BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada
nilai-nilai agama, kebudayaan dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Hal
ini sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikas Sasional (Sisdiknas), bahwa pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang dapat
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Berangkat dari amanat Sisdiknas tersebut, maka pendidikan harus dilakukan
secara sadar dan diwujudkan dalam suasana belajar dan proses pembelajaran secara
aktif agar peserta didik mampu mengembangkan potensi yang dimemiliki baik dalam
domain spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan sehingga dapat berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara sehingga mampu menghadapi tantangan dan tuntutan perubahan kehidupan
lokal, nasional, dan global yang terus berkembang secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Mengapa demikian? Karena, keberhasilan pembangunan nasional ditentukan
oleh kualitas SDM yang dimiliki suatu bangsa, yang mana salah satunya dapat
dilakukan melalui lembaga pendidikan (dimana ini menjadi skala prioritas
pemerintah). Dalam lembaga pendidikan kepala madrasah memiliki peran strategis
dalam melaksanakan pembangunan manusia seutuhnya, baik dari segi pengambilan
keputusan, penentu kebijakan, pemikir maupun perencana, bahkan sampai pada
pelaksana teknis, serta harus dievaluasi secara berkelanjutan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Jawaban ini sebagaimana termaktub
dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
Demi terwujudnya visi tersebut, maka lembaga pendiidkan dalam
penyelenggaraannya harus mendasarkan pada prinsip yang telah ada, yaitu bahwa
pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat (long life education), dimana pendidik harus
2
C. Dasar Hukum
Ada beberapa dasar hukum yang melandasi kegiatan calon kepala Madrasah
ini, antara lain:
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah;
3. Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
5. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2009 tentang Guru;
7. Keputusan Mendikbud No. 35/U/2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Funsional guru dan Angka Kreditnya;
8. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum Pendidikan
Dasar dan Menengah;
9. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Permendiknas No.24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan
23 Tahun 2006;
11. Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Madrasah;
12. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi dan Standar Kompetensi
Guru;
13. Permendiknas No.10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan;
14. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
15. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Evaluasi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
16. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
17. Peraturan Menteri Agama No. 58 Tahun 2019 tentang Kepala Madrasah;
18. Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja Kepala Madrasah Nomor 1111 Tahun 2019
Surat
4
BAB II
PEMBAHASAN DAN ANALISA
DATA
berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta didik
dan masyarakat.
b. Langkah-langkah Pelaksanaan
Proyek kepemimpinan madrasah ini sasarannya adalah para pendidik
MTsN GUPPI Kota Sungai Penuh yang berjumlah 16 (enam belas) dan 4 (empat)
tenaga kependidikan. Proyek ini dalam prosedur penyusunannya meliputi:
identifikasi dan analisis data tahun sebelumnya yaitu tahun 2023, merancang
program dan penyusunan program.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh calon kepala madrasah
magang dalam kegiatan proyek kepemimpinan madrasah di MTsN 2 Kota Sungai
Penuh GUPPI sebagai berikut:
a. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan kepala madrasah dan wakil
kepala madrasah untuk melakukan kerja praktik beberapa tugas dan fungsi
kepala dalam kepemimpinan pembelajaran;
b. Melakukan penyusunan dan persiapan program kepemimpinan pembelajaran
di mandrasah;
c. Melakukan praktik program pembinaan kepada para pendidik di madrasah
yang dituju magang;
d. Melakukan pengolahan data hasil kegiatan para pendidik setelah diberikan
pembinaan;
e. Melakukan evaluasi dan analisis terkait pelaksanaan praktik kepemimpinan
pembelajaran.pada madrasah yang dituju; dan
f. Menyusun tindak lanjut pembinaan.
Grafik 2.1
Kondisi Pendidik MTsN 2 Kota Sungai Penuh GUPPI
Tentang Kurikulum Merdeka
2) Analisis Data
(a) Analisis Perencanaan Pembelajaran Melalui Informasi Kurikulum Merdeka
Analisi data yang diperoleh lewat penyebaran angket dari indikator
yang terdapat pada grafik 2.1 tersebut, bahwa para pendidik di MTsN
GUPPI Cimasuk belum mendapatkan informasi tentang kurikulum
merdeka cukup rendah 10%, kemampuan madrash dalam memfasilitasi
sosialisasi kurikulum merdeka secara ofline biasa mefasilitasi sekitar 50%,
dan pemahaman kurikulum merdeka bagi pendidik yang mendapatkan
informasi secara online pun sangat rendah 30%, rendahnya perencanaan
pembelajaran untuk membuat modul 15%, sehingga sangat mempengaruhi
kegiatan pembelajaran ke depannya. Artinya, kondisi ini akan berpengaruh
pada standar proses (salah satu dari 8 SNP) dan pada akhirnya juga akan
9
2. Pengembangan Kewirausahaan
a. Uraian Pelaksanaan Tugas
Menurut Khobibah (2021) kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan
sesuatu yang baru secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan niai tambah.
Tujuan pengembangan kewirausahaan salah satu tugas pokok kepala madrasah
agar kepala madrasah lebih berinovatif, kerja keras, memiliki motivasi kuat,
pantang menyerah, dan kreatif dalam mencari solusi terbaik sehingga menjadi
contoh bagi warga sekolahnya.
Permendiknas No. 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Madrasah, bahwa
kompetensi kewirausahaan kepala sekolah terdiri dari:
1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan madrasah;
11
“Aku telah membuang sebagian yang kurang perlu, dan aku tambahkan
beberapa faidah yang cukup penting.”
B. Praktik Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin di
Madrasah Magang ( MTsN 2 Kota Sungai Penuh GUPPI Cimasuk)
1. Pelaksanaan P5P2RA di MTsN 2 Kota Sungai Penuh GUPPI Cimasuk
a. Uraian Pelaksanaan Tugas
1) Menciptakan tatanan kehidupan madrasah yang berpijak pada Pancasila,
Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945;
2) Mewujudkan rasa syukur dengan berinisiatif untuk menyelesaikan
permasalahan lingkungan alam sekitarnya dengan mengajukan alternative
solusi dan mulai menerapkan solusi tersebut; dan
3) Mengeksplorasi dan menekspresikan pikirtan dan perasaan dalam bentuk karya
dan atau tindakaserta mengevaluasi dan mempertimbangkan dampak dan
resikonya bagi diri dan lingkungan dengan menggunakan berbagai perspektif.
Profil Pelajar Pancasila yang sedang digaungkan sekarang ini sesuai
dengan visi dan misi Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi, sebagaimana
tertuang dalam Permendikbud No. 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif, seperti ditunjukkan oleh gambar berikut:
20
Gambar 2.2
Ciri Pelajar Pancasila
Untuk lebih jelasnya keenam ciri tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa, memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan
pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada 5 (lima) elemen
kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak
beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada
alam; dan (e) akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya,
dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai yang tidak bertentangan dengan budaya
luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan
menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi
dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebinekaan.
3. Bergotong royong
Adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan
suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan
ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian,
dan berbagi.
4. Mandiri
Adalah pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang
dihadapi serta regulasi diri.
21
5. Bernalar kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi
pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang
orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif
terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal.
2) Pelaksanaan
a. Penulis bersama perwakilan wakil kepala dan pendidik melakukan
sosialisasi P5P2RA;
b. Penulis melakukan diskusi tentang niali-nilai profil penguatan pelajar
pancasila dan Rahmatan Lil Alamin yang sudah ada di MTsN 2 Kota Sungai
Penuh GUPPI Cimasuk dilihat dari KTSPnya;
