abstrak dan terkait erat dengan metakognisi.
Apa yang telah dipelajari dapat diterapkan pada contoh di masa mendatang. Ini
menopang elemen pengorganisasian. Disposisi seperti rasa ingin tahu, kewajaran,

22
fleksibilitas intelektual, keterbukaan dan keadilan, kesiapan untuk mencoba cara-cara
baru dalam melakukan sesuatu dan mempertimbangkan alternatif, dan kegigihan
mempromosikan dan diperkuat oleh pemikiran kritis dan kreatif.

Ide-ide kunci untuk Berpikir Kritis dan Kreatif diatur dalam empat elemen
yang saling terkait dalam kontinum pembelajaran, seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.

Bertanya - mengidentifikasi, mengeksplorasi dan mengorganisir informasi dan


ide-ide

a) mengidentifikasi, mengeksplorasi dan mengorganisir informasi dan ide-ide

Elemen ini melibatkan siswa mengembangkan keterampilan inkuiri. Siswa


mengajukan pertanyaan dan mengidentifikasi serta mengklarifikasi informasi dan ide,
dan kemudian mengatur dan memproses informasi. Mereka menggunakan pertanyaan
untuk menyelidiki dan menganalisis gagasan dan masalah, memahami dan menilai
informasi dan gagasan, dan mengumpulkan, membandingkan, dan mengevaluasi
informasi dari berbagai sumber. Dalam mengembangkan dan bertindak dengan
pemikiran kritis dan kreatif, siswa:

 mengajukan pertanyaan
 mengidentifikasi dan mengklarifikasi informasi dan gagasan
 mengatur dan memproses informasi.
b) menghasilkan ide, kepemilikan, dan tindakan

Elemen ini melibatkan siswa menciptakan ide dan tindakan, dan


mempertimbangkan serta memperluas tindakan dan ide yang diketahui. Siswa
membayangkan kemungkinan dan menghubungkan ide-ide dengan

23
mempertimbangkan alternatif, mencari solusi, dan mewujudkan ide. Mereka
mengeksplorasi situasi dan menghasilkan alternatif untuk memandu tindakan dan
bereksperimen dengan dan menilai opsi dan tindakan ketika mencari solusi. Dalam
mengembangkan dan bertindak dengan pemikiran kritis dan kreatif, siswa:

 bayangkan kemungkinan dan hubungkan ide-ide


 pertimbangkan alternatif
 mencari solusi dan mewujudkan ide.
c) merefleksikan pemikiran dan proses

Elemen ini melibatkan siswa yang merenungkan, menyesuaikan dan


menjelaskan pemikiran mereka dan mengidentifikasi pemikiran di balik pilihan,
strategi dan tindakan yang diambil. Siswa berpikir tentang berpikir (metakognisi),
merefleksikan tindakan dan proses, dan mentransfer pengetahuan ke dalam konteks
baru untuk menciptakan alternatif atau membuka kemungkinan. Mereka menerapkan
pengetahuan yang diperoleh dalam satu konteks untuk mengklarifikasi yang lain.
Dalam mengembangkan dan bertindak dengan pemikiran kritis dan kreatif, siswa:

 pikirkan tentang berpikir (metakognisi)


 merenungkan proses
 mentransfer pengetahuan ke dalam konteks baru.
d) menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi penalaran dan prosedur

Elemen ini melibatkan siswa yang menganalisis, mensintesis dan


mengevaluasi alasan dan prosedur yang digunakan untuk menemukan solusi,
mengevaluasi dan membenarkan hasil atau menginformasikan tindakan. Siswa
mengidentifikasi, mempertimbangkan dan menilai logika dan alasan di balik pilihan.
Mereka membedakan komponen keputusan yang dibuat dan tindakan yang diambil
dan menilai ide, metode dan hasil terhadap kriteria. Dalam mengembangkan dan
bertindak dengan pemikiran kritis dan kreatif, siswa:

 menerapkan logika dan penalaran


 menarik kesimpulan dan merancang tindakan
 mengevaluasi prosedur dan hasil.

Untuk melihat bagaimana pengaplikasian Berpikir Kritis dan Kreatif dalam


bidang pembelajaran dapat dilihat di kurikulum ACARA atau di website
http://www.australiancurriculum.edu.au/

5. Kemampuan Pribadi dan Sosial

24
Dalam Kurikulum Australia, siswa mengembangkan kemampuan pribadi dan
sosial, mereka belajar memahami diri sendiri dan orang lain, dan mengelola
hubungan, kehidupan, pekerjaan, dan pembelajaran mereka dengan lebih efektif.
Kemampuan pribadi dan sosial melibatkan siswa dalam berbagai praktik termasuk
mengenali dan mengatur emosi, mengembangkan empati untuk orang lain dan
memahami hubungan, membangun dan membangun hubungan positif, membuat
keputusan yang bertanggung jawab, bekerja secara efektif dalam tim, menangani
situasi yang menantang secara konstruktif dan mengembangkan keterampilan
kepemimpinan.

Kemampuan pribadi dan sosial mendukung siswa untuk menjadi individu


yang kreatif dan percaya diri yang, sebagaimana dinyatakan dalam Deklarasi
Melbourne tentang Tujuan Pendidikan untuk Remaja Australia, “ memiliki rasa harga
diri, kesadaran diri dan identitas pribadi yang memungkinkan mereka untuk
mengelola kesejahteraan emosional, mental, spiritual, dan fisik mereka ,dengan rasa
harapan dan optimisme tentang kehidupan mereka dan masa depan. Pada tingkat
sosial, ini membantu siswa untuk membentuk dan memelihara hubungan yang sehat
dan mempersiapkan mereka untuk peran kehidupan potensial mereka sebagai anggota
keluarga, komunitas dan tenaga kerja (MCEETYA, 2008).

Siswa dengan keterampilan sosial dan emosional yang berkembang dengan


baik merasa lebih mudah untuk mengelola diri mereka sendiri, berhubungan dengan
orang lain, mengembangkan ketahanan dan rasa harga diri, menyelesaikan konflik,
terlibat dalam kerja tim dan merasa positif tentang diri mereka sendiri dan dunia di
sekitar mereka. Pengembangan kapabilitas personal dan sosial adalah dasar untuk
pembelajaran dan kewarganegaraan.

Kemampuan pribadi dan sosial mencakup disposisi, kecerdasan, kepekaan,


dan pembelajaran pribadi / emosional dan sosial / relasional siswa. Ini
mengembangkan keterampilan hidup yang efektif bagi siswa, termasuk memahami
dan menangani diri mereka sendiri, hubungan mereka, belajar dan bekerja. Ketika
siswa mengembangkan keterampilan mereka dalam salah satu dari elemen-elemen
ini, itu mengarah pada kemampuan pribadi dan sosial keseluruhan yang lebih besar,
dan juga meningkatkan keterampilan mereka dalam elemen-elemen lainnya. Secara
khusus, semakin banyak siswa belajar tentang emosi mereka sendiri, nilai-nilai,
kekuatan dan kapasitas, semakin mereka mampu mengelola emosi dan perilaku
mereka sendiri, dan untuk memahami orang lain dan membangun dan memelihara
hubungan positif.

25
Ide-ide kunci untuk Kemampuan
Pribadi dan Sosial diatur dalam empat
elemen yang saling terkait dalam kontinum
pembelajaran, seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah ini :

1. Kesadaran diri

Elemen ini melibatkan siswa mengembangkan kesadaran tentang keadaan


emosional mereka sendiri, kebutuhan dan perspektif. Siswa mengidentifikasi dan
menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi respons emosional mereka.
Mereka mengembangkan rasa realistis tentang kemampuan, kualitas, dan kekuatan
pribadi mereka dengan mengetahui apa yang mereka rasakan saat ini, dan memiliki
penilaian realistis atas kemampuan mereka sendiri dan rasa pengetahuan diri dan
kepercayaan diri yang beralasan. Siswa merenungkan dan mengevaluasi
pembelajaran mereka, mengidentifikasi karakteristik pribadi yang berkontribusi atau
membatasi efektivitas mereka dan belajar dari keberhasilan atau kegagalan. Dalam
mengembangkan dan bertindak dengan kemampuan pribadi dan sosial, siswa:

 kenali emosi
 kenali kualitas dan prestasi pribadi
 memahami diri mereka sebagai pelajar
 mengembangkan praktik reflektif.
2. Manajemen Diri

Elemen ini melibatkan siswa mengembangkan keterampilan metakognitif


belajar kapan dan bagaimana menggunakan strategi tertentu untuk mengelola diri
mereka dalam berbagai situasi. Siswa secara efektif mengatur, mengelola, dan
memantau respons emosional mereka sendiri, dan bertahan dalam menyelesaikan
tugas dan mengatasi hambatan. Mereka mengembangkan keterampilan organisasi dan
mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Siswa
mengembangkan keterampilan untuk bekerja secara mandiri dan menunjukkan
inisiatif, belajar untuk berhati-hati, menunda kepuasan dan bertahan dalam

26
menghadapi kemunduran dan frustrasi. Dalam mengembangkan dan bertindak dengan
kemampuan pribadi dan sosial, siswa:

 mengekspresikan emosi dengan tepat


 mengembangkan disiplin diri dan menetapkan tujuan
 bekerja secara mandiri dan menunjukkan inisiatif
 menjadi percaya diri, ulet dan mudah beradaptasi.
3. Kesadaran Sosial

Elemen ini melibatkan siswa mengenali perasaan orang lain dan mengetahui
bagaimana dan kapan untuk membantu orang lain. Siswa belajar untuk menunjukkan
rasa hormat dan memahami perspektif, keadaan emosi, dan kebutuhan orang lain.
Mereka belajar untuk berpartisipasi dalam hubungan yang positif, aman dan saling
menghormati, mendefinisikan dan menerima peran dan tanggung jawab individu dan
kelompok. Siswa mendapatkan pemahaman tentang peran advokasi dalam
masyarakat kontemporer dan membangun kapasitas mereka untuk mengkritik
konstruksi sosial dan bentuk-bentuk diskriminasi, seperti rasisme dan seksisme.
Dalam mengembangkan dan bertindak dengan kemampuan pribadi dan sosial, siswa:

 menghargai beragam perspektif


 berkontribusi pada masyarakat sipil
 memahami hubungan.
4. Manajemen Sosial

Elemen ini melibatkan siswa berinteraksi secara efektif dan penuh hormat
dengan berbagai orang dewasa dan teman sebaya. Siswa belajar untuk bernegosiasi
dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain; bekerja dalam tim, berkontribusi
positif pada kelompok dan secara bersama-sama membuat keputusan; menyelesaikan
konflik dan mencapai hasil positif. Mereka mengembangkan kemampuan untuk
memulai dan mengelola hubungan pribadi yang sukses, dan berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan sosial dan komunal. Manajemen sosial melibatkan pengembangan
keterampilan yang terkait dengan kepemimpinan, seperti pendampingan dan
pemodelan peran. Dalam mengembangkan dan bertindak dengan kemampuan pribadi
dan sosial, siswa:

 berkomunikasi secara efektif


 bekerja secara kolaboratif
 membuat keputusan
 bernegosiasi dan menyelesaikan konflik
 mengembangkan keterampilan kepemimpinan.

27
6. Pemahaman Etis

Dalam Kurikulum Australia, siswa mengembangkan pemahaman etis ketika


mereka mengidentifikasi dan menyelidiki sifat konsep etis, nilai-nilai dan sifat-sifat
karakter, dan memahami bagaimana penalaran dapat membantu penilaian etis.
Pemahaman etis melibatkan siswa membangun pandangan etika pribadi dan sosial
yang kuat yang membantu mereka mengelola konteks, konflik dan ketidakpastian,
dan untuk mengembangkan kesadaran akan pengaruh yang nilai-nilai dan perilaku
mereka miliki terhadap orang lain. Ini dilakukan dengan mendorong pengembangan
'nilai-nilai dan atribut pribadi seperti kejujuran, ketahanan, empati, dan rasa hormat
terhadap orang lain', dan kapasitas untuk bertindak dengan integritas etis,
sebagaimana diuraikan dalam Deklarasi Melbourne tentang Tujuan Pendidikan untuk
Pemuda Australia (MCEETYA 2008 , hal. 9).

