Imran Ns Revisi
Imran Ns Revisi
Oleh :
LAILY KADARIYAH
A1C222058
Disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana di
Program Studi Profesi Ners Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Megarezky
Oleh :
LAILY KADARIYAH
A1C222058
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
LAILY KADARIYAH
A1C222058
Telah Dipertahankan Di Hadapan Tim Penguji Proposal Pada Hari Senin Tanggal
11 Desember 2023 Di Lantai 2 Ruang Kewirausahaan Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan Universitas Megarezky
Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji
Mengetahui,
Ketua Program Studi
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal ini dengan judul : “Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Lansia Di Rumah Sakit Labuang
Baji Kota Makassar”, yang merupakan salah satu persyaratan untuk
mencapai gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Megarezky.
Proposal ini merupakan upaya dan kerja keras dari penulis untuk
mendapatkan sesuatu yang terbaik, meskipun penulis menyadari bahwa
didalamnya masih banyak terdapat kekeliruan dan kekurangan serta masih
jauh dari apa yang diharapkan.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis mengalami banyak tantangan
dan hambatan, namun berkat usaha dan kemauan serta kerja sama yang baik
dari semua pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, oleh
karena itu, perkenanlah penulis dengan segala hormat dan kerendahan hati
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya
terkhusus penulis ucapkan kepada Ayahanda (Asriansyah) dan Ibunda
(Diana Mayasari) serta seluruh keluarga besar penulis atas segala perhatian,
pengorbanan, kasih sayang serta doa restunya yang luar biasa selama ini.
Kepada Bapak Alfyan Rahim,S.Kep.,Ns.,MSN. Selaku Pembimbing I dan
Bapak Imran Pashar,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Pembimbing II dengan
penuh kesabaran dan keikhlasan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya
untuk memberikan perhatian, bimbingan dan arahan kepada penulis, serta
Ibu Juhelnita Bubun,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku penguji yang telah
meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan masukan dan arahan
guna perbaikan proposal ini.
Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada :
iv
1. Bapak Dr. H. Alimuddin, SH.,MH.,MKn. Selaku Pembina YPI
Megarezky Makassar.
2. Ibu Hj. Suryani, SH.,MH. Selaku ketua YPI Megarezky Makassar.
Makassar, 2023
Penulis,
(Laily Kadariyah)
v
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR BAGAN................................................................................................ ix
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 5
E. Bidang Ilmu.................................................................................................. 7
C. Kerangka Teori........................................................................................... 27
vi
A. Desain Penelitian ........................................................................................ 30
C. Definisi Operasional................................................................................... 32
D. Tempat Penelitian....................................................................................... 33
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR BAGAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
penyakit ini yaitu prevalensi penyakit tidak menular yang masih tinggi,
salah satunya yaitu penyakit kardiovaskular (Karyatin, 2019). Target
Sustainable Development Goals (SDG) menghimbau adanya pengurangan
kematian yang diakibatkan oleh penyakit tidak menular, salah satunya
mengurangi sepertiga kematian dini akibat penyakit kardiovaskular pada
tahun 2030 dengan memperhatikan faktor risiko pencetusnya (Bappenas,
2020). Menurut Sumiarty dan Fitrianingsih (2020) faktor risiko penyakit
jantung koroner terbagi menjadi dua, yaitu faktor yang dapat diubah dan
faktor yang tidak dapat diubah. Faktor yang dapat diubah terdiri dari
hipertensi, diabetes mellitus, kolesterol, indeks massa tubuh, merokok dan
aktivitas fisik. Sedangkan faktor yang tidak dapat diubah terdiri dari jenis
kelamin, usia dan riwayat keluarga.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang
berhubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner pada lansia
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik responden pasien PJK di Rumah
Sakit Labuang Baji Kota Makassar
b. Untuk mengetahui gambaran faktor diabetes mellitus yang
berhubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner pada lansia
c. Untuk mengetahui gambaran faktor riwayat keluarga dengan
kejadian penyakit jantung koroner pada lansia
6
D. Manfaat penelitian
E. Bidang Ilmu
Bidang ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu keperawatan medikal bedah
(KMB).
