Anda di halaman 1dari 4

PDGK4204-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)

Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Kode/Nama MK : PDGK4204/Pend. Bahasa Indonesia di SD
Tugas 1

No. Soal
1. Bahasa digunakan untuk berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks yang berbeda dan beragam
karena adanya perbedaan kelompok atau individu pemakainya. Selain itu, bahasa juga memiliki beberapa
fungsi. Menurut Halliday, fungsi-fungsi bahasa antara lain adalah fungsi personal dan fungsi informatif.
Jelaskan apa yang dimaksud fungsi tersebut dan kaitkan dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar!
Jawaban:
Fungsi personal dalam bahasa merujuk pada kemampuan bahasa dalam mengungkapkan identitas
dan perasaan pribadi seseorang, seperti emosi, preferensi, dan kepribadian. Fungsi ini biasanya digunakan
dalam situasi informal atau non-akademik, seperti percakapan sehari-hari, pembicaraan dengan teman, atau
tulisan di media sosial.
Sementara itu, fungsi informatif berkaitan dengan kemampuan bahasa dalam menyampaikan informasi
atau pengetahuan yang objektif, seperti fakta, data, atau konsep. Fungsi ini lebih sering digunakan dalam situasi
formal atau akademik, seperti presentasi, esai, atau laporan.
Dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar, kedua fungsi bahasa ini dapat dikaitkan dengan
berbagai aktivitas seperti menulis, membaca, dan berbicara. Misalnya, ketika menulis esai atau laporan, siswa
diharapkan dapat menggunakan bahasa dengan fungsi informatif untuk menyampaikan informasi secara jelas
dan akurat. Sementara itu, ketika mereka menulis cerita atau mengungkapkan pendapat pribadi, siswa
diharapkan dapat menggunakan bahasa dengan fungsi personal untuk mengekspresikan identitas dan
perasaan mereka.
Referensi:
Halliday, M. A. K. (1973). Explorations in the functions of language. London: Edward Arnold.
Nunan, D. (1991). Language teaching methodology: A textbook for teachers. London: Prentice Hall.
2. Seseorang mempelajari suatu bahasa agar dapat menggunakan bahasa tersebut untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Bagaimana penggunaaan bahasa dalam berkomunikasi khususnya komunikasi guru
dengan siswa agar siswa mampu memahami apa yang guru sampaikan?
Jawaban:
Penggunaan bahasa dalam komunikasi guru dengan siswa dapat mempengaruhi pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan. Beberapa hal yang dapat diperhatikan oleh guru dalam menggunakan bahasa
dalam komunikasi dengan siswa antara lain:
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Guru sebaiknya menggunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh siswa dan menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu rumit atau
khusus.
2. Menggunakan bahasa tubuh dan intonasi suara. Guru juga dapat menggunakan bahasa tubuh dan intonasi
suara untuk membantu siswa memahami materi yang diajarkan. Misalnya, guru dapat menggunakan gerakan
tangan atau mimik wajah yang jelas untuk menjelaskan konsep yang sulit dipahami.
3. Menggunakan contoh konkret. Guru dapat memberikan contoh konkret atau mengaitkan materi yang
diajarkan dengan pengalaman siswa untuk membantu siswa memahami materi dengan lebih mudah.
4. Memberikan umpan balik secara terus menerus. Guru sebaiknya memberikan umpan balik secara terus
menerus kepada siswa untuk memastikan bahwa mereka memahami materi yang diajarkan.
5. Menggunakan teknologi pendukung. Guru dapat menggunakan teknologi pendukung seperti presentasi atau
video untuk membantu siswa memahami materi yang diajarkan dengan lebih baik.
Penggunaan bahasa yang baik dan efektif dalam komunikasi antara guru dan siswa sangat penting
untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Oleh karena itu, guru perlu
memperhatikan cara penggunaan bahasa yang tepat agar siswa dapat memahami dengan baik.
Referensi:
Brown, H. D. (2007). Teaching by principles: An interactive approach to language pedagogy. White Plains, NY:
Pearson Education.
Harmer, J. (2007). The practice of English language teaching. Harlow, UK: Pearson Longman.
3. Maryam adalah seorang anak yang lahir dari 2 keturunan yaitu Bugis dan Jawa (Solo). Ayah Maryam
merupakan orang asli Bugis yang sudah lama tinggal di Jawa (Solo) dan Ibu Maryam merupakan orang
Jawa (Solo). Karena mereka tinggal sudah lama di Solo, maka bahasa yang digunakan sejak Maryam
kecil adalah bahasa Jawa (Solo) dan bahasa Indonesia. Sesekali Maryam diperkenalkan dengan bahasa
Bugis oleh ayahnya setelah Maryam menginjak usia sekolah dasar. Namun, karena Maryam lebih sering
menggunakan bahasa Jawa (Solo) dan Bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan teman-temannya
di sekolah maupun di lingkungan rumahnya maka kosa kata bahasa Bugis Maryam belum begitu banyak.
Dari penggalan cerita tersebut, jelaskan bahasa pertama dan bahasa kedua yang dimiliki oleh Maryam!
Jawaban:
Dalam penggalan cerita tersebut, Maryam lahir dari dua orang tua yang memiliki latar belakang etnis
yang berbeda, yaitu keturunan Bugis dan Jawa (Solo). Karena tinggal di Solo yang mayoritas penduduknya
adalah Jawa, maka Maryam dibesarkan dengan bahasa Jawa (Solo) sebagai bahasa utama yang digunakan
sejak kecil. Selain itu, sebagai bahasa resmi negara Indonesia, Bahasa Indonesia juga diajarkan kepada
Maryam. Namun, karena ayah Maryam merupakan orang Bugis, dia juga diperkenalkan dengan bahasa Bugis
setelah menginjak usia sekolah dasar.
Bahasa pertama yang dimiliki oleh Maryam adalah bahasa Jawa (Solo). Bahasa ini menjadi bahasa
utama yang digunakan di lingkungan rumah dan sekitar tempat tinggal Maryam. Menurut data dari Badan
Bahasa Kemendikbud RI (2021), bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang paling banyak digunakan di
Indonesia setelah bahasa Sunda dan bahasa Minangkabau. Bahasa Jawa juga menjadi bahasa daerah terbesar
kedua setelah bahasa Sunda dengan jumlah penutur sekitar 85 juta orang.
Bahasa kedua yang dimiliki oleh Maryam adalah Bahasa Indonesia. Bahasa ini merupakan bahasa
resmi negara Indonesia dan digunakan sebagai bahasa pengantar dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Bahasa Indonesia memiliki sejarah perkembangan yang panjang dan melibatkan banyak pemangku
kepentingan di Indonesia. Pada masa penjajahan, bahasa Belanda digunakan sebagai bahasa resmi dan
bahasa pengantar dalam administrasi, ekonomi, dan pendidikan. Namun, setelah kemerdekaan, bahasa
Indonesia dipilih sebagai bahasa nasional dan digunakan sebagai bahasa pengantar dalam sistem pendidikan
di Indonesia (Sneddon, 2003).
Meskipun ayah Maryam merupakan orang Bugis, namun karena tinggal di lingkungan yang mayoritas
menggunakan bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia, Maryam lebih sering menggunakan bahasa tersebut dalam
kehidupan sehari-harinya. Oleh karena itu, kosa kata bahasa Bugis yang dimiliki oleh Maryam masih terbatas.
Namun, keberadaan bahasa Bugis sebagai bahasa warisan keluarga Maryam tetap memiliki nilai penting dalam
mempertahankan identitas budaya keluarga Maryam.
Dalam konteks pendidikan, penting bagi Maryam untuk memiliki kemampuan berbahasa yang baik dan
lancar dalam kedua bahasa yang dimilikinya, yaitu Bahasa Jawa (Solo) dan Bahasa Indonesia. Keterampilan
berbahasa yang baik dan lancar akan membantu Maryam dalam mengikuti pembelajaran di sekolah dan
memahami materi yang diajarkan oleh guru. Selain itu, dengan memiliki kemampuan berbahasa yang baik,
Maryam juga dapat berkomunikasi dengan teman-temannya dan lingkungan sekitar dengan baik.
Sumber referensi:
Badan Bahasa Kemendikbud RI. (2021). Jumlah Penutur Bahasa Daerah di Indonesia. Retrieved from
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/content/jumlah-penutur-bahasa-daerah-di-indonesia
Sneddon, J. N. (2003). The Indonesian language: Its
4. Jelaskan teknik pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam membelajarkan materi Kenampakan
Alam supaya siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran di kelas!
Jawaban:
Materi kenampakan alam adalah salah satu materi yang menarik dan penting untuk dipelajari oleh
siswa di sekolah. Namun, agar siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran kenampakan alam,
diperlukan teknik pembelajaran yang tepat. Berikut ini adalah beberapa teknik pembelajaran yang dapat
digunakan guru dalam membelajarkan materi kenampakan alam:
1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) adalah salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan
untuk membelajarkan materi kenampakan alam. Dalam PBL, siswa diberi tugas untuk menyelesaikan proyek
atau tugas berbasis masalah yang berhubungan dengan materi kenampakan alam. Contoh proyek yang dapat
diberikan adalah membuat peta kenampakan alam di wilayah tertentu atau membuat video dokumenter tentang
kenampakan alam yang menarik. Dalam proses mengerjakan proyek tersebut, siswa akan terlibat secara aktif
dalam mencari informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan, sehingga mereka dapat memahami
materi kenampakan alam dengan lebih baik.
2. Diskusi Kelompok (Group Discussion)
Teknik pembelajaran diskusi kelompok dapat digunakan untuk memotivasi siswa untuk berpartisipasi
aktif dalam kegiatan pembelajaran kenampakan alam. Dalam diskusi kelompok, siswa dibagi ke dalam
kelompok-kelompok kecil untuk membahas topik kenampakan alam tertentu. Setiap kelompok diberi
kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya kepada seluruh kelas. Dalam proses diskusi kelompok
ini, siswa akan terlibat secara aktif dalam berbicara dan mendengarkan pendapat teman-temannya, sehingga
mereka dapat memahami materi kenampakan alam dengan lebih baik.
3. Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning)
Pembelajaran kolaboratif adalah teknik pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja sama
dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Dalam pembelajaran kenampakan alam, siswa dapat diberi tugas
untuk membuat peta kenampakan alam di wilayah tertentu, dan mereka diberi kesempatan untuk bekerja sama
dalam menyelesaikan tugas tersebut. Dalam proses bekerja sama ini, siswa akan terlibat secara aktif dalam
berkomunikasi, berdiskusi, dan membuat keputusan bersama, sehingga mereka dapat memahami materi
kenampakan alam dengan lebih baik.
4. Penggunaan Teknologi (Technology Enhanced Learning)
Teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam membelajarkan materi kenampakan alam. Dalam
teknik pembelajaran ini, guru dapat menggunakan media pembelajaran yang interaktif seperti video, animasi,
dan game untuk menjelaskan materi kenampakan alam kepada siswa. Teknologi juga dapat digunakan untuk
memberikan tugas-tugas yang menarik dan interaktif kepada siswa, sehingga mereka dapat memahami materi
kenampakan alam dengan lebih baik.
5. Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning)
Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada pengalaman langsung dan refleksi dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini
memperhatikan pentingnya pengalaman langsung siswa dalam belajar, di mana siswa diberikan kesempatan
untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dengan melakukan kegiatan-kegiatan praktis, seperti
eksperimen, kunjungan lapangan, simulasi, atau kegiatan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
5. Standar Kompetensi Kelas 1
Berbicara
Kompetensi Dasar:
Memperkenalkan diri
Indikator:
a. Menyebutkan data diri (nama, kelas, sekolah, dan tempat tinggal) dengan kalimat sederhana
yang ditulis dengan menggunakan huruf tegak bersambung pada buku tulis.
b. Menyebutkan nama orang tua dan saudara kandung
c. Menanyakan data diri dan nama orang tua serta saudara kandung teman sekelas.
d. Menuliskan hasil wawancara sederhana dengan teman sekelas untuk mengetahui data diri
teman-temannya
Berdasarkan KD dan indikator di atas, jelaskan keterampilan yang terdapat dalam KD dan indikator!!
Jawaban:
Standar kompetensi dan indikator di atas berkaitan dengan keterampilan berbicara dan menulis dalam
Bahasa Indonesia, khususnya dalam hal memperkenalkan diri dan orang lain. Berikut adalah penjelasan
keterampilan yang terdapat dalam KD dan indikator tersebut:
1. Keterampilan menyebutkan data diri dengan kalimat sederhana yang ditulis dengan menggunakan huruf
tegak bersambung pada buku tulis (indikator a)
Keterampilan ini meliputi kemampuan siswa untuk mengenal dan menyebutkan data diri secara benar
dan tepat, seperti nama, kelas, sekolah, dan tempat tinggal. Siswa juga diharapkan dapat menulis kalimat
sederhana dengan menggunakan huruf tegak bersambung pada buku tulis.
2. Keterampilan menyebutkan nama orang tua dan saudara kandung (indikator b)
Keterampilan ini meliputi kemampuan siswa untuk mengenal dan menyebutkan nama orang tua dan
saudara kandung secara benar dan tepat. Siswa juga diharapkan dapat mengucapkan nama dengan jelas dan
lancar.
3. Keterampilan menanyakan data diri dan nama orang tua serta saudara kandung teman sekelas (indikator c)

Keterampilan ini meliputi kemampuan siswa untuk bertanya tentang data diri dan nama orang tua serta
saudara kandung teman sekelas. Siswa juga diharapkan dapat mengucapkan pertanyaan dengan jelas dan
lancar.
4. Keterampilan menuliskan hasil wawancara sederhana dengan teman sekelas untuk mengetahui data diri
teman-temannya (indikator d)
Keterampilan ini meliputi kemampuan siswa untuk menulis hasil wawancara sederhana dengan teman
sekelas untuk mengetahui data diri teman-temannya secara benar dan tepat. Siswa juga diharapkan dapat
menulis kalimat sederhana dengan menggunakan huruf tegak bersambung pada buku tulis.
Dalam pembelajaran berbicara, guru dapat menggunakan berbagai teknik seperti role play atau
simulasi untuk melatih kemampuan siswa dalam memperkenalkan diri dan bertanya tentang data diri orang lain.
Sedangkan dalam pembelajaran menulis, guru dapat memberikan latihan menulis kalimat sederhana dengan
menggunakan huruf tegak bersambung pada buku tulis.
Sumber referensi:
Kemendikbud. (2021). Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Kemendikbud.

Anda mungkin juga menyukai