62
ASUHAN KEPERAWATAN HARIAN
63
ASUHAN KEPERAWATAN HARIAN
64
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
65
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
C. Evaluasi
1. Mencatat hasil
2. Mengembalikan alat
66
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
A. Persiapan
1. Persiapan alat
2. Persiapan pasien:
Lepaskan sandal atau sepatu klien
Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
3. Persiapan tempat
Ruangan yang aman dan nyaman
1. Timbangan badan
2. Alat tulis
1. Letakkan timbangan badan pada tempat yang datar dan rata
2. Pastikan timbangan badan berfungsi dengan baik dan atur penunjuk pada titik nol
3. Cuci tangan
5. Meminta pasien melepaskan alas kaki, penutup kepala dan meletakkan barang
bawaan yang berat
6. Meminta pasien naik keatas timbangan dengan posisi berdiri tegak berhadapan
dengan pemeriksa
7. Perhatikan jarum penunjuk berhenti, dari arah depan tegak lurus dengan angka
9. Catat
67
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
4. MENGUKUR SUHU
Pemeriksaan terhadap suhu badan di oral, axilla dan rektal dengan menggunakan alat
Thermometer.
1. Tujuan Tindakan
1. Termometer
2. 3 buah botol :
3. Bengkok
4. Kertas / tissue
5. Vaselin
7. Sarung tangan
2. Cuci tangan
68
9. Angkat termometer dan baca hasilnya
12. Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
2. Cuci tangan
5. Tentukan letak aksila (Ketiak) dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan
tissue
7. Letakkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien dengan posisi fleksi diatas
dada (mendekap dada)
9. Catat hasil
11. Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
2. Cuci tangan
8. Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien, masukkan termometer kedalam rektal
dengan perlahan-lahan, jangan sampai berubah posisi dan ukur suhu
12. Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
70
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
5. MENGUKUR NADI
Denyut nadi adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat
kontraksi ventrikel kiri jantung. Pada umumnya ada 10 tempat untuk merasakan denyut
nadi yaitu frontalis, temporalis, karotid, apikal(apeks cordis), brankialis, femoralis,
radialis, poplitea, dorsalis pedis dan tibialis posterior.
Persiapan Alat :
1. Jam tangan
3. Buku catatan
4. Alat tulis
Tujuan
1. Perkenalkan diri anda pada klien, termasuk nama, jabatan atau peran, dan jelaskan apa
yang akan anda lakukan.
5. Berikan privasi untuk klien, atau posisikan dan tutup klien sesuai kebutuhan.
6. Bila klien baru beraktivitas, tunggu 5-10 menit untuk memeriksa denyut nadi.
Prosedur
14. Minta pasien untuk menyingsingkan baju yang menutupi lengan bawah
15. Pada posisi duduk, tangan diletakkan pada paha dan lengan ekstensi. Pada posisi tidur
terlentang, kedua lengan ekstensi dan menghadap atas.
71
16. Lakukan palpasi ringan arteri radialis dengan menggunakan jari telunjuk dan jari
tengah lakukan palpasi sepanjang lekuk radial pada pergelangan tangan
2. Pada posisi duduk, tangan diletakkan pada paha dan lengan ekstensi. Pada posisi tidur
terlentang, kedua lengan ekstensi dan menghadap atas.
3. Lakukan palpasi ringan arteri dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah pada
fossa kubiti (lekuk antara otot bisep dan trisep diatas siku)
4. Mintalah pasien untuk memalingkan kepala pada sisi arah yang berlawanan dengan
yang akan diperiksa
5. Kemudian lakukan palpasi dengan lembut, jangan terlalu keras untuk menghindari
rangsangan sinus karotid
1. Bila denyut teratur, hitung selama 30 detik lalu hasilnya dikalikan 2, bila denyut
tidak teratur hitung 1 menit penuh.
Setelah Prosedur :
72
1. Ucapkan terima kasih kepada klien
73
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
Puskesmas SOP/PROTAP
Prosedur Tetap
Kunjungan Rumah
Pengertian Tata cara mengukur tekanan darah dengan menggunakan tensimeter untuk
mengidentifikasi ukuran tekanan darah pasien.
1. Tensimeter lengkap
2. Stetoskop
3. Buku catatan
4. Alat tulis
Prosedur :
8. Hasil dicatat.
74
Unit terkait Rawat jalan, Pustu/Ponkesdes
75
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
7. Tindakan I N J E K S I
Pengertian
Injeksi intramuskuler adalah suntikan kedalam otot Sebagai acuan tindakan suntikan
kedalam otot
Kebijakan
A. INDIKASI :
B. PERSIAPAN :
3. Bengkok
C. PELAKSANAAN :
2. Baca daftar obat, larutkan obat yang dibutuhkan, isi spuit sesuai dengan kebutuhan
76
6. Desinfeksi lokasi yang akan disuntik.
7. Jarum disuntikkan pada daerah yang akan disuntik dengan arah 90 derajat.
8. Penghisap ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan dimasukkan.
A. Tahap Persiapan
1. Persiapan Alat
1. Gelas obat
2. Sendok
7. Spuit steril
1. Nama pasien
3. Dosis obat
77
4. Jadwal pemberian obat
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan pemberian obat, langkah-langkah yang akan dilakukan dan waktu
pemberian obat
B. Tahap Pelaksanaan
2. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual, muntah,
adanya program tahan makan atau minum, akan dilakukan pengisapan lambung dll)
3. Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat, waktu dan cara
pemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat, bila ada kerugian pada perintah pengobatan
laporkan pada perawat/bidan yang berwenang atau dokter yang meminta.
5. Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan
dosis yang diperlukan tanpa mengkontaminasi obat
a) Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel tanpa menyentuh obat.
b) Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat sesuai dengan
dosis yang diperlukan.
c) Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk dengan
menggunakan martil dan lumpang penggerus, kemudian campurkan dengan
menggunakan air. Cek dengan bagian farmasi sebelum menggerus obat,
karena beberapa obat tidak boleh digerus sebab dapat mempengaruhi daya
kerjanya.
a) Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata sebelum dituangkan,
buang obat yang telah berubah warna atau menjadi lebih keruh.
78
b) Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk menghindari
kontaminasi pada tutup botol bagian dalam.
c) Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan, dan
tuangkan obat kearah menjauhi label. Mencegah obat menjadi rusak akibat
tumpahan cairan obat, sehingga label tidak bisa dibaca dengan tepat.
e) Sebelum menutup botol usap bagian tutup botol dengan menggunakan kertas
tissue. Mencegah tutup botol sulit dibuka kembali akibat cairan obat yang
mengering pada tutup botol.
f) Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari 5 ml maka gunakan
spuit steril untuk mengambilnya dari botol.
6. Untuk obat yang sangat asam misalnya aspirin tawarkan makanan kecil tanpa lemak,
misal biskuit.
7. Temani klien sampai semua obat ditelan. Apabila anda ragu apakah obat telah ditelan
minta klien membuka mulutnya.
8. Setelah selesai pasien dirapikan dan bantu pasien kembali ke posisi yang nyaman
10. Kembalikan kartu, format obat atau huruf cetak nama obat ke arsip yang tepat untuk
pemberian obat selanjutnya.
C. Tahap Akhir
1. Evaluasi perasaan klien : kembali dalam waktu 30 menit untuk mengevaluasi respon
terhadap pengobatan.
3. Dokumentasi : Catat waktu aktual setiap obat diberikan pada catatan obat
4. Cuci tangan
Tata cara perawatan luka yang dilakukan pada pasien yang berada dirumah.
Pengertian
Kebijakan Perawatan luka dilakukan oleh petugas yang terampil dan kompeten.
1. Alat Steri
1. Bak instrument
2. Pinset anatomis
3. Pinset chirurgis
4. Gunting jaringan
5. Arteri klem
7. Handschone/gloves sterile
8. Kom kecil/sedang
10. Kasa
1. Gunting verban
2. Neerbeken / bengkok
80
5. Alat tulis
6. Family Folder
Prosedur :
9. Membantu mengatur posisi klie agar cairan irigasi dapat mengalir dari
ujung ataske ujung bawah luka.
10. Membuka dan menempatkan tas plastic kotoran didekat area kerja
12. Bila plester kotor, kenakan sarung tangan non steril untuk
melepaskannya.
15. Mengkaji jumlah, jenis dan bau cairan luka, observasi kondisi luka.
17. Melakukan irigasi beberapa kali sampai cairan irigasi tampak bening dan
bersih.
21. Meletakkan pinset dan gunting dalam bengkok yang berisi cairan
desinfektan.
22. Melepaskan gloves dengan bagian luar, kemudian buang ke dalam tas
plastic
81
23. Membereskan peralatan dan memberikan kenyamanan bagi klien
82
10. PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN KEPADA INDIVIDU/KELUARGA
Tata cara penyuluhan secaa individu / keluarga tentang hal – hal yang
berhubungan dengan penyakitnya agar pasien dapat mengerti tentang
Pengertian penyakitnya.
7. Mengadakan evaluasi.
83
11. PEMERIKSAAN PENDERITA DBD DI PONKESDES
Prosedur Prosedur :
84