Sebagai perubahan budaya, sosial, lingkungan dan teknologi mengubah dunia,


tuntutan yang diberikan pada peserta didik dan sistem pendidikan berubah. Teknologi
membawa komunitas lokal dan jauh ke dalam ruang kelas, mengekspos siswa untuk
pengetahuan dan masalah global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Masalah-
masalah kompleks memerlukan tanggapan yang mempertimbangkan pertimbangan
etis seperti hak asasi manusia dan tanggung jawab, hak-hak hewan, masalah
lingkungan dan keadilan global.

Membangun pemahaman etis di semua tahap sekolah akan membantu siswa


untuk terlibat dengan masalah yang lebih kompleks yang mungkin mereka hadapi di
masa depan, dan untuk menavigasi dunia dengan nilai, hak, minat, dan norma yang
saling bersaing. Siswa belajar untuk mengembangkan pemahaman etis ketika mereka
mengeksplorasi masalah etika dan interaksi dengan orang lain, mendiskusikan ide-ide
dan belajar untuk bertanggung jawab sebagai anggota komunitas demokratis.

Proses menyelidiki masalah etika termasuk memberikan alasan, konsisten,


menemukan makna dan penyebab, dan memberikan bukti dan bukti. Menginterogasi
konsep semacam itu melalui kasus otentik seperti pemanasan global, kehidupan yang
berkelanjutan dan kesenjangan sosial ekonomi dapat melibatkan penyelidikan
kelompok dan independen, pemikiran kritis dan kreatif, serta kerja sama tim, dan
dapat berkontribusi pada pembelajaran pribadi dan sosial. Ketika siswa terlibat
dengan unsur-unsur Pemahaman Etis secara terpadu, mereka belajar mengenali
kerumitan banyak masalah etika. Mereka mengembangkan kapasitas untuk membuat
penilaian etis yang beralasan melalui penyelidikan berbagai pertanyaan yang diambil
dari berbagai konteks dalam kurikulum.

28
Ide-ide kunci untuk Pemahaman Etis disusun menjadi tiga elemen yang saling
terkait dalam kontinum pembelajaran seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah
ini:

a) memahami konsep dan masalah


etika

Elemen ini melibatkan siswa mengembangkan pemahaman tentang konsep


dan masalah etika. Siswa belajar untuk mengenali konsep etis dan mengeksplorasi
masalah etika dalam konteks. Mereka mengidentifikasi, memeriksa, dan memberikan
contoh konsep etis. Mereka membahas, menganalisis, dan mengeksplorasi dimensi
konsep etika dalam konteks. Dalam mengembangkan dan bertindak dengan
pemahaman etis, siswa:

 mengenali konsep etis


 mengeksplorasi konsep etis dalam konteks.
b) alasan dalam pengambilan keputusan dan tindakan

Elemen ini melibatkan penalaran siswa ketika membuat keputusan dan


bertindak secara etis. Siswa mempertimbangkan konsekuensi dan merefleksikan
tindakan etis. Mereka menganalisis alasan di balik sikap ketika membuat keputusan
etis dan mengevaluasi konsekuensi tindakan yang dimaksudkan dan tidak diinginkan
dalam berbagai skenario. Siswa mengartikulasikan pemahaman tentang berbagai
tanggapan etis dalam konteks sosial. Dalam mengembangkan dan bertindak dengan
pemahaman etis, siswa:

 alasan dan membuat keputusan etis


 pertimbangkan konsekuensi
 merenungkan tindakan etis.
c) mengeksplorasi nilai, hak, dan tanggung jawab

29
Elemen ini melibatkan siswa mengidentifikasi dan memeriksa nilai-nilai dan
mengeksplorasi hak dan tanggung jawab individu dan kelompok dalam berbagai
konteks dan praktik. Siswa menggunakan contoh nilai-nilai yang diungkapkan untuk
menjelaskan interaksi sosial dan untuk menentukan hak dan tanggung jawab dalam
domain sosial dan hukum. Mereka mengenali dan menafsirkan sudut pandang dalam
konteks etis. Dalam mengembangkan dan bertindak dengan pemahaman etis, siswa:

 memeriksa nilai-nilai
 mengeksplorasi hak dan tanggung jawab
 pertimbangkan sudut pandang.
7. Pemahaman Antarbudaya

Dalam Kurikulum Australia, siswa mengembangkan pemahaman antar


budaya ketika mereka belajar untuk menghargai budaya, bahasa dan kepercayaan
mereka sendiri, dan orang lain. Mereka memahami bagaimana identitas pribadi,
kelompok, dan nasional dibentuk, serta variabel dan sifat budaya yang berubah.
Pemahaman antarbudaya melibatkan siswa yang belajar tentang dan terlibat dengan
beragam budaya dengan cara mengenali kesamaan dan perbedaan, menciptakan
hubungan dengan orang lain dan menumbuhkan rasa saling menghormati.

Pemahaman antarbudaya merupakan bagian penting dari hidup bersama orang


lain di dunia yang beragam di abad ke-21. Ini membantu kaum muda untuk menjadi
warga lokal dan global yang bertanggung jawab, dilengkapi melalui pendidikan
mereka untuk hidup dan bekerja bersama di dunia yang saling terhubung.

Pemahaman antar budaya menggabungkan pengetahuan dan keterampilan


pribadi, interpersonal dan sosial. Ini melibatkan siswa belajar untuk menghargai dan
melihat secara kritis perspektif budaya mereka sendiri dan praktik dan orang lain
melalui interaksi mereka dengan orang-orang, teks dan konteks di seluruh kurikulum.

Pemahaman antarbudaya mendorong siswa untuk membuat koneksi antara


dunia mereka sendiri dan dunia orang lain, untuk membangun minat dan kesamaan
bersama, dan untuk bernegosiasi atau menengahi perbedaan. Ini mengembangkan
kemampuan siswa untuk berkomunikasi dan berempati dengan orang lain dan untuk
menganalisis pengalaman antar budaya secara kritis. Ini menawarkan kesempatan
bagi mereka untuk mempertimbangkan keyakinan dan sikap mereka sendiri dengan
cara baru, dan dengan demikian memperoleh wawasan tentang diri mereka sendiri
dan orang lain.

Pemahaman antarbudaya merangsang minat siswa dalam kehidupan orang


lain. Ini menumbuhkan nilai-nilai dan disposisi seperti rasa ingin tahu, perawatan,

30
empati, timbal balik, rasa hormat dan tanggung jawab, pikiran terbuka dan kesadaran
kritis, dan mendukung perilaku antar budaya yang baru dan positif. Meskipun
semuanya penting dalam belajar hidup bersama, tiga disposisi - mengekspresikan
empati, menunjukkan rasa hormat dan mengambil tanggung jawab - telah
diidentifikasi sebagai hal penting untuk pengembangan Pemahaman Antar Budaya
dalam Kurikulum Australia.

Gagasan kunci untuk Pemahaman Antar Budaya diatur dalam tiga elemen
yang saling terkait dalam kontinum pembelajaran, seperti yang ditunjukkan di bawah
ini :

a) mengenali budaya dan mengembangkan rasa hormat

Elemen ini melibatkan siswa mengidentifikasi, mengamati, menggambarkan


dan menganalisis karakteristik yang semakin canggih dari identitas budaya mereka
sendiri dan orang lain. Siswa berpindah dari dunia yang dikenal untuk
mengeksplorasi ide dan pengalaman baru yang terkait dengan kelompok budaya
tertentu melalui peluang yang disediakan di bidang pembelajaran. Mereka
membandingkan pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri dengan pengalaman
orang lain, belajar mengenali kesamaan, mengakui perbedaan antara kehidupan
mereka dan mengakui perlunya terlibat dalam refleksi kritis tentang perbedaan-
perbedaan tersebut, berusaha memahami mereka. Siswa mengenali dan menghargai
perbedaan antara orang-orang dan menghormati sudut pandang orang lain dan hak
asasi mereka. Dalam mengembangkan dan bertindak dengan pemahaman antar
budaya, siswa:

31
 menyelidiki budaya dan identitas budaya
 mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, dan
praktik
 mengembangkan rasa hormat terhadap keanekaragaman budaya.
b) berinteraksi dan berempati dengan orang lain

Elemen ini melibatkan siswa mengembangkan keterampilan untuk


berhubungan dan bergerak di antara budaya melalui keterlibatan dengan kelompok
budaya yang berbeda, memberikan dimensi pengalaman untuk pembelajaran antar
budaya dalam konteks yang mungkin tatap muka, virtual atau perwakilan. Siswa
berpikir tentang konsep yang akrab dengan cara baru. Ini mendorong fleksibilitas,
kemampuan beradaptasi dan kemauan untuk mencoba pengalaman budaya baru.
Empati membantu siswa untuk mengembangkan rasa solidaritas dengan orang lain
melalui membayangkan perspektif dan pengalaman orang lain seolah-olah mereka
sendiri. Empathy melibatkan membayangkan bagaimana rasanya 'berjalan di sepatu
orang lain' dan mengidentifikasi dengan perasaan, situasi dan motivasi orang lain.
Dalam mengembangkan dan bertindak dengan pemahaman antar budaya, siswa:

 berkomunikasi lintas budaya


 mempertimbangkan dan mengembangkan berbagai perspektif
 berempati dengan orang lain.
c) merefleksikan pengalaman antar budaya dan mengambil tanggung jawab

Elemen ini melibatkan siswa mengembangkan kapasitas untuk memproses


atau merefleksikan makna pengalaman sebagai elemen penting dalam pembelajaran
antar budaya. Siswa menggunakan refleksi untuk lebih memahami tindakan individu
dan kelompok dalam situasi tertentu dan bagaimana ini dibentuk oleh budaya.
Mereka didorong untuk merefleksikan perilaku dan tanggapan mereka sendiri
terhadap pertemuan antar budaya dan untuk mengidentifikasi pengaruh budaya yang
mungkin telah berkontribusi terhadap hal ini. Siswa belajar untuk 'berdiri di antara
budaya', merekonsiliasi nilai-nilai budaya yang berbeda dan perspektif dan
mengambil tanggung jawab untuk perilaku mereka sendiri dan interaksi mereka
dengan orang lain di dalam dan lintas budaya. Dalam mengembangkan dan bertindak
dengan pemahaman antar budaya, siswa:

 merefleksikan pengalaman antar budaya


 menantang stereotip dan prasangka
 menengahi perbedaan budaya.
c. Prioritas lintas kurikulum

32
Kurikulum Australia dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan
memberikan kurikulum yang relevan, kontemporer dan menarik yang dibangun
berdasarkan tujuan pendidikan dalam Deklarasi Melbourne. Deklarasi Melbourne
mengidentifikasi tiga bidang utama yang perlu ditangani untuk kepentingan individu
dan Australia secara keseluruhan. Dalam Kurikulum Australia, prioritas lintas
kurikulum ini telah menjadi prioritas yang memberi siswa alat dan bahasa untuk
terlibat dan lebih memahami dunia mereka di berbagai tingkatan. Prioritas
memberikan dimensi nasional, regional dan global yang akan memperkaya kurikulum
melalui pengembangan konten yang dipertimbangkan dan difokuskan yang sesuai
secara alami dalam bidang pembelajaran. Mereka memungkinkan pengiriman konten
area pembelajaran sekaligus mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan yang berkaitan dengan Sejarah dan Budaya Aborigin dan Kepulauan
Selat Torres, Keterlibatan Asia dan Australia dengan Asia dan / atau Keberlanjutan.
Penggabungan prioritas akan mendorong percakapan antara siswa, guru dan
masyarakat luas.

Prioritas lintas kurikulum hanya ditangani melalui bidang pembelajaran dan


bukan merupakan kurikulum sendiri, karena mereka tidak ada di luar bidang
pembelajaran. Sebaliknya, prioritas diidentifikasi di mana pun mereka dikembangkan
atau telah diterapkan dalam deskripsi konten. Mereka juga diidentifikasi di mana
mereka menawarkan kesempatan untuk menambah kedalaman dan kekayaan
pembelajaran siswa dalam elaborasi konten. Mereka akan memiliki kehadiran yang
kuat tetapi beragam tergantung pada relevansinya dengan bidang pembelajaran.

Setiap prioritas memiliki pernyataan pengantar yang menguraikan alasan


untuk dimasukkannya dan menjelaskan bagaimana hal itu dilihat dalam kurikulum.
Semua prioritas telah dikembangkan di sekitar tiga konsep utama yang dipandang
mendasar untuk pembelajaran untuk prioritas itu. Setiap konsep dikembangkan lebih
lanjut melalui dua atau lebih gagasan pengorganisasian yang menyediakan perancah
untuk menghubungkan dan mengembangkan pengetahuan konten, pemahaman dan
keterampilan untuk bidang prioritas dan pembelajaran. Gagasan pengorganisasian
tertanam dalam deskripsi konten dan elaborasi dari masing-masing bidang
pembelajaran yang sesuai. Secara keseluruhan, rangkaian ide pengorganisasian
menyediakan kerangka kerja yang koheren yang mencerminkan pembelajaran penting
dan keterampilan untuk prioritas.

1) Sejarah dan Budaya Aborigin dan Kepulauan Selat Torres

Bidang pembelajaran Kurikulum Australia memperdalam pengetahuan dan


pemahaman siswa tentang Australia dan warga Australia Pertama. Pengetahuan dan

33
pemahaman ini memperkaya kemampuan semua siswa untuk berpartisipasi secara
positif dalam pengembangan yang sedang berlangsung di Australia. Sejarah dan
Budaya Aborigin dan Torres Strait Islander dimasukkan dalam setiap bidang
pembelajaran dengan cara yang konsisten dengan konten dan tujuannya.

Setiap bidang pembelajaran memberikan kontribusi yang berbeda untuk


prioritas lintas-budaya Aborigin dan Kepulauan Torres Strait Islander dan Budaya
dan konsep-konsep kunci dari Negara / Tempat, Budaya dan Orang.

Dalam Kurikulum Australia Bahasa Inggris, siswa mulai terlibat dengan


prioritas saat mereka mengembangkan kesadaran dan penghargaan terhadap, dan
penghormatan terhadap, Aborigin dan sastra Kepulauan Selat Torres. Ini termasuk
tradisi mendongeng (narasi lisan) dan sastra kontemporer. Siswa akan belajar untuk
mengembangkan pemahaman hormat, kritis dari konteks sosial, sejarah dan budaya
yang terkait dengan berbagai penggunaan fitur bahasa dan struktur teks termasuk
gambar dan bahasa visual.

Dalam pembelajaran Matematika Siswa dapat mengeksplorasi hubungan


antara representasi jumlah dan pola dan bagaimana mereka berhubungan dengan
aspek penghitungan dan hubungan budaya Aborigin dan Torres Strait Islander.
Dalam pembelajaran Sains Siswa akan memiliki kesempatan untuk belajar bahwa
Penduduk Asli Aborigin dan Kepulauan Selat Torres memiliki tradisi pengetahuan
ilmiah yang sudah lama dan mengembangkan pengetahuan tentang dunia dengan:

 observasi, menggunakan semua indera


 prediksi dan hipotesis
 pengujian (coba-coba)
 membuat generalisasi dalam konteks tertentu seperti penggunaan makanan,
bahan-bahan alami, navigasi dan keberlanjutan lingkungan.

Dalam Humaniora dan Ilmu Sosial Berbagai budaya Penduduk Asli Aborigin
dan Kepulauan Selat Torres dieksplorasi melalui hubungan kuat yang panjang dan
berkesinambungan dengan Negara / Tempat dan nilai ekonomi, budaya, spiritual dan
estetika tempat mereka, termasuk gagasan tentang tanggung jawab pemeliharaan.
Siswa memeriksa pengaruh Penduduk Asli Aborigin dan Kepulauan Selat Torres
terhadap karakteristik lingkungan tempat-tempat Australia, dan cara-cara berbeda di
mana tempat-tempat itu diwakili. pengalaman sebelum, selama dan setelah
penjajahan Eropa termasuk sifat kontak dengan orang lain, dan kemajuan mereka
menuju pengakuan dan kesetaraan. Secara khusus, siswa menyelidiki status dan hak-
hak Penduduk Asli Aborigin dan Kepulauan Selat Torres, dulu dan sekarang,
termasuk gerakan sipil untuk perubahan, kontribusi Penduduk Asli Aborigin dan

34
Penduduk Kepulauan Selat untuk masyarakat Australia, dan masalah-masalah
kontemporer. penjelajahan bagaimana kelompok mengekspresikan identitas khusus
mereka, dan memahami bagaimana kepemilikan kelompok memengaruhi persepsi
orang lain.

Karya seni Penjelajahan karya seni tradisional dan kontemporer oleh Aborigin
dan Torres Strait Islander Peoples memberikan wawasan tentang cara hubungan
antara Orang, Budaya dan Negara / Tempat untuk Aborigin dan Penduduk Kepulauan
Selat Torres dapat disampaikan melalui seni, ekspresi mereka di komunitas yang
hidup, dan cara ini membangun Identitas.

Dalam Teknologi Siswa akan mengidentifikasi keterkaitan antara teknologi


dan Identitas, Orang, Budaya dan Negara / Tempat. Mereka akan mengeksplorasi,
memahami, dan menganalisis bagaimana tautan intrinsik ini memandu Masyarakat
Aborigin dan Kepulauan Selat Torres dalam mempertahankan lingkungan, sejarah,
budaya, dan identitas melalui / dengan menciptakan solusi yang tepat dan
berkelanjutan.

Dalam Kesehatan dan Pendidikan Jasmani Area pembelajaran ini


memungkinkan siswa untuk menghargai dan merayakan keindahan dari budaya hidup
berkesinambungan tertua di dunia. Siswa akan dapat mengeksplorasi identitas
pribadi, komunitas dan kelompok sehingga membangun pemahaman tentang
perbedaan dan kesamaan dalam sistem pengetahuan dan kepercayaan tentang
Kesehatan dan Pendidikan Jasmani. Mereka dapat mengeksplorasi pentingnya
struktur keluarga dan kekerabatan untuk mempertahankan dan mempromosikan
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan dalam komunitas mereka dan komunitas
yang lebih luas. Siswa juga dapat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam
kegiatan fisik dan praktik budaya seperti permainan Aborigin tradisional dan
kontemporer dan permainan Torres Strait Islander.

Dalam Bahasa Kerangka Kerja untuk Bahasa Aborigin dan Bahasa Torres
Strait Islander menyediakan cara langsung untuk belajar tentang dan terlibat dengan
beragam komunitas Aborigin dan Torres Strait Islander. Aborigin dan Torres Strait
Islander Sejarah dan Budaya adalah bagian integral dari pembelajaran bahasa
Aborigin dan bahasa Torres Strait Islander karena ada hubungan yang tidak
terpisahkan antara bahasa dan tanah, laut, langit, dan saluran air. Melalui
pembelajaran bahasa kerangka kerja, semua siswa mendapatkan akses ke
pengetahuan dan pemahaman tentang Australia yang hanya dapat berasal dari
perspektif Aborigin atau Torres Strait Islander.

35
Dalam Studi Kerja Penjelajahan konsep identitas diri memberikan peluang
untuk mengembangkan pemahaman tentang rasa khas identitas Penduduk Asli
Aborigin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres. Studi kerja dapat mengarah pada
pemahaman tentang bagaimana identitas sangat terkait dengan sistem kepercayaan
unik Penduduk Asli Aborigin dan Penduduk Selat Torres dan hubungan spiritual
mereka dengan tanah, laut, langit, dan saluran air. Kurikulum dapat menunjukkan
pengaruh yang dimilikinya terhadap hubungan di dalam dunia kerja melalui
Kurikulum Australia: Studi Kerja.

2) Keterlibatan Asia dan Australia dengan Asia

Wilayah Asia memberi pengaruh besar secara global di Australia. Pada tahuan
2014, 11 dari 15 ekspor utama Australia (barang dan jasa) berada di kawasan Asia,
merupakan hampir 71 persen dari semua ekspor. Juga, sekitar 58 persen perdagangan
dua arah Australia terjadi dengan negara-negara di kawasan Asia. Pentingnya
ekonomi dari keterlibatan Australia yang sukses dengan Asia tidak dapat disangkal..
Australia semakin mencari ke Asia secara strategis, politis dan budaya serta ekonomi.
Sejalan dengan itu, keaksaraan Asia akan menjadi persyaratan utama bagi generasi
muda Australia, karena Australia berupaya memperkuat ikatannya di kawasan Asia
dan menjadi kontributor yang efektif bagi kesejahteraan kawasan secara keseluruhan.
Untuk ini, kaum muda akan membutuhkan wawasan luas tentang sejarah negara-
negara di kawasan Asia, termasuk sejarah mereka bersama dengan Australia, budaya
yang kompleks dan beragam dan pemahaman tentang tantangan dan peluang
kontemporer yang ada untuk kawasan ini. Dengan mengetahui sesuatu tentang
masyarakat, budaya, kepercayaan, dan lingkungan Asia, mereka akan memperdalam
pemahaman antar budaya mereka, memperkaya kehidupan mereka sendiri dan
meningkatkan kemungkinan partisipasi yang sukses di 'abad Asia', untuk diri mereka
sendiri dan Australia secara keseluruhan.

Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, siswa dapat menjelajahi dan menghargai


beragam teks tradisional dan kontemporer dari dan tentang masyarakat dan negara-
negara Asia, termasuk teks yang ditulis oleh orang Australia dari warisan Asia.
Mereka mengembangkan keterampilan komunikasi yang mencerminkan kesadaran
budaya dan pemahaman antar budaya.

Dalam pembelajaran Matematika, siswa dapat belajar tentang pemahaman dan


aplikasi matematika di Asia Siswa memiliki peluang untuk mengembangkan
pemahaman matematis dalam bidang-bidang seperti jumlah, pola, pengukuran,
simetri, dan statistik dengan menggambar pengetahuan dan contoh-contoh dari
kawasan Asia.

36
Dalam pembelajaran Sains Siswa menghargai bahwa kawasan Asia
memainkan peran penting dalam penelitian dan pengembangan ilmiah. Ini dapat
mencakup penelitian dan pengembangan di berbagai bidang seperti kedokteran,
manajemen sumber daya alam, teknologi nano, teknologi komunikasi dan prediksi
dan manajemen bencana alam.

Dalam Humaniora dan Ilmu Sosial, Siswa dapat menyelidiki alasan di balik migrasi
internal di wilayah Asia dan dari Asia ke Australia, dan dengan demikian
mengembangkan pemahaman tentang pengalaman orang-orang dari warisan Asia
yang kini menjadi warga negara Australia. Siswa dapat belajar tentang sejarah
bersama dan saling ketergantungan lingkungan, sosial dan ekonomi Australia dan
kawasan Asia.. Dengan menjelajahi cara kolaborasi transnasional dan antar budaya
mendukung gagasan masa depan yang dibagi dan berkelanjutan, siswa dapat
merenungkan bagaimana warga Australia dapat berpartisipasi di kawasan Asia
sebagai warga negara yang aktif dan berpengetahuan.

Dalam pembelajaran Seni, siswa dapat memeriksa bentuk seni yang muncul
dari sistem dan tradisi kepercayaan yang kaya dan beragam di kawasan Asia. Siswa
dapat mempertimbangkan kualitas estetika dari bentuk-bentuk seni ini serta pengaruh
lokal, regional dan global mereka.. Siswa dapat terlibat dengan berbagai bentuk seni,
media, instrumen, dan teknologi di wilayah Asia. Mereka dapat merefleksikan nilai
intrinsik dari karya seni dan praktik seniman ini serta tempat dan nilai mereka dalam
konteks sosial, budaya, sejarah, dan politik yang lebih luas.

Dalam pembelajaran Teknologi, siswa dapat menjelajahi prestasi teknologi


tradisional, kontemporer, dan berkembang di negara-negara di kawasan Asia. Mereka
menyelidiki kontribusi yang telah dibuat dan dibuat Australia untuk menciptakan
produk dan layanan yang memenuhi berbagai kebutuhan di kawasan Asia dan dapat
memeriksa kontribusi yang telah dibuat dan terus dilakukan oleh masyarakat di
kawasan Asia untuk kemajuan teknologi global.

Pembelajaran Kesehatan dan Pendidikan Jasmani memberikan kesempatan


bagi siswa untuk mengeksplorasi sinergi antara Asia dan Australia di bidang
kesehatan dan aktivitas fisik. Siswa memeriksa makna kesehatan dan koneksi pikiran-
tubuh-roh di seluruh budaya kawasan Asia melalui praktik kesehatan. Ini termasuk
aktivitas fisik dan tradisi kedokteran dan perawatan kesehatan.

Bahasa memungkinkan siswa untuk belajar bahasa di wilayah Asia. Siswa


belajar untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan cara yang sesuai antarbudaya -
mengeksplorasi konsep, pengalaman dan perspektif dari dalam dan lintas budaya
Asia.

