MK Bahasa Inggris Untuk Guru SD

BAHASA INGGRIS UNTUK GURU SD
Mata Kuliah Pilihan

Pendidikan Profesi Guru
Pra Jabatan Tahun 2022
Kurator/Penulis :
Winti Ananthia, M.Ed.
Penelaah:
Dr. Mirjam Anugerahwati,M.A.(UM)
Veronica Triprihatmini, M.Hum., M.A.
Mauly Halwa Hikmat, Ph.D.
Dr. Itje Chodidjah, MA
Desain Grafis dan Ilustrasi:

Tim Desain Grafis
Copyright © 2022
Direktorat Pendidikan Profesi Guru
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga
Kependidikan
Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program pendidikan yang

menyiapkan guru sebagai sumber daya manusia berkualitas untuk memenuhi
kondisi ideal guru di Indonesia yang meliputi aspek kuantitas, distribusi, kualifikasi,
dan kompetensi. PPG Prajabatan dijalankan oleh Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). PPG Prajabatan bertujuan menghasilkan guru
profesional pemula yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila, semangat gotong
royong, dan mampu menggunakan teknologi digital, serta melahirkan hal-hal yang
inovatif dan kreatif. Selain itu, PPG Prajabatan menekankan pada konsep Merdeka
Belajar, yang berpusat kepada peserta didik dan pembelajarannya, berkomitmen
menjadi teladan dan pembelajar sepanjang hayat serta memiliki dasar-dasar
kepemimpinan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, PPG Prajabatan mengedepankan penguatan

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional melalui clinical practice atau program praktik lapangan
yang diintegrasikan dalam perkuliahan. Sebagai calon Guru pemula, mahasiswa
perlu dibekali pengalaman pembelajaran yang bermakna yang nantinya akan
bermanfaat ketika mereka mengajar di kelas. Hal ini dilaksanakan dengan
perkuliahan berbasis kegiatan dan refleksi yang dikombinasikan dengan praktik
lapangan, termasuk di sekolah tempat Guru pemula akan ditugaskan.
Pelaksanaan PPG Prajabatan melibatkan pengajar dari unsur akademisi, praktisi
pendidikan, dan Guru Penggerak. Keterlibatan pengajar dari berbagai unsur ini
bertujuan untuk menjembatani teori dan praktik di lapangan.
Paket-paket modul digunakan dalam perkuliahan yang dilaksanakan selama dua

semester melalui tiga kelompok matakuliah, yaitu: Mata Kuliah Inti, Mata Kuliah
Pilihan Selektif, dan Mata Kuliah Pilihan Elektif. Setiap modul perkuliahan
mencakup komponen Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan asesmen,
perangkat pembelajaran, dan isi modul. Asesmen ketercapaian CPMK
dilaksanakan di antaranya melalui projek, studi kasus, portofolio, dan tes.
Bahasa Inggris untuk Guru SD | 1

Perangkat pembelajaran meliputi Lembar Kerja (LK), media, dan sumber belajar
yang dilengkapi dengan pranala ke sumber belajar lainnya sebagai pengayaan.
Isi modul disusun berdasarkan alur MERDEKA, yaitu: Mulai dari diri (M),
Eksplorasi konsep (E), Ruang kolaborasi (R), Demonstrasi kontekstual (D),
Elaborasi pemahaman (E), Koneksi antar materi (K), dan Aksi nyata (A). Modul
dengan alur MERDEKA diharapkan dapat membantu mahasiswa mempersiapkan
diri dalam mencapai tuntutan profesi sebagai agen yang mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mampu mencetak generasi yang membawa perubahan ke hal yang
lebih baik.
Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim
penyusun dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif
mewujudkan penyelesaian modul ini serta membantu terlaksananya PPG
Prajabatan. Semoga Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang
kita lakukan demi pendidikan Indonesia. Amin.
Jakarta, September 2022

Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan,
Dr. Iwan Syahril, Ph.D
2 | PPG Pra Jabatan 2022

Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mengambil

kebijakan untuk secara bertahap mengganti guru-guru yang memasuki masa
pensiun/purna tugas melalui pengangkatan guru baru yang telah lulus Pendidikan
Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan).
Kebijakan tersebut menuntut kesiapan Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan (LPTK) menyelenggarakan PPG Prajabatan dengan jumlah peserta
PPG Prajabatan sesuai dengan kebutuhan dan kualitas lulusan untuk menjawab
tantangan kebutuhan pendidikan di sekolah.
Menanggapi tuntutan tersebut, Direktorat Pendidikan Profesi Guru (Direktorat

PPG) mengkoordinasikan proses peningkatan kapasitas LPTK dalam
menyelenggarakan PPG Prajabatan dalam hal jumlah dan mutu pendidikan. Untuk
menanggapi tuntutan kualitas penyelenggaraan PPG Prajabatan, salah satu
aktivitas yang telah dilakukan oleh Direktorat PPG, di bawah arahan Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, telah mengembangkan Modul PPG
Prajabatan. Hasil pengembangan tersebut dimuat di dalam dokumen ini.
Modul PPG Prajabatan memuat materi, alur, aktivitas, dan penugasan mahasiswa
PPG Prajabatan. Kami berharap dengan adanya Modul PPG Prajabatan ini
penyelenggaraan PPG Prajabatan di seluruh LPTK dapat terselenggara secara
terstandar agar dihasilkan guru yang memiliki profil dan kompetensi sesuai
kebutuhan perkembangan dunia pendidikan secara global.
Kami berterimakasih kepada LPTK penyelenggara PPG Prajabatan atas

dukungan dan kerjasama dalam menyelenggarakan amanat Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Jakarta, September 2022

Plt. Direktur Pendidikan Profesi Guru,
Temu Ismail, S.Pd., M.Si.

Kata Pengantar
Salam pendidikan.
Mata kuliah ‘Bahasa Inggris untuk Guru SD’ merupakan mata kuliah pilihan wajib
pada program PPG bagi calon guru sekolah dasar. Hal ini berkaitan erat dengan
amanat yang tercantum dalam Permendikbudristek No. 56 tahun 2022 yang
menyatakan Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan di tingkat sekolah
dasar. Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa mata pelajaran Bahasa Inggris
di tingkat SD dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan satuan pendidikan.
Jika satuan pendidikan belum siap menyelenggarakannya, maka muatan mata
pelajaran Bahasa Inggris dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lainnya
dan/atau kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan hal ini, maka, mahasiswa PPG
prajabatan calon guru SD perlu untuk mengembangkan keterampilan dalam
membelajarkan Bahasa Inggris kepada peserta didik sesuai dengan karakteristik
usia anak sekolah dasar.
Perkuliahan ‘Bahasa Inggris untuk Guru SD’ memiliki bobot 2 SKS, dengan enam
topik utama yang dikaji pada kegiatan perkuliahannya. Secara umum, keenam
topik dalam modul perkuliahan ini terdiri dari dua bagian; yaitu, pengembangan
keterampilan Bahasa Inggris dan pengembangan keterampilan pedagogik.
Pada bagian pertama modul ini, keterampilan berbahasa yang dikembangkan

yaitu keterampilan listening, speaking, reading, dan writing. Empat keterampilan
bahasa tersebut dikemas dalam bentuk tema dan ragam jenis teks. Proses belajar
di mata kuliah ini dilakukan melalui discussion dan berbagai interactive activities
yang diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan kemampuan
menggunakan Bahasa Inggris secara spoken dan written pada berbagai tema.
Sedangkan bagian kedua modul ini berupaya untuk mengembangkan
keterampilan pedagogik mahasiswa yang terdiri dari keterampilan penggunaan
classroom language serta implementasi classroom activities yang dapat
memfasilitasi peserta didik di SD untuk mendapatkan pengalaman pembelajaran
yang bermakna dan menyenangkan.

Bahasa pengantar yang digunakan pada modul ini adalah Bahasa Indonesia.
Walaupun demikian, mahasiswa disarankan untuk menggunakan Bahasa Inggris
semaksimal mungkin terutama di saat melakukan kajian dan exercise pada tema-
tema yang memuat empat keterampilan berbahasa di bagian pertama modul mata
kuliah ini. Sementara itu, pada bagian kedua, yaitu pengembangan keterampilan
pedagogik, kajian dan diskusi dapat dilakukan dalam Bahasa Indonesia.
Sedangkan pada pelaksanaan praktik simulasi pembelajaran, sebaiknya
mahasiswa menggunakan Bahasa Inggris.
Setelah mengambil mata kuliah Bahasa Inggris untuk Guru SD, diharapkan
mahasiswa mampu:
1. Menggunakan Bahasa Inggris secara lisan, tulis, dan multimodal terkait

dengan jati diri dan keluarga dalam teks deskriptif sederhana.
dengan hobi dan pekerjaan dalam teks prosedur sederhana.
dengan sekolah dalam teks recount sederhana.
4. Menggunakan Bahasa Inggris secara lisan, tulis dan multimodal terkait
dengan lingkungan dalam teks argumentatif/persuasif.
5. Menggunakan bahasa kelas (classroom language) yang terkait dengan
membuka dan menutup pelajaran, classroom rules, memberi instruksi, dan
umpan balik.
6. Memilih dan menjelaskan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan lingkungan mereka.
7. Mempraktikkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan lingkungan mereka.
Untuk mencapai tujuan di atas, maka modul mata kuliah ‘Bahasa Inggris untuk
Guru SD’ mengimplementasikan pendekatan alur MERDEKA yang dilakukan pada
seluruh rangkaian perkuliahan dengan langkah-langkah :
1. Mulai dari Diri Sendiri

2. Eksplorasi Konsep
3. Ruang Kolaborasi

4. Demonstrasi Pemahaman
5. Elaborasi Pemahaman
6. Koneksi Antar Materi
7. Aksi Nyata
Topik yang akan dibahas pada perkuliahan ini adalah :
1. Diri dan keluarga (Myself and My Family)

2. Hobi dan Pekerjaan (Hobbies and Professions)
3. Sekolah (School)
4. Lingkungan (Our Environment)
5. Bahasa Kelas (Classroom Language)
6. Kegiatan Pembelajaran (Learning Activities)
Kegiatan pembelajaran dalam mata kuliah ini terdiri dari: tatap muka, tugas
terstruktur dan tugas mandiri. Mahasiswa melaksanakan beragam metode seperti:
dialog, role play, menulis beragam jenis teks, diskusi, refleksi, presentasi dan
simulasi, baik dilakukan secara individual maupun kelompok. Penilaian terhadap
mahasiswa dilakukan melalui tugas mandiri, tugas terstruktur, partisipasi dan
keterlibatan dalam kegiatan di kelas, pelaksanaan simulasi pendek serta
pelaksanaan UTS serta UAS. Pelaksanaan UTS berupa pengumpulan portofolio
empat hasil tulisan ragam teks yang dikerjakan selama perkuliahan topik 1
(descriptive text); topik 2 (procedure text); topik 3 (recount text); dan topik 4
(persuasive text). Mahasiswa kemudian diminta untuk menuliskan refleksi atas
keempat teks yang telah ditulisnya. Sedangkan pelaksanaan UAS berupa simulasi
mengajar singkat selama 10 menit yang direkam dan diunggah ke platform yang
disepakati.
Semoga materi yang diberikan pada mata kuliah ‘Bahasa Inggris untuk Guru SD’,
dapat membuat mahasiswa PPG prajabatan menjadi guru SD yang profesional,
inovatif, kreatif dan Inspiratif. Diharapkan pula para mahasiswa senantiasa
menjadi guru pembelajar sepanjang hayat yang dapat menyajikan pembelajaran
yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik di sekolah dasar.
Salam Pendidikan

Daftar Isi
Halaman
Lembar Pengesahan Error! Bookmark not defined.

Prakata dari Dirjen GTK
Kata Pengantar i
Daftar Isi v
CPMK dan Assessment ix
Ringkasan Alur Merdeka xi
TOPIK 1 DIRI DAN KELUARGA 1
MULAI DARI DIRI 1
Worksheet 1.1 1
Worksheet 1.2 2
EKSPLORASI KONSEP 2
Worksheet 1.3 4
Worksheet 1.4 4
Worksheet 1.9 9
RUANG KOLABORASI 13
Worksheet 1.14 14
Worksheet 1.15 15
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL 16
ELABORASI PEMAHAMAN 16
Worksheet 1.16 16
KONEKSI ANTAR MATERI 17
Worksheet 1.17 17
AKSI NYATA 18
Worksheet 1.18 18
TOPIK 2 PEKERJAAN DAN HOBI 19
MULAI DARI DIRI 19
Worksheet 2.1 19
Worksheet 2.2 20
EKSPLORASI KONSEP 22
Talking about interests 22
Describing a job 27
RUANG KOLABORASI 30

How to play tennis 31
Worksheet 2.11 31
Worksheet 2.13 34
Worksheet 2.14 35
Worksheet 2.15 36
Worksheet 2.16 36
AKSI NYATA 37
Worksheet 2.17 37
TOPIK 3 SEKOLAH 38
MULAI DARI DIRI 38
Worksheet 3.1 38
Memories of My First Day at Elementary School 39
Worksheet 3.2 40
Struktur pembangun teks recount 49
RUANG KOLABORASI 51
Worksheet 3.8 53
a. Memeragakan interview 54
b. Membacakan hasil tulisan recount. 54
a. Mengobservasi teks recount hasil karya teman sejawat 54
b. Membuat pertanyaan 55
Worksheet 3.10 56
AKSI NYATA 56
Worksheet 3.11 57
TOPIK 4 LINGKUNGAN 58
MULAI DARI DIRI 58
Worksheet 4.1 58
1. Environmentally Conscious 59
2. Recycling 62

3. Teks Persuasif 66
RUANG KOLABORASI 69
a. Interview 69
b. Membuat Teks Persuasif 69
Tugas Portofolio (Individu) Menulis Teks Persuasif 70
1.Mengobservasi teks persuasif hasil karya teman sejawat 71
2.Membuat pertanyaan 71
Worksheet 4.10 72
AKSI NYATA 73
Worksheet 4.11 73
TOPIK 5 BAHASA DI DALAM KELAS 74
MULAI DARI DIRI 74
Worksheet 5.1 Classroom Language 75
Worksheet 5.2 76
A.Opening and Closing the Lesson (Membuka dan Menutup Pembelajaran)
78
B.Giving Instructions (Memberikan Instruksi) 85
Students Worksheet 88
C.Telling Classroom Language to Discipline Students 97
D.Giving Feedback (memberikan umpan balik) 100
RUANG KOLABORASI 104
Worksheet 5.4 105
Worksheet 5.5 106
A.Observasi 106
B.Membuat Pertanyaan 107
AKSI NYATA 108
Worksheet 5.7 109
TOPIK 6 KEGIATAN PEMBELAJARAN 110
MULAI DARI DIRI 110

1.Song 111
2. Game 115
3. Storytelling 119
RUANG KOLABORASI 122
Worksheet 6.3 122
Worksheet 6.4 124
Worksheet 6.5 125
Worksheet 6.6 127
Worksheet 6.7 127
AKSI NYATA 128
Worksheet 6.8 128
Daftar Pustaka 129
Lampiran 132
Tautan Pranala Luar 132
Topik 1: Myself and My Family 132
Topik 2: Professions and Hobbies 132
Topik 3: School 132
Topik 5: Classroom Language 132
Topik 6: Learning Activities 133
Penutup 134
Profil Pengembang Modul 135
Ika Lestari Damayanti 135
Iyen Nurlaelawati 135
Winti Ananthia 135

dengan jati diri dan keluarga dalam teks deskriptif sederhana.

dengan hobi dan pekerjaan dalam teks prosedur sederhana.

dengan sekolah dalam teks recount sederhana.
4. Menggunakan Bahasa Inggris secara lisan, tulis dan multimodal terkait

dengan lingkungan dalam teks argumentatif/persuasif.
5. Menggunakan bahasa kelas (classroom language) yang terkait dengan

membuka dan menutup pelajaran, classroom rules, memberi instruksi, dan
umpan balik.
6. Memilih dan menjelaskan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik peserta didik dan lingkungan mereka.
7. Mempraktikkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

peserta didik dan lingkungan mereka.
CPMK dan Assessment
Bobot
No Jenis Tugas CPMK Catatan*
(%)
1, 2, 3, 4,
1 Refleksi hasil belajar 10 Individual
5, 6
Tugas: Menulis berbagai ragam
teks (deskriptif, prosedur,
recount, dan
1, 2, 3, 4, Individual dan
2 argumentatif/persuasif) dan 30
5, 6 kelompok
membuat video tentang diri
sendiri, sekolah dan lingkungan;
menganalisis bahasa kelas dalam

sebuah pembelajaran, dan
merancang kegiatan
pembelajaran
Ujian Tengah Semester (UTS):
1. Portofolio kumpulan tugas dari
topik 1 sampai 4.
2. Menulis refleksi terhadap tugas
yang sudah dilakukan dengan
menggunakan panduan
pertanyaan berikut ini.
● Apa hal penting yang Anda
kemukakan di dalam teks?
● Mengapa hal tersebut penting
3 25 1, 2, 3, 4 Individual
untuk dibahas di dalam teks?
● Dampak apa yang ingin
Saudara hasilkan dari tulisan
tersebut?
● Apa yang akan Saudara
lakukan untuk meningkatkan
kualitas tulisan tersebut?
3. Presentasi hasil refleksi di kelas/

atau dalam bentuk rekaman.
Ujian Akhir Semester (UAS):

simulasi pendek kegiatan
pembelajaran.
Recorded micro-teaching 10 menit
Individual dalam
4 mempraktikkan salah satu model 25 5, 6, 7
bentuk video
kegiatan pembelajaran. Video ini
berisi pembukaan, satu kegiatan
belajar yang memuat instruksi dan
umpan balik, dan penutup.

Partisipasi: Kehadiran dan kontribusi
Individual, dinilai
dalam setiap diskusi dan kegiatan- 1, 2, 3, 4,
5 10 sepanjang
kegiatan dalam perkuliahan secara 5, 6
perkuliahan
daring dan/atau luring.

Ringkasan Alur Merdeka
JUMLAH Pertemun
Judul Topik ALUR MERDEKA RINCIAN KEGIATAN KEBUTUHAN
PERTEMUAN Ke-
Mahasiswa mengidentifikasi informasi
Diri dan Keluarga 2 1 Mulai dari Diri apa saja terkait pengenalan diri dan Peta konsep
keluarga.
Mahasiswa mengamati video beberapa Lembar Kerja Video
Eksplorasi Konsep situasi perkenalan diri dan keluarga dan situasi perkenalan
mengamati teks deskriptif tertulis. dan teks deskriptif.
Mahasiswa meminta dan memberi
Ruang Kolaborasi Lembar kerja
informasi terkait diri dan keluarga.
Mahasiswa diberikan situasi perkenalan
Demonstrasi Skenario dan
2 diri dan keluarga untuk ditampilkan
Kontekstual lembar kerja
dalam role play berkelompok.
Mahasiswa memberikan respon atas
Elaborasi penampilan role play kelompok. Lembar kerja (peer
Pemahaman (diharapkan muncul pertanyaan dari assessment)
mahasiswa).
Koneksi Antar Mahasiswa diminta untuk melakukan Lembar kerja
Materi interview kepada praktisi pendidikan interview dan

untuk kemudian hasil interview ditulis struktur teks
menjadi teks deskriptif. deskriptif
Mahasiswa melakukan refleksi terkait
apa yang sudah baik, apa yang perlu
ditingkatkan, dan upaya apa yang dapat Lembar kerja
Aksi Nyata
dilakukan untuk meningkatkan refleksi.
kemampuan bahasa Inggris dalam
melakukan perkenalan diri dan keluarga.
Hobi dan Pekerjaan 2 3 Mulai dari Diri Peta konsep
apa saja terkait hobi dan pekerjaan.
Video situasi
Mahasiswa mengamati video beberapa
prosedur hobi dan
Eksplorasi Konsep situasi mengenai hobi dan pekerjaan,
pekerjaan dan teks
serta mengamati teks prosedur tertulis.
prosedur
informasi terkait hobi dan pekerjaan.
Mahasiswa diberikan situasi hobi dan
4 pekerjaan, untuk ditampilkan dalam role
play berkelompok.
Elaborasi Mahasiswa memberikan respon atas Lembar kerja (peer
Pemahaman penampilan role play kelompok. assessment)

Mahasiswa diminta untuk melakukan Lembar kerja
Koneksi Antar interview kepada praktisi pendidikan interview dan
Materi untuk kemudian hasil interview ditulis struktur teks
menjadi teks prosedur. prosedur
ditingkatkan, dan upaya apa yang dapat
Lembar kerja
Aksi Nyata dilakukan untuk meningkatkan
refleksi.
memberi instruksi yang berkaitan
dengan hobi dan pekerjaan.
Sekolah 2 5 Mulai dari Diri Peta konsep
apa saja terkait sekolah.
Video situasi
situasi mengenai sekolah, serta
Eksplorasi Konsep sekolah dan teks
mengamati teks recount (menceritakan
recount
pengalaman) tertulis.
informasi terkait sekolah.
Mahasiswa diberikan situasi sekolah,
6 untuk ditampilkan dalam role play
berkelompok.

Mahasiswa diminta untuk melakukan
Lembar kerja
Koneksi Antar interview kepada praktisi pendidikan
interview dan
Materi untuk kemudian hasil interview ditulis
struktur teks recount
menjadi teks prosedur.
Lembar kerja
refleksi.
menceritakan pengalaman yang
berkaitan dengan sekolah.
Lingkungan 2 7 Mulai dari Diri Peta konsep
apa saja terkait lingkungan.
Mahasiswa mengamati video beberapa Video situasi
situasi mengenai sekolah, serta lingkungan dan teks
Eksplorasi Konsep
mengamati teks persuasif dan persuasif/
argumentatif tertulis. argumentatif
informasi terkait lingkungan.

Mahasiswa diberikan situasi lingkungan,
8 untuk ditampilkan dalam role play
berkelompok.
Lembar kerja
Mahasiswa diminta untuk melakukan
interview dan
Koneksi Antar interview kepada praktisi pendidikan
struktur teks
Materi untuk kemudian hasil interview ditulis
persuasif dan
menjadi teks persuasif dan argumentatif.
argumentatif.
Lembar kerja
refleksi.
menyampaikan pendapat dan ajakan
yang berkaitan dengan lingungan.
Mahasiswa mengungkapkan
Classroom pengetahuan mereka mengenai bahasa
3 10 Mulai dari Diri Peta konsep
Language kelas yang biasa digunakan dalam
pembelajaran Bahasa Inggris di SD.

Video situasi
pembelajaran
situasi penggunaan Classroom
Eksplorasi Konsep Bahasa Inggris di
Language, serta mengamati teks
SD dan transkrip
transkrip teacher talk.
teacher talk.
Mahasiswa merancang Classroom Lembar kerja
Language yang akan digunakan dalam perancangan
satu kegiatan pembelajaran; yang terdiri kegiatan
11 Ruang Kolaborasi
dari membuka dan menutup pembelajaran dan
pembelajaran, memberikan instruksi, classroom
dan umpan balik. language.
Mahasiswa menampilkan satu kegiatan
pembelajan, yang terdiri dari membuka
dan menutup pembelajaran, memberikan
instruksi, dan umpan balik secara
individual.
Elaborasi Lembar kerja (peer
12 penampilan kegiatan pembelajaran
Pemahaman assessment)
temannya.
Koneksi Antar Mahasiswa melakukan observasi
Lembar observasi
Materi mengenai bagaimana memberi instruksi

pada mata pelajaran lain (sains, ilmu
sosial, seni, olah raga, dll.).
dilakukan untuk meningkatkan Lembar kerja
Aksi Nyata
kemampuan bahasa Inggris dalam refleksi.
menyampaikan classroom language
pada pembelajaran Bahasa Inggris di
SD.
Mahasiswa mengungkapkan
pengetahuan mereka mengenai
Kegiatan
3 13 Mulai dari Diri berbagai macam kegiatan pembelajaran Peta konsep
Pembelajaran
Bahasa Inggris di SD(songs, games, art
& craft, and stories).
Video kegiatan
Mahasiswa mengamati video beberapa pembelajaran
kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris di Bahasa Inggris di
Eksplorasi Konsep
SD (songs, games, art & craft, and SD (songs, games,
stories). art & craft, and
stories).

