DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
DIANA PRASTI (0301171216)
EVI LYANA (0301172347)
FAUZAN MUHAMMAD HAMDAH (0301172369)
PROGRAM STUDI
PAI-1/ SMT-V
DOSEN PENGAMPU
Dr. Muhammad Rozali, MA
1
Syafaruddin, dkk, Inovasi Pendidikan: suatu analisis terhadap kebijakan baru pendidikan, (Medan:
Perdana Publishing, 2017), h 1-2
2
Syafaruddin, dkk, Inovasi Pendidikan: suatu analisis terhadap kebijakan baru pendidikan, h 4
PEMBAHASAN
Pada umumnya sistem pendidikan dasar dan menengah di seluruh Australia hampir
sama dengan hanya ada sedikit perbedaan di beberapa Negara bagian dan territory.
Pemerintah menerapkan sistem wajib belajar untuk anak-anak berusia 6 sampai 16 tahun.
Usia sekolah ini jika diterjemahkan ke dalam sistem pendidikan adalah wajib belajar
tahun 1 sampai tahun ke 9 atau ke 10 (tergantung dari Negara bagian). Sistem pendidikan
dasar dan menengah terdiri dari 3 tingakan yaitu primary school, secondary school dan
senior secondary school. Siswa yang memasuki primary school pada umumnya berumur 7
atau 8 tahun. Dalam sistem primary school ini termasuk taman kanak kanak
(kindergarten) dan di beberapa Negara bagian juga ada tahap persiapan sebelum masuk ke
taman kanak kanak. Siswa akan menghabiskan waktunya selama 3 atau 4 tahun pada
tingkat secondary school, yaitu pada tahun ke 7-10 atau ke 8-11, sedangkan pada tingkat
senior secondary school siswa menghabiskan waktunya selama 2 tahun, yaitu pada tahun
ke 11 dan 12.4
2. Pendidikan Lanjutan
Di dalam sistem pendidikan Australia, pendidikan lanjutan memiliki 2 jalur yang
memungkinkan siswa lulusan pendidikan menengah dapat memilih pendidikan
lanjutannya sesuai dengan keinginannya. Kedua jalur pilihan tersebut adalah pendidikan
3
Haryo Winarsoh, Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah di 16 Negara, ( Biro Perencanaan dan
Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2014, h 101.
4
Ibid, h 101-102
tinggi dan Pendidikan vokasi. Secara sistem pendidikan lanjutannya sesuai dengan
keinginannya. Secara sistem, pendidikan vokasi (vocational education training, VET)
bukan termasuk dalam sistem pendidikan tinggi. Sistem pendidikan vokasi yang
umumnya berupa Technical and Further Education (TAFE) lebih menekankan pada
keahlian tertentu yang menyiapkan lulusannya untuk dapat langsung bekerja di dunia
indsutri.5
Bahasa Pengantar
Bahasa pengantar yang digunakan di seluruh sekolah dan perguruan tinggi adalah
bahasa inggris. Bebebrapa sekolah ada yang menerapkan sistem bilingual, yaitu bahasa
inggris dan salah satu pilihan bahasa internasional lainnya (bahasa Indonesia, Jepang,
Korea, Hindi, Perancis, Jerman dan lain lain0. Di beberapa sekolah tertentu digunakan juga
bahasa local (Aborigin).Pelajaran bahasa asing dimungkinkan dimulai pada tingkat
preschool, akan tetapi pada umumnya mulai diterapkan pada tingkat school secondary.
Bahasa internasional yang ditawarkan di sekolah-sekolah di Australia adalah bahasa arab,
Indonesia, perancis, jerman, italia, jepang, mandarin, yunani modern dan spanyol.6
Tahun Akademik
Australia memakai sistem tahun akademik mulai dari februari sampai dengan
desember. Biasanya priode tersebut dibagi lagi kedalam 3 atau 4 term. Pada umumnya
Negara bagian menerapkan sistem dengan 4 term kecuali Tasmania yang menerapkan
sistem 3 term.Pada tingkat VET tahun akademik dimulai pada akhir bukan januari dan di
akhiri pada pertengahan desember. Di beberapa Negara bagian dan territory tahun ajaran
ada yang dibagi ke dalam 2 semester da nada juga yang menggunakan sistem tri-semester.
Sebagian besar perguruan tinggi menerapkan tahun akademik mulai dari bulan februari dan
di akhiri pada bulan November. Sebagian besar perguruan tinggi menerapkan sistem
semester. Di beberapa universitas tertentu ada yang menggunkan sistem tri-semester.