37
Kurikulum Studi Kerja Tahun 9-10 memungkinkan siswa untuk
mengeksplorasi dan menghargai keragaman latar belakang etnis, budaya dan tradisi di
negara-negara di kawasan Asia, termasuk Australia. Dalam kurikulum ini, siswa
mengembangkan keterampilan komunikasi dan interpersonal yang mencerminkan
pemahaman antar budaya, membangun kesadaran dan rasa hormat terhadap beragam
kepercayaan dan adat istiadat yang penting bagi masyarakat Asia. Siswa diberi
kesempatan untuk mengeksplorasi konsep abad ke-21 sebagai abad Asia dan
memeriksa implikasi untuk tempat kerja di Australia dan pentingnya keterampilan
yang relevan dengan Asia bagi tenaga kerja abad ke-21. Mereka menyelidiki
bagaimana budaya dan pola kerja diinformasikan dan berdampak pada budaya dan
kepercayaan masyarakat Asia.

3) Keberlanjutan

Kurikulum australia menekankan pada keberlanjutan sebagai prioritas untuk


studi yang menghubungkan aspek konten yang relevan di seluruh bidang mata
pelajaran. melalui prioritas keberlanjutan ini siswa mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, nilai-nilai dan pendangan dunia yang diperlukan untuk berkontribusi
pada pola hidup yang lebih berkelanjutan.

Pendidikan berkelanjutan bermaksud untuk mengembangkan pengetahuan,


keterampilan, nilai-nilai dan pandangan dunia yang diperlukan bagi orang untuk
bertindak dengan cara berkontribusi pada pola hidup yang lebih baik. pendidikan
berkelanjutan berorrientasi pda masa depan, untuk mempertahankan kehidupan. Pola
hidup yang berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpa
mengurangi kemampuan gegnerasi masa depan untuk memnuhi kebutuhan peserta
didik. Pendidikan berkelanjutan berfokus pada melindungi lingkungan dan
menciptakan dunia yang lebih adil secara ekologis dan sosial melalui tindakan yang
diinformasikan. Tindakan yang mendukung pola hidup berkelanjutan memerlukan
pengaruh sistem lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi yang saling berkaitan.

Misalnya dalam pembelajaran Matematika. Pemahaman dan keterampilan


matematika diperlukan untuk mengukur, memantau dan mengukur perubahan dalam
sistem sosial, ekonomi dan ekologi dari waktu ke waktu dan analisis statistik
memungkinkan prediksi kemungkinan masa depan berdasarkan temuan dan
membantu menginformasikan pengambilan keputusan dan tindakan yang akan
mengarah ke masa depan yang disukai. Contoh lain dalam pembelajaran sains siswa
menghargai bahwa sains memberikan dasar untuk pengambilan keputusan di banyak
bidang masyarakat dan bahwa keputusan ini dapat berdampak pada sistem Bumi.
Mereka memahami pentingnya menggunakan sains untuk memprediksi kemungkinan

38
efek dari aktivitas manusia dan lainnya dan untuk mengembangkan rencana
manajemen atau teknologi alternatif yang meminimalkan efek ini.

D. Penilaian (Assessment)

Pada tingkat SD dan SMP, murid meluluskan setiap year pembelajaran atas
rekomendasi dari guru. Rekomendasi guru berdasarkan perkembangan murid selama
seluruh tahun, dan tidak berdasarkan ujian. Jarang sekali ada murid yang tidak lulus.
Biasanya murid tidak lulus karena umur atau sikap yang dianggap terlalu muda,
bukan karena prestasi belajar yang kurang memuaskan. Semua murid mendapatkan
rapor pada akhir Term dengan nilai prestasi belajar. Program penilaian nasional
dijalankan atas arahan dewan pendidikan (sebelumnya dikenal sebagai SCSEEC).
Proram penilaian mencakup penilaian Nasional-Literasi dan Numersi (NAPLAN),
yaitu penilaian sampel tiga tahunan dalam literasi sains, kewarganegaraan dan literasi
teknologi informasi dan komunikasi, serta partisipasi penilaian internasional.

Dalam sistem penilaian, di Asutralia tidak ada siswa yang tidak naik kelas.
disana terdapat ujian nasional yang di sebut NAPLAN (National Assessment Program
Literacy and Numercy), yaitu tes nsaional serentak di Australia untuk kemampuan
membaca, menulis dan menghitung sebagai persiapan memasuki Year 10 atau setara
dengan kelas 1 SMU. Ujian NAPLAN dilakukan setiap tahuan dalam minggu penuh
kedua di bulan Mei dan diikuti murid year 3,5,7 dan 9 (kelas 3 dan 5 SD dan kelas 1
dan 3 SMP). Tes mencakup keterampilan membaca, menulis, mengeja, tata bahasa
dan tanda baca, dan menghitung.

Hasil ujian NAPLAN dikirimkan kepada sekolah dan orang tua murid.
Hasilnya dapat menunjukkan murid mana yang bermasalah dalam bidang-bidang
tertentu, agar murid tersebut dapat diberikan bantuan yang lebih dalam pelajarannya.
Hasil ujian NAPLAN juga dapat dibandingkan dengan negara bagian dan sekolah.
Hal ini dapat menunjukkan sekolah mana yang mempunyai tingkat dibawah standar
nasional. Sekolah-sekolah yang di bawah standar nasional akan diberikan dana
tambahan agar dapat meningkatkan mutu pengajaran. Hasil tes untuk program
penilaian Nasional juga dapat dilaporkan dengan berbagai cara termasuk laporan
publik, laporan masing-masing siswa, dan pelaporan di situs web My School.

Hasil tes NAPLAN memberikan informasi tentang kinerja siswa dalam


bidang literasi dan berhitung serta mendukung peningkatan dalam pengajaran dan
pembelajaran. Data dari hasil tes NAPLAN memberi sekolah dan sistem kemampuan
untuk mengukur prestasi siswa mereka terhadap standar minimum nasional dan
kinerja siswa di negara bagian dan teritori lain. Hasil awal untuk sekolah dan siswa

39
yang menyelesaikan NAPLAN online disediakan dalam laporan ringkasan siswa dan
sekolah.

