PERPINDAHAN KALOR
PENDAHULUAN
Perpindahan panas adalah salah satu dari displin ilmu teknik termal
yang mempelajari cara menghasilkan panas, menggunakan panas, mengubah
panas, dan menukarkan panas di antara sistem fisik. Perpindahan panas
diklasifikasikan menjadi konduktivitas termal, konveksi termal, radiasi
termal, dan perpindahan panas melalui perubahan fasa.
Konduksi termal adalah pertukaran mikroskopis langsung dari energi
kinetik partikel melalui batas antara dua sistem. Ketika suatu objek memiliki
temperatur yang berbeda dari benda atau lingkungan di sekitarnya, panas
mengalir sehingga keduanya memiliki temperatur yang sama pada suatu titik
kesetimbangan termal. Perpindahan panas secara spontan terjadi dari tempat
bertemperatur tinggi ke tempat bertemperatur rendah, seperti yang dijelaskan
oleh hukum kedua termodinamika.
Konveksi terjadi ketika aliran bahan curah atau fluida (gas atau cairan)
membawa panas bersama dengan aliran materi. Aliran fluida dapat terjadi
karena proses eksternal, seperti gravitasi atau gaya apung akibat energi panas
mengembangkan volume fluida. Konveksi paksa terjadi ketika fluida dipaksa
mengalir menggunakan pompa, kipas, atau cara mekanis lainnya. Oleh karena
itu berdasarkan uraian tersebut perlu dilakukan praktikum mengenai neraca
perpindahan panas dan pengukuran panas hilang melalui ruang pendingin.
I.2 TUJUAN
(1)
(2)
(5)
PELAKSANAAN PERCOBAAN
A. Alat
1. Gelas beker 250 ml
2. Gelas beker 1000 ml
3. Gelas ukur
4. Kompor listrik
5. Termometer
6. Jangka sorong
7. Stopwatch
B. Bahan
1. Aquadest
Keterangan gambar:
a a. Termometer beker
kecil
b. Termometer beker
b
besar
c. Gelas beker besar
d. Gelas beker kecil
c
e. air
Data pengamatan:
- Diameter dalam p1, p2 = 5,6 cm
- Diameter luar p1, p2 = 5,6 cm
- Volume air beker kecil p1, p2 = 200 ml
- Tinggi cairan p1, p2 = 6 cm
- Volume air beker besar p1, p2 = 650 ml, 750 ml
2,8+3,5
r=
2
= 3,15
= 149,84865 cm2
m= p v
= 0,996233 gr/cm2 x 650 ml
= 647,55145 gr
= 149,84865 cm2
m= p v
= 0,996233 gr/cm2 x 650 ml
= 647,55145 gr
III.3 PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, perpindahan panas yang terjadi adalah secara
konveksi. Sesuai dengan dasar teori perpindahan panas secara konveksi
adalah perpindahan panas yang terjadi dari satu tempat ke tempat yang lain
karena material pembawa panas berpindah, pembawa panas biasanya berupa
fluida cair atau gas, atau dapat juga melalui pencampuran dari fluida
tersebut. Pada proses ini, air sebagai fluidanya. Panas yang dihasilkan oleh
air digelas beker besar merambat menuju air digelas beker kecil karena
prinsip dari kalor adalah bergerak dari suhu yang tinggi ke suhu yang
rendah.
60
40
20
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Waktu (menit)
Dilihat dari grafik yang diperoleh, untuk suhu pada gelas beker kecil
cenderung naik, sedangkan pada gelas beker besar cenderung turun. Hal ini
disebabkan karena pada gelas beker kecil semakin lama waktu pengukuran
maka akan semakin naik suhunya dikarenakan air pada gelas beker kecil
memiliki suhu awal yang rendah maka dia akan menerima panas dari gelas
beker besar. Sedangkan suhu pada gelas beker besar, semakin lama waktu
pengukuran maka suhu yang didapat akan semakin rendah karena dia
mentransfer panas ke gelas beker kecil. Lama waktu pengukuran pada
percobaan ini dilakukan hingga suhu dari air di kedua gelas beker mencapai
konstan.
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
4. Untuk nilai suhu transfer (Tk) percobaan satu sebesar 84,7884 oC dan
percobaan dua sebesar 86,7220 oC.
DAFTAR PUSTAKA