Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.3 No.

2, November 2019
ISSN : 2550-0198

PELATIHAN MENGAJAR DAN MENULIS LAPORAN HASIL


BELAJAR DALAM BAHASA INGGRIS UNTUK GURU SMP/SMA
TUMBUH YOGYAKARTA
Adaninggar Septi Subekti*, Arida Susyetina
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Kependidikan dan Humaniora
Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
email: adaninggar@staff.ukdw.ac.id

Abstract
This community service activity aims to provide English language training for teachers of
Tumbuh High School, Yogyakarta, Indonesia. This training focuses on English for classroom use
and student report writing. The training was conducted by two facilitators (the authors) in ten
meetings. The main activities, six face-to-face in-class sessions, included syllabus presentations,
discussions about teaching styles, sharing of teaching experiences and of various needs to meet
especially to facilitate or accommodate some students with special needs, teaching
demonstrations, and report writing. All of these activities were conducted in full English. Follow-
up activities were in the form of one facilitators-participants conference in which the facilitators
met each participant individually and discussed his/her progress in learning, two class
observations in which the facilitators observed the participants teaching in their respective
classes, and one discussion session with the curriculum coordinator about the progress of the
participants during the training as an input for the school to determine the follow-up policy
regarding the participants’ professional development.

Keywords: Community service, English for classroom use, student reports

Abstrak
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan bertujuan untuk
memberikan pelatihan Bahasa Inggris kepada guru-guru SMP/SMA Tumbuh Yogyakarta,
Indonesia. Pelatihan ini mencakup penggunaan Bahasa Inggris secara lisan sebagai pengantar
instruksi (kegiatan pembelajaran), dan penulisan laporan hasil belajar siswa. Pelatihan
dilakukan oleh dua fasilitator (penulis) dalam sepuluh kali pertemuan.Kegiatan utama adalah
enam sesi tatap muka di kelas yang berisi presentasi silabus, diskusi tentang gaya mengajar,
sharing pengalaman mengajar dan berbagai macam kebutuhan khususnya untuk menfasilitasi
beberapa siswa berkebutuhan khusus, demonstrasi mengajar, dan penulisan laporan hasil
belajar siswa yang kesemuanya dilakukan dalam Bahasa Inggris. Kegiatan lanjutan berupa
diskusi hasil belajar, dua kali observasi cara mengajar para peserta di kelas yang diampu, dan
satu sesi diskusi tentang perkembangan para peserta dengan koordinator kurikulum untuk
menjadi masukan bagi sekolah menentukan kebijakan lanjutan.

Kata kunci: Pengabdian kepada masyarakat (PKM), Bahasa Inggris sebagai pengantar
instruksi, laporan hasil belajar

PENDAHULUAN umum. Atas dasar itulah, guru selalu


dituntut untuk mengembangkan diri
Guru adalah komponen penting
mereka secara profesional. Tuntutan
dalam pendidikan siswa. Karena itulah,
untuk meningkatkan kemampuan
kualitas guru sangat erat kaitannya
profesional guru juga dipengaruhi oleh
dengan kualitas pendidikan secara

89
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.3 No.2, November 2019
ISSN : 2550-0198

tuntutan pekerjaan mereka di sekolah. mengadakan pelatihan Bahasa Inggris


Kultur dan visi misi sekolah untuk para guru sesuai dengan bidang
mempengaruhi para guru yang ada di studi yang diampu. Program ini
dalamnya, tak terkecuali para guru di merupakan program tahunan yang sudah
SMP/SMA Tumbuh Yogyakarta. berlangsung sejak tahun 2017, namun
Sesuai dengan informasi dalam kegiatan PKM ini adalah langkah awal
laman Sekolah Tumbuh, SMP/SMA kerja sama antara SMP/SMA Tumbuh
Tumbuh Yogyakarta adalah bagian dari dan Program Studi Pendidikan Bahasa
Sekolah Tumbuh, suatu institusi Inggris (Prodi PBI) Universitas Kristen
pendidikan swasta terkemuka di Duta Wacana (UKDW) dalam
Yogyakarta yang menyelenggarakan menyelenggarakan program tersebut.
pendidikan formal mulai dari jenjang Kerjasama ini juga didasari kesadaran
persiapan (usia 4-5 tahun), Sekolah bahwa kualitas dan kapasitas guru
Dasar (SD) (kelas 1-6), hingga Sekolah berpengaruh besar terhadap kualitas
Menengah (SMP/SMA) (kelas 7-12) pendidikan siswa. Dalam hal ini, dosen,
(Sekolah Tumbuh, 2019). Lebih jauh, apalagi dosen yang bekerja dalam Prodi
Sekolah Tumbuh adalah sekolah Kependidikan seperti Prodi PBI,
inklusif yang menfasilitasisiswa untuk memiliki tanggungjawab moral untuk
menjadi individu yang bangga pada ikut andil dalam meningkatkan kualitas
potensi dirinya dan menghargai dan kapasitas guru. Hal ini juga dapat
keragaman yang ada dalam masyarakat dilihat dengan banyaknya kegiatan
(Sekolah Tumbuh, 2019). SMP/SMA PKM para dosen Prodi PBI dalam
Tumbuh khususnya menerapkan kegiatan peningkatan kapasitas guru
semangat pendidikan untuk semua (contoh: Pahmi et al., 2018; Syahfutra &
(education for all),memberikan Niah, 2017). Pelatihan ini adalah wujud
penghargaan terhadap nilai-nilai pengamalan Tridharma, yaitu
perbedaan, dan bertumbuh dalam pengabdian kepada masyarakat (Eniyati
keberagaman, termasuk di dalamnya & Noor, 2010; Setiaji & Kurniawan,
keberagaman agama, budaya, ekonomi, 2011).
dan kebutuhan individu (Sekolah Secara umum, pelatihan Bahasa
Tumbuh, 2019). SMP/SMA Tumbuh Inggris yang diberikan oleh fasilitator
memiliki dua jenis program, program dari Prodi PBI UKDW pada semester
nasional, di mana instruksi (kegiatan genap 2018/2019 ini memiliki target
pembelajaran) dilaksanakan dengan peningkatan keterampilan berbicara dan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa menulis para guru guna mendukung
pengantar dan program internasional peningkatan profesionalitas mereka
yang menggunakan kurikulum dalam mengajar di kelas internasional
International Middle Year Curriculum inklusif.
(IMYC) untuk mata pelajaran IPA, METODE PENGABDIAN
Matematika, Ilmu Sosial (Sejarah dan
Geografi), Teknologi Informasi dan Sebagai langkah awal, dilakukan
Komunikasi (TIK) yang disampaikan pertemuan antara fasilitator dengan
dalam Bahasa Inggris (Sekolah koordinator kurikulum SMP/SMA
Tumbuh, 2019). Tumbuh untuk membicarakan
Guna memfasilitasi para guru kebutuhan pelatihan secara spesifik dan
program internasional untuk dapat jadwal pelatihan. Hal ini didasari
meningkatkan kemampuan berbahasa kesadaran akan pentingnya analisis
Inggris, Sekolah Tumbuh secara reguler kebutuhan (needs analysis) dalam

90
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.3 No.2, November 2019
ISSN : 2550-0198