Beberapa institusi non universitas melaksanakan programnya sepanjang tahun.7
Sistem Administrasi dan Pendanaan
Sistem administrasi dan pendanaan pendidikan merupakan tanggungjawab bersama
antara Pemerintah federal dan pemerintah Negara bagian. Pengaturannya tergantung pada
sector pendidikan dan legislasinya. Pemerintah federal dan Negara bagian bekerjasama
pada tingkat kementrian untuk merancang sistem pendidikan dan menjalankannya.
5
Ibid, h 102
6
Ibid, h 102
7
Haryo Winarsoh, Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah di 16 Negara,,, h 103
Kerjasama ini dilakukan melalui standing council pada tingkat tertiary education, skils
and employment (SCOTESE) dengan melaporkannya kepada pemerintah Australia(COAG)
dan didukung oleh secretariat national tertiary education, skills and employment
(NATESE). SCOOTESE menggantikan ministerial council for tertiary education and
employment (MCTEE) pada tahun 2011.8
8
Ibid,
tingkat tersebut. (disebut sebagai kriteria tingkat). Setiap kualifikasi dijelaskan berdasarkan
learning outcomes.9
B. SISTEM PENDIDIKAN DI RUSIA
Federasi Rusia/ Rusia adalah sebuah negara yang membentang dengan luas di sebelah
Timur Eropa dan Utara Asia. Dengan wilayah seluas 17.075.400. rusia negara terbesar di
dunia, wilayahnya kurang lebih dari wilayah Republik Rakyat Cina, Kanada atau Merika
Serikat. Penduduknya menduduki peringkat ketujuh terbanyak di dunia setelah Tiongkok,
India, Amerika Serikat, Indonesia, Brasil dan Pakistan. Negara ini dahulu pernah menjadi
negara bagian terbesar Uni Soviet. 10 Rusia adalah ahli waris Uni Soviet. Rusia merupakan
salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan yang bagus, dalam hal melek huruf.Rusia
unggul dibandingkan dengan beberapa negara Eropa Barat. Tujuan pendidikan Rusia, pada
masa Soviet, sistem pendidikan berada di bawah kontrol pemerintah. Penekanan sekolah
pada pembentukan keterampilan dan doktrin idiologi komunis, peran guru tidak hanya
mengajar, tetapi bagaimana membentuk pribadi komunis yang ideal. Semua sekolah
mengikuti kurikulum nasional, di luar jam sekolah anak-anak diharuskan mengikuti organisasi
partai komunis. Dan pada tahun 1985 di bawah kepemimpinan Michail Gorbachev kurikulum
nasional direvisi dengan tujuan agar lebih fleksibel.Reformasi sistem pendidikan di Rusia di
mulai pada awal tahun 1992, kebijakan diprioritaskan untuk memperkuat dan
mengembangkan demokrasi, konsolidasi, identitas sosial dan penguatan ekonomi pasar.
Dalam undang-undang pendidikan Rusia, ada 6 prinsip kebijakan negara mengenai
pendidikan yaitu:
1) Pendidikan bercirikan kemanusiaan dan nilai-nilai umum kemanusiaan
2) Kesatuan budaya dan fasilitas pendidikan dalam federasi
3) Akses pendidikan bagi seluruh rakyat
4) Pendidikan bebas dari pengaruh agama pada lembaga-lembaga pendidikan negara
5) Kebebasan dan fluralisme dalam pendidikan
6) Dan manajemen yang demokratis dalam pendidikan dan otonomi lembaga-lembaga
pendidikan.11
Sistem pendidikan di Rusia meliputi: Taman kanak-kanak (sejak usia bayi 1 tahun
sampai taman kanak-kanak lanjut sejak usia 3 tahun, sekolah menengah (sejak usia 6 tahun).
9
Haryo Winarsoh, Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah di 16 Negara..... h 105.
10
http://www.studyrusian.com/MGU/russian-education-sysstem.html diakses pada tanggal 8 oktober
2019. Pukul 21.15
11
Agus Syah Nur. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. (Bandung : Lubuk Agung, 2001), h
263
Sekolah menengah terdiri dari 4 tahun sekolah dasar, 5 tahun sekolah menengah utama dan 2
tahun sekolah penuh / kejujuran. Ada sekolah menengah khusus dimana mata pelajaran
tertentu diutamakan, misalnya bahasa, matematika, fisika, dan lain-lain. Sejumlah perguruan
tinggi mengikuti sistem barat dan mempunya 2 peringkat BA (4 tahun) dan MA (2 tahun)
tetapi kebanyakannya tetap sesuai dengan sistem lama yaitu tanpa gelar BA dan MA (para
tamatan diberi kualifikasi saja, misalnya guru sekolah, penerjemah, insinyur dan lain-lain)
dengan tempo pelajaran 5-6 tahun. Jumlah universitas negeri (1994) ialah lebih dari 40,
disertai 80 universitas khusus (teknis, medis, keguruan dan pertanian) yang dulu bertaraf
institut saja dan lebih dari 30 universitas swasta.
a) Pendidikan Pra-Sekolah
Pendidikan Pra-Sekolah dinamakan dengan Play Group dimulai dari usia1-3 tahun.
Kemudian, setelah itu dilanjutkan dengan taman kana-kanak (TK) untuk usia 3-6 tahun.
Pendidikan ini tidak seperti sekolah, dan diselenggarakan oleh daerah atau pemerintah
setempat. Beberapa daerah seperti Moskow mengambil kebijakan untuk membiayai
pendidikan Pra-Sekolah ini. Namun pada tahun 2004, pemerintah Pusat Rusia telah
mengambil kebijakan untuk memberikan bantuan kepada daerah untuk menyelenggarakan
pendidikan pra-sekolah ini secara gratis.
b) Pendidikan Menengah
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, para siswa memiliki dua pilihan. Apakah
ingin lanjut kejenjang pendidikan lengkap sekunder atau kejuruan. Pada pendidikan lengkap
sekunder, siswa harus menyelesaikan pendidikan selama dua tahun, untuk mendapatkan
sertifikat. Setelah itu siswa dibenarkan masuk kejenjang perguruan tinggi / universitas dengan
sertifikat yang diperolehnya. Siswa juga dibenarkan untuk masuk ke sekolah kejuruan.
Sekolah ini menyediahkan sistem pendidikan kejuruan setingkat Diploma dengan lama
pendidikan yaitu 4 tahun. Pada jenjang ini, siswa diberikan kurikulum yaitu mengarah kepada
komponen pelatihan kerja. Pada jenjang pendidikan ini siswa diberikan sertifikat non-gelar
setingkat Diploma, dan selesai mengikuti pendidikan ini, siswa dapat langsung tejun ke dunia
kerja ataupun dapat melanjutkan kependidikan tinggi. 12
12
http://en.wikipedia.org/wiki/education_in_Rusia diakses pada tanggal 8 oktober 2019. Pukul 21.15
13
Iriyanto Widisuseno, Pola Budaya Pembentukan Karakter Dalam Sistem Pendidikan di Jepang, no. 4,
vol. 2, 2018, h 226
perkuliahan full time dan part time yang diselenggarakan sore hari dan korespondensi.
Program S2 berlangsung selama 2 tahun dan program S3 berlangsung selama 5 tahun
(dua tahun pertama sebagai pendidikan S2 dan tiga tahun terakhir dianggap sebagai
pendidikan S3. Pendidikan S3 di fakultas kedokteran berlangsung selama 4 tahun.14
Pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi dibawah koordinasii kementerian
pendidikan, budaya, olahraga, sains dan teknologi(Monbukagakusho). Pendidikan
anak usia dini dibawah koordinasi kementerian kesejahteraan, kesehatan dan
ketenagakerjaan. Koordinasi dan pengawasan pendidikan dasar dilakukan oleh dinas
pendidikan yang ada ditingkat kota dan distrik. Koordinasi dan pengawaan pendidikan
menengah di bawah tanggungjawab Kyoikuiinkal I level prefektur. Untuk pendidikan
tinggi dikelola dan diawasi secara langsung oleh Monbukagakusho.15
Tahun akademik di Jepang dimulai pada 1 April dan berakhir tanggal 25 Maret
tahun berikutnya. Jepang terkenal dengan disiplin dan aturan nya yang ketat hanya
membolehkan anak-anak yang telah berusia minimal enam tahun untuk mulai
pendidikan wajib belajar sembilan tahun. Jika anak nya umur nya kurang dari enam
tahun, meskipun kurang dari sehari tidak diperbolehkan untuk masuk sekolah dasar
dan harus menunggu tahun berikutnya.16
2. Pola Budaya Pendidikan di Jepang
Dalam budaya pendidikan di Jepang dikenal dengan istilah Kyoiku Mama (Ibu
Pendidik, artinya seorang ibu tidak akan pernah berhenti mendorong anaknya untuk
belajar sekaligus menciptakan keseimbangan pendidikan yang baik dalam hal fisik,
emosional maupun sosial. Istilah Ryosai Kentro (istri yang baik dan ibu yang arif)
menggambarkan suatu kebijakan budaya yang memposisikan kaum wanita sebagai
“penguasa rumah” yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di rumah.
Mulai dari pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, masalah keuangan dan pendidikan
anak. Intinya menyerukan bahwa peran terhormat wanita adalah sebagai istri yang
baik dan bijaksana, pembagian peran alami sesuai fitrah antara perempuan dan laki-
laki.17
14
Iriyanto Widisuseno, Pola Budaya Pembentukan Karakter Dalam Sistem Pendidikan di Jepang..... h
226
15
Ibid
16
Haryo Winarsoh, Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah di 16 Negara, ( Biro Perencanaan dan
Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2014), h 384
17
Iriyanto Widisuseno, Pola Budaya Pembentukan Karakter Dalam Sistem Pendidikan di Jepang..... h
227
Orang-orang jepang sejak berada di sekolah sudah ditanamkan nilai-nilai yang
membuat mereka melakukan hal baik sejak dini. Masyarakat jepang sangat menyadari
akan pentingnya landasan dan pendidikan karakter yang baik bagi manusia dan
masyarakat, sehingga hasil dari pendidikan di jepangadalah keunggulan karakter-
karakter yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Pola budaya pendidikan di lingkungan
keluarga ini menjadi basis sistem budaya pendidikan di jepang. Mengapa hasil anak
didik dari hasil pendidikan di jepang memiliki karakter yang kuat, karena sistem
pendidikan di jepang berbasis pada budaya pendidikan keluarga. Pendidikan di jepang
menjunjung tinggi pendidikan moral yang berakar dari budaya leluhur masyarakat
jepang yang sarat dengan nilai-nilai kecintaan dengan sesama. Masyarakat jepang
sangat menyadari akan pentingnya landasan dan pendidikan karakter yang baik bagi
manusia dan masyarakat, sehingga hasil pendidikan di jepang adalah keunggulan
karakter-karakter yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Pada sekolah dasar misalnya,
siswa akan diajarkan mata pelajaaransejarah untuk mengenal nilai-nilai kejuangan,
pelajaran pengenalan lingkungan hidup untuk menumbuhkan kesadaran tanggung
jawab lingkungan, pelajaran ilmu sosial, siswa akan tumbuh kepekaan ssosial,
menghormati sesama dan tanggungjawab sosial. Diyakini bahwa tujuan pendidikan
untuk 3 tahun pertama sekolah bukanlah untuk menilai pengetahuan atau
pembelajaran anak, melainkan penanaman nilai-nilai yang membuat mereka
melakukan hal baik sejak dini.18
Ada beberapa pola budaya pendidikan dalam sistem pendidikan di Jepang yang
dijadikan landasan pendidikan karakter di persekolahan.
1. Pada masa 3 tahun pertama belajar di Sekolah Dasar tidak ada Ujian Sekolah
Siswa jepang baru mendapatkan ujian sekolah jika mereka sudah menginjak kelas
empat. Kebijakan ini dilakukan karena pemerintah lebih mengutamakan dan
menghargai mental dan perilaku yang baik dari pada nilai. Fokus pada pendidikan
mental dan karakter lebih utama dari pada mengetes kemampuan akademik. Hal
ini dimaksudkan supaya siswa bisa menunjukkan rasa hormat melalui sikap dan
perilakunya, baik kepada sesama siswa maupun pada guru.
2. Sekolah tidak menyiapkan tukang pembersih rung kelas.
Umumnya disekolah menyediakan tukang pembersih kelas atau halaman, tetapi di
jepang tidak berlaku kebiasaan itu. untuk membersihkan kelas dan lingkungan
sekolah adalah tugas para siswa atau anak didik. Siswa dibagi kedalam kelompok
18
Ibid
piket untuk membersihkan kelas dan lingkungannya. Hal ini bertujuan supaya
siswa bisa belajar bekerja sama, bertanggungjawab serta menumbuhkan rasa
memiliki terhadap fasilitas dan lingkungan ssekolah.
3. Sekolah menyediakan makan untuk siswa
Sekolah mengajarkan dan menyediakan makanan sehat yang harus dikonsumsi
oleh siswa . adaa pengecualian untuk siswa yang memiliki alergi yang serius.
Menu makanan nya disusun sama untuk semua siswa dan disediakan oleh koki
serta ahli gizi yang berpengalaman profesional. Kebijakan ini bertujuan
membiasakan siswa makan secara teratur dan sehat. Saat siswa makan siang, guru
pun ikut bergabung bersama siswa , hal ini bertujuan untuk menguatkan hubungan
antara guru dan siswa.
4. Seni merupakan mata pelajaran utama.
Siswa dijepang diajarkan seni tradisional jepang seperti Haiku (jenis puisi) dan
Shado. Dua seni tradisional ini diajarkan supaya siswa dapat menghargai budaya
tradisionalnya sendiri.
5. Belajar sopan santun sejak masih kecil lebih penting dari pada belajar nilai
pengetahuan.
Diberbagai negara seringkali mereka berlomba-lomba untuk mendidik siswa
mereka(bahkan sejak kelas 1 SD) agar menjadi pintar membaca, menulis dan pada
akhirnya lulus ujian kenaikan kelas. Namun faktanya, di sekolah Jepang siswa
tidak mengikuti ujian sampai mereka mencapai kelas empat SD( sekitar usia 10
tahun), mereka mungkin hanya melakukan tes-tes ringan . diyakini bahwa tujuan
nya untuk 3 tahun ertama sekolah bukanlah untuk menilai pengetahuan atau
pembelajaran anak. Akan tetapi, untuk membangun perilakuyang baik dan untuk
mengembangkan karakter mereka, anak-anak diajarkan untuk menghormati orang
lain dan bahkan bersikap lembut terhadap hewan maupun alam, mereka juga
belajar bagaimana menjadi dermawan, welas asih, dan mempunyai empati.19
3. Pendidikan Menengah
anak yang telah berusia enam tahun dapat masuk sekolah dasar pada 1 april dan
belajar selama enam tahun. Setelah tamat dari sekolah dasar dapat melanjutkan
pendidikan ke sekolah menengah pertama selama tiga tahun.23
4. Kurikulum Pendidikan di Jepang
21
Haryo Winarsoh, Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah di 16 Negara.... h 386
22
Haryo Winarsoh, Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah di 16 Negara.... h 387
23
Ibid
Kurikulum yang dipakai oleh sekolah Jepang adalah kurikulum yang telah
distandarkan secara nasional. Mata pelajaran yang distandarkan secara nasional antara
lain bahasa jepang, bahasa inggris, matemmatik, sejarah, olahrga, pendidikan jasmani,
keterampilan dan kesenian, science, integrated course, dan home room. Walaupun
begitu, setiap sekolah di masing-masing prefektur mempunyai kebebasan untuk
menyusun kurikulum sekolah.24
Kurikulum sekolah di Jepang meliputi tiga aspek yaitu, subjects (kamoku),
pendidikan moral (doutouku;kyoiku) dan extra-kurikuler. Subjects atau mata pelajaran
terdiri dari mata pelajaran wajib di SD, mata pelajaran wajib di SD, mata pelajaran
wajib dan pilihan di SMP dan SMA. Pendidikan moral tidak berupa mata pelajaran
khusus seperti di Indonesia, tetapi berupa konseling selama satu jam pelajaran dalam
seminggu yang dilakukan oleh guru wali kelas. Tidak ada penilaian atau nilai raport
untuk mata pelajaran ini. Extrakurikuler dapat berupa kegiatan olahraga, seni,
kegiatan osis atau kegiatan sekolah.25
Akhir dari pembahasan usaha untuk memperluas wawasan pendidikan ini. Sedikitnya
ada tiga alasan utama mengapa jepang menjadi alternatif yaitu :
1. Orientasi pada negara jepang bagi pandangan indonesia, adalah negara yang dianggap
sudah mapan baik dalam tatanan masyarakat, ekonomi, idiologi serta kebudayaannya.
Jepang telah berkembang mengimbangi dunia Barat namun tidak menghilangkan ciri
atau identitas budayanya yang asli.
2. Berdasarkan logika bahwa orang Jepang seperti halnya orang indonesia juga
merupakan bangsa Asia yang tidak beragama kristen protestan. Oleh karena itu,
bangsa jepang tentu kurang lebih sama sifatnya seperti bangsa kita. Ditambah pula
masyarakat jepang juga menilai tinggi nilai budaya, gotong royong, dan mereka pada
umumnya seperti kita juga mempunyai mentalitas yang berorientasi vertikal ke arah
atasan, ke arah orang-orang senior dan orang berpangkat tinggi
3. Antara indonesia dan jepang jelas mempunyai histori yang sangat dekat. Sedikit
banyak pengaruh penjajah terhadap daerah jajahannya baik dalam watak penduduk
maupun pola pandang memiliki orientasi yang terwaris jepang dan indonesia
merupakan kesatuan dalam proses pembangunan yang sama dalam ide dan kebijakan
tentunya.26
24
Haryo Winarsoh, Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah di 16 Negara,,,, h 393
25
Ibid
26
Chalidjah Hasan, Kajian Pendidikan Perbandingan. (Surabaya: Usana Offset, 1995). h, 104-105
Berikut ini sekilas proses penjabaran pendidikan di negara Jepang yang dapat dicatat
sebagai penambahan wawasan pendidikan di negara indonesia;
a. Pendidikan
Selama masa feodal yang panjang sebelum restorasi meji pada tahun 1868,
berkembang berbagai lembaga pendidikan untuk memenuhi kebutuhan golongan-golongan
sosial yang berbeda. Para penguasa di daerah membuat sekolah khusus untuk anak-anak
golongan prajurit dan masyarakat pedesaan membuat sekolah untuk para anggota golongan
pedagang dan petani yang kaya. Ada jenis lain sekolah swasta yaitu lerakayo dimana ank-
anak orang biasa diajarkan membaca, menulis dan berhitung, kebanyakan di daerah
perkotaan.27
Pada tahun 1872 di jepang diperkenalkan sistem pendidikan nasional modern, yaitu
ketika pemerintah mendirikan sekolah dasar dan sekolah menengah dimana-mana. Pada tahun
1886 setiap anak diwajibkan masuk sekolah dasar selama tiga tahun atau empat tahun. Pada
tahun 1900 wajib belajar dibebaskan dari pembayaran. Dan pada tahun 1908 lamanya
diperpanjang menjadi enam tahun. Setelah perang dunia ke II setelah itu pada periode ini
diperpanjang sekali lagi menjadi sembilan tahun yang beralaku hingga sekarang meliputi
sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.28
b. Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan tersusun dalam lima tahap: taman kanak-kanak (satu sampai tiga
tahun), sekolah dasar (enam tahun), sekolah menengah pertama (tiga tahun), dan universitas
pada umumnya empat tahun. Pendidikan diberikan secara Cuma-Cuma untuk semua anak
yang berusia antara 6-15 tahun. Namun, bagian terbesar dari lulusan SMP meneruskan
pelajarannya, dan nyatanya SMA sekarang menjadi bagian penting dari pendidikan anak pada
tahun 1936, 94 persen dari semua siswa masuk SMA, yaitu rasio yang sama dengan Amerika
serikat, dan 35 persen dari semua lulusan SMA meneruskan pelajarannya ke universitas
rasional lebih kecil dari Amerika serikat dimana hampir 50 persen masuk universitas, tetapi
lebih dari negara Eropa barat dimana angka rata-rata berkisar antara 20 persen dan 30
persen.29
Disamping akademi dan universitas, sebagian siswa masuk sekolah kejuruan.
Universitas Terbuka dibuka pada tahun 1989 untuk memberikan kesempatan kepada orang
27
Ibid,
28
Chalidjah Hasan, Kajian Pendidikan Perbandingan, h. 106
29
Chalidjah Hasan, Kajian Pendidikan Perbandingan, h. 107
dewasa untuk meneruskan pendidikan mereka dengan mendengarkan kuliah yang diusulkan
melalui radio atau televisi. Sebagaimana fasilitas pendidikan negeri yang tersedia di sekolah
swasta yang terdapat di semua tahap sistem pendidikannya. Sekolah-sekolah ini secara khusus
memegang peran yang sangat penting dalam pendidikan pra sekolah dan universitas30
Pada tahun 1994, Majelis Nasional untuk pembaharuan pendidikan, yaitu sekolah
komisi penasihat bagi perdana menteri, dibentuk untuk memikirkan masalah-masalah tersebut
dan menentukan sasaran jangka panjang bagi sistem pendidikan. Pada tahum 1987 majelis ini
mengeluarkan rekomendasi berdasarkan prinsip menghargai individu:
1. Pada tingkat sekolah menengah pertama dan atas seharusnya dilakukan seleksi mata
pelajaran yang lebih banyak variasi
2. Sistem ujian masuk universitas harus dirubah supaya masing masing universitas
diizinkan melakukan ujiannya sendiri
3. Kesempatan pendidikan untuk orang tidak terdaftar di sekolah harus ditingkatkan
4. Sistem penerimaan siswa asing harus diperbaiki.31
30
Ibid,
31
Chalidjah Hasan, Kajian Pendidikan Perbandingan, h. 109
32
Burhanuddin, Konsep Pendidikan di Inggris, Jepang dan Negara Indonesia: Bagaimanakah
Perbedaannya, Malang: Blog UIN Malang, 2011, h. 5
tersebut maka perlu adanya sekolah atau pendidikan yang dapat membangun pertumbuhan
tenaga kerja intelektual yang terampil dan professional di bidang usaha swasta
b. Persiapan menghadapi masa peralihan dari masa sekolah ke masa kerja serta masa
hidup bermasyarakat.
Sesuai dengan keadaan pada poin a, maka perlu adanya persiapan peralihan dari dunia
pendidikan menuju dunia kerja serta hidup di masyarakat. Di Jepang, masa peralihan terjadi
pada pendidikan sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Bagi mereka lulusan sekolah
kejuruan tidak begitu menimbulkan permasalahan, karena mereka telah dibekali keahlian
sesuai dengan jurusan masing-masing sehingga keterampilan mereka dapat digunakan dalam
dunia kerja.Sedangkan bagi lulusan sekolah umum dan perguruan tinggi hendaknya ada suatu
strategi khusus guna menyiapkan lulusan tersebut agar dapat memiliki daya guna di
masyarakat.33
c. Pendidikan seumur hidup
Pemberian kesempatan belajar di lembaga non-formal perlu diperhatikan agar konsep
pendidikan seumur hidup dapat terlaksana. Aspek lainnya yaitu kerjasama antara orang tua,
guru dan siswa dalam proses pendidikan. Sistem ini diharapkan dapat memantau
perkembangan siswa baik itu di sekolah maupun di rumah.
d. Perluasan fasilitas dan pelayanan kependidikan dalam menghadapi bertambahnya
hambatan ekonomi
Masalah ini dikarenakan di Jepang juga terjadi pemusatan pemukiman di kota atau
urbanisasi. Dampak dari urbanisasi tersebut dalam kependidikan adalah kurang tersedianya
sarana gedung sekolah, karyawan administratif kependidikan serta penanganan siswa yang
tidak tertampung di sekolah.Dengan begitu maka biaya yang harus dikeluarkan pemerintah
juga semakin besar.
Adapun instansi yang menangani pembiayaan pendidikan adalah pemerintah pusat,
pemerintah daerah serta badan-badan lain. Dari ketiga instansi tersebut pemerintah daerah
adalah instansi yang paling besar dalam menanggung pembiayaan pendidikan.
e. Penyediaan tenaga guru yang lebih bermutu untuk mempersiapkan anak didik
menghadapi masyarakat masa depan yang semakin kompleks
Pendidikan Jepang mengusahakan agar para siswa yang cerdas dan pandai tertarik pada
profesi guru. Tugas pokok guru di Jepang adalah membentuk karakter para siswa. Beberapa
lembaga pendidikan guru perlu ditingkatkan mutu dan arah pengembangannya pada
pendidikan karakter.
33
Ibid., h. 5.
f. Pemerataan dan efektivitas pendidikan
Penerimaan untuk bersekolah harus didasarkan hanya pada faktor kemampuan
individual anak, bukannya pada status sosial orang tuanya. Siswa yang berkemampuan rendah
pun harus diberi pendidikan sama dengan berkemampuan tinggi, agar tidak terjadi jurang
pemisah yang semakin melebar dalam masyarakat masa depan.34
Bangsa Jepang, walaupun sudah maju diberbagai bidang kehidupan termasuk di bidang
pendidikan tetapi dalam rangka mempersiapkan diri secara lebih baik lagi, maka
pengembangan kurikulum terus ditingkatkan demi kemajuan-kemajuan kualitas pendidikan di
negara Jepang itu sendiri. Kurikulum di Jepang disusun oleh bagian perencanaan kurikulum
yang terdapat dalam Kementrian Pendidikan (MEXT, 2006). Penyusunan kurikulum Jepang
lebih ditekankan pada sistem pendidikan di sekolah, bukan pada perubahan mata pelajaran
atau metode mengajar. Sifatnya fleksibel dan responsif dalam konteks penerapan
kurikulumnya memungkinkan para pendidik untuk melakukan pengembangan dan
penyesuaian-penyesuaian pada tataran implementatif di dalam kelas. Menurut Chibi (2014 :
11), kurikulum Jepang, pertama kali dikeluarkan pada tahun 1947, bertepatan dengan lahirnya
UU pendidikan di Jepang, selanjutnya berkali-kali mengalami perubahan, yaitu pada tahun
1951, 1956, 1961, 1971, 1980, 1992, 2002, dan 2011. Hal-hal yang ditegaskan oleh
Kementerian Pendidikan Jepang terkait dengan menyusun kurikulum adalah: 1) standar
kurikulum nasional, 2) mengutamakan keharmonisan pertumbuhan jasmani dan rohani siswa,
3) menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, 4) memperhatikan step perkembangan siswa,
dan 5) memperhatikan karakteristik course pendidikan/jurusan pada level SMA.
Panduan kurikulum Jepang disebut Gakusu Shidoyordo (GS) yang diakui secara
hukum, sehingga pelanggaran terhadapnya akan dikenai sanksi hukum. GS merupakan
panduan kurikulum untuk SD (shogakko), SMP (chugakko), SMPSMA satu atap
(chutokyoikugakko), SMA (kotogakko), dan SLB (tokubetsushiengakko).Sedangkan untuk
panduan kurikulum Taman Kanak-Kanak (yochien) disebut yochienkyouikuyoryo. Untuk
penyusunan dan publikasi kurikulum dilakukan tiga tahun sebelum diterapkan. Misalnya
untuk reformasi kurikulum SMP yang direncanakan akan diterapkan pada tahun 2012, telah
terselesaikan penyusunannya sekaligus diumumkan ke publik padabulan Maret 2011 untuk
mendapatkan masukan. Reformasi kurikulum ini dengan tujuan memacu kreativitas para guru
termasuk guru bidang studi termasuk guru matematika dalam merancang dan
mengimplementasikan pengalaman belajar bagi para peserta didik di kelas. Pengembangan
profesional guru dilakukan secara terus-menerus sebab Jepang menyadari karena miskin
34
Ibid., h. 5.
sumber daya alam maka pengembangan sumber daya manusia (termasuk guru), dilakukan
secara terus menerus.35
PENUTUP
35
Bety Miliyawati, “Kurikulum Dan Pembelajaran Matematika di Jepang Serta Perbandingannya
Dengan Di Indonesia”, dalam Biormatika, vol. 4, 2017, h. 127.
d. pola budaya pendidikan karakter dalam sistem pendidikan di Jepang lebih
menekankan pada cara-ccara penanaman nilai karakter dan sikap mental yang
membentuk pribadi siswa yang mandiri, ulet, gigih, kepedulian sesama, kreatif,
inovatif dan santun.
3. a. Sistem pendidikan di Rusia meliputi pendidikan pra sekolah, pendidikan
menengah dan pendidikan lengkap sekunder dan kejuruan.
b. rusia merupakan negara yang memiliki sistem pendidikan yang bagus dalam hal
melek huruf.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Chalidjah, 1995. Kajian Pendidikan Perbandingan. Surabaya: Usana Offset
Syah, Nur Agus. 2001. Perbandingan Sistem Pendidikan, Bandung: Lubuk Agung.
Syafaruddin, dkk, 2017, Inovasi Pendidikan: suatu analisis terhadap kebijakan baru
pendidkan, Medan: Perdana Publishing.
Widisuseno, Iriyanto, 2018. Pola Budaya Pembent Ukan Karakter Dalam Sistem
Pendidikan di Jepang, no.4.vol 2
Winarsoh, Haryo. 2014. Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah di 16 Negara, Biro
Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Burhanuddin, 2011, Konsep Pendidikan di Inggris, Jepang dan Negara Indonesia:
Bagaimanakah Perbedaannya, Malang: Blog UIN Malang,
Bety Miliyawati, 2017, “Kurikulum Dan Pembelajaran Matematika di Jepang Serta
Perbandingannya Dengan Di Indonesia”, dalam Biormatika, vol. 4,
http://www.studyrusian.com/MGU/russian-education-systemhtml. diakses pada
tanggal 8 oktober 2019 pukul 21.15 Wib
http://en.wikipedia.org/wiki/education_in_Rusia diakses pada tanggal 8 oktober 2019.
Pukul 21.15