Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan Program Pendidikan Sarjana Kebidanan Dan Profesi Bidan
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan Program Pendidikan Sarjana Kebidanan Dan Profesi Bidan
Disusun Oleh:
ANJAR FIFI WULANDARI
NIM. 32102000005
Disusun Oleh:
ANJAR FIFI WULANDARI
NIM. 32102000005
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disusun oleh :
NIM. 32102000005
2 November 2021
Menyetujui,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Program Studi Sarjana Kebidanan dan Profesi Bidan
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang, saya yang
bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Anjar Fifi Wulandari
NIM : 32102000005
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Adanya Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Program Studi Sarjana Kebidanan dan Profesi Bidan FK
Unissula berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Semarang
Pada tanggal : 08 November 2021
Pembuat Pernyataan
Materai
Rp6.000,00
v
KATA PENGANTAR
vi
8. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi Sarjana Kebidanan dan
Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
Semarang.
9. Kedua orang tua penulis, yang selalu mendidik, memberikan dukungan
moril dan materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
10. Semua pihak yang terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari bahwa hasil
Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna
perbaikan dan penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
10. Komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil .................................................. 31
11. Pencegahan dan Penanganan Anemia Pada Kehamilan ..................... 31
C. Kerangka Teori ............................................................................................. 35
D. Kerangka Konsep ........................................................................................ 36
BAB III ................................................................................................................. 37
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 37
A. Subjek Penelitian .......................................................................................... 37
B. Prosedur Penelitian ...................................................................................... 38
C. Variabel Penelitian ........................................................................................ 42
D. Definisi Operasional ..................................................................................... 43
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 44
F. Instrumen dan Bahan Penelitian................................................................. 45
G. Pengolahan Data......................................................................................... 45
H. Analisis Data .............................................................................................. 46
I. Waktu dan Tempat ..................................................................................... 46
J. Etika Penelitian .......................................................................................... 46
BAB IV ................................................................................................................. 48
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 48
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ......................................................... 48
B. Hasil ........................................................................................................... 49
C. Pembahasan ................................................................................................ 53
1. Gambaran Anemia Pada Ibu Hamil Berdasarkan Usia .......................... 53
2. Gambaran Anemia Pada Ibu Hamil Berdasarkan Umur Kehamilan ...... 57
3. Gambaran Anemia Pada Kehamilan Berdasarkan Paritas...................... 60
4. Gambaran Anemia Pada Kehamilan Berdasarkan Pekerjaan ................. 63
5. Gambaran Anemia Pada Kehamilan Berdasarkan Kunjungan ANC ..... 65
6. Gambaran Anemia Pada Kehamilan Berdasarkan Kadar Hb ................. 68
D. Keterbatasan ............................................................................................... 71
BAB V................................................................................................................... 72
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 72
A. Simpulan .................................................................................................... 72
B. Saran ........................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu Indonesia masih tinggi yaitu 305 per 100.000 kelahiran
oleh beberapa faktor yaitu status kesehatan ibu dan kesiapan kehamilan,
Antenatal Care (ANC), pertolongan persalinan dan perawatan ibu nifas serta
(AKB) di Jawa Tengah pada tahun 2018 sebanyak 78,6/100.000 KH AKI dan
ibu hamil dengan resiko tinggi dan pengambilan keputusan rujukan yang
masih kurang tepat dan cepat. Penyebab kematian ibu disebabkan karena
tekanan darah tinggi yang cenderung meningkat dalam 3 tahun terakhir yaitu
2
3
pelayanan kesehatan pada ibu hamil yang terealisasikan pada tahun 2019
ibu setelah perdarahan, infeksi, eklampsi, partus lama, dan komplikasi abortus
yang merupakan penyebab langsung dari kematian ibu. Anemia pada ibu
hamil terjadi ketika kadar Hb ibu <11 gr/dl (Sulistyoningsih, 2011). Anemia
yang sering terjadi pada kehamilan adalah anemia yang diakibatkan oleh
defisiensi besi (Fe) atau disebut juga dengan anemia gizi besi (AGB).
terjadi karena kurangnya zat besi. Masalah yang sering dijumpai wanita hamil
zat besi pada ibu hamil. Prevalensi ibu hamil di Amerika sebanyak 31 %
frekuensi ANC, usia, paritas, status gizi, tingkat pengetahuan dan kepatuhan
segera akan sangat beresiko antara lain keguguran, bayi lahir premature,
inersia uteri, partus lama, atonia uteri, perdarahan dan syok. Kemudian
IUFD, kematian bayi, bayi lahir premature dan kelainan kongenital serta
mengalami keluhan lemas, pusing, kurang nafsu makan, rasa sakit yang
berkepanjangan, perdarahan tetapi ada pula yang tidak merasakan hal tersebut
Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2019 dari 26.750 hasil pemeriksaan Hb
peningkatan jumlah anemia pada ibu hamil di 3 tahun terakhir yaitu tahun
puskesmas yang memiliki angka anemia ibu hamil tertinggi yaitu Puskesmas
Lebdosari 30,97%. Sementara itu pada tahun 2019 terdapat 3 Puskesmas Kota
sebanyak 43 kasus (16,80%) dari 256 ibu hamil mengalami anemia. Pada
5
sebanyak 86 kasus (35,83%) dari 240 ibu hamil. Pada tahun 2020 mengalami
penurunan dengan jumlah ibu hamil anemia sebanyak 62 kasus (29,52%) dari
Karanganyar tahun 2018 sampai dengan 2020 belum dapat memenuhi target
anemia pada ibu hamil di Kota Semarang yaitu < 20% (Dinkes Kota
Karanganyar Kota Semarang bahwa penanganan pada kasus anemia ibu hamil
telah tertangani dengan baik. Hal tersebut didukung berdasarkan pada data
tahun 2021 dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei terdapat 133 ibu
dipengaruhi oleh kurangnya kepatuhan dan tata cara minum tablet fe yang
diwujudkan pada pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu dengan program ANC
terintegrasi, kelas ibu hamil dan pemberian tablet Fe. Pelayanan tersebut
kedua dan ketiga dan harus memenuhi frekuensi minimal dua kali di
penerapan pelayanan kesehatan ibu hamil tersebut dapat dilihat dari capaian
kebutuhan ibu hamil. Hal ini juga dilakukan dengan memperbaiki asupan zat
besi melalui makanan hewani dalam jumlah yang cukup dan konsumsi
tablet perhari. Di minum secara tepat yaitu pada malam hari setelah makan
sebelum tidur untuk mengurangi efek mual dan diminum bersamaan dengan
vitamin C seperti air jeruk untuk membantu penyerapan zat besi (Dinas
Kesehatan Semarang, 2014). Hal ini sesuai dengan peraturan yang telah
terus terjadi. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang berisiko terkena
tidak langsung terhadap kualitas sumber daya manusia selama masa pandemi
covid 19.
Resiko angka kematian dan kesakitan lebih tinggi terjadi pada ibu
hamil dibandingkan dengan perempuan yang sedang tidak hamil. Maka dari
ibu hamil, nifas dan bayi baru lahir. Isi dari pedoman tersebut yaitu ibu hamil
dan menghitung gerakan janin secara mandiri, ketika memiliki keluhan maka
pelayanan pemantauan kesehatan bayi, anak, remaja dan ibu hamil dengan
tatap muka sempat ditiadakan dan dibatasi dengan tidak melakukan ANC di
fasilitas kesehatan kecuali pada ibu hamil dengan kunjungan pertama atau
Ada sebagian petugas yang datang dari rumah ke rumah agar terhindar dari
(Hendrar, 2020).
