Anda di halaman 1dari 2

HASIL

A. GAYA BELAJAR

Gaya belajar adalah cara seseorang memperoleh informasi, yang sebenarnya merupakan bagian
integral dari siklus belajar aktif. Sebagaimana dimaksud Joko (2006) “Gaya belajar adalah proses perilaku
perasaan dan kecenderungan seseorang Siswa belajar atau memperoleh pengetahuan dengan caranya
sendiri." Oleh karena itu dalam kegiatan sekolah, siswa harus didukung dan dipandu untuk
mengidentifikasi gaya belajar menurut pendapatnya, agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif.
Hamzah (2008) menyatakan bahwa “Ada gaya belajar yang berbeda dan mungkin menindaklanjuti jika
kami merasa sangat cocok dengan gaya ini, termasuk: gaya belajar visual, gaya belajar auditori dan gaya
belajar kinestetik".

1. Gaya belajar visual

Gaya belajar visual meyakinkan siswa Belajar dengan cara melihat, mengamati, mengamati dan
sejenisnya. lebih spesifik, gaya belajar visual adalah belajar sesuatu untuk dilihat, baik dalam gambar
atau Diagram, presentasi, demonstrasi atau video (Ula, 2013). Menurut Bobbi De Porter dan Mike
Hernack (Deporter, 2000), karakteristik siswa dengan gaya belajar visual adalah: a) rapi, b) berbicara
dengan cepat, c) biasanya tidak terganggu oleh kebisingan, d) mengingat apa yang dilihat daripada apa
yang terjadi mendengarkan, e) lebih suka membaca daripada dibacakan, f) pembaca cepat dan rajin, g)
sering tahu apa yang harus dikatakan tetapi tidak dapat mengekspresikan dirinya dengan baik h)
mengingat asosiasi visual i) memiliki masalah dalam mengingat instruksi lisan bila tidak tertulis, dan
sering meminta bantuan ulangi, j) hati-hati dengan detail. Sehingga dapat dipahami gaya belajar visual
adalah gaya belajar dengan melihat dimana mata memegang peranan penting. Gaya belajar visual
dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan informasi seperti melihat gambar, bagan, peta, poster,
bagan dll. Anda juga dapat menampilkan informasi teks seperti font dan huruf.

2. Gaya Belajar Auditori

Gaya belajar auditori adalah gaya belajar yang menggunakan perasaan pendengarnya. Menurut
Bobby De Porter dan Mike Hernacki (Depoter, 2000) karakteristik siswa dengan gaya belajar auditorial
Konsekuensi: (a) Bicaralah pada diri sendiri sejenak pekerjaan, (b) mudah terganggu Kebisingan, (c) suka
membaca dengan suara keras dan mendengarkan, (d) merasa sulit tulis tapi ceritakan dengan baik (e)
belajar dengan mendengarkan dan ingat apa yang dibahas dilihat, (f) ingin berbicara, sebagai untuk
membahas dan menjelaskan sesuatu secara detail. Rusman (2013) mengatakan bahwa gaya belajar
auditori adalah gaya belajar dimana siswa belajar dengan cara mendengarkan. Siswa dengan gaya
belajar auditori mengandalkan telinga (headphone) untuk keberhasilan belajarnya, sehingga guru harus
memperhatikan siswanya sejauh alat bantu dengarnya. Anak dengan gaya belajar auditorial dapat
belajar lebih cepat dengan melakukan percakapan lisan dan mendengarkan penjelasan guru. Anak-anak
dengan gaya belajar ini cenderung mengucapkan kata-kata yang dihafal dengan lantang selama
menghafal, dan menjadi lebih efektif ketika mereka mengucapkan dan mendengarnya lagi. Dari sini
dapat disimpulkan bahwa gaya belajar auditori adalah metode pembelajaran yang bertumpu pada indra
pendengaran. Belajar melalui bunyi, baik penjelasan bahasa guru maupun bunyi pendukung
pembelajaran dari media.

3. Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar melalui gerak, kerja dan sentuh Tujuannya adalah untuk
belajar dengan mengutamakan perasaan dan gerakan fisik. Orang dengan gaya belajar ini lebih mudah
ditangkap pelajaran dalam bergerak, menyentuh atau bertindak (Papilaya, J. O., & Huliselan, N. (2016).
Gaya belajar kinestetik juga merupakan gaya belajar yang dilakukan melalui aktivitas fisik partisipasi
langsung. Kesegaran jasmani merupakan faktor yang sangat berperan penting bagi mereka dalam
melakukan aktivitas fisik dalam kegiatan belajarnya. Siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki sifat-
sifat sebagai berikut: (1) selalu berbicara perlahan; (2) menanggapi rangsangan fisik; (3) menyentuh
orang ketika mereka ingin menarik perhatian orang lain; (4) otot besar berkembang lebih awal; (5)
berorientasi fisik dan banyak berolahraga; (6) berdiri dekat saat berbicara dengan orang; (7) belajar
melalui manipulasi dan praktek; (8) mengingat melihat dan berjalan; (9) menggunakan jari sebagai
pedoman dalam membaca (Damayanti.dkk,2020). Dari sini dapat disimpulkan gaya belajar kinestetik
adalah proses belajar yang menerima pengetahuan dan informasi berdasarkan sentuhan atau perasaan.
Seseorang dengan gaya belajar kinestetik senang melakukan, menyentuh, merasakan, bergerak dan
mengalami secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai