0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan2 halaman
Depresi adalah kondisi dimana seseorang merasa sedih dan kecewa yang dapat mempengaruhi pola hidupnya. Terdapat berbagai jenis depresi seperti ringan, sedang, dan berat. Faktor risiko depresi meliputi usia lanjut dan kehilangan pekerjaan. Pengobatan depresi meliputi obat antidepresan seperti SSRI dan terapi kognitif serta olahraga.
Depresi adalah kondisi dimana seseorang merasa sedih dan kecewa yang dapat mempengaruhi pola hidupnya. Terdapat berbagai jenis depresi seperti ringan, sedang, dan berat. Faktor risiko depresi meliputi usia lanjut dan kehilangan pekerjaan. Pengobatan depresi meliputi obat antidepresan seperti SSRI dan terapi kognitif serta olahraga.
Depresi adalah kondisi dimana seseorang merasa sedih dan kecewa yang dapat mempengaruhi pola hidupnya. Terdapat berbagai jenis depresi seperti ringan, sedang, dan berat. Faktor risiko depresi meliputi usia lanjut dan kehilangan pekerjaan. Pengobatan depresi meliputi obat antidepresan seperti SSRI dan terapi kognitif serta olahraga.
Depresi adalah suatu kondisi seseorang merasa sedih, kecewa saat mengalami suatu perubahan, kehilangan, dan kegagalan. Depresi merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang secara fisiologis, kognitif dan perilaku sehingga mengubah pola hidupnya - Depresi ringan Pada umumnya orang yang mengalami depresi ringan akan mengalami keadaan resah, serta sukar untuk melakukan pekerjaan dan kegiatan sosial, namun pada depresi ringan ini seseorang atau individu masih mampu untuk melakukan kegiatan. - Depresi sedang Beberapa dari gejala depresi sedang ini tampak terlihat atau menyolok. Lamanya dari depresi sedang ini adalah minimal dua minggu. Pada penderita depresi sedang biasanya individu sulit untuk melakukan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga. - Depresi berat Pada depresi berat ini biasanya individu mengalami ketegangan atau kegelisahan yang amat nyata. Kehilangan harga diri dan perasaan dirinya tidak berguna sangat nyata terlihat, dan bunuh diri.
2. Faktor pencetus dan psikopatologi depresi … 2
- Berbagai penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antara usia dengan kejadian depresi yaitu, terdapat kecenderungan peningkatan angka depresi seiring dengan pertambahan usia. Hal itu dikarenakan ketika seorang individu menjalani hidup lebih lama maka akan ada penurunan status fungsional tubuh sehingga tubuh akan lebih rentan terkena penyakit, dan berbagai pengalaman hidup yang mempengaruhi status kejiwaan lansia sehingga dapat meningkatkan resiko terjadinya depresi. - Status pekerjaan merupakan faktor risiko depresi lainnya. Kehilangan pekerjaan dapat membuat individu merasa kesepian karena berkurangnya aktivitas yang ia jalani setiap harinya. Selain itu, hilangnya pekerjaan juga berkaitan dengan menurunnya pendapatan sehingga akan ada kesulitan ekonomi untuk menunjang hidupnya. Pada penelitian milik Beljouw dalam Livana dkk menyatakan bahwa lansia yang tidak bekerja mengalami depresi 4,77 kali lebih tinggi dibandingkan dengan lansia yang masih memiliki pekerjaan.
3. Diagnosis dan diagnosis banding depresi
4. Tatalaksana depresi …. Link 2 dan 2
Pengobatan depresi biasanya menggunakan obat antidepresan. Pembagian obat antidepresan salah satunya yaitu Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI). citalopram, fluvoxamine, paroxetine, fluoxetine, sertraline. efek samping dari SSRI adalah sakit kepala, insomnia, kelelahan, kecemasan, disfungsi seksual, peningkatan berat badan.
Terapi non farmakologi
- Terapi kognitif perilaku Terapi ini memperbaiki cara pandang pasien terhadap kehidupan ke arah yang lebih positif. Cara ini merupakan first line terapi untuk depresi ringan. Terapi ini merupakan upaya untuk mencegah tidak berulangnya kembali kejadian depresi. - Terapi psiko dinamika Terapi psiko dinamika adalah pengobatan dengan waktu terbatas (10 sampai 12 sesi). Terapi ini diterapkan untuk pasien dengan: depresi, cemas, dan gangguan stres pasca trauma. terapi ini memiliki ciri khas membuat pasien melakukan refleksi diri dan berfokus dengan hubungan pasien dengan dunia di sekelilingnya.
Terapi pendukung lainnya adalah olahraga teratur. Penelitian yang dilakukan
menyatakan bahwa ketidakaktifan fisik dapat menyebabkan penyakit fisiologis.