Kesehatan ibu dan anak juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang
sebagai upaya untuk menurunkan angka mortalitas ibu dan anak. Tugas
Gasurkes KIA pada ibu hamil adalah dengan melakukan pendampingan ibu
hamil resiko tinggi, membuat laporan keadaan ibu hamil baik tidak dengan
resiko tinggi maupun dengan resiko tinggi dan membuat laporan kematian ibu
Gasurkes setiap bulannya. Tetapi pada saat awal pandemi covid 19 pelayanan
agar tidak terpapar penyakit dan seiring berjalannya waktu dan berubahnya
pemerintah. Pelayanan ANC pada trimester satu dan dua dilakukan minimal
satu kali dan trimester tiga dilakukan sebulan sekali kecuali ibu dengan
yang diberikan langsung dari KIA tidak lagi di bagian farmasi, hal ini
Semarang tentang pelayanan ibu hamil dengan anemia ringan yaitu dengan
bayam, daging, ikan, telur dan buah-buahan seperti pisang dan jeruk selain itu
ibu hamil juga disarankan untuk mengurangi minuman teh dan kopi. Untuk
ibu hamil dengan anemia sedang dilakukan pemantauan pola makan dan
penambahan konsumsi tablet Fe menjadi 2 kali sehari diminum pagi hari satu
jam sebelum makan dan malam hari setelah makan sebelum tidur untuk
mengurangi efek mual dan diminum bersamaan dengan vitamin C seperti air
jeruk.
yang baik dan benar, penambahan dosis tablet fe menjadi 3 kali sehari
diminum pada pagi hari sebelum makan, siang dan malam sebelum tidur
dengan air putih atau air jeruk dan melakukan pengecekan Hb di laboratorium
Masalah anemia pada ibu hamil masih menjadi masalah penting yang
erat kaitannya dengan masalah kematian maternal. Oleh karena itu peneliti
mengenai gambaran tentang kejadian anemia pada ibu hamil pada masa
2020) yaitu tentang Gambaran Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kalasan, yang menyatakan bahwa anemia pada ibu hamil tertinggi
terdapat pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat anemia sebelum
ditemukan pada ibu Trimester III hal ini terjadi karena meningkatnya volume
bahwa 68.2% ibu hamil multipara lebih banyak mengalami anemia daripada
ke trimester kedua lebih besar terjadi ketika serum ferritinin rendah pada
trimester pertama pada wanita multipara. Anemia pada ibu hamil trimester III
11
dapat diketahui dan ditangani dengan mengestimasi level serum feritinin pada
trimester pertama.
2021) tentang Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Pada Masa Pandemi Covid-19 yang
menyatakan bahwa ibu hamil dengan defisiensi zat besi dapat menyebabkan
anemia yang akan menurunkan sistem imun tubuh sehingga rentan terinfeksi
beli masyarakat. Selain itu kurangnya informasi pengetahuan ibu hamil oleh
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
19.
2. Tujuan Khusus
19.
19.
Ruang lingkup penelitian ini yaitu gambaran kejadian anemia pada ibu
preventif dan kuratif pada anemia ibu hamil dalam pelayanan ANC merupakan
lingkup kebidanan. Oleh karena itu, hal ini termasuk dalam ruang lingkup
penelitian kebidanan.
13
E. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
anemia pada ibu hamil di masa pandemi covid-19 dan dapat dijadikan
2. Manfaat Praktisi
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
(Putu, Ngurah A.A, & Wiradewi Gambaran karakteristik Metode deskriptif-retrospektif Hasil penelitian menunjukan ibu hamil dengan anemia
A.A, 2020) anemia defisiensi besi Subyek penelitian 25 ibu hamil defisiensi besi paling banyak ditemukan pada trimester III,
pada ibu hamil di rsup dengan ADB di RSUP Sanglah umur 20-35 tahun, pendidikan akhir SMA dan dominan
sanglah tahun 2017 tahun 2017 terjadi pada kehamilan multigravida.
Rahmaniah, & Puspita Syari, L. Hubungan Umur Ibu Desain cross sectional dengan Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang
(2019) Dan Paritas Dengan teknik accidental signifikan antara umur ibu dan paritas dengan kejadian
Kejadian Anemia Pada sampling anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Ibu Hamil Di Wilayah Subyek penelitian 40 orang ibu Totoli.
Kerja Puskesmas hamil di wilayah kerja
Totoli Tahun 2017 Puskesmas Totoli
15
(Mamuroh & Nurhakim, 2021) Anemia Kehamilan Metode penelitian studi Terdapat hubungan antara umur, pendidikan, pendapatan,
Dan Faktor Yang korelasional dengan pendekatan paritas, jarak kehamilan, tingkat pengetahuan dan
Mempengaruhi : Studi cross sectional kepatuhan mengkonsumsi Fe dengan kejadian anemia pada
Korelasi ibu hamil dan tidak terdapat hubungan antara pekerjaan
dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Heydarpour, F., Soltani, M., Najafi, Maternal Anemia in Metode studi kohort retrospektif Hasil penelitian menunjukkan bahwa kematian neonatal
F., Tabatabaee, H. R., Etemad, K., Various Trimesters and Subyek penelitian Ibu hamil secara signifikan lebih tinggi dan kemungkinan kelahiran
Hajipour, M., … Rezaeian, S. Related Pregnancy Trimester pertama dan ketiga sesar secara signifikan lebih rendah pada wanita yang
(2019). Outcomes: Results mengalami anemia selama trimester pertama. Sementara itu
from a Large Cohort peluang kelahiran bayi prematur dan abortus secara
Study in Iran signifikan lebih tinggi pada wanita yang mengalami anemia
selama minggu ketiga sedangkan kemungkinan terjadinya
BBLR (<2500 kg) lebih rendah pada wanita anemia pada
trimester ketiga.
Rahmi, N., & Husna, A. (2020) Analisis Faktor Metode purposive sampling Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh faktor
Anemia Pada Ibu dengan rancangan case control paritas dengan anemia pada kehamilan dan tidak ada
Hamil Di Wilayah Subjek penelitian 30 ibu hamil pengaruh antara usia kehamilan dan pendidikan dengan
Kerja Puskesmas anemia di Puskesmas kejadian anemia dalam kehamilan.
Baitussalam Kabupaten Baitussalam Kabupaten Aceh
Aceh Besar Besar
16
(Imai, 2020) Parity-Based Metode kohort studi retrospektif Hasil penelitian menunjukkan bahwa 68.2% ibu hamil
Assessment Of Anemia Subyek penelitian wanita yang multipara lebih banyak mengalami anemia daripada ibu
And Iron Deficiency In melahirkan di klinik dari bulan hamil nullipara. Penurunan konsentrasi hemoglobin dari
Pregnant Women Januari 2016 to Desember 2018. trimester pertama ke trimester kedua lebih besar terjadi
ketika serum ferritinin rendah pada trimester pertama pada
wanita multipara.
(N. N. Anggraini & Anjani, 2021) Kebutuhan Gizi Ibu Metode studi literature review Seorang ibu hamil dalam masa pandemi ini membutuhkan
Hamil pada Masa nutrisi tambahan karna di masa pandemi ini ibu harus lebih
Pandemi Covid-19 menjaga imunitas tubuh maupun janin yang ada dalam
kandungannya, bila biasanya seorang ibu hamil
memerlukan 80.000 kalori selama kehamilan, maka
kebutuhan pada masa pandemi harus lebih ditingkatkan dan
diperhatikan.
