Anda di halaman 1dari 10

EdukasI: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN 2721-3935

Vol. 3, No. 1, 2022, pp. 27-36 27

Kecemasan Berbahasa Asing Anak Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran


Bahasa Inggris
I Putu Yoga Purandina
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Indonesia
yogapurandina@stahnmpukuturan.ac.id

ARTICLE INFO ABSTRACT


This study explores the foreign language anxiety of elementary
Received school children in learning English in elementary schools in Marga
2021-08-19 District, Tabanan. English is a local content learning. The result is
as follows. Researchers found how the occurrence of student anxiety
Revised in learning English and the factors that cause it. In general, this is
2021-09-03 due to (1) the lack of time allocation for them to get English lessons,
(2) they get more theory in class than they get direct practice in the
Accepted field, (3) they rarely use English because in the family and society
2021-09-14 they rarely do it. Communication in English. Then specifically, the
factors that cause them to be anxious are (1) Their lack of confidence
in using English, (2) Fear of negative judgments, and (3) Fear of
being inferior to friends or fear of being compared to friends.

Keywords: foreign language anxiety, elementary school children,


learning English.

Penelitian ini menelusuri kecemasan berbahasa asing anak Sekolah


Dasar dalam pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar di
Kecamatan Marga, Tabanan. Bahasa Inggris merupakan
pembelajaran muatan lokal. Hasilnya adalah sebagai berikut.
Peneliti menemukan bagaimana terjadinya kecemasan siswa dalam
pemebelajaran Bahasa Inggris dan faktor-faktor penyebanya.
Secara umum disebabkan (1) kurangnya alokasi waktu mereka
medapatkan jam pelajaran Bahasa Inggris, (2) Mereka lebih
banyak mendapatkan teori di dalam kelas dibandingkan
This is an mendapatkan praktik langsung di lapangan, (3) Mereka jarang
open access article menggunakan Bahasa Inggris karena dalam keluarga maupun
under the CC–BY-SA
license. masyarakat masih jarang melakukan komunikasi dengan Bahasa
Inggris. Kemudian secara khusus faktor yang menyebabkan
merekan cemas adalah (1) Kurangnya kepercayaan diri mereka
dalam menggunakan Bahasa Inggris, (2) Ketakutan akan penilaian
negative, (3) Ketakutan akan lebih redah dari teman atau takut
disbanding-bandingkan dengan teman.

Kata kunci: kecemasan berbahasa asing, anak Sekolah dasar,


pembelajaran Bahasa Inggris

http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/edukasi Penerbit: STAHN Mpu Kuturan Singaraja


