Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 4

NAMA :ANGELINE MANALU

AYU THERESIA

MONIKA LAURA SIHOMBING

SRI ULINA

MATA KULIAH : PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES

ANALISIS KEBUTUHAN

JUDUL JURNAL : PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KREATIF SISWA SMA SINT CAROLUS KOTA BENGKULU

1. ANALISIS BAHAN AJAR

Berdassarkan hasil review kami, bahwasanya dalam jurnal ini tidak terdapat analisis kebutuhan
terhadap bahan ajar yang digunakan peneliti dalam penelitiannya. Tetapi mereka menggunakan
LKPD yang sebagaimana didapatkan satu subkonsep pada analisis kurikulum untuk dijadikan
sebagai acuan siswa dalam pembelajaran. Dan juga teknik yang diterapkan kepada peserta didik
berupa mind mapping.

2. ANALISIS PESERTA DIDIK

Pada tahap analisis peserta didik berdasarkan jurnal ini dimana peserta didik diuji dengan pretest
sebanyak 20 orang dengan menggunakan mind mapping sebagai bentuk penilaian. Dimana hasil
penelitiannya dari LKPD dan program based learning sebagai model pembelajaran. Kemampuan
berfikir kreatif yang diukur dengan mind mapping mendapatkan peningkatan dari pretest dan
protest. Dengan LKPD peserta didik lebih mudah memahami materi karena dijadikan sebagai
bahan ajar dan membantu peserta didik untuk lebih efisien dan mencapai tujuan pembelajaran
serta melatih kreatifitas peserta didik.
3. ANALISIS KURIKULUM

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada tahap anlisis kurikulum didapatlah
satu subkonsep LKPD yang akan dikembangkan yakni: mata dan kaca mata.Guru dituntut untuk
bisa menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan kondisi kelas yang
ada. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan adalah model pembelajaran problem
based learning .Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu metode pembelajaran yang
layak dikembangkan seiring dengan tuntutan pembelajaran dalam penerapan Kurikulum 2013.

4. ANALISIS INSTRUMEN PENILAIAN

Instrumen penilaian yang digunakan pada SMA Sint Carolus Kota Bengkulu ialah soal-soal yang
terdapat pada LKPD dan soal yang bersumber dari guru fisika. Hal ini menyebabkan siswa
kesulitan untuk mempelajari fisika serta minim untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal-
soal fisika.

Setelah dilakukan penelitian di SMA Sint Carolus Kota Bengkulu, penulis memberikan 5 soal
uraian pre-test dan post-test. Postest digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif
peserta didik. Peserta didik mengerjakan mind mapping yang dinilai berdasarkan kesesuaian
dengan perilaku mind mapping. Peserta didik dapat dikatakan mendapat kreatif apabila mampu
menghasilkan mind mapping dengan kategori baik. Perjenjangan berpikir kreatif menurut Putri
dan Miralis (2016). Kemampuan berpikir kreatif ssiwa dikatakan meningkat apabila mendapat
mind mapping pada kategori baik dan kemampuan berpikir kreatif pada kategori kreatif secara
klasikal.

Anda mungkin juga menyukai