Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

“Identifikasi Minyak Lemak, Lemak, dan Lilin”

Nama : Praditya Ananda Riyanto (1904015192)


Dosen Pengampu : Apt. Nuriza Rahmadini, M.Sc.
Kelas : E1

PRODI FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2021
A. HASIL PERCOBAAN

1) Uji Umum Lipid

Pengujian
Sampel
Uji noda Uji kelarutan Uji Pembentukan sabun
lemak pembentukan
Eter Klorofor Etanol Air emulsi HCN Kalsium Magnesium
m 90% 2N Klorida Sulfat
Minyak Satu tetes Tidak Tidak Tidak Tidak Terbentuk Netral Netral Netral
kelapa = bening. larut, larut, larut, larut. emulsi
terbentuk terbentuk terbentuk berwarna
2 lapisan. 2 lapisan. 2 lapisan. kuning.

Minyak Bening Mudah Mudah Sukar Tidak Terbentuk 2 Netral Netral Terbentuk
jagung larut larut larut larut lapisan, busa
lapisan atas disekitar
berupa globul dinding
minyak dan tabung.
bawah berupa
air
Minyak Bening Larut Mudah Agak Tidak Terbentuk Berwar Putih Putih keruh,
kedelai Larut sukar larut emulsi yang na keruh, mengandung
larut tidak stabil kuning, berbuih buih
berbuih

Minyak Meninggal Larut Larut Sukar Tidak Terbentuk Tidak Tidak Larutan
zaitun kan noda Larut larut emulsi yang berwar berwana, berwarna
lemak stabil na, ada buih mengandung
berbuih buih.

Minyak lini Bening Mudah Mudah Agak Tidak Terbentuk Berwar Berwarna Putih keruh,
larut larut Sukar larut emulsi na putih, masih ada
larut berwarna keruh, berbuih buih
kuning berbuih

Minyak Meninggal Larut Larut Sukar Tidak Terbentuk Coklat Coklat Terbentuk
ikan kan noda Larut larut emulsi yang keruh, keruh, busa
lemak homogen dan ada ada buih
berbuih buih

Gliserol Meninggal Tidak Tidak larut Larut Terbentuk Putih, Berwarna Terbentuk
kan noda larut larut emulsi tidak ada putih busa
lemak stabil buih keruh,
adanya
buih
Adepslanae Ada Larut Larut Panas : Tidak Terbentuk positif Positif Terbentuk
bercak larut larut koloid dan endapan
minyak Dingin : busa sabun putih keruh
dan noda tidak
larut
Cera alba Meninggal Larut Larut Sukar Tidak Terbentuk positif netral Memadat
kan bekas larut larut emulsi stabil
noda lilin
dan
menggum
pal
Cera flava Meninggal Hangat : Larut Sukar Tidak Terbentuk Gumpa memadat memadat
kan noda larut larut larut emulsi yang lan
lilin stabil memad
at

Cetaceum Meninggal Mudah Mudah Sukar Tidak Tidak Positif Positif Memadat
kan noda larut larut larut larut dilakukan
lilin pengujian
pada sampel
ini
Pengujian
Sampel
Uji Penetapan Uji Adanya Kolesterol
Ketidak Uji Gliserol
jenuhan Jarak Jarak Beku Lieberman Salkowski Formaldehid
Lebur Burchard
Minyak Jenuh 1-2 menit, 10-30 detik, Bau Tengik Positif Positif Positif
kelapa 36oC 20oC (+)

Minyak Jenuh 1-2 menit, 30 detik, Bau agak tengik Positif Positif Positif
jagung 30-36oC 6oC (+)

Minyak Tidak 2 menit, 30-40 detik, Bau menyengat Positif Positif Positif
kedelai Jenuh 35-36oC 9oC (+)

Minyak Tidak 30 detik-1 1 menit, Bau tengik Positif Positif Positif


zaitun Jenuh menit, 36oC 6oC (sedikit)
(+)

Minyak lini Tidak 1-2 menit, 30 detik, Bau yang Positif Negatif Positif
Jenuh 30-37oC 4oC merangsang air
mata
(+)

Minyak Tidak 2 menit, 1 menit, Bau yang Positif Positif Positif


ikan Jenuh 37oC 10oC merangsang air
mata
(+)

Gliserol Tidak 30-60 detik, 1-2 menit, Bau yang Positif Negatif Positif
jenuh 35-36oC 7oC merangsang air
mata
(+)
Adepslanae Tidak 50 detik, 1-2 menit, Negatif Positif Negatif Positif
dilakukan 36oC 15oC (-)
pengujian

Cera alba Jenuh 2 menit, 20-40 detik, Negatif Positif Negatif Negatif
45oC 25oC (-)

Cera flava Jenuh 1 menit, 10 detik, Negatif Positif Negatif Negatif


40oC 21oC (-)

Cetaceum Jenuh 42-55oC 10 detik, Negatif Positif Negatif Negatif


23oC (-)

2) Uji Khusus Oleum Lini


Oleum lini atau minyak cat memiliki titik beku yang rendah dan mengandung asam lemah tak
jenuh berkadar tinggi sehingga pada pengeringan akan terbentuk vernis. Mengoleskan 1 tetes
oleum lini pada objek glas yang dibiarkan mengering sehingga lapisan vernis keras. Dari hasil
pengamatan saat dikeringkan sampel tidak kering dan ada lapisan semi padat (lapisan vernis).

3) Uji Khusus Oleum Sesami


Dilakukan dengan mencampurkan 2 mL minyak wijen dengan larutan sukrosa 10% dalam asam
klorida pekat dan hasil pengamatan yang terjadi adalah larutan terpisah antara minyak dan
larutan glukosa, minyak wijen terdapat di bagian atas dan berwarna coklat sedangkan sukrosa
di bagian bawah.
B. PEMBAHASAN

Lipida adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air tapi dapat diekstraksi dengan pelarut non polar seperti
khloroform, eter, benzena, alcohol, aseton, dan karbondisulfid. Lipid juga merupakan kelompok senyawa beraneka ragam.
Lemak dikenal merupakan salah satu dari senyawa lipid. Adapun yang termasuk senyawa lipid antara lain kolesterol, steroid,
dan terpenoid. (Poedjiadi,2009)

Pengertian Lemak

Lipid berasal dari kata Yunani yang berarti lemak. Secara bahasa lipid merupakan lemak, sedangkan kalau dilihat dari
stukturnya, lipid merupakan senyawa trimester yang dibentuk dari senyawa gliserol dan berbagai asam karboksilat rantai
panjang. Jadi lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil yaitu gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah sejenis
alkohol yang memiliki tiga karbon yang masing-masing mengandung sebuah gugus hidroksil. Asam lemak memiliki kerangka
karbon yang panjang, umumnya 16 sampai 18 atom karbon, panjangnya salah satu ujung asam lemak itu adalah kepala yang
terdiri atas suatu gugus karboksil dan gugus fungsional yang menyebabkan molekul ini disebut asam lemak, yang berikatan
dengan gugus karboksilat itu adalah hidrokarbon panjang yang disebut ekor. (Poedjiadi,2009)

Sifat dari lemak:


a) Hidrofobik (sulit untuk larut dalam air).
b) Hanya larut dalam larutan non-polar seperti klorofom, eter, dan benzene.
c) 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
d) Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.

Fungsi utama lemak: sebagai penyekat, bantalan dan cadangan energi. Fungsi penyekat tampak jelas pada membran
sel. Seluruh sel mahluk hidup dibungkus oleh membran yang antara lain terdiri dari molekul-molekul lemak yang tersusun
sedemikian rupa sehingga isi sel terpisah dari dunia luar. Fungsi penyekat tampak jelas pula pada sel-sel syaraf. Baik sel
syaraf maupun serat syaraf diliputi oleh sarung pembungkus yang disebut MIELIN, yang terutama terdiri atas lemak. Fungsi
sebagai bantalan tampak misalnya pada jaringan bawah kulit, yang menebal ditempat-tempat tertentu dan juga disekitar
berbagai alat didalam rongga tubuh dan dibelakang bola mata. Lemak juga merupakan bentuk cadangan energi bagi tubuh.
Senyawa ini dibentuk bila tubuh kelebihan makanan dan dipecah bila tubuh kekurangan energi. Secara kasar tampak dalam
bentuk perubahan berat badan atau dalam bentuk gemuk dan kurus.(Titin Supriyanti,2009)

Senyawa organik ini terdapat dalam semua sel dan berfungsi sebagai :
1. Penyimpan energi dan transpor
2. Struktur membran
3. Kulit pelindung, komponen dinding sel
4. Penyampai kimia
Dari praktikum dan hasil data diatas dapat disimpulkan : Pada uji noda lemak pada minyak wijen dan minyak lini
menunjukkan menunjukkan hasil positif. Pada uji kelarutan kelarutan masing-masing masing-masing minyak lemak paling
larut dalam kloroform, petroleum eter dan praktis tidak larut dalam etanol dan air. Pada uji penetapan penetapan jarak beku
minyak jagung menghasilkan menghasilkan jarak beku yang relatif singkat pada minyak jagung, minyak kelapa, minyak
wijen. Pada uji penetapan penetapan jarak lebur, peleburan peleburan terjadi terjadi pada cetaceum, cetaceum, cera flava, cera
alba, Adeps lanae. Pada uji saponifikasi saponifikasi semua minyak lemak menghasilkan menghasilkan buih, keruh, endapan
endapan putih, dan buih berkurang putih, dan buih berkurang. Pada uji ketidakjenuhan ketidakjenuhan hasil positif positif
terdapat terdapat pada minyak lini dan minyak jagung. Pada uji pembentukan pembentukan emulsi pada sampel minyak
kelapa dan air membentuk membentuk emulsi, setelah penambahan air sabun minyak dan air bisa menyatu. Pada uji gliserol
gliserol hasil positif positif terbaik terbaik terdapat terdapat pada minyak kemiri, kemiri, minyak kelapa, gliserol, dan pada
amilum bau gosong tidak merangsang air mata. Pada uji Lieberman Lieberman Burchard Burchard sampel minyak lini,
minyak zaitun, zaitun, minyak jagung, minyak ikan, minyak kelapa didapatkan hasil negatif, sedangkan untuk minyak kedelai,
minyak wijen, dan adeps lanae didapatkan hasil positif. Pada uji salkowski salkowski di dapatkan dapatkan hasil yang positif.
positif. Pada uji formaldehid formaldehid hasil positif positif terjadi terjadi setelah setelah penambahan penambahan asam
asetat anhidrat. Pada uji khusus oleum lini dihasilkan dihasilkan lapisan lapisan keras, sedangkan sedangkan pada oleum
sesami larutan terpisah, yaitu terjadi warna kemerahan dibatas antara 2 cairan.

Anda mungkin juga menyukai