Latif
NIM : 7203220020
REVIEW JURNAL
A. Judul Jurnal
B. Peneliti/Tahun/Negara
1
C. Novelty / Gap Riset
D. Variabel Penelitian
2
8. Number of audit committee meetings
(ACmeetings)
2 Jurnal 2 (Nasional) : Variabel Independen
Efektivitas Komite Audit
Variabel Dependen
Penghindaran Pajak
Variabel Moderasi
Kualitas Audit
Variabel Kontrol
1. Ukuran perusahaan (FSize)
2. Leverage (Lev)
3. ROA
E. Indikator Variabel
1 Jurnal 1 : Model 1
(Internasional) Meregresi indikator penghindaran pajak (ETR) pada
narsisme CEO dan variabel control
ETRit = β0 + β1 ETRit-1 + β2CEO_narcissismit + β3LEVit + β4ROAit
+ β5Ownconit + β6Bsizeit + β7Dualityit + β8Fsizeit + β9CEOageit +
β10ACmeetingsit + ∑βj industryi + ∑βKyear t + ƞi + µit [1]
Model 2 dan 3
Meregresi indikator penghindaran pajak pada indikator
narsisme CEO pada setiap variabel komite audit (ukuran dan
keragaman gender) dan pada interaksi antara variabel
independen dan masing-masing efek moderasi (antara
narsisme CEO dan ukuran komite audit pada Model 2 dan
antara narsisme CEO dan keragaman komite audit dalam hal
gender dalam Model 3)
ETRit = β0 + β1ETRit-1 + β2CEO_narcissismit + β3ACsizeit +
β4CEO_ narcissismit*ACsizeit + β5LEVit + β6ROAit + β7Ownconit +
β8Bsizeit + β9Dualityit + β10Fsizeit + β11CEOageit + β12ACmeetingsit
+ ∑βjindustryi + ∑ βKyeart + ƞi + µit [2]
ETRit = β0 + β1ETRit-1 + β2CEO_narcissismit + β3ACdiversityit +
β4CEO_narcissismit*ACdiversityit + β5LEVit + β6ROAit +
β7Ownconit + β8Bsizeit + β9Dualityit + β10Fsizeit + β11CEOageit +
β12ACmeetingsit + ∑βjindustryi + ∑ βKyeart + ƞi + µit [3]
3
F. Temuan
4
IDE RISET
A. Latar Belakang
Komite audit berperan membantu dewan dalam melakukan pengawasan terhadap risiko
pajak yang mungkin timbul (Robinson et al., 2012), (Zheng et al., 2018). Berdasarkan
peraturan Otoritas Jasa Keuangan no. 55/POJK.04/2015 yang membahas mengenai
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, tercantum bahwa komite
audit mempunyai tanggung jawab dalam melakukan peninjauan dan pengontrolan
dalam proses pelaporan keuangan termasuk pengendalian internal. Dengan harapan
komite audit dapat melaksanakan pengawasan aktif terhadap operasional serta proses
pelaporan perusahaan, sehingga dapat dipastikan bahwa perusahaan sudah melakukan
operasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta menjalankan bisnis
sesuai dengan etika (Robinson et al., 2012).
Komite audit dipandang sebagai aspek penting dalam penerapan Good Corporate
Governance. Komite audit yang efektif memiliki peran besar membantu dewan
komisaris untuk melakukan pengawasan terhadap perusahaan (Purnomo & Bernawati,
2019). Efektivitas dari komite audit dapat dilihat dari dua hal antara lain, sisi input yang
terdiri dari kewenangan yang dimiliki, kualifikasi serta jumlah dari komite audit, sisi
lainya yaitu proses yang mana komite audit harus memiliki etos kerja tinggi sehingga
melalui kedua sisi tersebut dapat menghasilkan laporan keuangan, manajemen risiko
serta pengendalian internal yang memenuhi (DeZoort et al., 2002). Dalam laporan
Improving the Effectiveness of Corporate Audit, Committee (1999) memaparkan
terdapat beberapa karakteristik penting bagi komite audit antara lain frekuensi rapat,
jumlah anggota, independensi serta kompetensi dari komite audit.
5
lebih mementingkan kepentingannya sehingga kepentingan dari pihak pemilik akan
terabaikan. Hal tersebut membuat pemilik perusahaan akan menghadapi risiko dari
penghindaran pajak (McGuire et al., 2012). Perusahaan yang secara agresif melakukan
penghidaran pajak akan berdampak terhadap penurunan reputasi yang dimiliki oleh
perusahaan serta akan timbul risiko litigasi jika nilai tarif pajak efektif perusahaan
terlalu rendah (Gallemore et al., 2014). Seiring perkembangan jaman, masyarakat dan
investor pun semakin memiliki sikap yang kritis terhadap penyimpangan etika dari
strategi penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan, seperti yang dilakukan
oleh Amazon dan Google (Barford & Holt, 2013). Biaya litigasi yang timbul dari kasus
ini akan jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai penghematan pajak dari strategi
penghindaran pajak yang dilakukan, sehingga akan secara signifikan mempengaruhi
nilai dan reputasi dari perusahaan (Hanlon & Slemrod, 2009).
B. Rumusan Masalah
6
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
Kelebihan
1 Jurnal 1 (Internasional) 1. Penelitian mengenai pengaruh sifat narsistik dari
seorang CEO terhadap Tax Avoidance di
perusahaan masih sangat jarang dilakukan
sehinnga penelitian ini dapat menambah
wawasan serta pegetahuan para pembaca.
2. Metode penelitian dan variabel penelitian
dipaparkan secara jelas dan lengkap.
3. Hasil dari penelitian dipaparkan secara jelas dan
terperinci.
2 Jurnal 2 (Nasional) 1. Menggunakan data penelitian terbaru.
2. Hasil penelitian dipaparkan secara jelas dan
terperinci.
3. Variabel penelitian dipaparkan secara lengkap
dan menyeluruh.
Kekurangan
1 Jurnal 1 (Internasional) 1. Penelitian ini menggunakan sifat narsistik dari
CEO sebagai salah satu variabel penelitian,
dimana tingkat narsistik dari seorang CEO tidak
dapat dijadikan patokan dalam terjadinya praktik
Tax Avoidance di perusahaan.
2. Tata letak penyusunan jurnal tidak terlalu rapi
sehingga membingungkan para pembaca dalam
memahami isi dari peneltian yang disampaikan.
2 Jurnal 2 (Nasional) 1. Data penelitian hanya mencakup 3 tahun periode.
2. Penelitian ini hanya menggunakan Kantor
Akuntan Big Four sebagai proksi kualitas audit.
3. Tata letak penulisan tidak terlalu rapi sehingga
membingungkan para pembaca dalam memahami
isi dari materi yang disampaikan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Meca, E. G., Llorens, M. C., & Ferreo, J. M. (2021). Are narcissistic CEOs more tax
aggressive? The moderating role of internal audit committees. Journal of
Business Research, 223-235.
Purnomo, H., & Eriandani, R. (2022). Pengaruh Efektivitas Komite Audit dan
Penghindaran Pajak: Peran Moderasi Kualitas Audit. E-JURNAL AKUNTANSI,
1743-1756.