Anda di halaman 1dari 8

Pendahuluan

Saat ini, era industri 4.0 sedang berlangsung pada berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali
dunia bisnis. Para pelaku bisnis merespon cepat dengan berlomba-lomba melakukan
perubahan konsep berbisnis dari konvensional (offline) menjadi digital (online) untuk
menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat. Inna dan Marina (2016), menjelaskan
bahwa era digital merupakan tantangan yang harus dirubah menjadi peluang karena
memberikan lebih banyak fleksibilitas dan fungsionalitas di beberapa aspek.

Pada perkembangan teknologi yang tidak terbatas di era digital sekarang ini, sektor keuangan
menjadi salah satu sektor usaha yang mengalami perubahan signifikan. Financial Technology
(Fintech) hadir untuk menjawab permasalahan akses keuangan masyarakat pada lembaga
keuangan konvensional. Istilah Fintech merupakan sebuah layanan keuangan dengan
menggunakan basis teknologi yang tentunya akan semakin memudahkan transaksi yang kita
lakukan di mana saja dan kapan saja. Model keuangan baru ini, Fintech dimulai pertama kali
pada tahun 2004 oleh Zopa, yaitu institusi keuangan di Inggris yang menjalankan jasa
peminjaman uang. Kemudian dilanjutkan dengan Bitcoin yang digagas oleh Satoshi Nakamoto
pada tahun 2008.

Fintech sebagai inovasi teknologi digital untuk layanan keuangan sehingga menghasilkan
proses atau produk yang terkait dengan penyediaan layanan keuangan (Financial Stability
Board, 2017). Fintech mampu meningkatkan efisiensi keuangan dengan biaya rendah (Anikina
et al, 2016; Koffi, 2016; Vlasov, 2017). Salah satu jenis Fintech yang baru beroperasi di
Indonesia adalah Peer to Peer Lending (P2P Lending) atau Layanan Pinjam Meminjam Uang
Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI).

P2P Lending pertama kali diperkenalkan oleh Zopa di Inggris pada tahun 2005 (Atz dan Bholat,
2016). P2P Lending menjadi wadah berinvestasi dan peminjaman dana bagi masyarakat.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 77 tahun 2016 menjelaskan bahwa P2P
Lending merupakan penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi
pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam
dalam mata uang rupiah secara langsung melalui sistem elektronik dengan menggunakan
jaringan internet. Oleh karena itu, P2P Lending menjadi alternatif investasi dan sumber
pendanaan yang sangat praktis bagi masyarakat. Berinvestasi di P2P Lending cukup
menjanjikan return bagi pemberi pinjaman (lender). Namun demikian, terdapat risiko yang harus
ditanggung jika terjadi permasalahan pembayaran oleh penerima dana (borrower).
Hingga sekarang, banyak perusahaan Fintech P2P Lending yang sudah terdaftar di OJK. Salah
satunya yaitu Singa Fintech yang sudah mendapat izin usaha P2P Lending dari OJK melalui
Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-47/D.05/2020
tanggal 16 Oktober 2020 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Penyelenggara Layanan
Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi PT. Abadi Sejahtera Finansindo.
Financial technology (fintech) adalah sebuah inovasi pada industri jasa keuangan yang
memanfaatkan penggunaan teknologi. Produk fintech biasanya berupa suatu sistem yang
dibangun guna menjalankan mekanisme transaksi keuangan yang spesifik.
Salah satu fintech yang dikenal masyarakat saat ini adalah Singa Fintech. Singa Fintech
merupakan fintech peer-to-peer lending atau Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
Teknologi Informasi (LPMUBTI) yang terdaftar dengan nama kepemilikan PT Abadi Sejahtera
Finansindo yang memberikan layanan pinjaman dan kredit online secara instan dan mudah.
Platform ini telah mendapatkan izin usaha berdasarkan Keputusan Anggota Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-47/D.05/2020 tanggal 16 Oktober 2020 tentang
Pemberian Izin Usaha Perusahaan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
Teknologi Informasi PT Abadi Sejahtera Finansindo.
Singa Fintech dapat diakses melalui aplikasi Singa yang diunduh melalui Google
Playstore sehingga memudahkan peminjam dan pemberi pinjaman untuk saling berinteraksi
dan bertransaksi.

Singa Fintech menawarkan 2 (dua) produk pinjaman dengan rincian pada tabel berikut:

Rincian
Pinjaman Harian Pinjaman Bulanan
Produk
Suku Bunga Sebesar 0,3% per hari. Sebesar 1% per bulan.
Bunga dihitung sejak hari pertama Bunga dihitung setiap awal bulan
pencairan kredit sampai dengan sejak hari pertama pencairan kredit
tanggal jatuh tempo. Besarnya biaya sampai dengan tanggal jatuh
bunga bergantung dari jumlah dan tempo. Besarnya biaya bunga
jangka waktu pinjaman yang diajukan. bergantung dari jumlah dan jangka
waktu pinjaman yang diajukan.
Biaya Sebesar 0.2% per hari. Sebesar 0,5% per bulan.
Layanan Biaya dihitung sejak hari pertama Biaya dihitung setiap awal bulan
pencairan kredit sampai dengan sejak hari pertama pencairan kredit
tanggal jatuh tempo. Besarnya biaya sampai dengan tanggal jatuh
layanan bergantung dari jumlah dan tempo. Besarnya biaya layanan
jangka waktu pinjaman yang diajukan. bergantung dari jumlah dan jangka
waktu pinjaman yang diajukan.
Denda Biaya yang berlaku pada saat Biaya yang berlaku pada saat
Keterlambata Peminjam tidak melunasi kewajiban Peminjam tidak melunasi kewajiban
n untuk membayar pada tanggal jatuh untuk membayar pada tanggal jatuh
tempo, setelah pukul 00.00 WIB tempo, setelah pukul 00.00 WIB
dihitung sejak hari pertama dihitung sejak hari pertama
keterlambatan setiap harinya. keterlambatan setiap harinya.
Besaran denda keterlambatan adalah Besaran denda keterlambatan
0,4% dari pokok pinjaman. Biaya ini adalah 0,1% dari pokok pinjaman
otomatis akan bertambah pada Anda. Biaya ini otomatis akan
jumlah tagihan yang akan dibayar. bertambah pada jumlah tagihan
yang akan dibayar.
Biaya Proses Biaya yang berlaku pada saat Biaya yang berlaku pada saat
Keterlambata Peminjam tidak melunasi kewajiban Peminjam tidak melunasi kewajiban
n Anda untuk membayar pada tanggal untuk membayar pada tanggal jatuh
jatuh tempo, setelah pukul 00.00 WIB tempo, setelah pukul 00.00 WIB
dihitung sejak hari pertama dihitung sejak hari pertama
keterlambatan setiap harinya. keterlambatan setiap harinya.
Besaran biaya proses keterlambatan Besaran denda keterlambatan
adalah 0,6% dari pokok pinjaman. adalah 0,1% dari pokok pinjaman.
Biaya ini otomatis akan bertambah Biaya ini otomatis akan bertambah
pada jumlah tagihan yang akan pada jumlah tagihan yang akan
dibayar. dibayar.

Layanan pinjaman berbasis online pada Singa memberikan penawaran pelayanan yang
mudah dan cepat. Namun, hal tersebut bukan merupakan jaminan tidak terdapat kelemahan
pada layanan yang disediakan.