Lembar kerja
Mahasiswa memilih salah satu kegiatan
perancangan
14 Ruang Kolaborasi pembelajaran di SD (songs, games, art
kegiatan
& craft, or stories).
pembelajaran.
Mahasiswa mendemonstrasikan satu
Demonstrasi kegiatan pembelajan, di SD (songs, Skenario dan
Kontekstual games, art & craft, or stories) secara lembar kerja
individu.
Elaborasi Lembar kerja (peer
15 penampilan demonstrasi kegiatan
Pemahaman assessment)
pembelajaran temannya.
Media terkait
Mahasiswa mengujicobakan kegiatan
Koneksi Antar pembelajaran dan
pembelajaran Bahasa Inggris kepada
Materi hasil rekaman
anak-anak usia sekolah dasar.
ujicoba.
ditingkatkan, dan upaya apa yang dapat Lembar kerja
Aksi Nyata
dilakukan untuk meningkatkan refleksi.
melakukan kegiatan pembelajaran

Bahasa Inggris di SD (songs, games, art
& craft, or stories).

TOPIK 1 DIRI DAN KELUARGA
MYSELF AND MY FAMILY
Durasi : Dua (2) Pertemuan

Capaian Pembelajaran: Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa mampu:
1. menggunakan Bahasa Inggris secara lisan, tulis, dan multimodal terkait dengan jati diri dalam
teks deskriptif sederhana.
2. menggunakan Bahasa Inggris secara lisan, tulis, dan multimodal terkait dengan keluarga
dalam teks deskriptif sederhana.
MULAI DARI DIRI
Pada kegiatan sehari-hari ada kalanya kita melakukan perkenalan diri kepada
orang lain atau orang lain melakukan perkenalan dirinya kepada kita. Ada kalanya
juga kita membicarakan keluarga kita dengan orang lain.
a. Pada situasi apa kita biasanya melakukan perkenalan diri sendiri?
b. Berdasarkan pengalaman melakukan perkenalan diri, apa saja yang biasa

disampaikan pada saat memperkenalkan diri sendiri? Isikan jawaban Saudara
pada kotak di bawah ini. Saudara bisa langsung mengisi dalam Bahasa Inggris
atau Bahasa Indonesia. Satu jawaban sudah dibuatkan untuk Saudara.
Saudara bisa menambahkan kotak bila diperlukan.
Worksheet 1.1
Name

c. Pada situasi apa kita biasanya membicarakan keluarga kita?
d. Apakah Saudara mengenali kosa kata anggota keluarga berikut ini? Berikan
tanda ceklis (V) pada kata kata yang diketahui.
Worksheet 1.2
father daughter brother son grandmother
sister parents grandfather husband
niece wife children mother
aunt uncle nephew
EKSPLORASI KONSEP
1.Perkenalan Diri/Introduction
Daftar kata/frase
a nice place = tempat yang bagus

everything = semuanya/segalanya
work = bekerja
a software engineer = seorang insinyur perangkat lunak

famous = terkenal
newspaper = surat kabar
free time = waktu luang
learning = belajar
fun = menyenangkan
difficult = sulit
rock climbing = memanjat tebing batu
exercise = olah raga
enjoy = menikmati
fresh air = udara sejuk
Simaklah percakapan berikut ini. Percakapan ini tentang perkenalan diri.
Carol : Hi. My name’s Carol.
Michael : Hi, Carol. My name’s Michael. Where are you from?
Carol : I’m from York in England. It's a nice place to live. How about you?
Michael : I'm from Dallas, Texas. Everything there is very big.
Carol : Where do you work?
Michael : I work for ABC Limited as a software engineer. It's a good job for
me because I like working with computers. How about you?
Carol : I'm a journalist. I interview people and write stories for a famous
American newspaper. What do you do in your free time?
Michael : At the moment I'm learning Italian. It's fun but difficult. How about
you?
Carol : I like to go rock climbing. It's good exercise and I can enjoy the
fresh air too
(Introductions | Beginner English | How to Introduce yourself in English - YouTube)

a. Buatlah garis dari nama-nama orang dalam percakapan ke informasi yang
benar berdasarkan percakapan di atas.
Worksheet 1.3
Carol Michael
● York,
● Dallas, ● a famous American
England ● rock climbing
texas newspaper
● learning
● ABC Limited ● journalist ● software engineer
Italian
b. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
Worksheet 1.4
1. Does Carol like her city?
_______________________________
2. Does Michael like his job?
_______________________________
3. What does Carol do in her job?
_______________________________
4. Do Carol and Michael have the same activity in their free time?
_______________________________
c. Simaklah lagi percakapan di atas (1). Bersama seorang teman, berlatihlah

percakapan tersebut.
d. Pada saat perkenalan dalam Bahasa Inggris, kita memberikan identitas diri kita
kepada orang lain. Berikut adalah cara berkenalan dalam Bahasa Inggris.
My name’s Maria Jusminar.

I’m from Padang, West Sumatera.
I live in Padang. It’s a beautiful place.
I’m a teacher. I teach in Merdeka Primary School.
I like photography.
e. Berlatihlah mengucapkan perkenalan pada (e).
f. Lengkapilah perkenalan diri berikut ini dengan identitas sendiri.
Worksheet 1.5
My name’s ...
I’m from ...
I live ... It’s …
I’m a ... I ... in ...
I like ...
g. Perkenalkan diri Saudara berdasarkan informasi pada (g) kepada teman-

teman di kelas.
h. Adakalanya kita saling bertanya tentang jati diri kita. Berikut adalah
pertanyaan-pertanyaan dan respon yang dapat diungkapkan ketika
berkenalan.
Pertanyaan Respon
What’s your name? My name’s Maria.
Where are you from? I’m from Padang.
Where do you come from? I come from Padang.
Where do you live? I live in Padang.
What do you do? I’m a teacher.

What’s your job?
Where do you work? I teach in Merdeka Primary School.
What do you do in your free time? I like photography.
i. Sebelum berkenalan, biasanya kita melakukan sapaan terlebih dahulu. Dan

setelahnya kita bisa mengucapkan perpisahan. Berikut adalah ungkapan
sapaan dan perpisahan yang dapat digunakan ketika bertemu orang lain.
Greetings Partings
Assalamualaikum.
Bye.
Hi.
Good bye
Hello.
Good morning.
See you later.
Good afternoon.
See you soon.
Good evening.
j. Berlatihlah mengucapkan ungkapan-ungkapan di atas.
1. Keluarga/Family
Daftar kata/frasa
a vet = seorang dokter hewan

become = menjadi
a lawyer = seorang pengacara
think = berpikir
her course = kuliahnya
interesting = menarik
high-school student = siswa SMP/SMA

met (past) = bertemu
known (past participle) = mengenal
go hiking = menaiki bukit
summer = musim panas
new paths (jamak) = jalan baru
mountains = gunung
lost (past participle) = tersesat
see = bertemu
Saturday = Sabtu
a. Simaklah seseorang bercerita tentang Rachel dan keluarganya.
Rachel lives with her parents, her older sister and her younger brother. Her dad
works for a bank in the city. He works very hard. Her mom is a vet. She likes
to help animals. Her older sister is studying to become a lawyer. She thinks her
course is difficult, but interesting. Her younger brother is a high-school student.
He likes to play football after school. Rachel's best friend is named Matt. They
met when they were in high school. They were on the school athletics team.
Rachel has known Matt for seven years. They often go hiking together in the
summer. Matt likes to find new paths in the mountains, but often gets lost.
Rachel is going to see Matt on Saturday.
(Friends & Family | Describing Friends & Family - YouTube)
b. Tariklah garis dari Rachel’s ke anggota keluarga lainnya dan informasi lainnya
tentang mereka.
Worksheet 1.6
studying law
father a vet
mother a high-school playing football
student
Rachel’s
sister a college student
hard worker
brother
a bank worker helping animals

c. Apa hubungan Rachel dan Matt? Ceritakan hubungan dan kesukaan mereka.
Worksheet 1.7
d. Simak lagi audio tentang Rachel. Bacalah teks tentang Rachel dengan suara
nyaring.
e. Bacalah teks berikut ini tentang keluarga Natasya.
Hello. My name’s Natasya. I’m married. My husband’s name is Budiman.

We’ve got a son. His name is Alexander.
I’m going to tell you about my big family. My grandparents’ names are Cici and
Waluyo. They have three children, one daughter and two sons. My mother is
their daughter. Her name is Ami. Their sons are Anang and Adang.
My mother is married to Faisal. They’ve got two daughters. I’m one of their
daughters. My sister’s name is Nadiya.
Anang’s wife is Maria. They have three sons. Their names are Tony, Tito, and
Tedy. They are my cousins.
Adang is married to Susan. They have four children, two daughters and two
sons. Their names are Septi, Maya, Okta, and Janu.
f. Lengkapi kalimat-kalimat berikut ini sesuai dengan hubungan kekerabatan

keluarga besar Natasya.
Worksheet 1.8

1. Natasya’s grandmother is …
2. Adang’s sister is …
3. Nadiya’s uncles are …
4. Tony’s aunts are …
5. Faisal’s daughter is …
6. Tony’s brothers are …
7. Waluyo’s grandsons are …
8. Tito’s cousins are …
9. Adang’s nieces are …
10. Susan’s nephews are …
g. Lengkapilah silsilah keluarga Natasya dengan nama yang sesuai.
Worksheet 1.9
h. Simaklah sebuah perkenalan tentang diri dan keluarga.

My name’s Marco. I’m from Manado. I just graduated from
college. I like playing online games.
I live in Jakarta with my parents. My father is a civil servant.

He works 8 hours a day. My mother is a primary school
teacher. She loves teaching children. My younger sister is a
senior high-school student. She likes wall climbing. My
youngest brother is a primary-school student. He goes to
school with my mother.
i. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini dalam bentuk Simple Present Tense.
I, You, We, They He, She, It

- Rachel lives with her parents, her older sister
- I live in Padang. and her younger brother. (She)
- They often go hiking together in the summer. - Her dad works for a bank in the city. (He)
- Her younger brother is a high-school student.
(He)
Lengkapilah kalimat-kalimat berikut ini dengan I, You, We, They, He, She, atau It.
Worksheet 1.10
1. My name is Yulia. … love reading webtoon.
2. This is my mother. … takes care of the house very well.
3. My brother is a high-school student. … goes to school by bus.
4. My mother and I are like best friends. … have the same hobbies.
5. My father and my mother are retired. … stay at home most of the time.
6. My aunt, Susan, loves cooking very much. … often cooks for our big family
gatherings.

7. My favorite novel is Laskar Pelangi. … is about some children who struggle
to get education.
8. Uncle Adang is a policeman. … wears a uniform to go to his work.
9. Nadiya and Natasya are sisters. … have the same hobby, diving.
10. Winona and I often play badminton together. … play it at school.
Gunakan kata kerja yang sesuai dengan subjek di dalam setiap kalimat.
Worksheet 1.11
1. I … football on the weekends. (play)
2. My sister … playing basketball. (like)
3. My father and mother … to the sports hall every Saturday. (go)
4. My cat … after the ball. (run)
5. You … the rackets and I … the ball. (bring, get)
6. Uncle Adang and Uncle Anang … different jobs. (have)
7. Aunt Susan and Aunt Maria often … their cooking activities and … their
videos on their online social media. (record, upload)
8. Tito … to his work. (drive)
9. Janu … to be a journalist. (want)
10. My cousins and I … at the family gatherings. (meet)
J. Buatlah sebuah teks tentang diri dan keluarga seperti contoh di atas. Bacakan
hasilnya pada seorang teman.
Worksheet 1.12

My name’s …
I live …
Gambar diri (foto atau gambar

sendiri)
k. Pada saat perkenalan semakin akrab kita juga biasanya melebarkan

percakapan pada topik keluarga. Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan dan
respon yang dapat diungkapkan terkait dengan keluarga. Beberapa pertanyaan
mungkin terlalu pribadi sehingga tidak perlu ditanyakan.
Pertanyaan Respon
Yes, I’m married.
Are you married?
No. I’m single.
Yes. I have one son.
Do you have children?
No. I have no children.
What is your father’s name? His name’s Gagan Santosa.
Where does he live? He lives in Padang.
He’s a laborer.
What does he do?
He works at a bank.

What does he like doing? He collects birds.
k. Bacalah kembali pertanyaan-pertanyan di atas. Mana yang boleh ditanyakan

(do’s) dan mana yang tidak boleh ditanyakan (don’ts) berdasarkan budaya
Saudara? Saudara juga dapat menambahkan pertanyaan lainnya (yang boleh
dan tidak boleh ditanyakan terkait dengan informasi diri dan keluarga).
Worksheet 1.13
Do’s Dont's
l. Setiap budaya memiliki pandangan yang berbeda mengenai apa pertanyaan

yang boleh dan tidak boleh diajukan pada orang yang baru dikenal.
Bandingkan jawaban Saudara pada worksheet 1.13 dengan jawaban teman!
m. Berlatih bertanya dan merespon dengan mengganti kata father dengan nama
anggota keluarga lain. Lakukan dengan seorang teman.
RUANG KOLABORASI
A. Berlatihlah cara bertanya tentang identitas diri kepada orang lain

dengan seorang teman.
B.Berkelilinglah di dalam ruang kelas untuk bertanya tentang identitas
diri teman. Sapalah mereka sebelum bertanya, dan berterima kasih
serta ucapkan salam perpisahan setelah bertanya.

Worksheet 1.14
Free time
No. Name Origin Place to live Job
activity
1
2
3
4
5
a. Lakukanlah interview pada seorang teman. Gunakan petunjuk berikut untuk

mengumpulkan informasi dari teman tersebut.
● Family members: husband/wife, parents (father and/or mother), and/or
siblings (brother and/or sister)
● Family members’ place of living
● Family members’ jobs
b. Pelajarilah bagaimana sebuah teks tentang keluarga dibangun.
Introduction
Rachel lives with her Rachel lives with her parents, her older sister and her younger brother.
family
Descriptions:
Her dad works for a bank in the city. He works very hard.
Rachel’s father
Her mom is a vet. She likes to help animals.
Rachel’s mother
Her older sister is studying to become a lawyer. She thinks her course
Rachel’s older sister is difficult, but interesting
Rachel’s younger Her younger brother is a high-school student. He likes to play football
brother after school.

Rachel’s friend Rachel's best friend is named Matt. They met when they were in high
school. They were on the school athletics team. Rachel has known Matt
for seven years. They often go hiking together in the summer. Matt likes
to find new paths in the mountains, but often gets lost. Rachel is going
to see Matt on Saturday.
C.Tugas Portofolio (individu)
Buatlah sebuah teks tentang keluarga teman berdasarkan hasil interview.

Gunakan format pada worksheet 1.15 untuk membantu menyusun teks
berdasarkan introduction dan description. Kerjakan seperti contoh yang
telah diberikan. Lakukanlah tugas ini sebaik mungkin, karena teks yang
Saudara akan hasilkan merupakan salah satu komponen penilaian UTS
dalam bentuk protofolio.
Worksheet 1.15
Introduction
Your friend lives with

her/his family
Descriptions:
c. Bacakan teks tersebut kepada seorang teman.

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
a. Laporkan hasil survei tentang diri teman yang telah Saudara lakukan di tahap
Ruang Kolaborasi kepada kelas.
b. Bacakan teks tentang keluarga teman berdasarkan hasil interview yang telah
Saudara lakukan di tahap Ruang Kolaborasi kepada kelas.
ELABORASI PEMAHAMAN
a. Berilah penilaian pada penampilan pasangan lain. Diskusikan hasil penilaian

kepada pasangan yang dinilai. Mulailah dari poin baik kemudian pada yang
harus ditingkatkan.
Worksheet 1.16
Name:
No. Criteria Very good (4) Good (3) Fair (2) Poor (1)
1 Opening the conversation
Using appropriate
expressions to ask/give
2
information about
introduction and family
Using appropriate
3
gestures
4 Using eye contact
5 Tempo of conversation
6 Closing the conversation
TOTAL SCORE
b. Membuat Pertanyaan.
● Buatlah setidaknya satu pertanyaan mengenai materi dalam tema diri

sendiri dan keluarga (Myself and My Family) pada penerapannya di dalam
pembelajaran Bahasa Inggris!

● Buatlah setidaknya satu pertanyaan mengenai materi teks deskriptif pada
penerapannya di dalam pembelajaran Bahasa Inggris!
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat Saudara ajukan kepada dosen

maupun praktisi pendidikan yang mendampingi Saudara dalam perkuliahan
ini.
KONEKSI ANTAR MATERI
Worksheet 1.17
a. Carilah seorang kerabat, teman, atau kolega di luar kelas.
b. Buatlah janji untuk melakukan interview.
c. Siapkanlah pertanyaan yang akan diberikan terkait dengan identitas diri dan
keluarganya. Pertanyaan terkait dengan identitas diri dan keluarganya. Bila
yang yang akan diwawancara tidak bisa berbahasa Inggris, wawancara dapat
dilakukan dalam Bahasa Indonesia.
Pertanyaan:
d. Lakukanlah interview pada orang tersebut. Gunakan alat perekam untuk

menyimpan informasi.
e. Buatlah sebuah teks tentang orang tersebut berdasarkan informasi yang telah
dikumpulkan sebelumnya.

AKSI NYATA
Worksheet 1.18
Sampailah kita pada akhir tahapan alur MERDEKA. Pada tahap Aksi Nyata ini,
buatlah refleksi hasil belajar Saudara. Gunakan kriteria berikut ini.
a. What did you learn from the topic?
b. Do you think you can introduce yourself and talk about your family better?
c. Do you still have difficulties in introducing yourself and talking about your
family?
d. What will you do to overcome the difficulties?
e. What activities do you find most useful in your learning?

TOPIK 2 PEKERJAAN DAN HOBI
PROFESSIONS AND HOBBIES
MULAI DARI DIRI
a. Sering kali kita bercerita tentang kesukaan dan pekerjaan kita.

Berdasarkan pengalaman diri sendiri apa saja hobi dan pekerjaan yang
biasa Saudara temukan sehari-hari? Bila Saudara tidak mengetahui
Bahasa Inggris dari nama-nama kesukaan dan pekerjaan, Saudara boleh
menuliskan dalam Bahasa Indonesia.
Worksheet 2.1
Hobbies Professions
b. Dalam situasi apa kita membicarakan tentang hobi dan pekerjaan? Dengan
siapa kita berbicara tentang hobi dan pekerjaan? Berikan sebuah contoh.

c. Perhatikan gambar-gambar berikut ini. Bisakah Saudara menyebutkan
jenis kesukaan dan pekerjaannya? Satu nomor memungkinkan memuat
jawaban baik sebagai kesukaan dan pekerjaan.
Worksheet 2.2
5. Gambar: sebuah papan tulis dan tulisan di

1. Gambar: sebuah headphone dan papan tulis I’m from Indonesia
tangga nada
____________ __________
6. Gambar: sebuah raket tenis dan sebuah

2. Gambar: sebuah novel dan kursi baca bola tenis
____________ ___________

3. Gambar: sebuah bola bowling dan 7. Gambar: sebuah galeri seni dan seorang
lintasannya seniman
___________ ___________
4. Gambar: sebuah bioskop dan sebuah 8. Gambar: sebuah motor dengan tas penuh
film barang dan seorang pengendara motor
___________ ___________
d. Terkadang untuk sebagian orang suatu hobi bisa menjadi pekerjaan.

Berilah contoh lain yang menunjukan hobi yang bisa dianggap pekerjaan
oleh sebagian orang?

EKSPLORASI KONSEP
1. Kesukaan/Hobbies
Daftar kata/frasa
free time = waktu luang

rent = menyewa
tennis court = lapangan tenis
three hours = 3 jam
sometimes = terkadang
good player = pemain yang bagus
draw = menggambar
a. Simaklah audio berikut ini. Audio ini tentang seorang wanita yang bercerita
tentang kegiatan kesukaannya.
Talking about interests

Talking about interests, in my free time I like to play tennis. I started playing tennis
when I was a junior high school student. I practiced with my friends. It was fun and
we enjoyed it a lot.
Sometimes I entered tennis competitions. It's hard to win because the other players
are very good. My favorite tennis player is Roger Federer. I like him because he
doesn't need to use power to win. He is a very good player.
I also like watching movies. Comedy and action movies are my favorites. I like to
go to the movies with my friends.
Sometimes I go bowling with my family. My dad likes bowling because he is very

good at it. He usually wins but I think it is still fun to play together.

(Hobbies and Interests - YouTube)
Worksheet 2.3
b. Lengkapilah kalimat-kalimat di bawah ini dengan dua kata.
1. I play tennis in my … …
2. It was fun to practice tennis with … …
3. It’s hard to win … …
4. My favorite movies are … and …
5. … … is good at playing bowling.
Worksheet 2.4
c. Lengkapilah table berikut ini dengan informasi dari teks di audio.
Hobby 1: playing tennis Hobby 2: … Hobby 3: …
Started playing in junior high

school ……… ………
……… ……… ………
c. Simaklah lagi audio di atas. Berlatihlah bercerita seperti audio tersebut!
d. Dalam Bahasa Inggris ada beberapa kata tanya yang dapat digunakan untuk
bertanya. Berikut adalah daftar kata tanya.
What = apa

Who = siapa
Where = dimana/kemana
When = kapan
Why = mengapa
How = bagaimana
Bila kata tanya How ditambahkan kata sifat, seperti How long dan How often, maka
berarti seberapa (How long = seberapa panjang/lama, How often = seberapa
sering)
Contoh:
What’s your hobby?
Who do you work with?
Where do you live?
When do you start to work after a long holiday?
Why do you like playing tennis?
How do you play chess?
How often do you go hiking?
Worksheet 2.5
e. Lengkapilah kalimat-kalimat berikut ini dengan kata tanya yang sesuai.
A :… do you have time for a chat?

1.
B : After lunch.
A : … is your hobby?
2.
B : It’s watching movies online.
A : … do you play tennis?

3.
B : At the tennis court near my house.
4. A : … do you like online gaming?

B : It’s fun. We can play with people around the world.
A : … do you go swimming?
5.
B : Once a week.
Worksheet 2.6
f. Ceritakanlah hobi Saudara. Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk

membantu mengumpulkan ide cerita.
What is your hobby(s)?
________________________
How often do you do your hobby?
________________________
Where do you do your hobby?
________________________
With whom do you do your hobby?
________________________
What do you need to do for your hobby?
________________________
When did you start to like your hobby?
________________________
What made you like your hobby for the first time?
________________________
Worksheet 2.7

g. Tuliskan deskripsi tentang hobi Saudara pada kotak di bawah ini. Bila Saudara
sudah cukup percaya diri untuk berbicara tentang hobi Saudara, kotak ini tidak
perlu diisi.
h. Saatnya Saudara berbicara tentang hobi Saudara yang telah dirancang

sebelumnya.
2. Pekerjaan/Professions
Daftar kata/frasa
heard (past) = mendengar

started (past participle) = mulai
working (present participle) = bekerja
brand = merek
different = berbeda
old = lama/tua
enjoying (present participle) = menikmati
responsible = bertanggung jawab
work hard = kerja keras
deadlines = tenggat waktu
challenge = tantangan
willing = bersedia
atmosphere = suasana
get along so well = berbaur dengan baik
offered = menawarkan/menawari
salary = gaji
paid vacation = liburan yang dibayar perusahaan
one-on-ones = perorangan

a. Simaklah audio berikut ini. Audio ini tentang Jane yang sedang membicarakan
pekerjaan barunya kepada Arnold.
Describing a job
Arnold : Hi, Jane. I heard that you've started a new job.
Jane : That's right.
Arnold : What are you doing now?
Jane : I'm working as a salesperson for a major cosmetics brand.
Arnold : Well, that sounds very different to your old job. Are you enjoying it?
Jane : So far, yes. It's great. I'm responsible for making the sales goals every
month for our new products. I have to work hard to meet my deadlines but it's really
interesting work. I love the challenge
Arnold : How about your colleagues? Are they easy to work with?
Jane : Absolutely. They're all really easy to talk to and are always willing to help
me. There's a nice atmosphere in the office because we all get along so well.
Arnold : So how long have you been working there?
Jane : Now I've been working there for six months.
Arnold : And why did you choose that company?
Jane : They offered me a great package. The salary is good and they also offered
some nice benefits such as two weeks of paid vacation and a company car.
Arnold : So, what do you do on a normal day?
Jane : We start off the day with a team meeting. Then I have one-on-ones with
everyone after work. It's a great job.
(Talking About and Describing Your Job | Work Routines - YouTube)

Worksheet 2.8
1. Who has a new job?
______________________________________________________
2. What is the new job?
______________________________________________________
3. What are the challenges of the new job?
______________________________________________________
4. What made Jane take the job in the major cosmetics brand?
______________________________________________________
5. What relationship do you think Arnold and Jane have?
______________________________________________________
6. What do you think Arnold would do after getting information about Jane’s
job?
_____________________________________________________
Worksheet 2.9
c. Apa yang tidak disebutkan dalam percakapan “Describing a job”

di atas? Beri tanda silang (X) pada pernyataan yang tidak sesuai.
1. Jane’s new job is similar with her last job. _____
2. Jane has been working for less than a year _____
3. Arnold enjoys working with jane in their new job. _____

4. Jane does not like Arnold’s questions _____
5. Arnold wants to work with Jane in her new company. _____
6. Jane works with cooperative people _____
7. Jane begins the day of her work with a meeting with her team, and ends
the day with a meeting with each of her team _____
d. Perhatikan pertanyaan yang diucapkan Arnold. Berlatihlah

mengucapkan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
What are you doing now?
Are you enjoying it?
How about your colleagues? Are they easy to work with?
Why did you choose that company?
Picture from:
How long have you been working there?
https://youtu.be/TD5c
SLbHSdk
What do you do on a normal day?
Worksheet 2.10

e. Gunakan pertanyaan-pertanyaan di atas untuk menjelaskan
pekerjaan Saudara. Tuliskan jawaban Saudara di kolom yang
disediakan.
f. Pilihlah dua atau tiga orang teman di kelas untuk saling bertanya
jawab tentang pekerjaan. Gunakan pertanyaan-pertanyaan pada
(d) dan jawaban yang telah Saudara siapkan pada (e) pada bagian
sebelumnya.
RUANG KOLABORASI
a. Carilah pasangan untuk membahas tugas-tugas berikut ini.
b. Salah satu hobi yang disebutkan di atas adalah bermain tenis

lapangan. Bacalah cara bermain tenis lapangan berikut ini.

How to play tennis
Equipment:
- A tennis racket
- A tennis ball
- A court
Steps:
1. Tennis grip
Grip the tennis racket loosely.

Tighten your hold when you swing the racket to hit the ball.
2. Forehand stroke
Swing the racket across your body in the direction of where you want
to place a shot.
3. Backhand stroke
Swing the racket away from your body in the direction of where you
want the ball to go.
4. Volley
Hit the ball before the ball touches the ground.
5. The serve
Toss the ball into the air and hit it into the diagonally opposite
service box without touching the net.
(Teks diadaptasi dan gambar diambil dari How to Play Tennis : 7 Steps -
Instructables)

Worksheet 2.11
c. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini berdasarkan teks

di atas.
1. What do you need to play tennis?
___________________________________
2. How do you hold the racket when it is going to hit the ball?
___________________________________
3. How do you make a backhand stroke?
___________________________________
4. What is the stroke when you hit the ball without touching the ground?
___________________________________
5. What do you do first before you hit the ball on the serve?
___________________________________
d. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini yang digunakan dalam

menulis sebuah prosedur.
Ketika menulis sebuah prosedur cara melakukan sesuatu atau membuat sesuatu,
kalimat yang digunakan adalah kalimat perintah. Kalimat perintah adalah kalimat
yang tidak memerlukan subjek, kata pertama yang digunakan adalah kata kerja
dalam bentuk present tense (kata kerja dasar).
Contoh kalimat:
- Grip the tennis racket loosely.

- Swing the racket away from your body in the direction of where you want
the ball to go.
- Toss the ball into the air.
Worksheet 2.12
e. Tulislah sebuah kalimat perintah untuk setiap situasi di bawah ini.

Jawaban nomor satu telah diberikan.

1. You ask someone to open the door.
Open the door.

2. You ask someone to crack an egg.
___________________________________
3. You ask someone to jump high.
___________________________________
4. You ask someone to hit the ball hard.
___________________________________
5. You ask someone to fry a piece of tempe.
___________________________________
f. Sebuah prosedur menggunakan beberapa strategi untuk

menunjukkan langkah-langkah. Misalnya, menggunakan angka (1, 2,
3, dan seterusnya). Ada juga yang menggunakan first, second, next,
dan finally.
g. Simaklah cara dosen membaca prosedur di atas.
a. Pelajari elemen-elemen dari sebuah prosedur.
How to play tennis Title

Equipment:
- A tennis racket What you need to
- A tennis ball play tennis
- A court
Steps:
The steps

1. Tennis grip
Grip the tennis racket loosely. Step 1
Tighten your hold when you swing the racket to hit the ball.
2. Forehand stroke
Swing the racket across your body in the direction of where Step 2
you want to place a shot.
3. Backhand stroke
Swing the racket away from your body in the direction of Step 3
where you want the ball to go.
4. Volley
Step 4
Hit the ball before the ball touches the ground.
5. The serve
Toss the ball into the air and hit it into the diagonally Step 5
opposite service box without touching the net.
b. Tugas Portofolio (individu)

Setelah melihat berbagai contoh teks prosedur, sekarang, saatnya
Saudara membuatnya. Lakukanlah sebaik mungkin, karena teks yang
Saudara hasilkan ini merupakan salah satu komponen penilaian UTS
dalam bentuk protofolio.
Untuk membantu penyusunan teks yang Saudara tulis, kolom pada

worksheet 2.12 dapat membantu Saudara.
Worksheet 2.13
Think of one of your hobbies. Write a procedure to do your hobby. Add
pictures.

Title
Equipment: Pictures
Steps: Pictures
c. Act out the procedure in front of your friends.
ELABORASI PEMAHAMAN
Worksheet 2.14
a. Berilah penilaian pada penampilan pasangan lain.
Name:
Very good
No. Criteria Good (3) Fair (2) Poor (1)
(4)
1 Opening the presentation
Using appropriate
2 expressions to tell the
procedure
3 Using appropriate gestures
4 Using eye contact
5 Tempo of presentation
6 Closing the presentation
TOTAL SCORE
b. Diskusikan hasil penilaian kepada pasangan yang dinilai.

Mulailah dari poin baik kemudian pada yang harus ditingkatkan.

b. Buatlah janji untuk melakukan interview.
Worksheet 2.15
c. Siapkanlah pertanyaan yang akan diberikan terkait cara

melakukan hobi dan pekerjaannya.
Pertanyaan:
d. Lakukanlah interview pada orang tersebut. Gunakan alat

perekam untuk menyimpan informasi.
Worksheet 2.16
e. Buatlah sebuah teks tentang cara melakukan hobi atau cara
melakukan sebuah pekerjaan berdasarkan informasi yang telah
dikumpulkan sebelumnya.

f. Presentasikan hasil tulisan prosedur kepada kelas.
AKSI NYATA
Worksheet 2.17
Buatlah refleksi hasil belajar Saudara. Gunakan kriteria berikut ini.
b. Do you think you can talk about your hobby and job better?
c. Do you think you can do a presentation of a procedure?
d. Do you still have difficulties in talking about your hobby and job?
e. Do you still have difficulties in presenting a procedure?
f. What will you do to overcome the difficulties?
g. What activities do you find most useful in your learning?

TOPIK 3 SEKOLAH
SCHOOL

1. Menggunakan Bahasa Inggris secara lisan, tulis, dan multimodal terkait dengan sekolah dalam
teks recount sederhana.
MULAI DARI DIRI
Sekolah merupakan salah satu tempat penting dalam perjalanan hidup kita. Di
sekolah kita belajar, bermain, berinteraksi dengan guru, teman, dan warga sekolah
lainnya. Tentunya banyak kenangan indah yang terukir selama pengalaman kita
menuntut ilmu di sekolah. Nah, sekarang, coba ingat kembali, pengalaman
Saudara ketika menjalani masa-masa belajar di sekolah dasar. Lalu, jawablah
pertanyaan-pertanyaan pada worksheet 3.1 berikut!
Worksheet 3.1
1. Siapa nama guru wali kelas saat Saudara duduk di kelas 1 sekolah
dasar?
2. Masih ingatkah Saudara dengan teman-teman sekelas di sekolah

dasar? Sebutkan nama-nama teman sekelas Saudara!
3. Apa mata pelajaran yang paling disukai saat di sekolah dasar?

Jelaskan alasannya!
4. Apa cita-cita Saudara saat menjadi siswa sekolah dasar?
5. Makanan/minuman apa yang biasanya menjadi favorit Saudara dan

teman-teman, yang dibeli saat waktu istirahat di kantin sekolah?
6. Kegiatan/peristiwa apa yang tidak terlupakan yang Saudara lakukan/alami

bersama teman-teman dan/atau guru ketika di sekolah dasar?

7. Apakah Saudara mengenal kosakata terkait sekolah (school) berikut ini?
Beri tanda ceklist pada kata yang Saudara ketahui.
School gate Academic year

School yard Language laboratory
School principal Science laboratory
Vice principal Canteen
Teachers’ Room Coloured pencils
School’s health clinic Clay
Class teacher Painting
Library Handmade craft
EKSPLORASI KONSEP
a. Text 1: First Day at School
Bacalah teks berikut ini mengenai pengalaman hari pertama di sekolah.
Memories of My First Day at Elementary School

Hi, my name is Amara. I remember my first day at elementary school very well. It
was about 18 years ago. I went to an elementary school in my hometown, in
Bandung. I knew the school quite well because my older sister, Ayu, went there
and every day, dad and I met her at the school gate after school. Every day, she
ran out of the school with her friends. She often carried a painting and also a
handmade craft. I felt jealous. I wanted to paint and make a craft too!
I was seven years old when I started elementary school. Children in Indonesia
started school in July, because it was the beginning of the academic year. Having
finished my kindergarten, it was the time for me to get more serious because I was
an elementary school student, I thought. Three other kids from my kindergarten
went to the same school, but they were in different classes. I was excited about my
first day. I had my new uniform: a red skirt, a white shirt and red jumper with a black

line on it, and a new red bag. When we arrived that day, a teacher met some new
children at the school gate. She looked friendly. She was Ibu Dewi, the school
principal. Dad hugged me and said goodbye. I stood with the other children who
had just arrived. I didn’t talk to them because I was too nervous. Then, Pak Taufik,
the vice principal, met us. He took us to our classroom. We passed the school yard,
the language laboratory, science laboratory, school’s health clinic, and teacher
room. We arrived at our classroom. It was beside the library. I saw the canteen just
across my classroom. Some other children were already there. They looked at us
when we entered the room. When about twenty children looked at me, I started to
cry!
But I wasn’t upset for long. I sat with the other children on the carpet and the class
teacher, Ibu Rahayu, told us a story titled “The Very Hungry Caterpillar”. Later, we
drew pictures of the fruits from the story with coloured pencils and also made a
caterpillar from clay. At break time, I made friends with a girl called Mira. At the end
of the day, I ran to the school gate with Mira and my picture, and also my handmade
craft, just like Ayu always did. My first day at the elementary school went well.
b. Setelah membaca teks tersebut, selanjutnya jawablah pertanyaan-

pertanyaan berikut ini!
Worksheet 3.2
1. When was the writer’s first day of elementary school?
2. Where did the writer go to school?
3. How old was the writer when she started elementary school?
4. When did the academic year begin?
5. How did the writer feel before she started school?
6. Who took the writer to school on that day?
7. Who met the new students at the school gate?
8. Why did the writer not talk to the other new children?
9. Who was Pak Taufik?
10. What rooms did the writer pass on her way to her classroom?
11. What happened when the writer and the other new children entered the
classroom?

12. What activities did the writer do with her class teacher?
13. Who was the girl that the writer made friends with?
14. What did the writer do when the first day of school finished?
15. How was the writer’s first day at elementary school?
16. How about you, did you have a similar experience of the first day at school
as the writer? Explain your own experience!
c. Bacalah kembali teks “Memories of My First Day at Elementary

School” dengan suara nyaring untuk melatih pronunciation!
d. Setelah membaca dan menjawab pertanyaan teks “Memories of My

First Day at Elementary School”, tulislah kata-kata tersebut di bawah
gambar yang tepat pada worksheet 3.3 berikut!
Worksheet 3.3
classroom library language laboratory teacher room
school yard canteen science laboratory school health clinic
1.……………………. 2……………………. 3……………………. 4…………………….

5……………………. 6……………………. 7……………………. 8…………………….
Seluruh gambar pada Worksheet 3.3 diambil dari: canva.com
e. Lengkapilah percakapan pada worksheet 3.4 di bawah ini dengan

kata-kata yang terdapat pada worksheet 3.3 pada bagian d, lalu
bersama seorang teman, berlatihlah percakapan tersebut!
Worksheet 3.4
1. Yani : My stomach hurts. I can’t stand it.
Riri : Let me take you to the ___________________________ .
2. Andi : Don’t forget the basketball match this afternoon, Faisal.
Doni : Okay. See you at the __________________________ at 3 pm.
3. Teacher: Today we are going to have a listening test. So, see you at the
_______________________ in 10 minutes.
Students: Okay, Ma’am.
4. Sarah : I need to meet Miss Susan. I haven’t submitted my assignment.
Mirna : I think you can meet her at the __________________. I saw her got
into the room and put the students’ assignment on her desk just now.
5. Anggi : I like our _____________. It is quite big and spacious. It fits for 25
students We also have a comfortable reading corner with carpet and beanbags
in it.
Anto : That’s why we have to maintain the cleanliness of it.
6. Tina : I think, I left my lunchbox at home. I don’t have my lunch with me.
Putri : Let’s have lunch at the ________________ with me.
7. Student: Excuse me, Sir. Are we going to do a science experiment tomorrow?

Teacher: Yes, that’s right. Don’t forget to bring your laboratory coat, and see
you at the _______________________ tomorrow.
8. Marcel : Excuse me Ma’am, I think I still need more references to finish

writing my paper.
Teacher : Of course. You can go to our _________ and find lots of them
there.
f. Perhatikan gambar berikut, lalu jawablah pertanyan yang diajukan!
Image source: PressReader.com - Digital Image source: Bullying in schools and online -
Newspaper & Magazine Subscriptions WHYY
Gambar 3.1 Bullying
Worksheet 3.5
1. Dapatkah Saudara menjelaskan, peristiwa apa yang Saudara lihat dari

kedua gambar tersebut?
2. Di mana peristiwa tersebut biasanya terjadi?
3. Apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut?
4. Apa yang Saudara akan lakukan jika melihat peristiwa tersebut?
g. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, selanjutnya,
bacalah teks recount mengenai bullying.
Teks ini ditulis oleh seorang penyintas perundungan bernama Barry. Barry
kerapkali mendapatkan perlakuan perundungan selama ia sekolah. Melalui
tulisannya, Barry berharap agar dapat membantu para korban perundungan
untuk lebih berani berbicara mengenai apa yang terjadi pada mereka.

Teks 2: Bullying at School
Bullying at School
'I am writing as one who suffered constantly at the hands of school bullies from the age of 8 until 16.
The type of bullying I endured caused me to suffer panic attacks which in turn led to a fear of feeling
sick and travelling far from home. I was bullied while having these panic attacks and was unable to
tell anyone, even my parents, for fear of the bullies finding out and then the bullying and the panic
attacks would get worse.
The bullying and the resulting phobia has deprived me of a social life for a very long time. I've longed
so much to have friends, go on holiday, realise ambitions close to my heart and experience sharing
with others all the joys life has to offer. The bullying I suffered has forced me to live the lifestyle of a
loner. Not telling anyone when I was being bullied has therefore not only made my school life a total
misery from ages 8 to 16 it has affected me ever since, depriving me of achieving so much and
frustrating everything I live for. Add to this, of course, that the most important thing a victim of bullying
could do and should do is to tell a reliable person in confidence, somebody who could have a positive
effect on the situation. If only I had the courage to tell things would be so different now'.
My experiences of bullying
'I was bullied a lot when I was at school. It started when I was 5 years old but really got bad when I
moved house with my parents when I was 8. When I started my new school two boys picked on me
and stopped me playing with friends by trapping me in a small gap behind a hut in the playground.
Every time I wanted to get out they kept barring my way and this happened nearly every playtime. It
was horrible being trapped. To stop the bullies catching me I had to try and make my way to be with
my friends very quickly as soon as the bell went for playtime but the bullies nearly always caught me
and cornered me behind the hut. This carried on for a very long time and I became very frightened
of being trapped in small spaces like behind the hut and afraid of travelling in a car even with my
parents. I also became afraid of feeling sick and being sick and going far from home - all as a result
of being bullied. I've missed out on such a lot of fun, friends, parties, holidays, all the things that
mean so much. Throughout the whole time I didn't tell anybody about the bullying or about my fears
in case the bullies found out and the bullying got worse. I now wish I would have told my family or
teacher or a friend - the bullying would have stopped and I would have got rid of all that unhappiness.
It is not just the bullying that's bad but also the effect it can have on your life during the time you are
bullied and also after the bullying stops. By keeping it to yourself you are letting the bully think it is
alright to carry on bullying you and you could also miss out on so many happy times.

So, remember this saying:
'Tell teacher, family or friend
And make the bullying end.'
Source: : https://www.supportline.org.uk/problems/bullying-at-school/
h. Setelah membaca teks “Bullying at school”, selanjutnya, tulislah

kata-kata berikut di atas pernyataan yang tepat!
Worksheet 3.6
bullying
bullies courage loner
panic attack phobia fear hut
1.
A small, simple building, usually consisting of one room.
2.
A group of people who hurt or frighten someone else, often over a period of
time, and often forcing them to do something that they do not want to do.
3.

An unpleasant emotion or thought that you have when you are frightened or
worried by something dangerous, painful, or bad that is happening or might
happen.
4.
A person who likes to do things on their own without other people.
5.
The ability to control your fear in a dangerous or difficult situation.
6.
A sudden period of severe anxiety in which your heart beats fast, you have
trouble breathing, and you feel as if something bad is going to happen.
7.
The behaviour of a person who hurts or frightens someone smaller or less
powerful, often forcing that person to do something they do not want to.
9.
A type of mental illness that makes someone very worried and affects their life,
that involves an extreme fear of something.
i. Dari teks tersebut, Saudara sebagai calon guru kembali

diingatkan akan peristiwa perundungan yang berpotensi terjadi di
tempat Saudara mengajar, dan pada peserta didik yang berada

dalam pembimbingan Saudara. Pada situasi terjadinya bullying,
selain ada bully (pelaku perundungan) dan victim (korban
perundungan), ada pula istilah ‘bystander’ dan ‘upstander’.
Apakah Saudara pernah mendengar/mengetahui kedua kata
tersebut sebelumnya? Berikut penjelasan umum mengenai kedua
kata tersebut.
Terminology Definition
People who see or know about bullying, but do
Bystanders
nothing to stop it.
They help people who are getting bullied. They

Upstanders help when something is wrong and act to make it
right.
Berdasarkan penjelasan untuk kedua istilah tersebut, ketika kita berada di

posisi yang bukan sebagai bully maupun victim, mana yang lebih baik?
Menjadi ‘bystanders’ atau menjadi ‘upstanders’?
j. Cermatilah beberapa tindakan berikut ini!
tell an adult/teacher keep silent and watch ask the victim to join you
tell the bullies to stop ignore what is happening laugh along with the bullies
1. Recount Text
encouraging the bullies to continue distract the bullies
Selanjutnya, klasifikasikan tindakan-tindakan tersebut ke dalam kategori yang

tepat di dalam tabel. Mana tindakan-tindakan yang dilakukan oleh ‘upstanders’ dan
mana yang dilakukan ‘bystanders? Saudara juga boleh menambahkan yang
lainnya selain yang sudah tertera dalam pilihan.
Worksheet 3.7

Upstanders Bystanders
Bagaimana, apakah Saudara siap untuk tanggap jika terjadi peristiwa

perundungan di tempat Saudara mengajar dan melibatkan peserta didik
Saudara? Dengan melakukan aktivitas ini, diharapkan Saudara cepat tanggap
jika hal itu terjadi. Diharapkan pula Saudara dapat berkontribusi membimbing
para peserta didik untuk dapat menciptakan sekolah sebagai zona bebas dari
perundungan: Let’s create School as Bully Free Zone!
k. Recount text
Setelah membahas teks yang berkaitan dengan sekolah; mengenai

pengalaman hari pertama sekolah dan peristiwa perundungan, kajian
selanjutnya adalah mengenai recount text. Apakah Saudara sebelumnya
pernah mendengar istilah recount text sebagai salah satu bentuk genre tulisan?
Tulisan seperti apa yang termasuk ke dalam jenis recount text?
Elemen apa saja yang membangun tulisan berjenis recount text?
Saudara, dua teks yang telah kita bahas di bagian sebelumnya, yang berjudul
“Memories of My First Day at Elementary School” dan “Bullying at School”
adalah contoh jenis tulisan recount text. Bagaimana ciri-ciri sebuah tulisan
dapat dikategorikan sebagai recount text?

Ragam teks recount ditulis untuk menceritakan kembali kejadian, situasi, atau
pengalaman yang telah terjadi di masa lampau. Pada umumnya, ada tiga jenis
kategori teks recount, yaitu:
1. Personal recount: jenis teks recount ini biasanya mengisahkan

pengalaman pribadi penulisnya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan
untuk menceritakan pengalaman yang dialami orang lain.
2. Factual recount: isi jenis teks recount ini menceritakan kembali kejadian
faktual yang telah terjadi. Misalnya dapat berbentuk laporan tempat
kejadian perkara (TKP) atau biasa disebut police report, berita yang
disampaikan melalui media cetak dan non cetak, dan fakta sejarah.
3. Imaginative recount: jenis teks recount ini biasanya dapat kita temui dalam
narasi-narasi dongeng maupun cerita fiksi yang dikembangkan secara
imajinatif. Misalnya: ‘Kisah keseharian seorang bajak laut’.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapatkah Saudara mengidentifikasi

termasuk jenis teks recount yang mana dua teks recount yang telah dibahas di
bagian sebelumnya (“Memories of My First Day at Elementary School” dan
“Bullying at School)?
Ada hal yang perlu diperhatikan ketika Saudara akan menulis teks recount.
Saudara perlu memperhatikan struktur dan fitur yang terdapat pada teks
recount. Perhatikan struktur teks recount berikut ini berikut penerapannya
dalam teks recount yang sederhana.
Struktur pembangun teks recount

Title
The title goes at the beginning of a At the Zoo

recount for the event or
experience
1. Orientation My teacher, my friends and I went to the Bandung zoo last

Friday. It was sunny on that day. I remember how excited we

Tells when and where the event were as we arrived there. We queued at the gate to get the
began and who was there. ticket.
First, we visited the elephant cage. I was amazed to see the size
of the elephant. It was extremely big. After that, we saw the
giraffes, my favourite animals. They were so tall that they ate
2. Events
leaves from a high tree nearby. Next, we went to the tiger cage.
Unfortunately, the tigers slept when we arrived there. After we
Tells the events in chronological
saw all of the animals in the zoo, we were ready to go home.
order.
Before going home, we had our lunch at the open space at the
zoo. We sat on a mat under the tree. We were watching the
birds while we were enjoying our lunch.
3. Re-Orientation
Tells how the experience ended At 1.30 pm we went home. I was very tired from our day at the
and some thoughts you may have zoo, so I went to bed early. That day was one of the
about it. It can also be a unforgettable experiences in my life.
conclusion of the situation or
experience.
Setelah mengetahui struktur teks recount, selanjutnya mari cermati ciri khas
yang terdapat pada teks recount! Ada beberapa ciri khas yang dimiliki oleh teks
recount, antara lain:
1. Descriptive language: Teks recount yang baik adalah yang informatif

sekaligus menarik bagi pembacanya. Agar pembaca dapat membayangkan
peristiwa yang terjadi, sebaiknya beragam adjective, verbs, dan adverbs
digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa dengan suasana yang
mengelilinginya. Untuk membangunnya dapat dimulai dengan mengajukan
beberapa pertanyaan dengan kata tanya who, what, when, where dan/atau
why.
2. Chronological order: Semua peristiwa yang diceritakan di dalam teks

recount disajikan berdasarkan urutan kejadian kronologis. Hal ini membantu
pembaca untuk memahami seluruh peristiwa yang terdapat di dalam teks.

3. Time Connectives: Karena peristiwa disampaikan berdasarkan urutan
kronologis, maka kata sambung penanda waktu sangatlah penting,
misalnya: first, before, after, next, eventually, dan meanwhile.
4. Thoughts, Feelings and Opinion: Teks recount biasanya ditulis berdasarkan

sudut pandang penulis. Maka, di dalam teks akan terdapat berbagai
pemikiran, perasaan dan pendapat penulis sebagai reaksi atas semua
peristiwa yang terjadi.
5. First person: Karena teks recount ditulis berdasarkan sudut pandang

penulis, maka kata ganti yang digunakan (terutama pada jenis personal
recount) biasanya ‘I’, ‘me’, atau ‘my’. Jika menulis tentang sekelompok
orang, maka kata ganti yang digunakan adalah’ we’ atau ‘us’.
6. Past Tense: Dalam teks recount, peristiwa yang dituliskan telah terjadi di
masa lampau. Oleh karena itu, teks recount menggunakan past tense.
Setelah mengkaji struktur dan ciri khas teks recount, Saudara dapat
mencermati dan menganalisis dua teks yang telah dibahas sebelumnya
(“Memories of My First Day at Elementary School” dan “Bullying at School”).
Menurut Saudara, apakah dua teks tersebut telah sesuai dengan struktur dan
ciri khas teks recount?
RUANG KOLABORASI
Di tahap ini, Saudara diajak untuk membuat teks recount mengenai

pengalaman yang dialami oleh rekan sekelas. Sebelum ke tahap penulisan
teks, Saudara diminta untuk menggali informasi selengkap mungkin mengenai
teman tersebut. Saudara dibebaskan untuk memilih akan menuliskan mengenai
pengalaman pertama masuk sekolah ataupun pengalaman terkait peristiwa
bullying. Untuk itu, kegiatan di ruang kolaborasi ini terdiri dari dua tahap, yaitu
melakukan interview dan menulis teks recount.

a. Interview
Kegiatan ini dilakukan secara berpasangan. Lakukan interview pada seorang
teman di kelas Saudara. Gunakan pertanyaan panduan berikut untuk
mengumpulkan informasi. Saudara juga dapat menambahkan pertanyaan lain
yang belum tercantum pada tabel.
Topics
First day at school Bullying at school
1. When was your first day of school?

1. Have you ever seen/experienced a
2. Where was it? bullying situation at school?
3. Who were with you? 2. If yes, what was your role at that time
(victim/bully/bystander/upstander)?
4. How did you feel?
3. What did the bully do/say to the victim?
5. Who was the name of your homeroom
teacher? 4. What did the victim say/do to the bully?
6. What was the name of your first friend at 5. What was the situation like at that time?
your school?
6. Did anyone try to stop the bullying?
7. How did she/he look like?

7. Did anyone tell teachers about it?
8. What did you do with your friends and

8. How was the situation at that time?
teacher at class on the first day of
school? 9. What happened at the end of the day after
the bullying had happened?
9. Did you like the activity? Why/why not?
10. How did you feel after you

10. How did you feel at the end of your first
saw/experienced the bullying situation?
day at school?
Setelah semua informasi terkumpul melalui interview, kembangkanlah

menjadi sebuah teks recount. Saudara dapat menggunakan sudut pandang
orang pertama tunggal, seolah-olah Saudaralah yang mengalami kejadian
dan situasi tersebut.

b. Tugas Portofolio (individu) Membuat teks recount sederhana.
Buatlah sebuah teks recount sederhana tentang ‘school’ berdasarkan hasil

interview dengan teman sejawat. Gunakan format berikut untuk membantu
menyusun teks.
Worksheet 3.8
Title
The title goes at the

beginning of a recount for
the event or experience
1. Orientation
Tells when and where the

event began and who was
there.
2. Events
Tells the events in

chronological order.
3. Re-Orientation
Tells how the experience

ended and some thoughts
you may have about it. It can
also be a conclusion of the
situation or experience.
Lakukanlah sebaik mungkin, karena teks yang Saudara hasilkan ini

merupakan salah satu komponen penilaian UTS dalam bentuk protofolio.

a. Memeragakan interview
● Pada bagian sebelumnya, Saudara telah mencoba untuk melakukan
interview kepada rekan sejawat di kelas untuk mendapatkan informasi
tentang pengalamannya saat bersekolah. Sekarang peragakanlah
bagaimana Saudara dan rekan melakukan interview!
● Waktu yang terbatas berpotensi membuat tidak semua pasangan dapat

memeragakan interview di kelas. Peragaan interview dapat direkam dan
diunggah ke platform yang disepakati bersama.
b. Membacakan hasil tulisan recount.

● Setelah melakukan interview dan memperoleh informasi selengkap
mungkin, sekarang saatnya mengembangkan dan menyusun sebuah teks
persuasif tentang topik tersebut!
● Setelah Saudara selesai membuat sebuah teks recount, bacakan secara

nyaring teks tersebut di depan kelas. Waktu yang terbatas berpotensi
membuat tidak semua mahasiswa dapat membacakan teksnya di depan
kelas. Pembacaan teks recount dapat direkam dan diunggah ke platform
yang disepakati bersama.
ELABORASI PEMAHAMAN
a. Mengobservasi teks recount hasil karya teman sejawat

Berilah penilaian pada teks recount yang dihasilkan rekan sejawat.
Sampaikanlah hasil penilaian Saudara kepada rekan yang dinilai. Mulailah dari

poin baik. Setelah itu, sampaikanlah poin apa saja yang harus ditingkatkan.
Gunakanlah format penilaian pada Worksheet 3.9 berikut.
Worksheet 3.9
Name:
Title :
No. Criteria Very Good (4) Good (3) Fair (2) Poor (1)
1. Title
2. Orientation
3. Events
4. Re-Orientation
TOTAL SCORE
Comment
b. Membuat pertanyaan
● Buatlah setidaknya satu pertanyaan mengenai materi dalam tema sekolah
(school) pada penerapannya di dalam pembelajaran Bahasa Inggris!
● Buatlah setidaknya satu pertanyaan mengenai materi teks recount pada


ini.
Dalam topik ini, Saudara telah mengkaji tentang bagaimana teks recount dapat
disusun dalam topik mengenai sekolah (school). Selain itu topik mengenai
bullying juga dibahas di bagian ini. Bullying merupakan fenomena yang ternyata
terjadi di banyak tempat, tidak hanya di sekolah. Bahkan di lingkungan kerja,
yang terdiri dari orang-orang yang telah dewasa, bullying masih berpotensi
terjadi. Sebagai calon guru sekolah dasar seyogianya Saudara dapat
berpartisipasi mencegah terjadinya bullying. Oleh karena itu semenjak di bangku
sekolah dasar, pendidik sebaiknya memiliki sifat amanah, berupaya
mengembangkan karakter peserta didik dengan baik, agar mereka tidak menjadi
pelaku perundungan.
Worksheet 3.10
Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang Saudara dapatkan dari materi
di mata kuliah lain, kemukakan bagaimana upaya Saudara untuk:
1. Mendeteksi kemungkinan terjadinya bullying sebelum berkembang menjadi

lebih parah?
2. Menghadapi peserta didik yang berpotensi sebagai bully?
3. Membimbing peserta didik yang berpotensi sebagai victim agar berani untuk
membela diri mereka sendiri?
4. Membelajarkan sikap kepada para peserta didik agar menjadi upstander saat
melihat bullying terjadi di sekitarnya?
AKSI NYATA

buatlah refleksi hasil belajar Saudara.
Worksheet 3.11
Gunakan pertanyaan berikut ini sebagai panduan bagi Saudara dalam melakukan
refleksi hasil belajar pada topik ini.
1. What did you learn from the topic?
2. Do you think you can discuss the topic of school better?
3. Do you still have difficulties in discussing topics about school?
4. What will you do to overcome the difficulties?
5. What activities do you find most useful in your learning?

TOPIK 4 LINGKUNGAN
OUR ENVIRONMENT

8. Menggunakan Bahasa Inggris secara lisan, tulis, dan multimodal terkait dengan lingkungan
dalam teks persuasif.
MULAI DARI DIRI
Sebagai manusia yang hidup di bumi ini, kita harus mengenal lingkungan kita
dengan baik. Kita harus mengetahui apa yang sedang dihadapi lingkungan kita
dan bagaimana cara mengatasinya.
Worksheet 4.1
a. Apakah menurut Saudara sadar akan isu lingkungan itu penting?
b. Masalah lingkungan apa saja yang Saudara ketahui?
c. Berdasarkan pengalaman Saudara, apa saja yang sudah Saudara lakukan

untuk mengatasi masalah lingkungan di sekitar Saudara?
d. Apakah Saudara pernah mengajak orang lain untuk melakukan hal yang
sama dalam mengatasi masalah lingkungan di sekitar?
e. Apakah Saudara mengenal kosakata terkait lingkungan berikut ini? Berikan

tanda ceklis pada kata yang Saudara ketahui.
Wind turbine Junk

Solar panels Landfill

Recycling Coal
Bins Chemical
Fossil Fuels Natural Gas
Ozone Layers Oil
Sea Levels Trees
Deforestation Energy
EKSPLORASI KONSEP
1. Environmentally Conscious
Simaklah video percakapan berikut ini. Percakapan ini tentang sadar akan
lingkungan.
The Environment | English Conversation - YouTube
Man : How’s your new place, Julie?
Woman: It’s really nice. I’ve finally finished unpacking, so now I feel more settled.
Man : Have you met your neighbours yet?
Woman: Yes, I met them yesterday. They’re really friendly, but they’re a bit too
passionate about protecting the environment. They’re really keen on
renewable energy. You know, like using solar or wind energy. They took
great pride in showing me the mini wind turbine in their garden and the
solar panels on their roof. They’re also fanatical about recycling. They
gave me a tour of their bins. They have 5 different bins, all with different
types of rubbish, and it’s all neatly sorted and divided.
Man : They sound like model members of the community. I don’t know why you
are complaining. Anyway, isn’t it a good thing to be environmentally
conscious?

Woman: Well yes, but I couldn’t get away once they started talking about it. They
kept talking to me for nearly two hours! I was almost late to work!
Man : What kind of things did they talk about?
Woman: Oh, so much! They started off by talking about how our dependence on
fossil fuels is causing a build-up of CO2 in the atmosphere, which is
damaging the ozone layer, and how this would inevitably lead to
increasing temperatures and rising sea levels all around the world.
Man : Well, they’re not wrong.
Woman: I know, but this was the first time I’d ever met them! They went on to talk
extensively about the problems brought about by deforestation.
Man : Like habitat loss?
Woman: Yes, and other things, like how the trees can help to soak up CO2 from
the
atmosphere and offset the damage by fossil fuel use.
Man : Oh, really? That’s interesting. I didn’t know that.
Woman: In that case, I’ll have to introduce you to them then. They are thinking
about
launching a new community campaign to convince more people to
recycle.
a. Setelah, menyimak video dan memperhatikan percakapan dalam video

tersebut, selanjutnya, tulislah kata-kata berikut di bawah gambar yang tepat!
Worksheet 4.2
wind turbine recycling fossil fuels sea levels
solar panels bins ozone layer deforestation

……………………. ……………………. ……………………. …………………….
……………………. ……………………. ……………………. …………………….
Seluruh gambar pada worksheet 4.2 diambil dari: canva.com
Worksheet 4.3
1. What renewable energy that Julie's neighbors use?
__________________________________
2. How Julie’s neighbors manage their rubbish?
__________________________________
3. What are the effects of using fossil fuels in dependence?
__________________________________
c. Selanjutnya, silahkan Saudara simak kembali percakapan 1 antara ‘man’ dan

‘woman’. Bersama seorang teman, lalu berlatihlah percakapan tersebut.
d. Berdasarkan percakapan yang telah dilatihkan pada bagian sebelumnya,

dapat diketahui bahwa untuk menjaga lingkungan, ada beberapa hal yang
perlu kita lakukan dan perlu kita hindari. Tuliskanlah hal lainnya, apa saja yang
perlu dilakukan dan perlu dihindari untuk menjaga lingkungan.

Worksheet 4.4
Do’s Don’ts
Using renewable energy Depending on fossil fuels

Recycling
2. Recycling
Perhatikan gambar berikut.
Gambar diambil dari: canva.com
a. Dapatkah saudara menjelaskan fenomena apa yang saudara lihat dari

gambar tersebut?
b. Apa dampak yang bisa terjadi dari fenomena tersebut?
c. Apa yang menyebabkan fenomena tersebut?
d. Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah fenomena tersebut?
Persuasive essay on recycling

Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Selanjutnya, bacalah teks
persuasif tentang lingkungan berikut ini.

Persuasive essay on Recycling
Recycling
By: TheBlueCat
Imagine city streets covered in slimy, sticky junk with nowhere to walk. Trash piled
sky-high and not a living thing anywhere in sight; not even a weed because of the tragically
unlivable conditions. Not a pleasant picture, right? This is exactly why we need to recycle.
Recycling is a crucial part of caring for the environment because it reduces pollution, saves
renewable and nonrenewable materials, and saves energy.
First, how might recycling reduce pollution? Well, if you throw away a recyclable
item, let's say a plastic bottle, it will end up in the landfill. Say it rains, and the bottle gets
washed away onto the streets. Now it's just pollution, even though you didn't litter mindfully.
If you recycle that plastic bottle instead, it will be taken to a recycling plant, melted down, and
pressed into a new item, from another plastic bottle to a t-shirt. This way, recycling can also
reuse old materials, and reduce the amount of pollution.
Second, recycling also helps to save renewable and nonrenewable materials.

Plastic is made from chemicals and is made by using oil, coal or natural gas; all of which are
nonrenewable. We need to not be throwing around our nonrenewable materials carelessly;
it takes millions of years for them to reproduce. We even need to be careful with our
renewable materials; trees are vital to our survival and we have to make sure there are
enough. If we used all of our trees for paper, we would surely die, as trees provide our main
source of oxygen. Planting more trees is a way to avoid this, as is recycling! If we recycle our
used paper, they can be shredded down to create more paper instead of cutting down more
trees.
Last, energy is also saved when recycling. It takes energy, usually in the form of
coal, oil, or natural gas, to make most of the products we use every day, and a lot of those
items are recyclable. If we recycle, we still use some energy to transform the material into
something new, but significantly less than making a brand new product.
To conclude, recycling is a crucial part of caring for the environment because it

reduces pollution, saves renewable and nonrenewable materials, and saves energy. Just a

few extra minutes to stop and put recyclables in the correct bin can save the environment
from pollutants and depletion of natural resources. You can make all the difference by just
recycling. So go, see how much of a difference recycling can make and spread the word
about the need to recycle. Those few extra minutes can be your difference to the health of
the planet.
Source:
https://www.youngwriterssociety.com/work/TheBlueCat/Persuasive-essay-on-Recycling-
139362
e. Setelah membaca teks persuasif mengenai recycling, selanjutnya, tulislah

kata-kata berikut di bawah gambar yang tepat
Worksheet 4.5
junk plastic bottle landfill oil
coal paper trees energy
………………….. ………………….. ………………….. …………………..
………………….. ………………….. ………………….. …………………..
Seluruh gambar pada worksheet 4.5 diambil dari: canva.com

f. Berdasarkan teks yang sudah Saudara baca (2), lingkarilah true atau false
pada setiap kalimat berikut.
Worksheet 4.6
If we recycle a plastic bottle, it will end up in the landfill. True False
A plastic bottle can be recycled into a t-shirt. True False
If we recycle paper, we save trees. True False
Chemicals, oil, coal, and natural gas are renewable materials. True False
We use more energy when we recycle. True False
g. Pada teks yang sudah Saudara baca mengenai “recycling”, disebutkan

bahwa kita dapat me-“recycle” benda-benda yang sudah tidak terpakai di
sekitar kita seperti botol plastik menjadi baju. Sekarang, coba Saudara
tuliskanlah benda-benda yang sudah tidak terpakai di sekitar Saudara yang
dapat di-“recycle”.
Worksheet 4.7
Recyclable Items New Items
Plastic bottle T-shirt

3. Teks Persuasif
Setelah membahas teks yang berkaitan dengan lingkungan; mengenai
environmentally conscious dan recycling, kajian selanjutnya adalah mengenai teks
persuasif.
- Apakah sebelumnya Saudara pernah mendengar istilah teks persuasif

sebagai salah satu bentuk genre tulisan?
- Tulisan seperti apa yang termasuk ke dalam jenis persuasif teks?
- Elemen apa saja yang membangun tulisan berjenis persuasif teks?
Saudara, dua teks yang telah kita bahas pada bagian sebelumnya, yang berjudul
“The Environment” dan “Recycling” adalah contoh jenis teks persuasif. Pelajarilah
hal-hal mengenai teks persuasif berikut ini.
a. Tujuan Teks Persuasif
Teks persuasif merupakan suatu jenis teks yang bertujuan untuk

meyakinkan pembaca atau pendengar akan sudut pandang tertentu.
Saudara dapat membuat suatu teks persuasif untuk membujuk para
pembaca atau pendengar untuk percaya akan suatu opini atau bahkan
membujuk mereka untuk melakukan suatu hal. Untuk mencapai tujuan
tersebut, dalam sebuah teks persuasif diperlukan argumen - argumen logis
yang dapat mendukung sudut pandang atau perspektif yang saudara pilih.
Sebagai contoh, jika saudara ingin membujuk para pembaca atau
pendengar untuk tidak membuang sampah sembarangan, maka saudara
harus menambahkan argumen - argumen yang logis yang menekankan
larangan tidak boleh membuang sampah sembarangan.
b. Struktur teks persuasif
Ada hal yang perlu Saudara perhatikan dalam menulis teks persuasif, salah
satunya adalah struktur yang membangun teks persuasif sendiri.
Perhatikan struktur teks persuasif berikut ini berikut penerapannya dalam
teks persuasif sederhana.

Struktur Pembangun Teks Persuasif
Aren’t you tired of the ongoing global warming?

1. Statement of Position
The temperature has increased and the sea
Menyatakan masalah yang terjadi, posisi
level has risen. Our world is no longer safe for
saudara dalam menyikapi masalah
us. That is why we need to plant as many
tersebut, dan pratinjau argumen saudara
trees as we can. There are a lot of benefits that
akan masalah tersebut.
we can get if we plant so many trees.
First, we can get more fresh air. By planting

the trees, it adds oxygen to our atmosphere.
2. Arguments
Menyatakan argumen - argumen saudara Second, it can prevent disasters. For
akan masalah yang ada berikut dengan example, landslides and floods can be
elaborasi yang berisikan fakta -fakta atau prevented as trees can absorb the rainwater.
bukti - bukti pendukung untuk
Last, it can be the home for the animals.
menguatkan argumen tersebut.
Planting the trees is one of the ways to repair
the damaged habitats.
3. Reiteration of Appeal
To conclude, we need to plant as many trees
Menyatakan kesimpulan akan argumen -
as we can since it can help us get more fresh
argumen yang saudara tulis dan
air, prevent disasters, and provide a home for
menyatakan kembali posisi saudara
the animals.
dalam menyikapi masalah yang ada.
c. Ciri Khas Kebahasaan Teks Persuasif
Setelah mempelajari struktur teks persuasif, selanjutnya mari cermati ciri

khas kebahasaan yang terdapat pada teks persuasif. Ada beberapa ciri
khas kebahasaan yang dimiliki oleh teks persuasif, antara lain:
● Rhetorical Questions
Rhetorical questions merupakan pertanyaan yang digunakan untuk

menekankan pernyataan dari pertanyaan yang jawabannya sudah
jelas. Dalam kata lain, rhetorical questions tidak memerlukan

jawaban namun dapat membuat para pembaca atau pendengar
berpikir. Sebagai contoh dari pertanyaan ini “Aren’t you tired of the
ongoing global warming?” tentu jawabannya sudah cukup jelas
kalau kita semua sudah lelah akan pemanasan global. Namun,
pertanyaan tersebut dapat menggiring para pembaca atau
pendengar untuk berpikir bagaimana kita dapat menghentikan
pemanasan global.
● Modality
Modality merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam

sebuat teks persuasif karena dapat menyatakan suatu
kemungkinan. Dalam kata lain, modality dapat menunjukkan posisi
antara ya dan tidak, dan dapat diekspresikan dalam berbagai
tingkatan, dari yang low hingga high. Berikut adalah tingkatan -
tingkatan modality dalam bentuk auxiliaries dan adjuncts.
Auxiliaries
Low Medium High
may, might, could, would will, should, can, need to must, shall, ought to, has to
Adjuncts
Low Medium High
definitely, absolutely,
possibly, perhaps, maybe, probably, presumably, in all
certainly, surely,
arguably probability, apparently
undoubtedly

RUANG KOLABORASI
a. Interview
Lakukan interview pada seorang teman sejawat. Gunakan pertanyaan
panduan berikut untuk mengumpulkan informasi.
1. What is the best thing we can do to save our environment?
2. Why do we have to do that?
b. Membuat Teks Persuasif

Buatlah sebuah teks persuasif sederhana tentang saving our environment
berdasarkan hasil interview dengan teman sejawat. Gunakan format berikut
untuk membantu menyusun teks.
Worksheet 4.8
Statement of Position
Menyatakan masalah yang terjadi, posisi
saudara dalam menyikapi masalah tersebut,
dan pratinjau argumen saudara akan
masalah tersebut.
Arguments
Menyatakan argumen - argumen saudara
akan masalah yang ada berikut dengan
elaborasi yang berisikan fakta - fakta atau
bukti - bukti pendukung untuk menguatkan
argumen tersebut.

Reiteration of Appeal
Menyatakan kesimpulan akan argumen -
argumen yang saudara tulis dan
menyatakan kembali posisi saudara dalam
menyikapi masalah yang ada.
Tugas Portofolio (Individu) Menulis Teks Persuasif
a. Pada bagian sebelumnya, Saudara telah mencoba untuk mengidentifikasi

bagaimana sebuah teks persuasif dibangun. Selain itu, Saudara juga telah
mencoba mengembangkan ide untuk menulis teks persuasif berdasarkan
format dalam bentuk tabel. Selanjutnya, pilihlah satu dari dua topik di
bawah ini.
● Save water
● Stop deforestation
b. Setelah memilih salah satu topik tersebut, sekarang, saatnya

mengembangkan dan menyusun sebuah teks persuasif tentang topik
tersebut! Susunlah teks persuasif sederhana tentang topik tersebut.
Lakukanlah sebaik mungkin, karena teks yang Saudara hasilkan ini
merupakan salah satu komponen penilaian UTS dalam bentuk protofolio.

c. Setelah Saudara selesai membuat sebuah teks persuasif, bacakan secara
nyaring teks tersebut di depan kelas.
ELABORASI PEMAHAMAN
1.Mengobservasi teks persuasif hasil karya teman sejawat

Berilah penilaian pada penampilan pasangan lain. Sampaikanlah hasil
penilaian Saudara kepada pasangan yang dinilai. Mulailah dari poin baik.
Setelah itu, sampaikanlah poin apa saja yang harus ditingkatkan. Gunakanlah
format penilaian berikut.
Worksheet 4.9
Name:
Title :
No. Criteria Very Good (4) Good (3) Fair (2) Poor (1)
1. Stating the opinion
2. Giving the reasons
3. Concluding the text
4. Delivering it confidently
TOTAL SCORE
2.Membuat pertanyaan
a. Buatlah setidaknya satu pertanyaan mengenai materi dalam tema
lingkungan (Our Environment) pada penerapannya di dalam pembelajaran
Bahasa Inggris!
b. Buatlah setidaknya satu pertanyaan mengenai materi teks persuasif pada


ini.
Worksheet 4.10
b. Buatlah janji untuk melakukan wawancara.
c. Siapkanlah pertanyaan yang akan diberikan lalu Saudara tuliskan di dalam

kotak yang telah disediakan. Pertanyaan terkait dengan cara terbaik dalam
menyelamatkan lingkungan di sekitar kediaman narasumber. Bila narasumber
yang akan diwawancara tidak bisa berbahasa Inggris, wawancara dapat
dilakukan dalam Bahasa Indonesia.
Pertanyaan:
Petunjuk: Pada saat melakukan wawancara pada narasumber, sebaiknya

gunakan alat perekam untuk menyimpan informasi.
d. Setelah Saudara melakukan interview, buatlah sebuah teks persuasif

sederhana berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil interview tersebut.

AKSI NYATA
buatlah refleksi hasil belajar Saudara. Gunakan kriteria berikut ini.
Worksheet 4.11
b. Do you think you can discuss our environment better?
c. Do you still have difficulties in discussing our environment?
d. What will you do to overcome the difficulties?
e. What activities do you find most useful in your learning?

TOPIK 5 BAHASA DI DALAM KELAS
CLASSROOM LANGUAGE
Durasi : Tiga (3) Pertemuan

1. Menggunakan Bahasa kelas (classroom language) yang terkait dengan membuka dan
menutup pelajaran.
2. Menggunakan Bahasa kelas (classroom language) yang terkait dengan pemberian instruksi.
3. Menggunakan Bahasa kelas (classroom language) untuk menjaga disiplin kelas.
4. Menggunakan Bahasa kelas (classroom language) yang terkait dengan pemberian umpan
balik.
MULAI DARI DIRI
Kita akan mulai pembelajaran tentang penggunaan bahasa kelas, atau biasa juga
disebut ‘classroom language’ dengan melakukan curah gagasan (brainstorming)
mengenai penggunaan bahasa yang biasa digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Cobalah untuk menjawab beberapa pertanyaan
berikut selama melaksanakan curah gagasan bersama rekan-rekan Saudara.
1. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, Bahasa apa yang sebaiknya guru

gunakan sebagai bahasa pengantar? Apakah Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia, atau Bahasa daerah? Jelaskan alasannya!
2. Classroom language adalah bahasa yang digunakan oleh guru dan peserta
didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam proses pembelajaran,
terdapat situasi-situasi sebagai berikut:
a. Membuka dan menutup pembelajaran
b. Menyampaikan instruksi

c. Menyampaikan classroom rules untuk menjaga kedisiplinan kelas
d. Memberikan umpan balik
Berdasarkan situasi tersebut, kata-kata apa yang Saudara akan sampaikan

kepada para peserta didik? Tuliskan sebanyak mungkin yang Saudara tahu,
lalu sampaikan ke forum kelas. Adakah rekan Saudara yang memiliki jawaban
yang sama? Lalu tuangkanlah jawaban-jawaban Saudara ke tabel peta konsep
pada worksheet 5.1 berikut.
Worksheet 5.1 Classroom Language
Opening and closing the lesson
Giving instructions
Telling classroom rules to discipline

students
Giving feedback
Ketika mempelajari sesuatu, tentunya Saudara memiliki ekspektasi tertentu.

Tuliskan setidaknya 3 (tiga) ekspektasi Saudara setelah mempelajari topik ini
pada worksheet 5.2.

Worksheet 5.2
Setelah mempelajari topik ini, saya ingin:
1. ___________________________________________________________
2. ___________________________________________________________
3. ___________________________________________________________
Selanjutnya, kita akan melakukan kegiatan-kegiatan berikutnya untuk lebih

memahami konsep classroom language.
EKSPLORASI KONSEP
Untuk mengawali, amatilah video situasi di sebuah sekolah. Perhatikan setiap

ujaran yang diproduksi oleh guru selama proses pembelajaran. Amati pula
bagaimana interaksi antara guru dan para peserta didik.
https://youtu.be/FZPmnw4Ws5A

Setelah mengamati video singkat mengenai bagaimana classroom language
digunakan dalam pembelajaran di SD, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini
pada worksheet 5.3:
Worksheet 5.3
1. Bagaimana guru membuka dan menutup pembelajaran? Kata-kata apa yang

digunakan selama proses membuka dan menutup pembelajaran?
2. Bagaimana guru menyampaikan instruksi kegiatan dalam proses

pembelajaran? Kata-kata apa yang digunakan selama proses penyampaian
instruksi?
3. Apakah terdapat penyampaian classroom rules untuk mendisiplinkan siswa

dalam situasi tersebut? Jika ada, kata-kata apa yang guru gunakan saat
menyampaikannya?
4. Apakah terdapat penyampaian umpan balik dalam situasi tersebut? Jika ada,
kata-kata apa yang guru gunakan saat menyampaikan umpan balik?
5. Apakah Saudara akan menyampaikan classroom language yang sama dalam

situasi-situasi tersebut? Jelaskan alasannya!
6. Bagian mana yang akan Saudara ubah? Bagaimana?
Sekarang kita akan mempelajari konsep classroom language.
Classroom language merupakan salah satu elemen penting dalam

manajemen kelas (Harun & Ananthia, 2018). Idealnya, ketika Bahasa Inggris
merupakan bahasa target dalam pembelajaran, maka sebaiknya classroom
language juga disampaikan guru dalam Bahasa Inggris. Akan tetapi, ketika guru
bukan merupakan penutur asli Bahasa Inggris, maka kata-kata, ujaran-ujaran,
serta kalimat-kalimat yang akan disampaikan selama pembelajaran Bahasa
Inggris harus direncanakan sebaik-baiknya (Damayanti, 2008).
Bahkan pada guru-guru yang merupakan penutur asli Bahasa Inggris

(English native speakers) sekalipun, penyampaian classroom language bukanlah

keterampilan yang otomatis diperoleh secara alami, terutama dalam pemberian
instruksi (Sowell, 2017). Oleh karena itu keterampilan ini perlu dilatih. Lebih lanjut
Slattery dan Willis (2001) menyarankan guru agar dapat mengelola kelas dengan
baik dengan cara merencanakan dan mengimplementasikan classroom language
dengan tepat. Materi pembelajaran yang bagus dan kaya sekalipun, tidak akan
tersampaikan dengan baik kepada para peserta didik, jika classroom language
yang digunakan tidak tepat. Pada situasi apa saja guru harus memperhatikan
penggunaan classroom language selama proses pembelajaran berlangsung?
Selanjutnya, Saudara akan mengkaji, berbagai situasi dalam proses
pembelajaran, dimana guru perlu untuk merencanakan classroom language
sebaik-baiknya.
A.Opening and Closing the Lesson (Membuka dan Menutup

Pembelajaran)
1. Opening the Lesson
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang guru pada saat
membuka pembelajaran. Di awal pembelajaran inilah guru dapat mulai
membiasakan peserta didik untuk terbiasa dengan penggunaan bahasa
target, dalam hal ini Bahasa Inggris. Slattery dan Willis (2001)
mengemukakan bahwa berbagai kegiatan yang dapat dilakukan guru saat
membuka pembelajaran. Perhatikan bagaimana classroom language
disampaikan dalam berbagai kegiatan-kegiatan tersebut!
a. Greetings
Pertama, biasanya seorang guru memulai pembelajaran dengan

mengucapkan salam, seperti yang terdapat pada contoh berikut:
Teacher : Good morning.

Students : Good morning, teacher.
Teacher : How are you today?
Students: I’m fine, Thank you. How are you?
Teacher : Fine, Thanks.
(Diadaptasi dari Slattery & Willis, 2001, hlm. 12)

Contoh di atas menunjukkan bahwa pemilihan kata dalam sapaan
sangat terikat oleh waktu. Maka guru sebaiknya telah memahami
dengan baik kapan saat yang tepat menyampaikan good morning,
good afternoon, good evening, dan good night. Selain itu, dalam
menyampaikan salam sapaan tentunya guru pun perlu memahami
greetings and forms of address agar dapat menentukan bagaimana
sapaan akan disampaikan. Perhatikan tabel berikut!
Guru Peserta Didik Sapaan

Children Assalamu’alaikum
Miss/Mrs/Mr/Ms + [surname]
Students Good morning
Miss/Mrs/Mr/Ms + [first name]
Boys and girls Good afternoon
Teacher
Girls and boys Hello
Everybody Hi
Dari tabel tersebut guru dapat menentukan classroom language

apa yang akan digunakan pada saat melakukan greetings di awal
pembelajaran. Dari mulai menentukan bagaimana peserta didik akan
menyebut/memanggil guru. Misalnya seorang guru bernama Dewi
Susanti; apakah peserta didik akan memanggil Ms. Susanti/Mrs.
Dewi/Mrs. Susanti/Miss Susanti, ataukah dengan sebutan ‘teacher’.
Begitu juga bagaimana guru akan memanggil para peserta didik;
apakah dengan sebutan children/students/everybody ataukah boys
and girls. Kata sapaan pun dapat disesuaikan berdasarkan konteks
yang berlaku. Misalnya, mengawalinya dengan assalamu’alaikum
sebelum menyapa good morning. Nah, bagaimana Anda akan
melakukan greetings dengan para peserta didik Anda? Sebutan dan
sapaan mana yang Anda pilih?
b. A question of routines
Setelah mengawali pembelajaran dengan greetings, guru juga

dapat melanjutkan dengan kegiatan rutin dalam memulai
pembelajaran, misalnya memberikan pertanyaan. Perhatikan contoh
berikut!

Teacher: Is today Monday?
Students: No.
Teacher: Or maybe Tuesday? Or Sunday?
Students: No.
Teacher: Oh I wish it was Sunday. Ok, what day is it today?
Students: Thursday.
Teacher: Great.
(Diadaptasi dari Slattery & Willis, 2001, hlm. 12)
Dari contoh tersebut, guru dapat mengajak peserta didik untuk

bercakap-cakap dengan mengajukan pertanyaan. Pada contoh
tersebut, guru bertanya tentang hari. Selain untuk menyapa peserta
didik, guru juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk
mereview kembali kosa kata tentang nama-nama hari yang telah
dibelajarkan pada kesempatan sebelumnya. Selain bertanya tentang
hari, guru juga dapat bertanya tentang tanggal, untuk mereview
penggunaan kosa kata tentang angka, ataupun nama-nama bulan
(months in a year) dalam percakapan sederhana. Nah, bagaimana
Saudara akan melakukan question of routines bersama para peserta
didik? Kosa kata apa yang akan Saudara gunakan dalam pelaksanaan
percakapan sederhana saat memulai pembelajaran?
c. Checking the attendance
Saat akan memulai pembelajaran, seringkali guru perlu

mengecek kehadiran peserta didik untuk dapat mengidentifikasi siapa
saja yang hadir dan tidak hadir dalam pembelajaran. Pengecekan
kehadiran peserta didik dapat dilakukan dalam bahasa Inggris untuk
memberikan pembiasaan terhadap bahasa target.
Teacher: Let’s check the attendance. Remember to answer, ‘present’.

Teacher: Aldino Sukmaputra.
Aldino : Present.
Teacher: Indriani Susanti.
Students: (silence)

Teacher: What about Indriani?
Students: Tidak tahu, Miss.
Teacher: ‘I don’t know’. Can you say that?
Students: (repeating) I don’t know.
Teacher: Thank you students. Ok, everyone’s here except Indriani.
Dari situasi pengecekan kehadiran siswa di awal pembelajaran,

peserta didik mendapatkan pengalaman bagaimana menggunakan
kalimat sederhana ‘I don’t know’ dalam percakapan dan situasi yang
otentik. Selain itu, mereka juga terbiasa untuk menjawab panggilan
guru dalam Bahasa Inggris ketika guru sedang mengecek kehadiran
dengan mengatakan ‘present’. Selain kata-kata tersebut, berikut
kalimat dan ujaran yang dapat digunakan saat mengecek kehadiran
peserta didik.
Let’s check the attendance. Thank you, everybody.

Let’s call the roll. Thank you, students.
Let’s check the register.
Let’s check to see who is here.
Remember to answer ‘present’. So, everyone is here except …

Remember to say ‘I’m here’. So, only two people are absent.
d. Starting with an ice breaking
Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk memulai pembelajaran.

Ada sebagian guru yang menyukai untuk mengajak para peserta didik
melakukan kegiatan yang dapat mencairkan suasana, atau disebut
dengan ice breaking. Ada berbagai kegiatan menarik yang dapat
dijadikan ice breaking di awal pembelajaran Bahasa Inggris. Misalnya
dengan bernyanyi bersama. Lagu yang dipilih dapat merupakan lagu
yang telah dipelajari sebelumnya, dan/atau yang ada kaitannya
dengan pembelajaran di hari itu. Berikut contoh membuka
pembelajaran dengan melakukan kegiatan bernyanyi sebagai ice
breaking.

Ice breaking with song Action
Teacher: Ok. Can you stand up now?
Students: (stand up).
Teacher: Let’s sing together, and be ready to act it out.
Teacher & Students sing together:
Guru mengajak peserta didik untuk
Open shut them, open shut them
bersiap bernyanyi dengan gerakannya.
give a little clap, clap, clap
Open shut them, open shut them
Membuka dan menutup telapak tangan.
Put them on your lap, lap, lap
Bertepuk tangan
Big and small, big and small,

Big, big, big, big, small, small, small
Big and small, big and small,
Big, big, big, big, small, small, small
Merentangkan tangan pada kata ‘big’.
Berangsung mempersempit rentangan
Please, no thank you, please, no thank you
tangan pada kata ‘small’.
Please, please, please, please, no thank you
Please, no thank you, please, no thank you
Please, please, please, please, no thank you
Merapatkan kedua telapak tangan di
depan dada saat kata ‘please’.
Fast and slow, fast and slow,
Menggerakkan tangan tanda menolak,
Fast, fast, fast, fast, slow, slow, slow
pada kata,”no, thank you’.
Fast and slow, fast and slow,
Fast, fast, fast, fast, slow, slow, slow
Melakukan gerakan menggulung dengan

Loud and quiet, loud and quiet,
kedua telunjuk. Gerakan cepat pada kata
Loud, loud, loud, loud, sshhh…. Quiet!
‘fast’, dan Gerakan lambat pada kata
Loud and quiet, loud and quiet,
‘slow’.
Loud, loud, loud, loud, sshhh…. Quiet!
Membentuk corong di sekitar mulut

Peek-a-boo, peek-a-boo
seolah berteriak, pada kata ‘loud’.
Peek-a, peek-a, peek-a boo!
Menempelkan telunjuk di depan bibir
Peek-a-boo, peek-a-boo
pada kata ‘quiet’.
Peek-a, peek-a, peek-a boo!

Menutup dan membuka wajah dengan
kedua telapak tangan seperti permainan
cilukba.
Untuk melihat dengan lebih mendetail, bagaimana guru dapat

melakukan ice breaking dengan lagu tersebut, Saudara dapat
menyaksikan video yang terdapat dalam tautan ini:
https://youtu.be/M55R32lQvLg
Dari kegiatan ice breaking dengan lagu tersebut, peserta didik diajak
untuk melakukan apersepsi dan lebih memaknai kosa kata tentang
opposites yang terdapat di dalam lagu. Tentunya lirik lagu dapat
dimodifikasi, sesuai dengan kosa kata yang sedang dibahas dan
dibelajarkan kepada para peserta didik (Harun & Ananthia, 2018). Nah,
bagaimana Saudara akan menerapkan ice breaking with song untuk
peserta didik di kelas tinggi? Apakah sama atau berbeda? Lagu apa
yang akan Saudara gunakan?
Selain bernyanyi, melakukan permainan (games) juga dapat

menjadi salah satu pilihan dalam kegiatan ice breaking untuk
membuka pembelajaran. Games merupakan kegiatan yang cocok
untuk diterapkan dalam pembelajaran di tingkat sekolah dasar, karena
sesuai dengan karakteristik anak yang aktif bergerak secara fisik
(Hadfield, 1985). Salah satu games yang dapat dilakukan adalah
‘Simon Says’. Pada permainan ini, selain sebagai ice breaking di awal
pembelajaran, guru dapat melakukan recycle penggunaan kosa kata
yang telah dibelajarkan kepada peserta didik sebelumnya. Kunci
permainan ini ada pada guru sebagai pemberi instruksi. Saat
menyimak instruksi, peserta didik melakukan gerakan yang sesuai.
Misalnya, pada pembelajaran sebelumnya, peserta didik telah
dibelajarkan kosa kata mengenai ‘parts of the body’. Lalu, guru
memutuskan untuk menggunakan kosa kata tersebut dalam
permainan ini.
Teacher: Let’s play “Simon Says”. Everybody stand up!

Students: Ok.
Teacher: Simon says, touch your head!
Students: (peserta didik menyentuh kepala).
Teacher: Simon says, touch your nose!
Students: (peserta didik menyentuh hidung).
Teacher: Simon says, touch your shoulder!
Students: (peserta didik menyentuh bahu).
Teacher: Touch your knees!
Students: (salah satu peserta didik menyentuh lutut).
Teacher: Be focus, did I say “Simon says”
Permainan tersebut, dapat melatih keterampilan menyimak

peserta didik. Selain itu mereka juga akan terbiasa dengan kalimat-
kalimat imperatif dalam bahasa Inggris. Permainan ‘Simon Says’ juga
sangat fleksibel. Guru dapat menyesuaikan kosa kata apa yang akan
digunakan dalam permainan ini berdasarkan tingkat kemampuan
peserta didik. Bagaimana Saudara akan mengimplementasikan
permainan ‘Simon Says’ sebagai kegiatan pembuka dalam
pembelajaran? Apakah ada games lain yang dapat dilakukan sebagai
kegiatan membuka pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat sekolah
dasar? Silahkan kemukakan ide Saudara dan ceritakan kepada rekan
sejawat di kelas.
Banyak cara yang dapat dilakukan guru saat memulai pembelajaran. Dari
pemaparan tersebut, setidaknya ada empat jenis kegiatan yang dapat guru
rancang sebagai cara untuk membuka pembelajaran. Dari keempat cara tersebut,
guru dapat melakukan keempatnya ataupun salah satu diantaranya. Semuanya
akan bergantung pada alokasi waktu yang tersedia. Bagaimana dengan Saudara?
Bagaimana Saudara akan membuka pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat
sekolah dasar? Saudara dapat mencari berbagai frase atau ujaran yang dapat
digunakan untuk mengawali pembelajaran. Salah satunya, Saudara dapat
mempelajarinya dari sumber berikut
http://www.finchpark.com/courses/classeng/begin.htm

2. Closing the lesson
Mengakhiri pembelajaran akan lebih baik jika dilakukan dengan

menggunakan bahasa target. Dalam konteks ini, Ibu dan Bapak guru
pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris, sangat direkomendasikan
untuk menutup pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris. Pada
bagian penutup ini, biasanya kalimat-kalimat yang disampaikan tidak
terlalu panjang. Berikut ujaran-ujaran yang dapat digunakan guru.
Classroom language to close the lesson

Ok. That’s all for now.
Time is up.
It’s break time. So you can go out to play. But first, line up quietly by the door.
Ok, just one more time before going out for a short break.
Ok, pick up all your things and put the books in the cupboard.
Ok, students, make a line to say good-bye. Bye bye.
That’s all for today, see you tomorrow.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikianlah beberapa contoh kalimat classroom language yang

dapat digunakan guru saat mengakhiri pembelajaran. Kalimat apa
yang akan Saudara gunakan saat menutup pembelajaran Bahasa
Inggris di tingkat SD? Silahkan untuk melihat juga berbagai frase atau
ujaran lainnya yang dapat digunakan guru untuk menutup
pembelajaran Bahasa Inggris di tautan berikut
http://www.finchpark.com/courses/classeng/end.htm
B.Giving Instructions (Memberikan Instruksi)

Setelah membahas classroom language membuka dan menutup
pembelajaran, selanjutnya Saudara akan mengkaji lebih lanjut, bagaimana
classroom language digunakan pada saat pemberian instruksi. Pada
bagian inti sebuah kegiatan pembelajaran, guru akan sering
menyampaikan instruksi-instruksi. Nah, bagaimanakah instruksi tersebut
disampaikan dalam pembelajaran Bahasa Inggris?

Pada dasarnya, instruksi dibedakan menjadi dua kategori; yaitu
yang pertama adalah instruksi sehari-hari (instruction to organize
classroom), dan yang kedua, instruksi untuk melakukan sebuah kegiatan
(instructions to organize activities) (Bradshaw, 2005). Apa ciri khas dari
kedua jenis instruksi tersebut? Menurut Saudara, manakah yang lebih
mudah untuk disampaikan, instruction to organize classroom atau
instructions to organize activities? Untuk lebih memastikan, mari kita bahas
satu persatu.
1. Instructions to organize classroom
Selama proses pembelajaran berlangsung, selain

menyampaikan materi pembelajaran, tentunya guru perlu selalu
memastikan untuk dapat mengatur kelas dengan baik. Pengaturan
kelas yang baik dapat dicapai dengan penyampaian instruksi sehari-
hari selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Bahasa apa yang
sebaiknya digunakan dalam pemberian instruksi kepada para peserta
didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris?
Untuk tahap awal, tidak apa jika guru memberikan instruksi

dalam Bahasa Indonesia. Akan tetapi, jika dibiarkan terus menerus,
akan timbul kecenderungan bahwa guru dan peserta didik lebih
nyaman menggunakan Bahasa Indonesia, tanpa berupaya untuk
menggunakan Bahasa Inggris semaksimal mungkin, seperti yang
dikemukakan oleh Sowell (2017). Tentunya peserta didik perlu
dibiasakan memahami instruksi berbahasa Inggris. Untuk itu,
sebaiknya guru memberikan instruksi kegiatan sehari-hari di dalam
kelas dalam Bahasa Inggris. Berikut beberapa contoh instruksi sehari-
hari yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Classroom Language: Instructions to organize classroom

Stand up.
Sit down.
Pay attention, please.
Are you ready?

Repeat after me.
One more time.
Get you books and pencils out.
Pick your pencils up.
Move the table.
Open the window beside you.
Close the door.
Turn to page 10.
Show me your work.
Put all your things away.
Do you understand?
Do you have any questions?
Have you finished?
Are you done?
Let’s check the answers.
Collect your work, please.
Instruksi-instruksi tersebut merupakan contoh classroom

language yang biasa muncul untuk diucapkan guru selama proses
pembelajaran. Bagaimana Saudara menyampaikannya kepada para
peserta didik siswa sekolah dasar? Cobalah untuk berlatih
mengucapkan instruksi-instruksi tersebut dengan suara nyaring!
Contoh instruksi lainnya yang masuk ke dalam kategori Instructions to
organize classroom dapat dilihat di tautan berikut
http://www.finchpark.com/courses/classeng/instruct.htm
2. Instructions to organize activities
Selain instruksi sehari-hari untuk mengatur kelas, kategori

instruksi yang kedua adalah instruksi untuk melakukan sebuah
kegiatan. Berbeda dengan jenis instruksi sebelumnya, instruksi pada
kategori ini memerlukan persiapan yang lebih matang. Hal ini
dikarenakan instruksi satu dengan yang lainnya saling terkait erat.
Sedangkan pada jenis instruksi sebelumnya, instruksi saling terlepas,
tidak berkaitan satu sama lain.

Saat akan menyampaikan instructions to organize activities,
berarti guru telah mempersiapkan suatu kegiatan yang memiliki suatu
prosedur pelaksanaan. Nah, bagaimana agar prosedur/urutan langkah
kegiatan tersebut dapat disampaikan dalam bahasa target, yaitu
Bahasa Inggris? Mari kita perhatikan, contoh berikut.
Situasi: Seorang guru merancang sebuah kegiatan untuk

mengembangkan kemampuan speaking para peserta didik. Guru
tersebut mengemasnya ke dalam sebuah permainan dengan nama
“Find Your Partner”. Pada Langkah pertama, peserta didik diminta
untuk mengisi worksheet, menuliskan lima nama buah-buahan yang
disukai dan lima yang tidak disukai. Jawaban yang telah dituliskan tidak
boleh diperlihatkan kepada siapapun. Setelah itu mereka diminta untuk
mencocokkan jawaban dengan teman-teman di kelas dengan cara
berkeliling kelas dan melakukan percakapan sederhana dalam Bahasa
Inggris. Saat peserta didik menemukan seorang teman yang menyukai
dan tidak menyukai buah yang sama, maka teman tersebut akan
menjadi partner/pasangan pada kegiatan selanjutnya. Adapun
worksheet yang disampaikan kepada peserta didik sebagai berikut:
Students Worksheet
Name:
Class:
Fruits that I like Fruits that I don’t like

Jika Saudara hendak melakukan aktivitas yang dideskripsikan
pada situasi tersebut, bagaimana Saudara akan melaksanakannya?
Dalam instruction to organize activities, ada tahapan yang perlu
diperhatikan guru. Bradshaw (2005) mengungkapkan setidaknya ada
dua tahapan yang perlu diperhatikan guru. Sementara itu, Sowell
(2017) menambahkan satu tahap lainnya yang perlu diperhatikan guru
selain dua tahapan yang dikemukakan Bradshaw. Mari kita kaji satu
persatu.
1. The preparation stage
Instruksi yang dapat tersampaikan dengan baik, diawali dengan

perencanaan yang baik. Seringkali guru merasa telah
menyampaikan instruksi dengan jelas. Akan tetapi, belum tentu
peserta didik dapat menerimanya dengan baik. Tahapan persiapan
ini dilaksanakan sebelum guru memasuki kelas untuk
melaksanakan pembelajaran. Pada tahap persiapan, ada baiknya
guru menulis instruksi bersamaan saat merancang perencanaan
pembelajaran. Bagaimana kegiatan akan dilaksanakan, apakah
secara individual, berpasangan atau berkelompok; lalu apakah para
peserta didik akan duduk di tempat masing-masing, berdiri, ataupun
berkeliling di sekitar kelas, semuanya perlu persiapan. Hal tersebut
akan menentukan bagaimana guru akan menyusun classroom
layout atau posisi kursi dan meja di kelas.
Terlebih lagi, ketika pada pembelajaran bahasa Inggris, saat

guru berupaya untuk memberikan instruksi dalam bahasa target,
tentunya kalimat-kalimat yang akan disampaikan sebaiknya
dipersiapkan sebaik mungkin, sesederhana mungkin, sesuai
dengan tahap perkembangan peserta didik baik itu secara
kemampuan maupun kosakata Bahasa Inggris.
Pada tahap persiapan ini, pastikan guru menghindari instruksi

yang terlalu panjang. Instruksi hendaknya disampaikan dengan
menggunakan frasa/ujaran singkat dan sederhana. Tulislah

rencana instruksi, lalu kaji. Jika dirasa terlalu panjang, maka
hilangkanlah beberapa kata tanpa menghilangkan makna inti dari
instruksi. Sebagai contoh, guru dapat menggunakan tabel berikut,
mengkaji kalimat-kalimat instruksi, lalu mengubahnya menjadi
instruksi yang lebih singkat dan sederhana.
Merevisi kalimat instruksi

Wordy instructions Concise Instructions
1. Today, we are going to practise a
speaking activity by doing a game 1. It’s game time! Let’s play “Find Your
called, “Find Your Partner!” Partner”!
2. I‘m giving a worksheet for each of

you.
2. –
3. Now, I would like you to have a look

at the worksheet and put it on your
desk. 3. Look at the worksheet.
4. Once the worksheet is on your desk,

could you please write down five 4. Write down five fruits you like on the
fruits that you like on the left column, left column and five fruits you don’t
and five fruits that you don’t like on like on the right one (accompanied
the right column? with demonstration).
5. I would like you not to show your

worksheet to anybody else.
5. Don’t show your worksheet.
6. What you have to do is to find a

partner. You mingling around the
classroom, and ask your friends
about his/her favourite fruits. If you 6. (Do a demonstration to model this
find a friend who has the same fruits instruction)
that he/she likes and dislikes, it
means that person is your partner.

Setelah melakukan revisi pada kalimat-kalimat instruksi yang telah
direncanakan, selanjutnya guru dapat berlatih hingga merasa yakin
bahwa peserta didik dapat memahami dan menerima instruksi
dengan baik.
Hal selanjutnya yang dapat dilakukan pada tahap persiapan ini

adalah mempertimbangkan apakah diperlukan bantuan tambahan
(atau disebut juga extra linguistic devices) untuk membantu peserta
didik memahami instruksi yang diberikan, misalnya apakah perlu
ada gambar/ilustrasi, perlu menuliskan kata/angka/atau ikon di
papan tulis, atau apakah guru perlu menambahkan gestur atau
gerakan tubuh. Kesemuanya itu akan lebih baik jika
dipertimbangkan di tahap persiapan ini. Untuk mempersiapkannya,
guru dapat membuat daftar dalam bentuk tabel seperti contoh
berikut.
Merencanakan keselarasan instruksi dengan gerakan tubuh

Teacher Talks Teacher actions
1. Attention please, let’s begin our
1. Teacher stands still in front of
lesson!
the classroom, tries to build eye
contact with each of the students.
2. Teacher holds up five fingers; or

2. Write down five fruits you like on the
writes ‘5’ on the board.
left column and five fruits you don’t
like on the right one.
3. Teacher holds the worksheet to

3. Don’t show your worksheet.
his/her chest while waving one hand
to indicate ‘no’.
Dari contoh tabel tersebut, guru dapat kembali berlatih

menyampaikan instruksi dengan action yang tepat. Instruksi dan
gerakan tubuh yang selaras dapat memberikan petunjuk kepada

peserta didik untuk memahaminya walaupun instruksi disampaikan
dalam bahasa target.
Hal selanjutnya yang perlu dipertimbangkan pada tahap

persiapan ini adalah guru perlu kehati-hatian jika ada lembar
kerja/worksheet yang perlu dibagikan kepada peserta didik dan
dikerjakan oleh mereka. Jangan membagikan worksheet sebelum
memberikan instruksi. Ketika peserta didik telah memegang
worksheet, maka fokus dan perhatian mereka akan tertuju pada apa
yang baru saja mereka terima, sehingga instruksi yang disampaikan
oleh guru tidak dapat diterima dengan baik. Namun terkadang,
instruksi memang baru bisa diberikan ketika para peserta didik telah
memegang lembar kerja masing-masing. Jika demikian, maka
pastikan peserta didik telah berada dalam situasi yang kondusif dan
benar-benar siap menerima instruksi dari guru. Nah itulah yang
perlu untuk dilakukan di tahap persiapan. Selanjutnya adalah
bagaimana guru melaksanakan apa yang telah dipersiapkan saat
proses pembelajaran berlangsung.
2. The delivery stage
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan pada proses

pembelajaran, pada saat guru dan peserta didik berada di dalam
kelas. Pada tahap ini, setidaknya ada empat hal yang perlu
diperhatikan (Bradshaw, 2005). Mari kita bahas satu persatu.
a. Get the students’ attention
Sebelum memberikan instruksi, guru perlu memastikan semua

peserta didik telah siap untuk memperhatikan guru. Jangan
sekali-kali memulai instruksi jika belum seluruh peserta didik siap
untuk fokus; walaupun hanya satu orang yang masih mencari-
cari alat tulis dari tasnya, ataupun beberapa orang yang masih
mengobrol. Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk
mendapatkan perhatian peserta didik saat akan memulai
pembelajaran; misalnya dengan cara tepuk semangat,

membunyikan peluit, menyetel musik, melakukan ice breaking
games, ataupun dengan berdiri di depan kelas dan membangun
kontak mata dengan seluruh peserta didik. Atau, guru juga dapat
mengangkat tangan sebagai tanda pembelajaran akan dimulai
sehingga peserta didik menyiapkan diri untuk fokus pada
pembelajaran.
b. Use gestures and silent pauses to punctuate meaning
Pada saat memberikan instruksi, guru perlu menyertakan jeda

hening di antara instruksi, untuk memberikan waktu bagi para
peserta didik menyerap dan memahami instruksi yang diberikan.
Ini berarti bahwa guru sebaiknya tidak menyampaikan instruksi
yang panjang tanpa henti. Selain itu, guru perlu memastikan
instruksi disampaikan dengan disertai gestur/gerakan tubuh
sebagai petunjuk bagi peserta didik untuk memahaminya. Pada
tahap persiapan, guru telah membuat perencanaan instruksi apa
yang akan dikatakan disertai dengan action atau gerakan tubuh
yang menyertainya. Pada tahap penyampaian inilah guru
memastikan untuk melaksanakan apa yang telah direncanakan
di tahap persiapan.
c. Use demonstration to model the instruction
Saat melaksanakan kegiatan pembelajaran, tentunya instruksi

saja tidaklah cukup. Apalagi ketika instruksi disampaikan dalam
bahasa Inggris, bahasa target yang sedang dipelajari oleh para
peserta didik. Oleh karena itu, pada situasi kegiatan yang telah
disampaikan sebelumnya, guru tidak bisa hanya
menginstruksikan peserta didik untuk melakukan tanya jawab
tentang buah favorit, tetapi semua itu perlu didemonstrasikan,
seperti dalam contoh berikut.

1. Verbal instruction only:
Teacher: Write down five fruits you like on the left column and five fruits you don’t
like on the right one.
Accompanied with demonstration:

Di papan tulis, guru memberi contoh menuliskan 5 jenis buah-buahan yang
disukai di kolom kiri dan buah-buahan yang tidak disukai di kolom kanan
2. Verbal instruction only:

What you have to do is to find a partner. You mingling around the classroom,
and ask your friends about his/her favourite fruits. If you find a friend who has
the same fruits that he/she likes and dislikes, it means that person is your
partner.
Accompanied with demonstration:

Teacher: With the list of the fruits, we are going to find a student who has the
same fruits that you like and you don’t like. How to know that?
Students: Bertanya (ask question).
Teacher: Good. How to ask that? Do you like….? If you like it, say, Yes, I do.
If you don’t like it, say, No, I don’t.
Guru memberi contoh dengan memanggil salah satu peserta didik.
Teacher: Andi, do you like Apple?
Andi : Yes, I do.
Teacher : Now, you ask me back.
Andi : Do you like Apple?
Teacher: Yes, I do. Now, You ask me another fruit.
Andi : Do you like Melon?
Teacher: No, I don’t. Do you like it?
Andi : No, I don’t.
Teacher: So both of us like Apple, and we don’t like melon. It means we are
partners.
Seringkali memberi instruksi tanpa diiringi demonstrasi atau

pemberian contoh akan menyulitkan peserta didik untuk
memahami maksud dari tugas yang harus mereka kerjakan.

Oleh karena itu guru senantiasa perlu memberikan contoh,
terlebih dalam kegiatan dengan instruksi berbahasa Inggris.
d. Check the students’ understanding
Hal terakhir yang harus diperhatikan dari pemberian instruksi di

tahap ini adalah, guru perlu mengecek apakah peserta didik
dapat memahami instruksi yang diberikan. Bagaimana Saudara
akan mengecek pemahaman peserta didik tingkat sekolah dasar
yang sedang belajar Bahasa Inggris? Apakah dengan bertanya
‘do you understand’?
Bradshaw (2005) mengingatkan bahwa bertanya ‘do you

understand’? kepada anak-anak bukanlah cara yang efektif
untuk mengecek pemahaman mereka; bahkan terkadang
kepada pembelajar dewasa sekalipun. Pertanyaan itu akan
cenderung dijawab dengan jawaban ‘yes’ sekalipun mereka
kurang memahami maksud dari instruksi yang diberikan. Salah
satu cara efektif untuk mengecek pemahaman mereka adalah
dengan meminta mereka menceritakan kembali instruksi yang
telah disampaikan dalam Bahasa Inggris dengan menggunakan
Bahasa Indonesia. Selain itu, guru bisa menggunakan
pertanyaan-pertanyaan singkat untuk mengecek pemahaman
siswa, misalnya dengan:
● Optional questions: what should you write on the worksheet,

fruits or vegetables?; How can you find your partner, by
asking a question or by showing your worksheet?
● Yes/no questions: can you show your worksheet to your

friends? Can you speak in Bahasa Indonesia when asking
questions?
3. The post-delivery stage

Setelah instruksi diberikan, maka saatnya para peserta didik
melaksanakan kegiatan. Pada saat kegiatan sedang berlangsung,
maka tugas guru adalah memonitor peserta didik. Jika selama
pelaksanaan kegiatan peserta didik menemukan kesulitan, maka guru
perlu mengulangi lagi apa-apa yang telah dilakukan di tahap delivery
stage, seperti memberikan instruksi disertai gerakan tubuh, serta
memberi contoh melalui demonstrasi. Ketika peserta didik tidak
kunjung memahami instruksi yang diberikan, sebaiknya guru tidak
berputus asa, karena banyak faktor yang menyebabkan itu terjadi, bisa
dari segi kegiatannya, keterbatasan waktu, pihak peserta didik atau
guru, serta faktor lainnya. Alternatif terakhir, guru dan peserta didik
dapat menggunakan Bahasa Indonesia untuk mengklarifikasi instruksi
yang telah digunakan.
Dari penjabaran tiga tahap yang dilakukan pada instruction to

organize activities, secara singkat dapat disimpulkan bahwa
penyampaian instruksi pada pembelajaran Bahasa Inggris sebaiknya
memenuhi kriteria 4C, yaitu Clear, Concise, Complete dan Checked.
Apa maksud dari empat kriteria tersebut, mari kita bahas dengan
singkat.
a. Clear, maksudnya adalah, bahwa instruksi yang disampaikan

harus jelas. Penyampaian instruksi dengan disertai gerakan tubuh,
gestur dan bantuan elemen lainnya (ilustrasi, intonasi yang tepat)
dapat membantu agar instruksi yang disampaikan dapat diterima
dengan jelas oleh peserta didik.
b. Concise, adalah singkat. Usahakan instruksi yang disampaikan

tidak terlalu panjang. Eliminasi beberapa kata jika dirasa instruksi
terlalu panjang, tanpa mengubah makna inti instruksi yang
disampaikan. Untuk itu, meninjau dan merevisi kalimat instruksi di
tahap persiapan sangatlah penting.
c. Complete artinya lengkap. Jika guru hendak menyampaikan

bagaimana kegiatan dilaksanakan, tentunya ada Langkah-langkah

yang perlu disampaikan dalam bentuk instruksi kepada peserta
didik. Pastikan langkah-langkah tersebut disampaikan secara
lengkap dengan urutan yang benar.
d. Checked bermakna bahwa guru senantiasa melakukan

pengecekan apakah peserta didik dapat memahami instruksi yang
diberikan atau tidak. Pengecekan dalam pembelajaran Bahasa
Inggris untuk peserta didik di tingkat sekolah dasar tidak sekedar
dengan memberi pertanyaan ‘do you understand?’ di akhir
instruksi. Namun ada strategi khusus yang perlu dilakukan, seperti
telah disebutkan di bagian akhir dari tahap ‘the delivery stage’.
C.Telling Classroom Language to Discipline Students

Dalam menjalankan proses pembelajaran, keterampilan guru
dalam menjalankan classroom management sangat menentukan
keberhasilannya. Guru seyogianya senantiasa berupaya untuk menjaga
pembelajaran berjalan dalam keadaan kondusif. Permasalahan kelas yang
berkaitan dengan disiplin seringkali menyita sebagian besar alokasi waktu
pembelajaran, khususnya di tingkat sekolah dasar (Davies & Pearse,
2000). Saat permasalahan disiplin kelas ini muncul dalam pembelajaran
Bahasa Inggris, bagaimana sebaiknya guru bersikap? Tentunya classroom
language yang berkaitan dengan ‘mendisiplinkan kelas’ perlu dikuasai oleh
guru. Hal ini seiring dengan upaya guru untuk memberikan situasi
berbahasa Inggris semaksimal mungkin bagi para peserta didik (Harun &
Ananthia, 2018). Penggunaan Bahasa Inggris untuk mendisiplinkan kelas
merupakan kesempatan bagi guru untuk menunjukkan penggunaan
bahasa target dalam konteks yang otentik kepada peserta didik (Kang,
2013). Saat menggunakan classroom language untuk mendisiplinkan
siswa, pastikan para peserta didik tetap termotivasi untuk mengikuti proses
pembelajaran. Berikut ini beberapa contoh classroom language untuk
mendisiplinkan kelas.
Classroom Language Situation

Beberapa peserta didik berlarian di dalam
No running in the classroom!
kelas.
Para peserta didik masih mengobrol dan belum
Stop talking and be quiet!
siap memulai pembelajaran.
Belum semua peserta didik memperhatikan
Pay attention!
guru.
Seorang peserta didik, bernama Ben terlihat
Ben, are you with us? Eyes front, please.
melamun, tidak memperhatikan guru.
Masalah kedisiplinan di dalam kelas sebaiknya segera ditangani

oleh guru tanpa harus menghilangkan antusiasme peserta didik dalam
proses pembelajaran. Kalimat-kalimat teguran sebaiknya disampaikan
secara baik, yaitu dengan suara yang tegas, namun tetap bersahabat. Saat
kelas mulai gaduh di luar kendali, guru dapat menciptakan pembiasaan
yang dikenal seluruh peserta didik di dalam kelas, misalnya dengan tepuk
semangat, atau tepuk konsentrasi. Cara lain, saat kelas mulai gaduh, guru
dapat mengajak peserta didik untuk menyanyikan lirik berikut:
Point to the floor,
Point to the window,
Point to the door,
Clap your hands together,
One, two, three,
Now all sit down and look at me.
(Slattery & Willis, 2001, hlm. 25)
Selain itu, Slattery dan Willis (2001, hlm. 23) juga memberikan
beberapa contoh classroom language untuk mengontrol kegaduhan di
dalam kelas, terdengar tetap ramah dan berupaya mendorong peserta
didik ke arah perilaku yang lebih baik, misalnya dengan mengatakan:

● Please stop talking now. No more talking for a bit. Good, you a lot. That
is nice and quiet. You, others… sh..sh.. Calm down. Ok, that’s better.
● Be quiet please, settle down now and listen. That’s good Eva, thank
you Emilio.
● Everyone is sitting really nicely, except for Tom! Tom, could you please
sit down like the others, please? Thank you. Ok…
● Ok we need to be quieter to hear what everyone is saying. These two

groups are doing an excellent job. Thank you for being quiet. And now
we are waiting for…
Kalimat-kalimat di atas menunjukkan upaya guru untuk

melakukan pendekatan positif dalam menciptakan disiplin pada proses
pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan motivasi peserta didik untuk
belajar tidak terganggu walaupun guru perlu mengingatkan mereka dalam
bentuk teguran. Saat mereka mulai melakukan sesuai dengan yang
diinstruksikan oleh guru, segera berilah apresiasi berupa kalimat-kalimat
pujian.
Selain itu, Moon (2005) merekomendasikan agar guru dan

peserta didik terlebih dahulu bernegosiasi untuk melakukan kesepakatan
mengenai aturan di kelas selama pembelajaran. Peraturan tersebut
kemudian dapat diwujudkan ke dalam bentuk poster yang ditempel di
kelas, seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut.

Contoh poster peraturan kelas (Moon, 2005, hlm. 47)
Dengan ditempelnya poster peraturan kelas yang telah
disepakati bersama, jika peserta didik melanggarnya, maka guru dapat
mengingatkan mereka kembali. Sementara itu, Ur (2009) menambahkan,
ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru agar kedisiplinan terjaga
selama proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut diantaranya
adalah, mengondisikan keadaan kelas yang hening dan tenang sebelum
pembelajaran dimulai, mengingat semua nama peserta didik,
mempersiapkan aktivitas pembelajaran yang bervariasi, konsisten
menjalankan aturan yang telah disepakati, memperlakukan peserta didik
dengan penuh rasa hormat, memiliki selera humor yang baik dan
membangun, serta bersikap ramah dan hangat kepada peserta didik.
Dengan demikian, diharapkan kedisiplinan bukanlah suatu masalah yang
dapat mengganggu berjalannya proses pembelajaran.
D.Giving Feedback (memberikan umpan balik)

Classroom language selanjutnya adalah giving feedback. Dalam
pembelajaran Bahasa Inggris, tentunya guru dituntut untuk terampil
memberikan feedback, atau umpan balik dalam bahasa target. Apa yang
dimaksud dengan feedback? Ur (2009) menyatakan bahwa feedback
adalah informasi yang guru berikan kepada peserta didik mengenai
performanya dalam melakukan tugas-tugas pada proses pembelajaran.
Pemberian feedback atas hasil kerja peserta didik dapat diungkapkan

dalam berbagai bentuk, diantaranya adalah bentuk reinforcement
(penguatan) dan juga correction (perbaikan).
Pada umumnya reinforcement merupakan bentuk pujian

(praises) yang diberikan kepada peserta didik. Praises biasanya diberikan
saat peserta didik telah menunjukkan performa yang baik pada pengerjaan
tugas dalam pembelajaran. Pujian dapat diberikan kepada peserta didik
dalam bentuk lisan maupun tulisan. Tidak jarang pula guru memberikannya
dalam bentuk bintang atau sticker sebagai apresiasi atas usaha siswa
menunjukkan hasil belajarnya. Berikut adalah contoh praises yang dapat
disampaikan kepada peserta didik.
Contoh ungkapan pujian untuk peserta didik

1. Good job!
2. Terrific!
3. Amazing!
4. Good for you!
5. Outstanding!
6. Great Job!
7. You did it!
8. I knew you could do it!
9. Tremendous!
10. Hi five!
11. You are a fast learner!
12. Wonderful!
13. That’s it!
14. That’s good!
15. I’m proud of you!
16. Much better!
17. Fantastic!
18. Excellent!
19. You are doing a good job!
20. Wow!
Selain dalam bentuk reinforcement, pemberian umpan balik juga

disampaikan dalam bentuk correction. Correction dapat diberikan secara

lisan maupun tulisan, bergantung pada jenis kegiatan yang dilakukan. Pada
kegiatan speaking, biasanya correction diberikan secara lisan, sedangkan
pada kegiatan writing, correction diberikan dalam bentuk tertulis. Ketika
peserta didik sedang melakukan kegiatan speaking, lalu ia melakukan
kesalahan. Menurut Saudara, kapan sebaiknya guru melakukan
correction? Apakah segera saat kesalahan tersebut dilakukan, atau setelah
peserta didik tersebut menyelesaikan kegiatan speaking-nya?
Tentunya pemberian correction yang tepat akan sangat

bergantung pada fokus pengembangan keterampilan yang menjadi tujuan
dalam pembelajaran. Jika tujuan utama kegiatan speaking tersebut untuk
mengembangkan fluency (kelancaran), maka, sebaiknya correction tidak
langsung diberikan pada saat kesalahan terjadi. Sedangkan jika fokus
pengembangan keterampilan berbahasa ada pada accuracy (ketepatan
tata bahasa), maka sebaiknya dilakukan immediate correction agar
perbaikan lebih relevan dan dipahami oleh peserta didik.
Ada beberapa cara dalam pemberian correction. Yang pertama

adalah direct immediate correction, seperti yang dapat dilihat pada contoh
berikut.
Contoh correction dalam bentuk recasting

Teacher: Dizqi, what did you do on Sunday?
Dizqi : Shopping with mom.
Teacher: Where did you go shopping?
Dizqi : I goed to Coles.
Teacher: Oh, you went to Coles with mom on Sunday.
Dizqi : Yes, I went to Coles with mom on Sunday
Pada contoh tersebut, dapat diketahui bahwa peserta didik melakukan

kesalahan tata bahasa pada kata ‘goed’. Guru langsung memperbaikinya
dengan memberikan penekanan intonasi. Peserta didik tersebut menyadari
kesalahannya dan mengucap ulang sesuai dengan perbaikan yang guru
berikan. Bentuk correction ini juga dikenal dengan istilah recasting.
Recasting adalah mengucap ulang apa yang dikatakan peserta didik ke

dalam bentuk yang benar. Recasting juga dapat dilakukan ketika peserta
didik dibelajarkan kosakata baru dalam Bahasa Inggris, seperti pada
contoh berikut.
Recasting pengenalan kosa kata baru

Teacher: Look, I have lots of fruits.
What is it?
Guru menunjukkan sebuah jeruk.
Students: Jeruk, Miss.
Teacher : Very good, It’s an orange.
Repeat after me, It’s an orange.
Students: It’s an orange.
Teacher : Very good.
Teacher : And also, I have an animal.
Guru menunjukkan boneka ulat.
What is it?
Student 1: Ular, Miss.
Student 2: No, Miss. Itu ulat.
Guru sambil menunjuk siswa yang
Teacher : Yes, it’s a caterpillar. Say it again!
menyebut ulat.
Students: It’s a caterpillar.
Teacher : Good job.
Selain dalam bentuk recasting, correction juga dapat dilakukan

dengan cara elicitation. Elicitation adalah bentuk strategi saat guru
memberi tanda/petunjuk bahwa siswa melakukan kesalahan, lalu siswa
menyadarinya dan memperbaikinya dengan kata/frase/kalimat yang lebih
tepat, seperti yang dapat dilihat pada contoh berikut.
Contoh correction dalam bentuk elicitation

Teacher (T): Who has some good news for today? Very good news. I am going to write with a
smart new pen. (Guru melihat ke sekeliling kelas sambil tersenyum).
Students (Ss): Yes, sir, sir. (Beberapa peserta didik ingin menjawab).
T: Yes, Dema? (Jeda).
Dema (D): Yesterday, I…. emmh Alfi is buying noodles to my shop.
T: Sorry? (Guru bertanya).
D: Yesterday, Alfi is…
T: Is? (Guru mempertanyakan penggunaan is).
D: was..

Ss: (Beberapa peserta didik terlihat ingin membantu Dema).
D: Coming to my shop.
T: Ah, what did they do there?
D: They buy…
T: They..?
D: bought noodles.
T: Ah, right. (Guru tersenyum).
D: I was eating food.
T: Good.
Diadaptasi dari Moon (2005, hlm. 69-70)
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa peserta didik melakukan

kesalahan penggunaan kata kerja dalam bentuk lampau. Guru memberi
tanda bahwa kata kerja yang ia pilih perlu diperbaiki. Peserta didik dapat
mengoreksinya sendiri tanpa diberitahu guru kata apa yang tepat, yang
seharusnya digunakan dalam kalimatnya. Pemberian feedback dalam
bentuk correction seyogianya dapat dilakukan dalam kondisi yang kondusif
dengan tetap menjaga rasa percaya diri dan harga diri peserta didik. Oleh
karena itu sebaiknya guru memastikan penyampaian feedback dilakukan
dalam suasana yang bersahabat.
Setelah mempelajari konsep classroom language, diharapkan

Saudara mendapatkan gambaran yang holistik dan komprehensif tentang
bagaimana fungsi classroom language dalam proses pembelajaran, terutama
pada pembelajaran Bahasa Inggris di jenjang sekolah dasar.
RUANG KOLABORASI
Setelah mempelajari konsep classroom language, silahkan Saudara melakukan

diskusi dan bekerja dalam kelompok untuk merancang classroom language apa
yang akan disampaikan kepada peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran

berdasarkan situasi yang diberikan. Tuliskan hasil diskusi kelompok worksheet
5.4.
Amatilah situasi berikut: Seorang guru hendak mereview kosakata buah-buahan

yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Ia merencanakan untuk
melakukan permainan ‘Memory Games’ dengan menyiapkan kartu gambar
sebanyak 12 pasang (24 lembar kartu). Peserta didik dibagi menjadi dua
kelompok. Pada 24 kartu tersebut terdapat 6 jenis buah-buahan yang telah
dipelajari peserta didik. Pada permainan itu, 24 kartu tersebut akan disusun dan
disimpan secara terbalik. Peserta didik harus mencari sepasang kartu yang
memiliki gambar yang sama. Caranya, dengan memilih dua kartu dan
membalikkannya sambil menyebutkan gambar yang terdapat pada kartu tersebut.
Kelompok yang mendapat pasangan kartu terbanyak adalah pemenangnya.
Berdasarkan situasi yang telah digambarkan, rancanglah sebuah kegiatan dan

persiapkan classroom language yang akan disampaikan pada pembelajaran
proses dengan melengkapi tabel berikut!
Worksheet 5.4
Deskripsi Kegiatan
(awal, inti dan akhir):
Tahapan Kegiatan Classroom Language

Starting the lesson
Giving instructions to
organize classroom
Giving instructions to
organize activity
Telling classroom rules to
discipline students
Giving feedback
Closing the lesson

Selanjutnya, pada tahap ‘Demonstrasi Kontekstual’ ini, lakukanlah simulasi

pembelajaran berdasarkan rancangan kegiatan dan classroom language yang
telah Saudara rancang di tahap ‘Ruang Kolaborasi’. Setelah pelaksanaan simulasi,
lakukanlah refleksi dengan mengisi lembar evaluasi diri yang terdapat pada
Worksheet 5.5 berikut.
Worksheet 5.5
Evaluasi Diri: Refleksi Ya Tidak

1. Saya mempersiapkan bagaimana saya akan menyampaikan instruksi saat
perencanaan pembelajaran.
2. Saya mengatur pengelompokan peserta didik dan bangku kelas sebelum
memulai pemberian instruksi.
3. Saya telah yakin bahwa seluruh peserta didik telah fokus memperhatikan
sebelum saya mulai memberi instruksi.
4. Saya membagikan materi/lembar kerja di saat yang tepat.
5. Saya berbicara dengan jelas dengan menyertakan jeda hening untuk
memberi waktu kepada peserta didik untuk memahami instruksi.
6. Saya menggunakan bahasa sesuai dengan tingkat kemampuan para peserta
didik.
7. Saya menyertakan elemen tambahan (extra linguistic devices) untuk
membantu siswa memahami instruksi.
8. Saya mengecek pemahaman peserta didik sebelum mereka memulai
kegiatan.
9. Saya memonitor peserta didik selama proses pelaksanaan kegiatan.
10. Saya selalu siap memberikan bantuan jika peserta didik membutuhkan
saya setelah kegiatan dimulai.
Catatan:

ELABORASI PEMAHAMAN
A.Observasi
Sementara itu, pada saat pelaksanaan simulasi di tahap ‘Demonstrasi
Kontekstual’, kelompok lainnya mengamati penampilan simulasi yang disajikan.
Gunakanlah lembar observasi rekan sejawat yang terdapat pada Worksheet 5.6.
Setelah melengkapinya, pada tahap ‘Elaborasi Kontekstual’ ini, lakukanlah
presentasi untuk mengemukakan hasil observasi pelaksanaan
Worksheet 5.6
Observasi Rekan Sejawat Yes No

1. Guru telah mempersiapkan instruksi sebelum menyampaikannya kepada
peserta didik.
2. Guru mengatur pengelompokan peserta didik dan posisi bangku kelas
sebelum memulai pemberian instruksi.
3. Guru berupaya mendapatkan atensi seluruh peserta didik sebelum memulai
instruksi.
4. Guru membagikan materi/lembar kerja di saat yang tepat.
5. Guru berbicara dengan jelas dengan menyertakan jeda hening untuk memberi
waktu kepada peserta didik untuk memahami instruksi.
6. Guru menggunakan bahasa sesuai dengan tingkat kemampuan para peserta
didik.
7. Guru menyertakan elemen tambahan (extra linguistic devices) untuk
membantu siswa memahami instruksi.
8. Guru mengecek pemahaman peserta didik sebelum mereka memulai
kegiatan.
9. Guru memonitor peserta didik selama proses pelaksanaan kegiatan.
10. Guru selalu siap memberikan bantuan jika peserta didik membutuhkan
saya setelah kegiatan dimulai.
Catatan/Komentar:

B.Membuat Pertanyaan
Buatlah setidaknya satu pertanyaan mengenai penggunaan classroom
language serta penerapannya di dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SD!
Pertanyaan dapat Saudara ajukan kepada dosen maupun praktisi pendidikan

yang mendampingi Saudara dalam perkuliahan ini.
Pembahasan mengenai kelas yang teratur dan disiplin merupakan isu

yang selalu muncul di setiap pembelajaran, bukan hanya di dalam pembelajaran
Bahasa Inggris saja. Hal ini sangat berhubungan dengan sukses tidaknya
penyampaian classroom language dalam kegiatan pembelajaran. Tentunya hal ini
erat kaitannya dengan bagaimana guru memandang kedisiplinan dalam proses
pembelajaran. Berikut ini merupakan beberapa contoh karakteristik situasi kelas.
Menurut Saudara, situasi mana yang menunjukkan bahwa kedisiplinan telah
diterapkan? Beri tanda (+) jika menurut Saudara situasinya menunjukkan kelas
yang telah menerapkan disiplin; tanda (-) jika belum menerapkan kedisiplinan; dan
(?) jika Saudara tidak yakin. Kemukakan pendapat Saudara kepada rekan sejawat.
Possible characteristics of the disciplined classroom

1. Learning is taking place.
2. It is quiet.
3. The teacher is in control.
4. Teacher and students are cooperating smoothly.
5. Students are motivated.
6. The lesson is proceeding according to plan.
7. Teacher and students are aiming for the same objective.
8. The teacher has natural charismatic ‘authority’.
© Cambridge University Press 1996
(Ur, 2009, hlm. 260)

AKSI NYATA
Classroom language adalah seluruh produksi bahasa, kalimat, frase,

kata, ujaran, yang digunakan di dalam kelas selama berlangsungnya proses
pembelajaran. Secara umum classroom language terdiri atas dua jenis, yaitu yang
diproduksi oleh guru (teacher talk) dan peserta didik (students talk). Saat
menyampaikan teacher talk, pastinya guru memiliki alasan, maksud dan tujuan
tertentu. Saat nanti Saudara akan melaksanakan proses pembelajaran Bahasa
Inggris di sekolah dasar, bagaimana Anda akan memproduksi teacher talk?
Bahasa apa yang akan digunakan? Bahasa Inggris? Bahasa Indonesia? Ataukah
bahasa daerah? Pada kegiatan di tahap ‘Aksi Nyata’ ini, Saudara diminta untuk
mengidentifikasi bagaimana nanti Saudara akan menyampaikan teacher talk
sebagai bentuk dari classroom language dalam pembelajaran Bahasa Inggris di
sekolah dasar. Lengkapilah lembar kerja 5 berikut dengan cara mengisi kolom
Teacher Talk dengan kalimat yang Saudara akan sampaikan kepada peserta
didik; dan kolom Which Language(s) dengan pilihan bahasa penyampaian yang
akan Saudara gunakan (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, maupun Bahasa
Daerah).
Worksheet 5.7
Reason for talking in the classroom
Function of talk Teacher Talk Which Language(s)
To start a lesson
To give instruction
To control/discipline
To give feedback
To praise
To ask for information
To give information
To provide examples of the
target language
To give models of procedures
or strategies

To check or test students’
understanding
To joke
To maintain a good
atmosphere
To close a lesson

TOPIK 6 KEGIATAN PEMBELAJARAN
Learning Activities
MULAI DARI DIRI
Pada saat mengajarkan Bahasa Inggris di Sekolah Dasar, terdapat beberapa

teknik pembelajaran yang dapat guru gunakan.
a. Teknik pembelajaran apa saja yang Saudara ketahui?

b. Teknik pembelajaran Bahasa Inggris apa saja yang pernah atau sering
Saudara gunakan dalam mengajarkan Bahasa Inggris di Sekolah Dasar?
c. Berdasarkan pengalaman Saudara, apakah teknik-teknik pembelajaran yang
sudah Saudara gunakan efektif dalam membantu proses pembelajaran
tersebut?
d. Kendala apa saja yang sering Saudara temukan dalam mengimplementasikan
teknik-teknik pembelajaran dalam pengajaran Bahasa inggris di Sekolah
Dasar?
e. Apakah Saudara mengenal kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris melalui
song (lagu), game (permainan), dan storytelling (cerita)?
EKSPLORASI KONSEP
Pelaksanaan pembelajaran yang ditujukan untuk anak-anak tentu saja berbeda

dengan pembelajaran bagi orang dewasa. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus saat
merancang dan merencanakan pembelajaran untuk anak. Begitu pula pelaksanaan
pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar. Guru perlu memahami karakteristik
anak di usia sekolah dasar sekaitan dengan tingkat perkembangannya. Hal tersebut
dilakukan agar pembelajaran dapat membangun ketertarikan serta motivasi anak untuk
mempelajarinya; bukan sebagai beban materi yang harus dihapalkan, akan tetapi sebuah

keterampilan yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Dengan
demikian pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar dapat berlangsung dengan
menyenangkan dan bermakna (Chodidjah, 2002).
Banyak karakteristik anak usia sekolah dasar yang perlu dipahami oleh guru.
Diantaranya yaitu karakteristik anak-anak yang dianggap memiliki attention span yang
relatif pendek (Pinter, 2006). Dengan keadaan tersebut, peserta didik di tingkat sekolah
dasar seringkali kesulitan untuk tetap fokus dalam melakukan kegiatan yang berdurasi
panjang, kecuali aktivitas tersebut seru, asyik, dan menyenangkan. Selain itu, anak-anak
juga memiliki karakteristik yang senang bergerak secara aktif (Linse, 2005; Brewster, Ellis
& Girard, 2002; Halliwell, 1992). Dengan demikian, guru sebaiknya tidak memiliki
ekspektasi siswa dapat duduk dengan tenang untuk jangka waktu yang lama.
Dua karakteristik tersebut menunjukkan bahwa guru perlu mempertimbangkan

bagaimana pelaksanaan pembelajaran akan disampaikan kepada peserta didik dengan baik
dengan tetap memperhatikan karakteristik-karakteristik tersebut. Oleh karena itu
diperlukan pengetahuan mengenai kegiatan pembelajaran apa saja yang cocok untuk
diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar. Hal tersebut dimaksudkan
agar pembelajaran yang dilakukan dapat memantik peserta didik untuk berlatih dan
mencoba menggunakan bahasa yang sedang dipelajarinya, serta mempraktekkannya dalam
kehidupan ketika mereka memiliki kesempatan untuk melakukannya.
Saudara, tentunya banyak kegiatan pembelajaran (learning activities) yang dapat

diimplementasikan pada pembelajaran Bahasa Inggris di SD. Namun, pada topik 6 ini, kita
hanya akan membahas tiga kegiatan, yaitu song, games, dan storytelling.
1.Song
Telah banyak berbagai sumber yang menyatakan manfaat lagu (song)
dalam pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak (diantaranya: Brewster et al.,
2002; Slattery & Willis, 2001). Selain untuk memperkaya penguasaan kosa kata,
salah satu manfaat penerapan lagu dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah
sebagai salah satu cara untuk melatih pengucapan dan pelafalan (pronunciation)
saat proses belajar bahasa. Untuk memfasilitasi karakteristik peserta didik yang
aktif bergerak, penggunaan lagu dalam pembelajaran Bahasa Inggris dapat
disertai dengan gerakan tubuh.

a. Simaklah video pengenalan sebuah lagu kepada anak-anak usia sekolah
dasar berikut.
Introducing a song to young learners
Song
Here we go looby loo
Here we go looby light
Here we go looby loo
All on the saturday night
Put your right hand out

Put your right hand in
Shake it a little a little
and turn yourself around
Put your left hand out

Put your left hand in
Put your right fingers out

Put your right fingers in
Put your left fingers out

Put your left fingers in
b. Pada saat memperkenalkan sebuah lagu, dan juga berbagai teks lainnya
seperti cerita, kepada anak-anak sekolah dasar, kita harus melakukan tahap
pra-pengajaran terlebih dahulu guna memperkenalkan kata-kata kunci yang
akan mereka gunakan dalam sebuah lagu (Damayanti, 2017). Tuliskanlah kata-
kata kunci yang dapat dipelajari anak-anak sekolah dasar dari lagu tersebut.

Parts of body Commands
Worksheet 6.1
c. Simaklah video pra-pengajaran untuk memperkenalkan lagu kepada anak-anak

sekolah dasar.
A song for teaching EFL young learners: Preparation Stage
d. Dari video tersebut dapat kita ketahui bahwa terdapat tiga aktivitas utama yang
dapat kita lakukan dalam memperkenalkan kata-kata kunci ketika tahap pra-
pengajaran (Damayanti & Febrianti, 2020). Berikut adalah aktivitas-
aktivitasnya.
Aktivitas Apa yang Guru Lakukan
Guru mengatakan kegiatan apa yang akan dilakukan anak-anak

hari ini.
Menyatakan kegiatan
Contoh bahasa guru:
“Today, we are going to sing and we are going to dance”
Guru mengajak anak-anak untuk bermain “Hooray” game.

Menyiapkan anak-anak
1. Guru meminta siswa untuk mengatakan “Hooray” sambil
berlatih gestures dan
memperagakan gesture “Hooray” dan shaking hands.
kata-kata kunci dalam
Contoh bahasa guru:
lagu yang dikemas dalam
“Can you say Hooray and raise your hands like this?”
bentuk game sederhana
Gesture:

Contoh bahasa guru:
“Now, shake your hands like this. Shake, shake, shake,
shake, shake”
Gesture:
Guru memfokuskan pembahasan pada kata-kata kunci dan

gestures “commands” sesuai dengan kata-kata kunci “parts of
body” yang ada dalam lagu. Sebagai contoh memfokuskan
pada anggota tubuh “right hand”
Contoh bahasa guru:
“Now, say hooray and raise your right hand”
“Can you shake your right hand like this?”
“Everyone, can you say right hand?
Gesture:
Contoh bahasa guru:

“Now, put your right hand in”

“Follow me, put your right hand in”
Gesture:
Contoh bahasa guru:

“Put your right hand out”
Gesture:
Bahasa Guru
“Now, put your hand down”
Guru memastikan anak-anak paham akan kata-kata kunci dan

gestures yang akan digunakan dalam lagu.
Contoh bahasa guru:
Memastikan anak-anak
“Now, we know that this is your right hand and this is your left hand.
paham
These are your right fingers and these are your left fingers.”
“Now, can you turn yourself around?”
Gesture:

e. Berlatihlah memperkenalkan lagu kepada anak-anak sekolah dasar dari mulai
tahap persiapan sampai dengan menyanyikan lagu bersama anak-anak sesuai
dengan video dua dan satu.
2. Game
Permainan, atau disebut juga game, sangat identik dengan kesenangan
(fun). Kegiatan ini cocok dilaksanakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris untuk
anak karena sesuai dengan prinsip belajar sambil bermain, bermain seraya belajar
(Hadfield, 1985; Lewis & Bedson, 1999; Slattery & Willis, 2001). Selain itu, game
juga dapat memfasilitasi karakteristik anak yang selalu ingin bergerak aktif secara
fisik. Akan tetapi, hanya mengedepankan unsur fun saja tidaklah cukup. Guru
tentunya perlu untuk juga memprioritaskan pula sisi learning dalam pelaksanaan
game.
.
a. Simaklah video berikut tentang sebuah game yang dapat digunakan dalam
tahap persiapan mengajar Bahasa Inggris untuk anak-anak sekolah dasar.
A game for teaching EFL young learners: preparation stage
Worksheet 6.2
b. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan video yang sudah

saudara tonton.
1. What is the purpose of the game?
________________________________________________________

2. What thing does the game want to emphasize to students?
________________________________________________________
c. Simaklah kembali video mengenai game di atas dan perhatikan aktivitas-

aktivitas yang dilakukan guru dalam game tersebut.
. Dari video tersebut dapat kita ketahui bahwa terdapat lima tahapan yang
dilakukan guru dalam melakukan game tersebut. Berikut adalah tahapan-
tahapannya.
Tahapan Apa yang Guru Lakukan
1. Guru memperkenalkan dirinya sebagai sesuatu yang lebih dekat dengan

anak-anak seperti boneka atau hewan. Dalam video, guru memperkenalkan
dirinya sebagai “Jeje” sebuah boneka gajah.
Contoh bahasa guru:
“Hello everyone, my name is Jeje. It’s nice to meet you guys.”
Gesture:
Pembukaan
Guru menyatakan apa yang akan anak-anak lakukan pada kegiatan kali ini.
Contoh bahasa guru:
“Today, I want to play a game with you. Do you want to play a game with
me?
Guru memperkenalkan benda-benda yang akan digunakan dalam game yang

nantinya benda-benda tersebut akan digunakan atau dipelajari selama
pembelajaran. Dalam video, benda-benda yang akan digunakan adalah book, pen,
Pengenalan and pencil.
benda-benda Contoh bahasa guru:
“I have this (showing the magic bag). So Jeje has this. It is a magic bag.
Can you guess what’s inside the magic bag?”
Gesture:

Contoh bahasa guru:
“I have three things. I have a book, a pencil, and a pen.”
Gesture:
1. Guru menjelaskan bagaimana anak-anak dapat melaksanakan game

tersebut.
Contoh bahasa guru:
“In this game, you have to do what I say.”
“When I say a magic word, you have to do what I say.”
“For example, Jeje says put your pen out”
Gesture:
Penjelasan tata
cara melakukan
game
Contoh bahasa guru:

“put your pen in”
Gesture:

Contoh bahasa guru:
“shake, shake, shake, shake”
Gesture:
Contoh bahasa guru:

“and turn yourself around”
Gesture:
Guru memastikan bahwa anak-anak paham akan apa yang harus mereka
lakukan dalam game.
Contoh bahasa guru:
“Can you do it?”
Guru mengajak siswa untuk mulai melakukan game sesuai dengan instruksi yang
sudah dijelaskan. Dalam video, aktivitas ini dilakukan tiga kali sesuai dengan jenis
benda yang dikeluarkan (book, pen, and pencil).
Pelaksanaan
Contoh bahasa guru:
game
“Shall we do it now?”
“Ok, let’s start”
“The first thing, Jeje says put your pencil uot, ….”

1. Guru mengapresiasi apa yang sudah anak-anak lakukan dalam game.
Contoh bahasa guru:
“You are so clever guys. I am really happy to play a game with you today.”
Penutupan Guru menanyakan perasaan anak-anak tentang game yang sudah mereka
laksanakan.
Contoh bahasa guru:
“Are you guys happy after playing the game with me?”
e. Berlatihlah menggunakan game untuk mengajarkan Bahasa Inggris kepada

anak-anak sekolah dasar sesuai dengan video di atas.
3. Storytelling
Storytelling, atau disebut juga mendongeng, merupakan aktivitas yang
cocok untuk dilakukan dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang melibatkan
anak-anak (Ananthia, 2010, 2012; Damayanti, 2007; Davies, 2007). Storytelling
merupakan kesempatan awal bagi anak-anak untuk berinteraksi dengan
kegiatan berliterasi (Ananthia, Harun, Muliasari & Silawati, 2018; Gadzikowski,
2007). Seringkali guru merasa enggan menerapkan kegiatan mendongeng
dalam pembelajaran Bahasa Inggris karena menganggap peserta didik akan
kesulitan untuk memahami dan menikmati dongeng yang disajikan guru
(Ananthia, 2020; Ananthia, et al., 2018). Akan tetapi, selain anggapan tersebut,
yang seringkali yang ditemukan adalah kurangnya rasa percaya diri guru dalam
menyampaikan dongeng berbahasa Inggris karena dianggap sulit (Ananthia,
2020). Tentunya anggapan tersebut sebaiknya diubah. Diharapkan dengan
pembahasan storytelling pada topik 6 ini, guru dapat lebih percaya diri
menyampaikan dongeng dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SD.
.
a. Persiapan yang matang merupakan kunci dari suksesnya melaksanakan

storytelling untuk anak-anak sekolah dasar. Berikut adalah langkah-langkah
persiapan yang dapat saudara ikuti.
Langkah-langkah Apa yang Guru Lakukan

Guru memilih cerita yang sekiranya cocok untuk disampaikan kepada
anak-anak sekolah dasar sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
Bahasa Inggris mereka. Dalam memilih cerita, guru dapat
Memilih cerita
memperhatikan target apa yang ingin dicapai dari pembelajaran tersebut
seperti penguasaan vocabulary atau pendekatan nilai moral (Damayanti,
2014, 2020, 2021; Ellis & Brewster, 2014; Ananthia, 2020).
Menonton rekaman Guru menonton rekaman pendongeng dan mempelajari teknik

pendongeng komunikasi mereka.
Guru memastikan bahwa mereka mengenal dan mendalami betul cerita

Menguasai isi cerita yang akan disampaikan. Guru mengetahui isi cerita termasuk karakter,
alur, setting, dan detail lainnya.
Guru dapat merencanakan bagaimana mereka akan mendongeng.

Berlatih Seperti, kapan guru akan memberi jeda dalam cerita, kapan guru akan
mendongeng memberi tekanan intonasi, bagaimana guru akan berkomunikasi dengan
anak-anak, dan sebagainya.
Menyiapkan alat Bila diperlukan, guru menyiapkan alat peraga guna mendukung cara
peraga mendongeng mereka.
b. Simaklah video berikut tentang storytelling untuk anak-anak sekolah

dasar.
The Mousedeer and The Tiger

c. Dari video tersebut, dapat kita ketahui bahwa untuk menarik perhatian pemirsa
dan menjaga fokus mereka, pendongeng harus berkomunikasi dengan mereka,
baik itu secara verbal maupun non-verbal (Damayanti, 2020). Berikut adalah
hal-hal yang dapat saudara perhatikan dalam berkomunikasi selama
mendongeng .
Komunikasi Apa yang Guru Lakukan
● Menghubungkan cerita dengan pengalaman anak-anak.

Contoh bahasa guru:
“Ada yang tahu cerita Sang Kancil?”
● Memberi ulasan singkat tentang cerita yang akan disampaikan.
Contoh bahasa guru:
“Yang saya suka dari cerita ini, walaupun sang kancil ini binatang yang
kecil tapi dia itu pintar dan cenderung licik. Biasanya dia juga mempunyai
musuh binatang yang besar-besar seperti buaya dan harimau.”
● Membangkitkan keingintahuan anak-anak dan memotivasi mereka untuk
tetap mendengarkan cerita.
Contoh bahasa guru:
“What happened to the mousedeer? Ada yang bisa tebak ngga? Kakinya
sudah tertangkap kan. What happened next?”
● Meminta pendapat anak-anak. Anak-anak dapat dimintai respon mengenai
Verbal
bagian tertentu dalam cerita.
Contoh bahasa guru:
“Bagaimana pendapat kalian tentang perilaku the mousedeer?”
● Mengundang anak-anak untuk menyebutkan satu kata/frasa atau bunyi-
bunyian.
Contoh bahasa guru:
“Ayo kita bantuin tiger dengan sama-sama teriak seperti dia. (Mousedeer,
you trick me again)”
“The tiger was surprised and screamed … are you ready? 1, 2, 3 …”
Anak-anak:
“Mousedeer, you trick me again”.
● Mengulang bagian tertentu dari cerita. Anak-anak dapat diminta untuk
menceritakan ulang apa yang terjadi dalam cerita.
Contoh bahasa guru:

“Apa yang dikatakan the tiger saat the mousedeer mengelabuhinya
kembali?”
● Memanggil salah satu anak untuk melakukan dialog singkat tentang cerita.
● Menggunakan gesture. Untuk mendukung komunikasi dengan anak-anak,

anggota tubuh seperti kepala, tangan, badan, dan kaki dapat digunakan
untuk mendukung cerita. Anggota tubuh tersebut dapat digerakkan sesuai
dengan bagian cerita yang membutuhkan penekanan.
● Menggunakan ekspresi wajah. Ekspresi wajah dapat membantu anak-anak
dalam menikmati dan memahami isi cerita.
● Memanfaatkan suara dengan memberi intonasi, penjedaan, dan volume
Non-verbal suara untuk memberi suasana mencekam, dramatik, atau menunjukkan
berbagai karakter dalam cerita. Misalnya, suara berbisik bisa memberi kesan
mencekam dan menaikan intonasi suara bisa memberi kesan kejutan.
Penjedaan bisa memberi efek dramatik atau memberi waktu kepada anak-
anak untuk menghubungkan yang mereka dengar dengan pengalaman
pribadi mereka.
● Memanfaatkan tatapan mata. Tatapan mata dapat dijadikan sebagai tanda
untuk menunjukkan bahwa guru sedang berkomunikasi dengan anak-anak.
d. Berlatihlah untuk mendongeng dengan mengikuti tahapan-tahapan persiapan

dan memperhatikan poin-poin berkomunikasi dalam mendong seperti video di
atas. Saudara juga dapat mengunjungi tautan ini
https://youtu.be/TaBQNqso7DQ untuk melihat contoh dongeng dan cara
penyampaian dongeng lainnya.
RUANG KOLABORASI
1. Pilihlah salah satu kegiatan pembelajaran berikut (song, game, atau

storytelling).
2. Isi lembar kerja perancangan kegiatan berikut sesuai dengan kegiatan

pembelajaran yang saudara pilih. Dalam pengisiannya, saudara dapat
mengacu pada kegiatan-kegiatan di bagian eksplorasi konsep.
a. Song

Worksheet 6.3
Target Siswa (Kelas) :

Lagu yang akan digunakan :
Target kosakata dalam Lagu :
Rencana
Aktivitas
Saudara
Menyatakan kegiatan
(Bagaimana saudara akan menyampaikan kegiatan apa saja yang akan anak-anak
lakukan)
Menyiapkan anak-anak berlatih gestures dan kata-kata kunci yang akan digunakan
dalam lagu
(Gestures dan kata-kata kunci apa saja yang akan saudara kenalkan dan bagaimana
saudara melatihnya)
Memastikan anak-anak paham

(Bagaimana anda memastikan anak-anak paham akan gestures dan kata-kata kunci
yang akan mereka gunakan dalam lagu)

Pelaksanaan
(Bagaimana cara anda untuk mengenalkan lagu)
b. Game
Worksheet 6.4
Target siswa (Kelas) :

Nama game :
Tujuan game :
Rencana
Tahapan
Saudara
Pembukaan
(Bagaimana saudara akan membuka kegiatan dan menyatakan apa yang akan anak-
anak lakukan)
Pengenalan benda-benda (Bagaimana saudara akan mengenalkan benda-benda

yang akan digunakan dalam game tersebut)

Penjelasan tata cara bermain game
(Bagaimana cara saudara menjelaskan tata cara bermain game tersebut kepada
anak-anak)
Pelaksanaan game
(Bagaimana saudara akan melaksanakan game tersebut)
Penutup
(Bagaimana cara saudara mengapresiasi akan apa yang sudah dilaksanakan anak-
anak)
c. Storytelling

Worksheet 6.5
Target siswa (Kelas) :

Judul cerita :
Target kosakata / nilai moral :
Rencana
Tahapan
Saudara
Persiapan
(Bagaimana rencana saudara untuk mempersiapkan kegiatan mendongeng saudara)
Verbal
Pelaksanaan
(Bagaimana rencana saudara dalam berkomunikasi selama mendongeng. Komunikasi
verbal dan non-verbal apa saja yang akan digunakan selama mendongeng. Pada bagian
cerita mana saja komunikasi-komunikasi tersebut akan dilaksanakan).
Non-verbal

1. Sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang sudah saudara pilih pada kegiatan
sebelumnya, berlatihlah untuk mendemonstrasikan kegiatan tersebut.
2. Demonstrasikan kegiatan tersebut di depan rekan-rekan saudara.
ELABORASI PEMAHAMAN
. Berilah penilaian pada penampilan rekan-rekan saudara. Diskusikanlah

hasil penilaian saudara kepada rekan yang dinilai. Mulailah dari poin baik
kemudian pada yang harus diperbaiki.
Worksheet 6.6
Nama:
Kegiatan pembelajaran (Song/game/storytelling):
Very good
No Kriteria Good (3) Fair (2) Poor (1)
(4)
1. Alur kegiatan
2. Kejelasan suara
3. Penggunaan gestures
4. Koneksi bersama pemirsa (anak-anak)
5. Tingkat percaya diri

TOTAL SCORE
Worksheet 6.7
a. Carilah anak-anak sekolah dasar.
b. Uji cobakanlah satu kegiatan pembelajaran (song, game, atau story telling)
pada mereka.
c. Persiapkanlah seluruh media yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran tersebut.
d. Rekamlah kegiatan pembelajaran yang anda lakukan.
AKSI NYATA
Buatlah refleksi hasil belajar Saudara. Gunakan kriteria berikut ini.
Worksheet 6.8
● What did you learn from the topic?
● Do you think you can conduct a learning activity better (using song, game,
and storytelling)?
● Do you still have difficulties in conducting a learning activity, especially
when using song, game, and storytelling?
● What will you do to overcome the difficulties?
● What activities do you find most useful in your learning?
Ujian Akhir Semester (UAS): simulasi pendek kegiatan

pembelajaran
Recorded micro-teaching 10 menit mempraktikkan salah satu model kegiatan

pembelajaran. Video ini berisi pembukaan, satu kegiatan belajar yang memuat
instruksi dan umpan balik, dan penutup.

Daftar Pustaka
Ananthia, W. (2020). Learning English through stories: Mencipta dongeng

pada pembelajaran Bahasa Inggris di SD, siapa takut? In Y. Abidin &
Kuswanto (Eds.), Percik-percik pendidikan sekolah dasar (pp. 211-240).
Bandung: Penerbit UPI Kampus Cibiru.
Ananthia, W., Harun, C. A., Muliasari, D. N., & Silawati, E. (2018).

Experiential learning of future teachers in story dictation for early
childhood education. Literacy, Culture, and Technology in Language
Pedagogy and Use, pp.393-398. DOI: 10.5220/0007167903930398.
Ananthia, W. (2010). Storytelling in an Indonesian primary school EFL

context: Teachers Perspectives. Unpublished Master Thesis. Melbourne:
Monash University.
Brewster, J., Ellis, G. & Girard, D. (2002). The primary English teacher’s
guide. London: Penguin.
Bradshaw, C. (2005). Giving great instructions! English Teaching

Professional 38, 23-25.
Chodidjah, I. (2002). Guidelines to teach English in primary school in

Indonesia. British Council Indonesia.
Damayanti, I. L. (2007). Storytelling in language classroom for young

learners: Practical use of home made story and ‘real’ story. Englishiana:
Journal of English Language Pedagogy, 3(1), 1-12.
Damayanti, I. L. (2008). Is the younger the better? Teaching English to

young learners in the Indonesian context. EDUCARE, 1(1).
Damayanti, I. L. (2014). Gender construction in visual images in textbooks

for primary school students. Indonesian Journal of Applied Linguistics,
3(2), 100-116.

Damayanti, I. L. (2017). From storytelling to story writing: The
implementation of reading to learn (R2L) pedagogy to teach English as a
foreign language in Indonesia. Indonesian Journal of Applied Linguistics,
6(2), 232-245.
Damayanti, I. L., & Febrianti, Y. (2020). Multimodal literacy: Unfolding

reading path in children’s picture book and its potential for EFL
classrooms. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 9(3), 616-627.
Damayanti, I. L., Moeharam, N. Y., & Asyifa, F. (2021). Unfolding Layers

of Meanings: Visual-Verbal Relations in Just Ask—A Children’s Picture
Book. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 11(2), 371-380.
Davies, A. (2007). Storytelling in the classroom: Enhancing traditional oral

skills for teachers and pupils. London: Paul Chapman Publishing.
Davies, D., & Pearse, E. (2000). Success in English Teaching. Oxford:

Oxford University Press.
Ellis, G. & Brewster, J. (2014). Tell it again! The storytelling handbook for
primary English language teachers. British Council.
Gadzikowski, A. (2007). Story dictation: a guide for early childhood

professionals. St. Paul: Redleaf Press.
Hadfield, J. (1985). Elementary communication games: A collection of

games and activities for elementary students of English. Nelson.
Halliwell, S. (1992). Teaching English in the primary classroom. New York:

Longman.
Harun, C. A. & Ananthia, W. (2018). Pengajaran Bahasa Inggris untuk

anak usia dini. Bandung: Dian Cipta.
Kang, D-M. (2013). EFL teachers’ language use for classroom discipline:
A look at complex interplay of variables. System, 41 149-163.
Lewis, G. & Bedson, G. (1999). Games for children. Oxford: Oxford

University Press.

Moon, J. (2005). Children learning English: A guidebook for English
language teachers. London: Macmillan, 2005.
Pinter, A. (2006). Teaching young language learners. Oxford: Oxford

University Press.
Slattery, M., & Willis, J. (2001). English for primary teachers: A handbook
of activities and classroom language (Vol. 1). Oxford University Press.
Sowell, J. (2017). Good Instruction-Giving in the Second-Language

Classroom. English Teaching Forum, 55(3) 10-19.
Ur, P. (2009). A course in language teaching. Cambridge: Cambridge

University Press.

Lampiran
Tautan Pranala Luar
Topik 1: Myself and My Family

1. Introductions | Beginner English | How to Introduce yourself in English -
YouTube
2. Friends & Family | Describing Friends & Family - YouTube
Topik 2: Professions and Hobbies

1. Hobbies and Interests - YouTube
2. Talking About and Describing Your Job | Work Routines - YouTube
3. How to Play Tennis : 7 Steps - Instructables
Topik 3: School
1. https://www.supportline.org.uk/problems/bullying-at-school/
Topik 5: Classroom Language
1. My School Day – Classroom Language and Conversation. Tautan:

https://youtu.be/FZPmnw4Ws5A
2. Artikel dengan judul Good Instruction-Giving in the Second-Language
3. Classroom (Sowell, 2017). https://eric.ed.gov/?id=EJ1156495
4. Lagu: Open Shut Them (and Other Opposites)

https://youtu.be/M55R32lQvLg
5. Classroom Language: The Beginning of the lesson

http://www.finchpark.com/courses/classeng/begin.htm

6. Classroom Language: The end of the lesson
http://www.finchpark.com/courses/classeng/end.htm
7. Classroom Language: Simple Instructions

http://www.finchpark.com/courses/classeng/instruct.htm
Topik 6: Learning Activities

1. Song for young learners:
https://www.youtube.com/watch?v=fJXrIvBW6yY
2. A game for teaching EFL to young learners:

https://www.youtube.com/watch?v=7lVhPMpCs7Y
3. The Mousedeer and the Tiger: https://drive.google.com/file/d/17JRWE-

05tV_WqfpyPvoAcfHmMIbxuIzz/view?usp=sharing
4. Where are my petals? https://youtu.be/TaBQNqso7DQ

Penutup
Demikianlah perjumpaan kita pada perkuliahan Bahasa Inggris untuk Guru

SD. Semoga perkuliahan ini dapat memberikan penguatan terhadap capaian profil
lulusan PPG prajabatan, yaitu guru yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila,
berkomitmen menjadi pribadi teladan, menguasai kompetensi dasar guru yang
berorientasi utama kepada peserta didik dan pembelajaran peserta didik, serta
menjadi pembelajar sepanjang hayat yang memiliki dasar-dasar kepemimpinan.
Itu artinya, proses belajar tidak akan berhenti hanya sampai saat program PPG ini
selesai. Akan tetapi belajar akan terus berlangsung selama hayat dikandung
badan. Akhir kata, jadilah guru profesional yang inovatif, kreatif, dan inspiratif serta
senantiasa berupaya untuk menyajikan pembelajaran yang menyenangkan dan
bermakna dalam rangka mewujudkan merdeka belajar.

Profil Pengembang Modul
Ika Lestari Damayanti
Ika Lestari Damayanti merupakan dosen di Departemen Pendidikan

Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Ia menempuh Pendidikan
S1 di Universitas Pendidikan Indonesia, kemudian memperoleh gelar master (MA
in ELT for young learners) dari University of Warwick UK, serta gelar doktor dari
University of Wolongong Australia. Ia telah melakukan penelitian, publikasi, dan
lokakarya seputar EFL methodology, genre pedagogy, literacy and storytelling,
multimodal literacy, dan online learning pedagogy. Selain itu, ia juga aktif menjadi
pembicara dalam konferensi nasional dan internasional.
Iyen Nurlaelawati
Iyen Nurlaelawati adalah seorang dosen pada Program Studi Pendidikan

Bahasa Inggris (S1) di Universitas Pendidikan Indonesia. Dia menyelesaikan studi
S-1 dan S-2 di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan
Indonesia. Selain mengajar, ia telah menghasilkan berbagai karya bersama
koleganya seperti penulis buku ajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing
(Penerbit: Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2016), penelaah Bahasa Inggris untuk siswa Sekolah Dasar Kelas 1
dan 2-Buku Siswa dan Buku Guru (Penerbit: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi, 2021), dan penulis beberapa artikel baik yang
diterbitkan pada jurnal terakreditasi nasional maupun internasional. Ia aktif
melakukan penelitian terkait dengan EFL teaching and learning, English for Young
Learners, genre pedagogy, materials development, dan critical literacy.
Winti Ananthia
Winti Ananthia, lahir di Bandung, adalah dosen Bahasa Inggris pada prodi
PGSD Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Cibiru. Setelah
menyelesaikan studi S-1 di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UPI, ia
melanjutkan studi magister di Faculty of Education, Monash University, Australia,

specialising in TESOL International. Bersama koleganya, ia menulis buku berjudul
Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak Usia Dini. Topik riset yang dilakukannya
seputar Teaching English as a Foreign Language (TEFL), Teaching English for
Young Learners (TEYL), Storytelling in language learning, dan Children’s 21st
century skills and critical literacy. Selain melaksanakan tugasnya di UPI, ibu 3 anak
ini juga memiliki hobi berlari dan mendongeng. Hasil karya storytellingnya dapat
dilihat melalui kanal YouTube BelajarLagiLagi Belajar.

MK Bahasa Inggris Untuk Guru SD

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

MK Bahasa Inggris Untuk Guru SD

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAHASA INGGRIS UNTUK GURU SD

Mata Kuliah Pilihan

Desain Grafis dan Ilustrasi:

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program pendidikan yang

Untuk mencapai tujuan tersebut, PPG Prajabatan mengedepankan penguatan

Paket-paket modul digunakan dalam perkuliahan yang dilaksanakan selama dua

Bahasa Inggris untuk Guru SD | 1

Jakarta, September 2022

Dr. Iwan Syahril, Ph.D

2 | PPG Pra Jabatan 2022

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mengambil

Kebijakan tersebut menuntut kesiapan Lembaga Pendidikan Tenaga

Menanggapi tuntutan tersebut, Direktorat Pendidikan Profesi Guru (Direktorat

Kami berterimakasih kepada LPTK penyelenggara PPG Prajabatan atas

Jakarta, September 2022

Temu Ismail, S.Pd., M.Si.

Bahasa Inggris untuk Guru SD | 3

Pada bagian pertama modul ini, keterampilan berbahasa yang dikembangkan

4 | PPG Pra Jabatan 2022

1. Menggunakan Bahasa Inggris secara lisan, tulis, dan multimodal terkait

1. Mulai dari Diri Sendiri

Bahasa Inggris untuk Guru SD | 5

Topik yang akan dibahas pada perkuliahan ini adalah :

1. Diri dan keluarga (Myself and My Family)

6 | PPG Pra Jabatan 2022

Lembar Pengesahan Error! Bookmark not defined.

Bahasa Inggris untuk Guru SD | 7

8 | PPG Pra Jabatan 2022

Bahasa Inggris untuk Guru SD | 9

10 | PPG Pra Jabatan 2022

2. Menggunakan Bahasa Inggris secara lisan, tulis, dan multimodal terkait

3. Menggunakan Bahasa Inggris secara lisan, tulis, dan multimodal terkait

4. Menggunakan Bahasa Inggris secara lisan, tulis dan multimodal terkait

5. Menggunakan bahasa kelas (classroom language) yang terkait dengan

6. Memilih dan menjelaskan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan

7. Mempraktikkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

CPMK dan Assessment

Bahasa Inggris untuk Guru SD | 11

3. Presentasi hasil refleksi di kelas/

Ujian Akhir Semester (UAS):

12 | PPG Pra Jabatan 2022

Bahasa Inggris untuk Guru SD | 13

14 | PPG Pra Jabatan 2022

Bahasa Inggris untuk Guru SD | 15

16 | PPG Pra Jabatan 2022

Bahasa Inggris untuk Guru SD | 17

18 | PPG Pra Jabatan 2022

Bahasa Inggris untuk Guru SD | 19

20 | PPG Pra Jabatan 2022

Bahasa Inggris untuk Guru SD | 21

22 | PPG Pra Jabatan 2022

MYSELF AND MY FAMILY

Durasi : Dua (2) Pertemuan

MULAI DARI DIRI

a. Pada situasi apa kita biasanya melakukan perkenalan diri sendiri?

b. Berdasarkan pengalaman melakukan perkenalan diri, apa saja yang biasa

Bahasa Inggris untuk Guru SD | 1

father daughter brother son grandmother

sister parents grandfather husband

niece wife children mother

aunt uncle nephew

a nice place = tempat yang bagus