perencanaan program/pelatihan bahasa berbahasa Inggris dalam mengajar


(Nation & Macalister, 2010). Dari hasil maupun kemampuan menulis laporan
analisis kebutuhan, fasilitator hasil belajar.
merumuskan topik dan materi yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
sesuai dengan kebutuhan. Dari hasil
diskusi ditemukan bahwa para peserta Total dilaksanakan sebanyak 10
memiliki kemampuan lisan Bahasa kali pertemuan, yang terdiri dari: enam
Inggris yang, meskipun relatif baik, kali tatap muka, satu kali penyampaian
masih perlu ditingkatkan, serta mereka hasil dan kemajuan belajar, dua kali
belum terlalu mampu menulis laporan observasi proses pengajaran, dan satu
hasil belajar siswa dalam Bahasa Inggris kali laporan hasil observasi/laporan
secara lancar dan dengan variasi bahasa akhir. Pelatihan ini diikuti oleh enam
yang baik. Analisis terhadap kebutuhan peserta.
ini sangat diperlukan untuk Agenda pertemuan pertama sampai
memfasilitasi kebutuhan para guru dengan keenam berupa kegiatan tatap
dalam usaha menjaga relevansi materi muka di kelas dapat dirangkum dalam
pelatihan dengan kebutuhan para guru Tabel 1.
peserta pelatihan (Richards, 2001) . Pertemuan Hari/tanggal Kegiatan
Perencanaan jadwal menghasilkan ke-
kesepakatan bahwa pelatihan akan 1 Jumat, 8 Perkenalan
dilaksanakan seminggu sekali pada hari Februari dan diskusi
Jumat jam 13.30-15.00, sebanyak enam 2019 lebih lanjut
kali tatap muka. Di samping itu, ada satu tentang
sesi penyampaian hasil dan kemajuan kebutuhan
belajar peserta, dua sesi observasi di para peserta
kelas, dan satu sesi laporan hasil secara
observasi pembelajaran tiap peserta kebahasaan
pelatihan. Total pertemuan sebanyak 10 (analisis
kali, dimulai dari bulan Februari dan kebutuhan
berakhir pada bulan Mei 2019. lanjutan)
Adanya sesi penyampaian hasil dan 2 Jumat, 15 Guru
kemajuan belajar peserta didasari Februari melakukan
kesadaran bahwa peserta berhak 2019 presentasi
mengetahui perkembangan belajar silabus
mereka secara transparan apalagi dengan
laporan ini juga akan diteruskan kepada Bahasa
atasan langsung mereka, yaitu Kepala Inggris
Sekolah atau koordinator kurikulum. (dalam
Dua sesi observasi diharapkan konteks
digunakan untuk melihat sejauh mana seminar
para peserta mengalami peningkatan silabus para
atau perkembangan dalam kemampuan guru)
mereka secara kebahasaan setelah 3 Jumat, 22 Diskusi
pelatihan. Sementara itu, laporan akhir Februari bersama
kepada Kepala Sekolah atau koordinator 2019 tentang
kurikulum adalah media fasilitator untuk permasalahan
menyampaikan perkembangan para di kelas dan
peserta baik dalam kemampuan lisan gaya

91
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.3 No.2, November 2019
ISSN : 2550-0198

mengajar dengan kebutuhan mereka masing-


dalam Bahasa masing. Di sinilah fasilitator kemudian
Inggris
merancang aktivitas yang berbeda untuk
4 Jumat, 8 Demonstransi asisten pengajar ini demi memfasilitasi
Maret 2019 mengajar
relevansi aktivitas dengan kebutuhan
(bagian 1)
(Richards, 2001).
5 Jumat, 29 Demonstrasi
Maret 2019 mengajar Pada pertemuan kedua, 15 Februari
(bagian 2) 2019, masing-masing peserta
6 Jumat, 5 Peserta mempresentasikan dalam Bahasa Inggris
April 2019 latihan silabus mata pelajaran yang diampu
menulis sesuai dengan kurikulum yang dipakai
laporan hasil SMP/SMA Tumbuh. Kegiatan pada sesi
belajar siswa
ini bermula dari keinginan besar para
dalam Bahasa
Inggris guru untuk dapat mempresentasikan
silabus mereka dalam seminar silabus
Pada pertemuan pertama, 8 Februari yang biasa dilakukan dalam rapat guru
2019, fasilitator dan peserta sebelum semester dimulai. Fasilitator
mendiskusikan agenda pelatihan dan membantu para peserta apabila
topik yang akan dipelajari bersama, mengalami kesulitan dalam kosakata dan
termasuk kebutuhan peserta sebagai pelafalan. Secara umum, para peserta
guru mata pelajaran dan guru mampu berbicara dalam Bahasa Inggris
pendamping yang sangat berbeda. dengan relatif lancar dan
Peserta kemudian bersimulasi berkesinambungan meskipun
menghadapi berbagai macam skenario mengalami beberapa kesulitan terkait
keadaan di kelas. kosakata dan pelafalan dan tata bahasa
Di sini, fasilitator menemukan suatu yang seringkali tidak akurat.
tantangan. Ternyata salah satu peserta Pada pertemuan ketiga, 22 Februari
bukan merupakan guru mata pelajaran 2019, para peserta mengisi self-
melainkan support teacher atau asisten observation form atau kuesioner evaluasi
pengajar yang bertugas mendampingi diri terkait cara mengajar mereka dan
para siswa berkebutuhan khusus seperti membagikan hasil refleksi mengenai
penyandang hearing impairment dan pengalaman mereka dalam mengajar,
autisme yang memang diakomodasi di misalnya: suasana pembelajaran,
SMP/SMA Tumbuh ini. Tugas dari kebutuhan siswa yang beragam, adanya
asisten pengajar ini di kelas adalah siswa berkebutuhan khusus, dan contoh
memberikan bantuan kepada para siswa kegiatan pembelajaran. Semua
berkebutuhan khusus ini dengan dilakukan dalam Bahasa Inggris. Para
melakukan interpreting tentang apa yang peserta juga banyak menyinggung
disampaikan guru mata pelajaran dan dinamika mengajar para siswa
membantu menjaga konsentrasi para berkebutuhan khusus yang juga
siswa berkebutuhan khusus ini sesuai membuat mereka semakin berkembang

