SKRIPSI
Diajukkan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
RISA RAHMA SAFITRI
1831411018
Hamidah Suryani Lukman, S.Si,. M.Pd. Dr. Novi Andri Nurcahyono, M.Pd.
NIDN. 0431019001 NIDN. 0408118901
“ janganlahkamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman”
“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar
baginya, dan memberikannya rezeki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang
siapa yang bertawakal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya. Sesungguhnya
Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu
kadarnya. (QS. At-Thalaq : 2-3)
Puji dan rasa syukur yang tak dapat penulis ungkapkan atas segala Nikmat dan
rezeki yang telah Allah berikan kepada penulis dalam menjalani kehidupan, dan
atas pertolongan juga maha baiknya Allah sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir yaitu skripsi ssebagai pertanggung jawaban penulis dalam
menyelesaikan studi sarjana Pendidikan matematika ini dengan tepat pada
waktunya. Masyaa Allah Tabarrakallah, Laa Haula Walaa Quwwata Ilabillah..
Tulisan ini penulis persembahkan untuk orang-orang yang sangat berarti dan
istimewa dalam hidup penulis yaitu : Ayahanda Rahmat Nugraha dan Ibunda
Dede Sumiati. Jazakumullahu Khairan Katsiran mah, pak sudah menjadi orang
tua yang sangat amat luar biasa. Mendo’akan, Menjaga, mendidik, serta
memberikan apapun yang terbaik buat teteh, semoga kelak teteh bisa membalas
dengan kebahagian yang luar biasa di dunia dan diakhirat walaupun apa yang
teteh akan lakukan kedepannya tidak mungkin bisa membalas semua jasa-jasa
mamah dan bapak selama teteh hidup di bumi. Semoga mamah dan bapak sehat
selalu serta ada dalam lindungan Allah SWT Aamiin Yaa Rabb. Kakak tersayang,
Ega Agustian Nugraha beserta keluarga, Cevi Ferdiansyah beserta keluarga, dan
adik tersayang Rian Riyandi, Syukran Ahsanal Jaza sudah membantu dalam
segala hal apapun. Semoga kita bisa Bersama seterusnya hingga Jannah-Nya.
Seluruh kerabat sanak saudara yang sudah memberikan do’a dan dukungannya,
semoga ada dalam lindungan Allah. Seseorang yang sudah Allah tuliskan dan
tetapkan di Lauhul Mahfudz yang masih Allah rahasian Namanya, Jazakallah
sudah menjadi salah satu alasan supaya Risa dapat menyelesaikan Pendidikan ini
tepat waktu agar kelak risa dapat mendidik anak-anak dengan baik dan
menciptakan anak yang berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Teman-teman
seperjuangan Soulmahera mahasiswa Pendidikan matematika Angkatan 2018
jazakumullah sudah selalu ada membantu dalam segala hal, dari mulai ngerjain
tugas, main, dan lulus wisuda tepat waktu barengan, semoga kalian semua sehat
selalu dan selalu adad ala lindungan Allah SWT, Risa pasti akan sangat
merindukan masa-masa kita kuliah bareng semoga kita bisa kembali bebrtemu
pada waktu yang berbeda dengan suasana yang lebih baik lagi. Barisan gru-guru
SDIT Faidhurrahaman, Jazakumullah karena sudah memberikan semangat,
motivasi, serta dukungan selama Risa mengerjakan skripsi, tentunya do’a mereka
yang selalu dipanjatkan beserta para Sholcan dan Sholgan. Semoga Allah selalu
memerikan kemudahan dan selaluada dalam lindungan Allah SWT Aamiin Yaa
Rabb.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL..............................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
DAFTAR TABEL...................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah Penelitian......................................................................................
1.3 Batasan Masalah..........................................................................................................
1.4. Tujuan Penelitian.........................................................................................................
1.5. Manfaat Penelitian.......................................................................................................
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA..................................................................................................
2.1. Kajian Teori...............................................................................................................
2.2 Kecemasan Matematis...............................................................................................
1.2 Hasil Penelitian yang Relevan...................................................................................
1.3 Kerangka Berpikir.....................................................................................................
