Anda di halaman 1dari 5

BAB XI

Menyanyi dengan Lebih Satu Suara

A. Bernyanyi Banyak Suara


Bernyanyi adalah aktivitas yang sering dilakukan oleh semua orang.
Beberapa teknik bernyanyi yang biasa digunakan antara lain adalah sebagai berikut.
Akapela merupakan suatu teknik bernyanyi yang biasanya dilakukan secara
berkelompok tanpa diiringi alat musik. Seni musik ini merupakan musik dari suara
mulut yang meniru suara alat-alat musik lainya seperti gitar, drum, perkusi dan lain
sebagainya. Akapela memiliki keunikan tersendiri yaitu memiliki keharmonian dan
persatuan nada indah.
Nasyid berasal dari bahasa Arab ansyada-yunsyidu yang artinya bersenandung.
Nasyid iasanya berisi pujian kepada Allah, kata-kata nasihat, kisah para nabi, dan
yang berkaitan dengan dengan Islam lainnya. Nasyid biasanya dinyanyikan secara
akapela atau dengan diiringi gendang.
Paduan suara atau biasa disebut koor berasal dari kata suara yang terpadu yang
terdiri dari paduan suara besar atau kecil. Dengan demikian paduan suara adalah
bernyanyi secara serentak, terpadu dengan keselarasan volume yang baik dan
terkontrol, mengikuti keselarasan harmoni. Paduan suara kecil yang anggotanya 12
sampai dengan 28 orang dan paduan suara lebih dari 28 orang.
Lagu kanon adalah lagu yang dinyanyikan oleh dua atau lebih kelompok penyanyi
dinyanyikan dengan melodi saling kejar-mengejar atau bersahut-sahutan.
1. Berlatih Lagu Kanon
Lagi kanon adalah jenis lagu yang dinyanyikan secara susul-menyusul. Kanon
dinyanyikan setidak-tidaknya oleh dua kelompok. Pertama memulai dengan
baris pertama sedangkan kelompok yang lain memulai setelah kelompok
pertama selesai menyanyikan baris pertama dan kelompok kedua baru
memulainya. Sehingga susul-menyusul sampai selesai.
2. Latihan Vokal
Agar mutu suara baik sebaiknya harus melakukan latihan olah vokal dan
menerapkan pernapasan diafragma. Teknik vokal yang baik, tentu
memerlukan latihan olah vokal dan menerapkan pernapasan diafragma.
Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya,
kemudian disimpan dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan
keperluan. Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
a. Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah
lelah.
b. Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam
menyanyi, karena akan cepat lelah.
c. Pernafasan Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok
digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah
diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vokal yang
baik.

3. Latihan Vokal Grup dan Paduan Suara


Menyanyi secara vokal grup merupakan cara bernyanyi dalam kelompok kecil.
Pada praktiknya menyanyi dengan vokal grup dapat dilakukan secara
bergantian antar anggota vokal grup. Menyanyi secara unisono merupakan
cara bernyanyi secara berkelompok dengan satu suara. Menyanyi secara
unisono merupakan tahap awal sebelum menyanyi dengan paduan suara yang
merupakan perpaduan suara 1, suara 2 atau suara 3.

a. Latihan Lagu Dua Suara


Latihan lagu dua suara dapat dilakukan dalam dua kelompok.
Kelompok pertama menyanyikan melodi suara pertama dan kelompok
kedua menyanyikan melodi suara kedua. Kelompok pertama adalah
kelompok perempuan, dan kelompok kedua adalah kelompok laki-laki.
Contoh lagu yang dapat dibawakan dengan dua suara adalah lagu
bagimu negeri dan lagu Mengheningkan Cipta.

b. Latihan Lagu Tiga Suara


Latihan lagu tiga suara dinyanyikan dalam tiga kelompok. Melodi
suara pertama dinyanyikan oleh kelompok perempuan dengan suara
tinggi, kelompok kedua oleh kelompok perempuan dengan suara
rendah, kelompok ketiga oleh laki-laki. Bila siswa perempuan sedikit,
melodi suara satu dinyanyikan oleh kelompok perempuan, suara kedua
oleh laki-laki dengan suara tinggi, kelompok tiga oleh laki-laki dengan
suara rendah.

Vokal grup dan paduan suara memiliki beberapa perbedaan, perbedaan


tersebut antara lain sebagai berikut.
Jumlah anggotanya, Vokal Group mempunyai anggota yang lebih sedikit dari
Paduan Suara. Vokal grup beranggotakan 3 sampai 12 orang dengan 1-2
pemusik, sedangkan paduan suara jauh lebih banyak yaitu 12 sampai 28 orang.
BAB XII
MEMAINKAN ALAT MUSIK CAMPURAN

Musik Campuran yaitu perpaduan jenis musik yang satu dengan yang lainnya.
A. Menampilkan Musik Ansambel
Musik ansambel campuran adalah bentuk penyajian musik ansambel yang
menggunakan beberapa jenis alat musik atau bermacam-macam jenis alat musik.
Contoh musik ansambel campuran adalah pianika, gitar, rekorder, triangle, tamborin,
dan simbal.
Bagaimana cara permainan musik pada musik ansambel campuran? Ansambel
campuran adalah permainan musik yang dimainkan oleh beberapa orang pemain
dengan berbagai jenis seperti gitar, organ, trompet, dan sebagainya. Dalam penyajian
musik ansambel terjalin kerja sama yang harmonis antara berbagai sifat instrumen
melodis yang diiringi serta diatur perjalanannya oleh suara ritmis.
1. Alat Musik Ritmis
Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak bisa mengeluarkan nada-
nada, sehingga biasanya dimainkan dengan cara dipukul.
Alat musik ritmis adalah alat musik pengiring sehingga untuk menjadi
sebuah lagu sempurna perlu ada bunyi alat musik melodis seperti piano atau
suling bambu.
2. Alat Musik Melodis
Alat musik melodis adalah instrumen musik yang dapat mengeluarkan
nada, melodi, maupun irama. Alat musik melodis yang dipetik seperti gitar dan
kecapi. Alat musik melodis yang digesek seperti biola. Alat musik melodis yang
ditiup seperti saksofon, pianika, harmonika, terompet. Alat musik melodis yang
dipukul seperti kolintang.
3. Alat Musik Harmonis
Alat musik harmonis adalah alat musik yang dimainkan untuk memainkan
harmoni pada suatu lagu. Beberapa contoh alat musik harmonis, yaitu; Gitar,
ukulele dan guitalele. Ketiga alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik.
Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada
dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan.

Kesimpulan:
Ada di buku
BAB 13
LEVEL DAN POLA LANTAI PADA GERAK TARI

A. Pengertian Level
Level adalah tingkat tinggi rendahnya keadaan tubuh penari dalam suatu tarian. Salah
satu fungsi level pada gerak adalah mencapai dinamika. Permainan level yang variatif
menjadikan gerak tidak monoton dan lebih menarik.
B. Level Gerak
level pada gerak tari meliputi level tinggi, level sedang dan level rendah.
a. Level tinggi
Tradisi yang dilakukan dengan menggunakan level tinggi adalah dengan
melayangkan badannya. gerak level tinggi dilakukan sebatas kemampuan penari
melakukan gerak secara vertikal. Tradisi ini mengaplikasikan unsur level dengan
cara melompati batu. Tradisi lompat batu lahir ratusan tahun silam dan masih
dilestarikan hingga saat di daerah Nias.
b. Level sedang
Gerak dengan level sedang hampir dimiliki oleh semua tari tradisional di
Indonesia. Level sedang ditunjukkan pada posisi penari berdiri di atas pentas.
c. Level Rendah
Level rendah saat menari biasanya ketika penarik melakukan gerakan rebah atau
berguling di lantai. Gerakan berguling biasanya dilakukan penari dari satu area ke
area lain seakan tanpa lelah. Contoh level gerak tari rendah yaitu tari saman dari
Aceh dan tari sekapur sirih dari Jambi
C. Jenis Pola Lantai
Pola lantai bertujuan membantu para penari dalam melakukan rotasi atau perpindahan
agar gerakannya tetap indah, halus, dan enak dipandang oleh para penonton Pola
lantai garis lurus. Adapun jenis-jenis pola lantai yaitu:
a. Pola lantai garis lurus
Pola lantai garis lurus dapat dilakukan pada jenis penyajian tari
berpasangan atau kelompok. Pola garis lurus terdiri atas pola lantai
horizontal, vertikal, dan diagonal. Pengembangan garis lurus pada pola
lantai bisa menjadi pola zig-zag, segi tiga, segi empat, segi lima.
b. Pola lantai Garis lengkung
Pola lantai melengkung adalah pola yang digunakan pada tari rakyat dan
tari tradisi. Pola lantai melengkung berbentuk melingkar (penari
membentuk garis lingkaran) atau pola lantai angka delapan.

Anda mungkin juga menyukai