Penelitian yang berjudul „‟Gambaran kejadian anemia pada ibu hamil Selama Masa Pandemi Covid 19 di Puskesmas
Karanganyar Kota Semarang‟‟ menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan kohort retrospektif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mayoritas anemia pada ibu hamil terdapat pada ibu dengan umur 20-25 tahun, umur kehamilan Trimester 2, ibu
multipara. Ibu yang bekerja, ibu dengan kunjungan ANC ≥6X dan mayoritas ibu mengalami anemia ringan. Persamaan pada
penelitian sebelumnya adalah subyek penelitian yaitu ibu hamil anemia dan perbedaan penelitian ini yaitu obyek, tempat dan waktu
penelitian yang dilakukan di Puskesmas Karanganyar Kota Semarang selama masa pandemi.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
konsentrasi sebanyak < 11,0 g/dl. Pada ibu hamil anemia dapat
kecerdasan dan fisik bayi serta produktivitas kerja. Pada anemia berat
mengantuk dan perubahan warna pucat pada kulit ibu (WHO, 2011).
saat hamil yang sebelumnya tidak memiliki riwayat kekurangan zat besi
yang normal yaitu ≥11 g/dl sedangkan pada kehamilan anemia kadar
(Leveno, 2015).
mortalitas dan morbiditas ibu dan janin serta menyebabkan kerugian pada
kapasitas belajar anak (Carlo et al., 2015). Kadar hemoglobin <12 g/dl
untuk wanita tidak hamil dan <11 g/dl untuk wanita hamil. Anemia
prematur atau berat lahir rendah memiliki jumlah zat besi yang terkumpul
lebih rendah dibandingkan dengan bayi baru lahir cukup bulan (Sá,
2. Etiologi
Lina Dwi Puji Rahayu, Evi Sri Suryani (2018) terjadi karena kurangnya
jumlah hemoglobin pada janin dan plasenta pada masa kehamilan maka
19
pemenuhan zat besi yang tidak terpenuhi dan reabsorbsi yang tidak lemah
sehingga terjadinya anemia pada ibu hamil maka dari itu ibu disarankan
dan nabati atau sayuran hijau selain itu kurangnya kesadaran ibu untuk
Margawati, 2018).
3. Patofisiologi
membutuhkan zat besi 2-3 kali lebih banyak saat hamil. Zat besi ini
20
menghasilkan enzim spesifik untuk jaringan, janin dan plasenta (Putri &
Hastina, 2020).
peningkatan penyerapan zat besi daru duet oleh mukosa usus yang hanya
bergantung pada cadangan zat besi ibu. Kandungan zat besi pada makanan
hanya diserap kurang dari 10 % dan diet biasa tidak dapat mencukupi
kebutuhan zat besi ibu hamil. Kebutuhan zat besi yang tidak terpenuhi
Hastina, 2020).
klasifikasi dari (WHO, 2011) kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat dibagi
kehamilan yaitu;
hemoglobin dan habisnya simpanan zat besi pada kehamilan. Hal ini
Parulian, 2016).
b. Anemia megaloblastik
c. Anemia hemolitik
Parulian, 2016).
d. Anemia Aplastic
pasca haptisis.
e. Anemia lain
yaitu malaria, konsumsi makanan laut seperti ikan atau siput dan usia
kehamilan ibu (Peter & Anto, 2017). Faktor yang menyebabkan terjadinya
anemia pada suatu populasi terjadi karena adanya hubungan yang luas dari
Ibu dengan usia yang tidak memiliki reproduksi yang sehat pada
umur dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun memiliki faktor resiko anemia
lebih tinggi serta jumlah paritas yang banyak akan mempengaruhi kondisi
berakibat pada kemampuan rahim ibu (Amallia, Afriyani, & Utami, 2010).
hamil yaitu jarak kehamilan. Jarak kehamilan yang kurang dari 2 tahun
23
itu kemampuan tubuh ibu yang belum dapat mengembalikan cadangan gizi
pemenuhan gizi ibu karena kebutuhan zat besi pada saat hamil lebih besar
tambah besi juga merupakan faktor resiko terjadinya anemia pada ibu
kesehatan yang kronis. Ibu hamil >35 tahun dua kali lebih rentan
menderita tekanan darah tinggi dan diabetes pada saat pertama kali
Semakin muda dan semakin tua usia ibu hamil akan mempengaruhi
gizi kurang selama kehamilan terutama pada ibu yang berusia kurang
hamil dan persalinan yaitu pada umur 20-35 tahun kemungkinan besar
tidak memiliki resiko tinggi karena pada saat usia tersebut rahim telah
matang dan siap untuk menerima kehamilan. Secara mental sudah siap
24
dan mampu merawat janin dan dirinya. Sedangkan pada umur yang <
20 tahun dan >35 tahun memiliki resiko tinggi pada masa kehamilan
antara janin dan ibu yang masih dalam pertumbuhan ditambah lagi
meningkat dan sistem dalam tubuh menurun. Ibu hamil di atas usia 35
tahun berisiko lebih tinggi terkena anemia karena penurunan zat besi
penyakit yang tidak jarang terjadi di usia lanjut. Banyak faktor yang
untuk hamil yaitu usia 20- 35 tahun prevalensi anemia akan jauh lebih
b. Umur kehamilan
menjadi
kedua. Hal ini terjadi karena hilangnya nafsu makan, morning sickness,
nutrisi tinggi untuk pertumbuhan janin dan berbagi zat besi dalam darah
ke janin, hal itu dapat mengurangi cadangan zat besi ibu (Proverawati &
III, hal ini mengakibatkan pemenuhan kebutuhan zat besi yang tinggi
hemodilusi tanpa dibarengi dengan masuknya zat besi yang banyak dan
c. Paritas
Begitu juga dengan ibu yang memiliki jumlah paritas yang tinggi ,
jumlah anak yang lebih banyak memiliki tingkat berbagi makanan yang
d. Pekerjaan
ibu kurang darah atau disebut sebagai anemia. Bagi wanita pekerja, ia
f. Tingkat Pendidikan
yang lebih luas sehingga keputusan yang diambil akan lebih realistis
dan rasional. Hal ini tentunya termasuk dalam hal kesehatan (Putri &
Hastina, 2020).
Diani, 2017).
Indonesia, 2020).
8. Gejala Klinis
Ibu hamil dengan anemia sering mengeluh merasa lemas, pucat dan
Gejala lain yang mungkin adalah kelemahan, kelelahan, lesu, pusing, dan
kuku pucat. Ibu hamil dengan anemia juga mengalami kehilangan nafsu
makan, jantung berdebar, sesak napas, pusing, dan gagal jantung kongestif
berupa rendahnya kadar ferritin, zat besi, meningkatnya Total Iron Bidning
30
tingginya Red Cell Distribution Width (RDW) (Astutik & Ertiana, 2018).
dengan pengkajian data subjektif dan objektif. Kemudian pada hasil akan
9. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan darah rutin seperti Hb, PCV (Packed Cell Volume), sel darah
putih, trombosit plus pemeriksaan indeks sel darah merah, retikulosit, hitung
saturasi darah, morfologi darah tepi dan status besi (serum Fe , TIBC,
terjadi pada anemia defisiensi besi (ADB), infeksi kronis, dan talasemia
dan janin yang berkaitan dengan prevalensi morbiditas dan mortalitas. Ibu
kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), dan bayi baru lahir
dengan usia kehamilan kecil (SGA). Defisiensi zat besi pada ibu
mempengaruhi konsentrasi zat besi dalam darah tali pusat. Kekurangan zat
hipokampus. Anak-anak yang lahir dari ibu yang kekurangan zat besi
a. Pemeriksaan ANC
dan berkualitas yang tersedia untuk semua ibu hamil. Layanan ini
Indonesia, 2012).
melalui pemberian suplemen zat besi ini terutama pada ibu hamil. Oleh
karena itu untuk mencegah anemia gizi pada ibu hamil dilakukan
suplementasi zat besi dengan dosis pemberian sehari sebanyak 1 tablet (60
1) Anemia ringan
2011).