BAB 3 METODE PENELITIAN..........................................................................................
3.1. Jenis Penelitian..........................................................................................................
3.2. Desain Penelitian.......................................................................................................
3.3. Definisi Operasional..................................................................................................
3.4. Tempat dan Waktu....................................................................................................
3.5. Subjek Penelitian.......................................................................................................
3.6. Instrumen Penelitian..................................................................................................
3.7. Teknik Pengumpulan Data........................................................................................
3.8. Teknik Analisis Data.................................................................................................
3.9. Prosedur Penelitian....................................................................................................
3.10. Alur Penelitian.......................................................................................................
3.11. Jadwal Penelitian...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
LAMPIRAN............................................................................................................................
DAFTAR TABEL
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
1. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu
kemampuan penting yang harus dimiliki siswa. Pemecahan masalah
menurut Anderson (2009) dalam (Ulya, 2016) merupakan
keterampilan hidup yang melibatkan proses menganalisis,
menafsirkan, menalar, memprediksi, mengevaluasi, dan
merefleksikan. Jadi, kemampuan pemecahan masalah adalah
kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya ke dalam situasi baru yang melibatkan proses berpikir
tingkat tinggi (Ulya, 2016). Kemampuan pemecahan masalah
merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting
atau dapat dikatakan bahwa kemampuan memecahkan masalah
merupakan hasil utama dari suatu proses pembelajaran. Pada saat
siswa menemukan masalah, maka telah terjadi perbedaan
keseimbangan dengan keadaan awal. Suatu masalah dapat
mengarahkan siswa untuk melakukan investigasi, mengeksplorasi
pola-pola dan berpikir secara kritis (Fauzan, 2011 dalam
(Yarmayani)). Pada saat siswa mengalami konflik kognitif ia akan
berusaha untuk mencapai keseimbangan baru yaitu solusi atas masalah
yang dihadapi. Apabila siswa mampu menemukan konflik dan mampu
menyelesaikannya maka sebenarnya tahap kognitifnya telah
meningkat. (Yarmayani).
Mulyono Abdurrahman dalam (Hermaini, 2020).
Mendefinisikan bahwa pemecahan masalah dalam pembelajaran
matematika sebagai aplikasi dari konsep dan keterampilan yang
hiasannya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan keterampilan
yang biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan
keterampilan suatu situasi baru atau situasi yang berbeda. Polya
menyatakan bahwa pemecahan masalah adalah suatu usaha mencari
jalan keluar dari suatu tujuan yang tidak begitu mudah untuk dapat
dicapai. Dalam literatur yang sama, Krulik dan Rudnik mengatakan
bahwa kemampuan pemecahan masalah merupakan proses dimana
individu menggunakan pengetahuan, keterapilan, dan pemahaman
yang telah diperoleh untuk menyelesaikan masalah pada situasi yang
belum dikenalinya (Hermaini, 2020). Menurut Glass, Holyoak, &
Santa, 1979; Wielkelgren, 1974; Ormrod, 1995 ,Jacob, 2000: 445
dalam (Jacob). Setiap masalah paling sedikit ada tiga komponen
yaitu :
1. Diberikan (given) suatu informasi yang ditentukan apabila
masalah itu disajikan;
2. Tujuan (goal) tujuan akhir yang ingin dicapai
3. Operasi (operation) tindakan yang dapat dilakukan untuk
mencapai atau mendekati tujuan.
Komponen-komponen kemampuan pemecahan masalah tersebut
akan mengarahkan peneliti untuk menyusun indicator kemampuan
pemecahan masalah matematis yang akan digunakan dalam penelitian
ini. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka pemecahan masalah
matematis dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal yang bersifat nonrutin berdasarkan langkah
kerja pemecahan masalah menurut Polya, yaitu memahami masalah,
merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan
memeriksa kembali hasil dari penyelesaian.
1.2 Kecemasan Matematis.
Kecemasan matematis ialah respon emosional terhadap
matematika saat mengikuti kelas matematika, menyelesaikan masalah
matematika, dan mendiskusikanya. Freedman mengemukakan
kecemasan matematika sebagai "an emotional reaction to mathematics
based on past unpleasant experience which harms future learning."
Kecemasan matematika adalah sebuah reaksi emosional tehadap
matematika yang didasari oleh pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan yang mana akan menggangu pembelajaran
selanjutnya. Sementara itu Richardson dan Suinn yang dikutip oleh
Mahmood dan Khatoon mendefinisikan kecemasan matematika
sebagai perasaan tertekan dan cemas yang menggangu manipulasi
masalah matematika baik itu dalam kehidupan sehari-hari ataupun
dalam kehidupan akademik.Sejalan dengan Richardson, Blazer
mengatakan “math anxiety is a defined as negative emotions that
interfere with the solving of mathematical problems” (Santriyani,
2016).
Saat ini, kecemasan matematis menjadi fenomena penting dan
sering terjadi dalam dunia pendidikan (Peker, 2009). Kecemasan
matematis didefinisikan sebagai ketakutan berlebihan terhadap
matematika yang mengganggu manipulasi angka dan kemampuan
menyelesaikan masalah matematika baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam dunia akademik (Gresham, 2010). Richardson dan
Suinn (dalam Peker, 2009), mendefinisikan kecemasan matematika
sebagai perasaan tegang dan cemas saat melakukan manipulasi
bilangan dan menyelesaikan masalah matematika baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam situasi akademik. Dalam
penelitiannya, Blazer (2011) menuliskan kecemasan matematika telah
diakui secara universal sebagai faktor non-intelektual yang
menghambat prestasi matematika. Kecemasan matematika
menimbulkan sikap negatif terhadap mata pelajaran dan berakibat
pada kinerja akademis yang buruk dan rasa frustrasi, sehingga
menghambat kinerja siswa dalam proses pembelajaran matematika
(Gresham, 2010). Untuk memahami hal ini, perlu dilakukan kajian
yang mendalam mengenai kecemasan matematika (Prahmanan,2015).
Setiap siswa memiliki tingkat kecemasan yang berbeda-beda
dalam matematika. Zakariah dan Nurdin dalam (Santriyani, 2016)
menggolongkan tingkat kecemasan menengah, dan tingkat kecemasan
tinggi. Sedangkan Freedman mengelompokan kedalam empat tingkat
kecemasan, yaitu siswa yang berkecemasan matematika, siswa yang
takut terhadap matematika, siswa yang mungkin berkecemasan, dan
siswa yang menyukai matematika (Santriyani, 2016). Tingkat
kecemasan yang peneliti gunakan yaitu menurut Cavanaght &
Sparrow dalam (Hakim & Adirakasiwi, 2021) yaitu : kecemasan
tinggi, sedang dan rendah. Berdasarkan uraian di atas, maka
kecemasan matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
sikap atau reaksi emosional yang ditunjukkan ataupun dirasakan
siswa saat mengikuti pembelajaran atau berinteraksi dengan
matematika.
1.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut Penjelasan mengenai penelitian yang relevan dengan penelitian
ini, yaitu sebagai berikut :
1. Hidayat dan Ayudia (2019) dengan judul penelitian “Kecemasan
Matematis dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
SMA”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang kecemasan
dan pemecahan masalah matematik siswa SMA. Metode penelitian
yang digunakan merupakan metode korelasi. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa SMA di Bandung Barat. Sedangkan sampelnya
sebanyak 27 orang yang ditetapkan secara purposive pada salah satu
SMA di Bandung Barat. Instrument dalam penelitian ini merupakan tes
dan non tes. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa SMA dipengaruhi negative oleh
kecemasan matematik sebesar 57,1% sedangkan 42,9% dipengaruhi
oleh factor lain di luar kecemasan matematik siswa. Persamaan pada
penelitian ini ada pada kemampuan yang diteliti yaitu kemampuan
pemecahan masalah dan instrument yang digunakan yaitu tes dan non-
tes. Sedangkan perbedaan terletak pada metode penelitian, tingkat
sekolah yang diteliti, hasil penelitian yang akan dilaksanakan dan topik
materi yang digunakan.
2. Anita, Rahmawati, Asriningsih (2019) dengan judul penelitian
“Pemecahan Masalah Matematika pada Siswa Ditinjau Dari Tingkat
Kecemasan Matematis”. Penelitian ini mendeskripsikan pemecahan
masalah matematika siswa berdasarkan tingkat kecemasan matematika
pada siswa di MA Darul Ulum Jombang merupakan tujuan utama
penelitian ini. Subjek yang terpilih ada 3, yaitu subjek kategori tingkat
kecemasan sangat tinggi (TKST), subjek kategori tingkat kecemasan
tinggi (TKT), dan subjek kategori tingkat kecemasan sedang (TKS).
Metode angket, tes, wawancara dilakukan untuk mengumpulkan
data.
Dari penelitian ini didapatkan hasil : pada tahap memahami masalah
TKS dan TKT menjelaskan informasi/data pada apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan dengan jelas dan dapat menggambarkan sketsa
dengan benar, sedangkan subjek TKST tidak menuliskan informasi/data
apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan serta sketsanya kurang
tepat. Pada tahap merencanakan, ketiga subjek mempunyai rencana
dalam rangka menyelesaikan soal tetapi dalam penggunaan rencana
subjek TKST kurang baik. Pada tahap melakukan rencana, subjek
TKST dan TKT menyelesaikan soal memakai rencana yang telah
direncanakan sebelumnya, sedangkan subjek TKST kurang sitematis
dalam melakukan rencana yang telah direncanakan. Pada tahap
memeriksa kembali pemecahan, subjek TKST dan TKT memeriksa
kembali jawabannya mulai dari gambar sketsa, rumus yang digunakan
serta operasi perhitungan yang telah dikerjakan sehingga jawaban
subjek benar dan sebaliknya subjek TKST dan memeriksa kembali
sehingga jawbannya salah.
Persamaan dari penelitiaan ini yaitu kemampuan dan indicator
kemampuan yang digunakan yaitu kemampuan pemecahan masalah dan
indicator menurut Georgy Polya tentang indicator kemampuan
pemecahan masalah. Sedangkan perbedaan dari penelitian ini yaitu
terdapat pada Subjek dan objek penelitian, kategori angket dan hasil
penelitian yang akan dilaksanakan serta topik materi yang digunakan.
3. Adhimah dan Ekawati (2020) dengan judul “Perilaku Pemecahan
Masalah Siswa SMK dalam Menyelesaikan Masalah Kombinatorika
Ditinjau dari Kecemasan Matematika”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perilaku pemecahan masalah dalam menyelesaikan masalah
kombinatorika. Subjek dari penelitian ini adalah siswa SMK Negeri
Palang sebanyak 9 siswa. Siswa tersebut diberikan angket kecemasan
matematika dan soal tes pemecahan masalah kombinatorika. Hasil dari
penelitian ini adalah perilaku pemecahan masalah kombinatorika dari
siswa dengan tingkat kecemasan tinggi masuk dalam kategori Direct
Translation Approach not proficient (DTA-np), sedangkan perilaku
pemecahan masalah kombinatorika dari siswa dengan tingkat
kecemasan matematika rendah masuk dalam kategori Meaning Based
Approach Full Context (MBA-fc). Persamaan dari penelitian ini yaitu
pada kemampuan dan subjek yaitu kemampuan pemecahan masalah
siswa SMK di tinjau dari kecemasan matematika. Sedangkan perbedaan
dari penelitian ini terletak pada kategori angket, tempat subjek, hasil
peneltian yang akan dilaksanakan dan topik materi yang digunakan.
1.3 Kerangka Berpikir
Kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari beberapa
factor, penelitian yang akan diteliti hanya ditinjau dari kecemasan
matematika. Letak pemecahan masalah matematika menjadi penting untuk
proses pembelajaran matematika. Kecemasan matematika merupakan
salah satu pengaruh bagi kemampuan pemecahan masalah pada soal. Jadi,
menurut peneliti kecemasan matematika berpengaruh pada kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa. Setelah membahas materi yang telah
dipelajari di dalam kelas, siswa diberikan evaluasi seperti tes untuk
mengetahui seberapa jauh kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa ditinjau dari kecemasan matematika.
