USULAN TEKNIS
V- 1
tujuan yang diinginkan sebagaimana telah ditentukan dalam KAK yaitu :
Membantu pengguna jasa untuk merencanakan Pengadaan dan
Pemasangan Sarana dan Prasarana Jaringan Air Bersih dari Ruas
Tegeh sari - Simpang Kali – Fourseason – Ayana
3. Menyusun dan menetapkan rencana kerja sebagai hasil jabaran
metodologi yang dipilih.
Perumusan
Kerangka Pendekatan & Hasil yang di
Acuan Kerja Metodologi inginkan
Pelaksanaan
Pekerjaan
Batasan-batasan :
Alokasi dana pelaksanaan pekerjaan
Alokasi waktu pelaksanaan
V.1.1. PENDEKATAN
1. Pendekatan Umum
2. Pendekatan Struktur Organisasi
3. Pendekatan Kelembagaan
4. Pendekatan Teknis
5. Pendekatan Konseptual
USULAN TEKNIS
V- 2
Menggunakan peraturan, kebijakan dan kriteria/standar dari
Departemen Pekerjaan Umum sebagai pedoman.
Kajian literatur dengan mereview materi informasi yang lainnya
untuk memperkaya wacana sehingga dalam pelaksanaan
pekerjaan ini lebih sempurna dan terarah.
USULAN TEKNIS
V- 3
Analisa dan evaluasi data sesuai lingkup kerja
Melibatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu agar analisis
dan perencanaan dapat dilakukan secara ilmiah
Melakukan pembahasan secara deskriptif dan analisis yang
mendalam agar hasil analisis perencanaan dan evaluasi sesuai
dengan yang diharapkan.
USULAN TEKNIS
V- 4
Dilandasi oleh konsep dasar tersebut, selanjutnya konsultan akan
melakukan rencana kegiatan, dengan lingkup penugasan dan metodologi
umum penyelesaian penugasan yang telah dikuasai oleh konsultan.
Selanjutnya konsultan berpendapat bahwa untuk menyelesaikan penugasan
ini, diperlukan tahapan / langkah-langkah penyelesaian yang dirangkum
pada pendekatan penyelesaian materi penugasan.
Pengembangan Identifikasi
PDAM
SPAB yg blm Ketersediaan
Kab.Badung
tersedia DED RISPAB di
Kab/Kota
Acuan
Penyusunan
Usulan RISPAB
Pengumpulan Pengembangan Sosialisasi
data skunder SPAB TA 2017/2018 tentang
Evaluasi RISPAM
Kinerja
PDAM
Survey lapangan Rencana Teknis
Pengembangan Kab/kota yg
SPAB menyusun
RISPAB
Readiness
Evaluasi criteria
Standart
criteria Review DED
Pengemb.
SPAB
Penyusunan DED Pendampingan
penyusunan
RISPAB
Gambar DED
RAB
Spesifikasi Teknis
Gambar DED
RAB Draft RISPAMB
Spesifikasi Teknis Kab/kota
USULAN TEKNIS
V- 5
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan
arahan pelaksanaan pekerjaan pada Kerangka Acuan Kerja.
Metodologi pelaksanaan yang kami susun diharapkan akan mampu
menghasilkan keluaran sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
KAK.
USULAN TEKNIS
V- 6
3. Kegiatan review/evaluasi/identifikasi yang bertujuan sebagai
bahan pengkajian untuk Tahapan yang lebih lanjut.
4. Kegiatan penyusunan / perumusan konsep pengembangan
Jaringan Air Bersih dalam hal pemanfaatan air baku,
pengembangan sistem.
5. Kegiatan yang berkaitan dengan review perencanaan detail yang
telah dibuat dalam hal kesiapan program, pemenuhan terhadap
standar yang telah diatur dalam NSPM bidang air minum serta
Peraturan lain yang berlaku.
V.1.3.1. Persiapan
USULAN TEKNIS
V- 7
landasan atau control dalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan adanya
acuan ini, maka diharapakan pekerjaan dapat diorganisir untuk tepat
waktu dan memenuhi sasaran yang diinginkan .
5. Penentuan lokasi kegiatan
Berdasar data-data yang telah terkumpul serta melaluli koordinasi
dengan pihak Pemberi Tugas yait Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang Kabupaten Badung selaku pemberi kerja maka dapat ditentukan
lokasi pekerjaan studi baik untuk pekerjaan Penyusunan Rencana Teknis
( DED ) untuk pembangunan jaringan air bersih Ruas Tegeh Sari –
Simpang Kali – Fourseason – Ayana ( SPAB ) yang kan dilaksankan
pekerjaan konstruksinya TA 2018 .
5. Penyiapan Format-format
Untuk pelaksanaan pendampingan untuk mempermudah, Konsultan akan
membuat format-format isian dan chek list kegiatan yang akan
dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
6. Penyusunan Laporan Pendahuluan
USULAN TEKNIS
V- 8
o Data yang diperlukan untuk perencanaan teknis meliputi data topografi
lapangan, data sumber air baku atau data kapasitas idle yang akan
dimanfaatkan, data wilayah pelayanana, data kualitas tanah (jika
diperlukan)
Pengukuran topograf
USULAN TEKNIS
V- 9
Metode Pelaksanaan :
1) Persiapan, meliputi
a) Koordinasi dengan direksi pekerjaan.
b) Pengumpulan data awal berupa: data sekunder, buku-buku
referensi, peraturan/ketentuan/standard teknis
yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
c) Pembuatan dan penyusunan program kerja, jadwal
penugasan dan persiapan/penyusunan
instrumen survey.
2) Survey meliputi
Survey Lapangan untuk mengetahui kondisi eksisting, melakukan
identifikasi dan inventory data untuk rencana pengembangan
meliputi kegiatan pengukuran dan pemetaan untuk bangunan
resevoir utama dan jaringan pipa penunjang lainnya.
