Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2

Nama: Azriel Muhammad Arriadi Hidayat

NIM; 2102527 // Jurusan Bimbingan dan Konseling // Kelas: BK-4A-2021

Mata Kuliah: Kebijakan dan Inovasi Pendidikan

1. Apa yang menyebabkan perlunya suatu inovasi dalam suatu tatanan


masyarakat/organisasi?
Ada beberapa alasan mengapa inovasi seringkali diperlukan dalam
suatu tatanan masyarakat atau organisasi, di antaranya:
1. Perubahan lingkungan atau kondisi eksternal: Perubahan lingkungan
seperti perkembangan teknologi, perubahan kebutuhan dan ketersediaan,
atau perubahan kondisi-kondisi sosial dapat memaksa masyarakat atau
organisasi untuk melakukan inovasi demi menjaga relevansi, kualitas dan
kemampuan mereka dalam bersaing.
2. Efisiensi dan Efektivitas: Inovasi seringkali digunakan untuk
meningkatkan efisiensi suatu sistem atau proses. Adanya sistem,
teknologi, ataupun teknik baru dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam suatu sistem.
3. Peningkatan Kualitas atas Permintaan Masyarakat: Terkadang, inovasi
dapat terjadi ketika konsumen atau masyarakat membutuhkan produk atau
layanan yang lebih baik atau lebih inovatif dari yang tersedia saat ini.
4. Kebutuhan untuk memperbaiki kinerja organisasi: Terkadang, organisasi
memang perlu peningkatan kualitas kinerjanya secara internal.
5. Perubahan dalam perspektif atau pandangan: Inovasi dapat terjadi ketika
masyarakat atau organisasi mengubah cara pandang atau perspektif
mereka terhadap suatu masalah atau situasi.
6. Kebutuhan untuk menghadapi tantangan baru: Tantangan baru dapat
muncul dari berbagai sumber seperti persaingan yang semakin ketat,
perubahan regulasi, atau perubahan kebijakan pemerintah, sehingga
memerlukan inovasi untuk menghadapinya.
2. Mengapa Inovasi berkaitan dengan masalah?
Inovasi secara umum memiliki kaitan dengan adanya masalah
karena inovasi seringkali diciptakan sebagai respons terhadap masalah
atau tantangan yang sedang dihadapi (De Jong & Den Hartog, 2010).
Terkadang inovasi ini bisa tercipta secara tidak sengaja, ataupun karena
adanya tekanan untuk diciptakannya inovasi. Masalah atau tantangan
tersebut dapat berasal dari berbagai sumber, seperti perubahan lingkungan
atau kondisi eksternal, kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi,
permintaan dari konsumen atau masyarakat, perubahan dalam perspektif
atau pandangan, kebutuhan untuk memperbaiki kinerja organisasi, atau
kebutuhan untuk menghadapi tantangan baru (Geroski, 1999).
Dalam konteks inovasi, masalah atau tantangan seringkali dilihat
sebagai peluang untuk menciptakan solusi yang lebih baik atau lebih
efisien daripada yang telah ada sebelumnya. Inovasi dapat membantu
tatanan masyarakat atau organisasi untuk mencapai tujuan atau target yang
sudah ditetapkan, terlepas dari tantangan yang dihadapi, meningkatkan
efisiensi dan efektivitas sistem atau proses, atau bahkan menciptakan
produk atau layanan baru yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen atau
masyarakat.
Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa inovasi berkaitan dengan
masalah karena inovasi terjadi ketika ada masalah atau tantangan yang
perlu diatasi, dan inovasi dapat membantu untuk menciptakan solusi yang
lebih baik atau lebih inovatif untuk masalah tersebut.

3. Bagaimana inovasi bisa terjadi dalam pendidikan?


Berikut sejumlah cara pendidikan dapat mengadopsi inovasi:

1. Pendekatan baru terhadap pengajaran: Inovasi dapat terjadi dalam cara


pengajaran dilakukan. Misalnya, penggunaan pendekatan belajar yang
berpusat pada siswa atau metode pengajaran yang berfokus pada
pembelajaran berbasis proyek dapat membuka peluang untuk inovasi
dalam cara pengajaran yang lebih menarik dan interaktif.
2. Pengembangan kurikulum baru: Inovasi dalam pendidikan juga dapat
terjadi melalui pengembangan kurikulum baru yang memperkenalkan
topik atau metode pengajaran yang baru atau tidak biasa. Kurikulum yang
lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa
juga dapat membuka peluang untuk inovasi dalam pendidikan.
3. Kolaborasi antara pendidik: Kolaborasi antara pendidik dan berbagi ide-
ide inovatif dapat mendorong inovasi dalam pendidikan. Misalnya,
keterlibatan guru dalam kelompok belajar atau kerja sama lintas disiplin
dapat membantu untuk memunculkan ide-ide baru dalam pendidikan.
4. Pendekatan inovatif dalam penilaian: Inovasi dapat terjadi dalam cara
penilaian dilakukan. Misalnya, penggunaan penilaian formatif atau
pendekatan penilaian berbasis proyek dapat membuka peluang untuk
inovasi dalam cara penilaian yang lebih terlibat dan memperkuat
pemahaman siswa.
Inovasi dalam pendidikan umumnya berputar pada konsep
perlunya menciptakan perubahan dalam cara pendidikan dipandang dan
dilakukan. Inovasi dalam pendidikan dapat membantu untuk memperkuat
kualitas pendidikan, memotivasi siswa, dan menciptakan lingkungan
belajar yang lebih menarik dan interaktif.
DAFTAR PUSTAKA

Brown, T. (2008). Design thinking. Harvard Business Review, 86(6), 84-92.

Christensen, C. M. (1997). The Innovator's Dilemma: When New Technologies Cause Great
Firms to Fail. Harvard Business Review Press.

Damanpour, F. (1991). Organizational innovation: A meta-analysis of effects of determinants


and moderators. Academy of management journal, 34(3), 555-590.

Rogers, E. M. (1995). Diffusion of Innovations. Simon and Schuster.

Tidd, J., Bessant, J., & Pavitt, K. (2013). Managing innovation: integrating technological,
market and organizational change. John Wiley & Sons.

De Jong, J. P., & Den Hartog, D. N. (2010). Measuring innovative work behaviour.
Creativity and innovation management, 19(1), 23-36.

Geroski, P. A. (1999). The growth of firms in theory and in practice. In The Handbook of
Industrial Organization (Vol. 2, pp. 1305-1369). Elsevier.

Nilsson, P. (2013). The importance of creativity in education. Thinking Skills and


Creativity, 9, 167-175.

OECD (2019). Innovative Learning Environments: Educational Research and


Innovation. OECD Publishing.

West, M. A., & Farr, J. L. (1990). Innovation at work. In Innovation and creativity at work
(pp. 31-43). Wiley.

Anda mungkin juga menyukai