Maka dari itu, pada penelitian ini peneliti akan melakukan analisis
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau kecemasan
matematika. Penelitian ini dilakukan melalui proses tes tulis, wawancara
dan penyebaran angket kuisioner kecemasan matematis. Hasil penelitian
diharapkan dapat menunjukkan kemampuan pemecahan masalah
matematis yang baik, skor kecemasan matematis dapat terkategorikan
sedang sampai dengan tinggi, serta dapat menunjukkan adanya hubungan
dua variabel tersebut sebagaimana apabila kecemasan matematis siswa
yang dimiliki semakin rendah maka kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa yang ditunjukkan akan semakin baik.
Kemampuan pemecahan
Kecemasan Matematis
masalah matematis
tinggi
Memahami Masalah
Merencanakan
Penyelesaian Sedang
Menyelesaikan Masalah
Observasi
Tes
Sumber data
Wawancara yang sama
Angket
Gambar 3.1 Triangulasi “Teknik” pengumpulan data
3.8. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menurut Sugiyono (2018) adalah cara yang
digunakan berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
Sedangkan menurut Patton (dalam Kaelan,2012) teknik analisis data
adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu
pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah
semua hasil data yang telah diperoleh dari berbagai sumber, yaitu dari
hasil tes, angket kecemasan, observasi awal, wawancara, dan dokumentasi.
Setelah itu, dilakukan analisis data melalui reduksi data, lalu dilakukan
penyajian data dala bentuk naratif, tabel, dan grafik agar data terorganisasi,
tersusun dala pola hubungan, sehingga semakin mudah dipahai. Langkah
yang terakhir adalah membuat kesimpulan dari data yang telah direduksi
dan disajikan tersebut sehingga ditemukan kesimpulan mengenai
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2019: 256)
aktivitas dala analisis data kualitatif dilakukan secara inteaktif dan
berlangsung secara terus menerus sapai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktifitas dala analisis data, yaitu : data reduction, data display, dan
conclusion drawing / verification. Berdasarkan penjelasan tesebut, berikut
ini adalah Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti :
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data menggunakan reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Dala mereduksi data, setiap peneliti akan dipantu oleh tujuan yang
akan dicapai.tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada
temuan. Tahapan reduksi data dala penelitian ini antara lain sebagai
berikut :
e. Pemberian angket kecemasan matematis kepada siswa untuk
mengetahui tingkat kecemasan matematis siswa.
f. Pemberian soal teskemapuan pemecahan masalah matematis
siswa juga wawancara untuk mengetahui jawaban siswa sesuai
dengan kemapuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau
dari kecemasan matematis
g. Hasil dari angket, tes dan wawancara dianalisis hingga
dikatakan jenuh.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah penyajian
d ata. Penyajian data merupakan kegiatan terpenting yang kedua
setelah rduksi data dala penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2019)
mengatakan bahwa dala penelitian kualitatif penyajian data biasanya
dilakukan dala bentuk uraian singkat, bagan hubungan antara kategori,
flowchart dan sejenisnya.
3. Conclusion Drawing / verification (Penggabaran Kesimpulan /
Verifikasi)
Langkah analisi yang ketiga menurut Miles dan Huberman (1984)
dalam Sugiyono (2019: 256) yaitu penggabaran kesimpulan atau
menarik kesimpulan. Kesimpulan di awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti
yang kuat yang mengandung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
3.9. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
a. Studi pendahuluan
Pada studi pendahuluan dilakukan disekolah dengan
melakukan wawancara kepada guru matematika untuk mencari
tahu permasalahan yang dihadapi pada sekolahan tersebut, dan
mewawancarai beberapa siswa untuk mengetahui pembelajaran
matematika serta memberikan beberapa soal tes awal.
