Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PPK : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA (DITJEN
PEMASYARAKATAN - LAPAS KELAS III RANGKAS BITUNG)

SATUAN KERJA :

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA (DITJEN PEMASYARAKATAN
- LAPAS KELAS III RANGKAS BITUNG)

NAMA PPK:

Suriyanta Leonardo Situmorang

NAMA PEKERJAAN :

PERENCANAAN PENAMBAHAN DAYA DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK


TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN PERENCANAAN PENAMBAHAN DAYA DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK

Pada pengadaan Bangunan Gedung negara, setiap prosesnya


dilaksanakna secara bertahap yaitu melalui tahap persiapan,
perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan konstruksi fisik.
Tahapan pembuatan perancangan teknis diperlukan dalam
proses tersebut yang dalam pelasanaannya
diserahkan/ditugaskan kepada PIHAK KETIGA. Yaitu konsultan
perencana. Konsultan akan merencanakan pelaksanaan
pekerjaan sebagaimana tercantum di dalam DIPA Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Ditjen
Pemasyarakatan - Lapas Kelas III Rangkas Bitung) pekerjaan
1 LATAR BELAKANG :
Perencanaan Penambahan Daya dan Perbaikan Instalasi Listrik.
Dalam bentuk dokumen teknis serta uraian pekerjaan yang
nantinya akan dipakai sebagai pedoman dasar dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan. Secata konstraktual konsultan
bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
dalam kegiatan operasionalnya konsultan akan mendapatkan
bantuan/bimbingan dalam menentukan arah pekerjaan
perencanaan dari pengelola adminstrasi, pengelola keuangan,
pengelola teknis yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

a. Maksud
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dimaksud sebagai petunjuk bagi
konsultan yang memuat masukan, asas, kriteria dan proses yang
harus dipenuhi atau diperhatikan yang selanjutnya akan
2 MAKSUD DAN TUJUAN : diiterpretasikan ke dalam pelaksana tugas perencanaan
b. Tujuan
Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat
melakukan tugasnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran
di maksud
Adapun yang menjadi sasaran dari penyusunan Kerangka acuan
3 TARGET/SASARAN : kerja usulan pekerjaan ini adalah Perencanaan Penambahan
Daya dan Perbaikan Instalasi Listrik
Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan
pengadaan jasa Konsultansi :

NAMA ORGANISASI PENGADAAN


4 : - Satker: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
JASA KONSULTANSI
Indonesia (Ditjen Pemasyarakatan - Lapas Kelas III Rangkas
Bitung)
- PPK : ---------------------------
a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan
jasa konsultansi : SP DIPA Nomor : ---------------------/2022,
SUMBER DANA DAN PERKIRAAN tanggal --------------- 2022
5 :
BIAYA b. Total perkiraan biaya yang diperlukan Rp. 29.999.970,- (Dua
Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan
Ribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Rupiah)

a. Ruang lingkup pekerjaan/ Pengadaan Jasa Konsultansi :


Perencanaan Penambahan Daya dan Perbaikan Instalasi Listrik

RUANG LINGKUP
6 PENGADAAN/LOKASI DAN :
FASILITAS PENUNJANG
RUANG LINGKUP b. Lokasi pekerjaan/ Pengadaan Jasa Konsultansi : Jl. Multatuli
6 PENGADAAN/LOKASI DAN : No.12, Muara Ciujung Baru, Kec. Rangkasbitung, Kabupaten
FASILITAS PENUNJANG Lebak, Banten 42312

c. Fasilitas yang dapat disediakan oleh PA/KPA/PPK dan/ atau


yang harus disediakan sendiri oleh Penyedia Jasa Konsultansi :-
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam
Surat Perjanjian, yang minimal meliputi :
1. Gambar rencana teknis bangunan lengkap
7 PRODUK YANG DIHASILKAN : 2. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
3. Rencana anggaran biaya (RAB)
4. Bill of Quantity (BQ)

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan Pengadaan Jasa


WAKTU PELAKSANAAN YANG
8 : Konsultansi Perencanaan Penambahan Daya dan Perbaikan
DIPERLUKAN
Instalasi Listrik : 30 (Tiga puluh) hari kalender
Tenaga terampil yang dibutuhkan meliputi :
- Team Leader
TENAGA TERAMPIL YANG
9 : - Surveyor
DIBUTUHKAN
- Juru Gambar/Drafter
- Operator/Administrasi
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku,
khususnya pedoman teknis pembangunan bangunan gedung
negara, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor No.
:
22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018, yang dapat
meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak
bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara
yang terdiri dari :

A. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan


informasi lapangan, prarencana bangunan dan gambar detail
bangunan yang sudah dilaksanakan, serta membuat interpretasi
secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan
pemerintah daerah setempat mengenai peraturan
daerah/perizinan bangunan.
10 METODE KERJA
B. Penyusunan prarencana seperti Penambahan Daya dan
Perbaikan Instalasi Listrik, serta perkiraan biaya.
C. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
1. Rencana Penambahan Daya dan Perbaikan Instalasi Listrik
2. Perkiraan biaya.

D. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :


1. Gambar-gambar denah Penempatan panel, instalasi titik
Lampu dan stop kontak yang sesuai dengan gambar rencana
yang telah disetujui.
2. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran
biaya (RAB) pekerjaan konstruksi
E. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu
penanggung jawab kegiatan di dalam menyusun dokumen
pelelangan dan membantu panitia pelelangan menyusun
program dan pelaksanaan pelelangan.

F. Membantu pantia pelelangan pada waktu penjelasan


pekerjaan, termasuk menyusun berita acara penjelasan
pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen
pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila
terjadi lelang ulang
G. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan
konstruksi fisik dan melaksanakan kegiatan seperti :
1. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
timbul selama masa pelaksanaan konstruksi.
2. Memberikan saran-saran pertimbangan dan rekomendasi
tentang penggunaan bahan

Konsultan Perencana adalah berpedoman pada ketentuan yang


berlaku, khususnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
11 SPESIFIKASI TEKNIS :
22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
Laporan yang harus dibuat oleh Penyedia Jasa Konsultansi,
meliputi :
- Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
- RAB dan BQ
12 LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN : - gambar Perencanaan
- Isi laporan menyangkut tentang kemajuan pekerjaan yang
telah dilaksanakan, penggunaan bahan/material serta peralatan
yang digunakan dan kendala dan pemecahan masalah yang
dilakukan.

Pejabat Pembuat Komitmen

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia


(Ditjen Pemasyarakatan - Lapas Kelas III Rangkas Bitung)

Suriyanta Leonardo Situmorang


NIP. 198808232007011003
---------------------------
NIP. --------------------

Anda mungkin juga menyukai