28 EDUKASI: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN 2721-3935
Vol. 3, No. 1, 2022, pp. 27-36

PENDAHULUAN SDM yang memiliki skill atau


Di Indonesia pembelajaran kemampuan dalam praktik pelayanan
Bahasa Inggris telah diperkenalkan dari perhotelan (hospitality), pemandu wisata
sejak dini. Banyak Sekolah Dasar maupun (guiding), serta layanan lainnya yang
PAUD telah mengenalkan Bahasa Inggris menopang jalannya industri pariwisata
dalam pembelajaran atau aktivitas (Susila dkk., 2019).
pendidikan anak-anak. Walaupun masih Berbagai skill tersebut memang
sebagai muatan lokal atau kegiatan tidak bisa terlepas dari penguasaan
kurikuler untuk mengembangkan Bahasa Asing khususnya Bahasa Inggris
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri sebagai bahasa internasional atau lingua
khas dan potensi daerah, termasuk franca bagi para wisatawan yang
keunggulan daerah, yang materinya tidak berlibbur ke Bali (Iriance, 2018).
dapat dikelompokkan ke dalam mata Penggunaan Bahasa Inggris dalam dunia
pelajaran yang ada (Isnaini, 2017). Pariwisata di Bali menjadi sebuah
Khususnya di Provinsi Bali kebutuhan dasar masyarakat Bali akan
dimana merupakan sebagai salah satu penguasaan Bahasa sebagai alat
provinsi di Indonesia yang ditopang oleh komunikasi yang aplikatif dalam
industri pariwisata. Bahasa Inggris seakan mendukung pekerjaan mereka sebagai
menjadi sebuah keharusan untuk mata pencarian uatama.
diperkenalkan dari sejak tingkat dasar. Dengan demikian Pemerintah
Untuk PAUD memang masih sedikit yang Provinsi Bali melalui Dinas Pendidikan
memperkenalkan Bahasa Inggris dalam Provinsi Bali, Dinas Pendidikan
aktivitas pendidikannya. Lebih banyak Kabupaten/Kota di Bali diteruskan dalam
dilakukan oleh PAUD yang berlokasi di satuan menekankan pengenalan dan
daerah kota kabupaten ataupun kota pembelajaran Bahasa Inggris yang harus
provinsi. Terlebih lagi untuk Sekolah dikuasai dari sejak dini. Mulai dari satuan
nasional plus atau yang bertaraf pendidikan tingkat terendah hingga
internasional yang sudah lumayan banyak tertinggi memasukkan Bahasa Inggris di
terdapat di Bali (Purandina, 2020b). dalam kurikulum (Darsana & Wijana,
Begitu pula pada tingkat Sekolah 2016).
Dasar. Menang pada tingkat Sekolah Rata-rata pengenalan Bahasa
Dasar ini pengenalan Bahasa Inggris lebih Inggris di Bali dimulai ketika Sekolah
masif dilakukan. Hampir seluruh Sekolah Dasar, walaupun beberapa Sekolah
Dasar di Bali telah menyisipkan PAUD telah mengenalkan Bahasa Inggris
pembelajaran Bahasa Inggris pada lebih dini. Di Sekolah Dasar, materi
kurikulumnya. Walaupun sebagai muatan Bahasa Inggris diperkenalkan mulai kelas
lokal, pembelajaran Bahasa Inggris ini 3 atau kelas 4 sebagai bagian dari
memiliki kedudukan yang sentral dimana kelompok mata pelajaran muatan lokal
anak-anak di Bali secara langsung seperti muatan lokal lainnya, Bahasa
maupun tidak langsung telah dihadapkan Daerah Bali, serta mata pelajaran
dengan kegiatan dunia pariwisata tambahan lainnya sesuai kebutuhan
(Damayanti, 2020). peserta didik atau siswa pada satuan
Sebagaimana diketahui bahwa pendidikan setempat.
Provinsi Bali ditopang oleh industri Namun selama ini
pariwisata berbasis budaya. Di dalam pemebelajaran Bahasa Inggris di setiap
industri ini sangat dibutuhkan Sumber satuan pendidikan, khususnya di tingkat
Daya Manusia (SDM) Bali yang satuan pendidikan Sekolah dasar masih
berkualitas dan mampu bersaing dengan belum maksimal. Harapan pembelajaran
SDM dari luar pulau Bali itu sendiri. Bahasa Inggris selama ini tidaklah sesuai
ISSN 2721-3935 EDUKASI: Jurnal Pendidikan Dasar 29
Vol. 3, No. 1, 2022, pp. 27-36

dengan hasil yang dicapai. Sehingga adalah tiga jenis kecemasan. Kecemasan
seakan-akan pembelajaran Bahasa sifat adalah fitur kepribadian yang relatif
Inggris hanyalah sebagai pelengkap saja. permanen dan stabil yang mempengaruhi
Padahal seharusnya tidak demikian. individu untuk melihat berbagai situasi
Pembelajaran atau pengenalan Bahasa objektif yang tidak berbahaya sebagai
Inggris sejatinya sangat baik dilakukan ancaman, dan untuk menanggapi situasi
dari semenjak dini. ini dengan reaksi keadaan kecemasan
Kenyataannya anak-anak hanya yang tidak proporsional dalam intensitas
mendapatkan pembelajaran Bahasa dengan besarnya bahaya objektif
Inggris dalam kategori minimal. Hal ini (Spielberger, 1966). Kecemasan keadaan
terlihat dari alokasi waktu pelajaran yang adalah ketakutan yang dirasakan pada
hanya mendapatkan jatah 2 x 35 menit saat tertentu, seperti sebelum mengikuti
dalam 1 minggu, kemudian guru yang ujian. Ketika dihadapkan dengan
mengajar kebanyakan guru kelas, bukan ancaman yang dirasakan, ketakutan ini
secara profesional mengajar Bahasa dapat dipicu.
Inggris, serta sarana yang kurang Namun, itu hanya sementara dan
mendukung dalam pembelajaran Bahasa akan berubah seiring waktu. Peneliti
Inggris. menggunakan sudut pandang situasi
Terlebih lagi siswa cenderung tertentu untuk mempelajari kecemasan
merasa kurang memiliki motivasi dalam untuk menghubungkan emosi dengan
pembelajaran Bahasa Inggris. Siswa sumber tertentu. Sudut pandang ini
sering merasa cemas dan terintimidasi berfokus pada situasi yang menyebabkan
dalam pembelajaran Bahasa Inggris. kecemasan, dan jenis kecemasan ini
Seperti yang terjadi pada siswa Sekolah disebut sebagai kecemasan khusus
Dasar di Kecamatan Marga, bahwa situasi. Perspektif situasi-spesifik, tidak
mereka seringkali merasa gugup dan seperti perspektif sifat dan keadaan,
hingga tertekan dalam pemebelajaran meminta responden untuk
Bahasa Iniggris. Sehingga ini menjadi menghubungkan kecemasan mereka
sebuah hambatan dalam pembelajaran dengan sumber-sumber tertentu. Dalam
Bahasa Inggris. berbagai pengaturan, situasi tertentu
Dengan demikia para guru harus dapat memberikan wawasan tambahan
memperhatikan dan mengetahui apa tentang kekhawatiran tertentu.
penyebab kecemasan dari para siswa ini. Kecemasan bahasa asing,
seperti yang diketahui bahwa menurut Horwitz dkk. (1986), adalah
pemebelajaran Bahasa Inggris jenis kecemasan situasi-spesifik. Kami
seharusnya merupakan pembelajaran akan membahas literatur tentang gagasan
yang menyenangkan. Pengajaran Bahasa kecemasan bahasa asing, konstruksi
Inggris terkini yang melalui pendekatan kecemasan bahasa asing, dan dampak
Communicative Engllish Learning kecemasan bahasa asing di bagian
merupakan pembelajaran yang berbasis berikut.
Fun Learning/ Fun with English. Karena itu, peran kecemasan
Sehingga sangat bertolak belakang dalam pembelajaran bahasa kurang
dengan keadaan yang terjadi di Sekolah mendapat perhatian. Penelitian
dasar di Kecamatan Marga pada sebelumnya memiliki sejarah
khususnya (Purandina, 2020a). menghasilkan data yang tidak konsisten
Ada tiga sudut pandang dari yang sulit untuk ditafsirkan Penggunaan
mana penelitian kecemasan dapat ukuran kecemasan yang luas adalah
dilakukan. Kecemasan sifat, kecemasan penyebab hasil yang tidak konsisten.
keadaan, dan kecemasan spesifik situasi Studi terbaru berfokus pada kecemasan
30 EDUKASI: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN 2721-3935
Vol. 3, No. 1, 2022, pp. 27-36

yang khusus untuk keadaan bahasa, urutan yang pasti, dan kata-kata yang
berdasarkan perspektif situasi tertentu. sebenarnya tidak ditentukan sebelumnya.
Dengan demikian peneliti Modifikasi dilakukan sesuai dengan hasil
tertarik meneliti lebih jauh mengenai survei dan tanggapan peserta. Sama
kecemasan siswa Sekolah Dasar seperti Patton (1990) menyarankan bahwa
khususnya di Kecamatan Marga format tanggapan peserta harus terbuka,
Kabupaten Tabanan ini. Bagaimanakah pewawancara tidak menyediakan dan
kecemasan siswa dalam pembelajaran menentukan frase atau kategori yang
Bahasa Inggris bisa terjadi dan faktor apa harus digunakan oleh responden untuk
sajakah yang mempengaruhi timbulnya mengekspresikan diri. Strategi respons
kecemasan tersebut. terbuka membantu menangkap
kompleksitas persepsi dan pengalaman
METODE individu responden.
Metode yang digunakan dalam Observasi kelas difokuskan pada
penelitian ini adalah metode kualitatif situasi yang menimbulkan kecemasan.
deskriptif. Penelitian yang menggali Pertama, perilaku cemas siswa di kelas
kedalaman sebuah fenomena yang terjadi diamati. Kemudian aktivitas dan teknik
pada sebuah lokasi tertentu (Sugiono, mengajar guru yang relevan dengan
2019). Dalam hal ini terjadi indikasi kecemasan bahasa asing siswa juga
kecemasan siswa Sekolah Dasar dalam diamati. Dua daftar periksa untuk
pembelajaran Bahasa Asing khususnya mengamati guru dan siswa dirancang.
Bahasa Inggris. Selain itu, peristiwa yang tidak ada dalam
Subjek dari penelitian ini adalah daftar periksa tetapi terkait dengan
siswa kelas 5 di 16 Sekolah Dasar yang penelitian ditulis. Selain data dokumen
diambil sampel 1 sekolah pada setiap desa tentang nilai akhir dan penampilan siswa,
di Kecamatan Marga. Seluruhnya terdapat buku pelajaran siswa, tugas, tes, dan
32 siswa berpartisipasi dimana merupakan materi terkait juga dikumpulkan dan
2 orang siswa masing-masing Sekolah disalin untuk referensi.
yang terpilih. Selain itu, terdapat 5 guru Data yang dikumpulkan dalam
bahasa Inggris juga diwawancarai. penelitian ini rekaman audio wawancara,
Instrumen yang digunakan dalam rekaman video observasi kelas, dan
penelitian ini wawancara, observasi kelas, dokumen terkait. Peneliti mewawancarai
dan pengumpulan dokumen. wawancara partisipan satu per satu. Wawancara
dilakukan dalam Bahasa nasional peserta, direkam, dan para peneliti mencatat pada
yaitu Bahasa Indonesia. Wawancara waktu yang sama. Selain pencatatan,
dengan siswa dan guru diberikan untuk komentar atas observasi dilakukan selama
mengeksplorasi kemungkinan sumber dan atau setelah wawancara. Komentar pada
situasi yang memicu kecemasan. Teknik observasi berisi perasaan peneliti sendiri,
wawancara semi terstruktur digunakan dan refleksi dari apa yang terjadi pada
dalam penelitian ini. Pewawancara orang yang diwawancarai. Tujuannya
memodifikasi pertanyaan dan prosedur adalah untuk menawarkan petunjuk
sesuai dengan tanggapan orang yang inferensial untuk analisis selanjutnya.
diwawancarai. Ada dua belas pertanyaan Setelah mewawancarai siswa, peneliti
untuk wawancara siswa dan sembilan mewawancarai guru satu per satu.
untuk wawancara guru bahasa Inggris. Prosedurnya sama dengan wawancara
Pertanyaan-pertanyaan yang siswa. Selama wawancara dengan guru,
disiapkan ini dirancang berdasarkan peneliti meminta guru untuk memberikan
pertanyaan penelitian. Pertanyaan- dokumen terkait (Heigham & Croker,
pertanyaan ini tidak ditanyakan dalam 2009).
ISSN 2721-3935 EDUKASI: Jurnal Pendidikan Dasar 31
Vol. 3, No. 1, 2022, pp. 27-36