F. Keaslian penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
No Nama Variable Desain Hasil penelitian Perbedaan
dan yang diteliti penelitian dengan penelitian
tahun sebelumnya
penelitia
n
(Karyatin Fakor-faktor Kuantitatif Hasil penelitian Perbedaan
1
, 2019) yang analitik dapat disimpulkan penelitian
berhubungan dengan bahwa kejadian sebelumnya adalah
dengan pendekatan PJK sangat jumlah
kejadian cross dipengaruhi oleh karakteristik yang
penyakit sectional beberapa faktor akan digunakan
jantung diantaranya usia, yaitu terdiri dari,
koroner jenis kelamin, diabetes mellitus,
hipertensi, kadar riwayat keluarga,
kolestrol, perilaku merokok,
olahraga. hipertensi, jenis
kelamin.
(Sari, Gambaran Deskriptif Usia terbanyak Perbedaan
2
Yushera faktor risiko dengan berada pada usia penelitian
Atika, kejadian pendekatan 50-59 tahun yaitu sebelumnya adalah
Widiastu penyakit 21 orang (41,2%), jumlah
8
TINJAUAN PUSTAKA
9
10
2. Etiologi
3. Patofisiologi
a) Iskemia
b) Angina Pektoris
c) Infark miokardium
4. Manifestassi klinis
c) Angina pektoris
a) Pencegahan primer
b) Pencegahan sekunder
c) Pencegahan tersier
usia makin menumpuk plak pada lokasi yang sama. Zat-zat ini
yang kemudian menempel didinding pembuluh darah sehingga
membuat plak makin membesar, makin sempit arteri sehingga
suplai darah kaya oksigen ke jantung kian menipis dapat
memunculkan sumbatan pada arteri koroner, kondisi ini
didukung sebagian besar oleh faktor riwayat kesehatan yang
kurang terkendali yang mengakibatkan penyakit jantung
koroner (Melyani et al., 2023).
Hasil penelitian menunjukan lebih dari 50% pasien PJK
berusia 60-74 tahun yaitu sebanyak 26 (60,5%), hal ini sesuai
dengan teori bahwa penyakit jantung sebagaimana penyakit
lain risiko terkena semakin meningkat seiring pertambahan
usia (Kurnia, 2015).
b. Faktor-faktor yang dapat diubah
1) Hipertensi
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama
untuk terjadinya PJK tekanan darah tinggi secara terus menerus
menyebabkan kerusakan sistem pembuluh darah arteri dengan
perlahan-lahan, arteri tersebut megalami pengerasan yang
disebebkan oleh endapan lemak pada dinding, sehingga
menyempitkan lumen yang terdapat di dalam pembuluh darah
yang akan membuat aliran darah menjadi terhalang jika
pembuluh darah arteri koroner terkena maka menyebabkan
terjadinya PJK hipertensi akan menaikkan beban kerja jantung,
sehingga otot jantung menebal dan menjadi lebih kaku.
Pengerasan otot jantung merupakan kondisi yang tidak normal,
karena jantung tidak dapat bekerja dengan baik serta risiko
terhadap stroke, gagal ginjal, serangan jantung dan gagal
jantung kognisif, tekanan darah tinggi akan menyebabkan
pembuluh darah koroner, pembuluh darah yang memberikan
suplai darah kejantung mengalami aterosklerosis (penyumbatan
21
4) Obesitas
5) Dislipidemia
1. Definisi Lansia
Lansia merupakan kelompok pada manusia yang telah masuk ke
tahap akhir dari fase kehidupannya, kelompok yang dikatagorikan
lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut dengan Anging Process
atau biasa yang disebut dengan sebutan penuaan, menua merupakan
salah satu tahap alamiah yang harus kita lewati dalam tahap menua,
pada tahap ini secara satu persatu kemampuan jaringan dalam
memperbaiki dan mempertahankan fungsinya secara normal akan
menghilang akibatnya akan berdampak pada beberapa masalah fisik
seperti terjadinya osteorosis yang menyebabkan lansia harus menjalani
tirah baring dalam jangka waktu yang sangat lama. Proses penuaan ini
akan terjadi pada seluruh organ tubuh, termasuk organ tubuh bagian
dalam yaitu otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan lain-lain, dan organ
tubuh bagian luar yaitu kulit (Manafe & Berhimpon, 2022).
b. Klasifikasi Lansia
Menurut WHO membagi masa lanjut usia yaitu usia 45-60 tahun
disebut middle age (setengah baya atau A-teda madya), usia 60-75
25
tahun disebut alderly (usia lanjut atau wreda utama), usia 75-90 tahun
disebut old (tua atau prawasana), usia diatas 90 tahun disebut tua atau
very old (Akbar et al., 2021).
c. Proses Menua
Proses menua salah satu siklus hidup hilangnya secara perlahan
kemampuan jaringan tubuh untuk mempertahankan struktur dan fungsi
normal yang dialami oleh setiap manusia Sadondang dan Komalasari
dalam (Journal & Lansia, 2023). Menurut Yudiansyah (2017)
bertambahnya usia akan menyebabkan lansia mengalami perubahan.
Secara umum perubahan yang terjadi pada lansia meliputi perubahan
fisik seperti perubahan pada kulit keriput yang menjadi simbolnya
proses penuaan, perubahan kognitif, perubahan emosi, perubahan
psikososial, sistem sensorik, dan sistem muskuloskeletal adanya
perubahan fisiologis pada sistem muskuloskeletal meliputi penurunan
kekuatan otot, penurunan fleksibilitas, penurunan elastisitas dan
penurunan kekuatan gerak sendi yang dapat meningkatkan risiko jatuh
pada lansia kurangnya aktivitas menjadi faktor utama yang
menyebabkan hal tersebut, aktivitas fisik salah satu faktor yang
menentukan komposisi tubuh, seperti halnya kelenturan keseimbangan
untuk melakukan aktivitas fungsional sepanjang hidup (Bintang et al.,
2020).
d. Perubahan yang Terjadi pada Lansia
Menurut Munandar (2019) individu yang memasuki masa lanjut
usia menghadapi berbagai perubahan, baik masalah fisik maupun
masalah psikis. Masa lansia ditandai dengan perubahan yang dialami
antara lain tumbuhnya uban, kulit yang mulai keriput, berat badan
menurun, tinggalnya gigi sehingga sulit makan selain itu, terdapat pula
perubahan-perubahan yang mempengaruhi kehidupan psikologis lansia
seperti perasaan dikucilkan, tidak lagi dibutuhkan, tidak manusiawi
untuk menerima kenyataan baru dan perubahan terkait interaksi lansia
dengan lingkungan sosial (Muqorobin & Kartin, 2022).
26
C. Kerangka Teori
Usia
Penyakit Jantung
Koroner
D. Kerangka Konsep
1. Riwayat keluarga
2. Jenis Kelamin
1. Diabetes Mellitus
2. Merokok Penyakit Jantung Koroner
3. Hipertensi
1. Dislipidemia
2. Usia
3. Obesitas
Keterangan :
: Di teliti
: Tidak diteliti
E. Variabel Penelitian
F. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Menurut (Pinzon & Edi, 2021) desain penelitian merupakan cara yang
sistematis untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian. Metode
penelitian adalah kuantitatif, kuantitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan temuan-temuan baru yang dapat dicapai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur secara statistik atau cara lainnya dari suatu
pengukuran. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan
desain penelitian deskriptif yang dimana untuk melihat gambaran fenomena
yang terjadi pada salah satu populasi tertentu dan tidak membandingkan
satu kelompok dengan lainnya (Pinzon & Edi, 2021). Adapun tujuan
penelitian ini untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian penyakit jantung koroner pada lansia di rumah sakit labuang baji
kota makassar.
B. Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Rizaldy Taslim Pinzon & Edi, 2021). Populasi
penelitian ini adalah pasien yang mengalami penyakit jantung koroner
pada lansia di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar yang berjumlah 100
responden.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling
tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Rizaldy Taslim
Pinzon & Edi, 2021). Sampel penelitian ini adalah pasien yang
mengalami penyakit jantung koroner pada lansia di Rumah Sakit
30
31
Rumus:
n= N
1 + Na²
Keterangan:
N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
e : Tingkat Signifikan (0,05)
32
n= N
1 + Ne²
n= 100
1 + 100 (0,05)²
n= 100
1 + 100 (0,0025)
n= 100
1,25
n= 80
C. Definisi Operasional
fungsi insulin
Riwayat Riwayat nyeri dada Kuesioner 1 : Responden Nominal
penyakit seperti ditekan yang memiliki
jantung yang menjalar ke riwayat keluarga
koroner bahu, lengan dan mengalami PJK
dalam leher selama 15-30 2 : Responden
keluarga menit atau pernah yang tidak
didiagnosis oleh memiliki riwayat
dokter pada orang keluarga
tua, kakak, atau mengalami PJK
adik sebelum usia
56 tahun
Merokok Merokok adalah Kuesioner 1 : Responden Nominal
kebiasaan tanpa yang merokok
tujuan positif yang 2 = Respondek
merugikan bagi yang tidak
kesehatan, merokok
Hipertensi Dikatakan Pengukuran Hipertensi Rasio
hipertensi bila tekanan darah dinyatakan
tekanan diastolic dengan :
seseorang ≥90 1. Hipertensi bila
mmHg dan tekanan tekanan
sistolik ≥140 diastolic ≥90
mmHg mmHg dan
tekanan
sistolik ≥140
mmHg
Jenis Ciri fisik dan Kuesioner Jenis kelamin Nominal
Kelamin biologis responden dan kartu dinyatakan
untuk membedakan identitas dengan :
gander pada 1. Pria
penderita jantung 2. Wanita
koroner
D. Tempat Penelitian
Lokasi pada penelitian adalah di Rumah Sakit Labuang Baji Kota Makassar.
E. Waktu Penelitian
atau bahkan menjadi alat utama metode dan teknik analisis data (Borrego,
2021). Pengumpulan data membutuhkan suatu instrument. Adapun
karakteristik tersebut (Diabetes mellitus, hipertensi, jenis kelamin,
merokok, dan riwayat keluarga). Pengumpulan data menggunakan
kuesioner (Daftar pertanyaan), pertanyaan yang digunakan adalah
pertanyaan terstruktur dimana angket tersebut dibuat sedemikian rupa
sehingga peneliti dapat dengan mudah mengumpulkan data.
1. Data Demografi
Metode pengumpulan data ini untuk melihat data responden yang
terdiri nama inisial responden, umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan.
2. Kuesioner
Kuesioner/angket merupakan metode pengumpulan data yang
telah dilakukan dengan cara memberikan beberapa macam pertanyaan
yang berhubungan dengan masalah penelitian. Menurut Sugiyono
(2017:142). Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Prihatin et al., 2019).
Kuesioner berisi tentang faktor yang berhubungan dengan PJK yang
berisi dengan 4 pertanyaan, 2 pilihan, pilihan 1 (Ya) yang dimana
responden yang mengalami, pilihan 2 (Tidak) yang dimana responden
tidak mengalami, dengan karakteristik riwayat keluarga, diabetes
mellitus, hipertensi, dan merokok.
1. Perijinan
2. Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat secara langsung melalui
wawancara dengan menggunakan kuesioner ataupun melalui sebuah
pengukuran. (Indonesia, 2021). Data primer yang terdapat di dalam
penelitian adalah data yang diperoleh melalui kuesioner yang
dilakukan oleh peneliti.
b. Data Sekunder
Menurut Sugiyono, (2018) menyatakan bahwa data sekunder
yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Data sekunder diperoleh dari tempat penelitian
yang akan di ambil yaitu kuisioner yang telah diisi oleh reponden
yang ada di Rumah Sakit Labuang Baji Kota Makassar.
2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan dua variable adapun
variable yang akan dihubungkan adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian penyakit jantung koroner dengan analisis yang
digunakan tersebut biasanya pengujian statistik (Priantoro, 2018).
Analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi square untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit
jantung koroner. Dalam penelitian ini, analisis bivariat yang digunakan
adalah uji chi square dengan derajat kepercayaan 95%. Dari perolehan
analisis bivariat, apabila nilai p<0,05 maka disimpulkan bahwa hipotesis
nol ditolak yang artinya ada hubungan. Kemudian, untuk interpretasi
besar nilai Odds Ratio (OR), yaitu sebagai berikut : 1) faktor risiko ialah
faktor yang diuji mempunyai besar OR>1; 2) bukan faktor risiko ialah
faktor yang diuji mempunyai besar OR=1.
I. Etika Penelitian
Etika dalam penelitian ini adalah suatu pedoman etika yang berlaku
untuk setiap kegiatan penelitan yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak
yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh
dampak hasil penelitian tersebut (Kusuma, 2013).
1. Informend cosent (Persetujuan menjadi klien)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara
penelitian dengan responden peneliti dengan memberikan lembar
persetujuan informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian
dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan dengan menjadi
responden. Tujuan informend consent adalah agar subyek mengerti
maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subyek
bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika
responden tidak bersedia, maka penelitian harus menghormati hak
responden.
38
Akbar, F., Darmiati, D., Arfan, F., & Putri, A. A. Z. (2021). Pelatihan dan
Pendampingan Kader Posyandu Lansia di Kecamatan Wonomulyo. Jurnal
Abdidas, 2(2), 392–397. https://doi.org/10.31004/abdidas.v2i2.282
Aswitama, P., Listina, F., & Aziza, N. (2022). Hubungan Antara Pengetahuan Dan
Sikap Tentang Diabetes Mellitus Dengan Perilaku Mengontrol Gula Darah
Pada penderita Diabetes Mellitus. Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 12(Januari),
75–82.
Bintang, S. S. B. S., Tinambunan, N. W., Berampu, S., Zannah, M., & Jehaman, I.
(2020). Pengaruh Pemberian Senam Lansia Terhadap Peningkatan Kebugaran
Dan Fleksibilitas Serta Kecepatan Pada Lansia Di Desa Sionom Hudon
Selatan Tahun 2020. Jurnal Keperawatan Dan Fisioterapi (Jkf), 3(1), 21–26.
Hidayat, R., & Hayati, H. (2019). Jurnal Ners Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019
Halaman 84 - 96 jurnal ners Research & Learning in Nursing Science http://
journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners Pengaruh pelaksanaan sop
perawat pelaksana terhadap tingkatan pasien di rawat inap. Universitas
39
40
Journal, P., & Lansia, P. (2023). Physio journal. 3(1), 41–48. Diakses 25 November
2023.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian
Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
Kemenkes, RI. 2020. Tanda & Gejala Penyakit Jantung Koroner (PJK).
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographicp2ptm/hipertensi-penyakit-jantung
danpembuluh-darah/apa-saja-tanda-dan-gejalapenyakit-jantung-koroner. pjk.
Diakses 17 November 2023.
Khariroh, S., Ayu, N. M. S., & Akbar, F. (2018). Faktor Kejadian Penyakit Jantung
Koroner Pada Klien Yang Dirawat Diruang Icu. Mycological Research,
106(11), 1323–1330.
Kurnia, E. (2015). Faktor Jenis Kelamin, Genetik, Usia, Tingkat Stress Dan
Hipertensi Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner. Jurnal STIKES,
8(1), 64–75. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-
a7e576e1b6bf. Diakses 17 November 2023.
Manafe, L. A., & Berhimpon, I. (2022). Hubungan Tingkat Depresi Lansia Dengan
41
Melyani, M., Tambunan, L. N., & Baringbing, E. P. (2023). Hubungan Usia dengan
Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Pasien Rawat Jalan di RSUD dr.
Doris Sylvanus Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Surya Medika, 9(1), 119–
125. https://doi.org/10.33084/jsm.v9i1.5158
Muqorobin, M. S., & Kartin, E. (2022). SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah. SENTRI:
Jurnal Riset Ilmiah, 1(3), 17–34.
Prihatin, K., Suprayitna, M., & Fatmawati, B. R. (2019). Motivasi Terhadap Efikasi
Diri Dalam Perawatan Diri Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. 7, 27–35.
Ramadhan, M. H., & Husnah. (2019). Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
(PJK). Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 1–15.
https://jurnal.usk.ac.id/JKS/article/view/24257
Riungu, J., Ronteltap, M., & van Lier, J. B. (2018). Build-up and impact of volatile
fatty acids on E. coli and A. lumbricoides during co-digestion of urine
diverting dehydrating toilet (UDDT-F) faeces. Journal of Environmental
Management, 215, 22–31. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2018.02.076
Kesehatan.
Rsup, D. I., Sudirohusodo, W., & Metode, B. (2018). Penyakit Jantung Koroner
Pada Pasien Rawat Jalan RSUD Labuang Baji Makassar Phisical Activit And
Mental Health Toward Coronary Heart Disease On Out Patients In RSUP DR
. Wahidin Sudirohusodo And.
Sari, S. R. (2017). Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Pada Pegawai Negeri
Sipil UIN Alauddin Makasar.
Suciana, Henni Kumaladewi Hengky, & Usman. (2021). Analisis Faktor Risiko
Penyakit Jantung Korener Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rsud
Andi Makkasau Kota Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 4(2),
254–265. https://doi.org/10.31850/makes.v4i2.612
Sumara, R., Saputra, S. H., Mukarommah, N., Wibowo, N. A., Yumni, F. L., &
Supriyanto, S. (2021). Jurnal Keperawatan Muhammadiyah. 6(1).
Wibowo, dkk., (2022). “Analisis Faktor Risiko Pada Kejadian Masuk Rumah Sakit
Penyakit Jantung Koorner Di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya”. Jurnal
Sains dan Kesehatan 4. (1). 10-18. Diakses 18 November 2023
Widodo, Arif. 2012. Upaya perawat dalam promosi kesehatan untuk pencegahan
penyakit jantung.
(https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/116174420/2.%2520Arif
%2520Widodo.pdf) diakses pada 20 November 2023)
Lampiran 1
Makassar, 2023
Kepada
Calon Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertandatangan dibawah in i :
Nama : Laily Kadariyah
Nim : A1C222058
Saya mahasiswi program studi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Megarezky Makassar
bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER
PADA LANSIA DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI KOTA MAKASSAR”
Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka saya mohon kesedian Ibu/Bapak untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Keikutsertakan Ibu/Bapak dalam penelitian ini bersifat
sukarela dan tanpa paksaan. Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian bagi
Ibu/Bapak sebagai responden dan peneliti akan menjamin kerahasiannya. Demikian surat
permohonan ini penulis buat atas kesedian dan kerjasamanya, peneliti mengucapkan
banyak terimakasih.
Peneliti,
Laily Kadariyah
45
Lampiran 2
Makassar, 2023
Peneliti Responden
Lampiran 3
Petunjuk pengisian :
INISIAL :
ALAMAT :
UMUR : Tahun
PENDIDIKAN : SD SMA
Lampiran 4
No Pernyataan Ya Tidak
1 Riwayat Keluarga :
Dalam keluarga memiliki riwayat penyakit
jantung, hipertensi, diabetes mellitus, stroke.
2 Kebiasaan Merokok :
Memiliki kebiasaan merokok aktif atau sering
terpapar oleh asap rokok.
3 Riwayat Hipertensi :
Pernah memiliki riwayat hipertensi, atau
sedang mengkonsumsi obat anti-hipertensi
(TD : systole >140 mmHg dan diastole >90
mmHg) sebelum terdiagnosa PJK.
4 Riwayat Diabetes Mellitus :
Menderita diabetes mellitus dan mendapatkan
terapi diet, olahraga, dengan atau tanpa obat
anti hiperglikemia atau pernah menderita
diabetes mellitus sebelum terdiagnosa PJk.
Diabetes Mellitus jika tidak mencantumkan
dapat dilakukan pemeriksaan nilai GDS >200
mg/dL.
48
Lampiran 5