1) Kegiatan Pengukuran
A.Pemasangan Patok
Pemasangan patok meliputi patok Bench Mark (BM), Kontrol
Point (CP) dan patok kayu sebagai patok bantu dengan rincian
sebagai berikut:
a. Bench Mark ( BM )
b. Kontrol Point ( CP )
Kontrol Point dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 80 cm terbuat
dari cor semen, dipasang dengan tujuan untuk memberikan
acuan arah azimuth dari BM terpasang. Kontrol point ini
dipasang dengan posisi saling terlihat dengan BM terpasang.
USULAN TEKNIS
V- 10
titik tersebut. BM dan CP dipasang pada tempat yang stabil,
aman dan mudah dalam pencariannya.
c. Patok Bantu
USULAN TEKNIS
V- 11
i. Pada jalur terikat, pengukuran dilakukan pergi-pulang dan
pada jalur terbuka pengukuran dilakukan pergi-pulang dan
double stand.
j. Kesalahan beda tinggi yang dicapai harus lebih kecil dari 7
mmD, dimana D adalah jumlah panjang jalur pengukuran
dalam kilometer.
k. Semua data lapangan dan hitungan harus dicatat secara jelas
dan sistematis, jika ada kesalahan cukup dicoret dan ditulis
kembali didekatnya, serta tidak diperbolehkan melakukan
koreksi menggunakan tinta koreksi.
l. Pekerjaan hitungan waterpass harus diselesaikan di lapangan,
agar bila terjadi kesalahan dapat segera diketahui dan
dilakukan pengukuran kembali hingga benar.
USULAN TEKNIS
V- 12
Tujuan pengukuran sifat datar profil adalah mengetahui profil
atau tampang tubuh tanah dari suatu trace, sungai, jalan, Sistem
pipa,alur bangunan dan lain-lain. Sifat datar profil dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
dimana :
USULAN TEKNIS
V- 13
Sedangkan untuk beda tinggi titik detil didapat dengan
menggunakan persamaan
Metode Tachymetri seperti gambar berikut :
Dimana :
Ti = tinggi alat
Bt = benang tengah
H. Pengukuran
Cross Section
USULAN TEKNIS
V- 14
d. Pada setiap titik cross section dipasang patok kayu ukuran 3
cm x 5 cm x 40 cm dan di atasnya diberi paku sebagai titik
acuan pengukuran.
e. Setiap center line titik cross section dipakai juga sebagai
pengukuran long section.
f. Pengukuran cross section dilakukan dengan menggunakan alat
Theodolite T1.
USULAN TEKNIS
V- 15
berwenang. Pemanfaatan sumber air baku harus terpadu dengan
pemanfaatan sumber air baku untuk keperluan lain dan keberadaan
bangunan pengambilan tidak menimbulkan masalah pada lingkungan
sekitarnya.
Sumber air yang dapat digunakan sebagai sumber air baku meliputi:
mata air, air tanah, air permukaan dan air hujan. Survei dan identifikasi
sumber air baku, mengenai debit, kualitas air dan pemanfaatan.
a. mata air
Q = 1,417. H 3/2,
Dimana :
Volume penampungan
Debit air (Q ) ( L / det ik )
t
H xA
Debit (Q ) ( L / det ik )
t
USULAN TEKNIS
V- 16
perkiraan potensi air tanah dangkal dapat diperoleh melalui survei
terhadap 10 buah sumur gali yang bisa mewakili kondisi air tanah
dangkal di desa tersebut.
Q A .V
V C. R.S
dimana:
Q = debit (m³/detik)
S = kemiringan/slope
157,6
C koefisien Chezy
m
1
R
m = koefisien Bazin
USULAN TEKNIS
V- 17
Pengukuran ini mempunyai tingkat ketelitian yang optimal bila
dilakukan dengan periode pengamatan yang cukup lama. Data-data
di atas dapat diperoleh dari penduduk setempat tentang fluktuasi
yang pernah terjadi (muka air terendah).
USULAN TEKNIS
V- 18
Konstruksi bangunan pengambilan direncanakan dengan umur efektif
(life time) minimal 25 tahun;
USULAN TEKNIS
V- 19
E.1.3.4. Analisa dan Evaluasi
A. Analisa dan Evaluasi Penyusunan Detail Engineering Design
( DED )
Metoda review/evaluasi dan identifikasi dapat dilakukan ketika
dilaksanakan kegiatan penyusunan dokumen DED oleh Konsultan.
Data-data tersebut menjadi acuan (input) dalam melaksanakan :
Evaluasi kondisi eksisting Jaringan Air Bersih dengan
menginventarisasi peralatan dan perlengkapan sistem
penyediaan air minum eksisting.
identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan
JARINGAN AIR BERSIH
perkiraan kebutuhan air dan identifkasi air baku
Perencanaan pengembangan system hingga akhir periode
Perhitungan kebutuhan pembiayaan Pengadaan dan
Pemasangan Sarana Dan Prasarana Jaringan Air Bersih
Dari Ruas Tegeh Sari – Simpang Kalo- Fourseason – Ayana
.
USULAN TEKNIS
V- 20
Dokumen pelaksanaan kegiatan (dokumen lelang, jadwal
pelelangan, dan pemaketan)
Review terhadap pemenuhan spesifikasi dan kriteria teknis yang
diatur dalam NSPM bidang air minum
Review terhadap kesesuaian rencana detail, perhitungan, dan
gambar teknis dengan situasi dan kondisi lokasi pengembangan
Jaringan Air Bersih
Review DED yang disusun dengan HPS yang berlaku di wilayah
perencanaan. Untuk harga material lokal (pasir, batu, besi beton,
bata nerah, upah tenaga kerja dll ) menggunakan harga yang
berlaku di wilayah yang bersangkutan menggunakan HSPK,
sedangkan untuk harga material pabrikan (pipa dan accesories,
pompa, genset dll berdasarkan harga yang didapat dari hasil
price list yang dikeluarkan oleh pabrik atau distributor.
USULAN TEKNIS
V- 21
fasilitas dibandingkan dengan fasilitas yang ada, kemudian
ditentukan kekurangan dan kelebihan masing-masing jenis
fasilitas.
USULAN TEKNIS
V- 22
(a) nilai c menjadi c’ = 2/3 c
c. faktor keamanan
Maka:
qult
q all
Fk
dimana:
qc
n kg / cm 2
q all
USULAN TEKNIS
V- 23
Untuk pondasi dangkal dimana dasar pondasi selalu terendam
air dan selalu berada dibawah pengaruh muka air tanah, maka
harus dilakukan dengan faktor keamanan sebesar 0,5 terhadap
persamaan tersebut diatas.
Dimana:
c . Nc . A
q all
Fk
dimana:
qc . A
q all
Fk
dimana:
USULAN TEKNIS
V- 24
qc = nilai konus rata-rata dari dalam 4D diatas ujung
sumuran sampai 4D dibawah ujung sumuran,
dimana D adalah diameter sumuran
A = luas dasar sumuran Fk = faktor keamanan
Qc . A T f .O
q all
Fk1 Fk 2
dimana:
{( n 1).m (m 1).n}
Eg 1 f
90.m.n
USULAN TEKNIS
V- 25
N = jumlah tiang
C c .H P dp
Sc log o
1 eo Po
Dimana:
H P dp
Sc . ln 0
3 qc P0
.
2 Po
Dimana:
USULAN TEKNIS
V- 26
c. Analisis Kependudukan
Perkembangan Penduduk, yaitu Kecenderungan pertambahan
penduduk, baik jumlah dan komposisinya, yang dipengaruhi
oleh, baik alamiah maupun migrasi.
Analisa kependudukan, dengan salah satu tujuannya adalah
guna menentukan angka kebutuhan air minum. Dalam analisa
kependudukan akan dilakukan proyeksi penduduk sampai
dengan perioda perencanaan 15 tahun kedepan, yang dihitung
berdasarkan jumlah dan kondisi kependudukan tahun-tahun
sebelumnya. Dalam hal ini, struktur umur, tingkat ekonomi,
kebudayaan/tata cara kehidupan penduduk, daya dukung
daerah dan kebijaksanaan pemerintah merupakan faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan.
Analisis dan proyeksi kebutuhan air ini dilakukan dengan
Metode yang digunakan untuk analisis dan proyeksi kebutuhan air ini ada
5 (lima) tahap, yaitu :
Proyeksi Penduduk
USULAN TEKNIS
V- 27
Metode ini sesuai untuk daerah dengan perkembangan penduduk
yang selalu naik secara konstan, dan dalam kurun waktu yang
pendek.
Pn = Po + r (dn)
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada masa akhir tahun periode
Po = jumlah penduduk pada awal proyeksi
R = rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun
Dn = kurun waktu proyeksi
Metode ini digunakan untuk garis regresi linier yang berarti bahwa
data perkembangan penduduk masa lalu menggambarkan
kecenderungan garis linier, meskipun perkembangan penduduk
tidak selalu bertambah. Dalam persamaan ini data yang dipakai
jumlahnya harus ganjil.
Rumusnya adalah :
Pn = a + (bx)
Dimana :
a = ( (∑ p) (∑ t² ) – ( ∑ t) ( ∑ pt) ) / (n ( ∑ t² ) – ( ∑ t ) ² )
b = (n ( ∑ pt) – ( ∑ t) ( ∑ p) ) / (n ( ∑ t ² ) – ( ∑ t ) ² )
- Metode Berganda
USULAN TEKNIS
V- 28
Rumus yang digunakan:
Pn = Po (1+ r) ⁿ
Dimana;
Pn = penduduk tahun n
ⁿ = kurun waktu
Proyeksi Fasilitas
Jumlah dan jenis fasilitas yang ada pada area pelayanan menentukan
besarnya kebutuhan air non domestik. Untuk memperkirakan
besarnya kebutuhan air non domestik pada waktu mendatang
diperlukan proyeksi fasilitas. Pendekatan yang digunakan dapat
dilihat pada rumus berikut :
Kebutuhan air merupakan jumlah air yang diperlukan oleh suatu unit
konsumsi air dimana kehilangan air dan kebutuhan air untuk
pemadam kebakaran juga ikut dipertimbangkan. Kebutuhan dasar
dan kehilangan air tersebut berfluktuasi dari waktu ke waktu, dengan
skala jam, hari, bulan, selama kurun waktu satu tahun. Sedangkan
untuk pemadam kebakaran, tidak berfluktuasi karena
penggunaannya hanya secara insidentil.
Dasar penentuan konsumsi air domestik dapat dilihat pada Tabel 5-1.
Sedangkan untuk konsumsi non domestik dapat dilihat pada Tabel 5-
2.
USULAN TEKNIS
V- 29
Sambungan Hidrant Kehilangan 20
Kategori Jml. Penduduk Non RT % Total
Kota rumah Umum
(l/o/h) (l/o/h) (I/o/h) (I/o/h) (I/o/h)
Industri :
Peternakan 10-35 l/ekor/hr
Industri Umum 40-400 l/org/hr
Komersial :
Bioskop 10-15 l/kursi/hr
Hotel 80-120 l/org/hr
Restoran 65-90 l/kursi/hr
Pasar/Pertokoan 5 l/m2/hr
Kehilangan Air
USULAN TEKNIS
V- 30
sendiri. Sedangkan yang bersifat non teknis misalnya pencurian air
dari pipa distribusi. Besarnya kehilangan air rencana ini diperkirakan
sebanyak 15 % sampai 25 % dari kebutuhan air total (kebutuhan
domestik + kebutuhan non domestik).
kehilangan
No Sumber Kehilangan Air air diijinkan
(%)
Kebocoran pada distribusi (sambungan,
1 5
katup,sil kopling,plukkran)
2 Keakuratan grit meter air 3-5
3 Kebocoran pipa konsumen 5
Pemakaian untuk operasi pemeliharaan,
4 3
sosial dan hidran kebakaran
Kehilangan air non fisik lainnya misalnya :
5 kesalahan administrasi, pembacaan meter, 2
sambungan liar dan lain- lain
TOTAL 18 - 20
Sumber : Standar Kebijaksanaan Nasional ( Ciptakarya Dep,PU )
USULAN TEKNIS
V- 31
Pada umumnya masyarakat Indonesia melakukan aktivitas
penggunaan air pada pagi dan sore hari dengan konsumsi lebih
banyak daripada waktu-waktu yang lainnya. Dari keseluruhan
aktivitas dan konsumsi sehari itu dapat diketahui pemakaian rata-rata
air. Dengan memasukkan besarnya faktor kehilangan air ke dalam
kebutuhan dasar, maka selanjutnya dapat disebut sebagai fluktuasi
kebutuhan air. Dalam perhitungan, kebutuhan air didasarkan pada
kebutuhan air hari maksimum dan kebutuhan air jam maksimum
dengan referensi kebutuhan air rata-rata.
dimana :
dimana :
USULAN TEKNIS
V- 32
dengan tahun 2025. Di dalam analisa ini juga akan ditentukan jenis
pelayanan air minum kepada masyarakat. Metodologi yang berhubungan
dengan proyeksi kebutuhan air dapat diliht pada Gambar 5.4.
Jumlah kebutuhan di atas baru merupakan kebutuhan domestik saja,
dimana untuk menentukan kapasitas sistem yang direncanakan harus
dipertimbangkan kebutuhan-kebutuhan untuk sarana sosial, industri dan
sarana pemadam kebakaran. Selain kemungkinan adanya kebocoran-
kebocoran pada sistem, juga akan dilakukan perhitungan kebutuhan air
pada saat jam puncak dari hari puncak .
USULAN TEKNIS
V- 33
RENCANA Fungsi dan
PENGEMBANGAN Peruntukan Kota
WILAYAH
Rencana Tata
Guna Lahan
Rencana
Kondisi Fisik Pengembangan
Kota
Program
Pengembangan
PRAKIRAAN
Pertambahan
KEBUTUHAN AIR
Penduduk dan
Proyeksi
Total
Kebutuhan Air
Kehilangan Air
Kebutuhan Produksi
USULAN TEKNIS
V- 34
d. Analisis Kebutuhan Pengembangan Pelayanan dimasa
mendatang, meliputi:
Analisis kebutuhan di masa mendatang, yaitu berdasarkan
kecenderungan pertumbuhan wilayah tersebut di atas, kemudian
dikaji kebutuhan air minum masa mendatang.
USULAN TEKNIS
V- 35
dan dilanjutkan dengan pertimbangan teknis
pengambilan/pemanfaatan yang ekonomis.
USULAN TEKNIS
V- 36
Penyusunan Kriteria Desain dimaksudkan untuk masing-masing
komponen dan persiapan implementasi desain tersebut di lapangan.
Kegiatan yang dilakukan konsultan pada tahapan ini adalah :
Melakukan pemilihan kriteria desain sesuai dengan komponen
yang akan direncanakan
Merumuskan kriteria desain yang akan digunakan
Menyusun kriteria desain untuk semua komponen Jaringan Air
Bersih
Membuat acuan-acuan yang akan dipergunakan untuk
penyusunan rencana teknis pengembangan Jaringan Air Bersih
USULAN TEKNIS
V- 37
Usulan kriteria disain ini akan diolah kembali di dalam langkah
selanjutnya. Guna mendapatkan hasil yang tepat dan baik,
dibutuhkan suatu tetapan-tetapan, kebijakan-kebijakan dan rumus-
rumus yang dipakai sesuai dengan kondisi daerah perencanaan.
Kriteria yang telah disusun dalam langkah sebelumnya akan
dianalisa berdasarkan data kondisi daerah. Tetapan-tetapan ini akan
dituangkan ke dalam suatu kriteria disain yang sebaiknya akan
dibahas terlebih dahulu dengan Pemberi Tugas.
Kriteria disain ini akan mencakup masalah-masalah perencanaan
sistem baik teknis maupun non teknis, antara lain:
Penentuan/penetapan metode proyeksi penduduk di kota yang
direncanakan.
Penentuan golongan penduduk yang akan dilayani, tingkat
pelayanan dan cara mereka mendapatkan air (sambungan
langsung atau kran umum) beserta prosentasenya.
Dasar-dasar perhitungan untuk dimensionering perpipaan
transmisi dan distribusi.
Kriteria/penentuan jenis pipa yang dipakai untuk transmisi,
distribusi dan kriteria lainya, cara penyambungan dan
pemasangannya sesuai dengan karakteristik bahan pipa, situasi
dan kondisi daerah perencanaan.
Kriteria penggunaan jenis, bahan dan kapasitas unit dalam
bangunan pengolahan air minum.
Jenis sumber daya listrik yang dipergunakan dan spesifkasinya.
Kapasitas, bentuk dan jenis reservoir yang akan digunakan.
USULAN TEKNIS
V- 38
Tahapan pengembangan ini akan mencakup aspek-aspek :
Rencana pengembangan kelembagaan dan SDM,
Rekayasa awal sistem,
Rekomendasi langkah-langkah penguasaan dan pengamanan
sumber air baku,
Rencana tindak lanjut studi kelayakan.
Rencana pembiayaan dan pola investasi, yang berupa indikasi
besar biaya tingkat awal, sumber pembiayaan, dan pola
pembiayaan bagi pengembangan Jaringan Air Bersih
A. Tingkat Pelayanan
Ruang lingkup pelayanan memadai atau sesuai dengan jumlah
kebutuhan penduduk. Jumlah dalam artian banyaknya air, mutu
dan keandalan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan harus
sesuai dengan standar. Hal pokok dalam kegiatan teknik untuk
menunjang pencapaian tujuan meliput i:
- Kualitas air dan kuantitas air
- Tekanan air
USULAN TEKNIS
V- 39
60 liter per kapita setiap hari atau sesuai dengan kondisi dan
tingkatan kota. Jumlah jiwa pelayanan setiap SR adalah 10
jiwa atau sesuai dengan keadaan setempat, bergantung
kepada ukuran kotanya.
- Pelayanan Kran Utama (KU), Hidran Umum (HU) dan terminal
air (TA) berkisar 20-50% dari kebutuhan air perpipaan. Jumlah
orang/unit pelayanan TA/HU/KU adalah 100 jiwa, dengan
konsumsi 30 liter/hari/kapita. .
- Kehilangan air adalah 20% dari total kebutuhan RT ditambah
kebutuhan nor RT.
- Kebutuhan hari maksimum = 1,15 x kebutuhan rata-rata
- Kebutuhan kapasitas penampung = 20% x kebutuhan hari
maksimum.
B. Pertimbangan Kebutuhan Catu Air Bersih
USULAN TEKNIS
V- 40
akibat penerapan sistem sanitasi setempat masih dapat
dihindari.
Kecepatan Aliran
Nilai kecepatan aliran dalam pipa yang diijinkan adalah sebesar 0,3 –
2,5 m/det pada debit jam puncak. Kecepatan yang terlalu kecil
menyebabkan endapan yang ada dalam pipa tidak dapat terdorong
sehingga dapat menyumbat aliran pada pipa. Selain itu juga
merupakan pemborosan biaya, karena diameter pipa yang digunakan
besar. Sedangkan kecepatan yang terlalu besar dapat mengakibatkan
pipa cepat aus dan mempunyai headloss yang tinggi, sehingga
pembuatan elevated reservoir meningkat. Untuk menentukan
kecepatan aliran dalam pipa, dapat digunakan rumus :
Q = A . V = 0,25 π D² V
dimana:
USULAN TEKNIS
V- 41
Sisa Tekanan
Nilai sisa tekanan minimum pada setiap titik jaringan pipa induk yang
direncanakan adalah sebesar 10 m kolom air. Hal ini dimaksudkan
agar air dapat sampai di konsumen dengan tekanan yang cukup.
Untuk mendapatkan tekanan minimun ini dapat dengan cara antara
lain dengan menaikkan elevated reservoir, mengatur nilai kecepatan
aliran dalam pipa serta headloss total.
Kehilangan Tekanan
Kehilangan tekanan air dalam pipa (Hr) terjadi akibat adanya friction
antara fluida dengan fluida dan antara fluida dengan permukaan
dalam pipa yang dilaluinya. Kehilangan tekanan maksimal 10 m/km
panjang pipa.
- Mayor Losses
1, 85
Q
Hf L
0, 2785 C D 2 , 63
dimana :
- Minor Losses
Hfm=(k.V²)/2 g
USULAN TEKNIS
V- 42
dimana :
Sistem ini digunakan bila elevasi sumber air baku atau pengolahan
berada jauh diatas elevasi daerah pelayanan dan sistem ini dapat
memberikan energi potensial yang cukup tinggi hingga pada
daerah pelayanan terjauh. Sistem ini merupakan sistem yang
paling menguntungkan karena pengoperasiaannya mudah.
- Sistem Pemompaan
Sistem ini digunakan bila beda elevasi antara sumber air atau
instalasi dengan daerah pelayanan tidak dapat memberikan
tekanan air yang cukup, sehingga air yang akn didistribusikan
dipompa langsung ke jaringan pipa distribusi.
- Sistem kombinasi
USULAN TEKNIS
V- 43
- Continous sistem (sistem berkelanjutan)
Dalam sistem ini, air minum yang ada akan disuplai dan
didistribusikan kepada konsumen secara terus-menerus selama 24
jam. Sistem ini biasanya diterapkan bila pada setiap waktu
kuantitas air baku dapat mensuplai seluruh kebutuhan konsumen
di daerah tersebut.
Keuntungan :
Kerugian :
- Intermitten sistem
Dalam sistem ini, air minum yang ada akan disuplai dan
didistribusikan kepada konsumen hanya selama beberapa jam
dalam satu harinya, biasanya 2 sampai 4 jam pada pagi hari dan 2
sampai 4 jam pada sore hari. Sistem ini biasanya diterapkan bila
kuantitas dan tekanan air yang cukup tidak tersedia dalam sistem .
Keuntungan :
Kerugian :
USULAN TEKNIS
V- 44
Sistem Jaringan Distribusi Induk
Pada sistem ini air hanya mengalir dari satu arah dan pada setiap
ujung pipa akhir daerah pelayanan terdapat titik akhir (dead end),
serta pipa distribusi tidak saling berhubungan. Area konsumen
disuplai air melalui satu jalur pipa utama. Sistem ini biasanya
digunakan pada daerah dengan sifat-sifat sebagai berikut :
Keuntungan :
Kerugian :
USULAN TEKNIS
V- 45
mengalir ke suatu titik yang dapat melalui beberapa arah. Sistem
ini diterapkan pada :
Keuntungan :
Kerugian :
USULAN TEKNIS
V- 46
Karakteristik PVC adalah bebas dari korosi, ringan, sehingga
mempermudah dalam pengangkutan, mudah dalam
penyambungan dan mempunyai umur relatif lama.
- Pipa Tersier
USULAN TEKNIS
V- 47
- Pipa Servis atau Pipa Pemberi Air (Service Connection)
Perlengkapan Pipa
- Gate Valve
Blow off valve ini sebenarnya merupakan gate valve yag dipasang
pada setiap titik mati atau titik terendah dari suatu jalur pipa.
Berfungsi untuk mengeluarkan kotoran-kotoran yang mengendap
dalam pipa serta untuk mengeluarkan air bila ada perbaikan .
USULAN TEKNIS
V- 48
pompa dan gate valve, dengan tujuan menghindari pukulan akibat
arus balik yang dapat merusak pompa saat pompa mati .
- Fire Hidrant
Luas daerah
a. Post Hidrant
b. Flush Hidrant
Trush blok ini diperlukan pada pipa yang mengalami beban hidrolik
yang tidak seimbang, misalnya pada pergantian diameter, akhir
pipa, belokan. Gaya yang terjadi harus ditahan oleh trush blok
untuk menjaga agar fitting tidak bergerak. Umumnya lebih praktis
memasang trush blok setelah saluran ditimbun dengan tanah dan
dipadatkan, sehingga menjamin mampu menahan getaran atau
gaya hidrolik atau beban lainnya. Trush blok hendaknya dipasang
pada sisi parit, maka dari itu diperlukan peralatan sisi parit atau
menggali sebuah lobang masuk kedalam dinding parit untuk
menahan gaya gesek.
- Manhole
USULAN TEKNIS
V- 49
Berfungsi sebagai tempat pemeriksaan atau perbaikkan bila
terjadi gangguan pada valve. Manhole biasanya ditempatkan pada
tempat aksesoris yang penting dan pada jalur pipa pada setiap
jarak 300 sampai 600 meter, terutama pada diameter besar.
- Meter Tekanan
- Meter Air
- Sambungan
Flange Joint
USULAN TEKNIS
V- 50
Bend
Tee
Dalam pipa
Reservoir
- Elevated Reservoir
USULAN TEKNIS
V- 51
konstan (minimal 10 m kolom air), tanpa dipengaruhi fluktuasi
permukaan air akibat pemakaian air yang terjadi.
- Ground Reservoir
Pompa
Kapasitas pompa volume zat cair yang dipompa per unit waktu dan
biasanya diukur dalam liter/detik atau m³/detik, disebut kapasitas
aktual pompa. Pompa juga mempunyai kapasitas internal, yaitu zat
cair yang mengalir melalui pompa sama dengan kapasitas aktual
ditambah dengan kebocoran yang terjadi di dalam pompa itu sendiri.
Karena itu, dalam penentuan kapasitas pompa harus ditambahkan
faktor koreksi. Pada pompa sentrifugal, laju aliran air atau pompa
sangat dipengaruhi oleh head sitem pompa. Jika head meningkat,
maka laju aliran air akan menurun, demikian juga sebaliknya. Dalam
sistem distribusi hal tersebut akan nampak jelas pada fluktuasi aliran
air.
USULAN TEKNIS
V- 52
dan sumber energi adalah melindungi peralatan pompa dan sumber daya
energi dari gangguan baik cuaca maupun hewan.
W x SF
Ketebalan pondasi ( m)
c x B x L
Dimana: W = berat total pada γc pondasi (kg)
SF = faktor keamanan
SF untuk motor penggerak pompa = 3
SF untuk mesin penggerak pompa = 4
SF untuk generator penggerak pompa =2
γc = berat jenis beton = 2400 kg/m3
B = lebar pondasi (m)
L = panjang pondasi
USULAN TEKNIS
V- 53
Fungsi ventilasi dalam perencaaan rumah pompa adalah untuk
menjaga temperatur ruangan dan sirkulasi udara sehingga panas di
ruangan dapat dikeluarkan, terutama untuk pendinginan pada motor
penggerak pompa.
Dimana:
a. panel kontrol
SFC x P x T
Kapasitas ( L)
s
USULAN TEKNIS
V- 54
dimana:
SFC = kebutuhan bahan bakar (L/kw jam)
P = daya generator (KW)
T = jam operasi per hari
s = berat jenis bahan bakar = 780 kg/m³
c. saluran pembuangan limbah
Saluran pembuangan limbah dibuat dua jalur yaitu:
saluran limbah dari generator set berupa limbah c
saluran limbah dari pompa biasanya air
USULAN TEKNIS
V- 55
V.2. PROGRAM KERJA
V.2.1. UMUM
USULAN TEKNIS
V- 56
Sarana dan Prasarana Jaringan Air Bersih dari Ruas Tegeh
Sari – Simpang Kali – Fourseason – Ayana, yang nantinya
akan dilanjutkan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksinya.
5. Penyelesaian Pekerjaan
Adalah kegiatan penyempurnaan dari laporan-laporan yang telah
disusun pada tahap sebelumnya untuk kemudian menjadi
laporan akhir.
USULAN TEKNIS
V- 57
lembaga/stakeholder terkait lainnya, untuk membuat
kesepakatan mengenai rencana kerja.
USULAN TEKNIS
V- 58
berkoordinasi dengan pihak pemberi pekerjaan. Acuan dan standart
yang disusun antara lain :
Outline DED
USULAN TEKNIS
V- 59
perencanaan tinggal memasukkan harga yang berlaku di masing-
masing kecamatan diharapkan akan mempermudah Dinas Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang dalam menyusun DED. Dari format RAB
yang dibuat, sesuai dengan kebutuhan daerah dalam penyusunan
Jaringan Air Bersih tinggal mengambil format RAB yang sudah
disusun. Sesuai dengan gambar tipikal yang dibuat format RAB yang
disiapkan antara lain :
Laporan DED
USULAN TEKNIS
V- 60
Harga yang berlaku di daerah yang disyahkan Bupati/Kepala
Daerah yang bersangkutan (HSPK)
Project Brief
Perijinan Lokasi bangunan , lokasi rencana jalur pipa, dan surat ijin
penggunan air SIPA
Skematik system
Gambar teknis
USULAN TEKNIS
V- 61
a. Survey topografi. Untuk pelaksanaan pengukuran topografi
didahukui dengan identifikasi rencana jalur pipa serta
lokasi bangunan penunjang. Pengukuran dilakukan
dengan menggunakan waterpass, theodolith atau Total
Station. Pengukuran ini berguna untuk mengetahui elevasi
rencana jalur yang akan diperunakan untuk acuan
merencanakan jaringan pipa. Pengukuran melintang
dilakukan pada setiap interval panjang tertentu sesuai
kebutuhan lapangan. Pengukuran topografi untuk
mengetahui profil topografi wilayah meliputi pengukuran
memanjang dan melintang rencana jalur pipa, pengukuran
situasi lokasi bangunan penunjang yang diperlukan
USULAN TEKNIS
V- 62
4. Sosialiasi; Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan
pemahaman kepada pemerintah daerah mengenai manfaat dan
tujuan penyusunan Rencana Induk pengembangan jaringan air
bersihH. Dengan kegiatan ini diharapkan pemerintah daerah
dapat memenuhi kebutuhan layanan air bersih bagi masyarakat
Produk dari kegiatan Tahap Pendataan ini adalah Laporan Antara, yang
akan menjadi acuan bagi Konsultan dan para pihak lainnya dalam
melanjutkan dan menyelesaikan kegiatan
USULAN TEKNIS
V- 63
Analisis dilakukan untuk mengetahui pengembangan komponen
yang terdiri dari komponen air baku, komponen perpipaan
tarnsmisi, perpipaan distribusi dan sistem pengolahan
USULAN TEKNIS
V- 64
Kegiatan utama pada tahapan ini adalah penyempurnaan dan
perbaikan Konsep Laporan Akhir berdasar hasil diskusi yang telah
dilakukan menjadi Laporan Akhir yang akan berisi seluruh hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan hingga berakhirnya kontrak
pekerjaan. Bersamaan dengan penyerahan laporan akhir ini juga
akan diserahkan seluruh hasil DED yang telah dilakukan terhadap
kegiatan Penyusunan DED Pengadaan dan Pemasangan
Sarana dan Prasarana Jaringan Air Bersih dari Ruas Tegeh
Sari – Simpang Kali – Fourseason – Ayana.