2) Anemia sedang
Maryam, 2019).
34
(Pudiastuti, 2011).
3) Anemia berat
dan 250 mg asam folat. Pada ibu hamil anemia berat tablet
(Pudiastuti, 2011).
35
C. Kerangka Teori
Etiologi
Gejala Klinis
Keterangan
D. Kerangka Konsep
A. Subjek Penelitian
1. Populasi
a. Populasi Target
b. Populasi Terjangkau
oleh tempat dan waktu yang akan dijadikan sampel dalam penelitian
anemia.
2. Sampel
dan eksklusi.
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
Semarang tetapi tidak memiliki data yang lengkap atau tidak jelas.
3. Teknik Sampling
yang diambil dari data SIMPUS pada tanggal 1 April 2020 – 31 Maret
2021.
B. Prosedur Penelitian
Simpus puskesmas dan Buku KIA dari tanggal 1 April 2020 sampai dengan
pembimbing.
e. Persiapan penelitian
2. Tahap Penelitian
Puskesmas
anemia
a. Pengumpulan data
Kota Semarang.
b. Reduksi data
berikut:
ingin diambil
4. Penyajian data
Survey ke lapangan
Studi Pendahuluan
Inklusi Ekslusi
Penarikan kesimpulan
C. Variabel Penelitian
memperoleh informasi tentang hal yang diteliti sehingga dapat menarik sebuah
ibu hamil dan jumlah kunjungan ANC pada ibu hamil anemia.
D. Definisi Operasional
adalah usia ibu, umur kehamilan, paritas, pekerjaan, kategori anemia pada ibu
hamil dan jumlah kunjungan ANC ibu hamil anemia. Untuk menghindari
batas variabel sehingga mereka dapat diukur terhadap parameter yang dapat
1. Jenis Data
variabel usia ibu, umur kehamilan, paritas, pekerjaan ibu, kunjungan ANC
dan kategori Hb ibu hamil. Data ini diperoleh dengan melihat data hasil
Kota Semarang pada tanggal 1 April 2020 sampai dengan 31 Maret 2021.
inklusi
1. Instrumen
2. Bahan Penelitian
terkait atau tidak dikumpulkan oleh peneliti sendiri dan digunakan oleh
G. Pengolahan Data
1. Editing
komputer.
3. Tabulating
H. Analisis Data
Puskesmas Karanganyar Kota Semarang dari bulan Juni 2021- Oktober 2021.
J. Etika Penelitian
harms and benefits) Penelitian ini dapat memberi manfaat yaitu dapat
Jerakah.
kopi, agro kimia, trading log timber, kapling industri dan persewaan BPSP
(bangunan pabrik siap pakai), produk kecantikan dan perawatan tubuh atau
yang bekerja sebagai buruh pabrik terutama wanita dan ibu hamil.
Persalinan, Pelayanan Gigi dan Mulut, Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
bagian Kesehatan Ibu dan Anak di kelola oleh seorang bidan koordinator
dan dibantu oleh 2 orang bidan yang lain. Adapun pelayanan di KIA
meliputi pelayanan ANC, PNC, Bayi Balita dan KB. Pelayanan ANC
meliputi ibu hamil normal dan ibu hamil resiko tinggi, penatalaksanaan
ibu hamil resiko tinggi, pemeriksaan Tes Kehamilan, rujukan kasus resiko
tinggi ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi secara tepat, cepat dan
benar.
Karanganyar setelah jam pelayanan selesai dari jam 12.00 sampai jam
selama 2 bulan dengan jumlah sampel 62 ibu hamil anemia dari bulan 1
B. Hasil
Kota Semarang
Semarang
Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa umur berdasarkan usia ibu hamil
selama masa pandemi covid 19 adalah mayoritas ibu hamil yang berusia
20-35 tahun yaitu sebanyak 49 orang (79.0%), usia ibu hamil >35 tahun
sebanyak 9 orang (14.5%), dan yang berusia <20 tahun sebanyak 4 orang
(6.5%)
Kota Semarang
Umur Kehamilan n %
Trimester 1 7 11.3
Trimester 2 34 54.8
Trimester 3 21 33.9
Total 62 100.0
Sumber : data primer hasil penelitian
Semarang
Paritas n %
Primipara 21 33.9
Multipara 40 64.5
Grandemultipara 1 1.6
Total 62 100.0
Sumber : data primer hasil penelitian
Semarang
Pekerjaan n %
Bekerja 33 53.2
tidak bekerja 29 46.8
Total 62 100.0
Sumber : data primer hasil penelitian
pekerjaan yaitu sebanyak 33 orang (53,2 %) dan ibu hamil anemia yang
Semarang
Kunjungan ANC n %
ANC <6X 25 40.3
ANC ≥6X 37 59.7
Total 62 100.0
Sumber : data primer hasil penelitian
Kota Semarang
Kategori Hb n %
anemia sedang 13 21.0
anemia ringan 49 79.0
Total 62 100.0
Sumber : data primer hasil penelitian
C. Pembahasan
pada usia 20-35 tahun sebanyak 79.0%, usia ibu hamil >35 tahun sebanyak
(BKKBN, 2012). Hal ini juga sesuai dengan Departemen Gizi dan
Kesehatan Masyarakat bahwa usia ibu hamil dan persalinan pada umur 20-
tersebut merupakan usia reproduksi sehat dimana rahim telah matang dan
optimal dengan emosi karena masih cenderung labil, mental yang belum
bahwa usia yang dewasa sekalipun yaitu usia 20-35 tahun akan jauh lebih
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Herawati &
kejadian anemia diketahui pada kelompok ibu hamil yang usianya 20-35
tahun ada 57,1% yang mengalami anemia dan pada kelompok ibu hamil
yang usianya < 20 tahun ada 75% dengan p = 0,626 maka p (0,626) > α
0.05 dan OR 0,4. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang
signifikan antara usia ibu dengan kejadian anemia. Hal ini dikarenakan
pada usia reproduksi masih mengalami ovulasi, ovulasi yang tidak dibuahi
anemia.
Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
0.001 maka p (0.001) < α 0.05, yang berarti terdapat hubungan usia ibu
Tembung. Hal ini karena usia ibu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih 35
semakin rendah usia ibu, makin rendah pula kadar hemoglobinnya. Pada
umur di atas 35 tahun terdapat kecenderungan semakin tua usia ibu hamil,
seseorang baik itu banyak atau pun sedikit. Sikap dapat dibentuk oleh
pengalaman pribadi dan faktor emosional (Gail Wiscarz & T. Larai, 2011).
Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
merupakan ibu hamil dengan resiko tinggi karena semakin rendah usia ibu
maka semakin rendah pula kadar Hb nya dan semakin tua umur ibu
semakin tinggi pula angka kejadian anemianya. Hasil penelitian ini
pada umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 79.0%. Hal ini terjadi karena pada
ibu hamil umur 20-35 tahun kemungkinan besar tidak memiliki resiko
tinggi karena pada usia tersebut reproduksi rahim telah matang untuk
untuk ibu hamil dapat dipahami dengan baik walaupun di masa pandemi
covid 19 seperti ini. Selain itu pemberi pelayanan yang lebih terfokus pada
ibu (Fryer, Delgado, Foti, Reid, & Marshall, 2020). Hal ini memungkinkan
siap secara mental. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Amini et al.,
2018) usia 20-35 tahun belum memiliki mental yang optimal dan
cenderung masih labil, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan daya tahan
tubuh sehingga dapat menimbulkan penyakit. Pada usia ini ibu juga masih
dalam satu siklus yang kalau tidak didukung dengan nutrisi yang baik juga
pada ibu hamil dengan peningkatan volume plasma 30% sampai 40%,
peningkatan sel darah merah 18% sampai 30% dan hemoglobin 19%,
kerja jantung.
Hal ini terjadi karena peningkatan oksigen dan perubahan sirkulasi yang
meningkat terhadap plasenta dan janin, serta kebutuhan suplai darah untuk
volume plasma ini terjadi dalam proporsi yang lebih besar yaitu sekitar
kehamilan terjadi ketika kadar Hb < 10,5 gr% hal ini terjadi karena saat
kehamilan 6-8 minggu dan mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32-
zat gizi esensial (zat besi, asam folat, B12) yang digunakan dalam
dan III, hal ini mengakibatkan pemenuhan kebutuhan zat besi yang tinggi
tanpa dibarengi dengan masuknya zat besi yang banyak dan cukup maka
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rahmi &
Husna, 2020) dengan hasil penelitian kelompok kasus ibu hamil dengan
kontrol umur kehamilan yang trimester III sebanyak 33,4%. Artinya, tidak
ada pengaruh umur kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan
ibu hamil yang trimester II memiliki risiko 0.3 kali lebih besar mengalami
kali lebih besar mengalami anemia dibandingkan ibu hamil trimester I dan
III.
Namun hal itu tidak sejalan dengan hasil penelitian (Rahmi &
2. Pada penelitian ini sebagian besar ibu hamil yang mengalami anemia
terjadi pada trimeseter 2 yaitu sebanyak 54,8 % . Hal ini terjadi karena
darah merupakan hal penting yang harus diperhatikan agar ibu tidak
utama untuk kalori yang dibutuhkan selama hamil (Rosmalina, Safitri, &
merugikan, kesukaan yang berlebih pada sutau jenis makanan dan status
ibu mengurangi jumlah dan kualitas makanan yang ibu konsumsi sehingga
(Nurzia, 2016).
ibu hamil yang mengalami anemia selama masa pandemi covid 19 adalah
ibu multipara yaitu sebanyak 64,5 % yang kedua terjadi pada ibu
primipara sebanyak 33,9 % dan yang terakhir terdapat pada ibu grandepara
anemia daripada ibu yang primigravida hal ini dikarenakan pada saat ibu
saat post partum sampai kurang lebih 40 hari. Maka dari itu pendarahan
kehamilan dan persalinan akan semakin banyak kehilangan zat besi dan
memperhatikan pola makan dan asupan gizi yang baik selama kehamilan
semakin muda usia ibu pada saat hamil maka kecenderungan kepatuhan
tablet fe akan menimbulkan rasa jenuh pada ibu hamil. Rasa jenuh ini yang
Lumy, & Polak, 2016) yang mengatakan bahwa paritas terbanyak ada
pada rentang jumlah paritas 2-4 sebesar 64% dan hasil uji statistik
Chadlirotul, Herry, & Siti, 2015) yang memperoleh p-value sebesar 0,067
signifikan antara paritas dengan anemia pada ibu hamil trimester III di
anemia daripada ibu primigravida hal ini dikarenakan pada saat hamil ibu
meningkatan resiko anemia pada ibu. Ibu yang sering hamil juga jarang
memperhatikan pemenuhan gizinya karena ibu merasa jenuh sehingga
kebiasaan yang salah serta pengaruh dari lingkungan sekitar yang memiliki
pola perilaku yang tidak baik dimana perilaku ibu hamil ini juga
pada hasil penelitian bahwa matoritas anemia terjadi pada ibu multipara
hamil anemia selama masa pandemi covid 19 terbanyak terdapat pada ibu
yang bekerja yaitu sebanyak 53,2 % sedangkan ibu hamil anemia yang
berakibat produksi sel darah merah tidak terbentuk secara maksimal dan
dapat mengakibatkan ibu kurang darah atau disebut sebagai anemia. Bagi
Anggraini & Sari, 2015) bahwa ada hubungan yang bermakna antara
Basuki Rahmat Palembang Tahun 2015 dengan (p=0,006). Namun hal ini
tidak sejalan dengan penelitian (Sari, Andriani, & Kurniawati, 2019) yang
mayoritas adalah tidak bekerja, akan tetapi ibu hamil yang bekerja bukan
berarti tidak mengalami anemia. Karena masih banyak faktor lainnya yang
terjadinya anemia pada ibu hamil. Sesuai dengan penelitian ini bahwa
dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja yaitu sebanyak 46,8 %. Hal
akan menyebabkan ibu kurang beristirahat kurang dari 8 jam, selain itu
yang dirumahkan dan mengalami Putus Hubungan Kerja PHK. Selain itu
bagi yang masih tetap bekerja dan tidak di PHK atau dirumahkan akan
pekerjaan yang lebih berat dari biasanya. Beban kerja mengurus anak,
selama masa pandemi covid 19 terbanyak terdapat pada ibu hamil yang
yang mengalami anemia karena hal ini juga tergantung dari tingkat
Contohnya ketika ibu yang bekerja di pabrik, ibu hanya dapat istirahat
pada jam istirahat saja, sehingga memerlukan tenaga lebih besar. Ketika
dan melewatkan jam makan siang. Selain itu masih ada ibu yang
bidan telah memberikan edukasi cara meminum tablet fe yang baik dan
benar.
penelitian (Puspita Sari & Romlah, 2019) dengan frekuensi ANC ≥ 4 kali
kali lebih besar untuk terjadi anemia daripada responden yang teratur
standar ≥6X yaitu sebanyak 59,7 %. Namun masih masih ibu yang
mengalami anemia, hal ini karena kurangnya tingkat kepatuhan ibu dalam
makan tepat waktu dan minum tablet fe dengan rutin selain itu juga
WA grup, zoom, gmeet dll. Selain itu ada juga petugas yang datang dari
rumah ke rumah.
sebagian besar ibu melakukan kunjungan ANC rutin seperti biasa dengan
pasien juga diminta untuk selalu memakai masker, mencuci tangan dan
2020).
masa pandemi covid 19 dengan anemia ringan sebesar 79,0 % dan anemia
gr%) pada wanita hamil berbeda dengan wanita yang tidak hamil. Hal ini
Anemia pada ibu hamil akan berdampak pada ibu dan bayinya. Ibu
perdarahan (M. Abu-Ouf & M. Jan, 2015). Anemia juga merupakan salah
satu risiko kematian ibu, kejadian bayi berat badan lahir rendah (BBLR),
persalinan tetapi ibu akan memiliki cadangan zat besi yang rendah dan
responden yang menderita anemia ringan (Hb 8 - < 11 gr%) yaitu sebesar
memiliki perbedaan. Hal ini dikarenakan pada saat hamil ibu mengalami
untuk menentukan anemia pada ibu hamil yaitu kurang dari 11 gr%.
ringan pada kehamilan tidak memiliki efek pada persalinan akan tetapi
Anemia pada kehamilan memiliki beberapa dampak pada ibu hamil antara
lain yaitu dalam bernapas, cepat lelah, sulit beristirahat, jantung berdebar
masa pandemi covid 19 dapat disebabkan oleh beban pekerjaan ibu serta
kurangnya perilaku ibu hamil dalam menjaga diri dan menjalankan nasihat
bidan selama masa pandemi covid 19. Selain itu meskipun ibu sudah
melakukan pemeriksaan ANC sesuai dengan standar tetapi ibu tidak bisa
setiap saat.
langsung.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Angka kejadian anemia pada ibu hamil selama masa pandemi covid 19
2. Angka kejadian anemia pada ibu hamil selama masa pandemi covid 19
3. Angka kejadian anemia pada ibu hamil selama masa pandemi covid 19
4. Angka kejadian anemia pada ibu hamil selama masa pandemi covid 19
5. Kunjungan ibu hamil anemia pada ibu hamil selama masa pandemi covid
59,7 %.