c. Melakukan wawancara dengan pihak kepala madrasah mengenai kebiasaan
baik yang sudah disisipkan (insersi) sesuai tema-tema yang ada pada
P5P2RA dengan program kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan
ektrakurikuler di MTsN 2 Kota Sungai Penuh GUPPI Cimasuk; dan
d. Melakukan pengumpulan data dengan angket yang disebarkan lewat google
form untuk budaya kebaikan yang sudah dibiasakan pada lingkungan MTsN
2 Kota Sungai Penuh GUPPI Cimasuk.
2) Tindak Lanjut
(1) Menawarkan program MTsN 2 Kota Sungai Penuh GUPPI Cimasuk
menjadi MTsN Unggulan berkonsep MTsN P5P2RA dengan tema
bangunlah jiwa da raganya sebagai proyek pengembangan madrasah
menjadi MTsN Atlit dengan penguatan P5P2RA unggulan pencetak
Atlit yang kompeten dan berkarakter pada dimensi P5P2RA;
(2) Penulis menyiapkan bahan angket dari pembiasan prilaku beberapa
kebaikan yang dibudayakan sehari-hari yang telah memasyarakat di
lingkungan MTsN 2 Kota Sungai Penuh GUPPI Cimasuk atau tempat
tiggalnya sebagai upaya pembudayaan Profil Pelajar Pancasila.
Penulis sebagai calon kepala madrasah memberikan perlakuan dalam
meberikan pengkondisian prilaku peserta didik saat masuk ke kelas di jam ke-1
mengucapkan salam dan peserta didik bersalaman kepada pendidik yang sudah
berada di pintu kelasnya. Berharap pembiasaan kebaikan itu akan diterapkan juga
di kehidupan lingkungan rumah kepada orang tuanya dengan menyalami dan
mencium tangan orang tuanya sebagai tanda menjaga sopan santun dan hormat
kepada orang tua.
Pembiasaan kebaikan di madrasah seperti ini tidak akan menjadi beban
para orang tuanya, bahkan harapannya penulis pembiasaan yang memiliki nilai-
nilai P5P2RA ini akan diadopsi dan diterapkan dilingkungan rumah dan tempat
tinggal peserta didik tersebut dengan arahan dan bimbingan pendidik, warga
madrasah lainnya dan orang tua.
Gambar 2.3
Pembiasaan Karakter Baik Sesuai P5P2RA
MTsN 2 Kota Sungai Penuh GUPPI Cimasuk
26
2) Pelaksanaan
a. Penulis melakukan peninjauan dari dokumen yang ada dalam meninjau
sumber daya madrasahnya.
(1) Sumber daya pendidik, memiliki guru yang mempunyai kompetensi,
dedikasi, dan komitmen yang tinggi.
(2) Sumber daya peserta didik, memiliki peserta didik yang aktif belajar
baik di intakurikuler maupun ekstrakurikuler
b. Memberikan saran dalam pengembangan madrasah unggulan dalam
memenuhi standar lulusan seperti kebutuhan standar masyarakat yang
harapkan dalam pengembangan standar lulusan mampu bersaing di dunia
kerja.
Potensi Daya
Nama
Peninjaunan Tujuan yang Pihak yang Dukung
No Doku
Dokumen Diharapkan Terlibat sumber daya
men
yang ada
1.
Dalam pengembangan
kurikulum di KTSP Kamad
lebih spesifikasi lagi Ka. TU Seluruh
Tujuan sesuai potensi sumber Pendidik potensi yang
Pengemba daya yang ada di TU ada di
ngan madrasah Peserta didik
1 KTSP madrasah
Ketua komite
2. Orang tua baik SDM
Tujan dari Lembaga terkait atau non
pengembangan KTSP Masyarakat SDM
berorientasi kepada terkait pddkan
kepentingan anak
dibuat lebih spesifik
Kamad
Visi dan misi masih Ka. TU
belum mencirikan Pendidik Seluruh
keunggulan yang TU potensi yang
Visi
benar-benar sesuai Peserta didik ada di
2 KTSP dan
dengan standar lulusan Ketua komite madrasah baik
misi
yang didukung dengan Orang tua SDM atau non
sumber daya madrasah Lembaga terkait SDM
yang ada Masyarakat
