Anda di halaman 1dari 9

Pengajaran dan Pengenalan Bahasa Inggris di Sekolah

Dasar
Venita Risadilla Johansyah, Fahrudin
Bahasa dan Sastra Inggris, FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia
venitarisadilla@upi.edu

Pendahuluan
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 menyatakan bahwa “proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik”. Pemerintah mulai memperkenalkan pelajaran
Bahasa Inggris bagi peserta didik sejak di Sekolah Dasar (SD) melalui Kurikulum
Pendidikan Dasar 1994. Sejak diberlakukannya kurikulum tersebut, mata pelajaran
Bahasa Inggris merupakan pelajaran muatan yang diajarkan mulai kelas empat
SD/MI. Seperti yang sudah diketahui saat ini Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tidak memasukkan mata pelajaran Bahasa Inggris kedalam mata
pelajaran wajib. Hal tersebut dikarenakan agar siswa fokus ke mata pelajaran
Bahasa Indonesia, namun sekolah dapat mengajarkan melalui program lainnya.
Bahasa Inggris merupakan bahasa universal yang sangat penting dipakai
dalam berkomunikasi hampir di seluruh dunia. Jika berpergian ke luar negeri,
Bahasa Inggris selalu menjadi bahasa utama dalam berkomunikasi. Bahasa Inggris
pun perlu diajarkan sejak saat dini termasuk kepada siswa sekolah dasar. Jika
mereka baru mempelajari Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama (SMP),
maka sulit bagi mereka mengetahui dasar-dasar pembelajaran Bahasa Inggris.
Apabila pembelajaran tidak dilakukan sejak saat sekolah dasar maka hal
tersebut mengakibatkan siswa akan mengalami keterlambatan dan hambatan dalam
mengikuti arus jaman. Perkembangan yang semakin maju secara pesat dan IPTEK
yang saat ini sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari sudah menggunakan
Bahasa Inggris. Orang tua dan siswa umumnya akan mengandalkan sekolah non-
formal atau kursus Bahasa Inggris untuk meningkatkan perkembangan dan

1
kemampuan dalam belajar Bahasa Inggris yang tentunya memerlukan biaya
tambahan lagi. Namun tentu saja, tidak semua bisa mendapatkan fasilitas tersebut.
Menanggapi situasi dan problematika pendidikan yang ada, Universitas
Pendidikan Indonesia sebagai salah satu universitas yang aktif berkontribusi dalam
membangun pendidikan dan pengabdian di Indonesia merumuskan bentuk
kontribusi nyata dalam pengabdian pendidikan. Melalui Program Kuliah Kerja
Nyata (KKN) yang mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s
Desa dan MBKM” dan kelompok peneliti memiliki tema “Desa Infrastruktur dan
Inovasi.” Berlandaskan fenomena dan peluang yang ada, maka penelitian ini akan
memuat berbagai pemaparan berdasarkan temuan dilapangan serta solusi yang
inovatif melalui program Pengajaran dan Pengenalan Bahasa Inggris di Sekolah
Dasar.
Agar hasil bunga rampai ini dapat terealisasi, pengajaran di SDN 153
Taruna Karya ini mengobservasi kondisi lapangan yaitu kondisi siswa di kelas.
Observasi sendiri menurut Sugiyono (2013, hlm. 203) yaitu teknik pengumpulan
data penelitian yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui gambaran dan kendala yang terjadi pada program yang dilakukan oleh
peneliti.
Partisipan yang dilakukan adalah kepada siswa kelas 1 & 2 yang berjumlah
masing-masing 28 orang siswa di SDN 153 Taruna Karya Jl. Galumpit No.2,
Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru Kota Bandung.

Isi
Selama kurang lebih 2 minggu, peneliti merespon fenomena permasalahan yang
terjadi pada pelaksanaan KKN yang peneliti lakukan. Kemampuan berbahasa
Inggris merupakan hal yang sangat penting dimiliki untuk saat ini. Terlebih anak
usia dini merupakan usia dimana perkembangan sangat vital. Peneliti merancang
tiga tujuan utama pembelajaran Bahasa Inggris pada kelas 1 dan 2 di SDN 153
Taruna Karya, diantaranya adalah:
1. Mengembangkan Kompetensi Komunikasi

2
Bahasa Inggris memiliki empat kompetensi keterampilan yang secara nyata
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari, yaitu menyimak
(listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis
(writing).
2. Menambahan Minat Belajar
Salah satu tujuan penting pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar
adalah menumbuhkan minat anak dalam belajar Bahasa Inggris.
3. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Berbahasa Inggris akan meningkatkan kepercayaan diri siswa untuk
berekspresi, dikarenakan Bahasa Inggriis merupakan Bahasa asing yang
bukan Bahasa utama mereka.
4. Menanamkan mindset
Hal ini perlu dilakukan agar terdapat pemahaman bahwa belajar Bahasa
Inggris itu menyenangkan sehingga pemikiran siswa terhadap pembelajaran
Bahasa Inggris menjadi lebih baik.
Dalam melihat dan menanggapi fenomena yang terjadi, diperlukan kepekaan
terhadap kondisi yang terjadi di SDN 153 Taruna Karya. Terlebih peneliti sebagai
mahasiswa yang bisa membantu problematika yang terjadi untuk mengaplikasikan
ilmu yang peneliti miliki. Program yang peneliti lakukan dalam bidang pendidikan
tersebut sebagai bentuk kepeduliaan peneliti terhadap kemampuan berbahasa
khususnya Bahasa Inggris.
Tabel 1
Program Pembelajaran kelas 1 SDN 153 Taruna Karya
Program
No
Materi Deskripsi Waktu Capaian Keterangan
1 Pengenalan Mengenalkan siswa 70-90 Siswa Siswa maju kedepan
diri dan mengenai Menit mengikuti kelas dan
Sapaan memperkenalkan diri, pembelajaran menghampiri siswa
menyapa, dan membaca dengan sangat ke meja masing-
abjad dalam Bahasa antusias dan masing untuk
Inggris. menyimak mempraktikkan
dengan baik. Bahasa Inggris.

3
2 Mengidentif Siswa diajarkan untuk 70-90 Siswa Siswa maju kedepan
ikasi gender mengetahui Bahasa Menit semakin kelas dan bernyanyi
dan Inggrisnya laki-laki dan bersemangat bersama-sama dalam
mempelajari perempuan, juga kosa- dalam belajar Bahasa Inggris.
kosa-kata kata sederhana Bahasa
sederhana. disekitarnya seperti Inggris dan
teacher, stand up, dan kepercayaan
sit down. Siswa juga diri mereka
mepelajari kosa-kata meningkat.
baru dengan cara
bernyanyi.

Tabel 2
Program Pembelajaran kelas 2 SDN 153 Taruna Karya
Program
No
Materi Deskripsi Waktu Capaian Keterangan
1 Percakapan Mengajarkan 70-90 Siswa Menggunakan metode
sederhana dalam siswa mengenai Menit mengikuti pendekatan dengan
berkenalan dan percakapan dalam pembelajaran siswa maju kedepan
mempelajari berkenalan. Juga dengan kelas dan
angka. pengajaran angka sangat menghampiri siswa ke
agar mereka bisa antusias dan meja masing-masing
menyebutkan menyimak untuk mempraktikkan
angka pada umur dengan baik. Bahasa Inggris.
mereka dalam
Bahasa Inggris.
2 Pengekspresian Siswa diajarkan 70-90 Siswa Menggunakan metode
hal yang disukai untuk Menit semakin pendekatan dengan
dan mempelajari mengekspresikan bersemangat siswa maju kedepan
bentuk dan hal yang disukai dalam belajar kelas dan mengisi
ukuran. beserta dengan Bahasa kolom yang
pertanyaan dan Inggris dan dikosongkan di papan
jawaban, juga kepercayaan tulis.
siswa diajarkan diri mereka
mengenai bentuk meningkat.

4
dan ukuran dalam
Bahasa Inggris.

Pertemuan diadakan satu minggu sekali dalam waktu dua minggu selama
melaksanakan KKN di Kelurahan Palasari. Pengajaran dilakukan selama dua jam
yang berdurasi 70-90 menit. Terdapat 6 kelas yang diajar, yakni kelas 1A, 1B, 1C,
2A, 2B, dan 2C.
Pembelajaran yang dilakukan pada minggu pertama, materi yang diajarkan
kepada siswa kelas 1 meliputi perkenalan dasar, seperti pelafalan abjad,
mengenalkan diri juga sapaan dalam dalam Bahasa Inggris.

Gambar 1. Siswa maju kedepan kelas untuk mengasah kepercayaan diri mereka, salah
satunya dengan berani untuk berani berbicara didepan kelas.
Pembelajaran di minggu kedua, materi yang dibawakan adalah
mengidentifikasi gender yang bertujuan agar siswa dapat mengidentifikasi gender
mereka sendiri menggunakan Bahasa Inggris. Peneliti memanggil siswa laki-laki
dan perempuan untuk menunjukan boy dan girl. Selain itu peneliti juga
mengajarkan kosa kata tubuh mereka menggunakan Bahasa Inggris melalui media
bernyanyi bersama sama agar belajar terasa lebih menyenangkan.

5
Gambar 2. Pengajaran kosa kata tubuh melalui lagu “Head, Shoulder, Knees and Toes.”

Selama pembelajaran di kelas 1, peneliti mendapati bahwa siswa sangat


senang belajar Bahasa Inggris, banyak siswa yang awalnya malu-malu untuk
mencoba berbahasa Inggris tetapi akhirnya tertantang untuk bisa berbahasa Inggris
bahkan sampai berlomba-lomba untuk berbicara kedepan kelas.

Gambar 3. Pendampingan pembelajaran pada siswa

Untuk pembelajaran pada kelas 2 di minggu pertama, materi yang diajarkan


meliputi percakapan untuk berkenalan dalam Bahasa Inggris, seperti menanyakan
nama, umur, maupun kabar.

Gambar 4. Pengajaran terhadap siswa

Percakapan sederhana yang meliputi pertanyaan dan jawaban dalam


perkenalan dalam Bahasa Inggris. Tujuan pembelajaran ini agar siswa dapat
berkomunikasi secara sederhana dalam menanyakan hal-hal dasar perkenalan.

6
Peneliti pun mengajarkan pembacaan dan pelafalan angka dalam Bahasa Inggris.
Hal ini bertujuan agar ketika mereka menjawab umur mereka dalam Bahasa Inggris,
mereka tahu angka berapa yang harus disebut.
Sedangkan untuk minggu kedua, materi yang diajarkan adalah
pengekspresian hal favorit, dan kosa kata sederhana dalam Bahasa Inggris, seperti
bentuk, ukuran, bahkan makanan.
Dalam hal ini siswa sangat antusias untuk menyebutkan kesukaan mereka,
karena tersedianya macam macam kosa kata makanan yang diajarkan. Siswa pun
turut berpartisipasi dalam menyebutkan contoh makanan, seperti candy, ice cream,
ataupun chocolate yang merupakan makanan favorit siswa SD.
Hal ini memiliki tujuan agar siswa mampu mengekspresikan kesukaan mereka,
mampu mengetahui kosa kata makanan, bentuk dan ukuran dalam Bahasa Inggris.
Program terselenggara dengan baik yaitu pendampingan pembelajaran
Bahasa Iinggris terhadap pihak sekolah, guru, dan siswa di SDN 153 Taruna Karya
Bandung dapat dikatakan memuaskan dengan sukses dirancang dan dilaksanakan
dengan baik. Output yang didapatkan oleh pihak sekolah berupa kemampuan
berbahasa Inggris siswa kelas 1 dan 2 meningkat. Kepercayaan diri siswa dalam
belajar Bahasa Inggris mengalami peningkatan, hal ini terlihat dalam keantusiasan
siswa di akhir ketika peneliti melakukan pengajaran disekolah. Berdasarkan hasil
evaluasi program dan tingkat kesuksesan terhadap program yang peneliti lakukan,
dapat disimpulkan bahwa Bahasa Inggris dapat memberikan peningkatan dan
perubahan pengetahuan dan kemampuan siswa ke arah yang positif.

Kesimpulan
Selama dua minggu mengajar Bahasa Inggris pada siswa kelas 1 dan di SDN
153 Taruna Karya, terhitung dari tanggal 26 Juli s.d. 4 Agustus 2022, peneliti
mendapatkan bahwa siswa mengalami peningkatan minat dan antusias dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris, yang dimana merupakan suatu
pencapaian untuk peneliti karena memenuhi tujuan utama pembelajaran selama
mengajar Bahasa Inggris di SDN 153 Taruna Karya.
Selain itu siswa juga mampu mengikuti pembelajaran dengan baik, optimal,
dan penuh percaya diri, dibuktikan dengan siswa yang semangat untuk untuk

7
praktik berbicara Bahasa Inggris, unjuk diri dengan menjawab pertanyaan yang
diberikan peneliti, bahkan berlomba-lomba untuk mengisi kolom yang kosong di
papan tulis. Hal ini membuktikan Bahasa Inggris sangat memotivasi siswa untuk
mengasah dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.

8
Referensi

Kemendikbud .(2016). Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar


Proses Pendidikan Dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. ALFABETA

Anda mungkin juga menyukai