2. Profesi Bidan
3. Peneliti Selanjutnya
variabel lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abriha, A., Yesuf, M. E., & Wassie, M. M. (2014). Prevalence and associated
factors of anemia among pregnant women of Mekelle town: A cross sectional
study. BMC Research Notes, 7(1), 1–6. https://doi.org/10.1186/1756-0500-7-
888
Achebe, M. M., & Gafter-gvili, A. (2017). How I treat anemia in pregnancy: iron,
cobalamin, and folate. The American Society of Hematology, 129(8), 940–
949. https://doi.org/10.1182/blood-2016-08-672246.
Administrasi, B., & Masyarakat, F. K. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kinerja Gasurkes Kia Dalam Pendampingan Ibu Hamil Di Kota
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(1), 8–16.
Amalia, A., & Tjiptaningrum, A. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Anemia
Defisiensi Besi. Majority, 5.
Amallia, S., Afriyani, R., & Utami, S. P. (2010). Faktor Risiko Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil di Rumah Sakit BARI Palembang. Jurnal Kesehatan, 8,
389–395.
Amanupunnyo, N. A., Shaluhiyah, Z., & Margawati, A. (2018). Jurnal Aisyah :
Jurnal Ilmu Kesehatan Analisis Faktor Penyebab Anemia pada Ibu Hamil di
Puskesmas Kairatu Seram Barat. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan,
3(2), 173–181.
Amini, A., Pamungkas, C. E., & Harahap, A. P. H. P. (2018). Usia Ibu Dan
Paritas Sebagai Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada
Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan. Midwifery Journal:
Jurnal Kebidanan UM. Mataram, 3(2), 108.
https://doi.org/10.31764/mj.v3i2.506
Anggraini, N. N., & Anjani, R. D. (2021). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil pada Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Pangan Dan Gizi, 11(1), 42–49. Retrieved from
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPDG/article/view/7491
Anggraini, T., & Sari, I. (2015). Hubungan Antara Pekerjaan Dan Pendidikan
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Basuki Rahmat
Palembang Tahun 2015. Jurnal. Palembang: Akbid Budi Mulia.
Astriana, W. (2017). Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas dan
Usia. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 2, 123–130.
Astutik, R. Y., & Ertiana, D. (2018). Anemia dalam Kehamilan. Jawa Timur: CV
Pustaka Abadi.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset
Kesehatan Dasar. Jakarta.
Bakta, I. M. (2013). Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Basith, A., Agustina, R., & Diani, N. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri. Dunia Keperawatan, 5(1), 1.
https://doi.org/10.20527/dk.v5i1.3634
BKKBN. (2012). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, Laporan
Pendahuluan. Kementrian Kesehatan. Jakarta.
Carlo, G., Renzo, D., & Giardina, I. (2015). Iron deficiency anemia in pregnancy.
Womens Health, 11, 891–900. https://doi.org/10.2217/whe.15.35
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. (2013). Gizi dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Pedoman Pelayanan
Antenatal. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan RI.
Depkes RI. (2012). Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga.
Jakarta.
Deswati, D. A., Suliska, N., & Maryam, S. (2019). Pola Pengobatan Anemia Pada
Ibu Hamil di Salah Satu Rumah Sakit Ibu dan Anak. Pola Pengobatan
Anemia Pada Ibu Hamil Di Salah Satu Rumah Sakit Ibu Dan Anak, 5(1), 13–
21.
Dewi Anggraini, P. (2018). FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PINANG TAHUN 2018.
Jurnal Kebidanan, 7(15), 33–38.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Jateng
Tahun 2019. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Vol. 3511351).
Dinas Kesehatan Semarang. (2014). Profil Kesehatan Kota Semarang 2014.
Dinkes Kota Semarang. (2015). Profil Kesehatan Kota Semarang.
Dinkes Kota Semarang. (2019). Rencana Kerja Dinas Kota Semarang 2019.
RENJA DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG, (3).
Dinkes Provinsi Jateng. (2019). Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2018-2023. Journal of Chemical Information and Modeling,
(1), 1–156.
Fryer, K., Delgado, A., Foti, T., Reid, C. N., & Marshall, J. (2020).
Implementation of Obstetric Telehealth During COVID-19 and Beyond.
Maternal and Child Health Journal, 24(9), 1104–1110.
https://doi.org/10.1007/s10995-020-02967-7
Gail Wiscarz, S., & T. Larai, M. (2011). Prinsip dan Praktik Keperawatan
Psikiatrik. Jakarta: EGC.
Hendrar, K. (2020). Era Normal Baru, Posyandu Harus Tetap Jalan Secara
„Online‟ dan Jemput Bola. Retrieved June 11, 2021, from
https://jatengdaily.com/2020/era-normal-baru-posyandu-harus-tetap-jalan-
secara-online/
Herawati, Y., & Rusmiati, D. (2018). HUBUNGAN FREKUENSI UMUR,
TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA KEHAMILAN DENGAN
KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL. Jurnal Kesehatan Dan
Kebidanan (Journal Of Health And Midwifery), 7(2010).
Imai, K. (2020). Parity-based assessment of anemia and iron deficiency in
pregnant women. Taiwanese Journal of Obstetrics and Gynecology, 59(6),
838–841. https://doi.org/10.1016/j.tjog.2020.09.010
Kemenkes RI. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/328/2020 Tentang Panduan Pencegahan Dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Kementerian Republik Indonesia. (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal,
Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir di Era Adaptasi Kebaisaan Baru.
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Petunjuk Teknis Pelayanan
Puskesmas Pada Masa Pandemi Covid-19. kemenkes RI. Retrieved from
https://covid19.kemkes.go.id/protokol-covid-19/petunjuk-teknis-pelayanan-
puskesmas-pada-masa-pandemi-covid-19/#.X6z9Be77TIU
Kementrian Kesehatan RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
Lestari Purwaningtyas, Melorys Nita Prameswari, G. (2017). FAKTOR
KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL. Jurnal Universitas Negeri
Semarang, 1(3), 43–54. Retrieved from
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia
Lestari, W. A. P., & Wijaya, S. (2020). Literature Riview: Status Gizi Dan
Kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil. National Conference for Ummah (Ncu) 2020, 1(1).
Leveno. (2015). Manual Komplikasi Kehamilan Williams. Jakarta: EGC.
Lincetto, O., Mothebesoane-anoh, S., Gomez, P., & Munjanja, S. (2013).
Opportunities for Africa ‟ s Newborns. Int J Sci Tech Res, 2(2), 250.
Lolombulan, J. H. (2021). Analisis Data Statistika Bagi Peneliti Kedokteran dan
Kesehatan. Yogyakarta: CV Andi Offset.
M. Abu-Ouf, N., & M. Jan, M. (2015). The impact of maternal iron deficiency
and iron deficiency anemia on child‟s health. Saudi Med, 36(2), 146–149.
https://doi.org/10.15537/smj.2015.2.10289
Mamuroh, L., & Nurhakim, F. (2021). Anemia Kehamilan Dan Faktor Yang
Mempengaruhi : Studi. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu
Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan Dan Farmasi, 21, 2.