terkait pddkan
Kamad
Ka. TU
Belum menuliskan Pendidik Seluruh
sumber daya yg ada TU potensi yang
Tujuan
dihubungkan dengan Peserta didik ada di
3 RPP Pembela
kebutuhan peserta Ketua komite madrasah baik
jaran
didik dalam Orang tua SDM atau non
pembelajarn Lembaga terkait SDM
Masyarakat
terkait pddkan
31
2) Pelaksanaan
a. Kepala Madrasah mengundang tim EDM mengumpulkan bukti fisik
berdasarkan hasil EDM dikumpulkan pada koordinator standar;
b. Tim pengembang madrasah mengakadan rapat untuk penyempurnaan
33
Tabel 2.2
Skor Pencapaian Mutu MTsN 2 Kota Sungai Penuh GUPPI Cimasuk
Skor Skor
Nilai
No Indikator ketimbang ketimbang Label
kinerja
maximum Perolehan
1 Kedisiplinan 98 78 87 98% kehadiran guru
75% guru
Pengembangan direncanakan
2 67 56 67
diri mengikuti program
peningkatan mutu
85% guru telah
Proses
3 85 76 84 menyusun RPP sesuai
pembelajaran
ketentuan
60% media/alat
peraga/alat bantu
Sarana dan
4 60 46 57 proses pembelajaran
prasarana
dimanfaatkan guru
secara optimal
50% siswa
menggunakan buku
5 Pembiayaan 50 30 48 teks dan/atau buku
digital dalam proses
pembelajaran
2) Pelaksanaan
a. Penulis melakukan kegiatan workshop dengan mengumpulkan guru di
ruangan aula;
b. Penulis memberikan materi tentang langkah-langkah penulisan KTI;
c. Penulis membuat kelompok guru dalam persiapan KTI peserta didik; dan
d. Guru melakukan pembimbingan dalam penulisan KTI dan proyek riset.
a) Pembukan
b) Kegiatan Inti
c) Penutup
d) Evaluasi
c. Pasca Observasi. Pada tahap ini, supervisor bersama guru merefleksi
pelaksanaan pembelajaran dengan mendiskusikan kelebihan dan
kekurangan. Hasil refleksi dijadikan dasar untuk perbaikan proses
pembelajaran berikutnya.
Siti Kurniawati, S.Pd Dra. Sekarwati S, M.Si Drs. Lalan Abdul Latif , M.Pd
Rekomendasi :
DalamAdministrasi sudah lengkap, lebih dilengkapi dengan daftar nilai afektifnya
Catatan :
* diisi dengan checklist (√) pada kolom yang ada sesuai dengan kondisi
** skor berdasarkan struktur, kesesuaian dan kelengkapan isian form
Siti Kurniawati, S.Pd Dra. Sekarwati S, M.Si Drs. Lalan Abdul Latif , M.Pd
Perolehan nilai supervisi untuk Ibu Siti sebagi guru biologi dalam
Instrumen Prasupervisi (Wawancara Awal & Pemeriksaan Administrasi
Pembelajaran) nilai totalnya 98 dan pada kegiatan persiapan pembelajaran
mendapatkan nilai 90. Untuk pelaksanaan selama kegiatan pembelajaran
mendapatkan nilai 92.
strategi/metode daan
waktu)
Kesesuaian teknik
7 dengan tujuan
pembelajaran
Kelengkapan
8 instrumen
pembelajaran
Kejelasan perumusan
tujuan pembelajaran(
9 tidak menimbulkan
penafsiran ganda dan
mengandung perilaku
hasil belajar)
Pelaksanaan PKG memiliki tujuan dan fungsi. Adapun fungsi PKG adalah:
1. Mendasari kebijakan tentang promosi dan karier guru beserta penghargaan
yang patut didapatkan;
2. Sebagai indikator untuk menentukan tingkat kompetensi;
3. Meningkatkan kinerja guru dan sekolah yang meliputi efisiensi dan efektivitas.
4. Memberikan jaminan agar selalu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
serta bersikap positif dalam pembelajaran untuk mendukung prestasi peserta
didiknya;
5. Memberikan landasan untuk pelaksanaan program keprofesian berkelanjutan
(PKB); dan
45
2) Pelaksanaan
a. Penulis membuat team penilai PKG
b. Penulis melakukan pengumpulan data dari semua tupoksi seorang guru.
c. Penulis memasukan data instrument utama dan instrument suplemen
d. Penilaian
e. Pelaporan
Periode
Formatif Jan 2022 Tahun
Penilaian
03-Jan-2022 s.d 31-Des-2022 Sumatif Nov 2022 31 Des 2022
(tanggal, bulan, tahun) (tanggal, bulan, tahun) Kemajuan
NO KOMPETENSI NILAI *)
A. PEDAGOGIK
1 Menguasai karakteristik peserta didik 4
2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 4
3 Pengembangan kurikulum 4
4 Kegiatan pembelajaran yang mendidik 4
5 Pengembangan potensi peserta didik 4
6 Komunikasi dengan peserta didik 4
7 Penilaian dan evaluasi 4
B. KEPRIBADIAN
8 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional 4
9 Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan 4
10 Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru 4
C. SOSIAL
11 Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif 4
12 Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat 3
D. PROFESIONAL
13 Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu 3
14 Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif 3
Jumlah (Hasil Penilaian Kinerja Guru) 53
*) Nilai diisi berdasarkan laporan dan evaluasi PK Guru. Nilai minimum per kompetensi = 1 dan nilai maksimum
48
Konversi nilai PKGuru ke dalam skala 0 - 100 sesuai Permeneg PAN dan RB
No. 16 Tahun 2010 dengan Rumus
94,64
berdasarkan rumus.
Ttd Ttd
Waktu
No Nama Kegiatan Tujuan yang Diharapkan Pihak yang Terlibat Sumber Dana
Pelaksanaan
Terlaksananya Kegiatan
Penilaian Kinerja Guru yang - Kepala Madrasah
Penilaian Kinerja
1 sesuai ketentuan (Permeneg - Wakil Kepala Madrasah 4 Desember 2022 Mandiri
Guru (PKG)
PAN RB nomor 16 Tahun - Guru Sasaran
2010)
Berdasarkan tabel 2.3 tersebut, bahwa kegiatan PKG dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2022. Guru sasaran Kegiatan
PKG ini adalah Ibu Siti Kurniwati S.P. yang megampu Mata pelajarandi MA GUPPI Cimasuk. Hasil konversi nilai PK guru ke
dalam skala nilai sesuai dengan Permeneg PAN dan RB Nomor 16 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, nilai PK Guru tersebut adalah 80, dengan sebutan BAIK
52
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian dan pelaksanaan rencana tindak lanjut program
Bimbingan Teknis Calon Kepala Madrasah selama pelaksanaan OJT II di MTsN 2 Kota
Sungai Penuh GUPPI Cimasuk yang penulis laksanakan, maka dari kegiatan tersebut
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Memahami kompetensi calon kepala madrasah madrasah dalam penilaian kinerja
kepala madrasah dan menganalisa hasil penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh
kepala madrasah;
2. Memahami pelaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru khususnya
dalam pemahaman metode pembelajaran aktif untuk memecahkan masalah
pembelajaran pada evaluasi akhir pembelajaran pembelajaran;
3. Memahami cara menyusun proposal penelitian tindakan madrasah (PTM);
4. Memahami kegiatan kewirausahaan yang menjadi potensi madrah dalam upaya
pelaksanaan kompetensi kepala madrasah; dan
5. Memahami muatan nilai P5P2RA yang ada di madrasah magang.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan hasil kajian pelaksanaan Bimbingan Teknis Calon
Kepala Madrasah maka saran-saran yang dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Kegiatan pengembangan keprofesian yang berkelanjutan bagi guru untuk
meningkatkan kemampuan dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari dalam menjalankan tugas pokok sebagai guru
professional;
2. Diperlukan adanya penjamin Hak Cipta produk kewirausahaan dari Kementerian
Agama; dan
3. Kesejahteraan guru sangat penting dalam rangka meningkatkan profesionalisme, agar
para guru lebih peduli terhadap tugas pookok dan fungsinya.
53
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. (2005). Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan, Jakarta: Dirjen. Kelembagaaan Agama Islam, Diroktorat
Madrasah dan PAI Pada Sekolah Umum.
Departemen Agama RI. (2006). Undang-Undang dan Peraturan RI tentang Pendidikan,
Jakarta: Drjen Pendis Departemen Agama RI.
Departemen Agama RI. (2006). Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentanag Guru dan
Dosen Serta Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2005 Tentang Sisdiknas, Jakarta:
Jakarta: Drjen Pendis Departemen Agama RI.
Fattah, Nanang. (2001). Strategi Manajemen Sumber Daya Pendidikan, dalam Modul MBS,
Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya.