5-1
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
5-2
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
Tujuan
Lingkup Pekerjaan Pekerjaan
5-3
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
A. Tenaga Ahli
B. Organisasi Pelaksana
5-4
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
C. Koordinasi
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan akan selalu
berhubungan dengan pihak pemberi kerja serta instansi terkait
lainnya, baik dalam rangka pengumpulan data maupun pada saat
konfirmasi hasil kegiatan yang berkaitan dengan wewenang dan
tanggung jawab instansi tersebut. Koordinasi yang baik dengan
pihak-pihak yang terkait sangat diperlukan demi kelancaran
pelaksanaan pekerjaan. Dalam upaya menghindari terjadinya
kesalahan persepsi dan demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan,
maka dalam setiap pengambilan keputusan penting, Konsultan akan
selalu berkoordinasi dengan Satuan Kerja atau Tim Teknis
Pekerjaan. Diskusi dan pertemuan-pertemuan dengan Satker dan
Tim Teknis Pekerjaan akan selalu ditindaklanjuti dengan Berita
Acara Pertemuan / Diskusi yang ditandatangani bersama.
D. Fasilitas kerja
Fasilitas kerja untuk kegiatan kantor dan lapangan akan
disediakan sesuai dengan persyaratan Pemberi Kerja yang
ditetapkan dalam KAK. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas
hasil dan efisiensi kerja kerja, apabila dimungkinkan, konsultan
sebagai penyedia jasa akan menambah atau meningkatkan kualitas/
spesifikasi peralatan yang digunakan.
E. Kantor
Semua pekerjaan yang bersifat desk study akan dikerjakan di
kantor Konsultan dan di lokasi, namun untuk pekerjaan lapangan
khususnya untuk survei lapangan dan pengumpulan data sekunder,
5-5
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
Gambar 5.2
Pendekatan Operasional Pelaksanaan Pekerjaan
5-6
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
bentuk yang teratur dan standar. Secara spesifik maksud dari adanya
dokumen procedural, adalah :
Memberikan guidelines dan keseragaman
Mendorong pendokumentasian
Komunikasi menjadi jelas dan efektif
Mempersatukan tim proyek
Memberikan dasar analisa
Persetujuan dokumen terekam untuk referensi selanjutnya
Memperbaharui komitmen
Mengurangi paperwork
Mengurangi konflik dan ketidakjelasan masalah
Memetakan jenis-jenis pekerjaan
Memudahkan tim kerja baru segera beradaptasi
Membentuk jalur pengalaman dan metode kerja yang berguna
bagi proyek lain.
5-7
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
1. Tahap Sosialisasi
Tahapan ini adalah tahapan dimana kita mensosialisakan apa
itu program BSPS kepada masyarakat didampingi oleh aparat
Kecamatan/Kelurahan dan tim teknis Kabupaten, bagaimana
cara untuk mendapatkan bantuan tersebut.
2. Tahap Verifikasi
Pada tahap ini adalah untuk memverifikasi penerima bantuan
sesuai dengan data BNBA.
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Mendata calon penerima bantuan
• Menjelaskan syarat penerima bantuan
• Mengumpulkan data data penerima bantuan
• Mendata bentuk swadaya yang akan diberikan oleh Calon
Peneriman Bantuan.
4. Tahap Pelaksanaan
Desain dilaksanakan dua tahap :
5-8
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
5-9
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
Pengendalian Kegiatan
Pengendalian kegiatan BSPS pada intinya mencakup pengawasan
untuk mengamati, mengindentifikasi serta mengantisipasi
permaslahan untuk pencapain sasaran kegiatan BSPS.
Pengawasan atau pengendalian kegiatan BSPS ini meliputi ;
Tahapan pengusulan lokasi
Penetapan Lokasi
Penyiapan masyarakat
Penetapan CPB (Calon Penerima Bantuan) BSPS
Pencairan
Penyaluran
5 - 10
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
Pemanfaatan BSPS
Pelaporan
5 - 11
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
5 - 12
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
a. Time Schedule
Kebenaran/ketetelitian pembuatan Time Schedule mengenai :
Item pekerjaan yang dilaksanakan.
5 - 13
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
5 - 14
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
5 - 15
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
5 - 16
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
5 - 17
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
nilai faktor pajak, faktor overhead & profit pada harga yang
ditawarkan Pemborong. Tetapi biasanya tidak diikuti dengan
perhitungan meningkatnya overhead Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas, sebagai akibat peningkatan kegiatan
pengendalian.
5 - 18
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
5 - 19
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
5 - 20
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
Gambar 5.3
Model Pendekatan Partisipasi
5 - 21
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
Gambar 5.4
Peranan Stakeholder Dalam Perencanaan
Pelaksanaan oleh
Pemerintah, Swasta,
Pelaku
Peranan Dalam Perencanaan Masyarakat
Forum Forum
Masyarakat
Stakeholders Stakeholders
Perangkat
Pengendalian
Pelaksanaan
Indikasi
Program
Program Arahan
Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Gambar 5.5
Proses Aspirasi Stakeholders
5 - 22
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
Kegiatan
Lokakarya / FGD
Unsur
Unsur Swasta
Pemerintah
Unsur
Masyarakat /
Asosiasi
Stakeholders
Perumusan
Aspirasi
1. Mobilisasi tim/sumberdaya;
2. Penyempurnaan rencana kerja dan metodologi;
3. Kajian kebijakan dan peraturan perundang-undangan terkait;
4. Kajian literatur konsep Pusat Bisnis;
5. Identifikasi awal kondisi dan permasalahan
6. Penyusunan desain survey dan persiapan survey.
5 - 23
Konsultan Manajemen Provinsi Kepulauan Riau
data yang diperlukan dalam proses analisis nantinya. Selain daripada itu
pada tahapan ini juga dihasilkan indentifikasi awal isu permasalahan.
5 - 24