Berdasarkan sebuah situs web https://mediakonsumen.com yang menjadi wadah


konsumen menyuarakan pendapat atas produk atau jasa yang dipakai, terdapat aduan dari
salah satu pengguna Singa dengan judul artikel “Tidak Ada Itikad Penyelesaian Masalah dari
Pinjol Singa.id”. Artikel tersebut menyatakan bahwa pelunasan atas pinjaman oleh nasabah
telah dilakukan sebelum jatuh tempo, namun pada aplikasi Singa terdapat keterangan bahwa
pinjaman belum dilunasi dan terdapat keterlambatan pembayaran. Atas hal tersebut, nasabah
telah mencoba menghubungi customer service namun tidak ada balasan. Selain itu, nasabah
juga menerima pesan dari Tim Collection Singa yang menagih pelunasan atas pinjaman
dengan bahasa yang kurang sopan. Hal-hal tersebut memberikan ketidaknyamanan bagi
nasabah dalam memakai layanan yang ditawarkan Singa Fintech.

Tim Customer Service Singa telah menanggapi pengaduan tersebut dengan simpulan
bahwa nasabah telah melakukan pelunasan pinjaman dan telah diproses serta status tagihan
pada aplikasi Singa telah berubah menjadi ‘pesanan berakhir’ atau ‘Lunas’.

Peran Singa dalam memberikan pinjaman bagi UMKM

Sebagai salah satu fintech yang menyediakan jasa peminjaman dana, Singa termasuk sebagai
mitra yang bersahabat bagi UMKM. Hal ini dikarenakan, untuk kegiatan user dapat memilik
identifikasi pekerjaan bagi para user, sehingga bisa ditelusuri dan dikemlompokkan
kecenderungan pengajuan pinjaman dan pengajuan pinjaman tidak akan langsung ditolak,
tetapi masih bisa dipertimbangkan untuk diterima. Sebagainana dengan fintech pemberi
pinjaman lain. SInga menawarkan pinjaman maksimal sampai 10juta. Selain itu Singa jug
memiliki keunggulan Kemudahan dalam proses pengajuan. Cukup unduh aplikasi, foto selfie
serta KTP dan isi form.
Tidak dibutuhkan jaminan untuk mengajukan pinjaman ini. Cocok untuk memenuhi kebutuhan
darurat yang menuntut proses pinjaman uang mudah tanpa syarat yang bertele-tele. Singa juga
sudah terdaftar diawasi oleh OJK sehingga pelaku usaha UMKM tidak perlu khawatir apabila
hendak mengajukan pinjaman karena Singa tergolong aman.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SINGA P2P LENDING

Dilansir dari https://duwitmu.com/pinjaman-online/aplikasi-singa-pinjaman-online-izin-ojk, tidak


hanya kelebihan, namun juga terdapat kekurangan yang dimiliki SINGA sebagai salah satu
platform P2P lending yang tersedia di masyarakat belakangan ini.

Keunggulan Singa adalah pinjaman online yang proses apply cepat, syarat mudah
dan persetujuan cukup cepat. Akan tetapi, kekurangan Singa adalah peminjam perlu berhati-
hati terkait biaya kredit, karena bunga yang cukup tinggi dan potongan biaya admin. Selain itu,
limit kecil dan tenor pendek, serta akses data pribadi di ponsel pengguna.

KEUNGGULAN SINGA

Sejumlah keunggulan Singa adalah:

1. Proses mudah dan tanpa jaminan

Singa mengutamakan kemudahan dalam proses pengajuan. Calon peminjam cukup unduh
aplikasi, melakukan swafoto serta foto Kartu Tanda Penduduk dan isi formulir.

Tidak dibutuhkan jaminan untuk mengajukan pinjaman ini. Dengan demikian platform ini cocok
untuk memenuhi kebutuhan darurat yang menuntut proses pinjaman uang mudah tanpa syarat
yang bertele-tele.

2. Izin, terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan

Singa adalah pinjaman terpercaya yang sudah terdaftar, izin dan diawasi OJK. Keberadaannya
legal dan resmi.

Singa memiliki alamat kantor yang jelas sehingga bisa dihubungi jika terjadi sesuatu dan lain
hal. Dengan kata lain, eksistensinya jelas.

3. Tidak diminta slip gaji

Singa tidak meminta slip gaji dalam proses pengajuan pinjaman. Ini berbeda dengan umumnya
pinjaman lain di fintech, apalagi bank, yang mewajibkan konsumen mengirimkan dokumen slip
gaji.

Tidak dimintanya slip gaji, tentu saja, mempermudah proses pengajuan bagi calon peminjam
sebagai konsumen. 
4. Cepat cair

Singa membutuhkan waktu 24 jam atau 1 (satu) hari sejak pengajuan di aplikasi disetujui, untuk
melakukan pencairan. Meskipun tidak instant, jangka waktu ini cenderung dirasa sudah cepat.

Waktu satu hari dibutuhkan untuk Singa melakukan verifikasi melalui telepon. Verifikasi telepon
menjadi persyaratan utama sebelum melakukan pencairan.

KELEMAHAN SINGA

Beberapa kekurangan Singa, antara lain: 

1. Suku bunga mahal

Bisa dihitung dengan bunga per hari 0.4% maka sebulan bunga yang harus dibayar 12%.
Dalam setahun, bunga adalah 144%.

Bandingkan dengan bunga Kredit Tanpa Agunan (KTA) di bank yang berada di kisaran 20%
sampai dengan 30% setahun. Jauh lebih rendah dibanding bunga di fintech Singa.

Tidak hanya bunga yang mahal, Singa juga membebankan potongan biaya admin. Besarnya
biaya layanan bergantung pada jumlah dan lama pinjaman.

2. Plafon pinjaman kecil

Dibandingkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau kartu kredit, limit pinjaman di Singa relatif kecil.
Maksimum hanya bisa kurang dari Rp 10.000.000.

Bahkan untuk pinjaman pertama, Singa biasanya memberikan limit lebih kecil. Kenaikan limit
baru bisa dilakukan pada pinjaman berikutnya, dengan syarat peminjam memiliki catatan
pembayaran yang bagus.

Bagi peminjam yang membutuhkan dana tunai dalam jumlah besar, Singa kurang sesuai.
Pilihan yang lebih tepat adalah mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA) ke bank.

3. Tenor pendek

Masa kredit atau tenor di Singa cukup pendek, yaitu paling lama 12 bulan. Hal ini barangkali
berkaitan dengan plafon pinjaman yang kecil dan pengelolaan risiko.
Berbeda dengan Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang bisa menawarkan tenor pinjaman sampai
dengan 60 bulan. Tenor yang panjang membantu jumlah cicilan menjadi lebih kecil.

4. Verifikasi telepon

Berbeda dengan aplikasi pinjaman online (pinjol) lainnya, Singa melakukan proses verifikasi
telepon ke nasabah. Verifikasi dilakukan setelah pengajuan lolos di aplikasi.

Hal ini yang menyebabkan persetujuan tidak bisa instan. Butuh paling cepat satu hari untuk
pengajuan di Singa untuk disetujui. Sementara dewasa ini pada banyak aplikasi pinjaman
online, pengajuan bisa disetujui secara instant.

5. Akses data pribadi

Dalam pinjaman online yang menggunakan aplikasi, selalu muncul resiko bahwa data pribadi di
ponsel atau HP pengguna akan bisa diakses. Umumnya, pihak aplikasi seperti Singa akan
meminta izin atas akses atas data pribadi.

Konsumen harus waspada bahwa selalu ada resiko kebocoran data apabila memberikan akses
data ke pihak ketiga. Meskipun pihak pembuat aplikasi sudah menyatakan akan menjaga data
pribadi tersebut, tetapi tetap saja resiko tersebut ada. 

6. Hanya tersedia di App

Fasilitas pinjaman online di Singa hanya bisa digunakan di aplikasi yang bisa diunduh melalui
ponsel pengguna. Tidak bisa digunakan melalui desktop atau laptop.

Kemungkinan karena pinjol membutuhkan data - data dari ponsel untuk menentukan skor
kredit. 

Anda mungkin juga menyukai