Selain laporan akhir, konsultan pada akhir pekerjaan harus
menyerahkan Buku Draft/Konsep Rencana Induk Pengembangan
JARINGAN AIR BERSIH Kabupaten/Kota sebagai hasil pendampingan
yang telah dilakukan
Sebagai kelengkapan dan laporan penunjang, selain Laporan Akhir
Konsultan akan menyerahkan dokumen-dokumen lainnya
sebagaimana disampaikan dalam KAK yaitu :
Buku RAB yang berisi rencana anggaran biaya dari setiap
kegiatan yang akan didanai APBD tahun 2018
Dokumen Lelang yang berisi spesifikasi teknis dari pekerjaan-
pekerjaan hasil DED
Album gambar yang berisi gambar-ganbar perencanaan sesuai
hasil kegiatan sesuai rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
pada tahun 2014 di masing-masing Kota/Kabupaten
USULAN TEKNIS
V- 65
V.2.2.6. Diskusi
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, pada kegiatan ini dilakukan
diskusi paad akhir pelaksanaan pekerjaan. Selain itu secara intern diskusi
akan sering dilakukan di setiap tahapan kegiatan. Selain itu juga akan
diadakan koordinasi, baik dengan pemberi pekerjaan maupun dengan
kabupaten/kota yang mengusulkan kegiatan Penyusunan DED
Pengadaan dan Pemasangan Sarana dan Prasarana Jaringan Air
Bersih dari Ruas Tegeh Sari – Simpang Kali – Fourseason – Ayana.
Dengan tim Konsultan yang akan dilaksanakan workshop sebanyak dua kali
yaitu pada tahap awal pekerjaan dan pada akhir peleksanaan pekerjaan
berupa kegiatan workshop. Workshop pertama adalah untuk menyamakan
persepsi mengenai jaringan air bersih dan mendapatkan masukan mengenai
jaringan air bersih. Sedang workshop kedua untuk konsolidasi hasil akhir
pendampingan jaringan air bersih.
Sosialisasi juga akan dilaksanakan oleh Konsultan dengan pemerintah
kabupaten Badung untuk sosialisas jaringan air bersih maupun sosialisasi
mengenai kriteria-kriteria dan standart yang harus dipenuhi untuk masing-
masing jenis kegiatan pengembangan bersih
USULAN TEKNIS
V- 66
dan membentuk sebuah mekanisme kerja. Terdapat 2 (dua) mekanisme
kerja dalam pelaksanaan pekerjaan ini, yaitu mekanisme internal dan
mekanisme kerja eksternal. Mekanisme internal adalah hubungan kerja
antar tenaga ahli tim konsultan serta dengan staf pendukung dalam
melaksanakan kegiatan studi. Sedangkan mekanisme kerja eksternal adalah
hubungan kerja antara Tim Konsultan dengan pihak pemberi pekerjaan yaitu
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Badung .Penyu
DIREKTUR
TEKNIK/KEPALA
USULAN TEKNIS
V- 67
TEAM LEADER
Ahli Teknik
TIM TENAGA
AHLI
Gambar 5.6
STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN
USULAN TEKNIS
V- 68
V.3.1.1.2. Mekanisme Kerja Eksternal
Selain dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Badung dan pihak Pemerintah Daerah yaitu PDAM, secara eksternal
konsultan akan berkoordinasi dengan pihak Tim Bali Jalan Nasional apa bila
nantinya ada jalur yang berada di area jalan nasional.
Secara garis besar mekanisme kerja eksternal antara Tim Konsultan dengan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung dan pihak
Pemerintah Daerah yaitu PDAM serta Pemerintah Daerah lokasi studi dapat
dilihat pada Gambar 5.6 di bawah ini.
ASISTEN
TENAGA AHLI
FINANSIAL
USULAN TEKNIS
V- 69
Gambar MEKANISME KERJA
5.7. EKSTERNAL
Tim Teknis
pada aspek Teknik
Bantuan Teknis
pekerjaan
V.3.2. PERSONIL
USULAN TEKNIS
V- 70
yang terlibat bertugas secara simultan sesuai dengan tingkat kebutuhan
dan ruang lingkup tugas keahlian.
Tenaga ahli yang terlibat dapat dilihat pada Tabel dan uraian berikut:
Tabel 5 . 5. Personil dan Kualifikasinya
NO POSISI PENUGASAN NAMA KUALIFIKASI
1. TEAM LEADER/TENAGA Ir. Baktin Joesinda S1 – Teknik Lingkungan,
AHLI LINGKUNGAN Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya,
1990
2. TENAGA AHLI TEKNIK AIR Gayatri S1 – Teknik Lingkungan,
MINUM Purbaningsih,ST Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya,
2008
3. DRAFTER I Made Murdana SMK Rekaya Denpasar
1998
4. ESTIMATOR Kadek Wiardana SMK Negeri 3 Singaraja
1998
5. SURVEYOR I Wayan Sandiarta SMK 1 Saraswati Tabanan
2003
6. ADMINISTRASI / OPERATOR Resti Andika S1-Komputer Univ.
KOMPUTER Putri,S.Kom Narotama 2015
USULAN TEKNIS
V- 71
tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai Tugas team leader antara lain :
Memenuhi syarat-syarat Kerangka Acuan Kerja/ KAK Perencanaan yang
ditentukan oleh Pengguna Jasa pada setiap tahap pekerjaan.
Membuat Time Schedule , dan memastikan semua berjalan sesua target
dan tepat waktu.
Mengkoordinasi personil yang terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan
sesuai tugas dan tanggung jawabnya.
Membuat stuktur organiasasi kegiatan.
Menyampaikan pelaporan secara periodik perkembangan disain teknis
kepada pemberi kerja.
Mengagendakan koordinasi secara rutin dengan PPK, PPTK, Direksi
Mengatur penyelesaian administrasi , keuangan maupun teknis
Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap kegiatan perencanaan.
Meneliti dan mengatur semua personil yang terlibat dalam pelaksanaan
pembuatan disain.
Mengkoordinasi kegiatan pengumpulan peta, data, bahan, dan kajian
dalam rangka pekerjaan bantuan penyusunan Rencana Teknis,
Pendampingan Rencana Induk Pegembangan SPAM dan Review DED
Pengembangan SPAM.
Mengkoordinasi pelaksanaan survey lapangan.
Mengkoordinasi pelaksanaan analisa-analisa yang dibutuhkan untuk
penyelesaian pekerjaan.
Bersama dengan Ahli Teknik Air Minum dan dan tenaga ahli lainnya
menyusun dan Mengevaluasi DED pengembangan SPAM
Mengkoordinasi Penyusunan laporan.
Koordinasi dengan dinas/instansi terkait dan direksi.
Melakukan presentasi pada setiap rapat diskusi dan pembahasan
Bertangung jawab penuh terhadap semua hasil disain (DED).
USULAN TEKNIS
V- 72
2. Tenaga Ahli Teknik Air Minum
Team Leader disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan
Teknik Lingkungan lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Teknik Lingkungan
Sekurang-kurangnya 3 ( tiga ) tahun dan memiliki SKA yang sesuai. tugas
utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota
tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai Tugas team leader antara lain :
Membantu tugas - tugas Team Leader khususnya yang berkaitan dengan
pekerjaan Instalasi Air Minum.
Memeriksa dan Menganalisa Data Lapangan
Membantu Team Leader dalam Mempersiapkan petunjuk teknis dari
setiap kegiatan pekerjaanQuantity Surveyor baik pengambilan data,
pengolahan maupun penyajian akhir seluruh hasil pekerjaan.
Melakukan koordinasi berkala atau mensinkronisasikan gambar dengan
perhitungan biaya, agar tidak meleset dari pagu yang di rencanakan.
Memberikan bimbingan, pengarahan, dan pengawasan di bidang
Quantity Surveyor untuk memperlancar proses DED.
Memeriksa kelengkapan Quantity Surveyor.
Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan Quantity Surveyor
kepada team leader dan pemberi kerja.
3. Drafter
4. Estimator
USULAN TEKNIS
V- 73
Membantu Team Leader didalam menyediakan perhitungan-perhitungan
Quantity
Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan quantity kepada Team
Leader dan pemberi kerja.
Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli/ asisten tenaga ahli.
Membantu Team Leader dalam menyusun laporan.
5. Surveyor
V.3.3. PELAPORAN
Untuk evaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan maka Penyedia Jasa
dalam hal ini konsultan diwajibkan menyerahkan laporan seperti yang
tercantum dalam KAK pekerjaan Pekerjaan Penyusunan DED Pengadaan
USULAN TEKNIS
V- 74
dan Pemasangan Sarana dan Prasarana Jaringan Air Bersih dari
Ruas Tegeh Sari – Simpang Kali – Fourseason – Ayana. Sebelum
diserahkan, laporan-laporan tersebut akan diasistensikan dan dilaksanakan
diskusi dan pembahasan terlebih dulu dengan direksi sebagai pengguna
jasa serta melibatkan instansi terkait bila dianggap perlu.
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi rencana seluruh kegiatan yang akan
dilakukan Konsultan dalam menyelesaikan pekerjaan mulai dari
persiapan pelaksanaan pekerjaan hingga berakhirnya pekerjaan, Laporan
Pendahuluan berisi antara lain :
USULAN TEKNIS
V- 75
Tanggapan atau komentar terhadap TOR.
Gambaran umum dan permasalahan umum pengelolaan drainase
perkotaan yang ada serta metodologi perencanaan dan
pengembangan pengelolaan drainase perkotaan.
Metodologi dan Rencana Kerja
Standar teknis pelaksanaan pekerjaan
Pengaturan dan penjadwalan tenaga ahli
Laporan Pendahuluan ini dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar buku
ukuran A4dan harus dibahas bersama dengan Tim Teknis, serta
diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah SPMK (Surat Perintah
Mulai Kerja) diterbitkan.
b. Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan penyempurnaan dari Konsep Laporan Akhir
setelah dilakukan diskusi dan paparan. Semua masukan, koreksi terhadap
Konsep Laporan Akhir akan dimasukkan dan diakomodasi untuk
mnyempurnakan Konsep Laporan Akhir hingga menjadi Laporan Akhir.
Laporan Akhir diserahkan pada akhir masa kontrak yaitu 5 (lima) bulan
setelah SPMK dan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar buku
ukuran A4.
c. Buku RAB
USULAN TEKNIS
V- 76
d. laporan Berupa CD
USULAN TEKNIS
V- 77