b. Penyusunan proposal
Setelah memperoleh gambaran permasalahan dari hasil
wawancara pada tahap pra-lapangan, selanjutnya dilakukan
identifikasi permasalahan lebih lanjut dengan mengkaji beberapa
jurnal atau referensi terkait permasalahan untuk kemudian disusun
dalam proposal dengan bimbingan dosen. Dimana proposal tersebut
sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian disekolah.
c. Seminar proposal
Seminar proposal merupakan sarana untuk menyapaikan
hasil dari penelitian serta tujuan dan maksud dari penelitian, dan
untuk membantu persiapan penyusunan skripsi.
d. Pembuatan instrument
Pada penelitian ini peneliti menggunakan isntrumen tes
pemecahan masalah matematika dan pedoman wawancara serta
angket kecemasan matematika.
e. Validasi instrument
Instrument yang telah dibuat selanjutnya akan divalidasi
oleh tim ahli agar valid sehingga dapat digunakan untuk penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dimulai dengan pelaksanaan tes menggunakan
soal kemampuan pemecahan masalah matematika dan wawancara
pada guru serta beberapa siswa SMKN 1 Kota Sukabumi.
3. Tahap akhir
a. Analisis data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
tahapan membuat catatan penting terkait data dilapangan.
b. Laporan akhir
Laporan akhir dalam penelitian ini berupa temuan dari
penelitian yang telah dilakukan
3.10. Alur Penelitian
Adhimah, O. K., & Ekawati, R. (2020). Perilaku Pemecahan Masalah Siswa SMK
dalam Menyelesaikan Masalah Kombinatorika Ditinjau dari Kecemasan
Matematika. Jurnal Cendikia, 346-352.
Amam, A. (2017). Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
SMP. Teorema, 39-46.
Anita, N., Rahmawati, A., & Asriningsih, T. M. (2019). Pemecahan Masalah
Matematika pada Siswa Ditinjau dari Tingkat Kecemasan Matematika.
Prosiding, 206-211.
Auliya, R. N. (2016). Kecemasan Matematika dan Pemahaman Matematis. Jurnal
Formatif, 11-22.
Aziz, A., & Setyono, B. (2009). Rumus Jitu Matematika SMP. Jagakarsa:
KAWAHmedia.
Diana, P., Marethi, I., & Pamungkas, A. S. (2020). Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa : Ditinjau Dari Kategori Kecemasan Matematik.
SIME, 24-32.
Hakim, R. N., & Adirakasiwi, A. G. (2021). Analisis Tingkat Kecemasan
Matematis Siswa SMA. JPMI, 809-816.
Hermaini, J. (2020). Analisis Kemapuan Pemecahan Masalah matematis peserta
didik ditinjau dari minat belajar. UIN Suska Riau.
Hidayat, W., & Ayudia, D. (2019). Kecemasan Matematika dan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa. KALAMATIKA, 205-214.
Holidun. (2017). Analisis Kemampuan Pemecahan MAsalah Matematis Peserta
Didik Kelompok Matematika Ilmu Alam (MIA) dan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS)
Kelas XI MAN 1 Bandar Lampung Ditinjau Dari Minat Belajar
Matematika. Lampung.
Indahsari, A. T., & Fitrianna, A. Y. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa Kelas X dalam Menyelesaikan SPLDV. JPMI, 77-86.
Indriyani, F. (2018). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Berdasarkan Langkah Ideal Problem Solving.
Jacob, C. (n.d.). Matematika Sebagai Pemecahan Masalah. FPMIPA UPI.
Kawasati, R., & iryana. (n.d.). Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif.
Sorong.
Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2015). Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung: Refika Aditama.
Mirati, L. (2015). Analisis Kesulitan Belajar Matematika pada Topik Logika Pada
Siswa SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara. Jurnal Pendidikan
Matematika, 25-40.
Novalia, & Syazali, M. (n.d.). Olah Data Penelitian Pendidikan. Bandar
Lampung: Anugrah Utama Raharjo.
Pertiwi, W. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik
SMK Pada Materi Matriks. Jurnal Pendidikan Tambusai, 793-801.