92
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.3 No.2, November 2019
ISSN : 2550-0198

bukan hanya sebagai guru namun juga


sebagai manusia. Kegiatan ini
mendorong para peserta untuk menjadi
reflective teachers, atau guru yang
selalu/terus berefleksi tentang aktivitas
keseharian dalam proses pembelajaran
untuk dapat semakin meningkatkan
kualitas dan kapasitas mereka dan Gambar 2. Demonstrasi mengajar 2
efektivitas pembelajaran (Richards &
Lockhart, 1996; Williams & Burden, Pada pertemuan keenam, 5 April 2019,
1997). para peserta berlatih menulis laporan
hasil belajar siswa dengan terlebih
Pada pertemuan keempat, 8 Maret 2019, dahulu menganalisis contoh laporan
dan pertemuan kelima, 29 Maret 2019, serupa yang kurang sempurna. Para
para peserta melakukan demosntrasi peserta difasilitasi untuk dapat membuat
mengajar dalam Bahasa Inggris sesuai laporan dengan gaya feedback sandwich,
bidang studi yang mereka ampu diawali yaitu umpan balik yang berisi kombinasi
dengan pengenalan topik, penyampaian hal-hal positif dan hal-hal yang masih
topik bahasan, dan penutup. Fasilitator perlu perbaikan dari siswa dengan cara
memberikan feedback (umpan balik) yang psychologically motivating atau
terkait kebahasaan. Fasilitator juga memberi pesan positif untuk perbaikan
memberikan aktivitas ice-breaking yang (Henley & Reed, 2015; Yin, 2010).Pada
memfasilitasi para peserta untuk banyak Gambar 3, fasilitator memberikan
berbicara dalam Bahasa Inggris dalam pendampingan terhadap salah satu guru
suasana yang tetap santai(Chlup &
dalam menulis laporan hasil belajar.
Collins, 2010).
Pada Gambar 1 dan Gambar 2 dapat
dilihat peserta yang sedang melakukan
demonstrasi mengajar dalam Bahasa
Inggris.

