Anda di halaman 1dari 26

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN 4

BANGUNAN BENTANG LEBAR DI DUNIA

OLEH:
ISTIQOMAH JUDDAH
D051171014

DEPARTEMEN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
TOKYO DOME

A. Deskripsi Objek :

Nama bangunan : TOKYO DOME

Lokasi : Tokyo, Jepang

Arsitek : Nikken Sekkei Ltd, Takenaka Corporation

Waktu Pembangunan : 16 Mei 1985 – 17 Maret 1988

Total luas lantai : 115.221 m2

Jumlah Lantai : 6 Lt ( 2 lantai basement )

Tinggi Bangunan : 56 m

Sistem Struktur : Campuran antara system struktur membran pada atap stadion dan system
struktur rangka takenaka pada atap bagian depan ( hall ) stadion.

Material : Khusus material atap stadion menggunakan material membran fiberglass yang
diperkuat dengan kabel baja pra tegang. Untuk atap hall digunakan system
struktur takenaka membentuk rangka ruang yang tetrahedral dengan penutup
atap dari material kaca.

B. Sistem Struktur Tokyo Dome


Tokyo Dome merupakan jawaban atas harapan agar tetap dapat menonton pertandingan base ball
, meskipun dalam keadaan hujan. Takenaka corporation berperan penting untuk merealisasikan “The big
egg” sebagai bangunan bentang lebar struktur membran yang pertama kali dibangun di Jepang.
Terobosan teknologi sangat diperlukan untuk mensukseskan proyek ini. Teknologi tersebut meliputi
system struktur, material-material baru, pencegahan gempa, perlawanan terhadap beban angin,
penghawaan buatan, pencahayaan, akustik, salju yang mencair dan pemeliharan.
1. Peyaluran beban
Terdapat dua tipe struktur membran yaitu
a) Air-support type : membran dibuat membengkak ( menggelembung ) dengan
meningkatkan tekanan udara di dalam ruangan ( indoor ) lebih
0,3 % terhadap tekanan udara di luar ruang.
b) Suspension membrane type : dimana penguatan/penegangan dimasukan ke dalam membran,
yang prinsipnya menyerupai payung.

Bangunan Tokyo Dome menggunakan sistem struktur membrane dengan air-support type.
Untuk memikul berat beban sendiri dimanfaatkan tekanan udara panas yang ekuivalen dengan
berat membran itu sendiri, sehingga mampu menopang membran dan tidak memerlukan kolom di
tengah stadion. Tekanan udara panas juga mampu mengelembungkan permukaan membran
sehingga tampilan menjadi lebih atraktif.

Pemilihan jenis struktur air supported dipilih untuk mengantisipasi pengaruh angin,
karena beban angin yang sangat besar, seminimal mungkin harus diketahui gayanya untuk
menentukan besar tekanan membran saat di gelembungkan.

Gaya yang terjadi pada Tokyo Dome

2. Material-material membran
Material-material membran melindungi bangunan dari sinar yang menyilaukan mata, namun
memungkinkan cahaya menyinari ruang terbuka yang dapat dicapai tanpa bayang-bayang.
Permukaan material membran dilapisi dengan teflon yang membuatnya bertahan terhadap kotoran,
memungkinkan penampilannya menarik untuk diutamakan.
3. Permukaan Atap
Kabel –kabel dari kawat baja terpasang pada permukaan atap dengan dua arah yang tegak
lurus satu dengan yang lain, dan teflon pelapis material membran fiberglass diletakkan/ dibubuhi
terbentang diantara kabel-kabel.

4. Tekanan Udara
Udara dipompakan ke sisi dalam kubah, untuk meningkatkan tekanan udara dalam menjadi
0,003 atm lebih besar terhadap sisi luar dan membuat membran membengkak di bagian luar.
Perbedaan tekanan ini berbanding lurus dengan perbedaan antara permukaan tanah dengan Lantai
4 bangunan.
5. Pencairan Salju
Pada saat salju mencair, sebuah mesin unit pencair salju beroperasi, memompa udara hangat
diantara dua membran, kemudian mencairkan salju

6. Management Sistem
Sistem kontrol tekanan udara dan sistem pencair salju beroperasi sesuai dengan perubahan
kondisi udara seperti angin yang kuat dan permukaan salju. Keseluruhan sistem ini dikendalikan
oleh sistem manajemen operasi komputer.

Detail struktur
Stasium Lyon TGV

A. Deskripsi Objek :

Nama bangunan : Stasium Lyon TGV

Lokasi : Lyon, Prancis

Arsitek : Santiago Calatrava

Proyek Arsitek : Alexis Bourrat, Sebastien Mamet

Tim Proyek : Dan Burr, David Long

Luas lantai : 27.700 m2

B. Konsep desain
Santiago Calatrava merancang stasiun kereta TGV ini sebagai penghubung antara bandara ke pusat
kota Lyon. Desainnya terlihat seperti metamorfosis dari sayap burung yang terbuka. Selain itu, Calatrava
juga ingin menjelaskan bahwa dia mendapat inspirasi itu dari bentuk mata manusia.

Pintu masuk yang menyambut pengunjung dibuat dengan beton bentuk “V” yang
menghubungkan dengan empat lengkungan dari bangunan yang terbentuk sebagai patung paruh burung.
Untuk bagian tengah diciptakan sebuah pusat bangunan yang melengkung dan terbuat dari kaca
untuk pencahayaan alami bangunan pada siang hari. Sisi lengkung bangunan yang membentuk sayap
terbuat dari material baja dan kaca yang didukung oleh struktur beton bertulang. Bentuk dipilih yang
ekspresif tapi mudah dipahami dengan citra yang bisa langsung diasosiasikan dengan lingkungan sekitar
ketika dilihat baik melalui darat maupun udara. Bentuk tersebut melambangkan ide dari penerbangan
itu sendiri, karakter dari pemandangan gunung dan perwujudan gagasan yang tinggi. Kompleksitas yang
ada melahirkan ide untuk pencahayaan meskipun menggunakan material-material yang berat seperti baja
dan beton. Penumpang akan langsung dapat merasakan bahwa mereka memang sudah di bandara ketika
baru saja tiba dari penerbangannya. Oleh sebab itu, platform atap dibuat rendah untuk memberikan
pandangan yang bebas menuju background dari bangunan bandara tersebut, dan akses lalu lintas diatur
sedemikian rupa agar mengarah ke bangunan utama melalui bagian depan untuk menonjolkan tampilan
luar dan fungsi bangunan.
Calatrava juga menentukan pergerakan apa saja yang berlangsung di sana: perlintasan kereta, bus,
mobil, dan pejalan kaki. Ada ketentuan khusus berkaitan dengan pergerakan tersebut, yakni orientasi
penumpang yang baik. Ukuran dan arah dari volume bangunan membuat penumpang tetap terorientasi
dengan baik. Atap menjadi penyelesaian terbaik dari bangunan ini: dirancang rumit sehingga mudah
ditemukan, dilihat, dan diingat. Bentuknya mencerminkan siluet seekor burung raksasa yang
mengembangkan sayapnya di atas platform bangunan.
Denah

Potongan

Tampak Stasiun TVG Santiago Calatrava juga telah menentukan ruang-ruang dalam stasiun
Lyon-TGV, yaitu :
a. Bangunan stasiun Lyon TGV ini terdiri dari dua elemen :
b. Lorong untuk jalur kereta (terbuat dari beton bertulang)
c. Akses yang besar dengan ruang distribusi di atasnya (dibangun dari struktur logam

d. Hall stasiun ditempatkan secara simetris di atas lintasan.


e. Terdapat peron kereta yang tertutup sepanjang 500 meter.
f. Hall stasiun ini terhubung ke bandara melalui sebuah galeri baja tertutup.
g. Terminal bus dan taksi berada di sisi Barat hall stasiun.
h. Stasiun ini memiliki enam lintasan kereta. Dua lintasan tengah dibangun melewati sebuah
caisson (struktur kedap air) untuk kereta-kereta cepat dengan jadwal nonstop.
C. Struktur stasiun lyon-TGV

Keterangan:

a. Terbuat dari baja yang diekspos


b. Konsep estetika pada bangunan ini menggunakan fungsi array atau pengulangan
c. Struktur seperti bentuk tubuh manusia
d. Atap terbuat dari pabrikasi yang ditutupi aluminium

Adapun struktur penyusun lainya adalah sebagai berikut :


