Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ASPA 4

GEDUNG BERTINGKAT TINGGI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU

Dosen Pengampu: Mukhlishah Sam, S.T.,M.T

OLEH:

Nama: Zafira Zalsabila M

Nim: 60100121098

Semester: 4 (Empat)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

UNIVESRSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


2022
BAHRAIN WORLD CENTER (PUSAT PERDAGANGAN DUNIA BAHRAIN)
Salah satu arsitektur unik paling menonjol di Bahrain adalah gedung Bahrain World Trade
Center di kota Manama. Kompleks pencakar langit 50 lantai itu terdiri dari dua menara
kembar menjulang 240 meter di atas tanah, seperti dua layar pada sebuah kapal. Bangunan
tersebut menawarkan siluet sangat mempesona, dengan pemandangan laut Timur Tengah,
Manama. Menara tersebut dibangun pada tahun 2008 oleh perusahaan arsitektur multi-
nasional Atkins, arsiteknya adalah Shaun Killa.

BWTC adalah gedung pencakar langit pertama di dunia yang mengintegrasikan turbin


angin ke dalam desainnya. Turbin angin dikembangkan, dibangun dan dipasang oleh
perusahaan Denmark Norwin A/S. Shaun Killa terinspirasi dari bentukkan layar kapal
tradisional, dan pemanfaatan energi angin untuk dapat berlayar. Inspirasi tersebut membuat
Killla mendapatkan ide untuk konsep bangunannya. Penerapan konsep pada bangunan ini
terlihat pada desain bangunan yaitu 2 skyscrapers yang menyerupai dua layar kapal yang
mengembang. Skycrapers tersebut dihubungkan dengan 3 jembatan yang berfungsi juga
sebagai pemegang wind turbin.
Desain kedua tower yang mengapit turbin tersebut juga di desain agar bisa menghasilkan
arus angin yang lebih cepat ketika memasuki turbin. Dibuktikan dengan wind tunnel test,
bahwa untuk setiap 45 derajat angin yang datang akan membentuk arus angin yang
menambah akselerasi turbin itu sendiri.
Bentukan skyscrapers mengarahkan angin menuju wind turbin. Wind turbin akan
menangkap energi angin merubahnya menjadi energi listrik. Untuk dapat menerapkan konsep
tersebut Killa mencari lokasi yang tepat. Desain jembatan menjadi perhatian dalam
bangunan ini, disebabkan jembatan menerima getaran dari wind turbin. Bentuk kedua tower
kembar yang meruncing menciptakan bentuk seperti terowongan (tunnel) sehingga terjadi
tekanan negatif di belakang gedung. Ini menciptakan daya hisap sehingga kecepatan udara
meningkat sampai 30% . Desain gedung pencakar langit ini juga mengurangi tekanan angin
yang mengenai tower kekuatan angin lebih di arahkan ke turbin angin. Killa juga mendesain
facade bangunan dengan menggunakan double glass untuk memperkecil beban AC.

BWTC menjadi skyscraper pertama yang mengintegrasikan turbin angin dengan struktur
gedungnya. Turbin-turbin tersebut menyumbang sekitar 11%-15% kebutuhan energi listrik di
kedua tower tersebut. Gedung ini mampu menghasilkan listrik sebesar 1,200-megawatt.
Pada proses konstruksi bangunan ini menggunakan kontraktor yang sama dengan
perencanaannya yaitu Atkins. Untuk pembuatan jembatan dan wind turbin dikerjakan di
pabrik. Jembatan menggunakan material yang sama dengan material body pesawat terbang.
Jembatan dibuat kaku untuk mengurangi getaran.
Pada proses pengerjaannya yang paling diperhatikan adalah proses setting (pengangkatan)
jembatan dan wind turbin. Hal tersebut disebabkan oleh dimensi jembatan dan wind turbin
yang besar. Angin yang kuat mempengaruhi keberhasilan proses setting. Untuk proses setting
menggunakan crane dan ikatan tali yang dioperasikan oleh kerjasama tim agar tetap
seimbang. Untuk proses pemasangan wind turbin dibutuhkan seorang tenaga ahli. Setelah
proyek konstruksi ini selesai maka skyscrapers ini akan menjadi skyscraper pertama yang
memanfaatkan energi angin.

Anda mungkin juga menyukai