Anda di halaman 1dari 7

Strategi dan Metode Pembelajaran di TK Pertiwi Embat-Embat

Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar. Strategi belajar mengajar dapat pula diartikan
sebagai segala usaha guru dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian strategi pembelajaran
menekankan kepada bagaimana aktivitas guru mengajar dan aktivitas anak belajar.
Guru yang merancang kegiatan mengajar dan melaksanakannya sebagai suatu
stimulus bagi peserta didik sehingga mereka melakukan kegiatan belajar dengan
mendengarkan penjelasan guru, memahami materi pelajaran yang pada gilirannnya
akan tercipta suatu perubahan tingkah laku pada anak didik. Strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Untuk sampai pada tujuan
pengajaran yang dirancang oleh guru, banyak strategi yang dapat dipilih. Secara
umum ada beberapa jenis strategi pembelajaran yakni: strategi pembelajaran
ekspositori, strategi pembelajaran inkuiri, dan strategi pembelajaran kooperatif.
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada kelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pelajaran secara optimal. Stretegi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada prosess berpikir secara kritis dan analitis untuk
mancari, menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam
orang yang mempunyai latar belakang akademis, jenis kelamin dan ras atau suku
yang berbeda.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan guru harus mempertimbangkan secara
cermat strategi pembelajaran apa yang kan digunakan, untuk memudahkan anak
belajar. Pada pembelajaran di taman kanak-kanak strategi pembelajaran ini sangat
beraneka ragam dalam bentuk kegiatan tingkat formalitas, tingkat kesulitan dan pola
kegiatannya. Menurut Kostelnik seperti yang dijabarkan oleh Masitoh mengatakan
terdapat berbagai strategi pembelajaran umum yang dapat digunakan di lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini umumnya dan Taman Kanak-Kanak khususnya.
Strategi pembelajaran umum tersebut adalah: (1) meningkatkan keterlibatan
indra, (2) mempersiapkan isyarat lingkungan, (3) analisis tugas, (4) bantuan orang lain
yang lebih berpengalaman (scaffolding), (5) praktek terbimbing, (6) undangan/ajakan,
(7) refleksi tingkah laku, (8) refleksi kalimat (9) contoh atau modeling (10)
penghargaan efektif, (11) menceritakan/menjelelaskan/ menginformasikan, (12) do-it-
signal, (13) tantangan, (14) pertanyaan dan (15) kesenyapan.
Meninggkatkan keterlibatan indera anak dalam proses pembelajaran merupakan
bagian integral dari semua strategi pembelajaran. Melalui strategi ini anak-anak akan
memperoleh pengalaman langsung dari objek-objek , peristiwa atau orang-orangyang
ada disekitarnya, karena mereka secara aktif melihat, mendengar, meraba,
mengecap, mencium, dan sebagainya. Belajar yang terjadi secara alamiah
mengandung keterlibatan indra yeng sangat tinggi. Guru harus memberi banyak
kesempatan kepada anak untuk menyentuh langsung benda-benda konkret,
berinteraksi dengan manusia, mengamati tempat, dan mengamati peristiwa yang
terjadi dilingkungannya.
Mempersiapkan isyarat lingkungan untuk belajar merupakan salah satu cara
mengefesiensikan kegiatan isyarat lingkungan itu dapat diciptakan guru untuk melatih
kemandirian anak dalam memahani simbol-simbol yang biasa digunakan dalam
kehidupan sehari hari. Misalnya gambar seseorang yang sedang cuci tangan yang
dipajang di ruang makan ini mengisyaratkan bahwa anak harus cuci tangan dulu
sebelum makan. Simbol-simbol non verbal tersebut akan mendorong anak-anak untuk
mengembangkan kemandirian, kerjasama dan belajar menerapkan disiplin diri.
Analisis tugas dalam pembelajaran maksudnya adalah menjabarkan suatu tugas
tertentu menjadi bagian-bagian yang lebih rinci atau khusus dan operasional sehingga
mudah dipahami dan dilaksanakan oleh anak anak. Misalnya guru mengharapkan
anak dapat menata meja makan, maka guru terlebih dahulu harus mengajarkan tugas
pendukungnya misalnya menentukan taplak meja, melapisi meja dengan taplak, cara
mengambil piring dengan aman, dan cara menatanya diatas meja, dll. Hasil yang
diperoleh dari penggunaan strategi analisis tugas adalah pembelajaran yang saat