1. Terowongan kereta dirancang dengan elemen-elemen modular pada struktur beton bertulang,
dibangun pada lahan dengan bentukan baja.
2. Ruangan dasar memiliki tinggi 9 meter yang setara dengan panjang dari satu kereta.
3. Struktur terowongan dibuat semakin terbuka ketika sudah mendekati bagian luar.
4. Struktur pendukung platform atas dirakit seperti huruf V yang mempertemukan setiap ujung dari
lengkungan-lengkungan baja pada atap.
5. Bagian tengah dari struktur beton selebar 53 meter ini mengkilap dari arah pergerakan
penumpang sehingga langsung dapat ditangkap oleh mata.
6. Atap hall stasiun ditopang oleh dua lengkungan baja.
7. Dua balok baja lengkung lainnya mengikuti garis tengah pada rangka atap.
8. Keempat balok lengkung tersebut membentang sejauh 100 meter, ditopang oleh sebuah pembatas
dari beton di sisi barat.
9. Penutup yang mengkilap diletakkan pada lengkungan beton besar yang mencakup lebar dari
stasiun sementara di bawahnya lengkungan yang lebih kecil mulai dari portal ke trotoar stasiun.
10. Ruang antara lengkungan dilengkapi dengan lembaran kaca yang dapat diputar untuk ventilasi.

D. Detail struktur stasiun lyon-TGV


Masuk ke aula utama melalui “Gateway” yang terbentuk oleh penyangga beton
berbentuk“V”yang digabung dengan empat ujung lengkungan baja menimbulkan kesan seperti tulang
belakang seekor burung. Sepasang lengkungan itu mengikuti garis atap untuk membentuk dua
lengkungan sayap yang simetris. Bagian segitiga pada aula utama, pusat lengkungannya dibentuk oleh
tiga lengkungan yang diikat bersama balok diagonalSementara dua kantilever besar di antara balkon
dibuat seakan menembus ruang. Bangunan pusat layanan penumpang terbuat dari beton berbatasan
langsung dengan dinding baja dan kaca yang menghadap ke aula utama. Di dalam aula utama, ada dua
kantilever denganbentang sepanjang 25 meter yang ditopang oleh struktur pada bagian belakang, yang
juga menopang serambi yang menghubungkan dari stasiun kereta api ke bandara.

Struktur bagian belakang ditopang oleh massa beton di bagian timur sedangkan dua lainnya
diintegrasikan untuk menopang lift di bagian barat. Di bagian atas dari lengkungan adalah sebuah kotak
baja di berbentuk segitiga sedangkan dua lengkungan lainnya terbuat dari tabung baja. Kemudian semua
elemen tersebut saling menguatkan dengan bentuk silang-silang yang bervariasi yang dirakit di sekitar
pusat tabung.
Dari aula utama, dimana semua layanan stasiun kereta api dan bandara berada, terdapat dua kuba
kaca dan sayap baja yang terhubung ke platform kereta. Berdasarkan elemen beton yang menopang atap
utama dan secara visual didukung oleh atap modul di area terminal utama. Salah satu atap dibuat
mengkilap atau diisi dengan bagian beton pre fabrikasi

Di aula utama, bersebrangan dengan pintu masuk, ada serambi sepanjang 180 meter yang
menghubungkan stasiun ke bandara. Serambi itu juga dapat diakses langsung area parkir.

E. Interior stasiun lyon-TGV


Saat memasuki aula utama dengan pintu gerbang yang dibentuk oleh sebuah jembatan beton V-
shaped yang menyatu dengan ujung empat bangunan baja lengkung, maka akan terlihat sebuah pusat
banguna melengkung mengikuti baris atap berbentuk seperti tulang belakang. bentuk balok
dibengkokkan dengan bagian luar memutar di atas dua buah sayap yang ditutup dengan kaca. Struktur
tulang belakang di dukung oleh sebuah beton bagian timur dengan dua buah pendukung yang membuat
kesatuan dengan menara dibagian barat bangunan.
Dua buah balkon cantilever besar menembus ruangan itu. bangunan beton yang ditengahnya
menyatu dengan struktur baja dan jendela kaca. Dari bagian belakang pintu masuk, terdapa sebuah
galeri sepanjang 180 meter yang menghubungkan stasiun dengan terminal pelabuhan udara

Stasiun yang terhubung dengan bandara dengan bentuk kedua sayap yang berfungsi sebagai jalur
menuju stasiun yang terhubung dengan eskalator
Dari aula utama, dimana semua layanan stasiun kereta api dan bandara berada, terdapat dua kubah
kaca dan sayap baja yang terhubung ke platform kereta. Berdasarkan elemen beton yang menopang atap
utama dan secara visual didukung oleh atap modul di area terminal utama.
Salah satu atap dibuat mengkilap atau diisi dengan bagian beton pre fabrikasi. Di mall hall juga
berfungsi sebagai loket penukar tiket dan menuju ke gerbang Bandara
Esplaned-Theatre By The Bay

A. Deskripsi Objek
Arsitek: Michael Wilford, James Stirling, DPArchitects
Lokasi: Singapore
Luas lahan: 75.186 m2
Luas Bangunan: 60.000 m2
Tahun Pembangunan : 1995-2002

Esplanade–Theatres on the Bay, yang juga dikenal sebagai Esplanade Theatre atau disingkat
The Esplanade, adalah sebuah pusat seni pertunjukan seluas 60.000 square meter (6,0 ha) yang terletak
di Marina Bay dekat mulut sungai Singapura. Mengambil nama dari Taman Esplanade, tempat tersebut
terdiri dari sebuah balai konser dengan tempat duduk sejumlah sekitar 2,000 untuk seni pertunjukan.
Dua kubah yang menjadi lokasi Teater dan Concert Hall dirancang dengan bahan kaca, untuk
memberi kesan terbuka. Agar pusat seni tetap dingin di suhu tropid, lebih dari 7000 keping penahan
matahari dari aluminium bersama dengan rangkapenutup berlapis glasur ganda dipasang pada rangka
penopang baja untuk membentuk penutup yang menjadikan pusat seni ini sebuah icon arsitektur
mempesona, di depa cakrawala kota Singapura. Ada juga esplanade theatre outdoor yang menghadap
langsung ke Marina Bay yang memiliki panjang 30 tempat ini memiliki kapasitas 450-600 (orang
berdiri).
Inspirasi yang digunakan dalam mendesain sunshade yaitu sifat geometri dari struktur serta
bangunan tradisional Asia. Bila sunshade eksterior ini dilihat dari atas, maka sunshade tampak tertutup
untuk melindungi interior bangunan dari sinar matahari, tetapi bila dilihat dari sisi bangunan,
sunshadetampak terbuka dalam berbagai derajat, agar pengunjung yang berada di dalambangunan
Esplanade ini masih tetap dapat menikmati pemandangan di luar bangunan. Sehingga didapatkan
bangunan yang terlindung dari sinar matahari dengan tidak menghalangi view ke luar bangunan.

B. Konsep Bangunan
Bangunan ini menggabungkan modernisasi dengan kearifan lokal. Secara historis, budaya Asia
menghasilkan desain bangunan yang lebih signifikan dalam responnya terhadap kondisi geografis, iklim,
dan konteks budaya, selain itu bangunan di Asia dibangun dengan teknologi terbaik yang ada. Untuk
bentuk secara keseluruhan mengambil bentuk dari buah durian yang merupakan buah khas Asia
sehingga bangunan ini tampak seperti durian, terselimuti oleh duri-duri pada bagian atap. Gedung dibagi
menjadi 2, yaitu gedung konser dan gedung teater. Penempatan gedung pada lansekap didesain seperti
kerang bulu babi yang terhampar di tepi pantai.

C. Struktur Bangunan
Pada sebuah lokasi di antara Marina Centre dan Marina Bay di Singapura, pembangunan dariArts
Center ini telah dirampungkan. Desain dari bangunan ini berdasarkan konsep dari sang Arsitek yaitu
Michael Wilford and Partners di London dan dilaksanakan oleh DP Architects (dengan penanggung
jawabnya adalah Vikas Gore dan Pietro Stallon) di Singapura. Karakteristik yang signifikan dari
bangunan ini adalah envelope dari Lyric Theatre dan Concert Hall.Struktur yang digunakan untuk
envelope adalah space trusses yang didesain khusus untuk menyangga bagian ujung grid segitiga agar
sesuai dengan bentuk permukaan free form surfaces. Sistem claddingnya terdiri dari panel kaca insulasi
yang berbentuk segitiga serta susunan dari shading aluminium diatasnya, sehingga dapat memberikan
impresi transparasi dan opasitas yang berbeda.

Cladding untuk atap terlihat lebih buram, karena dibuat dari lapisan foil water barrier dan dilapisi
dengan panel aluminium yang salah satu sambungannya terbuka, hamper sama dengan shadingyang ada
di fasad, tetapi lebih datar. Panel ini juga menutupi saluran pembuangan air hujan, yang posisinya berada
di antara setiap fasad dan struktur atap.
1. Bentuk Geometri
Bentuk permukaan dari kedua massa bangunan utama dari Esplanade ini adalah NURBS,
yaitu Non Uniform Beta Splines, deskripsi matematika dari free form surface. Stimulasi dari
pengembangan NURBS berasal dari pembangunan kapal, automobile dan industri pembuatan
pesawat terbang. Coons dan Bezier mengembangkan dasar teori untuk implementasi NURBS ke
program CAD, yang berarti membuat aplikasi yang lebih mudah digunakan. Parameter dan
persamaannya disubstitusikan dari ‘berat’ dan ‘kontrol poin’ serta pengaruhnya pada bentuk
permukaan bangunan dapat dikendalikan dengan representasi grafis.
Dengan tersedianya teknologi yang seperti ini, maka envelope dari bangunan Esplanade ini
didesain dengan program CAD MicroStation oleh ‘Atelier One’ di London, yang merupakan
konsultan dari DP Architect. Keempat sisi dari area permukaan dihasilkan dari tautan antar kurva
spline, yang masing-masing bagiannya dapat dimodifikasi tanpa harus mengubah keseluruhan
tautannya.

2. Jaringan dan Node


Setelah memutuskan bentuk permukaannya, elemen dari jaringan dan node dapat dihasilkan.
Metode yang digunakan dikenal dari pengaplikasian jaringan kabel. Sebuah jaringan yang
berbentuk kotak dengan modul 1,5 m diletakkan sedemikian rupa pada permukaan bangunan agar
titik simpulnya dapat menyentuh permukaan dan elemen struktur yang saling berkaitan dapat tetap
lurus. Perbedaan dari layout concert Hall dan Lyric Theatre adalah bentuk jaringannya yang
ortogonal dan diago.

Dengan membagi 2 bentuk belah ketupat, maka dihasilkan bentuk segitiga, yang diperlukan
untuk mendukung panel kaca serta untuk kestabilan struktur.Namun, sebuah jaring-jaring kotak
ditambahkan pada jarak 90 cm di bawah jaring-jaring segitiga. Bersama dengan elemendiagonal
antara kedua jaring-jaring, diperoleh space truss yang menyempurnakan kekakuantanpa
mempengaruhi keringanan struktur.

3. Menejemen Warna
Untuk manajemen dari banyaknya jumlah komponen pada bangunan (8.300 nodes, 34.500
elemen, 10.500 panel kaca berbentuk segitiga, 4900 elemen shading dan 2230 panel atap),
digunakan warna untuk identifikasi letak/posisi node dan elemen struktur. Yang berarti, kode warna
ini memungkinkan apabila digunakan untuk mengidentifikasi komponen dari setiap grup pada
proses desain, fabrikasi dan pemasangannya.
Jadi bentuk geometri pada atap dari Esplanade ini termasuk pada kategori free-form surfaces,
yang dikenal dengan istilah nurbs-surfaces. Dengan struktur bajanya berupa double layer space
frame yang pada kedua ujung grid segitiganya mengikuti grid yang ditentukan dengan bentuk belah
ketupat yang panjangnya 1,5 m serta terdapat 3 garis lain yang panjangnya bervariasi
sehinggamemungkinkan grid tersebut membentuk free-form surface. Pada struktur, eksternal
gridnya menggunakan sistem MERO bowl-node dengan bagian berongga yang berbentuk persegi
berukuran 60x60 mm yang ketebalannya bervariasi. Sedangkan grid internalnya menguatkan
elemen yang saling terhubung, lapisan internal dan eksternalnya telah direalisasi dengan system
MERO spherical node dan circular tube yang ketebalannya juga bervariasi dari 60150 mm.

Lazur panel segitiga terbuat dari kaca insulasi setebal 29 mm dipasang langsung kebagian
eksternal melalui sistem penyegelan dan pengeringan dengan tambahan alumunium pada bagian
sudut dan antar poinnya. Dengan 10.512 panel yang mencakup area seluas 10.732 meter persegi
dan sendi linear antar panelnya sepanjang 27 km, terdapat 7139 shading yang bahannya dari
alumunium berbentuk piramida ditempatkan 20 cm di atas lapisan kaca, terdapat sekitar 15-20
lembar alumunium dengan ukuran yang berbeda yang bentuk dasarnya belah ketupat untuk
kemudian ditekuk pada sudut yang berbeda dan bukaan yang kemiringannya bervariasi dengan
berbagai langkah optimalisasi tersebut, bertujuan untuk meminimalkan jenis elemen serta
merasionalisasi konstruksi, skala yang besar, sifat dari struktur double-layer, glazing grid dan
shading, elemen envelope dari bangunan, yang berarti ribuan komponen yang sama harus
diproduksi, dengan strategi dan perencanaan yang telah berhasil ditangani oleh kemampuan
teknikal MERO.

4. Space Truss
Untuk menghindari sistem pendukung sekunder untuk panel kaca, elemen penghubung space
truss harus dihubungkan pada bagian ronggapersegi, yang secara langsung dapat mendukung panel
kaca Bowl type node telah dipilih untuk sambungan dari elemen penghubung atas dan diagonal
tubular.
Untuk menjaga agar dimensi nodes tetap kecil, maka digunakan head plates khusus untuk
rangka diagonal persegi, yang membagi konfigurasi belah ketupat menjadi segitiga. Rangka diagonal
ruang dan bagian bawah rangka penghubung terbuat dari tabung bulat dan nodenya.
5. Struktur Pengangga
Sesuai dengan konsep, maka untuk penyangga beban direalisasikan sebagai berikut :
berbentuk bola, sesuai dengan persetujuan desain dari MERO. Penyangga beban permanen yang
terletak di tepi pilarpilar beton mendukung node bagian paling atas dari space truss. The bowl node
yang dihubungkan dengan bidang persegi panjang, dipasang dalam rongga persegi panjang, yang
akhirnya menyalurkan beban dan mendukung struktur dengan pelat penyangga. Pemilihan tata
letaknya diperbolehkan dengan kompensasi pertimbangan gaya vertical dan horisontal.

Node penyangga beban dari struktur yang ada di atas bagian tepi yang dihubungkan oleh potongan
silinder dengan hemispherical head. Silinder tersebut dimasukkan ke dalam tabung untuk
penyesuaian vertikal. Penyesuaian horisontal dilakukan dengan memindahkan tabung pada head
plates dari penyangga dengan material karet sebelum dilas.
a. Glazing
Secara teori, keseluruhan 10.500 panel kaca yang diproduksi harus benar-benar identik.
Namun dengan toleransi ± 2,5 mm, agar masih bisa disesuaikan dalam sambungan, jumlah jenis
panel dapat dikurangimenjadi sekitar 1.500. Lapisan dari kaca insulasi ini sama untuk
keseluruhan panel, dengan lapisan luarnya 6mm green glass, lalu 12 mm airspace dan di
dalamnya terdapat 2x5 mm kaca laminasi. Sebuah laposan low E-layer terdapat di setiap panel
kaca laminasi.
Panel kaca harus kuat terhadap tekanan yang diberikan oleh angin, yaitu dengan
pemasangancakram alumunium pada bagian atas node dan dengan 2 klem tambahan pada
masing-masing rangka. Klem diposisikan di atas kaca, daya tahan material kaca tidak dapat
menjamin klem untuk dipasang pada tepi panel kaca isolasi. Perhatian special diberikan pada
lapisan sambungan antar panel kaca. Sistem drainase dari primer ke sekunder EPDM berupa
profil saluran air, yangmungkin dihasilkan dari proses kondensasi, untuk cakram EPDM
diposisikan di atas bowl nodes, dan selanjutnya pada saluran utama di bagian tepi pilar-pilar
beton Penyegelan di luar menggunakan silicon pada sambungan dengan lebar konstan 20 mm.
Sistem drainase hanya dapat bekerja jika sendi berventilasi. Karena kondensasi
memungkinkan udara menjadi lembab di dalam sendi, ventilasi ke luar tampak beresiko. Ini bisa
menunjukkan bahwa kondensasi hanya dapat muncul untuk waktu yang sangat singkat.
b. Shading Panel
Fasad Lyric Theatre dan Concert Hall dilindungi oleh 4.900 panel dan atapnya dengan
2.230 panel. Desain berlangsungdalam 2 tahapan. Tahapan pertama adalah optimalisasi secara
berulang pada setiap panel, yang memerlukan kerjasama intens antara arsitek dengan konsultan
cladding.Tahapan kedua adalah optimalisasi dari jenis pemotongan panel, mirip dengan panel
kaca. Tahapan ini memproduksi sekitar tiga puluh jenis pola panel dasar dan tiga puluh jenis pola
panel khusus untuk panel tepi. Panel terdiri dari 4mm lembaran aluminium, yang didukung
sekitar 300mm di atas puncak dari trusses frame yang merupakan aluminium tubular struktur
frame dengan konektor khusus.
Panel melengkung sepanjang diagonal dan tersambung ke tubular frame dengan
menggunakan engsel, sehingga setiap Panel dapat dibuka dua arah untuk maintenance. Terdapat
sebuah kekhawatiran tertentu yaitu angin yang dapat menyebabkan suatu getaran pada panel
shading. Namun, perhitungan mengungkapkan, bahwa yang eigenfrequency terendah dari lipatan
panel di atas 10Hz, sehingga hembusan yang menyebabkan getaran bisa diminimalisir. Sebuah
pusaran frekuensi getaran tinggi, bagaimanapun tidak bisa diamati selama tes yang dilakukan di
Singapura
Stadion Nasional Beijing

A. Deskripsi Objek

Nama : Stadion Nasional


Lokasi : Area Olimpiade Hijau, Beijing, China
Mulai pembangunan : 24 Desember 2003
Pembukaan : 28 Juni 2008
Permukaan : Rumput
Biaya konstruksi : US$ 423 juta (dalam dolar tahun 2011)
Arsitek : Herzog &de Meuron
ArupSport
China Architectural Design & Research
Group Ai Weiwei (Konsultan artistik)
Teknisi struktural : Arup
Kapasitas : 80.000
91.000 (termasuk 11.000 bangku sementara - Olympic 2008)
Tipe bangunan : Stadion olahraga olimpiade umum
Sistem konstruksi : Rangka baja dan struktur selaput
Iklim : Sedang
Konteks : Urban
Gaya : Modern ekspresionis
Julukan : “The Bird’s Nest – Sarang Burung”
B. Ide Bentuk dan Konsep Perancangan

Transformasi
Bentuk
Berupaya untuk merancang stadion yang “berpori” sekaligus menjadi “sebuah bangunan
kolektif, wadah publik”, tim arsitek Swiss Herzog & de Meuron mempelajari keramik Cina yang
membawa tim pada “skema sarang”. Stadion dengan 91.000 kursi dirancang untuk memasukkan
unsur-unsur seni dan budaya Cina dimana bentuk lingkaran pada stadion tersebut mewakili langit.
Dengan penjelasan bahwa bagi Cina, sebuah sarang burung, bagaimanapun, sering mewakili
peluncuran phoenix, yang membawa pembebasan.

Desain/Rancangan dan Struktur Konstruksi Stadion Nasional Beijing

Stadion memiliki volume kasar sebesar 3 juta m3 dengan luas lahan kasar sebesar 2,8 juta
m2 dan dianggap menjadi ruang tertutup terbesar di dunia. Juga merupakan struktur baja terbesar
dunia dengan penggunaan 26 km baja terbuka. Jumlah material baja untuk bahan rangka Elemen

struktural “Sarang Burung” ini mendukung satu sama lain, yang berkumpul dalam formasi seperti
‘grid’/jaringan dalam jumlah yang banyak menyerupai sebuah sarang.

Struktur utama Stadion Nasional adalah sebuah struktur baja besar berbentuk pelana eliptik
dengan berat 42.000 ton. Stadion ini membentang sepanjang 333 m dari utara ke selatan dan 294 m
dari timur ke barat, dengan ketinggian 69,2 m yang permukaan terluarnya condong 13° dari garis
vertikal. Rancangan stadion termasuk 11.000 kursi yang dapat dibongkar. Tempat duduk terjauh
berjarak 140 m dari tengah lapangan.
Stadion Nasional Beijing, selain dirancang dengan sebanyak mungkin fleksibilitas untuk
kemungkinan penggunaan di masa mendatang, tetapi juga memastikan kenyamanan tempat duduk
dan pandangan optimal bagi semua pendukung sehingga kumpulan dari baja penopang telah
dirancang untuk mendukung atap yang membayangi tempat duduk. Perhatian terpusat juga

Rangka Stadion Berfungsi Lobi yang Diakses


sebagai
diberikan untuk Tangga gempa bumi tanpa
Tangga stadion dengan cara-cara dimana dapat menahan
merancang
banyak kerusakan sebagaimana diketahui stadion terletak pada salah satu zona dengan kegiatan
seismik paling banyak di dunia.

Rangka stadion yang membentuk jaring difungsikan juga sebagai tangga yang
menghubungkan tempat berjalan-jalan yang mengelilingi tribun selingkaran penuh. Terdapat pula
Lobi yang berfungsi sebagai tempat terbuka yang luas dan lapang agar stan makanan-minuman dan
barang dagangan dapat diakses dengan mudah. Terdapat pula tempat berdagang luas-digunakan
bercampur yang dibangun di bawah stadion berupa toko-toko, restoran, bioskop, klub kesehatan,
dan parkir.

Mangkuk Tempat Duduk Beton pada

Kerangka Baja yang Mengelilingi pada


Stadion terdiri dari dua struktur bebas, berdiri 50 kaki (15 m) terpisah: mangkuk tempat
duduk beton merah dan kerangka baja teluar di sekelilingnya. Pekerjaan beton dari tribun utama

Penggunaan Bantalan Plastik pada Tempat Lubang-Lubang pada


yang Diperlukan Rangka Baja
diselesaikan dahulu, baru kemudian kerangka baja dilas bersama. 110.000 ton baja buatan Cina
digunakan, yang dapat menahan gempa bumi.

Untuk sisa dari desain struktural, rencana arsitek menyerukan balok baja raksasa yang akan
memutar dan berbalik selebar 300m stadion. Pola dibutuhkan untuk terlihat acak untuk menciptakan
ilusi Sarang Burung. Tetapi pada saat yang sama, balok harus saling mendukung dan membawa
beban berat dengan aman sehingga pemandangan artistik ini bisa berdiri dengan sendirinya. Ruang

dalam struktur sarang diisi dengan bantalan plastik gembung, sesuai yang diperlukan, untuk
menyediakan perlindungan melawan cuaca buruk.Atap stadion berukuran 330m x 220m memiliki
berat sebesar 45.000 ton. Bagian atap dilapisi dengan panel-panel ethyl tetrofluoroethylene (ETFE)
pada permukaan atas dan selaput akustik pada permukaan bawah yang berfungsi memantulkan dan
menahan suara untuk mempertahankan suasana di dalam stadion. Panel ETFE disediakan sebanyak
40.000 m2 oleh perusahaan Covertex, Jerman, dengan kelebihan, yaitu kuat menahan rentang suhu
yang berbeda dan berdaya tahan tinggi terhadap korosi/karat.

Tubuh utama stadion tersusun dari 24 kolom penopang yang mengelilingi tribun berbentuk
mangkuk. Tidak seperti struktur beton lainnya di mana kerangka berada di dalam, di stadion ini
kerangka didesain untuk berada di luar struktur beton bertulang. Memiliki tiga set balok dimana set
pertama adalah rangka luar yang dipasang pada tribun. Set kedua balok mengisi ruang antara
sebelumnya. Mereka menghubungkan semua balok dan menahan mereka bersamaan untuk
membentuk sebuah struktur jalinan. Set ketiga balok mendukung tangga dan menyediakan rangka
untuk penutup lapisan atap. Tujuan utamanya untuk mengisi semua celah yang ditinggalkan oleh
sistem kedua.
Termasuk dalam salah satu bangunan yang menerapkan gaya Arsitektur Hijau. Kelebihan
bangunan dalam gaya Arsitektur Hijau, yaitu sistem pengumpulan air hujan, atap tembus cahaya
untuk pencahayaan alami, dan sistem penghawaan alami.

Analisa Gaya

Gaya yang bekerja pada Stadion Nasional Beijing hanya berupa gaya tarik - tekan karena
menggunakan sistem struktur rangka baja meruang – struktur yang terbentuk dari batang-batang

baja, hampir sama dengan struktur portal; namun, pada struktur ini batang-batang baja yang
terbentuk membentuk suatu ruang tiga dimensi dan dihubungkan menggunakan sistem ‘joint’.

Hal ini dikarenakan komponen dalam simpul dan bentangan secara detail tidak mengalami
momen saat dilihat secara tiga dimensi karena telah merupakan satu kesatuan. Gaya tekan – tarik
bekerja pada tiap bentangan baja yang digunakan.
Pada permukaan atap stadion, semakin ke pinggir, gaya yang paling berpengaruh adalah
gaya tarik (‒). Untuk dinding stadion, gaya yang juga paling berpengaruh adalah gaya tarik (‒).
Sedangkan gaya tekan (+) bekerja pada permukaan atap stadion dimana terletak pada daerah ring
pengikat atap. Dalam hal ini, ring pengikat pada atap tidak lagi diasumsikan sebagai ring kunci
karena setelah dilihat secara keseluruhan, gaya tekan – tarik ternyata bekerja pada seluruh bangunan.
Daftar Pustaka
Darmadi, Shinta.2018.Kajian StrukturBangunan Tingg the Wilis Tower.
https://docplayer.info/73103298-Kajian-struktur-bangunan-tingg-the-willis-tower.html Diakses
pada 30 Agustus 2019.

Giovani, Caroline.2012.Struktur Bentang Lebar. https://www.scribd.com/doc/85624974/Stuktur-


Bentang-Lebar Diakses pada 30 Agustus 2019.

Gunawan, Yenni.2018. Aplikasi Struktur Membran pada Bangunan Stasiun Tokyo Dome di Jepang.
https://docplayer.info/71130147-Aplikasi-struktur-membran-pada-bangunan-stadion-tokyo-
dome-di-jepang.html diakses pada 30 Agustus 2019.

Anda mungkin juga menyukai