Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat e-ISSN: 2549-8347

Volume 5 No. 1 Maret 2021 (33-39) p-ISSN: 2579-9126

English Breakfast Program: Cara Mudah Pintar Berbahasa Inggris


English Breakfast Program: The Easy Way To Be Smart In English
1)
Yuli Agustina, 2*)Raqqasyi Rahmatullah Musafir, 3)Agung Winarto
1,2,3)
Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang 5, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia

*email: dannyasmawan@gmail.com

DOI: ABSTRAK
10.30595/jppm.v5i1.6902 Tujuan dilaksanakan program English Breakfast (EB) untuk membantu siswa
meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris melalui pemberian kosa kata
Histori Artikel: bahasa Inggris secara rutin yang nantinya berdampak terhadap hasil belajar
siswa khususnya siswa Suntisart Wittaya School, Kabang District, Yala Province,
Diajukan: Thailand. Program ini dilaksanakan sebanyak 3-4 kali setiap minggu dengan
03/03/2020 alokasi waktu 8-9 menit di pagi hari. Tahap-tahap yang dilakukan pada program
ini yaitu: perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Diterima: Adapun metode yang dilakukan dalam pelaksanaan EB yakni tanya jawab antara
01/04/2021 guru dengan siswa menggunakan berbagai media visual. Program English
Breakfast menghasilkan data banyaknya kosa kata yang diberikan pada setiap
Diterbitkan: pertemuan. Selain itu, pengaruh program English Breakfast terhadap
14/04/2021 pembelajaran juga menghasilkan data rata-rata nilai harian siswa pada mata
pelajaran English Conversation setelah pelaksanaan program English Breakfast.
Program ini berjalan dengan lancar dan berdampak positif terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran English Conversation. Jika program ini terus
dilaksanakan secara rutin, maka kemampuan bahasa Inggris siswa semakin
meningkat. Akibatnya, hasil belajar siswa pada mata pelajaran English
Conversation juga menjadi optimal.

Kata kunci: Bahasa Inggris; Conversation; English Breakfast Program;


Pronunciation

ABSTRACT
The purpose of the English Breakfast (EB) program is to help students improve their English language skills
through the provision English vocabularies routinely which will have an impact on students learning outcomes
especially students of Suntisart Wittaya School, Kabang District, Yala Province, Thailand. The program is
carried out 3-4 times each week with time allocation is 8-9 minutes in the morning. The steps carried out in this
program are: planning, preparation, implementation, observation, and reflection. The method used in
implementation of EB is question and answer between the teacher and students using various visual media. The
English Breakfast program generates data on the amount of vocabulary given at each meeting. In addition, the
effect of the English Breakfast program on learning also produces data on average daily scores of students in
English Conversation subjects after the implementation of the English Breakfast program. By analyzing the
data using Minitab 17 software, this program is carried out smoothly and has a positive impact on student
learning outcomes in English Conversation subjects. If this program continues to be carried out routinely, then
the students' English ability will increase. As a result, student learning outcomes in English Conversation
subjects are also optimal.

Keywords: English; Conversation; English Breakfast Program; Pronunciation

33
Yuli Agustina, Raqqasyi Rahmatullah Musafir, Agung Winarto
English Breakfast Program: Cara Mudah Pintar Berbahasa Inggris

PENDAHULUAN berbahasa Inggris siswa (Yarmi & Atika,


2015). Supaya siswa memiliki kesempatan
Masyarakat Thailand Selatan
untuk berbahasa Inggris yang baik, maka kosa
khususnya di lingkungan Suntisart Wittaya
kata siswa perlu diperbanyak dan diperbaiki.
School menggunakan bahasa Melayu Pattani
Untuk memperbanyak kosa kata yang dimiliki
sebagai bahasa sehari-hari mereka. Jika
siswa, perlu diberikan pengalaman dan hafalan
ditinjau dari segi bahasa yang siswa pelajari di
secara rutin. Pengalaman dan hafalan yang
sekolah, maka bahasa yang dipelajari di
dilakukan siswa perlu dukungan dan
sekolah antara lain bahasa Inggris, bahasa
bimbingan dari seorang guru yang mampu
Arab, bahasa Rumi (Melayu), dan bahasa
mengarahkan siswa melalui metode
Thailand. Selain itu, siswa juga mempelajari
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
berbagai macam tulisan diantaranya Alfabet,
siswa.
Arab, Arab Melayu, dan Thailand. Ragamnya
Salah satu yang mendukung
bahasa dan tulisan yang dipelajari siswa di
pelaksanaan pembelajaran yaitu metode
sekolah mengakibatkan kesulitan siswa dalam
pembelajaran. Metode pembelajaran yang
mempelajari semua bahasa tersebut sekaligus.
digunakan di Suntisart Wittaya School masih
Selain itu, ketika pelaksanaan pembelajaran
konvensional yaitu metode ekspositori
English Conversation banyak siswa yang
(Teacher Centered Approach) dimana siswa
mengeluh bahwa bahasa Inggris merupakan
tidak turut aktif ketika pembelajaran
pelajaran yang sulit. Oleh karena itu,
berlangsung (Yarmi & Atika, 2015). Ketika
kemampuan bahasa Inggris siswa di Suntisart
siswa tidak turut aktif maka pembelajaran
Wittaya School masih rendah karena kesulitan
hanya terjadi satu arah. Padahal pembelajaran
berbahasa Inggris.
bahasa Inggris harus terjadi dua arah sehingga
Menurut Astutie (2018), kesulitan
siswa tidak hanya paham terhadap kata yang
yang dialami siswa dalam berbahasa Inggris
dipelajari tetapi juga memiliki pengetahuan
yaitu kosa kata dan pelafalannya. Sehingga
terhadap struktur, bentuk, dan ejaan dari suatu
kualitas kemampuan berbahasa Inggris siswa
kata (Julia et al., 2018). Selain itu, siswa yang
salah satunya dapat dinilai dari ketepatan
sedang melaksanakan pembelajaran dua arah
pengucapan dan pemaknaan terhadap suatu
tidak merasa bosan dan mendapatkan
kata. Pengucapan atau pronunciation siswa
pemahaman materi dengan baik.
masih banyak kesalahan karena sebagian besar
Pemahaman materi bahasa Inggris
siswa-siswi di sekolah masih kesulitan dalam
yang baik dapat dinilai dari segi membaca,
membaca kosa kata bahasa Inggris. Hal ini
menulis, mendengarkan/ menyimak, dan
salah satunya dapat disebabkan oleh
berbicara (Windarti & Budiningsih, 2016).
pembelajaran bahasa di sekolah yang beragam
Untuk memenuhi semua karakteristik
sehingga siswa kesulitan dalam menemukan
penilaian tersebut, diperlukan latihan yang
penyesuaian bahasa. Penyesuaian dalam
rutin kepada siswa. Sebagai contoh,
berbahasa Inggris dapat diatasi dengan
kemampuan baca (Reading) dapat
melakukan conversation secara rutin. Akan
menggunakan latihan bimbing bacara bahasa
tetapi, kemungkinan besar permasalahan yang
Inggris. Kemampuan menulis (Writing) dapat
muncul adalah kesulitan dalam menulis
menggunakan latihan bagaimana
kalimat yang diucapkan. Sebab menulis
susunan/struktur kata yang diberikan.
kalimat bahasa Inggris erat kaitannya dengan
Kemampuan mendengar (Listening) dapat
ejaan kata/kalimat (Windarti & Budiningsih,
menggunakan metode ceramah atau
2016). Oleh karena itu, struktur kata bahasa
eksposetori. Kemampuan berbicara (Speaking)
Inggris sangat diperlukan untuk meningkatkan
dapat menggunakan latihan secara rutin hingga
kemampuan membaca dan mengucapkan
terbiasa. Empat keterampilan dalam bahasa
kalimat berbahasa Inggris.
Inggris siswa tersebut dapat dimiliki dengan
Kesulitan siswa dalam membaca
melakukan kegiatan English Breakfast yang
mengakibatkan kurangnya kosa kata yang
dilakukan di sekolah khususnya Suntisart
dimiliki siswa. Kuantitas kosa kata merupakan
Wittaya School.
faktor yang menentukan kemampuan

JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. 5 (1) 2021 - (33-39) 34
Yuli Agustina, Raqqasyi Rahmatullah Musafir, Agung Winarto
English Breakfast Program: Cara Mudah Pintar Berbahasa Inggris

Dari pemaparan di atas dapat minimum. Selain itu, faktor pendukung dari
dirangkum beberapa permasalahan yaitu materi yaitu media yang digunakan. Media
kualitas kosa kata bahasa Inggris siswa yang digunakan berupa gambar objek dua
sekolah dasar (phratom) di Suntisart Wittaya dimensi atau benda manipulatif.
School yang masih rendah terlihat bahwa Penggunakaan objek dua dimensi atau gambar
masih banyak siswa-siswi yang tidak bisa ketika objek susah dicari dan ditunjukkan.
membaca dan berbicara menggunakan bahasa Sedangkan benda manipulatif digunakan
Inggris. Kemudian kemampuan menulis dan ketika mudah untuk ditunjukkan kepada siswa.
mendengar masih relatif rendah dikarenakan Ukuran objek yang digunakan kurang lebih
siswa tidak berlatih secara rutin dalam 700 cm2 supaya siswa dapat melihat dengan
berbahasa Inggris. Melalui program English baik.
Breakfast siswa akan belajar kosa kata bahasa Pada tahap persiapan, media yang
Inggris di pagi hari sebagai alternatif untuk telah direncakan sebelumnya kemudian
menyelesaikan permasalahan siswa yang ada dicetak atau dipersiapkan. Media yang
di sekolah. digunakan berbeda-beda setiap kegiatan
tergantung materi yang digunakan. Sehingga
METODE tidak semua benda dari materi yang digunakan
merupakan benda manipulatif. Materi yang
Program English Breakfast (EB)
digunakan pada program ini merupakan materi
dilaksanakan secara rutin dengan
yang sudah dikenal siswa setiap harinya.
menggunakan metode tanya jawab di luar
Setelah materi dan media telah dipersiapkan,
kelas antara siswa dengan guru. Peserta yang
maka dilanjutkan ke tahap pelaksanaan.
terlibat dalam program ini adalah mahasiswa
Setelah semua alat dan bahan kegiatan
KKN dan siswa-siswi phratom kelas 2-6.
dipersiapkan, tahap selanjutnya ialah tahap
Program dilaksanakan sebanyak 3-4 kali setiap
pelaksanaan. Program English Breakfast
minggu selama 8-9 menit setelah senam pagi.
dilaksanakan dengan beberapa kegiatan yaitu
Selain itu, tempat pelaksanaan program ini
dimulai dengan pembukaan. Ketika
yaitu halaman Suntisart Wittaya School. Hal
pembukaan, guru mengucapkan salam,
iki karena halaman sekolah memiliki tempat
keadaan siswa, dan sedikit berbincang dengan
yang cukup lapang sehingga dapat
siswa menggunakan bahasa Inggris. Hal ini
diperhatikan oleh siswa. Selain itu halaman
dilakukan supaya siswa mendapatkan sedikit
sekolah merupakan tempat siswa berbaris di
pemanasan untuk kegiatan inti. Kegiatan inti
pagi hari sehingga memiliki keteraturan ketika
dimana dibagi kembali menjadi dua sub-
terdapat peserta yang keluar dari kegiatan
kegiatan yakni kegiatan kosa kata
dikarenakan kondisi yang kurang baik
(vocabularies) dan kegiatan pelafalan
(Robertson, 2017). Sehingga akses jalan siswa
(pronunciation). Kegiatan kosa kata yaitu
ketika meninggalkan tempat pelaksanaan tidak
kegiatan dimana guru menunjukkan beberapa
mengganggu kegiatan pada program ini.
benda/gambar benda kepada siswa untuk
Program ini merupakan pembelajaran
disebutkan. Setelah kegiatan kosa kata,
dua arah dimana guru memberikan pertanyaan
dilanjutkan dengan kegiatan pengejaan. Guru
yang dijawab oleh siswa. Aktivitas tanya
meminta siswa untuk menyebutkan huruf
jawab memiliki ruang lingkup kosa kata yang
pembentuk kata. Kegiatan pengejaan meminta
berbeda di setiap kegiatan. Sehingga perlu
siswa menyebutkan huruf pembentuk kata
dipersiapkan untuk program ini. Oleh karena
sampai semua siswa menyebutkan dengan
itu, program ini memiliki beberapa tahapan
benar. Terkadang guru meminta semua siswa
yakni tahap perencanaan, tahap persiapan,
dari salah satu kelas untuk menyebutkan kata
tahap pelaksanaan, tahap pengamatan ,dan
bendanya berserta ejaannya. Setelah
tahap refleksi.
serangkaian kegiatan inti dilakukan, kemudian
Pada tahap perencanaan, hal yang
guru memberikan beberapa pertanyaan untuk
perlu dipersiapkan yaitu materi yang
refleksi siswa terhadap apa yang telah
digunakan ketika program berlangsung supaya
diperoleh.
dapat dilaksanakan dengan hambatan yang

JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. 5 (1) 2021 - (33-39) 35
Yuli Agustina, Raqqasyi Rahmatullah Musafir, Agung Winarto
English Breakfast Program: Cara Mudah Pintar Berbahasa Inggris

Pada tahap pengamatan, subyek penilaian sebelumnya. Ketika tidak memiliki


pengamatan yang digunakan oleh mahasiswa alternatif penyelesaian tentang kesulitan siswa,
yaitu siswa kelas 4/1. Pengamatan yang maka guru dapat berdiskusi dengan ketua
dilakukan untuk melihat perkembangan kosa bidang akademik dan kepada sekolah.
kata siswa kelas 4/1 setiap program EB telah
dilaksanakan. Perkembangan kosa kata siswa HASIL DAN PEMBAHASAN
ditentukan dari kecepatan respon dan
Program Englishh Breakfast
pengucapan siswa. Siswa dapat merespon
dipersiapkan dengan menggunakan materi-
dengan cepat ketika siswa memiliki hafalan
materi yang berkaitan dengan benda atau
kosa kata yang banyak dan memiliki wawasan
aktivifitas yang dilakukan siswa. Seperti
yang luas terhadap suatu objek. Ketika siswa
nama-nama ATK, nama-nama pakaian,
diminta untuk menentukan bahasa inggris dari
macam-macam hewan, macam-macam
suatu benda, siswa harus mengerti terlebih
tumbuhan, macam-macam makanan, macam-
dahulu apa benda yang diminta. Jika siswa
macam benda yang dibawa guru, dan macam-
memiliki wawasan yang luas, maka akan cepat
macam penampilan. Dari materi tersebut,
dalam mengerti benda yang diminta.
dipersiapkan media yang akan digunakan
Kemudian siswa mengucapkan kosa kata
dalam program English Breakfast baik berupa
bahasa Inggris yang salah satunya ditentukan
benda manipulatif maupun media cetak. Media
oleh kebiasaan siswa dalam berbicara. Hasil
yang dipersiapkan cukup mudah yaitu media
dari pengamatan ini berupa data-data yang
manipulatif yang ada atau media cetak dibuat
nantinya akan dianalisis menggunakan
dengan memanfaatkan berbagai fasilitas
software minitab 17.
sekolah yaitu komputer, kertas, dan printer.
Tahap refleksi dilakukan setelah
Setelah perencanaan dan persiapan dilakukan,
melakukan kegiatan inti beserta rangkaiannya.
maka program ini siap untuk dilaksanakan.
Tujuan refleksi kegiatan adalah supaya
kegiatan yang akan datang menjadi lebih
berkembang daripada yang telah dilakukan
(Utami, 2015). Refleksi dilakukan pada tiga
tahap awal yakni perencanaan, persiapan, dan
kegiatan. Refleksi kegiatan ini juga diikuti
oleh beberapa pihak yaitu kepala sekolah,
pihak akademik sekolah, dan guru
pembimbing. Hal ini dilakukan karena rencana
yang telah disusun di awal tidak semestinya
sama dengan kenyataan ketika kegiatan
berlangsung. Sehingga perlu diadakan
masukan-masukan terhadap kegiatan untuk
memperbaiki kesalahan yang dilakukan
sebelumnya (Sunardi & Sujadi, 2017). Teknik Gambar 1. Media English Breakfast Program
refleksi pembelajaran yaitu penilaian peserta
didik kepada guru, evaluasi proses dan hasil Pelaksanaan English Breakfast terdiri
belajar, diagnosis kesulitan siswa, dan dari kegiatan kosa kata dan kegiatan pelafalan.
penilaian antar guru (Sunardi & Sujadi, 2017). Kedua kegiatan tersebut dilaksanakan dengan
Teknik yang pertama yakni penilaian dari lancar dan teratur. Beberapa kondisi dan solusi
peserta didik kepada guru dengan memberikan ketika melaksanakan program English
interview singkat tentang kegiatan English Breakfast diantaranya: (i) jika tidak ada
Breakfast yang telah dilaksanakan. Kemudian satupun siswa yang dapat menyebutkan dan
guru menilai proses kegiatan EB apakah melafalkan gambar/benda yang ditunjukkan,
akibat, kekurangan, kelebihan dari suatu maka guru memberi tahu nama benda atau
kegiatan kepada siswa. Setelah itu, guru gambar yang ditunjukkan; (ii) jika ada sedikit
menduga kesulitan siswa ketika berdasarkan siswa yang dapat menyebutkan dan
melafalkan, maka guru meminta siswa tersebut
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. 5 (1) 2021 - (33-39) 36
Yuli Agustina, Raqqasyi Rahmatullah Musafir, Agung Winarto
English Breakfast Program: Cara Mudah Pintar Berbahasa Inggris

menyebutkan dan melafalkan kembali dengan English Breakfast ditentukan dari banyaknya
suara yang keras diikuti dengan siswa yang kosa kata yang didapatkan selama 8-9 menit
lainnya; dan (iii) jika semua siswa dapat selama 14 pertemuan pertama.
menyebutkan dan melafalkan nama Pada tabel 1 disediakan banyaknya
benda/gambar yang tunjukkan, maka kosa yang diterima siswa (Y1) pada 14
dilanjutkan untuk benda selanjutnya. Sehingga pertemuan (X1).
kegiatan pemberian kosa kata dan pelafalan
bergantung pada banyaknya kosa kata yang Tabel 1. Hasil Kegiatan Program EB
diberikan pada suatu pertemuan. Oleh karena
itu, keberhasilan program pada suatu
Banyak kosa kata
pertemuan bergantung pada banyaknya kosa
Pertemuan (X1) setiap pertemuan
kata yang diperoleh siswa melalui bimbingan
(Y1)
guru.

1 3
2 3
3 4
4 5
5 4
6 5
7 6
Gambar 2. Kegiatan Kosa Kata pada EB
8 6
Program
9 7
10 8
11 9
12 8
13 9
14 9

Menggunakan software minitab 17


Gambar 3. Kegiatan Pelafalan pada English dengan 𝛼 = 0,05 diperoleh persamaan regresi
Breakfast Program liniernya 𝑌1 = 2,29 + 0,514𝑋1 dengan
𝑅𝑆𝑞 = 94,4%. Karena gradien persamaan
Program English Breakfast memiliki garis hubungan antara X dan Y1 bernilai positif
pengaruh terhadap kosa kata bahasa Inggris (yakni 0,514) sehingga semakin sering
siswa serta hasil belajar siswa di kelas dilaksanakan program EB maka kegiatannya
terutama pada mata pelajaran English semakin lancar. Akibatnya kemampuan siswa
Conversation. Hal ini diperiksa berdasarkan semakin lama semakin baik. Hasil dari
kelancaran program English Breakfast setelah kelancaran kegiatan English Breakfast juga
beberapa kali dilakukan dan pengaruhnya berpengaruh terhadap hasil pembelajaran di
terhadap hasil KBM conversation di kelas kelas khususnya siswa kelas 4/1. Hal ini dapat
khususnya kelas 4/1. Kelancaran kegiatan

JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. 5 (1) 2021 - (33-39) 37
Yuli Agustina, Raqqasyi Rahmatullah Musafir, Agung Winarto
English Breakfast Program: Cara Mudah Pintar Berbahasa Inggris

dilihat nilai harian 32 siswa dan ujian semester mengucapkan kosa kata sesuai dengan kaidah
mata pelajaran bahasa Inggris. baca dalam bahasa Inggris dengan media yang
mudah untuk dibuat. Program ini dilaksanakan
Tabel 2. Rataan Nilai Harian Siswa 4/1
secara rutin dalam durasi singkat. Pelaksanaan
Pertemuan Banyaknya Rataan nilai program ini menghasilkan data-data yang
ke- dilaksanakan harian siswa dapat dianalisis menggunakan minitab 17. Dari
program EB (Y2) hasil analisis tersebut program ini mampu
(X2) meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris
dan berpengaruh positif terhadap hasil belajar
1 3 4,00
siswa di kelas. Untuk program English
2 6 4,03 Breakfast selanjutnya diharapkan dapat
melaksanakannya dengan metode yang
3 9 4,00
menarik dan kreatif supaya tetap
4 12 4,04 mempertahankan minat siswa dalam belajar
5 15 4,23 bahasa Inggris.

6 18 4,28 DAFTAR PUSTAKA


7 21 4,06 Astutie, Y. R. E. (2018). Peningkatan
8 24 4,41 Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris
Siswa Kelas VII SMP Negeri I Kota
9 27 4,56 Blitar Melalui Games (Kalender). Jurnal
10 30 4,62 Pendidikan, 2(1), 45–56.

11 33 4,59 Julia, J., Isrok’atun, I., & Safari, I. (2018).


Prosiding Seminar Nasional
12 36 4,68 “Membangun Generasi Emas 2045 yang
13 39 4,74 Berkarakter dan Melek IT” dan
Pelatihan “Berpikir Suprarasional.” UPI
14 42 4,77 Sumedang Press.
https://books.google.co.id/books?hl=en&
lr=&id=h09KDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=
Menggunakan software minitab 17 PR1&dq=info:obnbM6UFbJUJ:scholar.g
dengan 𝛼 = 0,05 diperoleh persamaan regresi oogle.com&ots=I-
𝑌2 = 3,85 + 0,0226𝑋2 dengan 𝑅𝑆𝑞 = 90,5%. IHT44VIp&sig=fFxIe5yqsFAk0O9OdeX
Dengan derajat bebas 12 diperoleh 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = Qk8p8shY&redir_esc=y#v=onepage&q
71,06 > 2.17881 = 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = &f=false
113,67 > 4.74723 = 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang berarti ada Robertson, J. (2017). Mengawali Kegiatan
pengaruh X dengan Y dan model yang Belajar di Luar Kelas.
diperoleh berarti. Dari persamaan regresi https://belajardiluarkelas.org/wp-
tersebut diperoleh kemiringan yang bernilai content/uploads/sites/7/2017/07/MEMUL
positif. Hal ini dapat disimpulkan bahwa AI-PEMBELAJARAN-DI-LUAR-
semakin banyak dilakukan EB , dampak KELAS.pdf
terhadap hasil KBM di kelas berupa rata-rata
nilai harian siswa menjadi meningkat secara Sunardi, & Sujadi, I. (2017). Sumber Belajar
signifikan dan stabil. Calon Peserta PLPG Desain
Pembelajaran.
SIMPULAN https://www.scribd.com/document/35437
3805/Bab-Viii-Refleksi-Pembelajaran-
Pelaksanaan program English Dan-Ptk
Breakfast dapat membantu siswa untuk
meningkatkan banyaknya kosa kata bahasa Utami, I. W. P. (2015). Kemampuan
Inggris. Selain itu, program ini melatih siswa mahasiswa melakukan refleksi dalam

JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. 5 (1) 2021 - (33-39) 38
Yuli Agustina, Raqqasyi Rahmatullah Musafir, Agung Winarto
English Breakfast Program: Cara Mudah Pintar Berbahasa Inggris

pembelajaran sejarah. August, 2–3.


Windarti, & Budiningsih, C. A. (2016).
http://journal.uny.ac.id/index.php/jitp.
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan,
3(1), 106–115.
Yarmi, G., & Atika, V. (2015). Peningkatan
Hasil Belajar Vocabulary Melalui
Metode Role Playing Dalam
Pembelajaran Bahasa Inggris Siswa
Kelas Iv Sd Laboratorium Pgsd Fip Unj
Jakarta Selatan. Jurnal Ilmiah PGSD,
8(2), 61–67.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415
324.004

JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. 5 (1) 2021 - (33-39) 39

Anda mungkin juga menyukai