dengan tujuan, dimana mllui kegiatan itu anak-anak memperluas keterampilan yang
dimilikinya.
Scaffolding adalah proses pemberian bantuan dari orang yang lebih
berpengalaman yang dilakukan secara bertahap untuk mempermudah anak dalam
belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. Yang dimaksudkan orang yang lebih
berpengalaman disini adalah bisa orang yang lebih dewasa, bisa juga anak yang lebih
tua atau teman sebaya yang mempunyai pengalaman lebih dari anak yang
bersangkutan. Proses Scaffolding diberikan jika anak sudah tidak dapat menenukan
cara-cara untuk menyelesaikan kegiatan atau tugas.
Praktek terbimbing adalah implikasi bahwa anak-anak belajar dari pengulangan-
pengulangan. Guru membimbing anak mulai dari tugas yang termudah kemudian
menambah tingkat kesulitannya.
Undangan atau ajakan berfungsi sebagai cara untuk menggiring anak-anak agar
mereka menggunakan kesempatan diberikan guru untuk melakukan eksplorasi, atau
interaksi dengan teman-teman lain dan guru. Contohnya “anak-anak mari sini, mari
kita perhatikan gambar ini”. Dengan undangan verbal sepertu itu anak-anak akan
terundang untuk melakukan kegiatan.
Refleksi tingkah laku membantu menggambarkan perhatian anak-anak terhadap
aspek-aspek pengalaman-pengalaman tertentu. Refleksi kata-kata adalah pernyataan
yang diungkapkan guru mengenai sesuatu yang dikatakan anak-anak. Komentar-
komentar yang tidak menilai akan membantu dapat meningkatkan kemampuan
berbicara dan mendengar anak.
Anak-anak akan belajar dengan meniru orang lain. Modeling membantu anak-
anak mempelajari perilaku-prilaku yang tepat. Model atau contoh mempunyai dampak
yang positif yang sangat besar bagi anak-anak. Ketika anak kebingungan kemudian
guru memberikan contoh, anak-anakpun dapat berinteraksi dengan orang-orang
disekitarnya.
Penghargaan efektif adalah penghargaan spesifik atau khusus yang diberikan
kepada anak sesuai dengan prilaku yang ditunjukkan. Penghargaan ini dapat
diberikan melalui pujian atau dorongan yang diberikan terhadap tingkah laku positif
yang diperlihatkan anak.
Do-it-signal adalah arahan sederhana yang diberikan kepada anak agar dia mau
melakukan sesuatu tindakan, atau ajakan kepada anak-anak mereka agar melakukan
sesuatu. Misalnya, “ayo tunjukkan kalau kamu bisa bernyanyi”. Jenis-jenis pernyataan
positif ini juga menambah kejelasan bagi anak tentang apa yang harus ia lakukan.
Kesenyapan merupakan salah satu cara untuk mendukung anak-anak belajar.
Saat-saat tenang dapat menjadi suatu strategi mengajar yang efektif terutama ketika
ank sedang asyik melakukan kegiatan yang disukainya. Guru tidak perlu memberikan
komentar karena akan mengganggu konsentrasinya.
Jenis-jenis strategi pembelajaran tersebut diatas dapat dikombinasikan atau
diintegrasikan dalam bentuk keseluruhan proses pembelajaran, sehingga tercipta
kegiatan belajar yang lebih bervariasi.
Masitoh juga mengutip pendapat Kostelnik yang juga mengemukakan tujuh
strategi pembelajaran khusus yang dapat dijadikan dasar untuk merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini umumnya dan
anak Taman Kanak-kanak khususnya. Strategi pembelajaran ini relevan untuk
digunakan pada anak berusia 3-8 tahun. Jenis-jenis strategi pembelajaran tersebut
adalah:
1. kegiatan eksploratori (eksplolatori activities)
2. penemuan terbimbing (guided discovery),
3. pemecahan masalah (problem solving),
4. diskusi (discussion),
5. belajar kooperatif (cooperative learning),
6. demonstrasi (demonstration)
7. pengajaran langsung (direct instruction).
Dalam strategi pembelajaran juga dibutuhkan pengetahuan mengenai metode-
petode pengajaran yang ada di Taman Kanak Kanak agar penerapan strategi
pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan tujuan.
Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan yang sudah dipilih dan
ditetapkan. Metode merupakan cara yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk
mencapai tujuan. Metode pembelajaran ialah suatu cara atau sistem yang digunakan
dalam pembelajaran yang bertujuan agar anak didik dapat mengetahui memahami,
mempergunakan dan menguasai bahan pelajaran tertentu.Setiap guru akan
menggunakan metode sesuai untuk mencapai tujuan pengajaran. Metode yang dapat
digunakan di PAUD/TK adalah sebagai berikut:

a. Metode bercerita
Metode bercerita ialah metode yang mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian
kepada peserta didik. Kejadian atau peristiwa tersebut disampaikan kepada peserta
didik melalui tutur kata, ungkapan dan mimik wajah yang unik. Meto0de bercerita
dilakukan dengan berbagai cara diataranya adalah pertama guru menyampaikan
cerita dihadapan anak secara langsung, kedua mendengarkan anak menceritakan
pengalamannya, dan ketiga mengunakan media sebagai sarana dalam
menyampaikan cerita.
b. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab ialah metode yang dimaksudkan untuk menanyakan sejauh
mana siswa telah mengetahui materi yang telah diberikan serta mengetahui tingkat
proses pemikiran siswa. Metode tanya jawab dilakukan dengan cara guru mengajukan
pertanyaan kepada anak didik dan anak didik tersebut menjawabnya atau sebaliknya.

c. Metode bernyanyi
Metode bernyanyi merupakan metode pembelajaran yang menggunakan syair-
syair yang dilagukan. Biasanya syair-syair tersebut disesuaikan dengan materi-materi
yang diajarkan. Metode ini dilakukan pada saat klasikal dan pada saat-saat tertentu.
d. Metode Bermain
Metode bermain adalah metode yang menerapkan suatu permainan atau
mainan tertentu sebagai wahana pembelajaran siswa. Bermain adalah salah satu
salah satu kesukaan mayoritas anak usia dini. Semua anak suka bermain ,meskipun
sifatnya sangat sederhana. Oleh karenanya metode ini rasanya sangat cocok bila
diterapkan dalam pembelajaran anak usia dini.
e. Metode bercakap-cakap
Metode bercakap-cakap adalah metode cakap-cakap dilakukan dengan cara
guru dan anak saling mengkomunikasikan pikiran, gagasan, ide, dan perasaan secara
verbal.
f. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode yang mengajak peserta didik kesuatu
tempat tertentu untuk mempelajari sesuatu yang berkaitan dengan materi yang
diajarkan. Guru membawa anak-anak ke objek-objek yang sesuai dengan tema untuk
mendapatkan pengalaman belajar yang dilakukan melaui observasi.
g. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode yang memperagakan atau mempertunjukan
suatu cara atau keterampilan kepada anak dengan tujuan agar anak memahami dan
melakukan dengan benar. Dengan kegiatan demonstrasi guru dapat meningkatkan
pehaman anak melalui penglihatan dan pendengaran.
h. Metode eksprimen
Metode ini memberikan pengalaman dan sekaligus mengamati akibat dari apa
ang dilakukan anak. Contohnya air dipanaskan, air dicampur dengan minyak, warna
dicampur, balon ditiup dan lalin sebagainya.
i. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas ini dilakukan oleh guru dengan meminta anak
mengerjakan tugas yang telah dipersiapkan oleh guru. Metode ini juga memberikan
kesempatan kepada anak untuk menyelesaikan tugasnya sendiri secara tuntas dan
melaksanakan kegiatan dengan nyata.
j. Metode proyek
Metode proyek ialah salah satu metode yang digunakan untuk melatih
kemampuan anak memecahkan masalah yang dialami anak dalam kehidupan sehari-
hari.
k. Metode sosio drama
Metode sosiodrama merupakan pemberian pengalaman kepada anak dengan
bermain peran. Dimana anak diminta untuk melakukan atau memainkan peranan
tertentu dalam suatu permainan peran.
l. Metode Pembiasaan
Metode pembiasaan merupakan metode pembelajaran yang membiasakan
suatu aktivitas kepada seorang anak atau peserta didik. Adanya metode ini dilatar
belakangi dan dipengaruhi oleh teori behaviorisme. Dalam konteks ini anak dibiasakan
melakukan perbuatan yang positif (baik) sehingga akan tercermin dalam kehidupan
sehari-hari.
m. Metode Keteladanan
Metode keteladan ialah metode pembelajaran yang didasarkan pada contoh
tingkah laku yang ditunjukkan oleh orang tua atau maupun pendidik. Dalam konteks
pendidikan anak usia dini, metode keteladanan harus ditunjukkan oleh setia pendidik,
sebab salah satu karakteristik dan keunikan anak usia dini ialah suka meniru. Apa
yang dilihatnya akan ia lakukan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dimpulkan bahwa metode diatas dapat
diterapkan pada anak usia dini, hanya saja dalam penerapannya harus disesuaikan
dengan materi pembelajaran yang akan diberikan oleh guru. Untuk memaksimalkan
metode yang ada dibutuhkan kreativitas seorang pendidik dalam mengaplikasikan
pada kegiatan pembelajaran.
Dalam pemilihan strategi dan metode pengajaran hendaknya memperhatikan
beberapa faktor penting yaitu:
1. Karakteristik tujuan pembelajaran
2. Karakteristik anak dan cara belajarnya
3. Tempat berlangsungnya kegiatan
4. Tema pembelajaran
5. Pola kegiatan

Anda mungkin juga menyukai