Hasil tes NAPLAN memberikan informasi tentang kinerja siswa dalam


bidang literasi dan berhitung serta mendukung peningkatan dalam pengajaran dan
pembelajaran. Data dari hasil tes NAPLAN memberi sekolah dan sistem kemampuan
untuk mengukur prestasi siswa mereka terhadap standar minimum nasional dan
kinerja siswa di negara bagian dan teritori lain. Hasil awal untuk sekolah dan siswa
yang menyelesaikan NAPLAN online disediakan dalam laporan ringkasan siswa dan
sekolah. Laporan kinerja siswa secara individu diberikan kepada semua siswa dan
orang tua / pengasuh oleh negara bagian dan teritori. Hasil NAPLAN juga dilaporkan
secara nasional melalui ringkasan hasil yang dirilis pada bulan Agustus dan laporan
lengkap nasional yang dirilis pada bulan Desember.

Selain NAPLAN, departemen pendidikan masing-masing negara bagian


menggunakan berbagai cara untuk mengevaluasi sekolah. Pihak sekolah sendiri
melakukan self-evaluation setiap tahun dengan melaporkan kepada departemen
mengenai bidang-bidang yang kurang memuaskan dan rencana untuk memerperbaiki
hal tersebut. Departemen pendidikan juga mengunjungi sekolah-sekolah untuk
mengevaluasi situasi.

Pemeberian reward dan penghargaan di Australia cukup menarik. Siswa


sekolah dasar di Australia yang berbuat baik dan mempunyai keberanian positif akan
diberikan reward berupa sertifikat, yang nantinya jika terkumpul akan diumumkan di
acara assembly, yaitu acara dwi mingguan untuk pengembangan bakat dan seni siswa.
Pada school award dan rapor ditulis pula pencapaian atau prestasi yang yelah
dilakukan oleh anak didik. Disini terlihat bahwa pengembangan karakter dan
kecerdasan emosi sangat ditekankan di pendidikan dasar. Maka dari itu penilaian
rapor siswa d Australia berbentuk narasi bukan angka.

Selama bertahun-tahun sistem pendidikan Australia menggunakan sistem


evaluasi eksternal yang ekstensif untuk menentukan kualifikasi siswa dan pemberian
sertifikat atau diploma. Sesudah Perang Dunia II hampir semua ujian eksternal
ini dihapuskan, dan pada pendidikan dasar dan menengah, yang paling banyak
dilakukan ialah kenaikan kelas siswa atas dasar usia. Hampir pada semua
sistem, sekolah punya tanggung jawab melakukan ujian untuk setiap level setiap
tahun kecuali pada tingkat akhir pendidikan menengah di saat ujian eksternal
dilaksanakan. Pada hampir seluruh sistem sekolah, sertifikat pertama yang
diterima siswa adalah pada akhir tahun pendidikan ke-10 berdasarkan penilaian
internal sekolah. Pemberian sertifikat yang lebih tinggi diberikan pada tahun

40
pendidikan ke-12, pada umumnya berdasarkan ujian eksternal. Pada ACT dan
negara bagian Queensland, ujian internal sekolah yang sudah terakreditasi
adalah sebagai pengganti ujian eksternal pada tahun pendidikan ke-12. (Saifullah,
2014).

BAB III

PENUTUP

Australia merupakan negara persemakmuran dimana dalam masalah


pendidikan merupakan tanggungjawab negara bagian. Australia adalah negara yang
mempunyai kualitas pendidikan yang sudah diakui dunia. Penelitian berkembang
pesat di sana. Jenjang pendidikan di sana ada Praskekolah, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah dan Perguruan Tinggi. Kurikulum Australia pada beberapa negara bagian,
pedoman kurikulum dibuat terpusat, tetapi sekolah-sekolah dapat
mengadaptasikannya untuk memnuhi tuntutan dan kebutuhan lokal. Namun, mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah Australia tidak sebanyak mata pelajaran
yang ada di Indonesia.

Kurikulum di Australia menggunakan kurikulum yang disebut dengatn F- 10


Year, yang terbagi menjadi tiga bagian

1. Bidang Pembelajaran (learning Areas)


 Bahasa Inggris
 Matematika
 Sains
 Humaniora dan Ilmu Sosial
 Seni
 Teknologi
 Kesehatan dan Pendidikan Jasmani
 Bahasa
2. Kemampuan Umum
 Literasi
 Berhitung
 Berpikir kritis dan kreatif

41
 Kemampuan Teknologi informasi dan komunikasi
 Kemampuan pribadi dan sosial
 Pemahaman etis
 Pemahaman antarbudaya
3. Prioritas lintas kurikulum
 Sejarah dan Budaya Aborigin dan Kepulauan Selat Torres
 Keterlibatan Asia dan Australia dengan Asia
 Belajar Berkelanjutan

Pendidikan Australia lebih berbasis pada penelitian. Ini menjadi salah satu
faktor megapa Australia bisa mempunyai kualitas pendidikan yang sangat baik. selain
itu, tenaga pendidik di sana benar-benar mumpuni dibidangnya, mereka mendapatkan
lesensi mengajar dari kementrian pendidikan. Sehingga para guru benar-benar
memiliki kompetensi yang layak sebagai tenaga pengajar. Pendidikan budi pekerti di
Australia sangat diperhatikan. Disana tidak ada pelajaran agama, yang ada hanya
pelajaran budi pekerti.

42
DAFTAR PUSTAKA

(PISA), P. F. (2019). Result From PISA 2018. OECD, 2.

Abrar. (2015). Kurikulum Sejarah Jenjang SMA : Sebuah Perbandingan Indonesia-


Australia. Jurnal Pendidikan Sejarah, 18.

ACARA. (2019). Australian Curriculum. www.acara.edu.au.

Isri, S. (2015). Konsep Pendidikan Jerman dan Australia ; Kajian Kompatartif dan
Aplikatif terhadap Mutu Pendidikan Indonesia . Jurnal Pendidikan Islam, 6.

MCEETYA. (2008). Melbourne Declaration on Educational Goals for Young


Australians (Deklarasi Melborne Cita-cita Pendidikan untuk Orang Australia
yang Muda). Melbourne: Ministerial Council for Education, Employment,
Training and Youth Affairs.

Saifullah. (2014). Konsep Pendidikan Jerman dan Australia. Jurnal Ilmiah


Peuradeun, 281.

Uno , A. (2017). Sistem Pendidikan Australia. Jurnal Kualifikasi, 3.

43

Anda mungkin juga menyukai