Gambar 3. Fasilitator mendampingi


salah satu peserta (tengah)
Selanjutnya, agenda pertemuan ketujuh
sampai dengan kesepuluh, berupa
kegiatan observasi dan laporan hasil
Gambar 1. Demonstrasi mengajar 1 belajar, dapat dirangkum dalam Tabel 2.
Tabel 2. Kegiatan observasi dan
laporan perkembangan dan hasil belajar

93
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.3 No.2, November 2019
ISSN : 2550-0198

Pertemuan Hari/tanggal Kegiatan kelas yang diampu para peserta. Para


ke- peserta secara umum menunjukkan
7 Jumat, 12 Pertemuan kemampuan Bahasa Inggris yang baik di
April 2019 fasilitator dan kelas. Tentu, seberapapun efektif
peserta untuk
pelatihan yang diadakan fasilitator,
mendiskusikan
proses dan hasil
kemampuan para guru dalam berbahasa
belajar mereka Inggris tidak bisa diatribusikan
sepenuhnya dengan pelatihan ini, namun
8 Selasa, 30 Observasi
April 2019 fasilitator di juga harus diatribusikan dengan
beberapa kelas pengalaman/jam terbang mereka dalam
yang diampu mengajar menggunakan Bahasa Inggris
peserta sebelumnya ataupun pelatihan-pelatihan
9 Jumat, 10 Observasi yang mereka dapatkan sebelumnya
Mei 2019 fasilitator di sebagai suatu proses yang terus menerus.
beberapa kelas
Gambar 4 menampilkan salah satu guru
yang diampu
peserta yang sedang mengajar di kelasnya,
sementar Gambar 5 menampilkan
10 Selasa, 14 Laporan akhir
asisten pengajar yang sedang membantu
Mei 2019 fasilitator
kepada siswa berkebutuhan khusus.
koordinator
kurikulum

Pada pertemuan keenam, 12 April 2019,


fasilitator bertemu dengan para peserta
satu persatu untuk menyampaikan
perkembangan belajar mereka dan
masukan terkait simulasi/demonstrasi
mengajar dan laporan hasil belajar siswa Gambar 4.Peserta mengajar di kelas
yang ditulis sebelumnya. Di sini, para
peserta juga menyampaikankesulitan-
kesulitan yang mereka alami sekaligus
meminta saran fasilitator terkait
kesulitan-kesulitan tersebut. Salah satu
peserta, misalnya, menyampaikan bahwa
kegiatan ice-breaking yang dipraktikan
selama pelatihan pernah digunakan di
kelas dan berhasil. Ini menunjukkan
relevansi materi pelatihan terhadap Gambar 5.Peserta asisten pengajar
kebutuhan. (tengah) membantu siswa berkebutuhan
Pada pertemuan ketujuh dan kedelapan, khusus
fasilitator melakukan observasi di kelas-

94
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.3 No.2, November 2019
ISSN : 2550-0198

Pertemuan terakhir dilakukan fasilitator UCAPAN TERIMA KASIH


dengan koordinator kurikulum. Sesi ini Terima kasih kami ucapkan kepada
digunakan fasilitator untuk semua pihak yang memungkinkan
menyampaikan hasil monitoring, terlaksananya kegiatan PKM ini. Pihak-
perkembangan, dan laporan akhir pihak tersebut adalah :
kegiatan pelatihan Bahasa Inggris. 1. Ketua Program Studi Pendidikan
Terdapat pula diskusi terkait Bahasa Inggris Universitas Kristen
kemampuan serta perkembangan para Duta Wacana
peserta dalam penguasaan Bahasa 2. Kepala Sekolah Tumbuh
Inggris 3. Koordinator kurikulum SMP/SMA
Tumbuh Yogyakarta
SIMPULAN 4. Para peserta/guru SMP/SMA
Terdapat beberapa kesimpulan terkait Tumbuh Yogyakarta
pelatihan ini.
1. Para peserta memiliki kemampuan DAFTAR PUSTAKA
Bahasa Inggris yang relatif sudah [1]. Chlup, D. T., & Collins, T. E.
bagus sebelum pelatihan. Namun, (2010). Breaking the ice: Using ice-
pelatihan ini juga cukup berhasil breakers and re-energizers with
dalam meningkatkan kepercayaan
adult learners [Memecahkan
diri peserta dalam berbicara
sehingga peserta yang tadinya agak kebekuan: Menggunakan aktivitas
malu dalam berbicara dapat lebih pemecah kebekuan dan
berani. penyemangat bersama pembelajar
2. Pihak sekolah menilai kemampuan dewasa]. Adult Learning, 21(3–4),
Bahasa Inggris para peserta harus 34–39.
terus diasah terutama kemampuan [2]. Eniyati, S., & Noor, C. (2010).
berbicara. Oleh karena itu, pihak Perancangan sistem pendukung
sekolah berencana akan keputusan penilaian prestasi dosen
mengadakan pelatihan Bahasa berdasarkan penelitian dan
Inggris di semester gasal 2019/2020
pengabdian masyarakat. Jurnal
dengan materi IELTS speaking test
Teknologi Informasi DINAMIK,
dengan fasilitator yang sama
15(2), 136–142.
3. Yang tak kalah pentingnya adalah
bahwa dari para peserta, fasilitator [3]. Henley, A. J., & Reed, F. D. D.
juga banyak belajar tentang suka (2015). Should you order the
duka memfasilitasi beberapa siswa Feedback Sandwich? Efficacy of
berkebutuhan khusus untuk dapat feedback sequence and timing
berprestasi di dalam konteks kelas [Apakah kita harus pesan sandwich
inklusif. Dari mereka, fasilitator umpan balik? Kecukupan urutan
juga belajar bahwa no child shall be dan ketepatan waktu pemberian
left behind atau tidak boleh ada umpan balik]. Journal of
siswa yang tertinggalkan Organizational Behavior
/ditinggalkan(Sheehy, Budiyanto, Management, 35(3–4), 321–335.
Kaye, & Rofiah, 2017) [4]. Nation, I., & Macalister, J. (2010).

95
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.3 No.2, November 2019
ISSN : 2550-0198

Language curriculum design Kaye, H., & Rofiah, K. (2017).


[Desain kurikulum bahasa]. New Indonesian teachers’
York: Routledge. epistemological beliefs and
[5]. Pahmi, P., Ardiya, A., Syahfutra, inclusive education [Keyakinan
W., Wibowo, A. P., Niah, S., & epistemologis guru-guru Indonesia
Febtiningsih, P. (2018). Pelatihan dan pendidikan inklusif]. Journal of
penggunaan Mendeley untuk Intellectual Disabilities, XX(X).
referensi dalam menulis karya https://doi.org/10.1177/174462951
ilmiah bagi guru SMA Handayani 7717613
Pekanbaru. Jurnal Pengabdian [11]. Syahfutra, W., & Niah, S.
Untuk Mu NegeRI, 2(2), 35–39. (2017). Menguasai speaking skill
[6]. Richards, J. C. (2001). Curriculum Bahasa Inggris dengan konsep
development in language teaching English Day bagi guru dan
[Penyusunan kurikulum dalam karyawan di SMA Islam Terpadu
pembelajaran bahasa]. Cambridge: Fadhilah Pekanbaru. Jurnal
Cambridge University Press. Pengabdian Untuk Mu negeRI,
[7]. Richards, J. C., & Lockhart, C. 1(2), 49–54.
(1996). Reflective teaching in [12]. Williams, M., & Burden, R.
second language classrooms (1997). Psychology for language
[Pembelajaran reflektif dalam teachers[Psikologi untuk pengajar
kelas bahasa kedua]. Cambridge: bahasa]. Cambridge: Cambridge
Cambridge University Press. University Press.
[8]. Sekolah Tumbuh (2019). Sekolah [13]. Yin, M. (2010). Understanding
Tumbuh. Diambil pada July 8, classroom language assessment
2019, dari through teacher thinking research
https://sekolahtumbuh.sch.id/ [Memahami asesmen kelas bahasa
[9]. Setiaji, H., & Kurniawan, R. melalui riset tentang pemikiran para
(2011). Sistem informasi penelitian pengajar]. Language Assessment
dan pengabdian dosen guna Quarterly, 7(2), 175–194.
otomatisasi penentuan angka kredit
dosen dan mendukung aktivitas
tridharma perguruan tinggi.
DalamSeminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi 2011 (SNATI
2011), Yogyakarta 17-18 Juni 2011
(pp. 92–98).
[10]. Sheehy, K., Budiyanto, B.,

96

Anda mungkin juga menyukai