DISUSUN OLEH :
WELA TRISKA
Npm: 202262002
DOSEN PEMBIMBING :
GUSTINA,M.KEB
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
“ MENURUNKAN AKI DAN AKB”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,
baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami
susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
dan AKB..........................................................................................................
3.1 .Kesimpulan.......................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok yang rentan.
Hal ini terkait dengan fase kehamilan, persalinan dan nifas pada ibu dan fase tumbuh
kembang pada anak. Sehingga menjadi alasan pentingnya upaya kesehatan ibu dan anak
sebagai salah satuprioritas pembangunan kesehatan di Indonesia. (Profil Kesehatan
Indonesia,2018)
Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu target dalam Sustainable
Development Goals (SDGs) yang akan menjadi acuan untuk melanjutkan pembangunan
pasca Millenium Development Goals (MDGs)yang sudah mencapai tahap akhir tahun 2015.
Target yang akan dicapai yaitu mengurangi rasio AKI hingga kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2020. Sedangkan target penurunan Angka Kematian
Neonatal(AKN) sebesar 12 per 1000 Kelahiran Hidup (KH) dan Angka KematianBalita 25
per 1000.
Menurut Profil Kesehatan Indonesia (2018) AKI di Indonesia tahun 2018adalah 305 per
100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKI di Provinsi JawaTimur tahun 2018 mencapai 91,45
per 100.000 kelahiran hidup. Pre Eklampsi/ Eklampsi, perdarahan 22,8%, dan penyebab lain-
lain 32,57%.
Masih tingginya kematiannya disebabkan oleh perdarahan sejalan dengan hasil data dari
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mengenai angkakejadian anemia pada ibu hamil
yang masih tinggi sebesar 48,9%. Anemiapada ibu hamil berdampak kurangnya asupan gizi
dalam tubuh ibu dan janinselama masa kehamilan yang menyebabkan bayi memiliki Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR), selain itu bayi rentan terhadap infeksi karena daya tahantubuh
yang menurun, meningkatnya resiko terjadinya jantung, diabetes danberbagai penyakit tidak
menular lainnya.
Menurut Riskesdas 2018 proporsi status gizi buruk 3,9%, sedangkan gizi
kurang 13,8%. Proporsi status gizi sangat pendek sebesar 11,5% dan proporsi
status gizi pendek pada balita sebesar 19,3%.
PEMBAHASAN
Penyebab kematian dan kesakitan ibu dan bayi telah dikenal sejak dulu dan tidak
berubah banyak. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan post partum, eklampsia, infeksi,
aborsi tidak aman, partus macet, dan sebab-sebab lain seperti kehamilan ektopik dan mola
hidatidosa. Keadaan ini diperkuat dengan kurang gizi, malaria, dan penyakit- penyakit lain
seperti tuberkulosis, penyakit jantung, hepatitis, asma, atau HIV. Pada kehamilan remaja
lebih sering terjadi komplikasi seperti anemia dan persalinan preterm
Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok yang rentan.
Hal ini terkait dengan fase kehamilan, persalinan dan nifas pada ibu dan fase tumbuh
kembang pada anak. Sehingga menjadi alasan pentingnya upaya kesehatan ibu dan anak
sebagai salah satuprioritas pembangunan kesehatan di Indonesia. (Profil Kesehatan
Indonesia,2018)
Salah satu penyebab anemia pada kehamilan yaitu paritas dan usia ibu.
Penyebab paling umum anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi, asam
folat dan perdarahan akut dapat terjadi karena interaksi antara keduanya
(Noversiti, 2012). Pada masa kehamilan zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan
organ reproduksi ibu maupun untuk pertumbuhan janin. Kebutuhan zat besi ibu
selama kehamilan adalah 800 mg besi diantaranya 300 mg untuk janin plasenta
dan 500mg untuk pertambahan eritrosit ibu. Ibu hamil membutuhkan 2-3mg zat
besi setiap hari (Manuaba,2010).
Ibu dengan anemia akan mengalami penurunan volume darah yang akan
mengakibatkan cardiac output menurun yang berdampak pada aliran darah ke
plasenta menurun. Penurunan aliran darah ke plasenta dapat menyebabkan
transfer zat gizi ke janin berkurang, jika itu terjadi maka dapat mengakibatkan
terganggunya pertumbuhan janin yang berisiko menyebabkan terjadinya
penurunan berat badan lahir saat bayi dilahirkan.
Kematian bayi adalah jumlah bayi lahir hidup yang meninggal pada rentang waktu
antara 7 hingga 28 hari,Setiap bayi yang lahir hidup mempunyai kondisi masa
kehamilan,proses kelahiran,dan lingkungan yang mungkin juga berbeda serta akses
pelayanan terhadap fasilitas kesehatan yang mungkin juga bervbeda,hal ini diperkirakan
setiap bayi mempunyai kelangsungan hidup yang berbeda-beda.
Angka kematian neonatal dini merupakan satu dari ukuran pelayanan perinatal yang
paling penting. Angka ini terutama menandai standar pelayanan kesehatan yang diberikan
pada ibu hamil selama persalinan dan bayi pada satu minggu pertama kehidupannya. Standar
pelayanan yang diberikan pada bayi merupakan faktor utama yang menentukan angka
kematian neonatal dini.
Penyeabab Utama kematian Neonatal dini adalah masalah obsentrik selama
kehamilan maupun persalinan,yang dapat mengakibatkan kematian. Penyebab utama
kematian Neonatal dini Yaitu persalinan premature,hopoksia Intrapartum,Perdarahan
Antepartum, Hipertensi pada kehamilan,Anemia pada kehamilan,Ganguan
pertumbuhan,Trauma,penyakit sistemik pada ibu hamil (Riskesdas,2018).
Perbaikan kesehatan ibu dan anak telah menjadi prioritas utama dari pemerintah,
berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Kemajuan suatu negara, pada hakikatnya tidak terlepas dari kualitas kesehatan ibu dan anak,
karena dari kesehatan seorang ibu yang baik maka akan terlahir generasi penerus bangsa yang
bertanggung jawab. Akan tetapi, sampai saat ini masih diwarnai oleh rawannya derajat
kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rawan yaitu ibu hamil, bersalin
dan nifas, serta bayi baru lahir, yang menyebabkan masih tingginya angka kematian ibu
(AKI), angka lahir mati, dan angka kematian bayi (AKB) baru lahir.
Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu
mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan
ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan
kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika
terjadi komplikasi, dan Pelayanan keluarga berencana termasuk KB pasca persalinan. Upaya-
upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah diantaranya pemerintah melalui Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia melakukan kerjasama dengan USAID (Badan Bantuan
Pembangunan Internasional Amerika) dengan membentuk program Expanding Maternal and
Neonatal Survival (EMAS) pada tahun 2012-2016 untuk menurunkan AKI dan AKN sebesar
25%.
Berbagai upaya sudah dibuat untuk menekan angka kematian ibu, diantaranya melalui
pengadaan bidan di setiap desa, pemberdayaan keluarga serta masyarakat dengan bentuk
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) dan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K), dan juga penyediaan fasilitas-fasilitaskesehatan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas perawatan dan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit.
Peran bidan dalam penurunan AKI dan AKB antara lain memberikan pelayanan yang
berkesinambungan berfokus pada aspek pencegahan melalui pendidikan kesehatan dan
konseling, promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal dengan berlandaskan kemitraan
dan pemberdayaan perempuan serta melakukan deteksi dini pada kasus yang telah ada.Upaya
yang diberikan diatas sudah sangat cukup untuk menurunkan AKI dan AKB untuk tahun-
tahun selanjutnya,dan untuk para tenaga kesehatan khususnya Bidan untuk bisa
menyelenggrakan pemantaun ibu tentang Buku KIA ( Buku kesehatan Ibu dan Anak).
Peran seorang bidan yaitu memberikan perawatan prenatal atau sebelum persalinan,
memeriksa kondisi fisik ibu selama masa kehamilan, saat persalinan dan setelah melahirkan,
mendampingi ibu dan menangani secara langsung persalinan per vaginal, mengidentifikasi
kemungkinan terjadinya komplikasi dari persalinan. Untuk Mengenai kendala Bidan
Mungkin bisa mempunyai kendala masing-masing bidan,Menurut saya kendala yang saya
dapat dalam upaya tersebut yaitu jangkaun jaringan bagi tenaga kesehatan maupun
masyarakat yang tempat tinggal tanpa mempunyai jaringan untuk bisa mengkases berbagai
macam informasi mengenai kesehatan baik itu ibu hamil maupun bayi dan balita.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok yang rentan.
Hal ini terkait dengan fase kehamilan, persalinan dan nifas pada ibu dan fase tumbuh
kembang pada anak. Sehingga menjadi alasan pentingnya upaya kesehatan ibu dan anak
sebagai salah satuprioritas pembangunan kesehatan di Indonesia. (Profil Kesehatan
Indonesia,2018)
Perbaikan kesehatan ibu dan anak telah menjadi prioritas utama dari pemerintah,
berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Kemajuan suatu negara, pada hakikatnya tidak terlepas dari kualitas kesehatan ibu dan anak,
karena dari kesehatan seorang ibu yang baik maka akan terlahir generasi penerus bangsa yang
bertanggung jawab. Akan tetapi, sampai saat ini masih diwarnai oleh rawannya derajat
kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rawan yaitu ibu hamil, bersalin
dan nifas, serta bayi baru lahir, yang menyebabkan masih tingginya angka kematian ibu
(AKI), angka lahir mati, dan angka kematian bayi (AKB) baru lahir
Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia, Kementerian
Kesehatan menetapkan lima strategi operasional yaitu penguatan Puskesmas dan jaringannya,
penguatan manajemen program dan sistem rujukannya, meningkatkan peran serta
masyarakat, kerjasama dan kemitraan,kegiatan akselerasi dan inovasi
3.2. Saran
Dengan dibuatnya makalah mengenai Angka Kematian Ibu Dan Bayi dan persiapan
umum pada tindakan kegawat daruratan Ibu dan neonatal ini, penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagai tenaga kesehatan agar dapat sama-sama menurunkan
angka kematian ibu dan bayi yang ada di indonesia .
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2021. Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta.
Kemenkes RI (Terdapat di https://pusdatin.kemkes.go.id/folder/view/01/ structure -publikasi-
pusdatin-profil-kesehatan.html)
Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat. 2020.
Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta. Kemenkes-RI ( Terdapat di
https://repository.binawan.ac.id/1451/)
Manuaba, IAC., I Bagus, dan IB Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan KB untuk Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta: EGC.
Manuaba, 2017. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Bidan. Edisi kedua. Jakarta: EGC
Prawirohardjo,S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.