Masing-masing dari sembilan HASIL DAN PEMBAHASAN


kelas bahasa Inggris guru bahasa Inggris Kecemasan bahasa asing secara
kemudian diamati selama satu atau dua keseluruhan adalah masalah yang
periode. Setiap periode berlangsung kompleks, bukan bagian yang terisolasi
selama empat puluh menit. Dengan izin dari pembelajaran bahasa. Menggunakan
guru, pengamatan direkam dengan kombinasi beberapa sumber data untuk
Kamere Handphone. Komentar pada hasil dan diskusi membantu
pengamatan dibuat tepat setelah mengumpulkan gambaran topik yang
pengamatan untuk memberikan informasi lebih komprehensif dan lengkap. Pada
inferensial untuk analisis lebih lanjut. bagian ini, hasil dari kuesioner akan
Selain itu, guru bahasa Inggris diminta disajikan terlebih dahulu. Kemudian,
untuk memberikan nilai akhir bahasa semua data, termasuk wawancara,
Inggris pada semester pertama dan observasi, dan dokumen, akan dibahas
dokumen tertulis seperti buku teks, tugas, masing-masing dalam kaitannya dengan
tes, dan materi terkait lainnya. Dokumen situasi pengajaran bahasa Inggris saat ini,
dikumpulkan sebagai informasi tambahan sumber kecemasan bahasa, situasi yang
untuk memahami data yang diperoleh dari memicu kecemasan, keseimbangan
wawancara, dan observasi. bahasa instruksional, dan kesadaran guru
Data disajikan secara kaulitatif tentang kecemasan bahasa.
diurutkan secara induktif. Dimana hasil Berikut merupakan hasil
wawancara akan disajikan secara wawancara terahadap siswa mengenai
transparan satu persatu sesuai kebutuhan kecemasan mereka dalam pemebalajaran
yang dapat mendukung alur penelitian ini. Bahasa Inggris di Sekolah Dasar.
Data wawancara akan ditampilkan Siswa 1: Saya selalu cemas
terlebih dahulu, kemudian observasi, dan Peneliti menemukan bahwa
didukung oleh data dari dokumen- berbagai kesulitan berkaitan dengan
dokumen pendukung untuk dapat situasi kontemporer pengajaran bahasa
memperkaya dan memperkuat data utama Inggris dan kecemasan bahasa asing siswa
(Creswell & Creswell, 2017). setelah menganalisis data dari berbagai
Data yang valid dan reliabel sumber. Kekhawatiran pertama adalah
diperlukan untuk memperoleh data yang perbedaan yang lebar dalam kecakapan
baik dan tepat. Akibatnya, data yang bahasa Inggris di antara para siswa.
diperoleh harus diperiksa ulang dan Perbedaan tersebut didukung oleh semua
diulang untuk mendapatkan data yang guru dalam penelitian ini. Mereka percaya
valid, yang disebut sebagai data bahwa salah satu masalah utama
triangulasi (Connelly, 2016). Triangulasi pengajaran mereka adalah disparitas.
data adalah teknik untuk memperoleh data Inilah yang dikatakan seorang guru.
yang andal dengan menggabungkan Masalah utama pembelajaran
pendekatan pengumpulan data yang Bahasa Inggris di Bali adalah
berbeda. Penelitian ini menggunakan kurangnya praktik langsung
berbagai prosedur pengumpulan data, penggunaan Bahasa inggris itu
termasuk pedoman observasi dan sediri di dunia nyata (Interview
wawancara. Untuk memperoleh data yang teacher A)
valid, data yang diperoleh akan Nyatanya pemberlajaran Bahasa
dicocokkan dan dibandingkan (Roulston, Inggris masih belum memiliki keseriusan
2018). sebagai pemebalajaran Bahasa.
Sebagaimana diketahui ppembelajaran
Bahasa meliputi 4 (empat) skill yang harus
dikuasai oleh para pembelajaran Bahasa.
32 EDUKASI: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN 2721-3935
Vol. 3, No. 1, 2022, pp. 27-36

Selain itu, ketakutan siswa jam Sekolah, itupun masih minim praktik
terhadap penilaian negatif, salah satu dari (Wawancara Guru B)
tiga komponen kecemasan bahasa asing, Kecemasan bahasa terutama
tentu dipertinggi oleh perbedaan yang disebabkan oleh kemampuan siswa yang
luas. Beberapa guru percaya perbedaan tidak memadai. Ketika siswa tidak tahu
berasal dari kelas bahasa Inggris ekstra bagaimana menanggapi pertanyaan lisan
anak-anak di luar sekolah. “Alasan guru, mereka menjadi cemas. Mereka juga
perbedaan tersebut adalah karena mereka merasa prihatin ketika mereka tidak dapat
memiliki pengalaman belajar bahasa memahami guru mereka atau membaca
Inggris di luar sekolah yang berbeda,” materi. Dengan kata lain, kemahiran yang
jelas salah satu guru (wawancara Guru C). rendah dalam salah satu dari empat
Faktanya, kelas bahasa Inggris tambahan kemampuan tersebut akan membuat siswa
di luar sekolah memiliki dampak yang tidak nyaman dan secara substansial akan
signifikan terhadap pengajaran bahasa menghambat penguasaan bahasa Inggris
Inggris di sekolah-sekolah di Bali. mereka. Kecakapan yang rendah
Kurangnya waktu mengajar menimbulkan kekhawatiran, seperti
bahasa Inggris adalah masalah kedua yang terlihat pada wawancara berikut antara
menjadi fokus guru. Setiap kelas dalam peneliti (R) dan Siswa 1 (S1).
penelitian ini memiliki dua kali kelas S1 : Kadang-kadang, guru
bahasa Inggris per minggu. Sebagian bahasa Inggris akan meminta
besar guru menganggap waktu yang kami untuk membacakan
diberikan tidak mencukupi. Guru dialog satu per satu, dan itu
menyatakan bahwa jika mereka memiliki membuatku gugup.
waktu tambahan, mereka dapat R : Tapi guru mata pelajaran
meningkatkan efek pengajaran. Faktanya, lain juga akan meminta Anda
di kelas normal sekolah dasar yang terdiri untuk membacakan sesuatu
dari sekitar 20 siswa, 2 x 35 menit dengan keras. Apakah Anda
seminggu sepertinya tidak cukup waktu gugup tentang itu?
untuk belajar bahasa asing dengan sukses. S1 : Tidak.
Karena kurangnya waktu pembelajaran, R : Kenapa tidak?
siswa lebih cenderung memiliki S1 :Karena saya tahu cara
kompetensi yang rendah. Seperti yang membacanya. Karena
dikatakan sebelumnya, semakin rendah pelajaran lainnya
kompetensi bahasa Inggris pelajar, menggunakan Bahasa
semakin tinggi tingkat kecemasan mereka. Indonesia atau Bahasa Bali.
Ketidakmampuan untuk mengajar bahasa Pernyataan tersebut menunjukkan
Inggris dalam jangka waktu yang lebih bahwa siswa tidak akan cemas jika dia
lama tentu saja menyebabkan frustrasi di tahu cara membaca materi.
kalangan guru dan kekhawatiran di Takut evaluasi yang buruk adalah
kalangan siswa (Wawancara Guru F). alasan kedua kecemasan bahasa. Umpan
Para guru juga mengungkapkan balik negatif dari guru dan/atau teman
bahwa sulinya mengajarkan mereka untuk sekelas biasa terjadi di kelas bahasa
lebih fasih berbahasa Inggris. Mereka Inggris. Umpan balik negatif datang
hanya belajar Bahasa Inggris di Sekolah, terutama dari rekan-rekan dalam
sedangkan di rumah mereka sama sekali penelitian ini. Menurut pengamatan
tidak menggunakan Bahasa Inggris. peneliti, para guru dalam penelitian ini
Hanya sedikit siswa yang belajar Bahasa sangat terampil sehingga mereka tidak
Inggris tambahan melalui les privat di luar memberi kesan kepada siswa mereka
bahwa mereka sedang dihakimi secara
ISSN 2721-3935 EDUKASI: Jurnal Pendidikan Dasar 33
Vol. 3, No. 1, 2022, pp. 27-36

negatif. Namun, ketika teman sekelas R: Apakah anda merasa cemas


mereka melihat penampilan bahasa ketika berbicara
Inggris mereka, beberapa anak merasa menggunakan bahasa inggris,
malu. Salah satu pernyataan mereka kemudian apa yang membuat
tentang ketakutan mereka adalah sebagai ada cemas?
berikut. S8 :Ya, saya akan cemas ketika
Menjawab pertanyaan saya tidak percaya diri
adalah situasi yang paling memicu membaca atau berbicara
kecemasan. Kadang-kadang, menggunakan Bahasa
teman sekelas saya mengejek saya. Inggris.
(Wawancara/ Siswa 2) S6 :Ya, karena kemampuan
Suatu kali ketika kami kemampuan Bahasa Inggris
sedang bermain game, guru saya sangat jelek.
menunjukkan beberapa kata S5 :Ya, karena kemampuan
kepada teman sekelas saya dan bahasa inggris saya yang
meminta mereka untuk menuliskan kurang maksimal, sehingga
kata-kata itu di punggung saya. ketika saya berbicara didepan
Saya tidak tahu beberapa jawaban kelas sering merasa gugup,
dan saya memerah. (Wawancara/ cemas, dan kurang percaya
Siswa 3) diri bahkan kerinagatan
Saya selalu gugup dan S12 :Ya saya sering gugup dan
tidak bisa berkata-kata ketika cemas ketika saya diminta
disuruh maju ke depan kelas untuk untuk berbicara bahasa asing
membaca teks berbahasa Inggris. dikelas bahasa inggris karena
(Wawancara / Siswa 4) kemampuan bahasa saya
masing kurang akibatnya
Kemudian faktor penyebab tidak percaya diri.
kecemasan dalam berbahasa asing S22 :Saya cemas dan gugup ketika
khususnya Bahasa Inggris ini dapat harus berbicara bahasa
dikategorikan menjadi 3 (tiga) kategori. inggris di depan kelas, karena
Pertama adalah ketidakyakinan terhadap saya sadar bahwakemampuan
kemampuan diri dalam berbahasa Inggris. berbahasa saya terutama
Kedua, ketakutan akan evalusi negatif. bahasa inggris masih rendah.
Kemudian ketiga, ketakutan akan merasa S25 : Ya, saya kadang tidak tahu
lebih buruk dari teman yang lainnya. memulainya dari mana ketika
Setelah pengamatan terkait disuruh oleh guru untuk
dengan kecemasan berbicara, temuan membaca, menulis, maupun
menunjukkan hubungan antara kecemasan berbicara karena saya tidak
yang berlebihan dan hilangnya yakin akan kemampuan saya.
kepercayaan diri. Semakin rendah rasa Jawaban dari siswa di atas
percaya diri, semakin besar kecemasan, mengungkapkan bahwa siswa memiliki
dan sebaliknya, semakin rendah kecemasan berbicara bahasa Inggris;
kecemasan karena harga diri tinggi, semakin rendah kepercayaan diri Anda,
semakin rendah kecemasan. Ada beberapa semakin banyak kecemasan yang Anda
pertanyaan yang diajukan kepada rasakan hal itu terjadi karena kurangnya
responden terkait dampak kecemasan rasa kepercayaan diri dari setiap siswa.
berlebihan terhadap rendahnya Memang tingkat kecemasan setiap siswa
kepercayaan diri. berbeda-beda, berbanding lurus dengan
tingkat rasa percaya diri siswa
34 EDUKASI: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN 2721-3935
Vol. 3, No. 1, 2022, pp. 27-36

bersangkutan. Siswa akan menjadi lebih menertawai dan guru


kurang percaya dan semakin cemas jika memarahi.
guru menyuruh mereka melakukan S26 : Saya tidak nyaman
kegiatan di depan kelas. menggunakan Bahasa Inggris
Menurut Woodrow (2006) karena pasti selalu salah
dipanggil ke depan adalah pengalaman dalam membaca teks Bahasa
yang paling menegangkan bagi siswa. Inggris.
Ketika guru menyebutkan nama mereka S17 : Saya takut jika harus
secara acak, murid HA melaporkan berbicara menggunakan
merasa stres dan cemas karena mereka Bahasa Inggris akrena pasti
tidak tahu kapan atau apakah mereka akan akan terdiam dan itu
dipanggil. Sementara beberapa siswa memalukan.
melaporkan ketika guru meminta mereka Temuan dalam wawancara di atas
dalam urutan yang dapat diprediksi, menunjukkan bahwa kurangnya aktivitas
meningkat seiring waktu mereka atau pasifnya mereka bukan karena
mendekat, yang lain melaporkan ketika kurangnya pemahaman tentang
guru meminta mereka dalam urutan acak. pentingnya belajar bahasa Inggris,
Kekhawatiran yang meningkat sebagai melainkan karena kemalasan atau
akibat dari kurangnya keterampilan kurangnya minat dalam bahasa.
berbicara bahasa Inggris, mengakibatkan Akibatnya, mereka khawatir bahwa guru
emosi gugup dan ketakutan ketika dan rekan-rekan mereka akan
berbicara di depan rekan-rekan mereka menggambarkan mereka secara negatif.
dalam bahasa Inggris. Banyak dari mereka sebenarnya
Kemudian faktor kedua yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris
dapat mempengaruhi kecemasan siswa yang lebih baik namun karena takut
Sekolah Dasar di Kecamatan Marga mendapatkan penilaian yang negatif
adalah ketakutan akan penilaian negatif membuat mereka lebih pasif dan kurang,
baik dari guru amaupun dari rekan terutama dalam reading & speaking skills.
sejawatnya. Dalam hasil observasi Mereka membutuhkan sebuah dorongan
menunjukkan beberapa siswa bahkan ada atau motivasi bahwa mereka harus berani
yang sampai gemetar dan berkeringat mencoba tanpa harus takut jika mereka
ketika guru mengintruksikan untuk maju mendpatkan penilaian yang negative.
ke depan kelas. Ternyata memang bukan Faktor yang ketiga adalah
hanya tingkat kepercayaan diri semata ketakutan akan hasil yang lebih buruk dari
yang menjadi faktor kecemasan, teman lainnya. Dalam hal ini
melainkan faktor takut jika mereka salah membanding-bandingkan antara satu
dalam menggunakan Bahasa Inggris itu siswa dengan siswa yang lainnya. Setelah
sendiri. mengamati reaksi siswa terhadap
S30 :Saya sebenarnya menyukai kecemasan, ditemukan bahwa mereka
pelajaran Bahasa Inggris berbicara dengan sikap khawatir karena
akan tetapi saya lebih memilih takut ditertawakan, dibandingkan dengan
diam karena takut salah. teman sebayanya, atau mempermalukan
S22 Seringkali saya diam dalam diri sendiri di depan umum. Hubungan
pelajaran Bahasa Inggris dengan jaringan dibandingkan, dan
karena saya takut salah dalam responden ditanyai.
membaca teks. S24 : Saya malu jika salah
S24 : Saya malu jika salah menggunakan Bahasa Inggris
menggunakan Bahasa Inggris di kelas, teman-teman akan
di kelas, teman-teman akan
ISSN 2721-3935 EDUKASI: Jurnal Pendidikan Dasar 35
Vol. 3, No. 1, 2022, pp. 27-36

menertawai dan guru Inggris. Bahasa Inggris yang memiliki


memarahi. peran dalam komunikasi antar negara
S12 : Pak guru beberapa kali yang harus dikuasai untuk menopang
memebandingkan saya Industri Pariwisata di Pulau Bali. Dengan
dengan teman yang lebih maksud untuk memperkuat kemampuan
pintar sehingga membuat SDM masyarakat Bali itu sendiri, maka
saya sedikit tertekan. dari sejak dini dibekali dengan
S32 : Ibu Guru sering hanya kemampuan Bahasa Inggris.
memperhatikan siswa yang Namun terjadi fenomena di
pintar saja sehingga saya lapangan khususnya di Kecamatan Marga,
semakin tidak berani siswa cenderung merasa cemas dalam
menggunakan Bahasa Inggris mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris di
di kelas. Sekolah Dasar. Memang terjadi beberapa
S13 : Teman saya yang pintar faktor penyebab mengapa siswa
karena telah mengikuti kursus cenderung merasa cemas. Secara umum
di luar Sekolah sehingga lebih disebabkan (1) kurangnya alokasi waktu
pintar dan percaya diri, mereka medapatkan jam pelajaran Bahasa
namun saya tidak. Inggris, (2) Mereka lebih banyak
Dari data di atas kita mendapatkan mendapatkan teori di dalam kelas
bahwa siswa yang tergolong masih dalam dibandingkan mendapatkan praktik
kategori anak-anak akan sangat sulit langsung di lapangan, (3) Mereka jarang
mengelola motivasi diri meraka. menggunakan Bahasa Inggris karena
Kecemasan akan timbul jika mereka dalam keluarga maupun masyarakat masih
merasa lebih lemah dengan yang lainnya. jarang melakukan komunikasi dengan
Apalagi jika kelemahan mereka akibat Bahasa Inggris. Kemudian secara khusus
dari provokasi atau tindakan yang secara faktor yang menyebabkan merekan cemas
verbal atau tindakan melemahkan adalah (1) Kurangnya kepercayaan diri
kepercayaan diri mereka. Seperti guru mereka dalam menggunakan Bahasa
yang kadang memihak kepada siswa yang Inggris, (2) Ketakutan akan penilaian
pintar saja atau merasa lebih rendah dari negative, (3) Ketakutan akan lebih redah
teman-teman mereka yang memiliki dari teman atau takut disbanding-
privilege pendidikan berbeda. bandingkan dengan teman.
Seorang guru haruslah mengatahui
kondisi ini. Pembelajaran Bahasa Inggris DAFTAR PUSTAKA
sejatinya merupakan pemeblajaran yang Connelly, L. M. (2016). Trustworthiness
menyenangkan (Fun with English) in qualitative research. MedSurg
(Laksana dkk., 2021). Sehingga Nursing, 25(6), 435+.
pembelajaran Bahasa Inggris akan lebih Creswell, J. W., & Creswell, J. D. C.
menyenangkan, dapat meningkatkan (2017). Reseach Design; Qualitative,
kepercayaan diri seseorang tanpa Quantitative, Mix Methodes
provokasi atau diskriminasi tertentu. Approaches (1 ed.). SAGE
Publications Inc.
PENUTUP Damayanti, L. S. (2020). Implementasi E-
Pembelajaran Bahasa Inggris di Learning Dalam Pembelajaran
Sekolah Dasar di Kecamatan Marga Bahasa Inggris Di Pendidikan Tinggi
merupkan sebuah kegiatan nyata dari Pariwisata Di Bali Selama Pandemi
implementasi kurikulum yang Covid-19. Journey : Journal of
mengingnkan peserta didik menguasai Tourismpreneurship, Culinary,
Bahasa Asing dalam hal ini Bahasa Hospitality, Convention and Event
36 EDUKASI: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN 2721-3935
Vol. 3, No. 1, 2022, pp. 27-36

Management, 2(2), 63–82. MINUS’PEMBELAJARAN


https://doi.org/10.46837/journey.v2i DARING BAHASA INGGRIS
2.48 SELAMA PANDEMI COVID-19.
Darsana, I. M., & Wijana, N. S. (2016). In M. Yusuf (Ed.), Pengalaman
AKSELERASI PENETAPAN Pembelajaran Bahasa Inggris
STANDAR KOMPETENSI Daring di Perguruan Tinggi pada
SUMBER DAYA MANUSIA ( Masa Pandemi Covid-19 (hal. 153).
SDM ) KEPARIWISATAAN Deepublish.
UNTUK MENGHADAPI ERA Purandina, I. P. Y. (2020b). THE USE OF
MEA YANG SEDANG ENGLISH CLASSROOM
BERGULIR. Jurnal Ilmiah GREETING AND CHARACTER
Hospitality Management, 7(1). BUILDING IN TK PELITA SARI
Heigham, J., & Croker, R. (2009). DESA MAMBANG TABANAN.
Qualitative Research in Applied Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris
Linguistics: A Practical Indonesia, 8(2), 12–19.
Introduction. Palgrave Macmillan. https://doi.org/10.23887/jpbi.v8i2.34
https://doi.org/10.1057/9780230239 95
517 Roulston, K. (2018). Triangulation in
Horwitz, E. K., Horwitz, M. B., & Cope, qualitative research. QualPage.
J. (1986). Foreign Language https://qualpage.com/2018/01/18/tria
Classroom Anxiety. The Modern ngulation-in-qualitative-research/
Language Journal, 70(2), 125–132. Spielberger, C. D. (1966). Theory and
https://doi.org/https://doi.org/10.230 research on anxiety. Anxiety and
7/327317 behavior, 1(3), 413–428.
Iriance. (2018). Bahasa Inggris Sebagai Sugiono. (2019). Metode Penelitian
Bahasa Lingua Franca dan Posisi Kualitatif. Afabeta.
Kemampuan Bahasa Inggris Susila, I. K. D., Sudarmawan, I. P. Y., &
Masyarakat Indonesia Diantara Purandina, I. P. Y. (2019). TEKNIK
Anggota MEA. Prosiding Industrial PENGAJARAN ENGLISH FOR
Research Workshop and National GUIDING BERBASIS
Seminar, 9(0), 776–783. ETNOPEDAGOGI. In Seminar
https://jurnal.polban.ac.id/index.php/ Nasional Inovasi dalam Penelitian
proceeding/article/view/1149/944 Sains, Teknologi dan Humaniora -
Isnaini. (2017). Implementasi kegiatan InoBali (Vol. 1, Nomor Semin. Nas.
ekstrakurikuler bahasa inggris di Inov. dalam Penelit. Sains, Teknol.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan Hum.-InoBali).
Sumberjati-Kademangan-Blitar. https://eproceeding.undwi.ac.id/inde
Universitas Islam Negeri Maulana x.php/inobali/article/view/132
Malik Ibrahim.
Laksana, I. P. Y., Yuliantini, N. N.,
Suciani, I. K., Purandina, I. P. Y., &
Boyce, G. P. (2021). Employing e-
portfolio based learning in improving
self-efficacy of student’s speaking
ability. Journal of Applied Studies in
Language, 5(2), 229–236.
https://doi.org/10.31940/jasl.v5i2.22
9-236
Purandina, I. P. Y. (2020a). ‘PLUS-

Anda mungkin juga menyukai