Prahmana, A. P. (2015). Penyebab Kecemasan Matematika Mahasiswa Calon
Guru Asal Papua. Elemen, 1-12.
Prahmana, A. P. (2015). Penyebab Kecemasan Matematika Mahasiswa Calon
Guru Asal Papua. Elemen, 1-12.
Purwanto, N. (2013). Evaluasi Pembelajaran . Bandung: Rosdakarya.
Rafianti, F. R. (2019). Pengaruh Kecemasan Matematika Terhadap Kemapuan
Pemecahan Masalah Siswa Sma. GAUSS, 11-23.
Santriyani. (2016). Pengaruh Kecemasan Matematika (Matematics Anxiety) dan
gender tehadap kemapuan pemecahan masalah matematis.
Saufi, A. B. (2013). Mengelola Kecemasan Siswa Dalam Pembelajaran
Matematik. Prosiding.
Sudijono, A. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali pers.
Sugiatno, D. P. (n.d.). Tingkat dan faktor kecemasan pada siswa sekolah
menengah pertama.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukardi. (2011). Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sumadi, Damo, & Suharjani, A. (2008). Matematika. Jakarta: Saka Mitra
Kompetensi.
Sumartini, T. S. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal
Pendidikan Matematika STKIP Garut, 148-158.
Supriatna, A., & Zulkarnaen, R. (2019). Studi Kasus Tingkat Kecemasan
Maatematis Siswa SMA. Journal Homepage, 730-735.
Surapranata, S. (2004). Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil
Tes. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tahir, F. (2019). Efektivitas Pembelajaran Missouri Mathematics Project
Terhadap Kemapuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik Kelas
Vii Smp Kendari. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika, 43-56.
Ulya, H. (2016). Profil Kemapuan emecahan Masalah Siswa Bermotivasi Belajar
Tinggi Berdasarkan Ideal roblem Solving. Konseling GUSJIGANG, 90-96.
Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., & Nyoto, A. (2016). Transformasi Pendidikan
Abad 21 Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Era
Global. Repository UNIKAMA, 263-278.
Yarmayani, A. (n.d.). Analisis Kemapuan Pemecahan Masalah Matematis siswa
Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Kota Jambi. Ilmiah DIKDAYA.
Yustiyati, C. (2020). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Ditinjau Dari Tingkat Kecemasan Matematika. repository.upi.edu, 1-7.
Zarkasyi, W. (2015). Penelitian Pendidikan. PT. Refika Aditama.
LAMPIRAN
Lampiran 1
NILAI UAS MATEMATIKA SMK YASPIM
Lampiran 2
PEDOMAN PENSKORAN SOAL TES
Tahapan Langkah-Langkah Pemecahan Masalah skor
Pemecahan
Masalah
Tidak ada jawaban sama sekali 0
Memahai masalah Menuliskan yang diketahui dan ditanyakan 1
(understanding the dengan benar akan tetapi tidak lengkap
problem) Menuliskan yang diketahui dan ditanyakan 2
dengan benar dan lengkap
Tidak ada jawaban sama sekali 0
Menyusun rencana Menuliskan rumus untuk hal yang diketahui 1
penyelesaian Menuliskan rumus untuk hal yang ditanyakan 2
(devising a plan) Menuliskan atau menyusun prosedur 3
penyelesaian
Tidak ada jawaban sama sekali 0
Menyelesaikan Menuliskan aturan penyelesaian dengan benar 1
masalah sesuai akan tetapi tidak lengkap
perencanaan Menuliskan aturan penyelesaian dengan tuntas 2
(carring out the tetapi hasil salah
plan) Menuliskan aturan penyelesaian dengan tuntas 3
dan hasil benar
Tidak ada jawaban sama sekali 0
Menuliskan jawaban dan dapat memeriksa 1
Memeriksa kembali
kembali hasil penyelesaian tetapi jawaban salah
(looking back)
Menuliskan jawaban dan dapat memeriksa 2
kembali hasil penyelesaian dan jawaban benar
Skor Maksimum 10