Manuaba, I. B. (2013). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB untuk
pendidikan bidan (2nd ed.). Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mardha, M. S., Syafitri, E., & Panjaitan, I. S. (2019). Hubungan Umur Dan
Paritas Ibu Hamil Dengan Anemia Di Rumah Bersalin Hj. Dermawati
Nasution Tembung. Window of Health : Jurnal Kesehatan, 2(4), 307–314.
https://doi.org/10.33368/woh.v0i0.186
Mariana, D., Wulandari, D., & Padila. (2018). HUBUNGAN POLA MAKAN
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS. Jurnal Keperawatan Silampari, 1, 108–122.
Ningrum, A. P., & Syaifudin. (2015). Hubungan usia dengan anemia dalam
kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Wates Kabupaten Kulon
Progo Tahun 2012. Stikes ’aisyiyah Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurmasari, V., & Sumarmi, S. (2019). Hubungan Keteraturan Kunjungan Anc
(Antenatal Care) Dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Kecamatan Maron Probolinggo.
Amerta Nutrition, 3(1), 46. https://doi.org/10.20473/amnt.v3i1.2019.46-51
Nurzia, N. (2016). TERHADAP PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI
TAHUN 2016. SCIENTIA JOURNAL, 5(02), 167–172.
Nwafor, J. I., & Aniukwu, Joseph Kenechi Anozie, Bonaventure Okechukwu
Ikeotuonye, A. C. (2020). Knowledge and practice of preventive measures
against COVID-19 infection among pregnant women in a low-resource
African setting. MedRxiv.
https://doi.org/https://doi.org/10.1101/2020.04.15.20066894
Patricia A, P., & Anne Griffin, P. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC.
PBKI. (2020). The First International Conference on Indonesia Family Planning
and Reproductive Health Kicks off in Yogyakarta. Retrieved from
https://pkbi.or.id/the-first-international-conference-on-indonesia-family-
planning-and-reproductive-health-kicks-off-in-yogyakarta/
Pemiliana, P. D., Oktafirnanda, Y., & Santi, I. (2019). Faktor Yang Berhubungan
Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Simpang Kiri
Kota Subulussalam Provinsi Aceh Tahun 2018. Window of Health : Jurnal
Kesehatan, 2(4), 389–402. https://doi.org/10.33368/woh.v0i0.205
Peter, A., & Anto, F. (2017). Anaemia in pregnancy and associated factors: a
cross sectional study of antenatal attendants at the Sunyani Municipal
Hospital, Ghana. BMC Research Notes, 10. Retrieved from
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5553653/
Pratama Husada Widoyoko, A., & Septianto, R. (2020). PENGARUH ANEMIA
TERHADAP KEMATIAN MATERNAL. Jurnal Penelitian Perawat
Profesional, 2(1), 1–6. https://doi.org/https://doi.org/10.37287/jppp.v2i1.36
Prawirohardjo, S. (2012). Ilmu Kebidanan (3rd ed.). Jakarta: PT. Bina Pustaka.
Prawirohardjo, S. (2016). Buku Ilmu Kebidanan (4th ed.). Jakarta: PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Proverawati, A., & Kusuma Wati, E. (2017). Ilmu gizi untuk keperawatan & gizi
kesehatan (2nd ed.). Yogyakarta: Nuha Medika.
Pudiastuti, D. (2011). Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Purwandari, A., Lumy, F., & Polak, F. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Anemia. Jurnal Ilmiah Bidan, 4.
Puspita Sari, A., & Romlah. (2019). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III.
Journal of Telenursing (JOTING), 52(1), 1–5.
Putri, Y. R., & Hastina, E. (2020). ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PADA KASUS KOMPLIKASI KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS.
CV Pena Persada, Jawa Tengah. https://doi.org/10.31237/osf.io/ejua8
Putu, A. K. C. P., Ngurah A.A, S., & Wiradewi A.A, L. (2020). Gambaran
karakteristik anemia defisiensi besi pada ibu hamil di rsup sanglah tahun
2017. Jurnal Medika Udayana, 9(2), 40–45.
Qudsiah Chadlirotul, S., Herry, S. D., & Siti, N. (2015). Hubungan antara paritas
dan umur ibu dengan anemia pada ibu hamil trimester III 2012 (Studi Kasus
di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang). Unimus
Jurnal, 2(1), 20–25. Retrieved from
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/article/view/815/868
Rahayu, L. D. P., & Suryani, E. S. (2013). HUBUNGAN KONSUMSI
SAYURAN HIJAU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI
PUSKESMAS REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA. Jurnal
Publikasi Kebidanan, 9, 31–38.
Rahmi, N., & Husna, A. (2020). Analisis Faktor Anemia Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Journal of
Healthcare Technology and Medicine, 6(2), 2615–109.
https://doi.org/https://doi.org/10.33143/jhtm.v6i2.1241
Rismawati, S., & Rohmatin, E. (2018). Analisis Penyebab Terjadinya Anemia
Pada Ibu Hamil. Media Informasi, 14(1), 51–57.
https://doi.org/10.37160/bmi.v14i1.168
Roosleyn Tiurma Parulian, I. (2016). Strategi dalam penanggulangan pencegahan
anemia pada kehamilan. Jurnal Ilmiah Widya, 3(3), 1–9.
Rosmalina, Y., Safitri, A., & Ernawati, F. (2014). ASUPAN ENERGI DAN
PENGGUNAAN ENERGI (ENERGY EXPENDITURE) SELAMA
KEHAMILAN: STUDI LONGITUDINAL. Gizi Indonesia, 37(2), 101–108.
Sá, A. De, Pereira, A. D., & Souza, R. De. (2015). Anemia in pregnancy : impact
on weight and in the development of anemia in newborn. Nutrition
Hospitalaria, 32.
Sangwan, K., Kumar, N., Jindal, H. A., Jitendra, B. B., Sahoo, S. S., & Kamboj,
G. (2014). Socio demographic determinants of IFA intake during pregnancy
among mothers in rural area of Rohtak, Haryana, India. International Journal
of Basic and Applied Medical Sciences, 4(3), 49–56.
Sari, E. R., Andriani, L., & Kurniawati, P. (2019). Konsumsi Tablet Fe Dan
Pengetahuan Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Trimester Iii.
Jurnal Media Kesehatan, 11(2), 17–28.
https://doi.org/10.33088/jmk.v11i2.371
Sellayah, H. (2017). Gambaran Anemia Pada Ibu-ibu Hamil Yang Datang Pada
Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2014-2015.
Universitas Sumatera Utara.
Sin Sin. (2011). Masa Kehamilan dan Persalinan (3rd ed.). Jakarta: PT Alex
Media Komputindo.
Soebroto, I. (2015). Cara Mudah Mengatasi Problem Anemia. Yogyakarta:
Penerbit Pembangkit.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
PT Alfabet.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Sukaisi, S. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada
Ibu hamil di Puskesmas Wirobrajan. International Journal of Machine Tools
and Manufacture. ‟Aisyiyah Yogyakarta. Retrieved from
https://doi.org/10.1016/j.mfglet.2017.12.003%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.
cirpj.2011.06.007%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.procir.2016.02.316%0Ahtt
p://dx.doi.org/10.1016/j.procir.2016.02.310%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.jma
pro.2018.03.033%0Ahttp://dx.doi.o
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi: Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta:
Penerbit Graha.
Sumarmi, S., Puspitasari, N., Handajani, R., & Wirjatmadi, B. (2016).
Underweight as a risk factor for Iron depletion and Iron- Deficient
erythropoiesis among young women in Rural Areas of East Java, Indonesia.
Malaysian Journal of Nutrition, 22(2), 219–232.
Tambunan, D. M. (2011). Gambaran Kejadian dan Faktor-Faktor yang
Berhubungan di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kabupaten Asahan
Tahun 2011. Skiripsi, 1(1), 168.
Tangga, R., Di, M., Tasikmalaya, K., & Ciamis, D. A. N. (2016). PREVALENSI
DAN FAKTOR RISIKO ANEMIA PADA WANITA USIA SUBUR DI.
Jurnal Kesehatan Reproduksi, 7(September 2017).
https://doi.org/10.22435/kespro.v7i2.4909.71-82
Tanziha, I., Utama, L. J., & Rosmiati, R. (2016). Faktor Risiko Anemia Ibu Hamil
Di Indonesia. Jurnal Gizi Dan Pangan, 11(2), 143–152.
https://doi.org/10.25182/jgp.2016.11.2.%p
Tiara, B. C., Siauta, J. A., & Herliyani, D. U. (2019). Analisis anemia pada ibu
hamil di puskesmas mauk kabupaten tangerang. JURNAL ILMU
KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL, 3(2), 1–13.
Triharini, M. (2019). Editorial: Upaya Bersama dalam Pencegahan Anemia
Kehamilan. Pediomaternal Nursing Journal, 5(2).
https://doi.org/10.20473/pmnj.v5i2.21220
Wahyuntari, E., & Wahtini, S. (2020). Gambaran Anemia Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan. Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan
UM. Mataram, 5(1), 1. https://doi.org/10.31764/mj.v5i1.1122
Walyani, E. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Wartisa, F., Stikes, O. S., & Padang, P. (2018). Hubungan Paritas Dan Sikap
Terhadap Konsumsi Tablet Fe Pada Ibu Hamil. Prosiding Seminar
Kesehatan Perintis E, 1(1), 2622–2256. Retrieved from
https://jurnal.stikesperintis.ac.id/index.php/PSKP/article/view/365%0Ahttp://
myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP/article/view/101
WHO. (2011a). Anaemia. Retrieved from
https://www.who.int/westernpacific/health-topics/anaemia
WHO. (2011b). Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and
assessment of severity. Vitamin and Mineral Nutrition Information System.
WHO. (2015). World Health Statistics 2015. World Health Organization.
Switzerland: World Health Organization. Retrieved from
https://www.who.int/docs/default-source/gho-documents/world-health-
statistic-reports/world-health-statistics-2015.pdf
LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
JADWAL PENELITIAN
WAKTU
FEBRUA MARET APRIL MEI 2021 JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMB
KEGIATAN 2021 2021 2021 2021 2021 ER 2021
RI 2021 2021 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
Proposal
Karya Tulis
Ilmiah
Seminar
Proposal
Karya Tulis
Ilmiah
Revisi
Proposal
Karya Tulis
Ilmiah
Perijinan
Penelitian
Persiapan
Penelitian
Pelaksanaan
Penelitian
Pengolahan
Data
Laporan
Karya Tulis
Ilmiah
Sidang
Karya Tulis
Ilmiah
Revisi
Laporan
Karya Tulis
Ilmiah Akhir
Lampiran 2 Surat Izin Prodi Kebidanan
Lampiran 3 Surat Izin Dinas Kesehatan Kota Semarang
Lampiran 4 Lembar ETIK
Lampiran 5 Surat kesediaan membimbing
PEMBIMBING PENDAMPING
1. Is Konsul 9 Juni 2021 09.00 9 Juni
proposal 2021/
Susiloningtyas,
skripsi 09.00
S.Sit, M.Keb
2. Is Konsul 10 Juni 08.30 10 Juni
proposal 2021 2021/09.
Susiloningtyas,
00
S.Sit, M.Keb
3. Is Konsul 11 Juni 18.30 11 Juni
proposal 2021 2021/18.
Susiloningtyas,
30
S.Sit, M.Keb
4. Is Konsul 12 Juni 17.00 12 Juni
proposal 2021 2021/17.
Susiloningtyas,
00
S.Sit, M.Keb
11 Is Konsul 24 10.00 24
Susiloningtyas, Skripsi Desember Desembe
S.Sit, M.Keb 2021 r 2021/
10.00
Mengetahui,
1 Ny. D √ √ √ √ √ √
2 Ny. S √ √ √ √ √ √
3 Ny. N √ √ √ √ √ √
4 Ny. N √ √ √ √ √ √
5 Ny. R √ √ √ √ √ √
6 Ny. S √ √ √ √ √ √
7 Ny. A √ √ √ √ √ √
8 Ny. Z √ √ √ √ √ √
9 Ny. A √ √ √ √ √ √
10 Ny. D √ √ √ √ √ √
11 Ny. A √ √ √ √ √ √
12 Ny. A √ √ √ √ √ √
13 Ny. N √ √ √ √ √ √
14 Ny. R √ √ √ √ √ √
15 Ny. T √ √ √ √ √ √
16 Ny. N √ √ √ √ √ √
17 Ny. F √ √ √ √ √ √
18 Ny. S √ √ √ √ √ √
19 Ny. N √ √ √ √ √ √
20 Ny. D √ √ √ √ √ √
21 Ny. E √ √ √ √ √ √
22 Ny. K √ √ √ √ √ √
23 Ny. F √ √ √ √ √ √
24 Ny. S √ √ √ √ √ √
25 Ny. S √ √ √ √ √ √
26 Ny. H √ √ √ √ √ √
27 Ny. M √ √ √ √ √ √
28 Ny. N √ √ √ √ √ √
29 Ny. R √ √ √ √ √ √
30 Ny. R √ √ √ √ √ √
31 Ny. A √ √ √ √ √ √
32 Ny. I √ √ √ √ √ √
33 Ny. U √ √ √ √ √ √
34 Ny. I √ √ √ √ √ √
35 Ny. I √ √ √ √ √ √
36 Ny. A √ √ √ √ √ √
37 Ny. S √ √ √ √ √ √
38 Ny. E √ √ √ √ √ √
39 Ny. N √ √ √ √ √ √
40 Ny. I √ √ √ √ √ √
41 Ny. Q √ √ √ √ √ √
42 Ny. M √ √ √ √ √ √
43 Ny. D √ √ √ √ √ √
44 Ny. Y √ √ √ √ √ √
45 Ny. S √ √ √ √ √ √
46 Ny. D √ √ √ √ √ √
47 Ny. H √ √ √ √ √ √
48 Ny. S √ √ √ √ √ √
49 Ny. D √ √ √ √ √ √
50 Ny. N √ √ √ √ √ √
51 Ny. J √ √ √ √ √ √
52 Ny. R √ √ √ √ √ √
53 Ny. Y √ √ √ √ √ √
54 Ny. H √ √ √ √ √ √
55 Ny. L √ √ √ √ √ √
56 Ny. A √ √ √ √ √ √
57 Ny. Y √ √ √ √ √ √
58 Ny. A √ √ √ √ √ √
59 Ny. N √ √ √ √ √ √
60 Ny. M √ √ √ √ √ √
61 Ny. D √ √ √ √ √ √
62 Ny. K √ √ √ √ √ √
Lampiran 8 Uji Analisis SPSS
Statistics
N Valid 62 62 62 62 62 62
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 2.08 2.2258 1.6774 1.4677 1.5968 2.7903
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
USIA KEHAMILAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PARITAS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KUNJUNGAN ANC
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KATEGORI HB
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent